Anda di halaman 1dari 5

EXPLORE – Volume 13 No 1 Tahun 2023 p-ISSN : 2087-894X

Terakreditasi Sinta 5 SK No : 23/E/KPT/2019 e-ISSN : 2656-615X

Analisis Sentimen Pemilu 2024 dengan Naive Bayes


Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)

Tommy Dwi Putra1, Ema Utami2, Mei P. Kurniawan3


Universitas Amikom Yogyakarta
tommy.1242@students.amikom.ac.id, ema.u@amikom.ac.id, meikurniawan@amikom.ac.id

Abstrak – Pemilu merupakan sarana kedaulatan masyarakat untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan pemilihan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dilakukan secara langsung. Pada penelitian ini penulis
menggunakan metode Naïve Bayes (NB) berbasis Particle Swarm Optimization (PSO) dalam
menganalisa label sentimen positif, negatif dan netral pada postingan para pengguna media sosial
Twitter yang berkaitan dengan pemilu 2024. Jumlah dataset setelah pemrosesan menjadi 1.000 data.
Tahap evaluasi menggunakan Confusion matrix diperoleh nilai akurasi algoritma yaitu untuk Naïve
Bayes tanpa Particle Swarm Optimization (PSO) nilai akurasi sebesar 73,67%. Sedangkan untuk
algoritma Naïve Bayes berbabis Particle Swarm Optimization (PSO) nilai akurasi sebesar 78,33%.
Dapat diketahui bahwa tingkat akurasi dari algoritma Naïve Bayes berbabis Particle Swarm
Optimization (PSO) lebih unggul dibandingkan algoritma Naïve Bayes tanpa Particle Swarm
Optimization (PSO).
Kata kunci: Pemilu; Analisis sentimen; Naïve Bayes; Particle Swarm Optimization;

Abstract - Elections are a means of community sovereignty to elect members of the House of
Representatives, members of the Regional Representative Council, the President and Vice President,
and the election of members of the Regional People's Representative Council, is carried out directly.
In this study, the author used the Particle Swarm Optimization (PSO)-based Naïve Bayes method in
analyzing positive, negative and neutral sentiment labels on twitter social media users' posts related
to the 2024 elections. The number of datasets after processing becomes 1, 000 data. The evaluation
stage using the Confusion matrix obtained an algorithm accuracy value, namely for Naïve Bayes
without Particle Swarm Optimization (PSO) an accuracy value of 73.67%. As for the Naïve Bayes
algorithm, the Particle Swarm Optimization (PSO) accuracy value is 78.33%. It can be noticed that the
accuracy rate of the Naïve Bayes algorithm with Particle Swarm Optimization (PSO) is superior to the
Naïve Bayes algorithm without Particle Swarm Optimization (PSO).
Keyword : Elections; Sentiment analysis; Naïve Bayes; Particle Swarm Optimization

1. Latar Belakang yang relatif besar sebanyak 79 juta pengguna


Pemilihan umum di dalam sejarah nasional aktif [2].
Indonesia sudah dilaksanakan sepanjang Twitter pada masa ini menjadi
sekian banyak, tetapi pemilihan umum yang perlengkapan komunikasi yang sangat
dicoba langsung oleh warga Indonesia baru terkenal untuk pengguna dunia maya serta
mula- mula kali diawali pada masa reformasi bisa digunakan oleh calon kandidat Presiden
sehabis masa orde baru runtuh ialah tahun terpilih sebagai wahana kampanye buat
2004. Pemilihan umum presiden yang hendak mengantarkan citra tiap kandidat kepada calon
diselenggarakan pada tahun 2004 ialah pemilih serta pendukungnya. Kandidat pada
momen yang berarti buat mewujudkan pemilihan umum di kawasan Asia pada tahun
demokrasi dalam Negeri Kesatuan Republik 2019 nampak memakai Twitter serta saluran
Indonesia. Kandidat serta regu berhasil pada media sosial buat berbagi slogan serta
pemilihan Presiden tahun 2019 ini bisa kebijakan, mengguncang popularitas lawan
menggunakan media sosial guna mereka serta mengumpulkan pendukung saat
mengantarkan pesan kampanye [1]. sebelum kampanye[3].
Media sosial saat ini mempunyai Analisis sentimen merupakan sesuatu
banyak jenisnya mulai dari Twitter, Facebook, proses komputasi dengan menguasai,
Instagram, serta sebagainya. Dengan mengekstrak serta mencerna informasi
banyaknya media sosial, sehingga penduduk tekstual secara otomatis buat memperoleh
terutama generasi muda bisa dengan leluasa suatu data sentimen yang ada dalam sesuatu
memutuskan pilihan media sosial guna kalimat opini ataupun komentar, sikap serta
keperluan hiburan, komunikasi penyampain emosi seorang terhadap entitas
pendapat, perihal ini nampak dari pengguna (menggambarkan orang, peristiwa ataupun
aktif media sosial di Indonesia, dengan jumlah topik), tujuannya sediakan data berharga
Analisis Sentimen Pemilu 2024 dengan Naive Bayes Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)

1
EXPLORE – Volume 13 No 1 Tahun 2023 p-ISSN : 2087-894X
Terakreditasi Sinta 5 SK No : 23/E/KPT/2019 e-ISSN : 2656-615X

untuk seorang yang tercantum dari suatu memprediksi klasifikasi dengan akurasi 0.96
dataset yang tidak terstruktur. Besarnya atau 96% sensitivitas 100%[8].
pengaruh serta guna dari analisis sentimen Pada penelitian yang bejudul
mengakibatkan riset serta aplikasi berbasis Implementasi Particle Swarm Optimization
analisis sentimen tumbuh sangat pesat, telah (PSO) pada Analysis Sentiment Review
banyak industri yang memfokuskan pada Aplikasi Trafi menggunakan Algoritma Naive
layanan analisis sentimen[4]. Bayes (NB), setelah melakukan Pre-
Naive Bayes adalah pengklasifikasi processing dengan Tokenizazion, Stopwards
paling sederhana dan paling umum digunakan. Removal dan Steamming Sebelum
Naive Bayes memperkirakan probabilitas kelas menggunakan optimasi dengan PSO pada
berdasarkan distribusi kata dalam sebuah akurasi dataset adalah 69,50% setelah
dokumen. Naive Bayes memiliki beberapa dikombinasikan antara Naive Bayes dan PSO,
keunggulan seperti akurat, cepat dan tinggi. akurasinya adalah 72,3 %. Pengunakan PSO
Banyak peneliti telah melakukan klasifikasi dan Naïve Bayes sesuai dengan konsep
pendapat menggunakan Naive Bayes. Namun, penambangan Text , yang bertujuan untuk
klasifikasi ini memiliki batasan penting, karena menemukan pola dalam teks, pengunaan PSO
tidak selalu mungkin untuk memenuhi asumsi Algoritma Naive Bayes (NB) dalam penelitian
independensi antar atribut. Dan ini ini dapat meningkatkan akurasi [9].
mempengaruhi keakuratan klasifikasi[5].
Penelitian berjudul Metode Seleksi
Particle Swarm Optimization (PSO)
Fitur Untuk Klasifikasi Sentimen Menggunakan
adalah teknik optimasi yang sangat sederhana
Algoritma Naive Bayes: Sebuah Literature
untuk menerapkan dan memvariasikan
Review, dari hasil pengujian seleksi fitur
beberapa parameter. Ada beberapa metode
Information Gain (IG), Particle Swarm
optimasi dalam Particle Swarm Optimization
Optimization (PSO), Chi Square dan N-Gram
(PSO), antara lain meningkatkan bobot atribut
dari visualisasi hasil analisis berdasarkan
dari setiap atribut atau variabel yang
penelusuran literatur terhadap 25 artikel
digunakan, pemilihan atribut (attribute
ilmiah, dapat diketahui bahwa seleksi fitur
selection), dan seleksi fitur[6].
Particle Swarm Optimization (PSO)
merupakan metode seleksi fitur yang paling
2. Kajian Pustaka sesuai dan bersama-sama dengan algoritma
Penelitian berjudul Analisis Sentimen klasifikasi Naive Bayes memberikan hasil
Persepsi Masyarakat Terhadap Pemilu 2019 terbaik. Akurasi dapat bergantung pada jumlah
Pada Media Sosial Twitter Menggunakan set data yang digunakan serta metode
Naive Bayes, Dalam penelitian ini, kesimpulan pemilihan fitur. Grafik perbandingan nilai
dari klasifikasi Naive Bayes menunjukkan akurasi rata-rata menunjukkan bahwa
bahwa kumpulan tweet pemilu 2019 memiliki kombinasi algoritma Naive Bayes dengan fitur
persepsi negatif sebesar 52%, jauh lebih Particle Swarm Optimization (PSO) memiliki
banyak daripada persepsi positif, yaitu 18, dan nilai tertinggi dengan 89,08%. Sedangkan
persepsi netral 31% lebih tinggi dari pada rata-rata akurasi metode seleksi N-Gram lebih
persepsi positif. Akurasi klasifikasi data latih rendah dari PSO dengan akurasi 87,77%,
menurut uji data Naive Bayes 81% adalah metode seleksi fitur Chi-Square di bawah N-
76%, nilai akurasi rata-rata untuk setimen Gram dengan akurasi 85,10% dari akurasi
positif adalah 86,65%, sentimen negatif adalah rata-rata information gain pemilihan fitur
77,15% dan sentimen netral adalah 80,95%, berada di 80,20%[10].
sedangkan nilai rata-rata untuk recall adalah
positif. sentimen sebesar 36,8 persen,
3. Metode Penelitian
sentimen negatif sebesar 93,2 persen, dan
netral sebesar 86,8 persen[7]. Pada penelitian menggunakan metode
Naïve Bayes berbasis Particle Swarm
Dalam penelitian yang dilakukan untuk
Optimization (PSO) untuk menghasilkan
mengkaji klasifikasi Naive Bayes dalam
akurasi terbaik dalam menganalisa sentimen
memprediksi kepuasan Mahasiswa terhadap
Pilpres 2024 pada Twitter. Proses yang
Fakultas Keguruan pada Program Studi
dilakukan agar mampu menghasilkan akurasi
Matematika Fakultas MIPA Universitas Sam
terbaik adalah sebagai berikut.
Ratulangi Manado. Penelitian ini menghasilkan
200 dataset yang digunakan sebagai data latih a. Pengambilan Data
dan 100 dataset yang digunakan sebagai data Pengumpulan data pada penelitian ini
uji. Dari 50 data latih dengan rating Baik, 6 menggunakan teknik yang bernama Crawling
data dan 44 data Tidak baik. Pengujian yang digunakan untuk mengindeks data pada
menggunakan metode Naive Bayes dapat
Analisis Sentimen Pemilu 2024 dengan Naive Bayes Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)

2
EXPLORE – Volume 13 No 1 Tahun 2023 p-ISSN : 2087-894X
Terakreditasi Sinta 5 SK No : 23/E/KPT/2019 e-ISSN : 2656-615X

halaman dengan pencari sumber daya (URL) d. Evaluasi


unik, termasuk Antarmuka Pemrograman Dalam penelitian ini menggunakan
Aplikasi (API) untuk menambang kumpulan Confusion matrix yang merupakan tabel yang
data yang lebih besar. Memanfaatkan Twitter akan memberikan informasi berupa
API untuk mendapatkan parameter yang membandingkan hasil klasifikasi yang
diteliti, dalam hal ini peneliti menggunakan diberikan oleh sistem (prediksi) dengan hasil
menggunakan kata kunci "Pemilu 2024" dan klasifikasi yang sebenarnya. Tabel Confusion
membatasi dataset sebanyak 1000 data dan matrix menunjukkan jumlah data uji yang
hanya berfokus pada postingan twet. diklasifikasikan dengan benar dan jumlah data
b. Pemrosesan Data uji yang salah diklasifikasikan[11]. Tahap
Pada langkah selanjutnya, data yang evaluasi dilakukan untuk mengetahui
diperoleh disiapkan sedemikian rupa sehingga keakuratan dari pemodelan yang telah
dapat diproses selama pemodelan. Tahap diterapkan pada data latih. Kemudian
pemrosesan atau pengolahan data meliputi membandingkan hasil dari dua dataset yang
kegiatan membuat data sekaligus berbeda dengan menerapkan Confusion
membersihkan data sehingga dapat digunakan matrix untuk menghitung akurasi.
untuk tahap modeling atau pemodelan data.
Berikut tahapan pemrosesan data diantaranya: 4. Implementasi Sistem dan Hasil
1) Cleaning menghapus variabel yang tidak a. Pengambilan data
dibutuhkan, seperti URL, simbol.
Pengambilan data pada penelitian ini
2) Labeling memberi label positif, negatif dan didapatkan dari postingan para pengguna
netral. media sosial Twitter, dengan menggunakan
3) Tokenizing memengal kalimat menjadi teknik crawling data dengan memanfaatkan
beberapa bagian atau kata. API Twitter. Jumlah dataset yang terambil
4) Transform Case merubah semua huruf sebanyak 5000 data, data tersebut berisi
besar atau huruf kecil ataupun sebaliknya. atribut text yang merupakan postingan atau isi
twet yang berkaitan dengan kata kunci.
5) Stopword removal merupakan proses untuk
menghilangkan kata yang tidak diperlukan. b. Pemrosesan Data
6) Stemming menghilangkan imbuhan yang Setelah pengambilan data, tahap
terdapat pada masing-masing kata selanjutnya adalah melakukan persiapan data
sehingga menjadi kata dasar. yang telah didapat agar dapat terolah pada
saat melakukan pemodelan. Tahap
7) Filter Tokens menghilangkan kata dengan
pemrosesan data mencakup kegiatan
panjang huruf tertentu.
membangun data dan juga membersihkan
c. Pemodelan Data data agar siap untuk dikelola pada tahap
Pada tahap ini melakukan analisis pemodelan. Alur pemrosesan data dapat
data berdasarkan algoritma yang telah
ditentukan yakni Naïve Bayes (NB).
Pengklasifikasi Naïve Bayes adalah
pengklasifikasi pembelajaran yang diawasi
karena memiliki supervisor (pengklasifikasian
manual yang dilakukan manusia pada data dilihat pada gambar 1.
yang digunakan dalam pelatihan) sebagai guru Gambar 1. Pemrosesan Data
selama proses pembelajaran. Selain itu, Setelah melakukan pemrosesan data, dataset
kinerja Naïve Bayes memiliki waktu klasifikasi tersebukan akan dibagi dengan porsi 70%
yang singkat, sehingga mempercepat proses data latihan dan 30% data uji seperti gambar
sistem analisis sentimen [4]. Serta 2.
menggunakan optimasi Particle Swarm
Optimization (PSO) yang dapat dianggap
sebagai sekelompok burung yang mencari
makan di suatu daerah. Burung tidak tahu di
mana makanannya, tetapi mereka tahu
seberapa jauh makanannya, strategi terbaik Gambar 2. Pembagian Data
untuk mencari makanan adalah mengikuti
burung yang paling dekat dengan c. Pemodelan Data
makanannya[9].
Pemodelan data yang dilakukan
adalah mengklasifikasikan label positif, negatif
Analisis Sentimen Pemilu 2024 dengan Naive Bayes Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)

3
EXPLORE – Volume 13 No 1 Tahun 2023 p-ISSN : 2087-894X
Terakreditasi Sinta 5 SK No : 23/E/KPT/2019 e-ISSN : 2656-615X

dan netral pada twet yang berkairan dengan


Pemilu 2024 menggunakan algoritma Naïve Untuk pengujian model dengan
Bayes berbasis Particle Swarm Optimization menggunakan algoritma Naïve Bayes berbasis
(PSO) untuk mendapatkan nilai akurasi Particle Swarm Optimization (PSO) maka
terbaik. Gambar 3 menunjukan pemodelan dapat menghasilkan sebuah nilai akurasi
data Naïve Bayes berbasis Particle Swarm (Confusion matrix) yang dapat dilihat pada
Optimization (PSO). Gambar 5.

Gambar 5. Akurasi NB+PSO

Untuk performa Naïve Bayes tanpa


Particle Swarm Optimization (PSO) dan Naïve
Bayes berbasis Particle Swarm Optimization
(PSO) dapat dilihat pada tabel 1.
Gambar 3. Pemodelan Data Tabel 1. Evaluasi
Model Akurasi
c. Evaluasi
NB 73,67%
Setelah tahapan pemodelan selesai
maka selanjutnya adalah melakukan evaluasi NB+PSO 78,33%
terhadap hasil dari pemodelan tersebut.
Membandingkan dua hasil dari pemodelan
algoritma Naïve Bayes tanpa Particle Swarm 5. Kesimpulan
Optimization (PSO) dan Naïve Bayes berbasis Dalam penelitian ini setelah dilakukan
Particle Swarm Optimization (PSO) yang pemrosesan data dan pemodelan dengan
berupa akurasi antara model. Evaluasi membandingkan Naïve Bayes tanpa Particle
bertujuan untuk menentukan nilai kegunaan Swarm Optimization (PSO) dan Naïve Bayes
dari model yang telah berhasil dibuat pada berbabis Particle Swarm Optimization (PSO),
langkah sebelumnya. Evaluasi dilakukan dari hasil evaluasi diketahui bahwa nilai
dengan menggunakan Confusion matrix yaitu akurasi terbaik didapat oleh Naïve Bayes
true positive rate, true netral rate dan true berbabis Particle Swarm Optimization (PSO)
negatif rate serta false positif rate, false netral dengan nilai akurasi sebesar 78,33%, lebih
rate dan false negative rate sebagai indikator. unggul sebesar 4,66% dari hasil evaluasi
True positif rate adalah persentase dari kelas Naïve Bayes tanpa Particle Swarm
positif yang berhasil diklasifikasi sebagai kelas Optimization (PSO) yang mendapat nilai
positif, true netral rate adalah persentase dari akurasi 73,67% dengan menggunakan 1000
kelas netral yang berhasil diklasifikasi sebagai dataset. Penerapan optimasi Particle Swarm
kelas netral, sedangkan true negatif rate Optimization (PSO) pada algoritma Naïve
adalah persentase dari kelas negatif yang Bayes terhadap analisis sentimen Pemilu 2024
berhasil diklasifikasi sebagai kelas negatif. dalam penelitian ini dikertahui dapat
Begitupun untuk false rate yang merupakan meningkatkan akurasi.
kebalikan dari true rate.
Dari hasil pengujian model dengan 6. Pustaka
menggunakan algoritma Naïve Bayes tanpa [1] KPU, “Kampanye Pemilihan Umum,”
Particle Swarm Optimization (PSO) maka peraturan.bpk.go.id, 2018.
dapat menghasilkan sebuah nilai akurasi https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/
(Confusion matrix) yang dapat dilihat pada 173318/peraturan-kpu-no-23-tahun-2018
Gambar 4. (accessed Apr. 17, 2022).
[2] T. Rizki Putra and A. Nurcholis,
“Pengaruh Media Sosial terhadap
Partisipasi Pemilih Pemula pada
Pemilihan Presiden 2019: Studi pada
Mahasiswa FISIPOL UGM,” J. PolGov,
Gambar 4. Akurasi NB vol. 2, no. 1, pp. 193–222, 2021, doi:

Analisis Sentimen Pemilu 2024 dengan Naive Bayes Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)

4
EXPLORE – Volume 13 No 1 Tahun 2023 p-ISSN : 2087-894X
Terakreditasi Sinta 5 SK No : 23/E/KPT/2019 e-ISSN : 2656-615X

10.22146/polgov.v2i1.1372. Sentimen Twitter,” Smatika J., vol. 10, no.


[3] I. Kurniawan and A. Susanto, 02, pp. 71–76, 2020, doi:
“Implementasi Metode K-Means dan 10.32664/smatika.v10i02.455.
Naïve Bayes Classifier untuk Analisis
Sentimen Pemilihan Presiden (Pilpres)
2019,” Eksplora Inform., vol. 9, no. 1, pp.
1–10, 2019, doi:
10.30864/eksplora.v9i1.237.
[4] N. Herlinawati, Y. Yuliani, S. Faizah, W.
Gata, and S. Samudi, “Analisis Sentimen
Zoom Cloud Meetings di Play Store
Menggunakan Naïve Bayes dan Support
Vector Machine,” CESS (Journal Comput.
Eng. Syst. Sci., vol. 5, no. 2, p. 293, 2020,
doi: 10.24114/cess.v5i2.18186.
[5] S. Budi, “Text Mining Untuk Analisis
Sentimen Review Film,” Techno.COM,
vol. 16, no. 1, pp. 1–8, 2017.
[6] A. Mustopa, Hermanto, Anna, E. B.
Pratama, A. Hendini, and D. Risdiansyah,
“Analysis of user reviews for the
pedulilindungi application on google play
using the support vector machine and
naive bayes algorithm based on particle
swarm optimization,” 2020 5th Int. Conf.
Informatics Comput. ICIC 2020, vol. 2,
2020, doi:
10.1109/ICIC50835.2020.9288655.
[7] S. Juanita, “Analisis Sentimen Persepsi
Masyarakat Terhadap Pemilu 2019 Pada
Media Sosial Twitter Menggunakan Naive
Bayes,” J. Media Inform. Budidarma, vol.
4, no. 3, p. 552, 2020, doi:
10.30865/mib.v4i3.2140.
[8] R. Hendra Tinambunan, J. Titaley, and C.
E. Mongi, “KLASIFIKASI NAIVE BAYES
DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT
PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO,” Pros. Semin. Nas. SAINS
DAN Terap. VI, pp. 141–149, 2022.
[9] E. Rini Yulia and K. Solecha,
“Implementasi Particle Swarm
Optimization (PSO) pada Analysis
Sentiment Review Aplikasi Trafi
menggunakan Algoritma Naive Bayes
(NB),” J. Tek. Komput. AMIK BSI, vol. 7,
no. 1, pp. 25–29, 2021, doi:
10.31294/jtk.v4i2.
[10] F. Septianingrum and A. S. Y. Irawan,
“Metode Seleksi Fitur Untuk Klasifikasi
Sentimen Menggunakan Algoritma Naive
Bayes: Sebuah Literature Review,” J.
Media Inform. Budidarma, vol. 5, no. 3, p.
799, 2021, doi: 10.30865/mib.v5i3.2983.
[11] M. I. Fikri, T. S. Sabrila, and Y. Azhar,
“Perbandingan Metode Naïve Bayes dan
Support Vector Machine pada Analisis
Analisis Sentimen Pemilu 2024 dengan Naive Bayes Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)

Anda mungkin juga menyukai