Anda di halaman 1dari 9

Makalah:

Family terapy
Dibuat untuk menyelesaikan tugas matakuliah
( Teori dan Praktik Terapi Psiksosial )

DOSEN: UGA PRATAMA GUNAWAN S.TR.SOS, SP.PSA

Disusun oleh:

Ersyad ramadhan-202020087

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL


UNIVERSITAS PASUNDAN 2020
Kata pengantar

Bismillahirrahmanirrahiim.

Solawat dan salam kita curahkan kepada baginda kita, pemimpin uman islam
dunia sayyidina Muhammad S.A.W., yang mana telah memngubah zaman dari yang
gelap guit sehingga terang benerang hingga saat saat ini. Terang disini bukanlah karean
cahaya lampu akan tetapi karean cahaya ilmu. Puji ke hadirat tuhan yang Maha Esa.
Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “family terapy” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teori dan peraktik
psikososil. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang masyarakat
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kang Uga selaku guru mata
kuliah Literasi Digital. Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan keritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tigaraksa, 15 Desember 2022

Penulis: ersyad ramadhan


DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................................................. 2

BAB Ⅰ: Pendahulun .................................................................................................................... 4

1.2. Rumusan masalah ......................................................................................................... 5

1.3. Tujuan penulisan ........................................................................................................... 5

Bab Ⅱ: Pembahasan.................................................................................................................... 5

Bab Ⅲ: Penutup........................................................................................................................... 8
BAB Ⅰ: Pendahulun

1.1.Latar belakang

Sebuah keluarga merupakan salah satu jenis kelompok sosial, yang mana didalam nya dapat
terjadi interkasi antar anggota keluarga yang terdiri dari orangtua dan anak. Fakta ini akan
menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan beberapa dekade yang akan datang. Dalam
penjelasan yang lain dikatakan bahwa keluarga adalah suatu unit yang berfungsi sesuai atau
tidak sesuai menurut tingkat persepsi peran dan interaksi di antara kinerja peran dari macam-
macam anggota keluarga. Sebuah keluarga adalah sebuah sistem sosial yang alami, dimana
seseorang menyusun aturan, peran, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara
mendiskusikan pemecahan masalah sehingga dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan
lebih efektif. Dalam penjelasan yang lain dikatakan bahwa keluarga adalah suatu unit yang
berfungsi sesuai atau tidak sesuai menurut tingkat persepsi peran dan interaksi di antara
kinerja peran dari macam-macam anggota keluarga. Berbagai masalah yang kadang terjadi di
tengah tengah lingkungan keluarga terkadang dapat menjadi penyakit mental yang tidak
diketahui oleh suatu keluarga. Masalah gangguan jiwa merupakan salah satu masalah
kesehatan yang seringkali memberikan dampak tidak hanya kepada keluarga tapi juga bagi
masyarakat. Permasalahan ini disebabkan oleh masalah social ekonomi, ketatnya persaingan
hidup dan masalah psikologis yang berasal dari keluarga. Keluarga merupakan sumber utama
konsep sehat sakit dan perilaku sehat dan berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik maupun
mental anggotanya. Selain itu keluarga cenderung terlibat dalam pengambilan keputusan dan
proses terapi pada setiap tahap sehat dan sakit anggota keluarga dari keadaan sejahtera
hingga tahap diagnosis, terapi dan tahap pemulihan (Campbell, 2000).

1.2.Rumusan masalah

a. Masalah mental dalam keluarga


b. Masalah psikososial keluarga
c. Peran keluarga dalam pendidikan mental

1.3.Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengenal apa itu terapi keluarga, yang mana
pembaca dan penulis sendiri dapat belajar sedikit pengetahuan tentang masalah masalah
mental dalam keluarga serta manfaat dari terapi keluarga sendiri, sehingga kita dapat
mengetahui cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental atau permasalahan lain dalam
ruang lingkup keluarga.

Bab Ⅱ: Pembahasan

A. Teori dan model yang berhubungan dengan terapi keluarga


Teori adalah suatu bagian kontruksi (konsep) dalam sebuah penelitian, definisi dan penyimpulan
yang menghasilkan suatu pandangan sistemik dan fenomena dan pengkhususan hubungan
antara variable dengan tujuan yang menjelaskan dan memprediksikan fenomena. Sedangkan
model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka kerja konseptual
terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan (Basford, 2006).
Terapi Keluarga adalah cara baru untuk mengetahui permasalahan seseorang, memahami
perilaku, perkembangan symptom dan cara pemecahannya. Terapi keluarga dapat dilakukan
sesame anggota keluarga dan tidak memerlukan oranglain, terapis keluarga mengusahakan
supaya keadaan dapat menyesuaikan, terutama pada saat antara yang satu dengan yang lain
berbeda (Almasitoh, 2012).
Beberapa teori yang mendasari terapi keluarga menurut Farland, et al (1987):
1. Psychodinamik Family Therapy
Safir mengatakan bahwa ada hubungan antara psikopatologi individual dengan dinamika
keluarga. Contoh :seseorang yang mempunyai harga diri rendah akan menampilkan suatu "
False Self " yang ditampilkan pada saat yang sama dia juga takut kecewa dan sulit
mempercayai orang lain termasuk pasangan hidupnya. Hal ini menyebabkan kesulitan yang
serius dalam perkawinannya
2. Behavioral Family Therapy
Terapi perilaku dalam keluarga diawali dengan mempelajari pola perilaku keluarganya untuk
menentukan keadaan yang menimbulkan masalah perilaku itu. Berdasarkan analisis ini,
terapist membuat rencana untuk merubah keadaan tersebut dengan cara intervensi
langsung dalam keluarga. Tujuan utamanya adalah meningkatkan perilaku yang positif yang
diinginkan dan menghilangkan perilaku negatif. Hal ini dilakukan dengan mengatur keluarga
sehingga perilaku yang diinginkan diperkuat dengan memberi reward.
3. Teori Komunikasi
Terapi keluarga menggunakan teori komunikasi proses komunikasi yang terjadi didalam
keluarga dapat terbgi dalam beberapa kelompok, yaitu:
a. Komunikasi dan Kognisi
b. Komunikasi dan Kekuatan
c. Komunikasi dan Perasaan
4. Structural Family Therapy
Dikembangkan oleh Salvador Minuchin. Perlu dinilai 6 aspek dari fungsi keluarga. Struktur
keluarga yang terdiri dari susunan yang 7 mengatur transaksi diatara anggota
keluarga.Fleksibilitas dari fungsi keluarga dan kemampuannya untuk berubah."The Family
Resonance" pada anggota keluarga dapat saling terikat atau saling merenggang. Konteks
kehidupan keluarga ini merupakan supra sistem yang teridiri dari keluarga besar, tetangga
lingkungan kerja, lingkungan sekolah dari anggota keluarga supra sistem bisa merupakan
sumber stress atau sumber support dari lingkungan.

B. Pola komunikasu keluarga terhadap kondisi mental anak

Komunikasi adalah kegiatan sehari hari yang sering kita sering lakukan dalam
lingkungan sosial, khususnya dalam lingkungan keluarga. Kadang kala di dalam komunikasi di
suatu keluarga seringkali emosi emosi negatif yang acak keluar dari lisan masing-masing, kita
tidak mengetahui apakah dampak yang diterima akan sangat terpengaruhui terhadap kondisi
mental, khususnya terhadap anak. Setiap kali membicarakan tentang kesehatan mental
anak, pokok pembahasan tentunya tidak lepas dari peran keluarga,sebab keluarga
merupakan lingkungan pertama yang dikenal anak dan sangat berperan penting bagi
perkembangan mental anak. Melalui keluarga, anak akan belajar menanggapi orang
lain, mengenal dirinya, sekaligus belajar mengelola emosinya. Pengelolaan emosi ini
menjadi bagian terpenting dalam menjaga kesehatan mental anak, dan dalam hal ini
sangat tergantung dari pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga, terutama sikap
orang tua dalam mendidik dan mengasuh anaknya, karena orang tua menjadi basis nilai
bagi anak. Sikap saling terbuka dalam sebuah keluarga, membuat orang tua dan anak
dapat saling mendengarkan, untuk itu orang tua sudah seharusnya membangun
komunikasi yang senyaman mungkin kepada anak.

Family therapy dapat menjadi bagian dari rangkaian upaya membantu keluarga agar
keluarga suatu sistem, meningkatkan kohesivitasnya serta lebih mampu melakukan
penyesuaian diri. Keluarga merupakan unit paling dekat dengan penderita psikotik.
Keberhasilan pelayanan dan perawatan di panti maupun rumah sakit akan sia-sia jika
tidak diteruskan di rumah apalagi kemudian mengakibatkan penderita harus dirawat
kembali (relapse). Peran serta keluarga sejak awal perawatan di panti maupun di rumah
sakit akan meningkatkan kemampuan keluarga merawat penderita di rumah nantinya
sehingga kemungkinan kambuh dapat dicegah. Dari beberapa penelitian menunjukkan
bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kekambuhan penderita psikotik adalah
kurangnya peran serta keluarga dalam perawatan terhadap anggota keluarga yang
menderita penyakit tersebut. Karena keluarga yang tidak tahu cara menangani perilaku
penderita pada saat di rumah.

Bab Ⅲ: Penutup

C. Kesimpulan

Keluarga merupakan suatu unit terkecil dalam masyarakat yang memberikan respon
terhadap suatu peristiwa baik didalam maupun diluar keluarga. Kehidupan dalam
keluarga tidak dapat dihindarkan dari suatu stressor, baik stressor itu positive atau
stressor negative. Keluarga sebagai suatu unit yang mempunyai kemampuan adaptasi
yang tinggi dapat bereaksi terhadap kejadian yang penuh stress dan menjelaskan faktor-
faktor yang meningkatkan adaptasi keluarga terhadap peristiwa tersebut.

Dan diharapkan dari makalah ini dapat menjadi pembelajaran dalam pentingnya
komunikasi dan kesehatan mental dalam suatu keluarga, dan juga makalah ini dapat
menjadi bahan evaluasi bagi diri masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

(Yusuf, 2017)Djayadin1, C., & Munastiwi2, E. (2020). Pola komunikasi keluarga terhadap
kesehatan mental anak di tengah pandemi Covid-19. Pendidikan Islam Anak Usia Dini,
4(2), 160–180.

(Djayadin1 & Munastiwi2, 2020)Djayadin1, C., & Munastiwi2, E. (2020). Pola komunikasi
keluarga terhadap kesehatan mental anak di tengah pandemi Covid-19. Pendidikan Islam Anak
Usia Dini, 4(2), 160–180.

(Pardede, 2020)Djayadin1, C., & Munastiwi2, E. (2020). Pola komunikasi keluarga terhadap
kesehatan mental anak di tengah pandemi Covid-19. Pendidikan Islam Anak Usia Dini,
4(2), 160–180.

Anda mungkin juga menyukai