Anda di halaman 1dari 1

Batasan-Batasan Kisah

Secara garis besar, Injil Lukas terdiri atas tujuh bagian besar. Bagian-bagian tersebut adalah
pendahuluan (Pasal 1:1-4), kedatangan Jururselamat (1:5-2:52), persiapan karya (3:1-4:13),
karya di Galilea (4:14-9-:50), perjalanan ke Yerusalem (9:51-19-28), inggu penderitaan
(19:29-23:56), dan kisah kebangkitan (24:1-53). Pembagian struktur dari Injil Lukas ini
kiranya dapat membantu untuk melihat batasan-batasan dalam kisah ini.
Kisah mengenai Yesus yang membangkitkan anak muda di Nain dapat ditempatkan dalam
karya Yesus di Galilea. Daerah Galilea menjadi tempat yang sangat eksistensial dalam karya
penyelamatan Yesus. Sebelumnya Galilea juga menjadi tempat di mana Yesus (dan juga
Yohanes Pembapti dalam beberapa perikopa) mempersiapkan karya. Pewartaan Yesus di
Galilea diwarnai dengan dua hal penting: mengajar, membuat mukjizat. Pembangkitan anak
muda di Nain merupakan bagian dari tindakan Yesus dalam hal membuat mukjizat.
Dibandingkan dengan perikopa sebelumnya, Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira
di Kapernaum (7:1-10) perikop ini tampaknya tidak terlalu memiliki keterkaitan, atau dengan
kata lain merupakan satu bagian cerita yang terpisah. Sebelumnya, setelah mengajar banyak
orang, Yesus pergi ke daerah Kapernaum dan menyembuhkan hamba seorang perwira di
sana. Setelah itu, Yesus kemudian melanjutkan perwartaan-Nya dengan masuk ke daerah
Nain. Berbeda dengan penyembuhan sebelumnya – Yesus diminta untuk menyembuhkan
hamba perwira – pada kisah ini Yesus dikisahkan mempunyai belas kasihan terhadap seorang
ibu janda yang anak tunggalnya telah meninggal (7:12-13). Karena itu, Yesus melakukan
sebuah tindakan yang besar: membangkitkan anak muda tersebut dari kematiannya. Setelah
perikopa ini, tampaknya kisah selanjutnya tepisah dengan kisah ini. Perikop selanjutnya
mengisahkan mengenai hubungan Yesus dengan Yohanes Pembaptis (7:18-35).
Sebagaimana dengan kisah-kisah mukjizat lainnya dalam karya di Galilea, kisah ini
mempunyai ending yang bisa dikatakan sangat menggembirakan, bahkan lebih
menggembirakan dibandingkan dengan kisah mukjizat lainnya. Mengapa? Sebab peristiwa
Yesus membangkitkan orang mati merupakan peristiwa yang boleh dikatakan mempunyai
tingkat keajaiban yang begitu tinggi. Diawali dengan jenazah anak muda tersebut yang
diusung ke luar dengan ibunya yang menangis, meratapi kematian anaknya. Siapa yang dapat
menyangka bahwa ternyata kehadiran Yesus di situ justru membawa keajaiban yang sungguh
luar biasa. Maka, patutlah orang-orang mengatakan tentang Yesus: “Seorang nabi besar telah
muncul di tengah-tengah kita... Allah telah melawat umany-Nya” (7:16). Kisah yang sama
dengan ending yang sama kemudian terulang kembali pada karya Yesus di Galilea lewat
peristiwa Yesus membangkitakan anak Yairus (8:40-56).

Anda mungkin juga menyukai