Anda di halaman 1dari 12

Industri pertambangan mempunyai ciri khusus :

1. Kegiatan pertambangan merubah pola bentang alam, pembabatan hutan.


2. Pemindahan tanah dan timbunan limbah padat yang sangat besar
3. Proses pengolahan akan menghasilkan limbah
4. Industri pertambangan hampir selalu berada di daerah terpencil

Karakteristik limbah cair pertambangan :


1. Volume besar, rendah toksositas
2. Bentuk lumpur (slurry) + 30-40% padatan
3. Seringkali tidak bisa terhindar dari pengenceran
4. Pengaruh dari jenis bahan galian dan cara pengolahan
5. Dipengaruhi oleh batuan sekitarnya
BAKU MUTU AIR LIMBAH KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
Kep-MenLH No. 113 tahun 2003

“baku mutu air limbah” adalah ukuran batas atau kadar polutan
yang ditenggang untuk dimasukkan ke media air .

Kegiatan Parameter (mg/liter)


pH Residu Besi Mangan
tersuspensi (Fe) (Mg)
(TSS) total total
Penambangan 6-9 400 7 4
Pencucian* 6-9 200 7 4

*Volume air limbah maksimum untuk pencucian 2 m3 per ton produk


batubara.
1. Aspek Pentaatan Baku Mutu

a. Memenuhi kadar parameter Kunci, pH,TSS,Fe,Mn


b. Memenuhi volume air limbah maksimum untuk kegiatan
pencucian (2 m3 per ton produk)
c. Apabila hasil kajian AMDAL atau UKL dan UPL
mengharuskan lebih ketat maka BMAL mengikuti hasil
AMDAL atau UKL dan UPL.
d. Baku Mutu Air Limbah (BMAL) setiap saat tidak boleh
dilewati
e. Air Limbah >BMAL karena keadaan tertentu dan atau
kondisi cuaca tertentu wajib melaporkan kepada Bupati/
Walikota dengan tembusan ke Gubernur dan Menteri.
2. Aspek Pemantauan Pentaatan

• Pemantauan untuk pentaatan BMAL dilakukan di titik


pentataan (Compliance Point)
• Melakukan swapantau untuk :
- Parameter Ph
- Debit airl limbah harian

• Memeriksa semua kadar parameter BMAL sekurang-kurangnya 1


(satu kali) dalam sebulan yang dilaksanakan oleh pihak
laboratorium yang terakreditasi
• Titik pentaatan ditentukan berdasarkan kajian dan dicantumkan
di dalam izin pembuangan air limbah oleh Bupati/Walikota
3. Lokasi Titik Pentaatan

Pond
Pond Unit Pengolahan
Air Limbah

Pond Titik Pengamatan

Titik
Pengamatan
Titik
Pengamatan

Badan Air Penerima (Sungai)


4. Aspek Pelaporan

Menyampaikan kepada Bupati/Walikota dengan


tembusan Gubernur dan Menteri, serta instansi terkait lain sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku setiap 3
(tiga) bulan sekali :
❖Hasil swapantau (pH dan debit)
❖Hasil pemantauan berkala setiap bulan
Contoh : perhitungan pentaatan terhadap volume air
limbah maksimum untuk kegiatan pencucian.

Produksi batubara PT.X = 12 juta ton/tahun


Debit air limbah yang dibuang 1.000 liter/detik
Kadar TSS = 200 ppm (mg/liter)
Dengan kondisi tersebut apakah PT.X taat?.

1. Produksi batubara per bulan = 12.000.000 ton/12


= 1.000.000 ton/bln
2. Total volume air limbah yang dibuang =
1000 lt/det x 60 dtk/mnt x 60 mnt/jam x 24 jam x 30 =
2.592.000.000 lt/bln = 2.592.000 m3/bln
3. Volume air limbah per ton produk =
(2.592.000 m3/bln)/(1.000.000 ton/bln) = 2,592 m3/ton
PT.X tidak taat.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor : 202 Tahun 2004 Tentang : Baku Mutu Air Limbah
Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Bijih Emas
dan atau Tembaga Tanggal : 13 Oktober 2004
Keterangan :
• * = Sebagai konsentrasi ion logam terlarut
• ** = jika ada versi yang telah diperbaharui, maka digunakan
versi yang terbaru
• Apabila pada keadaan alamiah pH air pada badan air berada
di bawah atau di atas baku mutu air, maka dengan
rekomendasi Menteri, Pemerintah Daerah Provinsi dapat
menetapkan kadar maksimum untuk parameter pH sesuai
dengan kondisi alamiah lingkungan.
• Untuk memenuhi baku mutu air limbah tersebut, kadar
parameter air limbah tidak diperbolehkan dicapai dengan cara
pengenceran dengan air secara langsung diambil dari sumber
air.
Keterangan :
• * = Sebagai konsentrasi total ion logam terlarut .
• ** = Parameter khusus untuk pengolahan bijih emas
yang menggunakan proses Cyanidasi.
• CN dalam bentuk CN bebas.
• *** = Jika ada versi yang telah diperbaharui, maka
digunakan versi yang terbaru
• Apabila pada keadaan alamiah pH air pada badan air
berada di bawah atau di atas baku mutu air, maka
dengan rekomendasi Menteri, Pemerintah Daerah
Provinsi dapat menetapkan kadar maksimum untuk
parameter pH sesuai dengan kondisi alamiah
lingkungan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai