TA Lengkap Sally Marselina
TA Lengkap Sally Marselina
PENDAHULUAN
sekitar 70 persen dari total pendapatan negara. Hal ini menunjukkan bahwa
peran pajak dalam membiayai APBN semakin besar. Peran pajak tersebut
akan semakin besar untuk masa yang akan datang karena pemerintah ingin
sesuai dengan kondisi ekonomi yang sedang dan akan terjadi, dan mampu
perpajakan.
1
2
dengan adanya suatu perubahan dalam sistem perpajakan yaitu sistem self
dapat meningkat juga. Oleh karena itu agar pendapatan pajak meningkat
wajib pajak harus patuh pada kewajibannya. Seperti yang dinyatakan oleh
adanya wajib pajak yang kurang patuh terhadap kewajiban tahunan yaitu
menghitung pajak atas dasar sistem self assesment yaitu wajib pajak
sebenarnya dalam SPT akhir tahun pajak dan ada juga wajib pajak yang
pemerintah untuk melayani setiap wajib pajak yang akan melapor dan
pembayaran pajak terutang wajib pajak dapat sesuai dengan target yang
semaksimal mungkin tercapai. Dalam hal ini salah satu fiksusnya ialah
1.2.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1.2.2 Manfaat
1. Bagi Peneliti
pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal pada masa pajak tahun
2008-2010.
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
2010.
LANDASAN TEORI
Astama (2009:7) pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
pengeluaran umum.
adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
8
9
pajak adalah iuran wajib masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan
pembiayaan kepentingan umum, dan apabila ada dari masyarakat yang tidak
fungsi–fungsi lain, yaitu fungsi mengatur dan fungsi sosial (fungsi non
budgeter).
1. Fungsi Budgeter:
(public investment).
10
Misalnya:
barang impor.
sawit.
3. Fungsi Sosial:
Misalnya:
mencerminkan keadilan.
Dalam hal ini, aturan yang berlaku adalah peraturan perpajakan. Sedangkan
wajib pajak adalah orang atau badan yang karena peraturan perpajakan
pembayaran tunggakan.
perpajakan.
2010:19 :
2. Pajak Daerah
Pajak daerah diartikan sebagai iuran wajib yang dilakukan oleh orang
a. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
b. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
benar diperoleh pada setiap tahun pajak. Oleh karena itu besarnya
fiktif. Pada awal tahun besarnya pajak yang dibayar didasarkan stelsel
benar.
15
Adalah wajib pajak yang terdaftar dalam master file kantor pelayanan
pajak, baik wajib pajak yang aktif atau efektif maupun tidak aktif.
Adalah wajib pajak yang masih terdapat dalam master file kantor
pajak.
harus adil dan merata. Pajak dikenakan kepada wajib pajak sebanding
dianggap sebagai asas yang terpenting. Hal tersebut sejalan dengan salah
satu fungsi pajak yaitu “fungsi budgeter” sebagai fungsi utama untuk
keadilan (equity).
terang atau pasti, baik bagi petugas pajak maupun seluruh masyarakat
prosedur.
17
Pada umunya peraturan yang sederhana akan lebih pasti, jelas dan
mudah dipahami oleh wajib pajak. Oleh karena itu dalam menyusun
dipergunakan sebagai tanda pengenal dari atau identitas wajib pajak dalam
Ciri-cirinya :
oleh fiskus.
terutang.
Ciri-cirinya :
sendiri.
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
wajib pajak.
Ciri-cirinya :
penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi dan
diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
pengenaan dan tata cara pengenaan pajak atas penghasilan dari badan.
pengenaan dan tata cara pengenana pajak atas penghasilan dari orang
pribadi.
21
126).
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan
undangan perpajakan.
Masa pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar wajib pajak
apabila wajib pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan
tahun kalender.
Fungsi SPT dilihat dari Wajib Pajak, Pengusaha Kena Pajak atau Pemotong
dilaksanakan dan atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak,
yang berlaku.
1. SPT-Masa
YANG
BATAS WAKTU
No. JENIS PAJAK MENYAMPAIKAN
PENYAMPAIAN
SPT
1 PPh Pasal 21 Pemotong PPh Tanggal 20 bulan takwin
Pasal 21 berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir.
2 PPh Pasal 22- Bea Cukai 14 hari setelah takwin
Impor berakhirnya Masa Pajak
3 PPh Pasal 22 Bendaharawan Tanggal 14 bulan takwin
berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir
4 PPh Pasal 23 Pemotong PPh Tanggal 20 bulan takwin
Pasal 23 berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir
5 PPh Pasal 25 Wajib Pajak Yang Tanggal 20 bulan takwin
Mempunyai NPWP berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir
6 PPh Pasal 26 Pemotong PPh Tanggal 20 bulan takwin
Pasal 26 berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir
7 PPN Umum Pengusaha Kena Tanggal 20 bulan takwin
Pajak berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir
8 PPN Bea Cukai Bea cukai Tujuh hari setelah
penyetoran
2. SPT Tahunan
Surat setoran pajak adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak
negara melalui Kantor Pos atau Bank Usaha Milik Negara atau Bank Usaha
Milik Daerah atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
a) Jenis Data
27
28
b) Sumber Data
1. Data Primer
Pratama Tegal.
2. Data Sekunder
(diperoleh dan dicatat pihak lain), dalam hal ini Kantor Pelayanan
sekunder adalah data jumlah wajib pajak orang pribadi SPT Tahunan
c) Pengumpulan Data
a. Riset Kepustakaan
b. Riset Lapangan
Pajak Penghasilan.
dengan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar dalam satu periode
18/PJ/2006
Penyampaian SPT
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Tahunan PPh =
WP Orang Pribadi Terdaftar
x 100%
Orang Pribadi Wajib SPT Tahunan
30
Keterangan:
tahun.
Pekalongan yang pada waktu itu statusnya adalah Kantor Dinas Luar
diresmikan menjadi Kantor Inspeksi Pajak Tegal pada akhir tahun 1970 dan
Direktur Jenderal Pajak Drs. Sutadi Sukarya sebagai Kepala Kantor Inspeksi
31
32
3. Drs. Soeharto
5. Drs. H. Sumaryoto
8. Drs. Suwandi
4.2 Visi, Misi, dan Nilai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal
yang menjadi visi dari Direktorat Jenderal Pajak adalah menjadi institusi
profesionalisme tinggi.
adalah meliputi :
1. Misi Fiskal
tinggi.
2. Misi Ekonomi
3. Misi Politik
4. Misi Kelembagaan
berikut :
1. Integritas
2. Profesionalisme
3. Inovasi
yang berlaku.
4. Teamwork
Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung
lainnya.
Tegal
Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I. Terletak pada jalur lalu lintas utara
1. Kota Tegal
2. Kabupaten Tegal
3. Kabupaten Brebes.
Kabupaten Banyumas)
Pemalang).
Barat)
(Kabupaten Brebes).
adalah industri pengolahan teh wangi dan air mineral, sedangkan industri
rakyat dan ‘home industry’ yang cukup potensial bagi penerimaan pajak.
kegiatan usaha secara efektif dan efisien maka diperlukan suatu struktur
Kepala Kantor
pelaksanaan pemeriksaan.
dokumen penagihan.
yang ideal.
4.6 Hasil
berikut :
Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Tegal
Tahun Wajib Pajak Orang Perkembangan
Pribadi Terdaftar setiap tahun (%)
2008 63.560
2009 96.054 51,12
2010 132.337 37,77
Jumlah 291.951
Sumber : KPP Pratama Tegal
42
Berdasarkan data tabel 4.1, maka dapat diketahui wajib pajak orang
pribadi terdaftar pada KPP Pratama Tegal tahun 2008 sampai dengan
2008 23.789
2009 52.150
2010 55.542
Jumlah 131.481
Sumber : KPP Pratama Tegal
4.6.3 Pembahasan
Penyampaian
23.789
SPT Tahunan = x 100% =37,43%
63.560
PPh Orang
Pribadi
Penyampaian
SPT Tahunan 52.150
= X 100% = 54,29%
PPh Orang 96.054
Pribadi
Pratama Tegal.
44
Penyampaian
SPT Tahunan 55.542
= 132.337 X 100% = 41,97%
PPh Orang
Pribadi
NOMOR SE – 18/PJ/2011.
bayar.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat
2008 prosentasenya tidak patuh yaitu sebesar 37,43%, dan pada tahun
tetapi pada tahun 2010 prosentasenya turun dibawah tahun 2009 yaitu
45
46
prosentasenya menurun.
Pratama Tegal bisa termasuk Wajib Pajak yang kurang patuh karena
5.2 Saran
Penyampaian SPT di Kota Tegal, maka dalam hal ini penulis memberikan
aparat pajak, serta kualitasnya. Dengan begitu image negatif yang ada
DAFTAR PUSTAKA
http://ngampaxcomunity.blogspot.com/2010/09/analisa-tingkat-kepatuhan-
wajib-pajak.html diakses 4 Juni 2012
Undang – undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan Sebagaimana Telah Diubah Terakhir dengan Undang
– undang Nomor 36 Tahun 2008.