Anda di halaman 1dari 3

Retinopati Hipertensi - Penyebab, Gejala,

dan Penanganannya

Retinopati hipertensi adalah kerusakan pada retina (SARAF MATA)dan pembuluh darah di
sekitar retina yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Retinopati hipertensi adalah kerusakan pada retina dan pembuluh darah di sekitar retina yang
disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi bisa membuat pembuluh darah
di retina menebal.

Penebalan itu memicu penyempitan pembuluh yang kemudian menghambat darah mengalir ke
retina. Akhirnya, fungsi retina terganggu dan menimbulkan gangguan penglihatan.

Kebanyakan gejala retinopati hipertensi tidak terlihat sehingga butuh perhatian ekstra, terutama
buat yang tekanan darahnya tinggi secara konstan. Penanganan terbaik untuk retinopati
hipertensi adalah pengendalian tekanan darah dikombinasikan dengan pengobatan.

Penyebab Retinopati Hipertensi


Tekanan darah tinggi menjadi penyebab retinopati hipertensi yang paling utama. Penyakit yang
juga sering disebut hipertensi ini adalah masalah kronis yang terjadi ketika tekanan darah dalam
arteri terlalu tinggi.

Seseorang didiagnosis mengalami hipertensi jika peningkatan tekanan darah sistoliknya lebih
dari 140 mmHg dan diastoliknya lebih dari 90 mmHg. Pengukuran dilakukan dua kali dengan
jarak waktu lima menit dalam kondisi cukup istirahat.

Pembuluh darah yang menyempit akibat tekanan darah tinggi dinyatakan sebagai penyebab
retinopati hipertensi. Asupan darah yang kurang karena sempitnya pembuluh membuat retina tak
bekerja sebagaimana mestinya.

Pelan-pelan, retina mulai kehilangan kemampuannya dalam membentuk penglihatan dan pada
akhirnya menyebabkan kebutaan. Selain hipertensi, kolesterol tinggi berkontribusi terhadap
munculnya retinopati ini karena tersumbatnya pembuluh darah.

Tekanan darah dan kolesterol tinggi antara lain disebabkan oleh:

- Kelebihan berat badan (obesitas)

- Kurangnya aktivitas fisik

- Konsumsi garam terlalu banyak


- Gaya hidup penuh stres

Gejala Retinopati Hipertensi


Gejala retinopati hipertensi kerap tak terasa karena tak spesifik sebagai tanda terkena gangguan
tersebut. Gejala itu meliputi kepala pening, mata terasa nyeri, dan penglihatan buram.

Pemeriksaan secara khusus diperlukan untuk mengetahui gejala retinopati hipertensi secara pasti.
Dokter mata akan menjalankan pemeriksaan fisik dan tindakan fundoskopi.

Tanda retinopati hipertensi dalam pemeriksaan antara lain arteri yang menyempit dan berliku,
perdarahan retina, eksudasi, terdapat bintik kapas (cotton wool spots), edema makula, dan
papiledema (pembengkakan saraf optik).

Pengobatan Retinopati Hipertensi


Diperlukan segera guna mencegah gangguan itu bertambah parah tak bisa diobati. Orang yang
konsisten mengalami tekanan darah tinggi adalah yang paling berisiko.

Pengobatan retinopati hipertensi akan difokuskan pada upaya penurunan dan pengendalian
tekanan darah hingga di bawah 140/90 mmHg. Metode pengobatan mencakup perubahan gaya
hidup dan terapi obat-obatan.

Perubahan Gaya Hidup

Gaya hidup tidak sehat dan sering merasa stres menjadi pemicu utama hipertensi. Maka
diperlukan perubahan gaya hidup agar tekanan darah turun.

Di antaranya dengan berolahraga teratur setidaknya sekali dalam seminggu, mengurangi


konsumsi sodium dan garam, banyak mengkonsumsi buah dan sayur, menjauhi rokok dan
alkohol, cukup istirahat, serta mengelola stres dengan baik.

Olahraga sederhana seperti joging selama dua jam sangat disarankan. Adapun stres bisa dikelola
dengan berlatih meditasi atau rutin mendengarkan musik yang menenangkan.

Terapi Obat

Tekanan darah bisa diturunkan dengan bantuan obat-obatan. Dokter sering meresepkan obat
diuretik yang berfungsi membuang kandungan garam berlebih dalam tubuh lewat urine.

Obat lainnya adalah penghambat-beta atau beta-blocker. Misalnya atenolol, esmolol, betaxolol,
biosprolol, dan metoprolol.

Ada pula obat angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Obat ini bekerja menurunkan
tekanan darah dengan cara melemaskan pembuluh darah sehingga mencegah penyempitan.
Retinopati hipertensi menimbulkan komplikasi pada retina yang bisa menurunkan kualitas hidup.
Dalam jangka waktu tertentu, bisa terjadi kebutaan terutama akibat arteriosklerosis.

Arteriosklerosis adalah kondisi menyempit dan mengerasnya pembuluh darah. Bila kondisi ini
terjadi pada pembuluh darah di sekitar retina, mata tak akan bisa lagi melihat dan belum ada
pengobatannya.

Kontrol dan minum obat hipertensi dengan rutin menjadi salah satu jalan terbaik untuk
mencegah terkena retinopati hipertensi. Di samping mendapat pemeriksaan, pasien bisa
memperoleh nasihat medis dari profesional sebagai langkah pencegahan.

Anda mungkin juga menyukai