Anda di halaman 1dari 1

PERBEDAAN SPSS DAN SMART PLS DALAM MENGELOLA DATA

KUANTITATIF
SPSS
SPSS (Statistical Product and Service Solutions) merupakan salah satu program
aplikasi yang paling banyak digunakan untuk analisis statistik dalam ilmu sosial.
SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan
perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains.

SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop)
dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya sistem
operasi windows. Tujuan penggunaan program SPSS adalah untuk menguji nilai
variabel.

SPSS memiliki beberapa keunggulan yaitu memberikan tampilan data yang lebih
informatif, memberikan informasi lebih akurat dengan memberikan kode alasan jika
terjadi missing data, mudah digunakan tanpa harus belajar bahasa programming.
Untuk mengolah hasil, dapat kita lihat darI uji validitas, reliabilitas, statistik deskriptif,
distribusi frekuensi, nilai rata-rata, koefisien determinasi, regresi linear, dan
hipotesis.

Smart PLS (Partial Least Square)


PLS adalah teknik yang dipakai untuk memprediksi model dengan banyak faktor dan
hubungan collinear. Tujuan menggunakan Smart PLS diantara lain adalah untuk
memprediksi hubungan antar konstruk, mengkonfirmasi teori serta dapat digunakan
untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel laten.

Smart PLS memiliki keunggulan yaitu tidak membutuhkan data yang terdistribusi
normal dan dapat digunakan dengan jumlah sampel yang sedikit. Sedangkan
Kelemahan dari PLS yaitu distribusi data tidak dapat diketahui secara pasti sehingga
tidak dapat menilai signifikansi statistik, namun kelemahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan metode resampling (Bootstraping).

Smart PLS dibagi menjadi 2 model, yaitu Outer Model dan Inner Model. Outer model
terdiri dari uji validasi dan uji reabilitas, sedangkan inner model terdiri dari koefisien
determinasi dan uji hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai