Anda di halaman 1dari 14

" Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

pada Era Orde Lama dan Era Orde Baru"

DOSEN PENGAMPU :

Siti Aminah, S.Kom.I., MA

MATA KULIAH

Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH
Fahmi Alamsyah Idris / 602230006
Yunita Wahyuni / 602230008
Wafiatul Ahdinni.S / 602230033

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA


SAIDUDDIN JAMBI

FAKULTAS DAKWAH

KOMUNIKAS PENYIARAN ISLAM

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat, karunia, dan petunjuk-Nya yang senantiasa melimpah pada kita.
Shalawat dan salam juga kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan sempurna dalam menegakkan
keadilan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Sejarah Pancasila adalah kisah perjalanan ideologi yang menjadi


landasan negara Indonesia. Pancasila, yang secara harfiah berarti "lima
prinsip," adalah sebuah konsep yang telah membentuk fondasi negara
Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan hingga saat ini. Makalah ini akan
menjelajahi peran dan perkembangan Pancasila selama dua periode penting
dalam sejarah Indonesia, yaitu Era Orde Lama dan Era Orde Baru.

Makalah ini tidak hanya bertujuan untuk memahami perkembangan


Pancasila dalam konteks sejarah Indonesia, tetapi juga untuk memperkuat
kesadaran akan pentingnya ideologi ini dalam memandu negara dan
masyarakat ke arah yang lebih baik. Semoga makalah ini memberikan
wawasan yang berharga dan memicu perbincangan yang mendalam tentang
peran Pancasila dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Jambi, Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I ............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 2

BAB II ........................................................................................................... 3

2.1 Pancasila sebagai dasar ideologi negara mengalami perkembangan


dan evolusi selama Era Orde Lama di Indonesia ............................... 3

2.2 Peran Dan Penggunaan Pancasila Dalam Politik Dan Pemerintahan


Berubah Selama Transisi Dari Era Orde Lama Ke Era Orde Baru .... 5

2.3 Dampak Dari Perubahan Tersebut Terhadap Masyarakat Dan


Budaya Indonesia ............................................................................... 7

BAB III .......................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 9

3.2 Saran ................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi negara yang mendalam di akar budaya


Indonesia dan menjadi fondasi negara sejak kemerdekaannya pada tahun
1945. Ideologi ini telah memainkan peran sentral dalam membentuk
kebijakan, nilai-nilai, dan jati diri bangsa Indonesia. Sejarah Pancasila
selama Era Orde Lama dan Era Orde Baru mencerminkan dinamika ideologi
ini dalam berbagai perubahan sejarah dan peristiwa penting di Indonesia.

Pada Era Orde Lama, Pancasila menjadi dasar bagi pembentukan


konstitusi dan pemerintahan Indonesia pasca-kemerdekaan. Pemimpin
seperti Soekarno dan Hatta aktif dalam merumuskan dan menerapkan
Pancasila dalam politik dan kebijakan negara.1 Era Orde Lama ini ditandai
oleh semangat perjuangan melawan penjajahan dan upaya untuk
membangun negara yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila.

Di sisi lain, Era Orde Baru yang dimulai pada tahun 1966 di bawah
kepemimpinan Soeharto mengalami penggunaan Pancasila dengan cara
yang berbeda. Pancasila digunakan untuk melegitimasi pemerintahan
otoriter, dan pendekatan ini memengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial,
politik, dan budaya di Indonesia. Perbandingan antara Era Orde Lama dan
Era Orde Baru dalam penggunaan Pancasila sebagai ideologi negara dapat
memberikan wawasan yang berharga tentang evolusi dan peran ideologi ini
dalam sejarah Indonesia.

1
Kokom Komalasari. 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Lentera Cendikia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pancasila sebagai dasar ideologi negara mengalami


perkembangan dan evolusi selama Era Orde Lama di Indonesia?
2. Bagaimana peran dan penggunaan Pancasila dalam politik dan
pemerintahan berubah selama transisi dari Era Orde Lama ke Era
Orde Baru?
3. Apa dampak dari perubahan tersebut terhadap masyarakat dan
budaya Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk menganalisis perkembangan dan evolusi Pancasila sebagai


ideologi negara selama Era Orde Lama di Indonesia.
2. Untuk menyelidiki peran dan perubahan dalam penggunaan
Pancasila dalam politik dan pemerintahan selama transisi dari Era
Orde Lama ke Era Orde Baru.
3. Untuk memahami dampak dari perubahan tersebut terhadap
masyarakat dan budaya Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila sebagai dasar ideologi negara mengalami
perkembangan dan evolusi selama Era Orde Lama di Indonesia

Selama Era Orde Lama di Indonesia, Pancasila mengalami


perkembangan dan evolusi yang signifikan sebagai dasar ideologi negara.
Era Orde Lama yang dimulai sejak proklamasi kemerdekaan pada tahun
1945 hingga awal tahun 1960-an, di bawah kepemimpinan Presiden
Soekarno, adalah periode penting dalam sejarah perkembangan Pancasila.
Berikut adalah gambaran mengenai perkembangan Pancasila selama Era
Orde Lama:

1. Latar Belakang Pembentukan Pancasila: Pancasila sebagai dasar


ideologi negara Indonesia tidak muncul secara tiba-tiba. Ia merupakan hasil
dari proses yang panjang, melibatkan tokoh-tokoh kunci seperti Soekarno,
Hatta, dan tokoh-tokoh lain yang terlibat dalam perjuangan melawan
penjajahan Belanda. 2Pancasila dirumuskan sebagai pandangan dunia yang
mencerminkan nilai-nilai Indonesia yang melibatkan unsur-unsur
kebangsaan, demokrasi, kemanusiaan, sosial, dan keadilan.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara: Dalam Konstitusi 1945, Pancasila


diakui sebagai dasar negara. Perkembangan Pancasila sebagai ideologi
negara selama Era Orde Lama sangat erat kaitannya dengan perjuangan
merebut kemerdekaan dan merumuskan bentuk negara Indonesia yang
merdeka dan berdaulat.

3. Peran Soekarno dan Hatta: Presiden Soekarno dan Wakil Presiden


Hatta memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan Pancasila.
Mereka adalah arsitek awal ideologi Pancasila dan aktif dalam
mempromosikan nilai-nilai tersebut dalam konstitusi dan tata pemerintahan
Indonesia.

2
Aritonang, Jan S. (2017). "Sejarah Perkembangan Pemikiran Pancasila." Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.

3
4. Perjuangan Kemerdekaan dan Pancasila: Pancasila menjadi semangat
perjuangan melawan penjajahan. Selama masa perang kemerdekaan,
konsep-konsep Pancasila digunakan untuk memotivasi rakyat Indonesia
untuk berjuang melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan
mereka.

5. Konsolidasi Negara: Setelah kemerdekaan dicapai, Pancasila digunakan


untuk mengkonsolidasikan negara yang baru lahir. Pancasila digunakan
sebagai dasar bagi pembentukan berbagai lembaga negara, peraturan, dan
kebijakan yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.

6. Perkembangan dan Eksplorasi Pancasila: Selama Era Orde Lama,


Pancasila terus mengalami perkembangan dalam berbagai bentuk. Berbagai
pemikir dan intelektual menggali lebih dalam konsep-konsep Pancasila dan
mencoba mengaplikasikannya dalam berbagai bidang seperti ekonomi,
sosial, dan politik.

7. Pancasila dalam Hubungan Internasional: Indonesia sebagai negara


merdeka aktif dalam kancah internasional dan menggunakan Pancasila
sebagai dasar hubungan luar negeri. Pancasila diterapkan dalam prinsip-
prinsip politik luar negeri Indonesia, yang dikenal sebagai politik luar negeri
bebas aktif.

8. Pancasila sebagai Identitas Nasional: Pancasila juga menjadi bagian


integral dari identitas nasional Indonesia. 3Ia mencerminkan jati diri bangsa
Indonesia dan menjadi semacam simbol persatuan dalam keberagaman
budaya dan agama.

Dalam rangka untuk mencapai kemerdekaan dan membangun negara


yang merdeka, Pancasila menjadi pemersatu dan panduan bagi rakyat
Indonesia. Ini merupakan contoh nyata tentang bagaimana ideologi negara
dapat berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan suatu
bangsa selama sebuah periode sejarah yang sangat penting. Perkembangan

3
Subarjo, R., & Amin, A. (2018). "Ideologi Politik Orde Baru." Penerbit PT LKiS Pelangi
Aksara.hal 7-8.

4
Pancasila selama Era Orde Lama membantu membentuk landasan ideologis
bagi bangsa Indonesia yang merdeka.

2.2 Peran Dan Penggunaan Pancasila Dalam Politik Dan


Pemerintahan Berubah Selama Transisi Dari Era Orde Lama
Ke Era Orde Baru

Transisi dari Era Orde Lama ke Era Orde Baru di Indonesia


menyaksikan perubahan yang signifikan dalam peran dan penggunaan
Pancasila dalam politik dan pemerintahan. Berikut adalah beberapa
perubahan kunci yang terjadi dalam peran dan penggunaan Pancasila selama
transisi ini:

1. Reinterpretasi dan Redefinisi Nilai-Nilai Pancasila:

Selama Era Orde Lama, Pancasila diinterpretasikan sebagai dasar


ideologi negara dengan nilai-nilai yang mencakup demokrasi, nasionalisme,
sosialisme, dan keadilan. Namun, nilai-nilai ini sering diinterpretasikan
dengan cara yang sesuai dengan pandangan politik Soekarno, yang
cenderung otoriter.

Selama Era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, terjadi


perubahan signifikan dalam interpretasi Pancasila. Pemerintah Orde Baru
lebih menekankan aspek stabilitas, ketertiban, dan pembangunan ekonomi
dibandingkan dengan nilai-nilai demokrasi dan sosialisme yang ditekankan
dalam Orde Lama. Nilai-nilai seperti keamanan nasional dan ketertiban
sosial diberikan prioritas yang lebih tinggi.

2. Politik Monopartai:

Pada awalnya, Era Orde Lama mengizinkan pluralisme politik


dengan partai-partai politik yang beragam.4 Namun, seiring berjalannya
waktu, Soekarno semakin otoriter, dan partai politik lainnya dihapuskan,
menghasilkan politik monopartai di bawah Partai Nasional Indonesia (PNI).

4
Subarjo, R., & Amin, A. (2018). "Ideologi Politik Orde Baru." Penerbit PT LKiS Pelangi
Aksara.hal 10-13.

5
Di bawah pemerintahan Soeharto, politik monopartai menjadi
kenyataan. Partai yang mendominasi adalah Partai Golongan Karya
(Golkar). Pancasila digunakan untuk membenarkan monopartai ini dan
mengendalikan oposisi politik. Partai politik lain dilarang atau sangat
dibatasi.

3. Pembatasan Kebebasan Berpendapat:

Meskipun terdapat pembatasan kebebasan berpendapat selama Orde


Lama, terdapat lebih banyak ruang untuk diskusi politik dan kritik terhadap
pemerintah. Pancasila sering digunakan sebagai landasan untuk
berpendapat.

Di bawah pemerintahan Soeharto, terjadi penindasan kebebasan


berpendapat yang signifikan. Pancasila digunakan sebagai alat untuk
membatasi kebebasan berbicara dan menekan oposisi politik. Orde Baru
menegaskan bahwa setiap perbedaan pendapat atau kritik dapat dianggap
sebagai tindakan subversif yang melanggar Pancasila.

4. Konsolidasi Kekuasaan:

Era Orde Lama mencakup masa perjuangan untuk meraih


kemerdekaan dan konsolidasi negara. Pancasila digunakan sebagai dasar
untuk membangun lembaga-lembaga negara, hukum, dan tatanan sosial
yang baru.

Di bawah Soeharto, Pancasila digunakan untuk melegitimasi


penguasaan kekuasaan oleh satu kelompok elite. Kekuasaan sentralisasi
terpusat dalam tangan Soeharto dan kelompoknya, sementara Pancasila
digunakan sebagai pembenaran dan alat kontrol sosial.

Transisi dari Era Orde Lama ke Era Orde Baru mencerminkan


perubahan drastis dalam cara Pancasila digunakan dalam politik dan
pemerintahan Indonesia. Ini mencerminkan pergeseran dalam interpretasi
nilai-nilai Pancasila dan bagaimana ia digunakan untuk mendukung struktur
kekuasaan yang berbeda di bawah pemerintahan yang berbeda.

6
2.3 Dampak Dari Perubahan Tersebut Terhadap Masyarakat Dan
Budaya Indonesia

Perubahan peran dan penggunaan Pancasila selama transisi dari Era Orde
Lama ke Era Orde Baru memiliki dampak yang signifikan terhadap
masyarakat dan budaya Indonesia:

1. Pembatasan Kebebasan Berpendapat dan Ekspresi: Pada masa Orde


Baru, ada pembatasan besar terhadap kebebasan berpendapat dan ekspresi.
Dampaknya adalah masyarakat menjadi cenderung takut untuk
mengemukakan pandangan yang berbeda atau kritis terhadap pemerintah.
Hal ini mempengaruhi budaya kehati-hatian dalam berbicara dan
mengurangi diskusi terbuka.

2. Ketidaksetaraan Politik dan Sosial: Monopartai dan konsolidasi


kekuasaan di tangan sedikit orang memunculkan ketidaksetaraan politik dan
sosial. Akibatnya, sebagian besar rakyat Indonesia kehilangan akses yang
setara ke dalam proses politik dan kebijakan. Hal ini juga berdampak pada
ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya dan kesejahteraan sosial.5

3. Pengaruh Terhadap Budaya Lokal: Era Orde Baru cenderung


mendominasi budaya lokal dengan budaya nasional yang dikendalikan oleh
pemerintah. Dampaknya adalah penurunan dalam pelestarian dan
pengembangan budaya lokal. Nilai-nilai budaya Indonesia yang lebih khas
dan beragam menjadi terancam oleh homogenisasi yang dipromosikan oleh
rezim Orde Baru.

4. Identitas Nasional dan Kebangsaan: Orde Baru mencoba untuk


membangun identitas nasional yang kuat, tetapi dalam prosesnya, identitas
Pancasila menjadi sangat terkait dengan kediktatoran Soeharto. Dampaknya
adalah identitas nasional menjadi terkait dengan otoriterisme, dan
pemahaman yang lebih kompleks tentang Pancasila terabaikan.

5
Supriyanto, G. M., & N. Wibowo, I. G. A. (2013). "Eksistensi Pancasila dalam Masyarakat
Indonesia." Jurnal Sosioteknologi, 12(25).

7
5. Pengaruh Pada Generasi Muda: Generasi muda yang dibesarkan di
bawah rezim Orde Baru mungkin tidak memiliki pemahaman yang
mendalam tentang nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi
politik. Hal ini mempengaruhi cara generasi muda terlibat dalam politik dan
budaya.

6
6. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan: Meskipun ada
pembatasan dalam hal kebebasan politik, Era Orde Baru juga mencapai
pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Dampaknya adalah perubahan sosial
ekonomi yang signifikan, termasuk urbanisasi dan peningkatan standar
hidup, tetapi keuntungannya tidak selalu merata di masyarakat.

Dalam konteks ini, perubahan dalam peran Pancasila selama transisi


dari Era Orde Lama ke Era Orde Baru tidak hanya mempengaruhi politik
dan pemerintahan, tetapi juga berdampak pada masyarakat dan budaya
Indonesia dalam berbagai cara. Dampak ini memiliki pengaruh jangka
panjang terhadap identitas, kebebasan, dan dinamika sosial di Indonesia.

6
Supriyanto, G. M., & N. Wibowo, I. G. A. (2013). "Eksistensi Pancasila dalam Masyarakat
Indonesia." Jurnal Sosioteknologi, 12(25).

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi ragam-ragam bahasa Indonesia,


termasuk bahasa daerah, slang, dan bahasa-bahasa baru yang muncul di
dunia maya. Ragam bahasa ini mencerminkan keberagaman budaya dan
sosial Indonesia. Berikut adalah beberapa kesimpulan utama:

1. Ragam bahasa Indonesia berkembang sebagai hasil dari interaksi antara


berbagai kelompok sosial dan budaya di seluruh nusantara. Ini
mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.

2. Teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh


signifikan terhadap perkembangan ragam bahasa. Media sosial dan platform
daring memungkinkan munculnya bahasa-bahasa baru dan slang.

3. Budaya pop internasional juga berperan dalam membentuk ragam bahasa


gaul di kalangan pemuda Indonesia. Musik, film, dan tren global sering kali
memengaruhi cara pemuda berkomunikasi.

4. Upaya pelestarian dan pengembangan ragam bahasa daerah adalah


penting untuk menjaga keberagaman bahasa Indonesia. Langkah-langkah ini
mencakup pengembangan materi pendidikan dan upaya promosi bahasa
daerah.

5. Keberagaman ragam bahasa Indonesia memiliki implikasi yang signifikan


terhadap identitas kebangsaan dan budaya Indonesia. Ini memperkaya
identitas nasional Indonesia dan mempromosikan rasa inklusivitas.

9
3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, berikut adalah beberapa saran untuk


memahami dan merawat keberagaman ragam bahasa Indonesia:

1. Pendidikan Bahasa Daerah: Meningkatkan pendidikan bahasa daerah di


sekolah-sekolah untuk melestarikan dan mempromosikan bahasa daerah
sebagai aset budaya.

2. Penggunaan Bahasa di Media Sosial: Mengedukasi pemuda tentang


penggunaan bahasa yang tepat dan santun di media sosial, serta dampaknya
terhadap komunikasi dan budaya.

3. Kampanye Pelestarian: Menggalakkan kampanye pelestarian bahasa


daerah dan budaya melalui berbagai kegiatan komunitas dan pendidikan.

4. Kesadaran Identitas Kebangsaan: Memperkuat kesadaran identitas


kebangsaan yang didasarkan pada keberagaman budaya dan bahasa
Indonesia.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat mempromosikan


pemahaman yang lebih baik tentang ragam bahasa Indonesia, merawat
keberagaman budaya, dan membangun identitas kebangsaan yang kuat dan
inklusif.

10
DAFTAR PUSTAKA
Sardjono, Agung, dkk. (2005). "Pancasila dan Perubahan Sosial: Analisis
Konsep dan Realitas Sosial dalam Masyarakat Indonesia." Gramedia
Pustaka Utama.

Aritonang, Jan S. (2017). "Sejarah Perkembangan Pemikiran Pancasila."


Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Subarjo, R., & Amin, A. (2018). "Ideologi Politik Orde Baru." Penerbit PT
LKiS Pelangi Aksara.

Simatupang, T. M., & Susilo, M. B. (2013). "Politik Orde Baru dan Politik
Reformasi." Penerbit Buku Kompas.

Supriyanto, G. M., & N. Wibowo, I. G. A. (2013). "Eksistensi Pancasila


dalam Masyarakat Indonesia." Jurnal Sosioteknologi, 12(25).

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kokom Komalasari. 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Lentera


Cendikia.

Komaruddin Hidayat dan Azyumardi Azra. 2012. Pancasila Demokrasi,


HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana.

Moh. Mahfud M.D. 2012. Politik Hukum di Indonesia. Jakarta: Rajawali


Pers.

11

Anda mungkin juga menyukai