Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI KONSEP MODEL KEPERAWATAN


CALISTA ROY
JEAN ORLANDO
VIRGINIA HENDERSON

DOSEN PEMBIMBING : Muhlisoh, S.Kep.Ns

DISUSUN OLEH : Kelompok 1

Amanda Erviani
Intan Ratna Sari
Mega Apriani Harahap
Muhammad Riza Ansyari
Muhammad Riduan
Muhammad Riduan Amboina

AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA


TAHUN AKADEMIK 2014-2015
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan


dalam rentang kehidupan. Dalam melaksankan aktifitas sehari-hari individu akan
mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat
dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan. Dalam melaksanakan aktifitas
sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat
dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat
melakukan aktifitas.

Tugas utama perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu.

I.2 RUMUSAN MASALAH

I.2.1 Apa pengertian teori, konsep, dan model keperawatan?

I.2.2 Apa tujuan teori dan model keperawatan?

I.2.3 Apa karakteristik teori dan model keperawatan?

I.2.4 Bagaimana teori konsep model keperawatan menurut Calista Roy?

I.2.5 Bagaimana teori konsep model keperawatan menurut Jean Orlando?

I.2.6 Bagaimana teori konsep model keperawatan menurut Virginia Henderson?

1
I.3 TUJUAN PENULISAN

I.3.1 Mengetahui dan memahami pengertian teori, konsep, dan model keperawatan.

I.3.2 Mengetahui dan memahami tujuan teori dan model keperawatan.

I.3.3 Mengetahui dan memahami karakteristik teori dan model keperawatan.

I.3.4 Mengetahui dan memahami teori konsep model keperawatan menurut Calista Roy.

I.3.5 Mengetahui dan memahami teori konsep model keperawatan menurut Jean Orlando.

I.3.4 Mengetahui dan memahami teori konsep model keperawatan menurut Virginia
Henderson.

2
BAB II

ISI

II.1 PENGERTIAN TEORI, KONSEP, DAN MODEL KEPERAWATAN

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep
tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu
pedoman dalam penelitian.

Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha untuk


menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda,
suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa
ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapa konsep ke dalam suatu kerangka
yang dapat dipahami membentuk suatu model atau kerangka konsep. Konsep dapat
dianalogikan sebagai batu bata dan papan untuk membangun sebuah rumah dimana
rumah yang dibangun diibaratkan sebagai kerangka konsep.

3
II.2 TUJUAN TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu


keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai
diantaranya :

1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang


kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian
dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan
sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.

II.3 KARAKTERISTIK TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima
karakteristik dasar teori keperawatan :

1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang


spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan
2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan dengan
alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara
berpikir yang logis
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks
sesuai dengan situasi praktek keperawatan

4
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan
yang dilakukan melalui penelitian
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktek keperawatan

II.4 TEORI KONSEP MODEL KEPERAWATAN MENURUT CALISTA ROY

Pada tahun 1964, Calista Roy mengembangkan teori adaptasi yang digunakan
sebagai suatu falsafah dalam keperawatan di bidang pelayanan dan pendidikan.

Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi
keperawatan, yakni keperawatan, manusia, lingkungan, dan sehat.

1. Elemen Keperawatan

Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan
dalam melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983).

Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan
praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok terhadap
kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.

Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu kesatuan yang


utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan berespons
terhadap stimulus internal yang mempengaruhi adaptasi.Jika stressor terjadi dan
individu tidak dapat menggunakan “koping” secara efektif maka individu tersebut
memerlukan perawatan.

Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan


lingkungan, sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat.Komponen-
komponen adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling
ketergantungan.

5
2. Elemen Manusia

Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit
yang saling berhubungan mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan umpan
balik (Roy, 1986). Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan
dengan adaptasi secara spesifik. Manusia dalam sistem ini berperan sebagai kognator
dan regulator (pengaturan) untuk mempertahankan adaptasi.

Terdapat empat cara adaptasi, mencakup adaptasi terhadap fungsi fisologis,


konsep diri, fungsi peran dan terhadap kebutuhan saling ketergantungan.

Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat dari sistem kehidupan yang
terbuka, adaptif, melakukan pertukaran energi dengan zat/benda dan lingkungan.

Manusia sebagai masukan dalam sistem adaptif, terdiri dari lingkungan


eksternal dan internal. Proses kontrol manusia adalah mekanisme koping yakni sistem
regulator dan kognator. Keluaran dari sistem ini dapat berupa respons adaptif atau
respons tidak efektif.

3. Elemen lingkungan

Lingkungan didefenisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain


yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.

4. Elemen sehat

Kesehatan didefenisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang


terjadi pada mahluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya (Roy, 1984).

Proses adaptasi

Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua


interaksi individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti yang
berikut.

1. Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Perubahan
ini merupakan stresor atau stimulus fokal. Apabila stresor atau stimulus tersebut

6
mendapat dukungan dari faktor-faktor konseptual dan resitual maka akanmuncul
interaksi yang biasa disebut stres. Dengan demikian adaptasi sangat diperlukan untuk
mengatasi stres.

2. Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respons adaptif atau
tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan
pencapaian tujuan individu mencakup kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi,
dan integritas.

II.5 TEORI KONSEP MODEL KEPERAWATAN MENURUT JEAN ORLANDO

Pada tahun 1958, buku pertamanya yang berjudul “The Dynamic nurse-patient
relationship: Function, process and principle of Professional Nursing Practice”
diluncurkan. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun 1961. Buku inilah yang
memformulasikan teori dasar keperawatan Orlando, dan dicetak ke dalam lima bahasa
yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda.

Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek


keperawatan. Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan meliputi beberapa
kriteria antara lain:

1). Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai


fenomena bidang keperawatan.

2). Menspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan

3). Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi.
4). Mendeskipsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol.

5).Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses


keperawatan.

7
Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai pengembangan dari lima
faktor konsep yang berhubungan yaitu:

1. Fungsi dari keperawatan yang profesional


Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara
profesional sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan.
Fungsi ini akan terpenuhi ketika seorang perawat dapat mencari tahu dan menemukan
apa saja kebutuhan yang diperlukan dari seorang pasien. Tanggung jawab dari
seorang perawat meliputi “bagaimana menolong seorang pasien dengan memenuhi
kebutuhannya (misal: kenyamanan fisik dan mental yang harus diupayakan sedapat
mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan tanggung
jawab seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien baik melalui usahanya
sendiri maupun menggunakan bantuan tenaga lain.

2. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan.


Kebutuhan merupakan keadaan dimana seorang pasien membutuhkan, nutrisi,
menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, dan menumbuhkan perasaan yang kuat
untuk sembuh. Tingkah laku yang timbul dari pasien berupa tingkah laku verbal
maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat. Teori Orlando difokuskan
pada bagaimana menciptakan kemajuan pada tindakan dari seorang pasien. Kemajuan
dari seorang pasien dapat dilihat dari tingkah laku dan tindakan yang dapat diamati
oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat terhadap tingkah laku dari pasiennya
dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi perawat untuk
mengembangkan kemampuannya.

3. Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat

Tindakan spontan dari seorang perawat adalah segala tindakan perawat yang
dilakukan berdasarkan suatu alasan untuk memenuhi kebutuhan segera dari seorang
pasien. Reaksi langsung atau reaksi spontan termasuk di dalamnya persepsi dari
keduanya yaitu perawat dan pasien, pemikiran dan perasaan dari keduanya. Orlando
mengidentifikasi dan mendefiniskan beberapa elemen dari reaksi langsung seorang
perawat sebagai berikut:

8
1). Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya.
2). Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang
individu

3). Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari
hasil persepsi, pemikiran dan perasaanya.

4. Disiplin dari proses keperawatan

Disiplin proses keperawatan termasuk di dalamnya komunikasi antara perawat


dan pasien. Disiplin proses keperawatan atau disebut juga delebrasi proses
keperawatan inilah yang digambarkan pada buku pertama Orlando.

5. Improvisasi dalam melakukan proses keperawatan

Improvisasi di sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk


memberikan hasil, atau untuk menggunakan beberapa manfaat dari suatu hal. Manfaat
dari seorang perawat adalah untuk memberikan bantuan apa saja dalam rangka
memenuhi kebutuhan pasien untuk sembuh.

Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implisit.


Schmieding (1993) memberikan beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai
empat bidang dan elebotasi mengenai pandangan Orlando mengenai:
1. Asusmsi mengenai Keperawatan

1) Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu lain.


2) Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk yang
berbeda (hasil).
3) Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan keperawatan
yang professional.
2. Asumsi mengenai Pasien
1) Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik.
2) Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya akan
pertolongan
3) Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan mengalami
kemunduran.
4) Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna.

9
5) Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal)
3. Asumsi mengenai Perawat
1) Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik.
2) Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien
3) Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong seorang
pasien.
4) Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan tanggungjawab
keperawatannya
5) Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari
diri mereka masing-masing.

4. Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat

1) Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis
2) Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan
utama dalam mengembangkan pengetahuan seorang perawat.

II.6 TEORI KONSEP MODEL KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA


HENDERSON

Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model


konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu
mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada
kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.

Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga
menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan
kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan
aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

10
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar
semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini :
fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan
klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya,
tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan
pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien
mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson
yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson,
1966. Keempat belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Bernapas secara normal

2) Makan dan minum dengan cukup

3) Membuang kotoran tubuh

4) Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan

5) Tidur dan istirahat

6) Memilih pakaian yang sesuai

7) Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan

8) Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen

9) Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai

10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam menungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut, atau pendapat

11) Beribadah sesuai dengan keyakinan

12) Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi

13) Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi

14) Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia.

11
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga,
mereka merupakan satu kesatuan (unit)

Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat


dengan klien. Menurut henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan,
mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.

1. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien

Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti di


dalam memenuhi kebutuhan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau
kemampuan pasien yang berkurang. Di sini perawat berfungsi untuk
“melengkapinya”.

2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien

Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada fase pemulihan, perawat
berperan sebagai penolong untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan
kembali kemandiriannya. Kemandirin ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun
manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat
berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.

3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

Sebagai mitra, perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana


perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut
dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat,
kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.

12
BAB III

PENUTUP

III. 1 KESIMPULAN

Teori keperawatan adalah satu kesatuan konsep-konsep, definisi-definisi, dan


asumsi-asumsi yang tersusun secara sistematis sebagai usaha menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan. Hubungan antara model dan teori adalah model
mempresentasikan prioritas, menggambarkan realita, dan menggambarkan sebuah strukutur.
Sedangkan teori menggunakan konsep abstrak untuk menjelaskan realita dan fungsi.

Teori dan konsep model keperawatan menurut Calista Roy adalah teori adaptasi
yaitu memandang pasien sebagai sistem yang adaptif dimana kebutuhan untuk perawatan
timbul pada saat klien tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan sehingga proses
keperawatan ditujukan untuk membantu pasien beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Teori dan konsep model keperawatan menurut Jean Orlando adalah


pengembangan dari lima faktor konsep yang berhubungan yaitu: fungsi dari keperawatan
yang profesional, tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan,
respon langsung atau respon internal yang diberikan oleh perawat, disiplin dari proses
keperawatan, dan improvisasi dalam melakukan proses keperawatan

Teori dan konsep model keperawatan menurut Virginia Henderson adalah model
konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji
individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.

13
III.2 SARAN

Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-
teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan
menurut Calista Roy, Jean Orlando, dan Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat
penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.

14

Anda mungkin juga menyukai