Anda di halaman 1dari 5

Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar

oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-
lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang
ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di
atas) frekuensi gelombang suara (sonik).

Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektivitas dari
gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tapi pada
tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap.

Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan
oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu
medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik
menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat dinyatakan sebagai superposisi
gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah sangat besar. Kelebihan
gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak
suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada
sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan. Contoh hewan yang dapat
mendengar gelombang Ultrasonik yaitu lumba-lumba, kelelawar, paus dll.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ultrasonik

My Binder
Kamis, 20 Desember 2012
Laporan Ultrasonic Test

Laporan Praktikum Pengujian Bahan


ULTRASONIC TEST
Oleh :
Ahmad Adrian 111221001
Ardi Hutri 111221002
Asrizal Tri Winaryo 111221003
Erict Ilyas Setiawan 111221004
Fahmi Risandi Dwi Putra 111221005
Faisyal M. Soleh 111221006
Fathi Rahma Susianto 111221007
Mohamad Jati Fauzi 111221015

Kelas 2 Ae

Program Studi Teknik Aeronautika Jurusan Teknik Mesin


Politeknik Negeri Bandung
2012

I. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Dapat menggunakan peralatan ultrasonic test
2. Dapat melakukan kalibrasi peralatan ultrasonic test
3. Dapat mendeteksi dan mengevaluasi cacat dibawah permukaan dengan menggunakan metode
ultrasonic test

II. Landasan Teori


Ultrasonic test merupakan salah satu metode pengujian NDT (Non-Destructive Test).
Pengujian ini menggunakan gelombang suara yang berfrequensi diatas 20 KHz untuk mengukur
tebal maupun pendeteksian cacat internal ( flaw detection ). Namun dalam aplikasinya frekuensi
yang digunakan dapat mencapai 2 sampai 5 MHz. Panjang gelombang yang digunakan antara 1-
10 mm dan kecepatan yang digunakan antara 1-10 km/s. Pengujian ini biasanya dilakukan pada
baja dan logam, meskipun dapat juga digunakan pada
Prinsip dari ultrasonic test adalah gelombang ultrasonic yang dimasukkan ke dalam
material kemudian dipantulkan kembali dari permukaan atau cacat. Gelombang ultrasonic yang
dipantulkan ditampilkan terhadap waktu, dan divisualisasikan pada spesimen.
Hubungan kecepatan, frekuensi dan panjang gelombang dapat dihitung dengan
menggunakan rumusan sebagai berikut:

Dimana : λ = panjang gelombang (mm)


V = kecepatan suara dalam satu detik (m/s)
ƒ = frekuensi (Hz)
III. ALAT DAN BAHAN
1. CRT
2. Adaptor
3. Bok kelengkapan probe, block gauge sesuai dengan daftar alat yang di gunakan.
4. Media pelumas atau grease.
5. Bok set kalibrasi.
6. Kertas militer.

IV. LANGKAH KERJA


Sebelum praktikum
1. Memeriksa kelengkapan alat ultrasonic yang terdiri dari:
a. CRT
b. Adaptor2
c. Bok kelengkapan probe,blok gauge sesuai dengan daftar alat Sebelum praktikum yang di
gunakan

Saat praktikum
1. Memasang power supply dan memperhatikan keadaan battery indicator.
2. Memilih probe apakah single probe ( SP ) atau double probe ( DP ) disini kami memilih DP
3. Untuk DP, menghubungkan dengan socket TX dan RX.
4. Melakukan kalibrasi CRT.

Kalibrasi
1. Mengunakan block kalibrasi DIN 54 122 ( 1965 ).
2. Menggunakan single probe ( SP ) atau double probe ( DP ) dan sesuai Hz, pada CRT bagian kiri.
3. Obyektive mengukur ketebalan ( 12.5 ) dan setting time base 50 mm
4. Memosisikan probe tegak lurus terhadap block kalibrasi tanpa jarak dan membaca ketebalannya
melalui layar. Jika sesuai maka alat telah selesai di kalibrasi.

Mendeteksi cacat
1. Melumuri minyak pada specimen uji.
2. Memosisikan probe tegak lurus terhadap specimen uji tanpa jarak. Mencari hingga terdapat
tanda-tanda adanya perbedaan ketinggian pada layar CRT.
3. Menandai tempat yang di perkirakan terdapat cacat.
4. Mengukur dimensi cacat tersebut.
V. HASIL PENGAMATAN
Spesimen yang kami uji hanya bagian B. (gambar terlampir)

VI. ANALISA DAN PEMBAHASAN


Pada pengujian ini, didapatkanlah cacat-cacat yang ada pada specimen uji. Dimana
sebelumnya alat dikalibrasi terlebih dahulu untuk mengurangi kesalahan alat. Banyak hal yang
perlu di perhatikan dalam mendapatkan hasil tersebut. Yang pertama adalah posisi tangan dalam
meletakkan probe di specimen uji. Yang kedua adalah ketelitian dalam pembacaan layar CRT.
Yang ketiga adalah kehalusan pemindahan probe dan kesabaran dalam mencari cacat yang ada.
Yang keempat yaitu ketelitian dalam mengukur dimensi. Dan tentu saja kepresisian dari alat
yang digunakan.

VII. KESIMPULAN
Dalam menentukan cacat yang ada di dalam benda dapat digunakan Non-Destructive Test
(NDT) melalui metode Ultrasonic Test. Metode yang menggunakan gelombang ultrasonic ini
terbukti cukup efektif dalam menentukan posisi cacat yang ada beserta dimensinya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Team KBK Material. Modul Praktikum Pengujian Bahan. Bandung : Politeknik Negeri
Bandung
http://binderismine.blogspot.com/2012/12/laporan-ultrasonic-test.html

Anda mungkin juga menyukai