Anda di halaman 1dari 16

Volume 02, No 02- September 2018

ISSN: 2581-1339 (Print), ISSN: 2615-4862 (Online)

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI KENTANG ATLANTIK DAN


KENTANG GRANOLA DI KECAMATAN SEMPOL

COMPARATIVE ANALYSIS OF ATLANTIC POTATO AND GRANOLA


POTATOES IN SEMPOL SUB-DISTRICT
Tiyas Anggraeni Juiwati1, Henik Prayuginingsih2 dan Saptya Prawitasari2
1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, UM Jember
2) Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, UM Jember
e-mail: tiyasanggraini23@gmail.com

ABSTRAK

Kentang merupakan tanaman sayuran unggulan yang memiliki potensi untuk


berkembang di Indonesia, maka tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis
perbedaan biaya produksi antara usahatani kentang atlantik dan kentang granola. (2)
Menganalisis perbedaan keuntungan antara usahatani kentang atlantik dan kentang
granola, dan (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani
kentang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data yang terkumpul di
analisis menggunakan uji-z dan Cobb-Dauglas. Berdasarkan hasil penelitian dapat di
simpulkan : (1) Ada perbedaan biaya produksi antara usahatani kentang atlantik dan
kentang granola namun secara statistik tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 90%.
Biaya produksi kentang granola lebih tinggi yaitu sebesar Rp 22.500.279 sedang
kentang atlantik lebih rendah yang sebesar Rp 22.146.941. (2) Ada perbedaan
keuntungan antara usahatani kentang atlantik dan kentang granola, secara statistik
berbeda nyata pada taraf kepercayaan 99%. Keuntungan usahatani kentang granola
lebih tinggi yaitu sebesar Rp 37.027.999/ha dibandingkan kentang atlantik yang sebesar
Rp15.700.553/ha dan .(3) faktor-faktor yang berpengaruh dan signifikan terhadap
produksi usahatani kentang adalah bibit, pupuk, tenaga kerja dan varietas, sedangkan
faktor luas lahan dan pestisida berpengaruh positif tetapi secara statistik tidak
signifikan terhadap produksi usahatani kentang di Kecamatan Sempol, Kabupaten
Bondowoso.
Kata Kunci: Biaya, Keuntungan, Kentang

ABSTRACT

Potatoes are a superior vegetable plant that has the potential to develop in
Potatoes are superior vegetable plants that have the potential to develop in Indonesia, so
the objectives of this study are: (1) Analyzing the difference in production costs between
farming Atlantic potatoes and Granola potatoes. (2) Analyzing the differences in profits
between Atlantic potato farming and Granola potatoes, and (3) Identifying factors that
influence potato farming production. The data used are primary and secondary data. The
collected data was analyzed using the z-test and Cobb-Dauglas. Based on the results of
the study it can be concluded: (1) There is a difference in production costs between
Atlantic potato farming and Granola potatoes but statistically not significantly different
from the 90% confidence level. The cost of producing granola potatoes is higher at Rp.
22,500,279 while atlantic potatoes are lower at Rp. 22,146,941. (2) There are differences
in the advantages between Atlantic potato and Granola potato farming, statistically
significantly different from the 99% confidence level. The advantages of granola potato
farming are higher at Rp. 37,027,999 / ha compared to Atlantic potatoes which amount to

131
Jurnal Agribest Vol 02 No 02, September 2018: 131-146

Rp. 15,700,553 / ha and (3) factors that influence and significantly affect potato farming
production are seeds, fertilizers, labor and varieties, while the land area and pesticide
factors have a positive but not statistically significant effect on potato farming production
in Sub Disctrict of Sempol, District of Bondowoso.
Keywords: Cost, Profit, Potatoes

PENDAHULUAN yang maksimum, tetapi yang lebih


penting adalah bagaimana mempertinggi
Sektor pertanian merupakan
keuntungan dari suatu cabang usaha.
sektor yang dapat diandalkan dalam
Hortikultura merupakan sub sektor
pemulihan perekonomian nasional.
potensial dari sektor pertanian yang
Berbagai hal dapat dilakukan untuk
mempunyai nilai ekonomi dan
mengembangkan pertanian sejak saat ini.
permintaan yang tinggi. Salah satu
Kesejahteraan petani dan keluarganya
komoditas produk hortikultura yang
merupakan tujuan utama yang harus
menjadi unggulan adalah tanaman
mejadi prioritas dalam melakukan
kentang (Solanum tuberosum L).
semua kegiatan yang berhubungan
Kentang merupakan salah satu pangan
dengan pengembangan pertanian
utama dunia setelah padi, gandum, dan
(Anggriawan 2013). Namun menurut
jagung (Wattimena, 2000).
pendapat Soekartawi (1986) bahwa
Kentang (Solanum tuberosum L)
petani dengan segala keterbatasannya
merupakan tanaman sayuran unggulan
senantiasa dihadapkan pada
yang memiliki potensi untuk berkembang
ketidakpastian terhadap besarnya
di Indonesia. Dari segi teknis, agribisnis
pendapatan yang diperoleh. Bagi para
komoditas kentang sudah cukup
petani, khususnya petani subsisten, faktor
berkembang dan menyebar di sebagian
ketidakpastian ini merupakan hal yang
besar daerah di Indonesia. Dari segi
sangat berpengaruh dalam pengambilan
produktivitas dan mutu, komoditas
keputusan. Pengelolaan usahatani pada
kentang yang dikembangkan di Indonesia
hakekatnya merupakan langkah dalam
sudah tergolong cukup tinggi (Sihombing
pengambilan keputusan dari sekian
2005). Banyaknya manfaat kentang
alternatif yang tersedia. Pada umumnya
membuat pengusahaan komoditi ini terus
petani di Indonesia belum mampu
berkembang. Kentang sebagai bahan
mengambil keputusan yang ekonomis
makanan untuk konsumsi manusia
menguntungkan. Hal ini mengingat
merupakan salah satu sumber nutrisi
pengelolaan usahatani bukan hanya
paling besar yang mengandung
mencakup cara menghasilkan produk
karbohidrat, zat besi, Vitamin B1, B2 dan

132
Volume 02, No 02- September 2018
ISSN: 2581-1339 (Print), ISSN: 2615-4862 (Online)
Vitamin C. Kandungan lemak yang 6,81%. Pada tahun 2011 dan 2012
terdapat pada kentang lebih rendah produksi kentang di Indonesia mencapai
dibandingkan dengan padi, jagung dan 955.488 ton dan 1.094.232 ton dengan
gandum. Kandungan gizi yang dimiliki tingkat pertumbuhan masing-masing
oleh kentang ini telah menjadikan salah sebesar -9,93% dan 14,52%. Setelah itu
satu alternatif sumber karbohidrat nabati produksi kentang meningkat pada tahun
utama selain padi bagi masyarakat 2013 dan 2014 yang masing-masing
(Ashandi, 1995). produksinya mencapai 1.374.815 ton
Rata-rata produksi kentang di dengan perkembangan 19,88% di tahun
Indonesia sebesar 1.116.524 ton per 2013 mencapai 1.124.282 ton dengan
tahun dengan tingkat pertumbuhan perkembangan 2,75% (Gambar 1).
25

20
Pertumbuhan produksi (ton)

15

10

0
2010,5 2011 2011,5 2012 2012,5 2013 2013,5 2014 2014,5
-5

-10

-15
Tahun

Gambar 1. Pertumbuhan Produksi Kentang di Indonesia


Tahun 2010-2014 (Sumber: Kementerian Pertanian Diolah, 2017).
Bondowoso merupakan salah satu pertumbuhan luas penan, produksi dan
kabupaten di Jawa Timur yang produktivitas kentang di Bondowoso
mengahsilkan kentang. Pada Tabel 1 Tahun 2010-2014.
memberikan informasi tentang
Tabel 1. Pertumbuhan Luas panen, Produksi dan Produktivitas Kentang Di
Kabupaten Bondowoso Tahun 2010-2014
Luas Pertum- Pertum Produkti- Pertum-
Produksi
No Tahun Panen buhan buhan vitas buhan
(ton)
(ha) (%) (%) (ton/ha) (%)
1 2010 24 - 433 - 18,04 -
2 2011 63 162,50 1.148 165,13 18,22 1,00
3 2012 85 34,92 1.575 37,20 18,53 1,69
4 2013 245 188,24 4.454 182,79 18,18 -1,89
5 2014 149 -39,18 2.797 -37,20 18,77 3,26
Rata-rata 113,20 86,62 2.081 86,98 18,35 1,01
Sumber : BPS Bondowoso (diolah 2017).

133
Jurnal Agribest Vol 02 No 02, September 2018: 131-146

Pada Tabel 1 memperlihatkan dipakai dalam masakan Indonesia.


luas panen kentang di Kabupaten Kentang granola memiliki bentuk lonjong
Bondowoso pada tahun 2010-2014 rata- dan daging kuning. Kandungan pati
ratanya 113,20 ha. Luas panen ternyata dalam kentang granola termasuk rendah
berdampak pada produksi di Kabupaten dan kandungan airnya tinggi. Kentang ini
Bondowoso. Rata-rata produksi kentang cocok untuk dibuat sup dan perkedel,
di Kabupaten Bondowoso selama periode sedangkan kentang atlantik warna
2010-2014 mengalami kenaikan sebesar dagingnya agak terang, agak kasar ketika
86,98%. Demikian pula produktivitas diraba. Kentang atlantik memiliki
juga mengalami fluktuasi, dimana pada kandungan pati yang lebih tinggi dan
tahun 2010-2014 rata-rata produktivitas kandungan air yang lebih rendah dari
kentang 1,01%. Ada dua varietas kentang kentang granula, sehingga cocok untuk
yang dikembangkan di Kecamatan hidangan yang dioalah dengan cara
Sempol, Kabupaten Bondowoso yaitu digoreng atau dipanggang, misalnya
kentang atlantik dan kentang granola. French fries atau baked potato,
Kentang granola merupakan jenis perbedaan antara kedua varietas tersebut
kentang sayur yang paling banyak dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kentang Atlantik dan Kentang Granola
No Perbedaan Kentang Granola Kentang Atlantik
1 Harga jual Harga lebih tinggi karena mengikuti Harga lebih rendah karena harga
harga pasar sedangkan jual ditentukan oleh perusahaan
2 Hama Lebih tahan terhadap hama penyakit. Lebih rentan terhadap hama
penyakit.
3 Bibit Dapat menggunakan hasil seleksi Tidak dapat menggunakan bibit
panen sebelumnya sebelumnya

Tabel 2 memaparkan perbedaan tidak dapat menggunakan bibit dengan


antara kentang granola dan kentang hasil panen sebelumnya, berdasarkan hal
atlantik. Perbedaan terletak pada harga tersebut diketahui perbedaan usahatani
kentang granola yang lebih tinggi kentang granola dan kentang atlantik di
dibanding kentang atlantik. Kentang Kecamatan Sempol ,Kabupaten
granola ini lebih tahan terhadap hama Bondowoso ditinjau dari sisi ekonomi.
penyakit dibandingkan kentang atlantik, Penelitian usahatani kentang
selain itu kentang granola dapat atlantik di Kecamatan Gatesan,
menggunakan hasil seleksi panen Kabupaten Semarang dapat diketahui
sebelumnya sedangkan kentang atlantik bahwa biaya sarana produksi yang

134
Volume 02, No 02- September 2018
ISSN: 2581-1339 (Print), ISSN: 2615-4862 (Online)
menyumbang biaya terbesar dalam Oleh karena itu perlu dilakukan suatu
musim tanam adalah dalam pembelian penelitian yang mengkaji tentang
bibit yakni sebesar Rp 18.535.833/ha. keuntungan, biaya produksi, dan faktor-
Bibit diperoleh dengan cara impor. Petani faktor yang berpengaruh pada produksi
memperoleh bibit dari PT Indofood kedua jenis kentang tersebut di
Fritoly Makmur yang dibayar setelah Kecamatan Sempol Kabupaten
panen. Harga bibit yang cukup mahal Bondowoso. Berdasarkan fakta ini, maka
yakni Rp 13.000/kg mendorong petani penelitian ini burtujuan: (1) Untuk
untuk mencari cara mengefisiensikan menganalisis perbedaan biaya produksi
penggunaan bibit. Cara yang dilakukan antara usahatani kentang atlantik dan
adalah membelah bibit menjadi dua kentang granola; (2) Untuk
bagian, setiap hasrus memiliki mata menganalisis perbedaan keuntungan
tunas. Rata-rata pendapatan petani antara usahatani kentang atlantik dan
kentang atlantik sebesar Rp kentang granola; dan (3) Untuk
45.336.460/ha. mengidentifikasi faktor-faktor yang
Pendapatan petani kentang mempengaruhi produksi usahatani
atlantik tergolong tinggi mengingat kentang di Kecamatan Sempol,
dengan perawatan kentang atlantik yang Kabupaten Bondowoso.
cikup beresiko dikarenakan kentang
METODOLOGI PENELITIAN
atlantik sangat rentan terhadap OPT yang
dapat mengurangi hasil produksi dan Metode Penelitian dan Penentuan
Lokasi Penelitian
dapat pula menyebabkan gagal panen (
Oktaviana 2014). Selanjutnya hasil Metode yang digunakan dalam
penelitian Maulia (2012) menyimpulkan penelitian ini adalah metode survey
bahwa perbedaan hasil pendapatan dan metode komparatif. Metode survey
usahatani kentang antara varietas atlantik merupakan cara untuk mengumpulkan
dan granola yang dilakukan petani data dari sejumlah unit atau individu
responden di Desa Cigedug secara umum dalam jangka waktu tertentu secara
menguntungkan dan layak untuk bersamaan, metode survey juga
diusahakan. Hal ini dapat ditunjukkan melakukan wawancara secara langsung
dari pendapatan rata-rata atas biaya total kepada petani atau responden. Daerah
yang diusahakan responden varietas penelitian ditentukan secara purposive
granola adalah Rp 33.256.875,51/ha dan (sengaja) di enam Desa di Kecamatan
varietas atlantik Rp 42.206.449,23/ha. Sempol yaitu di Desa Jampit, Desa

135
Jurnal Agribest Vol 02 No 02, September 2018: 131-146

Sempol, desa Kalisat, desa Kalianyar, pendekatan analisa biaya dan


Desa kaligedang dan Desa Sumberrejo. keuntungan. Selanjutnya guna
mengetahui ada tidaknya perbedaan
Metode Pengambilan Sampel
antara biaya dan keuntungan usahatani
Pemilihan dipergunakan metode
kedua jenis kentang tersebut digunakan
purposive random sampling atau
uji-Z. Hipotesis yang diajukan adalah:
sengaja. Sebelum dilakukan responden
H0: Tidak ada perbedaan rata-rata
tersebut telah dilakukan atau di tentukan variabel yang
diperbandingkan antara
jumlah sampel dari sejumlah populasi
varietas kentang, atau
yang terdapat dilokasi sampel, adapun 𝜇1 = 𝜇2 atau 𝜇1 − 𝜇2 = 0
jumlah populasi di Desa Jampit 41
Ha: Ada perbedaan rata-rata
orang petani, Desa Sempol 31 orang
variabel yang dibandingkan
petani, Desa Kalisat 23 orang petani, antar dua varietas kentang,
𝜇1 ≠ 𝜇2 atau 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 0
Desa Kalianyar 42 orang petani, Desa
Kriteria pengambilan keputusan
Kaligedang 33 orang petani dan Desa
adalah:
Sumberrejo 27 orang petani.
a. Jika Zhitung≤ Z(α/2), maka H0
Metode Pengumpulan Data diterima dan Ha ditolak

Data yang digunakan dalam b. Jika Zhitung> Z(α/2), maka H0

penelitian ini adalah data primer dan ditolak dan Ha diterima

data sekunder. Data primer diperoleh Jika Z hitung ≤ Z tabel, maka dapat

melalui observasi langsung di dinyatakan bahwa perbedaan rata-rata

lapangan dan wawancara langsung variabel yang dibandingkan antar dua

dengan petani. Data sekunder varietas kentang secara statistik tidak

diperoleh melalui penelusuran berbagai signifikan. Akan tetapi, apabila terbukti

dokumen dari literatur-literatur yang bahwa Z hitung > Z tabel, maka dari uji-

relevan seperti buku, majalah pertanian, Z tersebut dihasilkan kesimpulan antar

jurnal ilmiah, internet, Dinas Pertanian, dua vaietas kentang secara statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) dan signifikan.

instansi terkait lainnya. Pengujian sampel menggunakan


uji Z dengan rumus sebagai berikut
Metode Analisis Data
(Supranto, 2009):
Metode analisis data yang
( X 1  X 2 )  ( 1   2 )
digunakan untuk menjawab tujuan z
 12  22
pertama dan kedua dilakukan 
n1 n2

136
Volume 02, No 02- September 2018
ISSN: 2581-1339 (Print), ISSN: 2615-4862 (Online)
di mana: dengan nol
X 1 dan X 2  nilai rata-rata dari variabel -
1 dan -2 yang diamati 1   2  ...   k  0
(1  2 )  perbedaan antara rata-rata
populasi yang dihipotesiskan Ha: Paling tidak salah satu koefisien
1 dan  2  varians dari populasi-1 dan populasi
2 2
regresi
-2 dari faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap variabel produksi
n1 dan n2  ukuran dari sampel -1 dan sampel - 2
berbeda nyata dengan nol, atau
j 0
di mana apabila 𝜎12 dan 𝜎22 tak diketahui,
dapat diestimasi dengan:
Pengujian hipotesis dilakukan secara
( X 1  X 2 )  ( 1   2 ) statistik menggunakan uji F dengan
z
s12 s22 formulasi sebagai berikut:

n1 n2
kuadrattengahregresi
Fhitung 
di mana: kuadrattengahsisa
X1 dan X 2  nilai rata  rata dari sampel - 1 dan sampel - 2 yang diamati

(1  2 )  perbedaan antara rata-rata ≤F(∝;n-k-1) , maka H0 diterima


populasi yang dihipotesiskan Jika |Fhit | {
s12 dan s22  varians dari populasi-1 dan populasi- 2 >F(∝;n-k-1) , maka H0 ditolak
n1 dan n2  ukuran dari sampel -1 dan sampel - 2
Selanjutnya untuk mengetahui
di mana:
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
n= jumlah observasi
produksi usahatani kentang atlantik dan k= jumlah variabel bebas
kentang granola, digunakan pendekatan
Pengujian keberartian koefisien regresi
analisis regresi berganda dengan asumsi
parsial secara individual. Untuk faktor
bahwa bentuk hubungan antara variabel
yang berpengaruh positif terhadap
bebas (X) dengan variabel terikat (Y)
produksi, diajukan hipotesis sebagai
merupakan fungsi produksi cobb-
berikut:
Douglass. Hubungan antara variabel X
H0: Koefisien regresi dari faktor-
dan Y tersebut secara matematik
faktor yang berpengaruh
dirumuskan sebagai berikut
terhadap variabel produksi
(Sutiarso,2010):
tidak berbeda nyata atau sama
Pengujian keberartian koefisien regresi
dengan nol, atau βj =0
secara keseluruhan (simultan).
Ha: Koefisien regresi dari faktor-
H0: Semua koefisien regresi dari faktor-
faktor yang berpengaruh
faktor yang berpengaruh terhadap
terhadap variabel produksi
varriabel produksi tidak berbeda nyata

137
Jurnal Agribest Vol 02 No 02, September 2018: 131-146

lebih besar daripada nol, atau ln Yi  ln  0  1 ln X 1i   2 ln X 2i     k ln X ki   D ln e  ln  i

βj > 0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian hipotesis dilakukan secara
statistik dengan uji-t sebagai berikut: Biaya Usahatani Kentang
bi   *j Biaya produksi adalah
t hitung 
sbj pengeluaran yang dilakukan selama
proses produksi, meliputi seluruh
di mana βj yang sesuai dengan hipotesis
pengeluaran untuk pembelian input-
nol, dan S bj adalah standart error dari bj.
input yang dipakai dalam suatu
Kriteria pengambilan keputusan: produksi, seperti biaya sarana
≤ t(∝;n-k-1) , maka H0 diterima produksi, biaya tenaga kerja dan biaya
Jika |thit | {
>t(∝;n-k-1) , maka H0 ditolak sewa lahan. Biaya sarana produksi
adalah biaya yang terdiri dari biaya,
𝛽 𝛽 𝛽
𝛾 = 𝛽0 𝑋1 1 𝑋2 2 … 𝑋𝑖 𝑖 𝑒 𝛿𝐷+𝜀𝑖 bibit, pupuk, dan pestisida. Biaya
tenaga kerja adalah biaya yang
Faktor-faktor yang diduga dikeluarkan untuk tenaga kerja selama
mempengaruhi produksi usahatani proses produksi berlangsung. Biaya
kentang granola dan kentang atlantik tetap adalah semua biaya yang
adalah luas lahan, bibit, pupuk, pestisida, dikeluarkan dan tidak habis dalam satu
tenaga kerja dan varietas kentang. Secara kali produksi untuk biaya sewa lahan.
matematik, persamaan taksiran fungsi biaya variabel adalah biaya yang
produksi dengan model regresi adalah: dikeluarkan untuk kebutuhan produksi
Yˆ  b0 X X X X X X e
b1
1
b2
2
b3
3
b4
4
b5
5
b6
6
dD i
yang habis dipakai dalam satu kali
produksi terdiri dari biaya saprodi dan
Untuk memudahkan pendugaan
biaya tenaga kerja. Struktur biaya tetap
persamaan tersebut di atas, maka
dan biaya variabel usahatani kentang
persamaan tersebut diubah menjadi
tersaji pada Tabel 6.2.
bentuk linier berganda dengan cara
melogaritmakan. Persamaan regresi
dinyatakan dalam bentuk persamaan
logaritma dengan bilangan pokok e =
2,71828, sehingga persamaannya
menjadi:

138
Volume 02, No 02- September 2018
ISSN: 2581-1339 (Print), ISSN: 2615-4862 (Online)
Tabel 3 . Struktur Biaya Usahatani Kentang per hektar di Kecamatan Sempol,
Kabupaten Bondowoso Tahun 2017
Kentang atlantik Kentang Gr Nilai anola Rata-rata Nilai
Jenis Biaya
Nilai (%) (%)
1) Biaya Tetap
- Sewa Lahan 2.138.333 9,66 1.736.667 7,72 1.937.500 8,68
2) Biaya Variabel
 Saprodi
a. Bibit 7.577.170 34,21 8.188.000 36,39 7.882.585 35,311
b. Pupuk
I.Urea 378.218 1,71 412.842 1,83 395.530 1,77
II.NPK 283.211 1,28 282.575 1,26 282.893 1,26
III.SP36 500.766 2,26 569.197 2,53 534.982 2,39
IIII.Organik 5.794.343 26,16 5.968.895 26,53 5.881.619 26,34
c. Pestisida
i. Furadon 304.834 1,38 306.079 1,36 305.456 1,37
ii. Acrobat 457.251 2,06 459.118 2,04 458.185 2,05
iii. Tiezene 102.833 0,46 158.611 0,70 130.722 0,59
 Tenaga Kerja
-Pengolahan Lahan 206.511 0,93 235.020 1,04 220.765 0,99
-Pembuatan Gulutan 577.123 2,61 653.174 2,90 615.148 2,76
-Penanaman 437.040 1,97 477.009 2,12 457.025 2,05
-Pemupukan 714.915 3,23 806.134 3,58 760.524 3,41
-Pengendalian Hama 1.468.185 6,63 1.051.116 4,67 1.259.650 5,64
-Pemangkasan Bunga 293.804 1,33 270.938 1,20 282.371 1,26
-Penyiangan 342.771 1,55 316.094 1,40 329.433 1,48
- Panen 569.632 2,57 608.813 2,71 589.222 2,64
Jumlah 20.008.608 90,34 20.763.613 92,28 20.386.110 91,32
Total Biaya 22.146.941 100 22.500.279 100 22.323.610 100
Sumber : Analisis data primer (2017).
kentang Rp 22.323.610/ha, terdiri dari
Tabel 3 menunjukkan bahwa
biaya variabel (91,34%) atau
biaya produksi total usahatani kentang
sebesar Rp 20.386.110/ha dan hanya
atlantik Rp 22.146.941/ha, sebagian
sebagian kecil biaya tetap (8,68%) atau
besar (90,34%) atau sebesar
sebesar Rp 1.937.500/ha.
Rp20.008.608/ha merupakan biaya
Biaya variabel kedua terbesar
variabel dan hanya sebagian kecil
digunakan untuk pembelian bibit.
(9,66%) atau Rp 2.138.333/ha
Kentang atlantik sebesar Rp
merupakan biaya tetap sewa lahan. Hal
7.557.170/ha (34,21%) dan untuk
yang sama terjadi pada usahatani
granola sebesar Rp 8.811.000/ha
kentang granola. Biaya total sebesar Rp
(36,39%) secara rata-rata sebesar Rp
22.500.279/ha, sebagian besar
7.882.585/ha (35,11%), disusul biaya
(92,28%) atau sebesar 20.763.613
pupuk, biaya pupuk tertinggi adalah
merupakan biaya variabel dan hanya
pupuk organik. Biaya pupuk organik
sebagian kecil (7,72%) atau sebesar
pada kentang atlantik sebesar Rp
Rp 1.736.667/ha merupakan biaya
5.794.343/ha (26,16%), sedangkan
tetap. Rata-rata biaya total usahatani

139
Jurnal Agribest Vol 02 No 02, September 2018: 131-146

pada kentang granola sebesar Rp Pada umunya penyemprotan pestisida


5.881.619/ha (26,53%) dan secara rata- pada varietas atlantik dilakukan
rata sebesar Rp 5.881.619/ha (26,34%). seminggu sekali sedangkan pada
Kondisi ini menunjukkan bahwa granola dua minggu sekali, tanpa
penggunaan pupuk organik pada menunggu ada serangan hama penyakit.
usahatani kentang di Kecamatan Berdasarkan penggunaan biaya
Sempol Kabupaten Bondowoso sudah produksi pada kedua jenis kentang,
cukup bagus. Karena penggunannya bahwa kentang atlantik mengeluarkan
lebih banyak dibanding pupuk kimia. biaya produksi yang lebih kecil
Biaya variabel terbesar ketiga dibanding dengan kentang granola, hal
adalah tenaga kerja. Pada kentang ini disebabkan karena biaya variabel
atlantik digunakan biaya sebesar Rp yang dikeluarkan untuk usahatani
1.468.185/ha (6,63% ) penggunaan kentang granola lebih besar. Perbedaan
tenaga kerja terbesar untuk upah biaya produksi di antara kedua
penyemprotan pestisida sedangkan usahatani kentang berbeda namun tidak
pada kentang granola sebesar Rp signifikan secara statistik pada taraf
1.259.650/ha (5,64%) dan secara rata- kepercayaan 90% tersaji pada Tabel 4.
rata sebesar Rp 1.259.650/ha (31,41%).
Tabel 4. Rata-rata Perbedaan Biaya Usahatani Kentang Atlantik dan Kentang
Granola di Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso Tahun 2017
Jenis Usahatani Z- Z- Probabilitas
No Mean
Kentang hitung tabel Signifikan
1 Atlantik 22.146.941,25
-0,562 1,960 0,574ns
2 Granola 22.500.279,17
Keterangan: ns: tidak signifikan pada taraf kepercayaan 90%
Sumber: Analis data primer (2017

Keuntungan Usahatani Kentang produksi dan harga menghasilkan


Harapan kegiatan usahatani penerimaan. Semakin tinggi tingkat
adalah diperolehnya keuntungan yang penerimaan maka tingkat keuntungan
maksimum. Besarnya keuntungan yang semakin tinggi, dengan asumsi biaya
akan diterima petani tidak hanya produksi yang dikeluarkan
ditentukan oleh tingginya produksi, dipertahankan tetap. Keuntungan yang
akan tetapi juga ditentukan oleh harga tinggi juga dapat diperoleh apabila
jual dan besarnya biaya yang petani dapat menghemat biaya yang
dikeluarkan. Hasil perkalian antara dikeluarkan, dengan asumsi tingkat

140
Volume 02, No 02- September 2018
ISSN: 2581-1339 (Print), ISSN: 2615-4862 (Online)
penerimaan dipertahankan tetap. Rata- untuk saat ini harga jual kentang
rata tingkat keuntungan usahatani granola dipasar sedang stabil. Petani
kentang di Kecamatan Sempol, kentang atlantik bersedia menerima
Kabupaten Bondowoso dapat dilihat harga jual rendah karena memperoleh
pada Tabel 5. pinjaman modal terlebih dahulu dari PT
Tabel 5 menunjukkan bahwa Indofood. Pengembalian modal
rata-rata produksi kentang alantik lebih dilakukan pada saat panen dengan cara
kecil sebesar 9.462kg/ha dengan harga memotong dari hasil penjualan tanpa
Rp 4.000/kg. Harga jual kentang ada perhitungan bunga pinjaman. PT
atlantik merupakan hasil kesepakatan Indofood tidak menjalin kesepakaan
dengan PT Indofood. Produksi kentang dengan petani kentang granola karena
granola lebih besar yaitu 9.666 kg/ha yang dibutuhkan adalah kentang untuk
dengan harga jual Rp 6.158/kg. Harga pembuatan French fries atau baked
jual kentang granola lebih tinggi potato sedang granola cocoknya untuk
karena mengikuti harga pasar dan kentang sayur.
Tabel 5. Produksi, Biaya dan Keuntungan per hektar Usahatani Kentang di
Kecematan Sempol, Kabupaten Bondowoso Tahun 2017
Usahatani Kentang
No Uraian Rata-rata
Atlantik Granola
1 Produksi (kg) 9.462 9.666 9.564
2 Harga (Rp/kg) 4.000 6.158 5.079
3 Penerimaan (Rp/ha) 37.847.495 59.528.278 48.687.886
4 Biaya (Rp/ha) 22.146.941 22.500.279 22.323.610
5 Keuntungan (Rp/ha) 15.700.553 37.027.999 26.364.276
Sumber: Analisis data primer (2017).

Pada kondisi produksi yang Rp15.700.553/ha dibandingkan dengan


relatif sama namun harga jual yang kentang granola dengan keuntungan
jauh berbeda menyebabkan terjadinya yaitu sebesar Rp37.027.999/ha. Secara
perbedaan keuntungan antar varietas ekonomis kedua usahatani tersebuat
kentang. Usahatani kentang atlantik dikatakan menguntungkan. Untuk
yang menerima harga lebih rendah mengetahui perbedaan keuntungan
menerima keuntungan yang lebih kentang berdasarkan jenisnya yang
rendah pula. Rata-rata keuntungan menggunakan uji-Z dua arah, tersaji
yang diperoleh usahatani kentang pada Tabel 6.
atlantik lebih kecil yaitu sebesar

141
Jurnal Agribest Vol 02 No 02, September 2018: 131-146

Tabel 6. Keuntungan per hektar Usahatani Kentang Atlantik dan Kentang Granola
di Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso Tahun 2017
Probabilitas
No Jenis Usahatani Kentang Mean Z-hitung Z-tabel
Signifikan
1 Kentang Atlantik 15.700.553
-11,89 1,95 0,00***
2 Kentang Granola 37.027.999
Keterangan: Pengujian hipotesis menggunakan uji-z dua arah, di mana *** menyatakan
signifikan kepercayaan 99%.
Sumber: Analis data primer (2017).

Berdasarkan uji-z dua arah negatifnya mendapat harga yang lebih


yang ditunjukkan pada Tebal 6.7 dapat murah dan produktivitas lebih rendah
diketahui bahwa perbandingan dengan luas tanam yang lebih besar.
keuntungan usahatani kentang
Faktor-faktor yang Berpengaruh
berdasarkan jenisnya menunjukkan Terhadap Produksi Usahatani Kentang
adanya perbedaan yang signifikan
Hasil akhir dari proses produksi
pada taraf kepercayaan 99%. Hasil
adalah produk (output). Hubungan
penelitian menunjukkan bahwa sistem
antara jumlah penggunan input dan
kemitraan yang terjadi antara petani
jumlah output yang dihasilkan, dengan
kentang atlantik dengan PT Indofood
tingkat teknologi tertentu disebut fungsi
mempunyai sisi positif dan negatif.
produksi. Dalam usahatani kentang
Sisi positif mendapat pinjaman modal
faktor-faktor yang diduga berpengaruh
terlebih dahulu tanpa membayar
terhadap produksi berupa luas lahan,
bunga dan pengunaan biaya produksi
bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja,
lebih murah karena petani mendapat
dan varietas kentang.
bimbingan teknis terlebih dahulu. Sisi
Tabel 7. Hasil Analisis Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kentang
Tahun 2017
Variabel Parameter Koefisien Regresi t Sig
Konstanta β₀ 1,759*** 3,900 0,000
Luas Lahan β₁ 0,142ns 1,303 0,198
Bibit β₂ 0,348** 2,432 0,018
Pupuk β₃ 0,257*** 4,620 0,000
Pestisida β₄ 0,062ns 0,558 0,579
Tenaga Kerja β₅ 0,157*** 2,828 0,007
Dummy Varietas β 6 0,103 *** 4,129 0,000
Std. Error Estimasi Se 0,077
R Square R² 0,952
Adjusted R Square R 2 0,947
F-Hitung 176,331***
N 60
Keterangan: Pengujian hipotesis menggunakan uji-z dua arah, di mana ,**,***
menyatakan signifikan
masing-masing pada tingkat kepercayaan ,95%,99%. ns:
signifikan 10%.
Sumber: Analisis data primer (2017).

142
Volume 02, No 02- September 2018
ISSN: 2581-1339 (Print), ISSN: 2615-4862 (Online)
Persamaan analisis regresi fungsi mengidentifikasikan variasi variabel
produksi rata-rata usatahani kentang dependen (nilai produksi) secara baik
atlantik dan kentang granula dapat sekitar 95,2%. Hanya sekitar 5% yang
dirumuskan: dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
LnY  1,759  0,142 LnX 1  0,348LnX 2  0,257 LnX 3  0,062 LnX 4 masuk ke dalam model diantaranya
 0,157 LnX 5  0,103 ln e
adalah curah hujan dan iklim.
Kentang granola D=0: Apabila dilihat dari nilai koefisien
LnY  1,759  0,142 LnX 1  0,348LnX 2  0,257 LnX 3  0,062 LnX 4 regresi parsial dengan menggunakan full-
 0,157 LnX 5
model, maka faktor produksi luas lahan,
Kentang atlantik =1:
jumlah bibit, jumlah pupuk, tenaga kerja
LnY  1,759  0,142 LnX 1  0,348LnX 2  0,257 LnX 3  0,062 LnX 4
 0,157 LnX 5 dan varietas kentang secara bersama

LnY  1,862  0,142 LnX 1  0,348LnX 2  0,257 LnX 3  0,062 LnX 4


berpengaruh positif dan signifikan
 0,157 LnX 5
terhadap produksi kentang. Sementara
Secara matematik dapat pengaruh dari variabel luas lahan dan
diformulasikan dengan fungsi produksi pestisida berpengaruh positif tetapi tidak
rata-rata Cobb-Douglas sebagai berikut: signifikan. Maka secara parsial dapat
dijelaskan pengaruh variabel bebas
Pada kentang granola:
terhadap variabel terikat sebagaimana
Y  5,807 X 1
0,142 0,348 0, 257 0, 062 0,157
X2 X3 X4 X5 bahasan berikut.

Pada kentang atlantik: Luas lahan mempunyai pengaruh


yang positif akan tetapi secara statistik
Y  6,437 X 1
0,142 0,348 0, 257 0, 062 0,157
X2 X3 X4 X5
tidak signifikan pada taraf uji 10%.
Faktor luas lahan, jumlah bibit, Artinya, semakin luas lahan garapan
jumlah pupuk, jumlah pestisida, tenaga usahatani kentang atlantik dan granola,
kerja dan varietas kentang secara semakin besar produksi yang
bersama-sama berpengaruh signifikan diperolehnya. Nilai koefisien regresi
terhadap nilai produksi usahatani kentang menunjukkan bahwa suatu peningkatan
atlantik dan kentang granula. Hal ini luas lahan sebesar 1% akan
dapat dilihat dari F-hitung (=176,331) mengakibatkan produksi petani
yang sangat signifikan pada tafar uji 1%. meningkat sebesar 0,142% dengan
Jika ditinjau dari nilai koefisien asumsi cateris paribus. Variabel
determunasi (R2) yang sebesar 0,952 bibit berpengaruh positif dan secara
menunjukkan bahwa variabel bebas yang statistik signifikan pada taraf uji 5%.
dimasukkan ke dalam model dapat Artinya, penggunaan bibit yang

143
Jurnal Agribest Vol 02 No 02, September 2018: 131-146

digunakan berpengaruh secara nyata pengendalian harus dilakukan secara


terhadap produksi kentang. Nilai effisien. Penggunaan pestisida harus
koefisien regresi sebesar 0,348 diartikan sesuai dengan keadaan tanaman yang
bahwa setiap penambahan jumlah bibit ada. Penggunaan dosis dan waktu yang
sebesar 1%, maka produksi kentang akan tepat, akan membantu meningkatkan
meningkat sebesar 0,348%. hasil produksi. Selain itu, pengunaan
Variabel pupuk berpengaruh pestisida yang berlebihan juga akan
positif, dan secara statistik signifikan menyebabkan tidak efisiensinya biaya
pada taraf uji 1%. Artinya, semakin yang akan dikeluarkan nantinya.
banyak pupuk yang digunakan, maka Tenaga kerja berpengaruh positif
semakin besar produksi yang diproleh. terhadap produksi dan secara statistik
Nilai koefisien regresi sebesar 0,257 signifikan pada taraf uji 1%. Artinya,
penggunaan pupuk sebesar 1% akan semakin besar tenaga kerja yang
mampu meningkatkan produksi kentang digunakan petani, semakin tinggi
sebesar 0,257%. Variabel pestisida produksi yang diperoleh namun
berpengaruh positif dan secara statistik pertambahannya sedikit. Hal ini nampak
tidak signifikan pada taraf uji 10%. pada nilai koefisien regresi sebesar 0,157
Artinya penggunaan pestisida tidak faktor produksi tenaga kerja. Hal ini
berpengaruh nyata terhadap produksi, berarti tenaga kerja berada pada daerah
karena penggunaan pestisida tergantung yang rasional. Artinya, apabila petani
intensitas serangan hama penyakit, menambah tenaga kerja sebesar 1% maka
semakin tinggi serangan hama penyakit, produksi kentang akan meningkat sebesar
maka pemberatasan hama penyakit yang 0,157%. Dummy varietas berpengaruh
perlu dilakukan dan mendorong nyata secara statistik signifikan pada taraf
penggunaan pestisida lebih banyak. Nilai uji 1%, yang artinya ada perbedaan antara
koefisien regresi 0,062 menunjukkan produksi kentang atlantik dan kentang
bahwa peningkatan penggunaan pestisida granola. Produksi kentang atlantik di
sebesar 1% akan mengakibatkan produksi Kecamatan Sempol lebih tinggi
petani meningkat 0,062%. Hal ini dibanding kentang granola hal ini dapat
mengindikasikan bahwa penggunaan dilihat dari nilai constanta persamaan
pestisida pada fungsi produksi berada regresi. Constanta persamaan produksi
pada daerah rasional. Dalam kondisi kentang atlantik sebesar 6,437 sedang
seperti ini petani kentang tidak selalu kentang granola 5,807 yang berarti
harus menambah pestisida karena produksi kentang atlantik lebih besar 1,10

144
Volume 02, No 02- September 2018
ISSN: 2581-1339 (Print), ISSN: 2615-4862 (Online)
kali lipat dibanding kentang granola. antar usahatani kentang dan secara
Besarnya produksi kentang atlantik tetapi statistik berbeda nyata pada taraf
produktivitas yang lebih rendah kepercayaan 90%. Produktivitas tenaga
berdasarkan hadis analisis produkivitas, kerja kentang atlantik lebih tinggi yaitu
lebih besarnya produksi kentang atlantik sebesar 73,00 kg/JHK dibanding
dibanding kentang granola disesabkan dengan kentang granola yang sebesar
luas tanamn yang lebih besar bukan 59,34 kg/JHK; (3) Ada perbedaan
karena produktivitas yang lebih tinggi. keuntungan antara usahatani kentang
Hal inilah yang perlu disadari oleh petani atlantik dan kentang granola, secara
sehingga tidak terus menjalin kemitraan statistik berbeda nyata pada taraf
dengan PT Indofood. kepercayaan 99%. Keuntungan
usahatani kentang granola lebih tinggi
KESIMPULAN
yaitu sebesar Rp37.027.999/ha
Berdasarkan perumusan dibandingkan kentang atlantik yang
masalah, tujuan penelitian hipotesis dan sebesar Rp15.700.553/ha; (4) Faktor-
hasil penelitian serta pembahasan, faktor yang berpengaruh dan
maka dapat di simpulkan : (1) Ada signifikan terhadap produksi usahatani
perbedaan biaya produksi antara kentang adalah bibit, pupuk, tenaga
usahatani kentang atlantik dan kentang kerja dan varietas, sedangkan faktor
granola namun secara statistik tidak luas lahan dan pestisida berpengaruh
berbeda nyata pada taraf kepercayaan positif tetapi secara statistik tidak
90%. Biaya produksi kentang granola signifikan terhadap produksi usahatani
lebih tinggi yaitu sebesar Rp kentang di Kecamatan Sempol,
22.500.279 sedang kentang atlantik Kabupaten Bondowoso.
lebih rendah yang sebesar Rp
DAFTAR PUSTAKA
22.146.941; (2) Ada perbedaan
produktivitas lahan antara usahatani Anggriawan AU. 2011. Efisiensi teknis
Usahatani Kentang dan Faktor
kentang, namun secara statistik tidak yang Mempengaruhi di
signifikan pada taraf kerpcayaan 90%. Kecamatan Banjarnegara
{Skripsi}. Bogor.
Produktivitas lahan kentang atlantik
lebih rendah yaitu sebesar 9.462 kg/ha Ashandi A. A. 1995. Meningkatkan
Produksi Kentang. Balai
dibandingkan dengan kentang granola Penelitian Hortikultura Lembang.
yang sabesar 9.666 kg/ha. Ada Jakarta: Departemen Pertanian.

perbedaan produktivitas tenaga kerja

145
Jurnal Agribest Vol 02 No 02, September 2018: 131-146

BPS Indonesia. 2015. Indonesia Dalam Sutiarso. 2010. Analisis Regresi


Angka. Badan Pusat Statistik Sederhana, Program Studi
Indonesia. Indonesia. Agribisnis, Fakultas Pertanian.
Universitas Muhammadiyah
BPS Kabupaten Bondowoso, 2016. Jember. Jember
Kabupaten Bondowoso Dalam
Angka Tahun 2017. Bondowoso. Supranto, J 2009. Statistik Teori dan
Aplikasi, Edisi Ketijuh Jilid 2.
Samadi, B, Ir. 2007. Kentang dan Jakarta: Erlangga.
Analisis Usahatani Edisi
Revisi. Kanisius: Hortikultura. Wattimenna G. A . 2000.
Pusat Analisis Sosial Ekonomi Pengembangan Propagol
dan Kebijakan Pertanian. Kentang Bermutu dan Kultivar
Kentag unggul dalam
Sihombing, L. 2005. Analisis Mendukung Peningkatan
Tataniaga Kentang di Propinsi Produksi Kentang di Indonesia.
Sumatera Utara. Kultura 40:2. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap
Hortikultura. Fakultas Pertanian.
Singarimbun, M. 1985. Metode Bogor.
Penelitian Survei. Jakarta: P3ES.

Soekartawi, Soeharjo A, Dillon JL,


Hardaker JB. 1986. Ilmu
Usahatani dan Penelitian
untuk Pengembangan Petani
Kecil UI-Press. Jakarta.

146

Anda mungkin juga menyukai