STERILIZATION
VALIDATION &
ROUTINE
OPERATION
HANDBOOK
ITU
Anne E Booth“Microbial pyrogen,” as opposed to “gram negative bacterial
endotoxin,” has become a general descriptive term for many different
substances. The pyrogens produced by gram negative bacteria, i.¢.,
the endotoxins, are the ones of significance to the pharmaceutical and
medical device industries.
Bacterial endotoxins, found in the outer membrane of
gram-negative bacteria are members ofa class of phospholipids called
lipopolysaccharides (LPS). LPS are not exogenous products of gram
negative bacteria. The release of LPS from bacteria takes place after
death and lysis of the cell. Good examples of pyrogen producing gram
negative bacteria are Escherichia coli, Proteus, Pseudomonas,
Enterobacter, and Klebsiella.
SOURCES
Because endotoxins result from high levels of microorganisms and
are not removed by sterilizing or microbiological filters, the subse-
quent reduction of a high microbiological level will not be associated
with a similar reduction of high endotoxin level. As with parenteral
drug products, sterile devices have occasionally been shown to be
contaminated with endotoxins. Sources have been water, which
somehow entered into the manufacturing process. For example, the
washing of components such as filter media to be used for the manu-
facture of filters, or the washing/rinsing of tubing or other plastic de-
vices prior to subsequent sterilization are potential sources of
LAL METHODS
Powered by eS CamScannerPowered by CamScannerPowered by CamScannerPowered by CamScannerPowered by CamScannerFARMAKOPE
INDONESIA
EDISI VI
2020
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Powered by eS CamScanner‘ak dapat ius dengan salise Kia Karena SPlnya dengan engener yang scsi! unk
junlah matrinyn yang Kel dan Lomposs yane
Powered by {J CamScannerberurut-urut adalah poteasal terukur
1 galvanic beris Lautah uj, dinyatiin
E dn E,
‘perubshan dalam potcasial por porutahan unitdalam
‘pl dan sesara torts sebesar (005916 + 0.000198
25) volt pada subu
Peru ditckankan dsini awa defini pH, skala
‘iokur isn vida persis sama dengan yang dere
‘dengan defnist Kink, bala pt =~ [og H (dale
si) Jka pH lwtan yang. diukur) mempanyai
Komposist yang cukup mip dengan larutan daper
‘yang digwnakan unk pembakuan, pH yang diukur
‘endekat pH torts. Meskipun tak ditgaskan
Tnubungan penguhuran esesuian sistem unt
ktivtan ion hidrogen dalam tartan ait
“Kika pH! meter dibakukan menggunskan larutan
apar dalam ait, emudian diguakan une
‘mengukur “pH” Lautan atau suspensi dala pelaut
tukan ai, maka feta pengionan dari asim ata
‘baa, teupan dicekik dai medium, potcesal
‘sambungan earn jang dapat memberkan Kesalshan
lebih urang 1 unit) dan respons on hideogen dart
‘lekrode hac, seua akan beruba. Oleh Karena it,
targa yang diperoleh dengan Lwin yang sifstya
Ihanya menganiung schagian ait, dapat diangzap
‘anya saga args pH.
Laratan Dapar untuk Pembateuan pil Meter
Larwan dapar tetvk pembakuan Bust ment
‘peumjuk Sesuai Tabel. Simpan dalam wadah taba
‘bahan kimi, teutup rapa, sebaknya dari aca Tipe
{atau bool poletilen dengan tutup rapa atau tabang
‘yang menyersp karbon disks (kaca soda), Lautan
‘separ sebaicnya dibuat dengan dengan interval tide
lebih davi 3 bulan menggunakan air bebws karboo
oksida. Tbe! Brikut menunjkan pH dari lata
ddipar sebogal fingst dat sul” Pewajuk ink
igunakan untuk pembuatan larutan dapar dengan
kadar aolal schagaimana dschuthan Unt
‘memodahian, petunjuk —diberkan dengan
peagcnceran hingga volume 1000 mg pelart Yang
‘merupakan das sistem moalitas dai kadar lrutan.
Jumlah yang discbutkan tidak dapat sccarasederhana
. Gunakan perealt EAL dengan snsivias
‘ida rang dar 0,15 UE per mL]
‘Umuna wake dan subi minimum yang,
iguoakan”adslsh 30 meni pada 250°. ka
‘menggunaan Peraatanplstik,misalnya microplate
ddan pipet tips untuk pipet otomatis,gunakan Banya
‘yang sudahdibuktkan bebus endotoksin dan dak
‘kan mengganggu pengujan. (Catuin: Pada haga
‘nto abung dials wk semua wadah
‘misabya sumur mire]
PENVIAPAN LARUTAN INDUK BAKU
PEMBANDING DAN LARUTAN BAKU
PEMBANDING ENDOTOKSIN
aka. pembanding cndotesin (BPE) adalah
Endotolsie BPFI yang telah dikctahui potensinya
‘alam UE pee vial! Koosttusi sclurub it vial BPE
‘dengan 5,0 ml. air pereaksi LAL”. {Catan = tr
pereakst LAL adalah air untuk inehst ata alt lan
‘ung. edak Bereats! dengan pereaks! LAL yang
“igunakan paca bata kepekaan preaks).
‘Campur dengan ‘pengocok vorteks cara
ncermitenseaena 30 eat Gunakan ata pli
‘unk membuat seri pengenceran yang suai. Span
Tartan peat dalam lemart pending, slam dak
lebih dari 14 hari untuk’ membunt pengencerin
Derikutnys. Sebelum digunskan kocok Kut dengan
pengocok vortskssclama tidak kurang dari 3 menit.
‘Campar sctiap enceran dak kurang dari 30 detk
Sschelum membuat pengenceran berikuaya. Ensen
{idl boleh disinpan kara menychablan bilangnya
tvs olch penysrapan, kecual ada dats penunang
tentang ba ini
[Uji Persipan
Gunakan Pereabsi LAL yang sudab dtctpkan
‘kepekaannya sesusi dengan yang tetera pada eet
Keabsahan hast ujt une eadotoksin bake ini
‘memerlukan pembuktian yang eukup bahwa conto
Dbahan atau Tarun, pecs, atau chstak yang
Powered by
EJ CamScanner-2073-
jam hingga 2 jam pada subu 5° hingga 10° di bawah
suhu lebur,kemudisn keringkan pad subu yang telah
Pengayak dan deesjat alus serbuk dalam
Farmakops dinyatakan dalam unas yang dikaithan
‘dengan nomor yang ditetapkan untuk pengayak bak,
seperti tetera pada Fobel J
‘Sebagai pertimbangan praktis, pengayak terutama
/ Lampiran
Residu Suhu Didih Tinggi, Metode I
Biarkan 85 ml cuplikan separa pada pengujian
Suhu didik perkiraan, dan pindahkan tabung
‘yang berisi 15 ml cuplikan yang tersisa dalam media
ipertahantan pada 10°di atas suhu
yang suhunya
‘didih. Sesudah 30 menit, Keluarkan tabung dari tangas,
air, keringkan bagian luar tabung dengan kertas
pengering, dan timbang. Hitung bobot residu.
Residu Suhu Didih Tinggi, Metode I
Buat kumparan pendingin dari pipa tembaga
(diameter luar lebih kurang 6 mm x panjang 6,1 m)
yang dipasangkan pada labu hampa udara bermaniel.
‘Celupkan kumparan pendingin ke dalam campuran es
kering dan aseton di dalam labu hampa udara ber-
mantel, dan hubungkan salah satu ujung tabung
dengan silinder cuplikan propelan. Buka katup sili-
inder cuplikan secara hati-hati, bilas kumparan pen
dingin dengan lebih kurang 50 ml propelan, dan
bbuang bagian propelan cair tersebut. Lanjutkan peng-
aliran propelan cair dari kumparan pendingin, dan
tampung dalam tabung sedimentasi kerucut 1000 ml
ng sebelumnya sudah didinginkan, sampai tanda
kan propelan menguap, menggunakan tangas air
hangat yang suhunya dijaga tetap pada lebih kurang
40° untuk mengurangi waktu penguapan. Apabila
semua cairan sudah menguap, bilas tabung sedimen-
tasi berbentuk kerucut dua kali masing-masing
‘dengan 50 ml pentana, dan kumpulkan bilasan dalam
‘cawan penguap 150 ml yang sudah ditara. Masukkan
100 ml pelarut pentana ke dalam cawan
150 ml kedua yang sudah ditara: letakkan kedua
Fv
smenjaga laju aliran ini.
Isi Minimum
‘Aerosol topikal dan inhaler dosis terukur bertekan-
‘aerosol seperti yang tertera
JUMLAH TOTAL SEMPROTAN TIAP
WADAH ATAU INHALER
Lakukan pengujian ini unt k aerosol topikal dan
inhaler dosis terukur, pada saat dan wadah yang sama
untuk uit Keseragaman Kandungen Semprotan dan untuk
Penetapan kadar. Tentukan jumlah total semprotan
penghantaran dengan menghitung jumlah semprotan
‘untuk persiapan, ditambah bagian yang digunakan
untuk penentuan kandungan semprotan, dan lanjut-
kan penyemprotan sampai wadah atau inhaler ko-
song.
Persyaratan dipenuhi jika semua wadah atav
inhaler yang diuji mengandung tidak kurang dari
jumlah semprotan seperti tertera pada etiket
Pilih 12 wadah acrosol, catat tanggal dan waktu
dengan ketelitian setengah jam. Timbang masing
dengan ketelitian mg dan catat bobot
tamer
semsaPowered by (9 CamScanner
ari masing-masing weuan scvegatriv
Mikroba uji Gunakan biak
Candida albicans (ATCC No. 20231), Aspergillus niger
(ATCC No. 16404), Escherichia coli (ATCC No. 8739),
Prewstonrowas acrusionsa (ATCC No. 9027) dan Stapiiyle
coceus aureus (ATCC No. 6538). Selain mikroba yang,
disebut di atas, dapat digunakan mikrobs lain sebaga:
tambahan terutama jika dianggap mikrobs bersang-
kutan dapat merupakan kontaminan selama penggu-
pane sodlaon seb
Media Untuk biakan awal mikroba uj. pili
media agar yang senual untuk pertumbubat Yang
subur mileroba uj, seperti Seybern-Casein Digest Agar
‘Medium yang tertera pada Uji Batas Matrobe .
Pembuatan inokula Sebelum pengujian dilaku-
kan, inokulasi permukaan media agar bervolume yang,
sesuai, dengan biakan persediaan segar mikroba yang
akan digunakan. Inkubasi biakan bakteri pada suhu
30° hingga 35° eclama 18 jam sampai 24 jam, biakan
Candida albicans pada subu 20° hingga 25° selama
48 jam dan biakan Aspergillus miger pada subu 20°
\hingga 25"selama 1 minggu.
Funakan laratan natreume Moride P 0.0% steri! untuk
memanen biakan hakteri dan Candida albicans. dengan
mencuci permukaan pertumbuhan dan hasil cucian
Gimasukkon ke dalam wadah yang sesuai dan tambab-
ium Horida PO.9% steril secukupnya
ingi angka mikroba hingga lebih
Kurang 100 juta per mi. Untuk memanen Aspergillus
‘niger, lakukan hal yang sama menggunakan larutan
atrium Herida P0,9% steril yang mengandung poll
ngka spora hingga Iebi
ybahan larutan
‘sorbet 80 P 0.05% dan
Kurang 100 juta per ml dengan penam
‘nat rvm Klorida POI% ster
‘alternatit, mikroba dapat ditumbuhkan.
dalam media car yang sesuai, dan panenan sl
Iakukan dengan cara sentrifugasi, dicuci, dan disus-
pensikan hembali dalam larstan airs Moriée POSS
Froril sedemikian rupa hingga dicapai angka mirobs
Mees
‘kan, Jika ukurar
memungkinian ul
‘posi! lainnya
yang divji. Kecuali dinyatakan
Mohg jomlah rata-rata Benang per 10m
KEJERNIHAN LARUTAN <881>
penetapan menggunatan bung rake
Lakokan Poetcr 15 mm hingga 25 mM ti
daterbunt dai aca net
alas datar diameter
berwarna, transparan,
an menggunakan pele
cera Deng easing moon
ukur hi hampir ke
KESERAGAMAN SEDIAAN <911>
Lampiran / Uji Sterilitas <71> 855
smasing-masing 5 tabung k bertutup, ber-
‘ukuran sesuai dan sterih Inokulasi masing-masing
wadah atau tabung dengan salah sate miko
Ti baker menggunakan perbandingan 0.10 mi inoksla
setara dengan 29 mi sediaan. dan campur. ‘sh
Gengan jomlah yang sesuai harus ditambahkan sede-
‘mikian rups hiagga jumlah mikroba di dalam sediaan
(i segera setelah inokulasi adalah antara 100.000 dan
11900.000 per mi Tetapkan jumlah mikroba viabel di
dalam tiap suspensi inokula, dan hituag angka awal
mi sodiaan yang diuji dengan metode
Fempeng. Inkubast wadah atau tabung yang telah