Fisdas 2 Gelombang Utrasonik
Fisdas 2 Gelombang Utrasonik
oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-
lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang
ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di
atas) frekuensi gelombang suara (sonik).
Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektivitas dari
gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tapi pada
tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap.
Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan
oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu
medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik
menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat dinyatakan sebagai superposisi
gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah sangat besar. Kelebihan
gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak
suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada
sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan. Contoh hewan yang dapat
mendengar gelombang Ultrasonik yaitu lumba-lumba, kelelawar, paus dll.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ultrasonik
My Binder
Kamis, 20 Desember 2012
Laporan Ultrasonic Test
Kelas 2 Ae
I. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Dapat menggunakan peralatan ultrasonic test
2. Dapat melakukan kalibrasi peralatan ultrasonic test
3. Dapat mendeteksi dan mengevaluasi cacat dibawah permukaan dengan menggunakan metode
ultrasonic test
Saat praktikum
1. Memasang power supply dan memperhatikan keadaan battery indicator.
2. Memilih probe apakah single probe ( SP ) atau double probe ( DP ) disini kami memilih DP
3. Untuk DP, menghubungkan dengan socket TX dan RX.
4. Melakukan kalibrasi CRT.
Kalibrasi
1. Mengunakan block kalibrasi DIN 54 122 ( 1965 ).
2. Menggunakan single probe ( SP ) atau double probe ( DP ) dan sesuai Hz, pada CRT bagian kiri.
3. Obyektive mengukur ketebalan ( 12.5 ) dan setting time base 50 mm
4. Memosisikan probe tegak lurus terhadap block kalibrasi tanpa jarak dan membaca ketebalannya
melalui layar. Jika sesuai maka alat telah selesai di kalibrasi.
Mendeteksi cacat
1. Melumuri minyak pada specimen uji.
2. Memosisikan probe tegak lurus terhadap specimen uji tanpa jarak. Mencari hingga terdapat
tanda-tanda adanya perbedaan ketinggian pada layar CRT.
3. Menandai tempat yang di perkirakan terdapat cacat.
4. Mengukur dimensi cacat tersebut.
V. HASIL PENGAMATAN
Spesimen yang kami uji hanya bagian B. (gambar terlampir)
VII. KESIMPULAN
Dalam menentukan cacat yang ada di dalam benda dapat digunakan Non-Destructive Test
(NDT) melalui metode Ultrasonic Test. Metode yang menggunakan gelombang ultrasonic ini
terbukti cukup efektif dalam menentukan posisi cacat yang ada beserta dimensinya.