PERSIAPAN
MJ atau MC menyampaikan salam pembuka dan mengundang jemaat berdiri sambil
menyanyikan lagu persiapan (introitus)
MENGHADAP TUHAN
Jemaat berdiri dan menyanyi “Bapa, Engkau Sungguh Baik” sementara itu, Pelayan Firman
menuju mimbar...
Bapa Engkau sungguh baikKasih Mu melimpah di hidup ku
Bapa ku berterima kasih, berkat Mu hari ini yang Kau sediakan bagi ku
Ku naikkan syukurku buat hari yang Kaub’ri,
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat Mu
S’lalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan Mu
Besar setiaMu di s’panjang hidup ku
PF Saudaraku, kita mungkin tidak dapat melihat Tuhan dalam rupa yang diraba dan dipandang
kasat mata. Tetapi kita dapat merasakan kehadiranNya di tiap waktu. Dalam suka pun kita
mungkin tidak dapat menemukan Tuhan, sebab kita sedang beria-ria dalam bahagia,
namun di dalam susah, ternyata kita melihat kebesaran Tuhan itu nyata. Bahwa sejak duka
itu menerpa kita, apa ada yang kurang pada kita sampai hari ini? Ano mungkin hilang rupa
dan suara, tapi tidak dengan nilai hidup, teladan dan kebaikan. Itu sebabnya, kita harus
bersyukur, sebab maut hanya mengambil tubuhnya, tetapi tidak dengan jiwanya.
J Kami bersyukur sebab kami beriman bahwa Ano kini sudah menikmati hidup kekal bersama
Tuhan. Dukacita sudah sirnah, kini terang sukacita telah membenas dan cakrawala masa
depan terbuka cerah. Ano tenang dengan Tuhan, sedang kita terus bergumul bagi Tuhan
akan kehidupan yang sedang dijalani ini.
RESPON JEMAAT
Nyanyian Jemaat “Bapa Sorgawi”
Bapa Sorgawi, ajarku mengenal Betapa dalamnya kasih-Mu
Bapa Sorgawi buatku mengerti Betapa kasih-Mu padaku
Semua yang terjadi di dalam hidupku Ajarku menyadari Kau selalu sertaku
b’ri hatiku selalu bersyukur pada-Mu Karena rencana-Mu indah bagiku
Persembahan Pujian
Persembahan Pujian
Doa Syafaat (oleh PF)
jemaat berdiri (spontan)
PENGUTUSAN DAN JANJI PENYERTAAN
PF Keluarga Parinussa-Sanaky, Bapa Rudy, Ibu Maya bersama kedua Anak serta Oma Tin
dan semua saudara juga persekutuan jemaat dan rekan-rekan dari Ano, kebaktian
pengucapan syukur ini akan berakhir. Namun malam ini dan hari esok adalah misteri bagi
kita. Tak kita ketahui apa yang akan jadi dalam hidup ini, karena itu, mintalah selalu untuk
Tuhan mengwali langkah kita dan mohonkan kasihNya menyertai kita senantiasa.
Persekutuan kita akan terpisah, tetapi kita akan terus-menerus menopang Keluarga
kekasih ini dalam doa dan semangat, menemani mereka di hari-hari hidup kedepan
bagaikan menjaga bayi yang merangkak hingga bisa berjalan sendiri. Itu tugas kita. Karena
itu, percayalah, dalam segala perkara, Tuhan tetap beserta! I
J (menyanyi) “Aku Tak Berdaya)
Kala mentari berubah merah, dan awan gelap menutupi jagat raya..
Ada hati yang menjerit mengharapkan kasih sayang- Mu.
Diantara beban hidup yang kiat berat dan tantangan hidup yang semakin menyerang.
Ku cari kuasa-Mu, ku cari, kucari didalam doaku
Lihatlah getir hatiku Tuhan, kusebut dan kusebut namaMu ya Bapa.
Ku ketuk dan kuketuk didalam namaMu, Ya Tuhan, hanya didalam namaMu
Dan tiada yang dapat memberikan kelegaan
di dalam kebimbangan menghimpit dihatiku, Tak berdaya Tuhan...
Pegang tanganku dan berjalanlah Kau didepanku selalu
Agar didalam setiap langkah Aku tahu Tuhan Engkau besertaku....
PF Aarahkanlah hati dan pikiran saudara-saudara kepada Tuhan dan terimalah berkat-Nya:
TUHANlah penjagamu, TUHANlah naunganmu disebelah tangan kananmu. Matahari
tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN
akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
J (Menyanyikan KJ. 478a)
Kebaktian selesai, jemaat duduk dan berdoa syukur setelah itu saling berjabat tangan