Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, ADMINISTRASI PERPAJAKAN, DAN

SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK


PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Empiris di Kecamatan Koto Tangah Padang)

ARTIKEL

Oleh :
RENANDO SYAIFUL
56354 / 2010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN
SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Empiris pada Kec. Koto Tangah di kota Padang)

Renando Syaiful
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan meguji pengaruh kesadaran wajib
pajak, administrasi pajak dan sanksi pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan
Bangunan. Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
Wajib Pajak PBB di Kec. Koto Tangah kota Padang, penentuan besarnya sampel dalam
penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis 10%, maka didapat 100
responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jenis dan sumber data adalah
data primer. Analisis data dengan menggunakan regresi berganda dengan uji F dan uji T.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Kesadaran tidak berpengaruh terhadap
kepatuhan WP PBB di Kec. Koto Tangah Kota Padang (2) Administrasi pajak dan Sanksi
Pajak berpengaruh signifikan positif terhadap Kepatuhan WP PBB di Kec. Koto Tangah.
Saran dalam penelitian ini adalah (1) Pemerintah sebaiknya melakukan sosialisasi
terhadap pentingnya PBB (2) Peneliti selanjutnya menambahkan variabel-variabel lain (3)
Peneliti selanjutnya diharapkan memperluas daerah penalitian

Kata kunci: Kesadaran WP, Administrasi pajak, Sanksi Pajak dan Kepatuhan WP.
Absctract
This research aimed to know and test the effect of taxpayer awareness, tax
administration and tax penalties on compliance of property taxpayers. The type of this
research was causative research. Population of this research was taxpayers of property in
Koto Tangah, Padang City. Determination of sample in this research used Slovin Formula
the critical value of 10%, then gained 100 respondents. Collection methods used
questionnaires. Analyzing of data used multiple regression with F test and t test.
The result of this research indicated (1) the taxpayers awareness doesn’t effect on tax
compliance of property taxpayers in Koto Tangah, Padang City. (2) Tax administration and
tax penalties have positive and significant effect on tax compliance of property taxpayers in
Koto Tangah, Padang City.
Suggestions in this study is (1) The Government should be to disseminate the
importance of property tax (2) Subsequent researchers add other variables (3) Further
research is expected to expnd the research area

Keywords: tax awareness, tax administration, tax penalties, tax compliance


1. PENDAHULUAN daerah. Dengan dijadikannya PBB
Indonesia merupakan Negara yang perdesaan dan perkotaan menjadi pajak
memiliki jumlah penduduk yang sangat daerah, maka penerimaan jenis pajak ini
padat. Negara Pepublik Indonesia akan diperhitungkan sebagai pendapatan
melaksanakan pembangunan nasional di asli daerah (PAD) yang menambah sumber
segala bidang, yang dilaksanakan secara pendapatan asli daerah dan meningkatkan
terprogram,menyeluruh,dan berkelanjutan, kemampuan daerah membiayai kebutuhan
demi tercapainya tujuan pembangunan daerahnya sendiri. Dengan
nasional yaitu mewujudkan masyarakat mengoptimalkan sektor penerimaan pajak
yang adil dan makmur. Pelaksanaan bumi dan bangunan ini, diharapkan
pembangunan nasional ini memerlukan pemerintah daerah mampu berbuat banyak
investasi dalam jumlah yang sangat besar untuk kepentingan masyarakat dan
baik yang berasal dari dalam maupun luar menyukseskan pembangunan.
negeri. Dana tersebut diperoleh pemerintah Kepatuhan perpajakan menurut
baik dari dalam maupun luar negeri. Devano & Rahayu (2006:110), merupakan
Pemerintah dalam hal ini telah mempunyai ketaatan, tunduk dan patuh serta
sumber-sumber pendapatan seperti melaksanakan ketentuan perpajakan.
penghasilan dari perusahaan-perusahaan Wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak
Negara, penghasilan dari barang-barang yang taat dan memenuhi serta
yang dimiliki dan dikuasai oleh melaksanakan kewajiban perpajakan
pemerintah, serta penerimaan dari berbagai sesuai dengan ketentuan peraturan
macam pajak yaitu pajak bumi dan perundangan perpajakan. Menurut Safri
bangunan, pajak penghasilan, pajak Nurmanto dalam Rahayu (2010:138)
kendaraan bermotor, pajak pertambahan mengatakan bahwa kepatuhan perpajakan
nilai, dan lain-lain. Dari berbagai sumber dapat didefinisikan sebagai sutau keadaan
pendapatan, pajak merupakan sumber dimana Wajib Pajak memenuhi semua
penerimaan Negara yang paling besar. kewajiban perpajakan dan melaksanakan
Pajak merupakan hal yang sangat hak perpajakannya. Kepatuhan wajib pajak
penting dalam penerimaan Negara, yang merupakan pemenuhan kewajiban
akan digunakan untuk pengeluaran- perpajakan yang dilakukan oleh pembayar
pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin pajak dalam rangka memberikan
maupun pengeluaran pembangunan. kontribusi bagi pembangunan dewasa ini
Sesuai dengan pengertian pajak menurut yang diharapkan didalam pemenuhannya
Waluyo (2005:4), pajak adalah iuran diberikan secara sukarela. Kepatuhan
rakyat kepada Negara (yang dapat wajib pajak dipengaruhi oleh beberapa
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib faktor yaitu faktor kesadaran wajib pajak,
membayarkannya menurut peraturan- kondisi sistem administrasi perpajakan
peraturan dengan tidak mendapatkan suatu Negara, penegakan hukum
prestasi secara langsung yang gunanya perpajakan, sanksi pajak, pelayanan pajak
adalah untuk membiayai pengeluaran (Devano & Rahayu, 2006:112).
umum yang berhubungan dengan tugas Suhardito (1999) dalam Sapriadi
Negara yang menyelenggarakan (2013), faktor kesadaran perpajakan dapat
pemerintahan. berpengaruh terhadap keberhasilan
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan penerimaan perpajakan. Kesadaran wajib
salah satu pajak pusat yang wewenangnya pajak akan perpajakan adalah rasa yang
akan dilimpahkan kepada daerah. Dengan timbul dari dalam diri wajib pajak atas
diberlakukannya Undang-Undang No. 28 kewajibannya membayar pajak dengan
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan ikhlas tanpa adanya unsur paksaan.
Retribusi Daerah, PBB sektor perdesaan Kesadaran wajib pajak berkonsekuensi
dan perkotaan dialihkan menjadi pajak logis untuk para wajib pajak agar mereka

1
rela memberikan konstribusi dana untuk ini diterapkan sebagai akibat tidak
pelaksanaan fungsi perpajakan (Boediono terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh
(1996) dalam Sapriadi (2013). Soemarso wajib pajak sebagaimana dalam UU
(1998)menyebutkan,kesadaran masyarakat perpajakan. Pengenaan sanksi kepada
yang rendah seringkali menjadi salah satu wajib pajak dapat menyebabkan
penyebab banyaknya potensi pajak yang terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh
tidak dapat dijaring. Lerche (1980) dalam wajib pajak sehingga dapat meningkatkan
Nugroho (2006), juga mengemukakan kepatuhan wajib pajak itu sendiri.
bahwa kesadaran perpajakan seringkali Fenomena yang terjadi saat sekarang
menjadi kendala dalam masalah ini kurangnya kesadaran masyarakat dalam
pengumpulan pajak dari masyarakat. memenuhi kewajiban dalam membayar
Sampai saat ini masih banyak pajak (melihat penelitian-penelitan
masyarakat Indonesia yang menganggap terdahulu yang relevan). Pada penelitian
bahwa penarikan pajak oleh pemerintah kali ini, penulis mengambil tempat
membebani masyarakat dan kekhawatiran penelitian di Kecamatan Koto Tangah,
akan penyalahgunaan uang pajak Kota padang. Ini dikarenakan penulis
seringkali menjadi pemikiran masyarakat melihat penerimaan Pajak Bumi dan
(Nugroho 2006). Wajib pajak yang Bangunan di Kecamatan Kota Tangah
memiliki kesadaran yang rendah akan tidak sesuai dengan target yang diinginkan
cendrung untuk tidak melaksanakan dan bisa dibilang sangat jauh dari target
kewajiban perpajakannya atau melanggar yang telah ditetapkan. Pada tahun 2014 ini,
peraturan perpajakan yang berlaku. pemerintah daerah menargetkan
Diperlukan kesadaran yang berasal dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
diri wajib pajak itu sendiri akan arti dan Kecamatan Koto tangah sebesar Rp.
manfaat dari pemungutan pajak tersebut, 2.735.119.000, namun realisasinya hanya
masyarakat harus sadar bahwa kewajiban sebesar Rp. 1.950.103.822 atau hanya
membayar pajak bumi dan bangunan 71,29%. Ini merupakan yang terendah dari
bukanlah untuk pihak lain, tetapi untuk 11 Kecamatan yang ada di Kota Padang.
melancarkan jalannya roda pemerintahan Tabel 1
yang mengurusi segala kepentingan rakyat. Tabel Realisasi Penerimaan Pajak Bumi
Faktor lain yang mempengaruhi dan Bangunan Kota Padang Tahun
kepatuhan wajib pajak dalam membayar 2014
pajak bumi dan bangunan (PBB) adalah No Kecamat Target Realisasi Persenta
. an se
administrasi perpajakan (tax 1 Bungus 119.731.000 139.376.830 116,40 %
administration). Menurut Lumbantoruan teluk
(1997), administrasi perpajakan (tax Kabung
2 Lubuk 470.256.000 464.039.417 98,67%
administration) adalah cara-cara atau Kilangan
prosedur pengenaan dan pemungutan 3 Lubuk 851.030.000 861.283.813 101,20%
Begalung
pajak. Semakin efektif administrasi 4 Padang 745.567.000 767.279.199 102,91%
perpajakan maka akan semakin Selatan
5 Padang 1.220.591.00 1.207.513.07 98,02%
meningkatkan kepatuhan wajib pajak Timur 0 7
dalam membayar pajak karena wajib pajak 6 Padang 1.703.101.00 1.956.373.66 114,87%
Barat 0 4.
akan lebih mudah dalam menyelesaikan 7 Padang 1.314.564.00 1.265.259.78 96,24%
pendaftaran atau pembayaran pajaknya. Utara 0 3
8 Nanggalo 651.955.000 614.462.650 94,24%
Menurut Mardiasmo (2003:42), sanksi
pajak merupakan jaminan bahwa 9 Kuranji 1.051.017.00 865.989.713 82,39%
0
ketentuan peraturan perundangan 10 Pauh 575.178.000 549.572.649 95,54%
perpajakan akan ditaati/ dipatuhi agar 11 Koto 2.735.119.00 1.950.103.82 71,29%
wajib pajak tidak melanggar norma Tangah 0 2
JUMLAH 11.438.109.0 10.641.254.6 93,03%
perpajakan. Pengenaan sanksi perpajakan 00 17

2
Kepatuhan wajib pajak adalah adalah 1. Pajak Bumi dan Bangunan
tindakan wajib pajak dalam pemenuhan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
kewajiban perpajakan sesuai dengan dan Perkotaan adalah pajak bumi dan
ketentuan peraturan perundang-undangan bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
dan peraturan pelaksanaan perpajakan dimanfaatkan oleh orang pribadi atau
yang berlaku dalam suatu negara. badan, kecuali kawasan yang digunakan
Rendahnya tingkat kepatuhan membayar untuk kegiatan usaha perkebunan,
pajak akan membawa konsekuensi sebagai perhutanan, dan pertambangan. Pajak
berikut: Hilangnya potensi pendapatan, bumi dan bangunan menurut Prabowo
membuat sistem perpajakan kurang (2002:164) adalah pungutan yang
prospektif, dan membuat sistem dikenakan terhadap bumi dan bangunan.
perpajakan kurang dapat diandalkan Yang dimaksud dengan bumi adalah
sebagai sumber pendapatan. Untuk itu permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada
perlu ditumbuhkan kesadaran akan pajak dibawahnya.
sehingga wajib pajak dapat menjadi wajib 2. Kepatuhan Wajib Pajak
pajak yang patuh dalam memenuhi Menurut Nurmantu dalam Devano dan
kewajibannya. Rahayu (2006:110), kepatuhan perpajakan
Muslim (2007), meneliti pengaruh didefinisikan suatu keadaan yang
tingkat pemahaman, pendidikan dan mnyebabkan wajib pajak memenuhi semua
penghasilan wajib pajak terhadap kewajiban perpajakan dan melaksanakan
kepatuhan wajib pajak pada Kantor hak perpajakannya. Terdapat 2 macam
Pelayanan Pajak (KPP) Padang. Hasilnya kepatuhan yaitu:
menunjukan bahwa tingkat pemahaman, a. Kepatuhan formal yaitu suatu keadaan
pendidikan, dan penghasilan wajib pajak yang menyebabkan wajib pajak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan
wajib pajak dalam membayar pajak. secara formal, sesuai dengan ketentuan
Tanjung (2008), meneliti pengaruh dalam UU perpajakan. Misalnya
administrasi perpajakan, sanksi pajak dan ketentuan batas waktu pengembalian
pendapatan terhadap kepatuhan wajib Surat Pemberitahuan Objek Pajak
pajak dalam membayar PBB di Kec. (SPOP) selambat-lambatnya 30 hari
Padang Barat. Hasilnya adalah bahwa sejak tanggal diterimanya SPOP oleh
administrasi perpajakan dan pendapatan subjek pajak. Dengan mengabaikan
berpengaruh signifikan positif terhadap apakah isi SPOP tersebut sudah benar
kepatuhan wajib pajak dalam membayar atau belum, yang penting SPOP sudah
PBB, sedangkan sanksi pajak tidak dikembalikan paling lambat 30 hari
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib setelah SPOP diterima.
pajak dalam membayar PBB. b. Kepatuhan material yaitu suatu
Berdasarkan uraian diatas, maka keadaan yang menyebabkan wajib
penulis tertarik untuk melakukan pajak secara substantif atau hakikatnya
penelitian dengan judul “Pengaruh memenuhi semua ketentuan material
Kesadaran Wajib Pajak, Administrasi perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa
Perpajakan dan Sanksi Pajak terhadap UU perpajakan.
Kepatuhan Wajib Pajak, Pajak Bumi Secara garis besar teori tentang
dan Bangunan di Kec. Koto Tangah kepatuhan wajib pajak dapat
Kota Padang”. digolongkan dalam teori paksaan dan
teori konsensus. Menurut teori paksaan,
2. LANDASAN TEORI dan orang akan mematuhi hukum karena
PENGEMBANGAN HIPOTESIS adanya unsur paksaaan dari kekuasaan
A. Landasan Teori yang bersifat legal dari penguasa. Teori

3
ini didasarkan pada asumsi bahwa Biaya kepatuhan adalah semua biaya
paksaan fisik sebagai monopoli baik secara pisik maupun psikis yang
penguasa-penguasa adalah dasar harus dipikul oleh wajib pajak untuk
terciptanya ketertiban untuk tujuan memenuhi kewajiban perpajakannya.
umum. Sedangkan menurut teori Biaya kepatuhan terdiri dari antara
konsensus, dasar ketaatan hukum lain fee untuk konsultan/akuntan,
terletak pada penerimaan masyarakat biaya pegawai, biaya transport ke
terhadap sistem buku yaitu sebagai kantor pajak/bank/kas negara, dan
legalitas hukum. biaya foto copy sebagai biaya pisik,
Ada beberapa faktor yang dan biaya psikis berupa stres,
menentukan tinggi rendahnya kepatuhan keingintahuan, dan kekhawatiran.
perpajakan, antara lain kejelasan (clarity) Makin rendah biaya kepatuhan, makin
undang-undang dan peraturan pelaksanaan mudah bagi wajib pajak untuk
perpajakan, besarnya biaya kepatuhan, melaksanakan kewajiban
(compliance cost) dan adanya panutan. perpajakannya. Permintaan lembar
foto copy lebih dari satu kali oleh
- Kejelasan. Makin jelas undang-undang seksi/petugas kantor pajak di bawah
dan peraturan pelaksanaan perpajakan, satu atap merupakan contoh dari biaya
makin mudah bagi wajib pajak untuk kepatuhan yang tidak perlu.
memenuhi kewajiban perpajakannya. - Panutan
Makin berbelit aturan pelaksanaan Contoh yang diberikan Presiden
perpajakan, apalagi kalau terdapat untuk mengisi SPT dan
ketidakpastian, dan ketidak menyampaikannya ke KPP sebelum
berkesinambungan peraturan, maka tanggal 31 Maret, ikut mendorong
makin sulit bagi wajib pajak untuk pimpinan Departemen, pimpinan
memenuhi kewajiban perpajakannya. perusahaan untuk mengajak anggota
Tempat pembayaran PBB yang organisasinya untuk mengikuti jejak
berubah-ubah yang mengakibatkan presiden menyampaikan SPT sebelum
kebingungan wajib pajak (apakah batas waktu. Sebaliknya apabila
PBB disetor di BRI, di kantor pimpinan, bahkan tetangga yang tidak
kelurahan atau pada petugas) seperti membayar pajak, atau tidak
terjadi beberapa waktu yang lalu di menyampaikan SPT bahkan tidak atau
salah satu kabupaten di Jawa Barat belum mempunyai NPWP akan
adalah salah satu contoh merupakan panutan yang negatif bagi
ketidakjelasan dan ketidakpastian anggota masyarakat wajib pajak untuk
yang dapat mengakibatkan rendahnya tidak melaksanakan kewajiban
kepatuhan perpajakan. perpajakannya.
- Biaya Kepatuhan Menurut Chaizi Nasucha dalam
Untuk mewujudkan pemasukkan Devano dan Rahayu (2006:111),
pajak ke dalam kas negara, maka kepatuhan wajib pajak dapat diidentifikasi
dibutuhkan biaya-biaya, yang dalam dari:
literatur perpajakan disebut sebagai 1. Kepatuhan wajib pajak dalam
tax operating cost, yang terdiri dari mendaftarkan diri
biaya-biaya yang dikeluarkan 2. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali
pemerintah untuk memungut pajak surat pemberitahuan
yang disebut sebagai administrative 3. Kepatuhan dalam penghitungan dan
cost dan biaya-biaya yang dikeluarkan pembayaran pajak terutang
oleh wajib pajak untuk memenuhi 4. Kepatuhan dalam pembayaran
kewajiban perpajakannya yang disebut tunggakan.
compliance cost atau biaya kepatuhan.

4
3. Kesadaran wajib Pajak tahap antara lain: pendaftaran wajib pajak,
Kesadaran merupakan tingkat kesiagaan penetapan pajak, dan penagihan pajak.
individu pada saat ini terhadap stimuli Administrasi perpajakan sangat
eksternal dan internal, artinya terhadap penting dalam sistem perpajakan di suatu
peristiwa–peristiwa lingkungan dan negara. Suatu negara dapat dengan sukses
sensasi tubuh, memori dan pikiran mencapai sasaran yang diharapkan dalam
(Atkinson, 1994 dalam Kurniawan 2009). menghasilkan penerimaan pajak yang
Kesadaran menurut Gozali (1976) dalam optimal, karena administrasi pajak mampu
Utomo (2002) adalah rasa rela untuk dengan efektif melaksanakan sistem
melakukan sesuatu yang sebagai perpajakan di suatu negara. Administrasi
kewajiban dalam kehidupan perpajakan diupayakan untuk merealisasi
bermasyarakat. Jadi kesadaran wajib pajak peraturan pajak dan penerimaan negara
akan perpajakan adalah dimana rasa yang sebagaimana amanat dalam APBN.
timbul dari dalam diri wajib pajak atas Menurut Devano dan Rahayu
kewajibannya membayar pajak dengan (2006:73), pada dasarnya sasaran
ikhlas tanpa adanya unsur paksaan. administrasi pajak adalah meningkatkan
Kesadaran wajib pajak atas fungsi kepatuhan tax payers dalam pemenuhan
perpajakan sebagai pembiayaan negara dan kewajiban perpajakan dan pelaksanaan
kesadaran membayar pajak sangat ketentuan perpajakan secara seragam
diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan antara wajib pajak dan fiskus dengan
wajib pajak (Nugroho, 2006). Masyarakat menilai suatu ketentuan untuk
harus sadar akan keberadaannya sebagai mendapatkan penerimaan maximal dengan
warga negara yang selalu menjunjung biaya yang optimal.
tinggi Undang-Undang Dasar 1945 5. Sanksi Pajak
sebagai dasar hukum penyelenggaraan Menurut Mardiasmo (2011:59), Sanksi
negara (Suardika, 2007) perpajakan merupakan jaminan bahwa
Indikator yang digunakan untuk ketentuan peratuan perundang-undangan
mengukur kesadaran wajib pajak menurut perpajakan (norma pepajakan) akan
Bakrin (2006) dalam Kurniawan (2009) dituruti/ditaati/dipauhi. Atau bisa dengan
yaitu : 1) mengetahui fungsi pajak, wajib kata lain Sanksi perpajakan merupakan
pajak sadar bahwa dengan membayar alat pencegah (preventif) agar wajib pajak
pajak akan digunakan pemerintah sebagai tidak melanggar norma perpajakan. Dalam
salah satu sumber dana pembiayaan undang-undang perpajakan dikenal dua
pelaksanaan fungsi dan tugas pemerintah macam sanksi, yaitu Sanksi Administrasi
secara rutin, 2) kesadaran membayar dan Sanksi Pidana. Ancaman terhadap
pajak, dengan sadar membayar pajak akan pelanggaran suatu norma perpajakan ada
dapat digunakan pemerintah sebagai dana yang diancam dengan sanksi administrasi
umum pelaksanaan fungsi dan tugas dan ada juga yang diancam dengan sanksi
pemerintah, wajib pajak sadar bahwa pidana. Perbedaan sanksi administrasi dan
negara membutuhkan pembiayaan dan sanksi pidana menurut UU perpajakan
pajak merupakan salah satu tulang adalah sanksi administrasi merupakan
punggung negara. pembayaran kerugian kepada negara,
4. Administrasi Pajak khususnya yang berupa bunga dan
Menurut Lumbantoruan (1997), kenaikan. Menurut ketentuan dalam
administrasi perpajakan (tax Undang-Undang Perpajakan ada 3 macam
administration) adalah cara-cara atau sanksi administrasi, yaitu berupa denda,
prosedur pengenaan dan pemungutan bunga, dan kenaikan. Sedangkan sanksi
pajak. Administrasi pajak dalam arti pidana merupakan siksaan atau
sebagai prosedur yang meliputi tahap- penderitaan. Merupakan suatu alat terakhir
atau benteng hukum yang digunakan

5
fiskus agar norma perpajakan dipatuhi. H1 : Kesadaran Wajib pajak
Menurut Undang-Undang perpajakan ada berpengaruh signifikan positif
3 macam sanksi pidana, yaitu berupa terhadap kepatuhan wajib pajak
denda pidana, kurungan, dan penjara. PBB
B. Pengembangan Hipotesis
1. Hubungan kesadaran wajib pajak 2. Hubungan Administrasi Pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
PBB PBB
Penelitian Karsimiati (2009) menguji Administrasi perpajakan merupakan
pengaruh pelayanan fiskus, sanksi denda cara-cara / prosedur pengenaan dan
dan kesadaran perpajakan terhadap pemungutan pajak. Administrasi
kepatuhan wajib pajak dalam membayar perpajakan berperan penting dalam sistem
pajak bumi dan bangunan di Kecamatan perpajakan di suatu negara. Sasaran
Gabus-Pati, hasilnya menunjukkan administrasi adalah meningkatkan
pelayanan fiskus dan kesadaran perpajakan kepatuhan taxpayers dalam pemenuhan
berpengaruh positif dan signifikan kewajiban perpajakan. Anggraini (2012)
terhadap kepatuhan wajib pajak, sanksi dalam penelitiannya pengaruh
denda berpengaruh negatif dan tidak pengetahuan pajak, persepsi tentang
signifikan. Sedangkan uji secara simultan petugas pajak dan sistem Administrasi
bahwa variabel independen berpengaruh pajak terhadap Tingkat kepatuhan wajib
positif terhadap kepatuhan wajib pajak menunjukkan bahwa sistem administrasi
Menurut Sri Astuti dan Rini (2008) berpengaruh positif terhadap Tingkat
dalam Desy anggaeni bahwa “kesadaran Kepatuhan Wajib Pajak.
perpajakan adalah suatu sikap terhadap Orang akan bergairah dalam
fungsi pajak yang berinteraksi dalam membayar pajak bila ada kemudahan dari
memahami, merasakan dan berprilaku pemerintah dalam menunaikan tugasnya.
terhadap makna dan fungsi pajak. Sehingga jika semakin mudah sistem
kesadaran perpajakan berkonsekuensi logis administrasi perpajakan yang ada maka
untuk para wajib pajak dengan rela akan semakin tinggi kepatuahan wajib
memerikan kontribusi dana untuk funsi pajak dalam membayar pajak. Uraian ini
perpajakan dengan cara membayar mengarah pada sebuah dugaan bahwa
kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan administrasi perpajakan berpengaruh
tepat jumlah. signifikan positif terhadap kepatuhan
Seorang Wajib Pajak yang memliki wajib pajak dalam membayar PBB.
kesadaran yang tinggi cenderung akan Berdasarkan teori diatas dan penelitian
melaksanakan kewajiban perpajakannya sebelumnya maka hipotesis penelitian ini
sesuai dengan peraturan perpajakan yang adalah :
berlaku, sedangkan wajib pajak yang H2 : Administrasi pajak berpengaruh
memiliki kesadaran yang rendah akan signifikan positif terhadap
cenderung untuk tidak melaksanakan kepatuhan wajib pajak PBB
kewajiban perpajakannya atau melanggar
peraturan perpajakan yang berlaku. 3. Hubungan Sanksi Pajak terhadap
Sehingga semakin tinggi tingkat kesadaran kepatuhan wajib pajak PBB
wajib pajak maka akan semakin tinggi Penggunaan sanksi perpajakan
kepatuhan wajib pajak dalam membayar diterapkan sebagai akibat tidak
pajak bumi dan bangunan. terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh
Berdasarkan teori diatas dan penelitian wajib pajak sebagaimana dalam undang-
sebelumnya maka hipotesis penelitian ini undang perpajakan. Pengenaan sanksi
adalah : kepada wajib pajak dapat menyebabkan
terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh

6
wajib pajak sehingga dapat meningkatkan bebas adalah Kesadaran WP, Administrasi
kepatuhan wajib pajak itu sendiri. pajak dan sanksi pajak. Pengukuran semua
Sanksi pajak dibuat dengan tujuan agar variabel dengan skala Likert.
wajib pajak takut untuk melanggar E. Teknik Analisis Data
undang-undang perpajakan. Wajib pajak Teknik analisis data menggunakan
akan mematuhi pembayaran pajaknya bila analisis deskriptif dan metode analisis
memandang bahwa sanksi akan lebih menggunakan analisis regresi berganda,
banyak merugikannya (Jatmiko, 2006). koefisien determinasi (adjusted R2), Uji F
Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa dan Uji T.
ketentuan peraturan perundang-undangan F. Definisi Operasional
perpajakan (norma perpajakan) akan 1. Kepatuhan Wajib Pajak
dituruti/dipatuhi/ditaati, dengan kata lain Kepatuhan wajib pajak (Y)
sanksi perpajakan merupakan alat merupakan pemenuhan kewajiban
pencegah agar wajib pajak tidak perpajakan yang dilakukan oleh pembayar
melanggar norma perpajakan Mardiasmo pajak dalam rangka memberikan
(2006) dalam Muliari dan Setiawan kontribusi bagi pembangunan yang
(2010). Semakin tinggi sanksi pajak yang diharapkan didalam pemenuhannya
diberikan maka semakin tinggi tingkat diberikan secara sukarela.
kepatuhan wajib pajak dalam membayar 2. Kesadaran Wajib Pajak
PBB. Uraian ini mengarah pada sebuah Kesadaran wajib pajak (X1),
dugaan bahwa sanksi pajak berpengaruh merupakan suatu kondisi dimana wajib
signifikan positif terhadap kepatuhan pajak megetahui,mengakui,menghargai
wajib pajak dalam membayar PBB. dan menaati ketentuan perpajakan yang
H3 : Sanksi pajak berpengaruh berlaku serta memiliki kesungguhan dan
signifikan positif terhadap keinginan untuk memenuhi kewajiban
kepatuhan wajib pajak PBB pajaknya
3. Administrasi Pajak
3. METODE PENELITIAN Administrasi perpajakan (X2),
A. Populasi dan sampel merupakan persepsi responden (wajib
Populasi dalam penelitian ini adalah pajak) mengenai cara-cara atau prosedur
seluruh wajib pajak bumi dan bangunan di pengenaan dan pemungutan pajak yang
Kec. Koto Tangah kota padang. meliputi tahap-tahap pendaftaran wajib
Dengan menggunakan rumus Slovin pajak, penetapan pajak, dan penagihan
maka daidapat Sampel sebanyak 100 pajak
responden. 4. Sanksi Pajak
B. Jenis dan Sumber data Sanksi pajak (X3), adalah persepsi
Jenis data dalam penelitian ini adalah data responden (wajib pajak) mengenai
subjek . Sumber data adalah primer. hukuman atau ancaman agar segala
C. Metode pengumpulan data ketentuan perpajakan yang berlaku dapat
Data untuk penelitian ini dikumpulkan ditaati/ dipatuhi.
dengan cara menyebarkan kuesioner yang
diberikan secara langsung ke responden. 4. HASIL PENELITIAN DAN
Pengembalian kuesioner dijemput PEMBAHASAN
langsung ke responden sesuai kesepakatan
pengembalian Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran Hasil dari perhitungan Kolmogorov
Variabel Smirnov Test (lihat tabel 1) menunjukkan
Variabel terikat dalam penelitian ini signifikan 0,081. Berdasarkan hasil
adalah Kepatuhan WP PBB, variabel tersebut dinyatakan data yang digunakan

7
dalam penelitian ini berdistribusi normal Y = 4,280+0,077 X1+ 0,282 X2+ 0,457 X3
dan bisa dilanjutkan untuk diteliti lebih
lanjut, karena nilai signikan > 0,05. Uji F statistik
Hasil pengolahan data pada tabel 6
Uji Multikolinearitas menunjukkan Fhitung yaitu sebesar 17,99
Untuk menetukan bahwa data terbebas dan nilaisig. 0,000 < 0,05. Hal ini
dari gejala multikolinearitas dapat dilihat menjukkan bahwa persamaan regresi yang
dari nilai tolerance masing-masing diperoleh dapat diandalkan atau model
variabel yang > 0,10 dan Variance yang digunakan sudah fix.
Inflation Factor (VIF) masing-masing
variabel <10. Berdasarkan tabel 2 dapat Uji t (hipotesis)
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala Berdasarkan hasil olahan data statistik
multikolinearitas antar variabel pada tabel 6 dapat dilihat pengaruh antara
independen. variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial, yaitu :
Uji Heterokedastisitas a. Kesadaran WP PBB memiliki nilai
Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat sig. 0,109 > 0,05. Hal ini
bahwa hasil perhitungan dari masing- menunjukkan bahwa kesadaran WP
masing menunjukkan level sig > α, yaitu PBB tidak berpengaruh terhadap
0,335 untuk variabel kesadaran wajib kepatuhan WP PBB. Sehingga dapat
Pajak, 0,106 untuk variabel Administrasi disimpulkan bahwa hipotesis 1
Perpajakan dan 0,493 untuk variabel Ditolak.
Sanksi Pajak. Ini berarti penelitian ini b. Administrasi pajak memiliki nilai sig
bebas dari heterokedastisitas dan layak 0,04 < 0,05. Hal ini menunjukkan
untuk diteliti. bahwa administrasi pajak
berpengaruh signifikan positif
A. Hasil Penelitian terhadap kepatuhan wajib pajak
Uji Koefisien Determinasi (R2) PBB. Sehingga dapat disimpulkan
Uji ini bertujuan untuk mengukur bahwa hipotesis 2 diterima.
seberapa jauh kemampuan model dalam c. Sanksi pajak memiliki nilai sig.
menerangkan variabel-variabel terikat. 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan
Koefisien determinasi menunjukkan bahwa sanksi pajak berpengaruh
proporsi yang diterangkan oleh variabel signifikan terhadap kepatuhan wajib
independen dalam mode variabel terika, pajak PBB. Sehingga dapat
sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang disimpulkan bahwa hipotesis 3
tidak dimasukan dalam model. diterima.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4
menunjukkan Adjusted R2 sebesar 0,349. B. Pembahasan
Berarti kontribusi variabel independen 1. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
terhadap variabel dependen sebesar 34,9% PBB terhadap Kepatuhan Wajib
dan sisanya sebesar 65,1% ditentukan oleh Pajak PBB di Kec. Koto Tangah
faktor lain diluar model yang tidak Kota Padang
terdeteksi dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kesadaran wajib pajak PBB tidak
Analisis Regresi Berganda berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
Hasil pengujian analisis linear bertujuan pajak PBB dengan nilai sig. 0,109 >
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas 0,05 dan nilai koefisien β 0,077. Hasil
terhadap variabel terikat. Hasil pengolahan ini menunjukkan bahwa kesadaran
data statistik (lihat tabel 5) menunjukkan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap
persamaan regresi linear berganda, yaitu : kepatuhan WP PBB.

8
Dapat disimpulkan bahwa, wajib pajak PBB dengan nilai sig. 0,000
walaupun tingkat kesadaran wajib pajak < 0,05 dan nilai koefisien β 0,457. Dari
PBB di Kec. Koto Tangah ini hasil ini dapat disimpulkan bahwa
dikategorikan baik, tapi ini tidak sanksi pajak mempengaruhi atas
bepengaruh kepatuhan wajib pajak kepatuhan wajib pajak PBB.
PBB. Salah satu penyebabnya adalah Hasil penelitian ini sesuai dengan
ketepatan waktu pembayaran PBB penelitian terdahulu mengenai
bergantung pada datang atau tidaknya pengaruh sanksi pajak terhadap
petugas kelurahan yang ditugaskan kepatuhan wajib pajak yang dilakukan
untuk memungut PBB, ditambah lagi oleh Doni Sapriadi (2013) menunjukan
dengan saat datangnya petugas hasil bahwa sanksi pajak berhubungan
kelurahan, wajib pajak tidak berada di positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
rumah, sehingga pemungutan PBB Wajib pajak akan lebih patuh dalam
menjadi tertunda. melakukan kewajibannya jika sanksi
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diberikan semakin berat.
penelitian yang dilakukan oleh Thia dan
Kardinal (2013), dimana hasil 5. KESIMPULAN, KETERBATASAN
penelitiannya menunjukkan bahwa DAN SARAN
kesadaran wajib pajak tidak
berpengaruh signifikan terhadap A. Kesimpulan
kepatuhan wajib pajak. Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian mengenai “Pengaruh Kesadaran
2. Pengaruh Administrasi Pajak wajib pajak, Administrasi Perpajakan dan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
PBB di Kec. Koto Tangah Kota Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan
Padang Koto Tangah Kota Padang adalah sebagai
Hasil penelitian ini menunjukkan berikut:
bahwa administrasi pajak berpengaruh 1. Kesadaran wajb pajak tidak
signifikan positif terhadap kepatuhan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
wajib pajak PBB dengan nilai sig. 0,04 pajak di kecamatan Koto tangah Kota
< 0,05 dan nilai koefisien β 0,282. Dari Padang (H1 ditolak).
hasil ini dapat disimpulkan bahwa 2. Administrasi perpajakan berpengaruh
administrasi mempengaruhi atas signifikan positif terhadap kepatuhan
kepatuhan wajib pajak PBB. wajib pajak di kecamatan Koto tangah
Hasil penelitian ini didukung oleh Kota Padang (H2 diterima).
penelitian yang dilakukan oleh 3. Sanksi pajak berpengaruh signifikan
Anggraini (2012) yang mengkaji positif terhadap kepatuhan wajib pajak
tentang pengetahuan pajak, persepsi di kecamatan Koto tangah Kota
tentang petugas pajak dan system Padang (H3 diterima).
administrasi pajak terhadap tingkat
kepatuhan wajib pajak. Dimana hasil B. Keterbatasan
penelitian membuktikan bahwa Meskipun peneliti telah berusaha
administrasi pajak berpengaruh positif merancang dan mengembangkan
terhadap kepatuhan wajib pajak. penelitian sedemikian rupa, namun masih
3. Pengaruh Sanksi Pajak terhadap terdapat beberapa keterbatasan dalam
Kepatuhan Wajib Pajak PBB di Kec. penelitian ini yaitu:
Koto Tangah Kota Padang 1. Pada penelitian ini menunjukkan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji Adjusted R2 adalah sebesar
bahwa Sanksi pajak berpengaruh 34,9%. Ini berarti bahwa kontribusi
signifikan positif terhadap kepatuhan variabel independen terhadap variabel

9
dependen adalah sebesar 34,9%. DAFTAR PUSTAKA
Dengan kata lain masih terdapat
variabel lain yang memiliki kontribusi Arum, Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh
yang lebih besar terhadap kepatuhan Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
wajib pajak bumi dan bangunan di Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap
Kec. Koto Tangah Kota padang. Kepatuhan Wajib Pajak Orang
2. Peneliti hanya meneliti pada wajib Pribadi yang Melakukan Kegiatan
pajak bumi bangunan yang terdaftar di Usaha dan Pekerjaan Bebas.
Kec. Koto Tangah Kota Padang, Anggraeni, Desy. 2011. Faktor-Faktor
sehingga tingkat generalisasi hasil Yang Mempengaruhi Kemauan
penelitian masih rendah. Wajib Pajak Dalam Penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT) Tahuan
C. Saran Wajib Pajak Badan .
Berdasarkan pada pembahasan dan Anggraini, Romandana. 2012. Pengaruh
kesimpulan di atas, maka peneliti Pengetahuan Pajak, Persepsi
menyarankan bahwa: Tentang Petugas Pajak dan Sistem
1. Pemerintah sebaiknya melakukan Administrasi Pajak Terhadap
sosialisasi terhadap pentingnya pajak Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
bumi dan bangunan guna orang pribadi.
meningkatkan pembangunan daerah. Bagus, Riyadi. 2007. Pengaruh Faktor–
2. Penelitian ini masih terbatas pada faktor Tax Payer Terhadap
kesadaran wajib pajak, administrasi Keberhasilan Penerimaaan Pajak
pajak, dan sanksi pajak. Sebaiknya Hotel (Studi Empiris Terhadap
peneliti selanjutnya menambahkan Wajib Pajak Pungut Hotel di
beberapa faktor lain seperti tingkat Surakarta). Skripsi Universitas
pemahaman tentang pajak, tingkat Sebelas Maret Surakarta
pendidikan, pemeriksaan pajak dan Devano, Sony dan Rahayu. 2006.
tarif pajak. Perpajakan Konsep, Teori dan Isu.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan Jakarta: Kencana
dapat memperluas daerah penelitian, Edo. 2012. Faktor- faktor yang
tidak hanya meneliti di satu tempat mempengaruhi Kepatuhan Wajib
saja, misalnya Wajib Pajak Bumi dan Pajak dalam Membayar PBB.
Bangunan Se-Kota Padang atau Se- Skripsi: Bung Hatta
Provinsi Sumatera Barat. Sehingga Fasmi, Lasnofa.2012. Pengaruh
hasil yang diperoleh lebih maksimal Modernisasi sistem administrasi
dan lebih dapat memberikan gambaran Perpajakan terhadap Tingkat
yang lebih jelas mengenai pengaruh kepatuhan pengusaha Kena Pajak di
kesadaran wajib pajak, adminstrasi KPP Pratama Padang.Skripsi S1:
perpajakan dan sanksi pajak terhadap Unand
kepatuhan wajib pajak secara Fraternesi. 2007. Studi Empiris Tentang
menyeluruh, dapat disertai dengan Pengaruh Faktor-faktor Yang
penelitian kualitatif dan dilakukan Melekat Pada Wajib Pajak
perubahan dalam pemilihan alternatif Terhadap Keberhasilan
jawaban pada kuesioner penelitian. Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan di Kota Bengkulu, Tesis
Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas
Diponegoro.
Irianto, Slamet Edi. 2005, Politik
Perpajakan : Membangun

10
Demokrasi Negara, UII Press, Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang no. 12
Yogyakarta. tahun 1994 tentang pajak bumi dan
Keputusan Menteri Keuangan Republik bangunan
Indonesia: 235/KMK.03/2003, Pasal 9 ayat 2 Undang-Undang Pajak
Tentang Syarat-Syarat Wajib Pajak Bumi dan Bangunan.
Ditetapkan Sebagai Wajib Patuh. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 7
Kurniawan, Dedi. 2009. Pengaruh Tahun 2011 Tentang Pajak Bumi
kesadaran wajib pajak terhadap Dan Bangunan Perdesaan Dan
kepatuhan wajib pajak. Skripsi: FE Perkotaan
UNAND Prabowo, Yusdianto. 2002. Akuntansi
Lumbantoruan, Sophar. 1997. Perpajakan Terapan. Jakarta: PT.
Ensiklopedia Perpajakan. Jakarta: Grafindo Persada.
Erlangga Pudji, Susilo Utomo. 2002. Analisis
Mardiasmo,2003 perpajakan edisi revisi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Yogyakarta. Andi Kesadaran Masyarakat untuk
__________. 2011. Perpajakan, Edisi Membayar Pajak Bumi dan
Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Bangunan di Kecamatan
Mohammad Zain dan Kustadi Arinata, Karangtengah Kabupaten Demak.
1990, Pembaharuan Perpajakan Tesis Universitas Diponegoro.
Nasional, Rahayu, Siti kurnia. 2010. Perpajakan
Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti. Indonesia. Yogyakarta: Garaha
Muhammad Edo, Yunilma dan Daniati. ilmu.
2013. Faktor-faktor yang Sapriadi, Doni. 2013. Pengaruh Kualitas
mempengaruhi kepatuhan wajib Pelayanan Pajak, Sanksi Pajak Dan
pajak di lingkungan kantor Kesadaran Wajib Pajak Terhadap
pelayanan pajak pratama padang. Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Skripsi S1: Bung Hatta. Membayar PBB. Skripsi FE UNP
Muslim, Afdila. 2007. Pengaruh Tingkat Satriyo, Andika. “Pengaruh reformasi
Pemahaman, Tingkat Pendidikan, Administrasi Perpajakan Modern
Tingkat Pengalaman, dan Tingkat Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Penghasilan Wajib Pajak terhadap Pada Kantor Pelayanan Pajak di
Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Lingkungan Kantor wilayah
Pelayanan Pajak Padang. Skripsi: Direktorat Jendral Pajak Wajib
FE UNAND. Pajak Besar”.STAN, Tanggerang,
Nakomi, Edo Putra Gama. 2013. Faktor- 2005.
faktor yang mempengaruhi Resmi, Siti. 2003, Perpajakan, Jakarta.
kepatuhan wajib pajak dalam Salemba Empat
membayar pajak bumi dan Suardika, I Made Sadha. 2007. Audi
bangunan. Skripsi S1 : Bung Hatta. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume
Nugroho, Agus Jatmiko. 2006.”Pengaruh Denpasar : Fakultas Ekonomi
Sikap Wajib Pajak pada Universitas Udayana.
Pelaksanaan Sanksi Denda, Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis.
Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Bandung: PT. Alfabeta.
Perpajakan terhadap Sulistyowati. 2011. Faktor-faktor dalam
KepatuhanWajib Pajak (Studi diri wajib pajak terhadap
Empiris terhadap Wajib Pajak penerimaan pajak bumi dan
Orang Pribadi di bangunan.
KotaSemarang)”.Tesis Magister
Akuntansi Program Pascasarjana Suyatmin. 2004. Pengaruh Sikap Wajib
Universitas Diponegoro Pajak terhadap Kepatuhan Wajib

11
Pajak dalam Pembayaran Pajak
Bumi dan Bangunan: Studi Empiris
di Wilayah KP PBB Surakarta.
Tesis (Tidak Diterbitkan).
Semarang: Program Magister
Akuntansi Universitas Diponegoro.
Syahril, farid. 2013. Pengaruh tingkat
pemahaman wajib pajak dan
kualitas pelayanan fiskus terhaap
tngkat kepatuhan wabji pajak PPH
orang pribadi. Skripsi FE UNP
Tanjung, Wilda. 2008. Pengaruh
Administrasi Pajak, Tarif Pajak,
Hukum Pajak, Pemeriksaan Pajak,
Sanksi Pajak, Pendidikan dan
Pendapatan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak dalam Membayar PBB
di Kota Padang. Skripsi: FE UNP.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah
Undang-Undang No. 16 Tahun 2000
tentang Ketentuan Umum
Perpajakan.
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Waluyo. 2004. Perpajakan Indonesia
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Wiecaksono. 2012. Pengaruh Pemahaman
Wajib Pajak, Kesadaran Wajib
Pajak, dan Kepatuhan wajib Pajak
terhadap Keberhasilan Penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan.
Zain, Muhammad. 2005. Manajemen
Perpajakan. Jakarta: Salemba
Empat

12
LAMPIRAN

Uji Normalitas
Tabel 1
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 96

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 5.50001554

Most Extreme Differences Absolute .129

Positive .123

Negative -.129

Kolmogorov-Smirnov Z 1.266

Asymp. Sig. (2-tailed) .081

a. Test distribution is Normal.

Uji Multikolinearitas
Tabel 2
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 4.280 2.523 1.696 .093

KES .077 .048 .137 1.617 .109 .960 1.042

AP .282 .096 .252 2.928 .004 .927 1.079

SP .457 .079 .493 5.805 .000 .952 1.051

a. Dependent Variable: KWP


Uji Heterokedastisitas
Tabel 3
Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.649 .894 -.726 .470

KES .016 .017 .101 .968 .335

AP .056 .034 .174 1.632 .106

SP -.019 .028 -.072 -.689 .493

a. Dependent Variable: ABS

Koefisien Determinasi (R2)


Tabel 4
Adjusted R square
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .608a .370 .349 1.27142

a. Predictors: (Constant), SP, KES, AP

b. Dependent Variable: KWP

Regresi Berganda
Tabel 5
Koefisien Regresi Berganda
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.280 2.523 1.696 .093

KES .077 .048 .137 1.617 .109

AP .282 .096 .252 2.928 .004

SP .457 .079 .493 5.805 .000

a. Dependent Variable: KWP


Uji F Statistik

Tabel 6
Hasil Uji F Statistik
b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 87.240 3 29.080 17.990 .000

Residual 148.718 92 1.616

Total 235.958 95

a. Predictors: (Constant), SP, KES, AP

b. Dependent Variable: KWP

Anda mungkin juga menyukai