Anda di halaman 1dari 6

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Nama Kelompok :Dilla Nadiyatul Luthfani (12202002)


Rizka Annisa Fitri (12202004)
Aqmal Firdaus (12202006)
Jea Desvianti (12202007)
Judul Buku : Filsafat Pendidikan Islam
Pengarang : H. Muzayyin Arifin, M.Ed.
Penerbit : Bumi Aksara

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam


Dalam buku ini, penulis mendefinisikan makna Filsafat Pendidikan Islam dengan
menjabarknnya menjadi dua unsur, yakni Filsafat Pendidikan dan Pendidikan Islam.
1. Filsafat Pendidikan
 Menurut Jhon Dewey memandang pendidikan sebagai suatu proses
pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik menyangkut daya
pikir intelektual maupun daya perasaan emosional menuju ke arah tabiat
manusia dan manusia biasa. dari itu maka filsafat pendidikan dapat juga
diartikan sebagai teori umum pendidikan.
 Menurut Thomson, filsafat dipandang sebagai suatu bentuk pemikiran yang
konsekuen tanpa kenal kompromi tentang hal-hal yang harus diungkap secara
menyeluruh.
 Menurut Van Cleve Morris, nyatakan bahwa secara ringkas kita
mengatakan bahwa pendidikan adalah studi filosofis karena ia pada dasarnya
bukan alat sosial semata untuk mengalihkan cara hidup secara menyeluruh
kepada setiap generasi tetapi ia juga menjadi agen lembaga yang melayani
hati nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari depan yang lebih
baik.

Dengan demikian jelaslah filsafat pendidikan itu adalah filsafat yang


memikirkan tentang masalah kependidikan oleh karena ada kaitan dengan
pendidikan filsafat diartikan sebagai teori pendidikan dengan segala tingkat.
karena dengan memahami filsafatnya orang akan dapat mengembangkan secara
konsisten ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari sebab filsafat mengkaji dan
memikirkan tentang hakikat segala sesuatu secara menyeluruh, sistematis, terpadu,
universal, dan radikal yang hasilnya menjadi pedoman dan arah dari
perkembangan ilmu-ilmu yang bersangkutan. 1

2. Pendidikan Islam
 menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Touny menyatakan bahwa usaha
mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan
kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses
kependidikan yang dilandasi dengan nilai-nilai islami.
 Hasil Rumusan Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, sebagai bimbingan
terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan
hikmah mengarahkan mengajarkan melatih mengasuh dan mengawasi
berlakunya semua ajaran Islam.
 Menurut Dr.Muhammad Fadil Al-Djamalu, pendidikan Islam merupakan
proses yang mengarahkan manu sia kepada kehidupan yang baik dan yang
mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar fitrah
dan kemampuan ajarnya.
Dalam kaitannya dengan esensi pendidikan Islam yang dilandasi oleh
filsafat pendidikan yang benar dan mengarahkan proses pendidikan Islam,
mengungkapkan bahwa pendidikan yang harus dilaksanakan oleh umat Islam
adalah pendidikan keberagaman yang berlandaskan keimanan yang berdiri di atas
filsafat pendidikan yang bersifat menyeluruh berlandaskan iman pula.2

Filsafat Pendidikan Islam adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang


berlandaskan ajaran-ajaran agama Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk
dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang
seluruh kepribadiannya dijiwai oleh ajaran Islam. Filsafat pendidikan Islam terbentuk
dari perkataan filsafat, Pendidikan dan Islam. Penambahan kata Islam di akhir itu
untuk membedakan filsafat pendidikan Islam dari pengertian filsafat pendidikan
secara umum.

1
Muzayyin Arifin, 2014, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, PT Bumi Aksara, hlm 3-4.
2
Ibid, hlm. 15-17.
Dengan demikian filsafat pendidikan islam mempunyai pengertian secara
khusus yang ada kaitannya dengan ajaran Islam. Kedudukan Filsafat Pendidikan Islam
merupakan sebagai alat atau sarana untuk memahami, dan untuk menyelesaikan
permasalahan pendidikan Islam dengan mendasarkan atas keterkaitan hubungan
antara teori dan praktek pendidikan. Karena pendidikan akan mampu berkembang
bilamana benar-benar terlibat dalam dinamika kehidupan masyarakat.

Muzayyin Arifin, dalam bukunya menuliskan bahwa:

Filsafat Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang


kependidikan yang bersumber atau berlandaskan ajaran agama Islam, tentang
hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta
dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran
Islam, serta mengapa manusia harus dibina menjadi hamba Allah yang
berkepribadian demikian. Sarana dan upaya apa sajakah yang dapat
mengantarkan pencapaian cita-cita demikian dan sebagainya.3

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Arifin dalam mengungkapkan makna filsafat
pendidikan Islam lebih menekankan pada istilah pendidikan Islam dibandingkan
unsur filsafat. Di sinilah filsafat pendidikan Islam harus melahirkan konsep
bagaimana pendidikan Islam mampu mencetak dan membentuk individu-individu
muslim.

B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam


Dalam bahasan terkait ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam, Muzayyin Arifin
mengemukakan sebagai berikut.
Pola dan sistem berpikir filosofis dalam ruang lingkup yang menjangkau
permasalahan kehidupan, manusia, dan alam sekitar di atas, menjadi objek
pemikiran Filsafat Pendidikan Islam. Oleh karena Filsafat Pendidikan Islam
mempunyai sasaran pembahasan tentang hakikat permasalahan pendidikan yang
bersumberkan ajaran Islam maka pola dan sistem berpikir serta ruang lingkup
permasalahan yang dibahas pun harus bertitik tolak dari pandangan Islam.4

3
Muzayyin Arifin, 2014, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, PT Bumi Aksara, hlm. 1.
4
Ibid, hlm. 8.
Filsafat pendidikan yang membahas permasalahan pendidikan Islam tidak berarti
membatasi diri pada permasalahan yang ada di dalam ruang lingkup kehidupan
beragama umat Islam semata-mata, melainkan juga menjangkau permasalahan yang
luas yang berkaitan dengan pendidikan bagi umat Islam. Dengan demikian, seluruh
permasalahan yang menyangkut kehidupan umat manusia yang berpengaruh
terhadap kehidupan umat manusia juga termasuk pemikiran Filsafat Pendidikan
Islam. Misalnya masalah pendidikan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, masalah perubahan sosial, masalah kependudukan, masalah demoralisasi,
dan sebagainya.5
Dengan demikian, objek bahasan atau ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam menurut
Arifin mencakup aspek kehidupan manusia dan alam sekitar yang berkaitan dengan
sistem pendidikan dengan berlandaskan ajaran Islam. Selain itu, Arifin juga
menggarisbawahi mengenai peran Filsafat Pendidikan Islam terkait cara dalam
memandang permasalahan nonreligius yang menyangkut ilmu pengetahuan, yakni
sebagai berikut.
Akan tetapi, semua permasalahan yang bukan agamis (nonreligius) yang
menyangkut masalah sosial dan ilmu pengetahuan serta teknologi itu dianalisis
secara mendalam, sehingga diperoleh hakikatnya, dari segi pandangan Islam karena
filsafat bertugas pokok mencari hakikat dari segala sesuatu. Dan dari hakikat itulah
timbul pemikiran teoretis yang pada gilirannya menimbulkan pemikiran tentang
strategi dan taktik atau operasionalisasi kependidikan Islam. Dari sinilah timbul
pemikiran tentang cara yang tepat untuk melaksanakan ide-ide kependidikan Islam
yang dituangkan ke dalam apa yang disebut "Sistem Pendidikan Islam".6

C. Hubungan Filsafat Pendidikan Islam dengan Keilmuan Lain


Terkait relevansi Filsafat Pendidikan Islam dengan cabang keilmuan lain, Arifin menulis
dalam bukunya sebagai berikut.
Mengingat filsafat pendidikan Islam adalah falsafah tentang pendidikan yang
tidak dibatasi oleh lingkungan kelembagaan Islam saja atau oleh ilmu
pengetahuan dan pengalaman keislaman semata-mata, melainkan menjangkau
segala ilmu dan pengalaman yang luas, seluas aspirasi masyarakat muslim, maka
pandangan dasar yang dijadikan titik tolak studinya adalah ilmu pengetahuan

5
Ibid, hlm. 8-9
6
Ibid, hlm. 9
teoretis dan praktis dalam segala bidang keilmuan yang berkaitan dengan masalah
kependidikan yang ada dan yang akan ada dalam masyarakat yang berkembang
terus tanpa mengalami kemandekan. Inilah salah satu ciri masyarakat modern
sekarang, dinamika (geraknya) terus melaju sesuai dengan tuntutan kebutuhan
hidupnya yang semakin meningkat7
Maka, dengan demikian, dalam tulisan Arifin di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Filsafat Pendidikan Islam memiliki relevansi yang erat dengan berbagai bidang keilmuan
lainnya. Hal ini karena sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumya, Filsafat
Pendidikan Islam tidak hanya membahas aaspek-aspek pendidikan dalam konteks Islam,
akan tetapi juga mempertimbangkan pandangan-pandangan dari berbagai disiplin ilmu.
Berikut beberapa contoh relevansi Filsafat Pendidikan Islam dengan bidang keilmuan
lain.
1. Filsafat: Filsafat pendidikan Islam melibatkan penerapan pemikiran filsafat dalam
konteks pendidikan Islam. Ini mencakup berbagai konsep filsafat seperti etika,
epistemologi, dan ontologi dalam pengembangan teori dan praktik pendidikan
Islam.
2. Ilmu Pengetahuan (sains): Filsafat pendidikan Islam harus berintegrasi dengan
ilmu pengetahuan modern untuk menghasilkan pendidikan yang relevan dan
mutakhir. Ini termasuk ilmu pengetahuan alam, sosial, teknologi, dan lainnya
yang dapat memperkaya pemahaman tentang dunia.
3. Psikologi: Memahami prinsip-prinsip psikologi membantu dalam merancang
metode pengajaran yang efektif dan memahami perkembangan psikologis
individu siswa. Ini berkontribusi pada peningkatan pembelajaran dan
perkembangan karakter.
4. Sosiologi: Ilmu sosiologi membantu memahami dampak masyarakat dan
lingkungan sosial terhadap pendidikan. Ini membantu dalam merancang program
pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan masyarakat.
5. Ekonomi: Aspek ekonomi juga relevan dalam konteks pendidikan Islam,
terutama dalam perencanaan dan pengelolaan pendidikan. Pengelolaan sumber
daya pendidikan dan pembiayaan pendidikan adalah bagian penting dalam filsafat
pendidikan Islam.

7
Ibid, hlm. 28
Jadi, filsafat pendidikan Islam adalah disiplin yang berintegrasi dengan berbagai
bidang keilmuan lainnya untuk mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang pendidikan dalam kerangka Islam.

Anda mungkin juga menyukai