Anda di halaman 1dari 1

Rangkuman Agama Katolik

Materi: Pelajaran 9 “Perumpamaan Tentang Anak yang Hilang”

1. Setiap orang pernah mengalami godaan Iblis untuk melakukan dosa. Meskipun kita tahu bahwa
dosa mengakibatkan penderitaan, namun dalam kenyataan banyak di antara kita yang tidak tahan
terhadap godaan Iblis dan melakukan dosa. Tidak mudah bagi seorang berdosa untuk melepaskan
diri dari belenggu dosa dengan kekuatannya sendiri. Ia membutuhkan bantuan sesamanya, dan
terutama kerahiman Tuhan.
2. Berdosa berarti dengan sengaja menjauhkan diri dari Allah, sesama, dan lingkungan. Akibat
berdosa membuat hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama menjadi terputus. Orang yang
berdosa akan merasa malu, takut, dan menderita.
3. Allah Bapa menerima siapapun yang mau bertobat dengan tulus dan ingin kembali kepada-Nya.
4. Hal-hal yang menyenangkan manusia, keserakahan dan mementingkan diri sendiri selau menjadi
awal manusia jatuh dalam dosa.
5. Dalam Injil Lukas 15:11-32 diceritakan tentang kisah anak yang hilang. Si Bungsu berdosa
karena memboroskan harta ayahnya dengan hidup berfoya-foya dan terlibat dalam pergaulan
bebas di kota.
6. Pengalaman adalah guru yang paling baik. Semua yang dialami setelah hartanya habis adalah
pelajaran yang paling penting yang membuat si bungsu sadar bahwa ia telah melakukan
kesalahan.
7. Namun, keberaniannya untuk pulang, mengakui kesalahan dan keinginannya menjadi budak
ayahnya karena merasa diri tidak layak, telah membuat dia diampuni dan dipulihkan
kedudukannya sebagai anak.
8. Tidak semua hal baik, perbuatan baik atau kehendak baik dapat diterima oleh orang lain. Iri hati
dan dengki sering menjadi hambatan bagi orang untuk bisa menerima hal-hal baik itu, seperti
yang dilakukan si sulung saat melihat adiknya pulang.
9. Si sulung tidak rela melihat ayahnya memaafkan dan menerima kembali si bungsu. Menurut si
sulung, si bungsu adalah anak durhaka dan orang jahat yang harus dilupakan.
10.Berbeda dengan sang ayah, ia mau menerima anaknya yang telah berdosa untuk kembali pulang
dan bertobat.
11.Menurut Yesus, setiap orang yang bersalah harus diberi kesempatan untuk memperbaikan diri dan
membuktikan bahwa ia benar-banar bertobat. Orang yang benar-benar bertobat harus diterima
kembali. Memaafkan orang lain yang berbuat salah adalah cara untuk menjadi semakin serupa
dengan Allah terutama dalam hal kebaikan dan kemurahan hati.
12.Dalam cerita Perumpamaan Anak yang Hilang, Sang Ayah sebagai gambaran Allah yang Maha
Rahim, dan Maha Pengampun. Si bungsu sebagai gambaran manusia yang telah berdosa tetapi
mau bertobat.

Anda mungkin juga menyukai