€
H
a
I
REKOMENDASI KONGRES XXxI
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAMREKOMENDASI KONGRES XXXI
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
PENDAHULUAN
‘Tujub puluh empat tahun kiprah dan dinamika HMI sejak berdirinya tanggal 0S Februari 1947
hhingga saat ini telah menempatkan HMI sebagai organisasi yang dewasa dan mapan secara
organisatoris. Sebagai organisasi kemahasiswaan yang berbasis kelslaman, dengan 230 Cabang dan
20 Badko, menjadikan HMI sebagai organisasi mahasiswa Isiam terbesar di Indonesia dan memiliki
jaringan yang mapan. Dalam perjalanannya selama 74 tahun ini, HMI mampu mensinergikan antara
ideologi nasionalisme dan semangat Keislaman. Menjadi tidak asing di HMI, bahwa wacana
keindonasiaan dan keislaman, bukanlah dua wacana yang terpisah, Keduanya merupakan dua ruang
pemikiran yang saling mengisi dan tidak layak untuk dipertentangkan. Diantara dua ruang
pemikiran inilah, pemikiran- pemikiran genuine anak-anak HM! dan alumninya banyak dilahirkan.
‘Semangat kelahiran tersebut yang sering dijadikan pijakan anak-anak HMI dalam berargumentasi
bahwa konsepsi negara kebangsaan bisa diterima dan agenda membentuk Negara (slam tidak lagi
relevan untuk dibicarakan, Selanjutnya entitas [slam tidak diuitamakan untuk dilihat sebagai simbol
melainkan sebagai nilai-nilai yang diekstraksi kepada keuniversalannya dan lebih tepat mewujud
sebagai ‘penanda’ dari pada ‘petanda’. Sehingga pertanyaan yang muncul, bukan apakah berstatus
Islam atau tidak, melainkan seberapa relevan, mewarnai, dan bermanfaat nilai-nilai Islam bagi
individu dan bangsa yang memeluknya beserta perkembangan zaman yang mengiringinya.
Sekarang kita memasuki zaman/abad XX1 yang merupakan abad teknologi informasi dan ekonomi.
‘Thomas L. Friedman sudah berani menyebut dunia, seperti halnya Plato menyebutnya sekitar 2400
tahun yang lalu: The World is Flat. Baginya, dunia yang mengalami globalisasi bukan lagi digerakkan
oleh driving force berupa Negara dan perusahaan multinasional seperti dalam globalisasi
gelombang 1.0 dan 20, melainkan oleh individu. Globalisasi, berkat perkembangan teknologi
informasi menjadi mungkin digerakkan oleh individu- individu. Globalisast gelombang 3.0 ini
memungkinkan bagi individu tanpa atas nama dan difasilitast oleh Negara dan perusahaan besar
mampu berbuat hal-hal yang besar. Teknologt informasi lebih dahsyat dari teknologi transportasi
dalam menyederhanakan
merubah sendi-sendi kehidupan masyarakat tercerabut hingga ke akar-akarnya, Komunikasi dan
Silaturahmi menjadi lebih mudah, murah, dan cepat. Informasi mengalir lebih deras. Akibatnya
struktur, hierarki, dan komando menjadi kurang bermakna. Seketika dunia menjadi mengecil dan
seolah datar karena tidak lagi dibatasi oleh “dinding-dinding” geografis dan politis. Karena
komunikasi, sitaturahmi, arus informasi menjadi lebih intens, maka kehidupan menjadi lebih
jan, maka perubahan batas dan identitas hanyalah menunggu
‘walstu. Apa yang kita anggap penting, dengan cepat akan menjadi kurang atau malah lebih penting,
Informasi dan momentum menjadi sangat bernilai. Singkatnya, intensitas kehidupan meningkat.
rak’ (dimensi ruang-waktu sekaligus). Penyederhanaan inilah yang
dinamis dan berwana. Bila de
Ruang eksternal yang berpacu terus menuntut adanya kompetensi dan keablian yang wajib dimiliki
oleh siapa saja untuk masuk secara terhormat di arena tersebut. Sebut saja misalnya pasar kerja,
dunia bisni
yang teruji kompetensi dan keahliannya di bidang tersebut. Apa yang dinamakan deng:
dan kepentingan mahasiswa hari i
mereka miki untuk menjadi bekal pasca mahasiswa nantinya. HMI harus merespon kondisi yang
terjadi di eksternal dengan melakukan berbagai upaya untuk memberikan peningkatan kompetensi
dan keablian kader yang tidak terbatas pada retorika semata,
ataupun usaha kecil dan menengah hingga besar, hanya dapat diikuti oleh orang-orang
kebutuhan
semuanya bermuara pada kompetensi dan keahlian yang harus
Hasil-hasil Kongres XXX! HMI | 505Rekomendasi Internal
Memperhatikan kondisi internal HMI, kita patut prihatin dengan semakin berkurangnya daya saing
organisasi, Namun bukan berarti bahwa kesempatan untuk meLakukan pembenahan-pembenahan
telah tertutup sama sekaLi. Karena itu, Kongres XXXI merekomendasikan upaya-upaya perbailan
internal, organisasi dengan pertimbangan sebagai berikut:
1
4
Disiplin Organisasi
Disiplin bagi setiap insan akademis adalah sesuatu yang sudah menjadi karakter.
Sayangnya hal ini mengalamt distorsi ketika para pengelola organisasi kemahasiswaan ini
sudah tidak menjaga integritas pribadi sebagai pengurus. Kasus periodisasi kepengurusan
‘yang melewati ketentuan, keputusan organisasi yang tidak dilaksanakan, perusakan asset-
aset organisasi dan pritsip akuntabilitas anggaran yang langka adalah secuil contoh krisis,
disiplin berorganisast dikalangan pengurus. Untuk itu diperlukan instrument ~ instrument
baru yang diharapkan mampu mendorong disiplin organisasi. Instument seperti Julsnis &
Juklak yang ada harus dilaksanakan secara bail dan konsisten. Pengurus yang taat asas
dan aturan adalah syarat utama mewujudkan kewibawaan organtisasi
Revitalisasi Perkaderan
Perkaderan adalah jantung dari organisasi, keberlanjutan organisasi sangat sejauhmana
dan bagaimana intensitas perkaderan dijaga, Training-training formal adalah momentum,
strategis dalam upaya memastikan kesinambungan regenerasi di tubuh himpunan, Hal
yang mendesak yang harus pengurus ditingkatan Badko dan Cabang lakukan setidak-
tidaknya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pelatihan-pelatihan
‘yang wajib seperti Latinan Kader Ill (advance training) dan Latihan Kader Il (Intermediate
training).
Modernisasi manajemen organisasi adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditunda ~
tunda lagi. Hal yang urgen adalah penyediaan sarana dan prasarana kesekretariatan yang,
berkualitas. Beberapa yang harus menjadi focus adalah
a, Membangun sistem administrasi Kesekretariatan yang baik seperti surat -menyurat.
b, Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang sistem akuntanst. dan
keuangan organisasi agar menjadi pedoman bagi PB, Badko, Cabang can Komisariat.
Membangun sistem Kemandirian Keuangan Organisasi/Kewirausahaan melalui
inovasi program untuk menghimpun sumber ~ sumber kevangan alternative sesuai
dengan aturan organisasi
Verifikasi Cabang dan Database Anggota.
Secara kuantitatif, pertumbuhan 230 Cabang memberilaan citra sebagai “organisasi besar’.
Namun secara kualitatif, peta potensi kekuatannya belum bisa diketahui secara pasti, Perlu
indikator-indikator yang jelas untuk mengukur kualitas dan kualifikasi cabang. Namun
demikian sumber masalah yang harus diselesaikan adalah database anggota yang valid dan
akurat. Dari sini perlu ada nomor induk anggota nasional,
Penguatan Kelembagaan
Hirarkhi organisasi yang berjenjang mulai dari tingkat komisariat hingza pengurus besar
membutuhkan terpeliharanya geliat berorganisasi pada setiap tingkatan struktur. Sebagal
sebuah sistem maka stagnasi pada suatu titik akan berimplikasi pada terganggunya
struktur Jain. Karena itu diperlukan penguatan secara kelembagaan dengan cara
506 | Surabaya, 17-27 Maret 202memaksimalkan komunikasi dan konsolidasi serta verifikasi factual status cabang dan
Badko, Disamping itu juga harus bisa diakhiri persoalan eksistensi organisasi HMI disituasi
hukum yang berlaku di Indonesia. Mula dari persoalan sekretariat PB HMI, eksistensi atas.
logo, bendera, dan atribut lain organisasi (HAKI),
Kinerja dan Efektivitas Bakornas HMI.
Keberadaan Bakornas dipandang belum optimal. Dukungan PB HMI pada
pengembangannya juga masih minimal, Bakornas harus menjadi laboratorium
profesionalisme kader. Tidak semua Bakornas harus didirikan Pembentukan Bakornas.
tidak harus dipusatkan di Jakarta, tapi bisa bisa di daerah yang memiliki potensi
profesionalisme yang lebih menonjol. Pimpinan badan khusus baiknya bukan dipilih tapi
diangkat oleh PB HMI melalui fit and proper test sesuai dengan tujuan pembentukan
Bakornas.
Media Publikasi
Citra HMI hari ini masih menjadi kepridatinan bersama, Upaya akttualisai peran perjuangan
lebih sering tidak berbanding lurus dengan pengakuan publik. Masyarakat masih selalu.
bertanya sejaub mana organisasi ini menjaga eksentensinya, Pentingnya sinergisitas dalam.
organisesi sehingga dapat mengambil langkah-langkah taktis dalam memediasi fakta
kiprah HMI ke mata public demi perbaikan marwah organisasi.
PENGEMBANGAN LEMBAGA
CABANG
No | Pemekaran Cabang Cabang Penuh Cabang
Persiapan/pendiri
1 | Kabupaten Tanggerang | Boalemo Pers. Tanggamus
2_| Sidoarjo Sibolga Tapteng Pers. Mamasa
3_| Dairt Ralianda Pers, Seram Bagian Barat
4_| Istimewa Turki Padang Laras Pers. Lampung Timur
5_| Mimika Deli Serdang Pers. Kota Baru
6 | Bintan ‘Tanjung Balai Pers. Nunukan
Karimun
7__| Berebes Rohil Pers. Kolaka Timur
@_| Bone Bolango Bengkalis Pers, Kota Bontang
9_| Morowali Bantaeng Pers. Lahat
10_| Tanjung Padang Lawas Pers. Kota Malang
11_| Luwuk utara Bengkalis Pers. Lombok Barat
12 Rokan Hilir
1B Bacan
4 Kepulawan Ara
Hasil-hasil Kongres XXX| HMI | 507BADKO
NO | PEPINDAHAN CABANG KE BADKO PEMEKARAN BADKO
LAIN
1__ | Cabang Karawang dari Badko Badko Malmalut Menjadi Badko Malaku
Jabodetabeka ke Badko Jabar dan Badko Maluku Utara
2 Badko Riau Kepri menjadi Badko Riau
dan Badko Kepri
3 Badko Papua dan Papua Barat menjadi
Badko Papua dan Badko Papua Barat
# Badko Sulawesi Selatan dan Barat
menjadi Badko Sulawesi Selatan dan
Badko Sulawesi Barat
Rekomendasi Eksternal
1
Bersama HMI: Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan berbagai kalangan, antara
Jain dengan pemerintah, lembaga legislatif, Orsospol, Ormas, dan lembaga-lembaga
pengembangan kemasyarakatan serta_melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat
‘mendorong terwujudnya kebidupan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan,
HMI untuk Rakyat: Dengar pendapat dengan masyarakat sekitar sebagai upaya HMI
‘mengembalikan jati dirinya sebagai pembela rakyat,
HMI Connection: Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan berbagai organisasi,
‘mahasiswa dan pemuda Islam internasional serta berbagai lembaga internasional yang ada
di Indonesia,
Control HMI; Melakukan kontrol terhadap kebijakan pemerintah RI guna menciptakan
iklim demokrasi yang kritis dan membangun, Terutama kebijakan yang tidak berpihals
kepada masyarakat
HMI —Berbagi: Berpartisipasi_aktif—membantu_ masyarakat yang terdampak
musibah atau masyarakat yang membutuhkan
HMI Rerantas Narkoba : berperan aktif dalam pemberantasan peyebaran dan
penyalahgunaan Narkoba sebagai upaya penyelamatan generasi muda harapan Bangsa.
HM! kawal [su HAM : PB HMI diminta dapat mengawal pelanggaran IAM keras di Papua
HMI Perisai kebangsaan ; Mendorong PB HMI aktif dalam menangkal isu-isu maupun
gerakan sparatis yang dapat mengancam kedaulatan NKRI dengan tetap mengedepankan
nilai-nilai kelslaman dan kelndonesian scbagai sumber nilai di HMI
508| Surabaya, 17-27 Maret 2021