Anda di halaman 1dari 4

TATA KEBAKTIAN SYUKUR KELUARGA PARINUSSA-SANAKY

(PERINGATAN 40 HARI MENINGGALNYA ANAK KEKASIH “DEYLANO”)


Jumat, 25 Agustus 2023

PERSIAPAN
 MJ atau MC menyampaikan salam pembuka dan mengundang jemaat berdiri sambil
menyanyikan lagu persiapan (introitus)

MENGHADAP TUHAN
Jemaat berdiri dan menyanyi “Bapa, Engkau Sungguh Baik” sementara itu, Pelayan Firman
menuju mimbar...
Bapa Engkau sungguh baikKasih Mu melimpah di hidup ku
Bapa ku berterima kasih, berkat Mu hari ini yang Kau sediakan bagi ku
Ku naikkan syukurku buat hari yang Kaub’ri,
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat Mu
S’lalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan Mu
Besar setiaMu di s’panjang hidup ku

Votum dan Salam


PF Kebaktian pengucapan syukur Keluarga Parinussa-Sanaky bersama umat dan pelayan,
kerabat dan kenalan yang bersekutu di saat ini dalam peringatan 40 hari meninggalnya
anak kekasih “Deylano”, ditahbiskan dalam nama Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan
Roh Kudus
J Amin!
PF Damai sejahtera Allah menyertai jemaat!
J Tuhan menyertai hambaNya juga!

Nas Pembimbing (oleh PF)

Nyanyian Jemaat NJ GPM No. 273 bait 1 dan 2


1. Jangan Putus bilang syukur kepada Tuhan ; sekalipun banyak susah dan derita
Yesus ada dalam susah juga ada dalam suka, Ia tetap sayang kita selamanya.
2. Umur Panjang hanya ada di tangan Tuhan, Napas hidup ada dalam kuasa-Nya
Jangan bimbang, jangan gentar apa lagi putus asa Yesus tetap pelihara kita semua
jemaat duduk (spontan)
Puji-Pujian Bagi Tuhan
PF 40 hari yang lalu kita berkabung dan menjadi satu dalam dukacita keluarga Parinuusa-
Sanaky, Bapa Rudy, Ibu Maya kedua anak, Oma Tin dan semua saudara. 40 hari yang
lalu, air mata terkuras dan hati terenyuh karena kehilangan anak, saudara, cucu dan rekan
kekasih, “Ano”. Tapi hari ini, kita merayakan satu tradisi yang turun temurun di kalangan
tertentu yakni 40 hari pasca-meninggal. Kita yang bersekutu hari ini, adalah kita yang
bersyukur untuk semua peristiwa iman di hari kemarin.
J Kehilangan memang sakit tetapi bersyukur itu adalah keharusan. Apapun situasinya, kami
harus tetap bersyukur.
Kel. Kami bersyukur sebab sekalipun batin ini belum pulih, luka kami masih perih dan duka
masih menyengat, tapi Tuhan terus menjaga kami dan menguatkan kami untuk berjuang di
kehidupan ini setiap hari.

spontan menyanyi “KasihNya Sungguh Luar Biasa”


Keluarga Sedetik saja di dalam Tuhan-ku Sungguh berarti hidupku
Sek-Lim Waktu berlalu tak terasa pergi Masihkah ada yang lebih berarti?
ERC Kudendangkan laguku Di tanah gersang kering membisu
S'makin kubersenandung S'makin kudapati damai di hatiku
SEMUA Lagu syukur s'lalu kunyanyikan Bagi Yesus-ku oh sahabatku
Yang selalu mengasihi daku Kasih-Nya sungguh luar biasa

PF Saudaraku, kita mungkin tidak dapat melihat Tuhan dalam rupa yang diraba dan dipandang
kasat mata. Tetapi kita dapat merasakan kehadiranNya di tiap waktu. Dalam suka pun kita
mungkin tidak dapat menemukan Tuhan, sebab kita sedang beria-ria dalam bahagia,
namun di dalam susah, ternyata kita melihat kebesaran Tuhan itu nyata. Bahwa sejak duka
itu menerpa kita, apa ada yang kurang pada kita sampai hari ini? Ano mungkin hilang rupa
dan suara, tapi tidak dengan nilai hidup, teladan dan kebaikan. Itu sebabnya, kita harus
bersyukur, sebab maut hanya mengambil tubuhnya, tetapi tidak dengan jiwanya.
J Kami bersyukur sebab kami beriman bahwa Ano kini sudah menikmati hidup kekal bersama
Tuhan. Dukacita sudah sirnah, kini terang sukacita telah membenas dan cakrawala masa
depan terbuka cerah. Ano tenang dengan Tuhan, sedang kita terus bergumul bagi Tuhan
akan kehidupan yang sedang dijalani ini.

spontan menyanyi “KasihNya Sungguh Luar Biasa”


Perempuan Satu persatu kuayun langkahku Di tanah gersang berbatu
Laki-Laki Tanpa terasa langkah s'makin jauh Bersama Yesus tent'ram hidupku
Teman2 Ano Kudendangkan laguku Bersama bulan dan matahari
Sek-Lim Lautan gunung pun sujud Menyembah Allah-ku dan Yesus Put'ra-Nya
SEMUA Lagu syukur s'lalu kunyanyikan Bagi Yesus-ku oh sahabatku
Yang selalu mengasihi daku Kasih-Nya sungguh luar biasa

PELAYANAN FIRMAN TUHAN


 Doa Epiklese oleh Penatua
Tuhan cerahkanlah mata iman kami dengan kuasa Roh Kudus,
untuk membaca Alkitab dan biarlah hati kami terbuka
menerima taburan firmanMu lalu kami siap melakukan
kehendak Bapa dalam hidup kami setiap hari. Amin!
 Pembacaan Alkitab dibacakan secara bersama-sama
 Refleksi Syukur Pendeta Emr. Mareyke Wattimury-Wattimena

RESPON JEMAAT
Nyanyian Jemaat “Bapa Sorgawi”
Bapa Sorgawi, ajarku mengenal Betapa dalamnya kasih-Mu
Bapa Sorgawi buatku mengerti Betapa kasih-Mu padaku
Semua yang terjadi di dalam hidupku Ajarku menyadari Kau selalu sertaku
b’ri hatiku selalu bersyukur pada-Mu Karena rencana-Mu indah bagiku

Pengakuan Iman Rasuli (dipandu oleh PF)

Persembahan Pujian

Nyanyian Syukur “Betapa Hatiku Berterima Kasih”


(saat lagu ini dinyanyikan, diberikan kesempatan kepada keluarga/jemaat, mungkin ada yang ingin
memberikan persembahan syukur dan turut menopang tanda syukur keluarga, dapat diletakan di piring
natsar yang disediakan)

Betapa hatiku berterima kasih Yesus Kau mengasihiku Kau memilikiku


Hanya ini Tuhan persembahanku segenap hidupku Jiwa dan ragaku
s’bab tak kumiliki harta kekayaan yang cukup berarti tuk kupersembahkan ;
Hanya ini Tuhan permohonanku terimalah Tuhan persembahanku
pakailah hidupku sebagai alat-Mu seumur hidupku

Persembahan Pujian
Doa Syafaat (oleh PF)
jemaat berdiri (spontan)
PENGUTUSAN DAN JANJI PENYERTAAN
PF Keluarga Parinussa-Sanaky, Bapa Rudy, Ibu Maya bersama kedua Anak serta Oma Tin
dan semua saudara juga persekutuan jemaat dan rekan-rekan dari Ano, kebaktian
pengucapan syukur ini akan berakhir. Namun malam ini dan hari esok adalah misteri bagi
kita. Tak kita ketahui apa yang akan jadi dalam hidup ini, karena itu, mintalah selalu untuk
Tuhan mengwali langkah kita dan mohonkan kasihNya menyertai kita senantiasa.
Persekutuan kita akan terpisah, tetapi kita akan terus-menerus menopang Keluarga
kekasih ini dalam doa dan semangat, menemani mereka di hari-hari hidup kedepan
bagaikan menjaga bayi yang merangkak hingga bisa berjalan sendiri. Itu tugas kita. Karena
itu, percayalah, dalam segala perkara, Tuhan tetap beserta! I
J (menyanyi) “Aku Tak Berdaya)
Kala mentari berubah merah, dan awan gelap menutupi jagat raya..
Ada hati yang menjerit mengharapkan kasih sayang- Mu.
Diantara beban hidup yang kiat berat dan tantangan hidup yang semakin menyerang.
Ku cari kuasa-Mu, ku cari, kucari didalam doaku
Lihatlah getir hatiku Tuhan, kusebut dan kusebut namaMu ya Bapa.
Ku ketuk dan kuketuk didalam namaMu, Ya Tuhan, hanya didalam namaMu
Dan tiada yang dapat memberikan kelegaan
di dalam kebimbangan menghimpit dihatiku, Tak berdaya Tuhan...
Pegang tanganku dan berjalanlah Kau didepanku selalu
Agar didalam setiap langkah Aku tahu Tuhan Engkau besertaku....
PF Aarahkanlah hati dan pikiran saudara-saudara kepada Tuhan dan terimalah berkat-Nya:
TUHANlah penjagamu, TUHANlah naunganmu disebelah tangan kananmu. Matahari
tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN
akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
J (Menyanyikan KJ. 478a)

Kebaktian selesai, jemaat duduk dan berdoa syukur setelah itu saling berjabat tangan

Anda mungkin juga menyukai