Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS TEKNIK
MEULABOH - ACEH BARAT
2024
JURUSAN / BIDANG
TEKNIK SIPIL / STRUKTUR
MATA KULIAH
REKAYASA JEMBATAN
500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 SKS
60
50
2 SKS
A A
700 800
NAMA MAHASISWA
50
60
CUT KEYSA OCHAVIA
500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 NIM.2105903020076
DOSEN PEMBIMBING
9000
Ir TEUKU FAHRIZAL., S.T.,
M.T.,IPM,Asean Ebg
TUGAS KULIAH
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI
SYARAT-SYARAT KURIKULUM
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
KETERANGAN
SKALA NO. GBR
PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN ,
SANDARAN, DAN TROTOAR

2.1. Perhitungan Lantai Jembatan


Direncanakan :
 Panjang jembatan = 90 m
 Sudut vakwerk () = 73o
 Tinggi vakwerk = 8 m
 Lebar lantai = 7 m
 Lebar Trotoar = 2 x 0,5 m
 Tebal aspal beton tambahan = 5 cm
 Tebal plat beton = 25 cm
 jarak gelagar memanjang = 2 m
 jarak gelagar melintang = 5m
 Berat jenis aspal beton = 2,24 t/m3
 Berat jenis beton bertulang = 2,4 t/m3
 Berat jenis air = 1,0 t/m3

2.1.1 Pembebanan
a. Muatan Mati
 Berat plat lantai beton bertulang = 0,25 2,4 1 = 0,60 t/m2
 Berat lapisan aspal beton tambahan = 0,05 2,241 = 0,112 t/m2
 Berat air hujan = 0,05  11 = 0,050 t/m2
qm = 0.762 t/m2

Kecuali ditentukan lain oleh instansi yang berwenang, semua jembatan


harus direncanakan untuk bisa memikul beban tambahan yang berupa aspal beton
setebal 50 mm untuk pelapisan kembali dikemudian hari.

b. Muatan Hidup
Untuk perhitungan beban lalu lintas pada lantai kendaraan, digunakan

14
beban “T” yang merupakan kendaraan truk semi-trailer yang mempunyai susunan
dan berat as seperti pada Gambar 2.1. Berat dari masing-masing as disebarkan
menjadi 2 beban merata sama besar yang merupakan bidang kontak antara roda
dengan permukaan lantai. Dengan beban roda diambil sebesar 11,25 ton.

Gambar 2.1 Pembebanan Truk ”T”


Beban roda disebar merata pada lantai kendaraan berukuran (2,2 x 4,25) m
yaitu pada jarak antara gelagar memanjang dan gelagar melintang. Bidang kontak
roda untuk beban 100% adalah (20 x 50) cm (sumber: SNI 1727:2020 hal.22).
Penyebaran gaya terhadap lantai jembatan dengan sudut 45º dapat dilihat pada
gambar berikut. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar penyebaran gaya
terhadap lantai jembatan sebagai berikut :
P = 11,25T P = 11,25T

30

50 cm 20 cm

a b
Gambar 2.2 Penyebaran Gaya Kendaraan

15
Penyebaran Gaya :
a = 50 + 2 (1/2 x tebal plat beton + tebal aspal)
= 90 + 2 (1/2 x 25 + 5)
= 85 cm
b = 20+ 2 (1/2 x tebal plat beton + tebal aspal)
= 20 + 2 (1/2 x 25+ 5)
= 55 cm

Jadi luas bidang kontak setelah penyebaran terjadi adalah (85 x 55) cm.
T 11,25
q= = = 24,064 t/m2
axb 0,85 x 0,55
c. Muatan Angin
Muatan angin merupakan muatan sekunder.Berdasarkan SNI 1727:2020
maka besarnya angin rencana adalah:
Cw = 1,2 (bangunan atas rangka)
Dikarenakan adanya superelevasi sebesar 2%, Cw dinaikkan sebesar 3 %
untuk setiap derajatnya sehingga didapat nilai Cw = 1,2 + 0,072 = 1,272
Vw = 30 m/s
Ab = ( 10 x ½ x 8) m
= 40 m2

Reaksi pada roda akibat angin (TEW) dapat dihitung,


TEW = 0,0012 Cw (Vw)2 Ab
= 0,0012 (1,272) (30)2 ( 30% x )
= 16,485 kN
= 1,6485 t
Beban angin ini akan menyebar dengan beban hidup sehingga pembebanan
akibat beban hidup + beban angin, adalah :
P = 11,25 + 1,6485 = 12,8985 ton

16
2.1.2 Perhitungan momen
a. Momen akibat beban mati (berat sendiri)
Berat sendiri(q) : 0.762 t/m
Ukuran plat : 52m
Diasumsikan Plat bertumpu pada kedua tumpuan pada arah memanjang dan
terjadi elastis.

Lx= 2 m Ly/Lx = 2,5 m

Ly = 5 m

Momen pada plat dapat dihitung dengan peraturan Tabel 4.2.b Vis –
Kusuma 1997 (skema IVd, jepit – jepit).

Mlx = + 0,001 . q . lx2 . x x = 62


2
= + 0,001 . 0.762. (2) . 62
= + 0,189 tm
Mly = + 0,001 . q . lx2 . x x = 14
= + 0,001 . 0.762. (2)2 . 14
= + 0,0427 tm

Mtx = - 0,001 . q . lx2 . x x = 83


2
= - 0,001 . 0.762. (2) . 83
= - 0,253 tm
Mty = - 0,001 . q . lx2 . x x = 51
= - 0,001 . 0.762. (2)2 . 51
= - 0,155 tm

b. Momen akibat beban hidup dan beban angin


Dihitung berdasarkan PBI-2019 pasal 13.3.1, momen negatif rencana
harus di anggap menangkap pada bidang muka tumpuan persegi, dimana
tumpuan-tumpuan bulat atau dengan

17
bentuk lain harus dianggap sebagai tumpuan bujur sangkar dengan luas yang
sama.
 Keadaan I :
Plat menerima beban satu roda (di tengah plat)
a = 85 cm ; b = 55 cm

a Lx = 2 m

Ly = 5 m

Beban berada di tengah-tengah diantara kedua tepi yang tertumpu untuk :


Ly > 3  r  Lx r = 1/2 (dua tumpuan jepit)
Ly > 3 1/22,3
5 > 1,5 ................(OK)
Sehingga :
Lebar kerja maksimum pelat dalam arah bentang Lx (Sa) dicari:
Sa = 3/4  a + ¾  r  Lx
= 3/4  0,85 + ¾  ½  2
= 1,3875 m

 Momen arah bentang Lx :


Mo
Mlx 
Sa

Dimana Mo dianggap sebagai momen maksimum balok di atas dua tumpuan.


Mo = ¼  P  Lx = ¼ . 12,44926 2 = 6,44926 tm

Sehingga :
Mo
Mlx 
Sa

18
,
=
,
= 4,64811 tm/m

 Momen di arah bentang Ly (momen positif ) :


Ly > 2/3  Lx
Ly > 0,66667 2
5 > 1,333 ...........(OK)
Sehingga :

Mlx ,
Mly  = . , = 2,76673 tm/m
4.a
1
Ly

 Momen di arah bentang Ly (momen negatif ) :


Mo
Mly  0,10
Sa
6,44926
𝑀𝑙𝑦 = −0,10
1,3875
= - 0,46481 tm/m

 Keadaan II :
Beban terpusat dua roda simetris terhadap sumbu plat.

0,1 0,60 2,85 0,60 0,1

A B

Sa Sa Lx = 2 m

Ly = 5 m

19
Bila beban tidak berdiri di tengah-tengah diantara kedua tepi yang tidak
ditumpu maka,Untuk :
Ly > r  Lx r = 1/2 ( dua tumpuan jepit)
Ly >1/22
5 > 1 ...........(OK)
sehingga :
 Momen akibat A :
Sa = ¾  a + ¼  r  Lx + v
= ¾  0,85 + ¼ 1/22 + 0,1
= 0,9875 m

 Momen arah bentang Lx :


Mo ,
Mlx  = = 6,5308 t/m
Sa ,

 Momen arah bentang Ly :


Mlx
Mly 
4.a
1
Ly
,
= . ,

= 3,8874 t/m

 Momen akibat B :
untuk :
Ly > r  Lx r = 1/2 (tumpuan jepit)
Ly > ½  2
5 > 1 ..............(OK)
sehingga :
Sa = ¾  a + ¼  r  Lx + v
= ¾  0,85 + ¼  ½  2 + 4,3
= 5,1875 m

20
 Momen arah bentang Lx :
Mo ,
Mlx  = = 1,2432 t/m
Sa ,

 Momen arah bentang Ly :


Mlx ,
Mly  = . , = 0,7400 tm/m
4.a
1
Ly

Diperoleh momen akibat roda a + roda b :


Mlx = 6,5308 + 1,2432 = 7,7741 tm
Mly = 3,8874 + 0,7400 = 4,6274 tm
Kesimpulan :
1. Dengan memperhatikan kedua keadaan tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa keadaan II (beban 2 roda) yang lebih menentukan, dimana :
Mlx = 7,7741 tm
Mly = 4,6274 tm
2. Momen yang terjadi seluruhnya pada plat lantai akibat beban mati + beban
hidup + beban angin adalah :
Mlx = 0,189 + 8,123 = 7,7741 tm = 79,6309 kNm
Mly = 0,0427 + 5,4469 = 4,6274 tm = 46,7012 kNm
Mtx = - 0,253 tm = - 0,253 kNm
Mty = - 0,155 tm = - 0,155 kNm

21

Anda mungkin juga menyukai