Anda di halaman 1dari 12

BAB II

KETENTUAN LOMBA

A. Cabang Seni Yang Dilombakan


Cabang Seni yang dilombakan ada 5 lomba, antara lain:
1. Lomba Literasi, Putra dan Putri
2. Lomba Baca Puisi, Putra dan Putri
3. Lomba Macapat, Putra dan Putri,
4. Lomba Pidato Bahasa Jawa, Putra dan Putri
5. Lomba Peragaan Busana (Batik Jombang Deles)
Untuk seleksi tingkat kecamatan, menggunakan batik Lurik dengan tetap
menggunakan PAKEM pemakaian Batik Jombang Deles (bersikap, berjalan, dan
memberikan salam)

B. PESERTA
1. Berkewarganegaraan Indonesia;
2. Peserta lomba adalah Siswa SD Negeri/Swasta dan merupakan delegasi dari
sekolah dan kecamatan masing-masing, dengan jumlah peserta sebagai berikut :
NO CABANG LOMBA PESERTA
PUTRA PUTRI
1 Lomba Literasi Setiap sekolah dapat mengirimkan 1 (satu)
siswa putra atau putri per fase
2 Lomba Baca Puisi 1 orang 1 orang
3 Lomba Macapat 1 orang 1 orang
4 Lomba Pidato Bahasa Jawa 1 orang 1 orang
5 Lomba Peragaan Busana Beregu terdiri dari 2 (dua) anak yaitu satu
(Lurik) Putra dan satu putri.
3. Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) aktif;
4. Peserta bukan Juara 1 tingkat Kabupaten Jombang pada Tahun 2023 pada jenis
lomba dan jenjang yang sama, apabila ternyata diketahui bahwa peserta adalah
Juara 1 pada tahun 2023 setelah menjadi Juara, maka status Juara akan
dibatalkan;
5. Setiap peserta hanya boleh mengikuti 1 jenis lomba (tidak boleh merangkap);
6. Peserta Lomba Peragaan Busana terdiri dari 2 anak yaitu siswa 1 putra dan 1 putri
dari sekolah yang sama
7. Wajib mendaftar secara daring melalui tautan https://forms.gle/nw4Ubnvq6YxbAVFe6
8. Peserta wajib mengikuti rangkaian proses seleksi dari awal sampai akhir..
C. PENDAFTARAN PESERTA
Pendaftaran Peserta dilaksanakan secara daring dengan mengisi google form pada:
Tanggal : 20 Januari s.d. 3 Februari 2024 pukul 23.59 WIB
Tautan Pendaftaran : https://forms.gle/nw4Ubnvq6YxbAVFe6
D. PELAKSANAAN LOMBA
Lomba Bahasa dan Seni Siswa Sekolah Dasar Lingkup Wilayah Kerja Pendidikan
Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang dilaksanakan pada:
No Kegiatan Pelaksanaan (Waktu dan Tempat)
1 Lomba Literasi Babak Penyisihan
Fase A : Tgl. 12 Februari 2024
Fase B : Tgl. 13 Februari 2024
Tempat : Aula SMK Negeri 3 Jombang

Babak Final : Tgl. 19 Februari 2024


Pukul : 08.00 WIB s.d. 10.00 WIB
Tempat : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kab. Jombang
2 Lomba Baca Puisi Selasa, 6 Februari 2024
3 Lomba Macapat Pukul 07.30 WIB
No Kegiatan Pelaksanaan (Waktu dan Tempat)
4 Lomba Pidato Bahasa Jawa Tempat : SD Negeri Wuluh 1
5 Lomba Peragaan Busana

E. JURI, KEJUARAAN DAN PENGHARGAAN


1. Juri Lomba Bahasa dan Seni Siswa Sekolah Dasar ditunjuk dan ditetapkan oleh
Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Kesamben ;
2. Penilaian Dewan Juri bersifat final dan dapat dipertanggungjawabkan;
3. Juara lomba ditetapkan dengan Surat Keputusan Koordinator Wilayah Kerja
Pendidikan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang;
4. Kejuaraan dalam lomba ini akan dipilih Juara I, II, III dan harapan I,II, III
BAB III
PELAKSANAAN LOMBA

1. Lomba Literasi
a. Pengertian
National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai “kemampuan individu
untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada
tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
b. Materi yang dilombakan :
Setiap peserta akan diberikan tugas menceritakan kembali sebuah carita dari sebuah
buku bacaan yang telah dibaca menjadi sebuah cerita kembali dengan bahasanya
sendiri tanpa merubah sebagian atau keseluruhan isi cerita aslinya. Buku bacaan
yang akan dibaca dan diceritakan ulang disediakan oleh panitia dengan komposisi
cerita yang seimbang antara peserta satu dengan peserta lainnya. Peserta akan
diberikan buku bacaan secara acak dan setiap peserta tidak dapat memilih buku untuk
dibaca dan diceritakan ulang
c. Kriteria Penilaian
Untuk Babak Penyisihan :
No Aspek Penilaian Uraian Penilaian

1. Tulisan sesuai dengan EBI  Pemakaian Huruf


(Ejaan Bahasa Indonesia)  Penulisan Kata
 Pemakaian Tanda Baca
 Penulisan Unsur Serapan
2. Teknis Meringkas  Sudut Pandang dan Isi
 Ide Pokok
 Penulisan kalimat-kalimat pendek
3. Alur Cerita  Orientasi atau Pengenalan Tokoh
 Permulaan konflik
 Klimaks
 Anti Klimaks
 Penyelesaian
4. Tokoh  Siapa pemeran dalam cerita
 Bagaimana peran dan karakter

Untuk Babak Final :


No Aspek Penilaian Uraian Penilaian

1. Penampilan (skor maks Tampil baik yang dimaksud adalah sesuai


40) dengan konteks budaya, baik yang
berkenaan
dengan
 Sikap,
 Suara, dan
 Ekspresi secara komprehensif
2. Ketepatan interpretasi  Orientasi atau Pengenalan Tokoh
(30)  Permulaan konflik
 Klimaks
 Anti Klimaks
 Penyelesaian
3. Teknik Penceritaan (30)  Kohesi
 Koherensi

d. Mekanisme dan Tata Tertib


a) Ketentuan Umum
a) Perlombaan dilaksanakan secara tatap muka;
b) Peserta dikategorikan menjadi 2 kategori yang disebut Fase A dan Fase B
dengan pembagian sebagai berikut:
(1) Fase A yaitu peserta dari siswa Sekolah Dasar kelas 1 dan kelas 2 putra
atau putri;
(2) Fase B yaitu peserta dari siswa Sekolah Dasar kelas 3 dan kelas 4 putra
atau putri;
(3) Setiap Sekolah dapat mengirimkan maksimal 1 (satu) siswa/siswi pada
setiap Dase.
c) Lomba dilaksanakan dalam 2 (dua) babak yaitu Babak Penyisihan dan Babak
Final. Babak Penyisihan akan mengambil 10 peserta terbaik untuk dilombakan
lagi pada Babak Final;
d) Peserta hanya diperbolehkan membawa alat tulis berupa pulpen atau pensil
(pastikan pensil yang digunakan tebal sehingga dapat terbaca dengan baik)
dan meja untuk menulis (disiapkan oleh setiap peserta), buku bacaan dan
kertas folio bergaris disiapkan oleh panitia;
e) Pada saat pelaksanaan lomba peserta tidak diperkenankan membawa
perangkat elektronik dalam bentuk apapun, membawa buku atau kertas atau
sejenis alat tulis;
f) Pada saat pelaksanaan lomba peserta tidak diperkenankan untuk didampingi;
g) Peserta menuliskan nomor peserta pada kolom yang disediakan di kertas folio
yang disiapkan oleh panitia tanpa menambahkan nama, asal sekolah dan
kecamatan;
h) Panitia Kecamatan melakukan cetak nomor peserta mulai satu hari sebelum
hari pelaksanaan.
i) Peserta yang ketahuan membawa catatan, akan didiskualifikasi dan tidak
dapat melanjutkan mengikuti lomba;
j) Peserta menggunakan busana yang berlaku pada hari itu.
b) Ketentuan babak penyisihan
a) Peserta datang selambat-lambatnya 30 menit sebelum kegiatan dimulai;
b) Peserta mengisi daftar hadir dan menempati tempat yang telah ditentukan;
c) Peserta menerima buku bacaan selambat-lambatnya 5 menit sebelum
kegiatan dimulai namun peserta tidak diperkenankan membuka buku bacaan
sebelum tanda mulai mengerjakan dibunyikan;
d) Setelah tanda mulai dibunyikan, peserta dapat membaca kemudian menulis
ulang atau membaca sambil menulis ulang;
e) Peserta diberikan waktu maksimal 120 menit untuk menyelesaikan lomba;
f) Peserta yang sudah menyelesaikan lomba dapat menyerahkan hasil
pekerjaannya kepada panitia atau juri yang bertugas;
g) Peserta yang belum menyelesaikan pekerjaan sampai dengan waktunya
habis, tidak diperbolehkan melanjutkan pekerjaannya dan harus segera
menyerahkan pekerjaannya kepada panitia atau juri yang bertugas;
h) Peserta yang terlambat datang tidak diberikan tambahan waktu;.
c) Ketentuan babak final
a) Peserta datang selambat-lambatnya 30 menit sebelum kegiatan dimulai;
b) Peserta mengisi daftar hadir dan menempati tempat yang telah ditentukan;
c) Peserta menerima buku bacaan selambat-lambatnya 5 menit sebelum
kegiatan dimulai namun peserta tidak diperkenankan membuka buku bacaan
sebelum tanda mulai mengerjakan dibunyikan;
d) Setelah tanda mulai dibunyikan, peserta diberikan waktu 30 menit untuk
membaca buku dan membuat konsep buku bacaan yang telah dibaca;
e) Kemudian peserta menunggu giliran untuk membaca nyaring dan
menceritakan kembali buku bacaan dihadapan juri yang bertugas;
f) Peserta yang belum menyelesaikan pekerjaan sampai dengan waktunya
habis, tidak diperbolehkan melanjutkan pekerjaannya dan harus segera
menyerahkan pekerjaannya kepada panitia atau juri yang bertugas;
g) Peserta yang terlambat datang tidak diberikan tambahan waktu;

2. Lomba Baca Puisi


a. Pengertian :
Membaca puisi adalah proses memfungsikan imaji, mengaktualisasi, dan
memfungsikan objek (berupa teks puisi) menjadi pertunjukan kepada publik. Maka,
pembaca puisi harus memahami makna puisi, maksud membaca puisi, kebutuhan
pembaca, dan cara mengaktualisasikannya. Pembaca puisi harus belajar vokal yakni
keras lembutnya suara, artikulasi atau biasa disebut kejelasan dalam melafalkan,
intonasi yakni tinggi rendahnya pembacaan, tempo atau ketepatan
mengaktualisasikan makna, ekspresi wajah dan ekspresi tubuh, serta memahami
pernapasan yang menjadi menyempurnakan syarat-syarat tersebut.
b. Materi yang dilombakan
1) Peserta membawakan salah satu puisi pilihan
2) Adapun judul puisi pilihan adalah sebagai berikut :
a) Gugur, Karya : W.S. Rendra
b) Ibu, Karya : D. Zawawi Imron
c) Raksasa, Karya : Putu Wijaya
GUGUR
(W.S. Rendra)

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya.
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua
luka-luka di badannya.
Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya.
Sesudah pertempuran yang gemilang itu
lima pemuda mengangkatnya
di antaranya anaknya
Ia menolak
dan tetap merangkak
menuju kota kesayangannya
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya.
Belum lagi selusin tindak
maut pun menghadangnya.
Ketika anaknya memegang tangannya
ia berkata :
“Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah
tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah
Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah jiwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang.
Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa.
Orang tua itu kembali berkata:
“Lihatlah, hari telah fajar!
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya!
Nanti sekali waktu
seorang cucuku
akan menancapkan bajak
di bumi tempatku berkubur
kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata:
“Alangkah gembur tanah di sini!”
Hari pun lengkap malam
ketika ia menutup matanya
IBU
(D. Zawawi Imron)

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau


sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.
RAKSASA
(Putu Wijaya)

Di dalam mimpiku ada raksasa


Taringnya sebesar pohon kelapa
Kepalanya gundul sekeras baja
Dari mulutnya menyembur kata-kata jahat

Hai anak kecil kamu tak usah rajin


Buang buku ayo main di jalanan
Jangan dengar kata orang tua
Ikut ogut berpesta pora

Tetapi aku bukan anak ingusan


Tubuhku masih kecil tapi hatiku besar
Ibu sudah melatihku jadi kuat
Dan papaku tak senang aku bodoh
Guruku di sekolah selalu bilang
Hati-hati dengan orang jahat
Mulutnya manis tetapi akibatnya berat

Raksasa itu marah dan merengut


Karena aku tak sudi tekuk lutut
Dari mulutnya keluar api panas
Tangannya mau mencekik ganas

Hai anak berani, katanya marah


Kalau kau bandel awas kumamah
Lalu menganga taringnya berkilat
Lalu melompat mau menyikat

Aku tenang tapi waspada


Tidak teriak takut pun bukan
Sambil berdoa aku bertindak
Keluarkan raportku serentak
Angka delapan, sembilan, dan sepuluh
Meloncat melilit raksasa

Dalam sekejap mata ia menyerang


Ampun, jerit raksasa ketakutan
Jangan ikat aku dengan angka
Aku berjanji tak lagi nakal
Mengganggu anak yang rajin belajar

Dalam tidurku muncul raksasa


Tetapi ia sudah kapok
Sekarang setia menjaga tidurku
Sambil belajar membaca
c. Kriteria Penilaian
No Aspek Penilaian Uraian Penilaian

1. Penjiwaan interpretasi teks, ekspresi, mimik, gesture


2. Pemahaman Isi Puisi -
3. Vokal artikulasi, intonasi, karakter suara, kekuatan
suara, tempo
kostum, ekspresi gerak dan mimik, kerapian
4. Penampilan dari mulai masuk pentas s.d. keluar dari
pentas
5. Kepercayaan diri Kepercayaan diri peserta pada saat
penampilan
d. Mekanisme dan Tata Tertib
1) Perlombaan dilaksanakan secara tatap muka;
2) Peserta berasal dari kelas 4 s.d 6 Sekolah Dasar
3) Peserta membawa teks puisi dalam bentuk cetak, bukan teks elektronik;
4) Penampilan/pemanggilan peserta berdasarkan dengan nomor yang sudah
ditetapkan oleh panitia pada saat pertemuan teknis dan diatur menurut jadwal dan
pilihan membaca.
5) Peserta menggunakan busana bebas rapi.

3. Lomba Macapat
a. Materi Lomba Macapat :
Peserta menyanyikan 1 (satu) tembang macapat wajib dan 1 (satu) tembang
macapat pilihan.
Adapun Tembang Macapat Wajib :
1) Tembang Pangkur
2) Tembang Dhandanggula
Tembang Macapat Pilihan, adalah sebagai berikut :
1) Durma
2) Pucung
3) Megatruh
4) Maskumambang
5) Mijil
6) Sinom
7) Kinanti
8) Asmaradana
9) Gambuh
b. Kriteria Penilaian
No Aspek Penilaian

1. Titi laras (tangga nada)


2. Penjiwaan dan penampilan
3. Artikulasi dan Teknik Nembang

c. Tata Tertib Lomba Macapat Tingkat SD :


1) Perlombaan dilaksanakan secara tatap muka
2) Peserta berasal dari kelas 4 s.d. 6 Sekolah Dasar
3) Peserta wajib menyajikan 1 (satu) tembang macapat wajib dan 1 (satu) tembang
macapat pilihan.
4) Peserta menggunakan pakaian tradisional sebagai salah satu aspek penilaian.
5) Saat perlombaan, di Prolog peserta wajib menyebutkan : tembang yang
dibawakan dengan menggunakan bahasa jawa (tanpa menyebutkan identitas
peserta)
6) Peserta dapat membawa alat musik gamelan seperti gender sebagai
penuntun/iringan saat menyajikan tampilan macapat.
4. Lomba Pidato Bahasa Jawa
a. Pengertian
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pidato adalah wacana yang
disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. Tak hanya menggunakan Bahasa
Indonesia, pidato juga dapat disampaikan menggunakan bahasa daerah, salah
satunya Bahasa Jawa. Menurut buku Baboning Pepak Basa Jawa, karya Budi Anwari
(2017), pidato yang disampaikan menggunakan Bahasa Jawa disebut sesorah.
Adapun, pidato ini biasanya diutarakan tatkala sebagian besar pendengar atau tamu
acara merupakan orang Jawa.
b. Materi yang dilombakan :
Ketentuan naskah pidato:
1) Tema “Budi Pekerti Luhur”
2) Naskah diketik pada kertas Folio/F4 dengan margin atas : 2 cm, bawah : 2 cm, kiri:
2 cm dan kanan : 2 cm, jenis huruf Arial ukuran 12 pt;
3) Sistematika naskah pidato yaitu pembuka, isi dan penutup;
c. Kriteria Penilaian
No Aspek Penilaian Uraian Penilaian
1 Keseuaian Tema - Kesesuaian dengan tema pidato
2 Teknik Vokal - Intonasi, Irama, Tempo, Artikulasi, Diksi
(penekanan kata/kalimat)
3 Efektifitas Gerak - Ekspresi, Gestur, businis (gerakan kecil)

4 Penampilan - Keluwesan, busana, penguasaan audience dan


panggung
d. Mekanisme dan Tata Tertib
1) Perlombaan dilaksanakan secara tatap muka;
2) Peserta berasal dari kelas 4 s.d. 6 Sekolah Dasar
3) Penampilan/pemanggilan peserta berdasarkan dengan nomor yang sudah
ditetapkan oleh panitia pada saat pertemuan teknis dan diatur menurut jadwal dan
pilihan membaca.
4) Durasi penampilan maksimal 7 menit yang dihitung sejak pembukaan sampai
penutupan/selesai;
5) Peserta menyiapkan teks pidato dengan menggunakan bahasa jawa;
6) Sebelum tampil, peserta menyerahkan teks pidato kepada panitia atau juri;
7) Pada saat tampil, peserta tidak diperkenankan membawa teks pidato
(menggunakan teknik menghafal);
8) Peserta didampingi oleh 1 orang pendamping dari sekolah atau dari keluarga;
9) Penampilan/pemanggilan peserta berdasarkan dengan nomor urut penampilan
yang telah diundi sebelumnya dan sudah disediakan oleh Panitia, jika telah
dilakukan pemanggilan sebanyak 3 kali namun peserta belum hadir, maka akan
dipanggil kembali setelah semua peserta tampil, jika dilakukan pemanggilan
kembali 3 kali belum juga hadir, maka peserta dianggap GUGUR;
10) Peserta mengenakan pakaian “tradisional” bagi peserta Putri dan bagi peserta
putra;

5. Lomba Peragaan Busana


a. Materi
1) Busana atau pakaian menggunakan pakaian batik lurik untuk seleksi tingkat
kecamatan, dan Batik Jombang Deles untuk tingkat Kabupaten;
2) Peserta adalah kelompok yang terdiri dari 2 orang (1 putra dan 1 putri);
3) Peserta berasal dari kelas 4 s.d. 6 Sekolah Dasar
4) Peserta diperbolehkan menggunakan riasan wajah dan/atau asesoris tambahan;
5) Durasi total penampilan maksimal 3 menit
b. Teknis Lomba
1) Peserta diperbolehkan membawa supporter dari sekolah;
2) Penampilan/pemanggilan peserta berdasarkan dengan nomor yang sudah
ditetapkan oleh panitia pada saat pertemuan teknis dan diatur menurut jadwal
yang sudah ada. Peserta akan dipanggil sebanyak 3 kali saat perlombaan
berlangsung. Apabila peserta tidak hadir pada hitungan ke tiga, maka akan
dipanggil kembali setelah nomor urut terakhir, nantinya panitia kan memanggil
kembali peserta selama 3 kali, jika peserta tetap tidak hadir pada hitungan ketiga,
maka peserta dianggap GUGUR.
3) Musik iringan disiapkan oleh panitia;
4) Peserta bebas menentukan pola catwalk dan pose masing-masing
c. Penilaian
No. Aspek Penilaian Uraian Penilaian

1 Pakem & Keserasian Keserasian busana yang dikenakan sesuai


Busana (30%) dengan pakem, keselarasan dan kerapihan
busana peserta.
2 Pose, Catwalk & Ekspresi Ekspresi Wajah, Kelincahan, keluwesan dan
(30%) penjiwaan peserta ketika catwalk dan pose.
3 Total Look (40%) Keseluruhan dari riasan, busana dan peragaan
di panggung, serta leserasian gerak dengan
musik yang mengiringi

Anda mungkin juga menyukai