Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Pada setiap penelitian, metode penelitian merupakan salah satu faktor yang
cukup penting untuk dapat menguji hipotesis dari metode yang dipilih. Peneliti
menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan hasil yang diperoleh dinyatakan
dalam numerik. Metode kuantitatif merupakan pendekatan dengan mengumpulkan
dan menganalisis data numerik dengan teknik statistik. (Ghozali, 2018). Metode ini
berupa angka-angka yang berasal dari pengukuran dengan menggunakan skala pada
variabel-variabel yang ada dalam penelitian, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independen yang dapat
mempengaruhi variabel dependen, yaitu work-life balance dan beban kerja terhadap
kepuasan kerja pada Generasi Z yang bekerja pada perusahaan Startup Digital di
Jakarta.
Data yang diperoleh menggunakan data primer yaitu survei dengan
melakukan penyebaran kuesioner kepada responden untuk mendapatkan informasi
yang diperlukan guna mengolah data.

3.2 Objek Penelitian


Menurut Sugiyono (2019) Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Objek pada penelitian merupakan karyawan generasi Z berusia 21-26 tahun yang
bekerja pada Startup Digital di Jakarta untuk mendapatkan jawaban mengenai
pengaruh work-life balance dan beban kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
Generasi Z.

19
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi

Sugiyono (2019) mengemukakan bahwa populasi merujuk pada wilayah


generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
digunakan sebagai dasar pengambilan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan
karyawan Generasi Z yang bekerja pada perusahaan Startup Digital di Jakarta
sebagai populasi penelitian dengan jumlah yang tidak diketahui.

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2019) mengemukakan bahwa sampel merupakan bagian dari


jumlah yang mewakili sebagian dari populasi dengan karakteristik tertentu.
Populasi dari penelitian ini adalah karyawan Generasi Z yang bekerja pada
perusahaan Startup Digital di Jakarta dengan jumlah populasi yang besar sehingga
sampel yang diambil harus bersifat representatif. Penelitian ini melakukan
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive
sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang diinginkan untuk
menentukan sejumlah sampel yang akan diteliti (Sugiyono, 2019). Karakteristik
dalam penelitian ini, antara lain:
1. Generasi Z dengan tahun kelahiran antara tahun 1997 – 2012.
2. Bekerja pada perusahaan Startup Digital di Jakarta.
3. Berusia 21-26 tahun.

Menurut hair et al., (2017), idealnya jumlah sampel yang digunakan


sebaiknya lima hingga sepuluh kali dari jumlah item pertanyaan. Dalam penelitian
ini terdapat 24 item pertanyaan, sehingga sampel minimum dapat dihitung dengan
cara jumlah item pertanyaan dikalikan lima. Dengan demikian, penelitian ini
membutuhkan setidaknya 120 responden untuk mengisi kuesioner.

20
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2019) Teknik pengumpulan data memiliki peranan
penting dalam penelitian karena dirancang secara strategis untuk mencapai tujuan
utama yaitu memperoleh data. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data primer yang berasal dari penyebaran kuesioner kepada karyawan Generasi Z
yang bekerja pada perusahaan Startup Digital di Jakarta.
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, peneliti menyusun item
pertanyaan yang dapat mewakili variabel yang akan diteliti, lalu kuesioner akan
disebarkan kepada para responden berdasarkan pengalaman atau pengetahuan
mengenai work-life balance, beban kerja, serta kepuasan kerja karyawan. Pada
penelitian ini, skala Likert digunakan dalam mengukur variabel penelitian. Menurut
Sugiyono (2019), skala Likert digunakan sebagai instrumen untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi terhadap fenomena sosial. Dalam penggunaan skala Likert,
variabel akan diwakili oleh indikator-indikator variabel. Indikator-indikator ini
menjadi acuan dalam merancang pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan
kepada responden, dan kemudian diberikan skor standar Likert.

Tabel 3. 1 Skor Skala Likert

Sumber: Sugiyono (2019)

3.5 Definisi Operasional


Menurut Sugiyono (2019) Definisi operasional mengacu pada definisi
spesifik yang diberikan kepada suatu variabel dengan menjelaskan aktivitas atau
prosedur yang diperlukan untuk mengukur variabel secara akurat. Penelitian ini
menggunakan tiga variabel, yaitu work-life balance, beban kerja, dan kepuasan
kerja.

21
Tabel 3. 2 Definisi Variabel

Variabel Indikator Instrumen


Work-life WIPL (Work 1. Saya mampu menyisihkan
Balance (X1) Interference With waktu untuk aktivitas sendiri.
Personal Life) (Contoh: liburan, hobi, dsb).
(Fisher, 2009) 2. Saya mampu menyisihkan
waktu untuk aktivitas sendiri.
(Contoh: liburan, hobi, dsb).

PLIW (Personal Life 3. Saya dapat menyikapi


Interference With Work) tekanan dari tempat kerja.
4. Saya dapat menerima
kritikan saat bekerja.
PLEW (Personal Life 5. Kehidupan pribadi
Enhancement Of Work) memberikan saya energi
untuk melakukan pekerjaan
saya
6. Saya merasa suasana hati
saya di tempat kerja lebih
baik karena hal-hal lain yang
terjadi di hidup saya berjalan
dengan baik.
WEPL (Work 7. Aktivitas yang saya lakukan
Enhancement Of dalam pekerjaan membantu
Personal Life) saya mengatasi masalah
pribadi di luar pekerjaan.
8. Pekerjaan saya membuat
saya memiliki suasana hati
yang lebih baik di rumah.
Beban Kerja Kondisi Pekerjaan 1. Lingkungan kerja
(X2) mendorong semangat saya
dalam menyelesaikan
Koesomowidjojo, pekerjaan.
2017) 2. Saya ditempatkan pada posisi
yang sesuai dengan bidang
dan keahlian saya.
Penggunaan Waktu Kerja 3. Saya mampu menggunakan
waktu bekerja secara
maksimal.

22
Variabel Indikator Instrumen
4. Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai batas waktu
yang telah ditentukan.
Target yang harus dicapai 5. Target pekerjaan yang
diberikan oleh perusahaan
sesuai dengan kemampuan
karyawan.
6. Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai target
dengan tepat waktu.
Kepuasan Kerja Pekerjaan 1. Pekerjaan yang saya lakukan
(Y) saat ini sudah sesuai dengan
latar belakang pendidikan,
(Afandi, 2018) kemampuan, dan keahlian
saya.
2. Saya sudah merasa puas
dengan fasilitas yang
disediakan oleh perusahaan.
Imbalan 3. Gaji yang saya terima sudah
sesuai dengan tuntutan
pekerjaan.
4. Gaji pokok yang saya terima
mencukupi kebutuhan saya
sehari-hari.
Atasan 5. Atasan memberikan
pengarahan kepada bawahan
dalam setiap pekerjaan.
6. Komunikasi antara atasan
dan bawahan terjalin dengan
baik dalam pekerjaan.
Rekan Kerja 7. Hubungan dengan rekan
kerja terjalin dengan baik.
8. Seluruh rekan kerja
bertanggung jawab terhadap
hasil pekerjaan.
Promosi 9. Saya diberikan kesempatan
yang sama untuk promosi.
10. Promosi karyawan di
perusahaan dilakukan secara
objektif.

23
3.6 Teknik Analisis Data
Sugiyono (2019) mengemukakan bahwa teknik analisis data merupakan
sebuah proses pencarian dan penyusunan data secara sistematis yang diperoleh
melalui hasil wawancara, observasi, dokumentasi, dan sebagainya sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dengan metode
kuantitatif. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan metode uji validitas
dan reliabilitas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas), analisis regresi berganda, serta uji hipotesis (Uji T) dengan
menggunakan alat ukur pengujian data yaitu SPSS.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas


3.7.1 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2019) Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan
dan kesesuaian kuesioner yang telah diisi oleh responden. Jika pertanyaan pada
instrumen atau kuesioner secara efektif dapat mengungkapkan pengukuran yang
dimaksud, maka instrumen tersebut valid. Penelitian ini menggunakan teknik
korelasi melalui koefisien korelasi pearson product moment sebagai teknik
pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan menghitung skor korelasi antara setiap
item dengan skor total, dan data dianalisis menggunakan SPSS for Windows
dengan level of significant sebesar 5%. Jika r hitung >r tabel maka dianggap valid
dan jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas


Menurut Sugiyono (2019) Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai
konsistensi hasil pengukuran apabila gejala yang sama diukur berulang kali dengan
menggunakan alat ukur yang sama. Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Alpha Cronbach. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
apabila memberikan nilai Cronbach’s Alpha>0,60 dan dikatakan tidak reliabel
apabila memberikan nilai Cronbach’s Alpha<0,60.

24
3.8 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum
melakukan analisis regresi linier berganda. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
memverifikasi apakah koefisien regresi tidak bias, konsisten, dan diestimasi secara
akurat (Ghozali, 2019). Penelitian ini menggunakan beberapa uji asumsi klasik,
antara lain:

3.8.1 Uji Normalitas


Menurut Ghozali (2019) Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Rumus yang digunakan dalam uji normalitas adalah Kolmogorov-Smirnov dengan
ketentuan apabila nilai signifikan > 0,05 berarti data berdistribusi normal,
sedangkan apabila nilai signifikan <0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Multikolinearitas


Menurut Ghozali (2019) Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji
apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Adanya
multikolinieritas dapat diketahui dengan menilai nilai variance inflation factor
(VIF) dan tolerance. Jika VIF kurang dari 10, maka menunjukkan tidak adanya
multikolinearitas. Sedangkan jika nilai tolerance>0.10, maka tidak terjadi
multikolinearitas.

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas


Menurut Ghozali (2019) Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
apakah terdapat ketidaksamaan varians antar residual pada pengamatan yang
berbeda. Apabila varian residual tetap antara pengamatan-pengamatan tersebut,
maka disebut sebagai homoskedastisitas, sedangkan jika terdapat perbedaan varian,
disebut sebagai heteroskedastisitas.
Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan pendekatan
Glejser, yaitu regresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila
nilai signifikansi >0,05, maka tidak terjadi heteroskedasitas, sedangkan apabila
nilai signifikansi<0,05, maka terjadi heteroskedasitas.

25
3.9 Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Ghozali (2019) Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen baik
dalam arah maupun besarnya pengaruhnya. Analisis regresi berganda dilakukan
ketika terdapat setidaknya dua variabel independen yang dimasukkan dalam
analisis. Berikut merupakan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Keterangan :
Y = Kepuasan Kerja
ɑ = Konstanta
b1....b2 .....b3 = Koefisien Regresi
X1= Work-life balance
X2 = Beban Kerja
e = Error

3.10 Uji Hipotesis


Sugiyono (2019) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian yang telah diajukan dalam bentuk pertanyaan. Uji hipotesis
digunakan untuk menentukan apakah hasil hipotesis tersebut dapat diterima atau
ditolak.

3.10.1 Uji T
Menurut Sugiyono (2019) Uji-T atau pengujian secara parsial digunakan
untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen, dengan menjaga salah satu variabel independen tetap atau dikendalikan.
Korelasi parsial adalah nilai yang menggambarkan arah dan kekuatan hubungan
antara dua atau lebih variabel setelah mengontrol pengaruh satu variabel yang
diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05
(ɑ=5%) dengan kriteria sebagai berikut:

26
• Jika thitung > ttabel pada α = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima (berpengaruh).
• Jika thitung < ttabel pada α = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak
berpengaruh).
Rumusan hipotesis penelitian diuraikan sebagai berikut:
1. Hipotesis antara variabel X1 (Work-life balance) dengan variabel Y
(Kepuasan Kerja):
H0 : Tidak ada pengaruh antara work-life balance terhadap kepuasan kerja..
H1 : Ada pengaruh antara work-life balance terhadap kepuasan kerja.
2. Hipotesis antara variabel X2 (Beban Kerja) dengan variabel Y (Kepuasan
Kerja):
H0 : Tidak ada pengaruh antara beban kerja terhadap kepuasan kerja.
H1 : Ada pengaruh antara beban kerja terhadap kepuasan kerja.

3.10.2 Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam
menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen, yang dapat diindikasikan oleh nilai adjusted R-Squared. Jika nilai
koefisien determinasi rendah, hal itu menunjukkan bahwa kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. Sebaliknya, jika nilai
mendekati 1 dan jauh dari 0, itu menandakan bahwa variabel independen dapat
memberikan semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen
(Ghozali, 2018).

27

Anda mungkin juga menyukai