Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................. i


DAFTAR GAMBAR ..................................................................... ii
DAFTAR TABEL ......................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................. 1
C. Tujuan penelitian .................................................................. 2
D. Manfaat penelitian ................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Nata ....................................................................................... 3
B. Acetobacter Xylinum ............................................................ 4
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu percobaan ............................................... 5
B. Populasi dan sampel ............................................................. 5
C. Teknik pengumpulan data .................................................... 5
D. Teknik percobaan langsung .................................................. 5
E. Teknik analisa data ............................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ...................................................................................... 8
B. Pembahasan .......................................................................... 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................... 10
C. Lampiran ............................................................................... 11

i
DAFTAR GAMBAR ............................................................

ii
DAFTAR TABEL ................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Limbah air kelapa menjadi masalah yang meresahkan terutama di pasar-pasar
tradisional. Penggunaan daging kelapa dalam beberapa jenis olahan pangan menyisakan
air kelapa yang harus dibuang setiap harinya. Permasalahan limbah tersebut dapat diatasi
dengan memberdayakan ibu-ibu Kelompok Tani untuk mengolah limbah menjadi olahan
pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Program ini bertujuan untuk dapat
menyelesaikan permasalahan limbah organik air kelapa di Kabupaten Kudus melalui
peningkatan keterampilan ibu-ibu Kelompok Tani dalam pembuatannata de coco.
Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi dan melakukan praktik pengolahan
limbah air kelapa menjadi olahan pangan. Nata de coco yang dihasilkan dapat dijadikan
sebagai produk olahan pangan potensial di Kabupaten Kudus. Peningkatan keterampilan
ibu-ibu tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Kudus.
Air kelapa (Cocos nucifera) seringkali terbuang dan menimbulkan masalah akibat
aromanya yang kuat setelah beberapa waktu dibuang ke lingkungan. Jumlah limbah air
kelapa setiap hari jauh lebih besar dibanding jumlah yang dimanfaatkan (Djajanegara,
2010). Pengolahan limbah air kelapa dapat dilakukan secara sederhana melalui
pembuatan nata de coco. Pembuatan produk ini dapat membantu mengatasi timbulnya
pencemaran limbah air kelapa. Permasalahan limbah air kelapa yang cukup tinggi dan
kurangnya keterampilan dalam hal pengolahan limbah tersebut menjadikan
pemberdayaan perempuan dalam pengolahan nata de coco penting dilakukan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat Nata de coco dari air kelapa.
2. Apasaja nutrisi yang terkandung dalam Nata de coco?

1
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitianini adalah sebagai berikut:
Memberikan informasi kepada pembaca dan masyarakat tentang pemanfaatan air kelapa
menjadi Nata de coco dan mengetahui bagaimana proses pemanfaatan air kelapa menjadi
Nata de coco.

D. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi penulis :
a. Mengetahui cara pemanfaatan air kelapa menjadi bahan pangan.
b. Mengetahui kandungan nutrisi dalam bahan pangan yang dihasilkan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Nata
Nata sebenarnya bukan merupakan sesuatu yang asing lagi dikalangan
masyarakat, bentuknya yang seperti agar-agar tetapi kenyal merupakan ciri khas dari
Nata. Makanan ini bermanfaat untuk kesehatan, misalnya saja memperlancar penyerapan
makanan dalam tubuh dan membantu penderita diabetes diet gula, karena Nata
merupakan salah satu produk pangan yang mengandung banyak kadar nutrisi. Karena
bukan merupakan makanan pokok, produk Nata hanya dibuat sebagai makanan penutup
atau pencuci mulut. Sehingga kadang yang menyediakannya hanya rumah makan saja
dan jarang diproduksi dalam bahan pangan rumah tangga.

Nata adalah produk kaya serat yang dibuat dari berbagai media dengan
persyaratan cukup sumber karbon, N2, pH dan suhu. Nata adalah produk hasil fermentasi
menggunakan mikroba Acetobacter xylinum. Acetobacter xylinum dapat tumbuh dan
berkembang membentuk Nata karena mengandung air, protein, lemak dan karbohidrat.
Pertumbuhan bakteri pembentuk Nata dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain tingkat keasaman medium, suhu fermentasi, lama fermentasi, sumber N2, sumber
karbon (C), dan konsentrasi starter.

3
B. Acetobacter xylinum
Acetobacter xylinum adalah bakteri aerob yang termasuk kedalam famili
Acetobacteraceae. Dalam suatu wadah bakteri ini menghasilkan lapisan selulosa dalam
bentuk tipis yang dikenal sebagai Pelicle. Pelicle biasanya menutupi seluruh permukaan
dari medium yang terbuka. Adanya selulosa memungkinkan seluruh bakteri terperangkap
didalam Pelicle untuk mancapai permukaan medium dimana terdapat suplai oksigen
berlebih, Pelicle selulosa melindungi bakteri dari sinar ultraviolet, menarik koloni subtrat
seperti buah, membantu mempertahankan kelembaban untuk mencegah pengeringan
subtrat dalam waktu yang lama. Dibawah kondisi yang tepat, pengurangan suplai O2
dapat membuat partikel Pelicle menjadi lebih tipis.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Percobaan


1. Tempat Percobaan: Desa Jaya Sakti, Kec. Anak Tuha, Kab. Lampung Tengah
2. . Waktu Percobaan : Jaya Sakti, 27 Januari 2023 - 10 februari 2023

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi Populasi dalam percobaan ini air kelapa.
2. Sampel dalam percobaan Nata de coco adalah air kelapa

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah
dengan eksperimen dan mengambil data dari berbagai macam sumber yang berhubungan
dengan penelitian misalnya internet dan jurnal terkait. Data yang telah didapat kemudian
ditelaah terlebih dahulu sebelum dipraktikan, tujuannya agar penulis tidak hanya
mengambil referensi tanpa kejelasan tetapi juga memahami isi secara mendalam dari
sumber penelitian yang didapat.

D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis lakukan adalah menggunakan metode eksperimen
kualitatif karena penulis melakukan percobaan secara langsung, serta bersifat deskriptif
dan cenderung menganalisa informasi.

E. Teknik Percobaan Langsung


Metode penelitian yang penulis lakukan adalah menggunakan metode eksperimen
kualitatif karena penulis melakukan percobaan secara langsung, serta bersifat deskriptif
dan cenderung menganalisa informasi.

5
1. Pembuatan Nata de coco
Tabel 3.1 Alat pembuatan Nata de coco
No Alat Volume
1 Pisau 1
2 Blender 1
3 Panci 1
4 Alat penyaringan 1
5 Wadah cetakan 1
6 Koran 1 Lembar
7 Sendok 1
8 Talenan 1

Tabel 3.2 Bahan pembuatan Nata de coco


No Bahan Volume
1 Acetobacter xylinum 165 ml
2 Air 200 ml
3 Sukrosa 20 %
4 Asam sitrat 40 %
5 Cuka 4%
6 Fermipan 0,4 %
7 Alkohol 30 ml

2. Prosedur Pembuatan
Prosedur Pembuatan Dalam prosedur pembuatan penulis melakukan
beberapa tahapan dalam pembuatan Nata de coco.
a. Tahap Pembuatan Nata de coco.
1) Siapkan air kelapa sebanyak 150 ml. .

6
2) Rebuslah air kelapa sampai mendidih dengan menambahkan cuka, asam
sitrat, sukrosa dan fermipan sesuai ukuran yang telah ditentukan.
3) Angkat dan tuangkan air rebusan ke dalam wadah yang telah dicuci dengan
alkohol 70 %
4) Setrikalah kertas koran untuk menghilangkan kuman yang menempel pada
koran
5) Diamkan air rebusan sampai dingin dengan menutup bagian atas wadah
menggunakan kertas koran agar tidak terkontaminasi kuman dan kotoran
6) Setelah air rebusan dingin, masukan bibit mikroba Acetobacter xylinum ke
dalam air rebusan
7) Aduk hingga mikroba Acetobacter xylinum tercampur dengan merata
8) Diamkan campuran tersebut selama 8-14 hari untuk proses fermentasi
9) Setelah proses fermentasi selesai akan terbentuk Nata.
10) Rebuslah Nata dengan air mendidih untuk menghilangkan rasa asam.
11) Angkat dan pindahkan Nata pada wadah lain untuk proses perendaman.
Proses perendaman berlangsung selama 2-3 hari, gantilah air rendaman setiap
hari.
12) Angkatlah produk Nata yang telah direndam tadi dan potonglah produk
Nata sesuai selera
13) Rebuslah Nata dengan air mendidih untuk menghilangkan Nata dari
kuman dan kotoran .
14) Nata siap dikonsumsi dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil dari percobaan yang penulis lakukan adalah Nata yang dibuat dari air kelapa
sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Penelitian

Karakteristik Sebelum Fermentasi Sesudah


Fermentasi Fermentasi
Bau Aroma alami Berbau asam Berbau asam dan
air kelapa menyengat
Tekstur Cair Timbul lapisan Padat dan
putih secara berwarna putih
bertahap pada air sedikit bening
fermentasi
Warna Putih keruh Kecoklatan dan Putih
perlahan memutih

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan mengenai bagaimana cara
pembuatan Nata dengan memanfaatkan air kelapa dengan menggunakan mikroba
Acetobacter xylinum, terbukti bahwa air kelapa memiliki potensi menjadi bahan utama
dalam pembuatan Nata de coco, karena didalam air kelapa terdapat nutrisi berupa
sukrosa, mineral dan senyawa yang dapat mendukung pertumbuhan Acetobacter xylinum
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai produk Nata. Dari penelitian yang dilakukan
menunjukan bahwa dalam pembuatan Nata de coco perlu memperhatikan beberapa
komponen bahan agar produk yang dihasilkan memiliki karakteristik yang baik dalam

8
segi warna, bau dan tekstur, juga terbebas dari kontaminasi kuman dan kotoran. Hal
tersebut sangat berhubungan dengan kematangan kulit pisang, volume cuka, asam sitrat,
sukrosa, ragi dan bibit Acetobacter xylinum yang digunakan, perlu diperhatikan pula
waktu dan lamanya proses fermentasi (8-14 hari), karena lamanya proses fermentasi.

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Limbah kulit Pisang Raja dapat dimanfaatkan menjadi Nata de coco dengan
memanfaatkan peranan mikroba Acetobacter xylinum, selain sebagai inovasi terbaru
dalam bidang pangan, pemanfaatan air kelapa merupakan upaya penerapan Bioteknologi.
2. Nata de coco memiliki kandungan serat berupa nitrogen, fosfor, kandungan air yang
cukup tinggi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfat, dan
besi. Senyawa antioksidan yang terdapat pada kulit pisang yaitu katekin, gallokatekin dan
epikatekin yang merupakan golongan senyawa flavonoid 4. Kandungan gizi yang
terdapat pada kulit pisang cukup lengkap, sehingga memiliki potensi yang cukup baik
untuk dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan pada bahan pangan yang sangat
bermanfaat bagi tubuh.

B. SARAN
Untuk bahan pengembangan penelitian berikutnya penulis berharap karya tulis ini
dapat dijadikan acuan untuk menciptakan inovasi yang lebih baik dalam bioteknologi.
Ketidaksempurnaan hasil dan jalannya proses pembuatan dapat diminimalisir dan
ditanggulangi agar tercipta produk yang lebih berkualitas.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai