Self Care

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

lf-Care

Se

PRADIPTA CHRISTY P.
manajemen diri, Self-care didefinisikan sebagai

monitoring diri, rutinitas yang terintegrasi dengan baik


dengan tujuan untuk meningkatkan

self-help. keberfungsian yang optimal pada


individu.

Mencakup kemampuan untuk merawat


diri sendiri dengan penuh kesadaran,
pengendalian diri dan kemandirian
untuk mencapai, mempertahankan,
atau meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan yang optimal.

Dilakukan sebagai rutinitas dari hari ke


hari, minggu ke minggu, bahkan dalam
jangka waktu tahunan.
Kompleks atau
sederhana?
Istilah self-care menjadi bagian yang
erat dengan kehidupan sehari-hari,
walaupun sebenarnya intervensi self-
care secara keilmuan merupakan
intervensi yang complex (Jaarsma et
al., 2020). Secara teoritis, self-care
meliputi aktivitas promosi kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit,
penanganan, rehabilitasi dan
perawatan paliatif.
Kenapa self-
care penting?
Intervensi self-care dianggap penting
karena self-care terbukti
meningkatkan kesejahteraan
psikologis individu, di sisi lain self-care
terkait dengan penurunan resiko
penyakit fisik, gangguan psikologis,
dan penurunan biaya pengobatan fisik
(Riegel et al., 2021; Tol et al., 2015).

Perawatan diri ini tidak hanya untuk


mencegah permasalahan kesehatan di
masa depan, tetapi juga memediasi
perjalanan kondisi individu dalam
jangka panjang (Greaves & Campbell,
2007).
Self-care 1. kepatuhan terhadap pengobatan

mempengaruhi 2. pemeliharaan kesehatan fisik yang


baik melalui pilihan gaya hidup

hasil kesehatan 3. pemantauan gejala untuk


menginformasikan pengobatan

melalui
atau keputusan perawatan
4. pemantauan dan pengelolaan stres
serta konsekuensi emosional dari

beberapa cara 5.
suatu penyakit
kolaborasi dengan profesional

(Clark et al.,
kesehatan untuk memastikan
kebutuhan pasien dapat tercapai

1991), yaitu:
6. menggunakan jejaring dukungan
sosial untuk membantu pencapaian
perawatan diri atau penyembuhan
terhadap penyakit
Empat
komponen yang
mendukung
1. kolaborasi yang melibatkan individu
dengan penyedia layanan
kesehatan untuk bersama-sama

self-care 2.
mendefinisikan masalah individu
pentargetan masalah dan

individu:
penetapan tujuan
3. tindak lanjut yang aktif dan
berkelanjutan
4. pemberian pendidikan atau
pelatihan yang mendukung
perubahan perilaku
1. Perawatan diri secara fisik

Perawatan diri pada bagian ini


termasuk sekumpulan
keterampilan yang digunakan
dalam menambah keberfungsian
fisik individu dan upaya
pencegahan atau mengontrol Corral, Caso, dan Frias (2017)
penyakit. Kebutuhan fisik penting berpendapat bahwa self-care
seperti kebutuhan konsumsi air, utamanya terdiri dari tiga dimensi,
udara bersih, proteksi kesehatan, yaitu fisik, psikologis, dan spiritual.
pemeriksaan kesehatan fisik
secara rutin, dan kemudahan akses
layanan kesehatan terdekat
termasuk pada dimensi ini (Butler,
Mercer, McClain-Meeder, Horne, &
Dudley, 2019; Corral, Caso, & Frias,
2017; Galiana, Oliver, Sansó, &
Benito, 2015; Harrison & Westwood
2009)
2. Perawatan diri secara psikologis

Perawatan ini termasuk berbagai


perilaku yang mengarahkan
individu pada keberfungsian
mental untuk menghadapi kondisi
yang menguras emosi atau
perubahan-perubahan dalam
kehidupan. Hal ini
merepresentasikan praktik-praktik Corral, Caso, dan Frias (2017)
penting secara psikologis untuk berpendapat bahwa self-care
utamanya terdiri dari tiga dimensi,
mencegah situasi stres, kelelahan,
yaitu fisik, psikologis, dan spiritual.
dan penurunan kualitas personal.
Perawatan yang bersifat psikologis
ini misalnya afirmasi diri yang
positif, relaksasi pernafasan,
membaca buku self-help,
konsultasi atau konseling pada
profesional kesehatan mental
(Vidal-Blanco, Oliver, Galiana, &
Sansó, 2019; Barnett, Baker, Elman,
& Schoener, 2007).
3. Perawatan diri secara spiritual

Dimensi spiritual pada bagian ini terkait


dengan bagaimana individu berelasi dengan
subjektivitasnya, koneksi secara eksistensial
dengan entitas yang lebih tinggi, dan
perasaan terkoneksi dengan alam semesta.
Hal ini dipengaruhi oleh disposisi terhadap
spiritualitas dan berfungsi untuk memotivasi
individu agar memiliki relasi positif dan
resiprokal terhadap orang lain, membangun
kembali relasi dan berpartisipasi sebagai Corral, Caso, dan Frias (2017)
relawan di berbagai komunitas yang berfokus berpendapat bahwa self-care
untuk memberikan bantuan. Dimensi spiritual utamanya terdiri dari tiga dimensi,
juga diimplementasikan dalam bentuk yaitu fisik, psikologis, dan spiritual.
perilaku, seperti berdoa, meditasi, yoga dan
Tai Chi, dan berbagai aktivitas dalam
komunitas keagamaan. Aktivitas self-care
secara spiritual ini juga membawa
kebermanfaatan terhadap kondisi kesehatan
fisik dan mental, terutama pada orang dewasa
(White, Peters, & Schim, 2011; Liu et al., 2008;
Puchalski et al., 2019; Steinhorn, Din, &
Johnson, 2017; White & Myers, 2013; Butler, et
al., 2019; Koenig, 2018).
DAILY SELF-CARE Date: January 1

CHECK-IN Time: 8:00 AM

How I feel at the moment GIF that describes me


at the moment
Stress level

Happiness level level

Sadness level

Hunger level
WEEKLY SELF-CARE TRACKER
Date: January 1 - 7

Date Day Sleep well Meditate Exercise Journal Eat Well

January 1 Sunday

January 2 Monday

January 3 Tuesday

January 4 Wednesday

January 5 Thursday

January 6 Friday

January 7 Saturday
MONTHLY SELF-CARE Month: January 1

TRACKER Goal: Express gratitude daily

Week # Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday

5
Self-care wheel (Phoenix, 2021) merupakan alat bantu untuk mengidentifikasi dan meningkatkan enam dimensi
kehidupan secara komprehensif dan berkelanjutan. Pada instrumen ini berisi enam bidang utama kehidupan yaitu
fisik, psikologis, emosional, spiritual, pribadi, dan profesional. Instrumen ini bertujuan untuk menyadarkan individu
bahwa keenam dimensi pada roda tersebut sama pentingnya. Di sisi lain, membantu individu untuk menyadari bagian
dimensi yang lebih menonjol dan menjadi fokus perhatian dan dimensi lain yang diabaikan. Oleh karena itu, individu
diharapkan hadir sepenuhnya dan efektif dalam kehidupan pribadi dan profesional. Dengan harapan terpenuhinya
keenam dimensi tersebut secara komprehensif akan mendatangkan kehidupan yang seimbang.

Pada panduannya, Phoenix (2021) memberikan langkah-langkah praktis dalam penggunaan roda yang
dikembangkannya. Mulai dari menilai kondisi diri saat ini, memberikan skor pada beberapa aktivitas yang termasuk
dalam keenam dimensi perawatan diri. Selanjutnya, merefleksikan rencana self-care yang lebih seimbang. Diakhiri
dengan melakukan rancangan yang telah dibuat dengan penuh komitmen. Tanpa melakukannya, maka rencana yang
telah dibuat tidak akan memberikan manfaat pada individu. Oleh karena itu, pada self-care bentuk ini, sangat
diperlukan kesadaran dan kontrol pada individu (Sim, May 09, 2017; Phoenix, 2021). Jika dikaitkan dengan dimensi El-
Costa et al. (2019), aktivitas ini termasuk dalam dimensi satu (person-centered).

Anda mungkin juga menyukai