Anda di halaman 1dari 1

Konsekuensi Ekonomi Dalam Teori Keagenan

A. Definisi Konsekuensi Ekonomi Stephen Zeff (1978) dalam artikelnya yang berjudul The Rise Of Economic Cosequences mendefinisikan konsekuensi ekonomi sebagai dampak dari pelaporan akuntansi pada kebiasaan pembuatan keputusan dalam bisnis,pemerintah dan kreditur. Esensi dari defenisi tersebut adalah pelaporan akuntansi bisa mempengaruhi keputusan sesungguhnya yang dibuat oleh manajer dan lainnya, dibandingkan dengan hanya merefleksikan hasil dari keputusankeputusan tersebut B. Hubungan Antara Pasar Sekuritas Efisien dan Konsekuensi Ekonomi Ada hubungan antara teori pasar efisiensi dengan konsekuensi ekonomi. Hal ini menunjukkan adanya anomali dari teori pasar efisien bahwa pasar tidak akan bereaksi harga sahamnya selama informasi yang tersaji tidak mempengaruhi aliran kas. Konsep konsekuensi ekonomi berkaitan dengan: a) masalah kepemilikan, b) kebijaksanaan akuntansi tidak bertentangan dengan pengalaman akuntan, dan c) konsekuensi ekonomi menimbulkan pertanyaan mengapa berbeda. Teori pasar efisien mengimplikasikan pentingnya full disclosure, termasuk pengungkapan dari kebijakan akuntansi. Bagaimanapun juga, ketika full disclosure dari kebijakan akuntansi dibuat , pasar akan menginterpresentasikan nilai sekuritas perusahaan dalam hal kebijakan yang digunakan dan tidak akan ditipu oleh variasi dalam pelaporan net income yang timbul dari perbedaan dalam kebijakan akuntansi. Dalam tiga area penting dalam pilihan kebijakan akuntasi, kita melihat bahwa ketiga unsure utama dari pengguna laporan keuangan manajemen, pemerintah dan investor telah bereaksi pada perubahan kebijakan akuntansi. Kekuatan reaksi manajemen terlihat mengejutkan bahkan ketika melibatkan daya tarik otoritas pemerintah untuk mengintervensi atas namanya. Reaksi yang beragam dirangkum dalam konsep konsekuensi ekonomi, dimana pilihan kebijakan akuntansi bisa menjadi penting walaupun efek cash flow tidak hadir. C. Dampak Politik dan Konsekuensi Ekonomi Dalam Pembentukan Suatu Standar Standar dibentuk untuk mengurangi moral hazard yaitu manajemen berusaha untuk overstated (aset dan revenue) dan understated (liability dan cost) walaupun pada akhirnya juga muncul moral hazard yang lain yaitu proses politik. Pembentukan standar sebagai proses politik mempengaruhi pemerintah, sektor publik, dan sektor privat. Standar yang dibentuk digunakan untuk pengungkapan (disclosure). Standar yang dibentuk dibentuk selalu berkaitan dengan dengan konsekuensi ekonomi yang berkaitan dengan kos keagenan (berapa banyak pihak yang dilukai atau dengan kata lainberapa banyak kos yang dikeluarkan dengan adanya standar baru dan respon pasar yang berkaitan dengan public goods (tidak ada nilainya free raider) dan economic goods (barang ekonomi bernilai sehingga perlu usaha untuk mendapatkan agar economic good maka laporan keuangan tidak ada kebocoran informasi sehingga standar harus ditetapkan dan pembuatannya diserahkan kepada pasar.

Anda mungkin juga menyukai