Anda di halaman 1dari 8

12

Peranan Pelabuhan Buleleng Sebagai Pusat Pelayaran Dan Jalur


Perdagangan Pada Masa Pemerintahan Hindia BelandaTahun 1846-1939.

The Role of Port of Buleleng As A Sailing Center and Trade Line During the Government of the
Dutch East Indies in 1846-1939.

Ni Kadek Martini, Dewa Made Alit

Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mahadewa Indonesia


Jl. Seroja Tonja-Denpasar Utara, Bali (80239)
*Pos-el: martini@yahoo.com, dewadaton@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dan potensi yang dimiliki pelabuhan
Buleleng sebagai pusat pelayaran dan jalur perdagangan pada masa pemerintahan Hindia Belanda
tahun 1846-1939,untuk mengetahui faktor yang menyebabkan perkembangan pelabuhan Buleleng
sebagai pusat pelayaran dan jalur perdagangan pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1846-
1939, dan untuk pengetahui peranan pelabuhan Buleleng sebagai pusat pelayaran dan jalur
perdagangan pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1846-1939. Dari penelitian sejarah ini,
penulis menerapkan beberapa metode penelitian sejarah yaitu Heuristik yaitu sumber tertulis dan lisan
diperoleh dari berbagai sumber yaitu arsip kolonial tahun 1850 an , buku Bali Pada Abad XIX,
Perdagangan dan Politik di Nusa Tenggara 1815-1915, Soenda Kecil Museum dan Sejarahnya,Kritik
Sejarah yaitu kritik intern dan ekstern, Interpretasi, dan Historiografi, Dari hasil analisis data dapat
diperoleh hasil penelitiansebagai berikut: Alasan kolonial Belanda membangun pelabuhan Buleleng
,yaitu posisi geografi, kondisi wilayah, Selain faktor yang mendorong perkembangan pelabuhan
Buleleng yaitu faktor letak, faktor politik, faktor hinterland, dan faktor jumlah penduduk. Dengan
eksitensi pelabuhan Buleleng maka mempunyai peranan sebagai perdagangan komoditas
lokal,pelabuhan buleleng dalam kancah perdagangan internasional,berbagai komoditas ekspor impor
Bali utara, dan sebagai pusat pelayaran.

Kata kunci :Peranan,Pelabuhan, Pelayaran, Perdagangan, Buleleng.

Abstract. This study aims to determine the reasons and potential of the Buleleng port as a shipping
center and trade route during the Dutch East Indies government in 1846-1939, to determine the factors
that led to the development of the Buleleng port as a shipping center and trade route during the Dutch
East Indies government in 1846- 1939, and to find out the role of the port of Buleleng as a shipping
center and trade route during the Dutch East Indies government in 1846-1939. From this historical
research, the author applies several methods of historical research, namely Heuristics, namely written
and oral sources obtained from various sources, namely the 1850's colonial archives, Bali's books on
XIX Century, Trade and Politics in Nusa Tenggara 1815-1915, Soenda Kecil Museum and Its History
Historical criticism, namely internal and external criticism, interpretation, and historiography. From
the results of data analysis, the following research results can be obtained: The reasons for the Dutch
colonial development of the Buleleng port, namely the geographical position, regional conditions, in
addition to the factors driving the development of the Buleleng port are location factors, factors
politics, hinterland factors, and population factors. With the existence of the Buleleng port, it has a
role as a local commodity trade, the port of Buleleng in the international trade arena, various northern
Bali import export commodities, and as a shipping center.
13

Keywords: Role, Port, Shipping, Trade, Buleleng.

PENDAHULUAN belanda agar kapal belanda tidak disita


oleh pihak kerajaan buleleng.
Pelabuhan buleleng Sejarah perkembangan
kawasan Pelabuhan Buleleng dibedakan Pada tahun 1846 akhirnya pemerintah
kedalam tiga tahap, yakni: jaman kerajaan, Hindia Belanda menguasai daerah Bali dan
jaman kolonial, dan jaman kemerdekaan. menjadikan Kota Singaraja sebagai pusat
Pada jaman kerajaan kawasan Pelabuhan pemerintahan di Pulau Bali. Sebagai kota
Buleleng merupakan kawasan yang berada pusat pemerintahan maka dibangunlah
dalam kekuasaan Kerajaan Buleleng. berbagai fasilitas kota termasuk
Dalam konsep tata ruang tradisional Bali, diantaranya adalah Pelabuhan Buleleng.
kawasan pelabuhan yang berada di daerah Belanda membangun Pelabuhan Buleleng
pantai utara Buleleng dianggap sebagai karena dari segi letak geografis yang baik
kawasan nista (kotor). Kawasan ini baru laut bali utara dapat dilintasi berbagai
mulai ada permukiman pada abad ke 17 wilayah , kondisi kedalaman laut di daerah
sebelum belanda belum menguasai ini tidak terlalu dalam sehingga walaupun
wilayah bali khususnya di bali utara ketika telah dibuatkan dermaga kapal-kapal besar
pelaut bugis lebih dahulu berlayar dari tidak dapat merapat langsung ke daratan.
Makasar datang ke kawasan bali utara. Kegiatan bongkar muat kapal besar
Hubungan yang baik dengan kerajaan dilakukan dengan bersandar di tengah laut
Buleleng dan penduduk pribumi membuat kemudian dengan mengunakan kapal yang
orang-orang bugis tersebut diberikan lahan lebih kecil untuk mencapai dermaga.
bermukim di daerah pantai utara Buleleng Pelabuhan Buleleng pada masa
yangmenjadi Pelabuhan Buleleng.Selain Pemerintahan Hindia Belanda merupakan
menjadi nelayan, keberadaan masyarakat pintu gerbang utama Pulau Bali. Berbagai
Bugis di kawasan ini dimanfaatkan oleh fasilitas pelabuhan seperti: dermaga,
Raja Buleleng sebagai armada laut karena gudang, terminal, kantor pabean dan
keahlian mereka di laut serta berdagang jembatan yang menyeberangi Sungai
dikarenakan kerajaan Buleleng terletak di Buleleng dibangun di kawasan ini.
tepi pantai maka dari itulah kerajaan Pesatnya pertumbuhan kawasan pelabuhan
Buleleng memanfaatkan orang bugis membuat perkampungan nelayan bugis
berdagang agar kerajaan Bulelengpun bergeser dari kawasan ini, kawasan
mendapatkan keuntungan serta dapat pelabuhan diutamakan sebagai kawasan
memajukan wilayah bali utara pada waktu pegudangan untuk distribusi barang.
itu. Orang bugis telah lama dikenal sebagai Aktifitas yang ramai pada Pelabuhan
bangsa pedagang, ketika itu bali utara Buleleng memberi pengaruh pada kawasan
sebagai tujuan mereka untuk berdagang disekitar pelabuhan yang mulai menjadi
khususnya berdagang dengan komoditinya kawasan perdagangan. Dengan letak yang
kain. sangat strategis menjadikan pelabuhan
buleleng adalah salah satu pelabuhan
Pada tahun 1841 yaitu pada abad ke 18 penting yang ada di Bali. Keunikan
sebelum Hindia Belanda menguasai Pelabuhan Buleleng dengan pelabuhan
wilayah bali utara , pihak Belanda lainnya yang ada di Bali khususnya di Bali
memaksa pihak dari kerajaan Buleleng utara adalah dimana pelabuhan buleleng
untuk menghapus hukum adat tawang berada di tengah jalur perdagangan baik
karang dan akhirnya dipenuhi dengan pelabuhan Sangsit dan pelabuhan
penghapusan hukum adat tawang karang Temukus , sehingga pengaruh bugis sangat
tersebut hanya berlaku untuk kapal-kapal terlihat sekali di daerah Buleleng. Sebuah
14

pelabuhan sangat memegang peranan pasaran dan harga jualnya tinggi yaitu
penting , yakni sebagai pusat aktivitas cengkeh dan kopi. Kemunculan komoditas
kemaritiman. Kegiatan pelayaran dan baru di dalam perdagangan tidak terlepas
perdagangan yang berlangsung di dari pengaruh politik ekonomi yang di
pelabuhan mempunyai pengaruh besar terapkan pemerintahan hindia belanda.
terhadap perkembangan kota pelabuhan. Tujuan dari politik ekonomi tersebut
Terdapat dua konsep mengenai pengertian adalah berusaha untuk meningkatkan hasil-
pelabuhan yang mengacu pada konsep hasil di kepulauan nusantara agar dapat
ekonomi dan konsep fisik. Berdasarkan menunjang kegiatan perdagangan dunia.
konsep ekonomi , pelabuhan dianggap Kebijakan pengembangan terhadap
sebagai tempat tukar menukar atau keluar pelabuhan , tidak hanya berupa
masuknya barang-barang komoditas antara pembangunan fasilitas-fasilitas
daerah di pelabuhan dengan daerah pendukung, tetapi juga dengan melakukan
seberang, sementara berdasarkan konsep moderenisasi terhadap pengelolaan
fisik maka pelabuhan dianggap sebagai pelabuhan dagang.
tempat berlabuhnya kapal dapat
terlindungi dari ombak besar dan angin Perkembangan pelabuhan Buleleng
yang besar. sebagai salah satu pusat perdagangan dan
pelayaran, turut pempengaruhi kebijakan
Kawasan laut Buleleng merupakan pembangunan yang diterapkan oleh
suatu wilayah laut yang terletak di bagian pemerintah Hindia Belanda pada tahun
utara pulau bali. Sejak abad 17 , kawasan 1910-an . Memasuki masa perpindahan Ibu
di sekitar laut buleleng sudah termasuk Kota Bali pada tahun 1958-1960 , kondisi
dalam perdagangan laut diseluruh wilayah pelayaran dan perdagangan di Pelabuhan
nusantara. Hubungan perdagangan yang Buleleng juga mendapat pengaruh dari
lebih luas terjadi setelah ekspansi merosotnya ekonomi. Terjadinya
perdagangan Internasional berlangsung perubahan dengan dijadikannya pelabuhan
hampir disebagian besar wilayah nusantara sebagai tempat perang pada masa
pada tahun 1830-an . Sejak saat itu. mulai penjajahan yang dilakukan oleh Jepang ,
muncul pusat-pusat perdagangan baru di tidak adanya kapal-kapal asing yang
kawasan laut Buleleng, salah satunya berlabuh di Pelabuhan Buleleng dan
deretan pertokoan mulai bermunculan di akhirnya pihak Hindia Belanda
kawasan ini, sebagai sarana jual-beli mengurangi pelayaran akibat dampak
barang distribusi pelabuhan. Pertokoan ini merosotnya ekonomi. Berbagai dinamika
sebagian besar dimiliki oleh kaum dari yang terjadi dalam perkembangan
etnis Cina, yang memang terkenal sebagai pelayaran dan perdagangan di Pelabuhan
bangsa pedagang. Semua distribusi barang Buleleng sejak penetapan Pelabuhan
dari dan keluar Bali melalui pelabuhan ini. Buleleng oleh pemerintah Hindia Belanda
Sebagian besar hasil ternak dan hasil bumi tahun 1846
dari Bali diekspor ke Malaka dan
Hongkong melalui pelabuhan ini. Banyak METODE PENELITIAN
kapal-kapal besar berlabuh di dekat
pelabuhan sebagai penghubung kota-kota Metode penelitian ini termasuk jenis
pelabuhan di nusantara seperti Semarang penelitian pustaka yaitu penelitian yang
dan Makasar, serta kota-kota di Sunda sumber datanya buku-buku dan tulisan.
Kecil seperti Ampenan dan Kupang. Penelitian ini terdapat 4 tahap yaitu
pemilihan topik , heuristik , kritik sumber,
Pada abad ke 19 perekonomian interpretasi, dan historiografi. Penelitian
wilayah Buleleng mengalami perubahan. yang dilakukan pada umumnya lebih
Apabila sebelumnya hasil ternak dan kapas terfokus pada peranan serta aktivitas
merupakan komoditas utamanya maka perdagangan di Pelabuhan Buleleng seperti
muncul komoditi baru yang lebih laku di beberapa penelitian yang sudah pernah
15

dilakukan yaitu : (1) Drs Made Buleleng(1)Faktor politik Dilihat dari


Pageh,M.Hum (2018) yang berjudul faktor politik , pelabuhan dibangun bisa di
“Soenda Kecil Museum dan Sejarah dalam bangun dalam keadaan mati dan bisa
penelitiannya menjelaskan aktivitas dibangun hidup. Pemerintahan Belanda
perdagangan yang terjadi di pabean yang memberikan peluang dan yang
Buleleng, Pelabuhan Buleleng sangat memberikan pengawasan kepada
ramai dan berkembang pesat.(2)I Gde pedagang-pedagang tradisional agar
Parimartha (2016). “Perdagangan dan berlabuh ke pelabuhan Buleleng.(2)faktor
Politik di Nusa Tenggara 1815- HinterlandPelabuhan Buleleng memang
1915”Dalam bukunya membahas tentang pelabuhan interland yang artinya Buleleng
keadaan umum mengenai lingkungan itu memiliki daerah-daerah belakang yang
geografis, sumber kehidupan penduduk, sangat subur, yang memang nantinya
sistem politik dan perdagangan di Nusa diperjual belikan hasil dari daerah
Tenggara.(3) Ida Agung Anak Gde Agung belakang di pelabuhan Buleleng. Misalnya
(1989) “Bali Pada Abad XIX” Dalam daerah Buleleng yang berada di bagian
bukunya ini mengisahkan timur,bagian tengah, serta di bagian barat,
tentangkeadaanaktivitas perdagangan dan adapun bagian-bagian daerah
pelayaran yang terjadi di Pelabuhan di interland(3)Faktor Jumlah Penduduk.
Bali, lalu menyusun cerita sejarah atau Masalah penduduk dalam tulisan ini,
penulisan sejarah. dipandang sebagai salah satu faktor dari
faktor-faktor produksi, selain faktor alam,
faktor manusia, dan faktor modal. Faktor
HASIL DAN PEMBAHASAN penduduk dapat dipandang sebagai faktor
tenaga kerja dan atau juga sebagai faktor
Alasan Pemerintah Kolonial Belanda pelaku yang sangat penting dalam sistem
Membangun Pelabuhan Buleleng pada perekonomianPertumbuhanpenduduk serta
Tahun 1846-1939 struktur yang ada di dalamnya dari waktu
ke waktu, serta kehidupan ekonomi
Pemerintahan Kolonial Belanda kelompok penduduk tertentu, sangat
membangun Pelabuhan Bulelengdukung berguna untuk melihat struktur
oleh berbagai alasan sebagai berikut yaitu : perdagangan, tingkat-tingkat perdagangan,
(1)Alasan Geografi yaitu posisi pantai dan aktivitas perdagangan yang ada di
utara yang mendukung dibangunnya suatu daerah Bali Utara. Karena dari data
pelabuhan serta ,(2) Letak wilayah pantai kependudukan dapat dijelaskan banyak
Utara yang sangat strategis karena hal, sehubungan dengan kehidupan sosial
melewati daerah-daerah perdagangan. ekonomi masyakat Bali Utara.

Faktor yang mendorong perkembangan Peranan dari Pelabuhan Buleleng


Pelabuhan Buleleng sebagai pusat pelayaran dan jalur
perdagangan pada tahun 1846 – 1939.
Dengan eksisnya kawasan pantai utara
yang telah dibangun pelabuhan, sangat
Di samping jalan darat sebagai sarana
berpengaruh terhadap perkembangan
pendukung perdagangan di kota Singaraja
pelabuhan itu sendiri, keuntungan yang
adalah jalan laut yang lebih berkembang
diperoleh dari hubungan suatu negara
pesat. Bahkan lintas laut merupakan sarana
dengan negara lain, yang berada dalam
perhubungan utama dalam perdagangan
satu kawasan laut tertentu akan
sejak awal. Sehubungan dengan lintas laut,
memperoleh perkembangan yang sangat
kota Singaraja memiliki Pelabuhan
pesat. Hal ini turut mempengaruhi upaya-
Buleleng sebagai pelabuhan tempat ke
upaya negara dalam membangun sistem
luar- masuknya barang.Adapun peranan
pertahanan negaranya, yang bertumpu
pelabuhan Buleleng yaitu: (1)Perdagangan
pada kekuatan laut. Adapun faktor
Bali Utara Pada Awal Kekuasaan
berkembangnya pelabuhan
16

Belanda,Perdagangan Komoditas Lokal di yang dipengaruhi oleh angin musim dan


Pelabuhan Buleleng yaitu ada komoditas terdapat musim kemarau dan hujan.
kopi, sapi , babi, gula aren, anyaman Termasuk dalam hal ini segala yang
bambu ,Pelabuhan Buleleng dalam Kancah berkaitan dengan seperti hasil alam dan
Perdagangan Internasional,(2)Berbagai keadaan iklim yang berpengaruh terhadap
Komoditas Ekspor Bali Utara,Impor upaya pengembangan kekuatan laut. Oleh
Kebutuhan Lokal di Bali Utara, 1900- karena itu sangatlah tepat jika di wilayah
1918,(3)Struktur Perdagangan Bali Utara pantai Bali Utara di bangun
1900-1942Pada zaman
kolonial,perdagangantelah
mempergunakan uang resmi yang pelabuhan Buleleng dikarenakan keadaan
dikeluarkan oleh pemerintah Hindia pantainya cukup baik, sehingga cocok
Belanda, namun uang kepeng Cina masih untuk membangun sebuah pelabuhan.
tetap dipergunakan, karena sudah Dari paparan penulis akan
memasyarakat dan mendarah daging jauh menyimpulkan faktor yang mendorong
sebelumnya.(4)Peranan Subandar dalam berkembangnya pelabuhan Buleleng yaitu
Perdagangan di Kota Singaraja yaitu Pada faktor letak, faktor politik, faktor
saat kedatangan Belanda pertama ke hinterland, faktor pariwisata, serta faktor
Buleleng, ditemukan ada tujuh pelabuhan jumlah penduduk sangatlah berpengaruh
yang disewa olehSubandar Cina, dengan terhadap perkembangan pelabuhan
pusatnya adalah Pabean Buleleng. Buleleng. Letak wilayah di pantai utara
atau di kawasan Buleleng sangat strategis
SIMPULAN DAN SARAN yakni terletak di jalur perdagangan
melewati daerah perdagangan dengan
Simpulan pusat-pusat perdagangan di luar dan di
Dari hasil penelitian tentang peranan kawasan pantai Buleleng sudah ramai
pelabuhan Buleleng sebagai pusat sebelumnya telah adanya
pelayaran dan jalur perdagangan pada pelabuhan.Pelabuhan Buleleng dijadikan
masa pemerintahan Hindia Belanda tahun sebagai pusat administrasi barang keluar
1846-1939 yang di paparkan, penulis dapat dan masuk datang ke Bali atau Barang Bali
simpulkan sebagai berikut: dibawa keluar atau bisa di bilang baik
Sebagian bangsa kepulauan ekspor maupun impor, barang lokal
terbesar, indonesia memiliki sektor maupun non lokal itu di administrasi dan
maritim yang luas yang di kembangkan dicatat di pelabuhan Buleleng dengan
dengan baik sehingga dapat membantu demikian pelabuhan Buleleng menjadi
Negara untuk mencapai tujuan ekonomi. ramai dikarenakan administrasi dan ramai
Pada masa kolonial Belanda pelabuhan di control politik serta dihalau agar masuk
memiliki peranan dan tujuan yang sangat ke pelabuhan Buleleng. Pelabuhan
penting sebagai pusat pelayaran dan jalur Buleleng memiliki daerah-daerah belakang
perdagangan sehingga dari paparan ini, yang sangat subur, para orang-orang asing
penulis dapat menyimpulkan alasan atau wisatawan yang datang ke Bali
pemerintahan kolonial Belanda mereka sebelumnya harus singgah di
membangun pelabuhan Buleleng yaitu pelabuhan Buleleng , serta penduduk dapat
dikarenakan dari segi letak geografis yang dipandang sebagai faktor tenaga kerja dan
baik laut Bali utara dapat dilintasi berbagai atau juga sebagai faktor pelaku yang
wilayah , kondisi kedalaman laut di daerah sangat penting dalam sistem
ini tidak terlalu dalam sehingga pelabuhan perekonomian. Oleh karena itu sangatlah
Buleleng termasuk pelabuhan alam yaitu tepat jika pelabuhan Buleleng ini sangat
alam menyediakan pelabuhan tanpa harus ramai melakukan kegiatan pelayaran dan
ada pengerukan, kondisi wilayah, Buleleng perdagangan. Maka dari itu sangat
yang terletak di wilayah Utara Pulau Bali mendorong perkembangan pelabuhan
topografinya sangat beragam serta Buleleng.
Buleleng yang memiliki iklim laut tropis
17

Dari paparan penulis akan perdagangan Belanda, terkait hal ini


menyimpulkan Peranan Pelabuhan bagaimana pelabuhan Buleleng , sebagai
Buleleng Sebagai Pusat Pelayaran dan pusat pelayaran dan jalur perdagangan
Jalur Perdagangan Pada Masa pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Pemerintahan Hindia Belanda Tahun Adapun faktor yang menyebabkan hal
1846-1939 yaitu peranan dalam aktivitas tersebut yakti faktor letak, faktor politik,
perdagangan ekspor maupun impor, faktor hinterland, dan yang terakhir faktor
berbagai komoditas lokal di Bali Utara pariwisata. Dengan begitu dewasa ini,
sangatlah mempunyai peranan yang sangat generasi muda harus benar-benar
penting terutama hasil perkebunan, mengkhayati dan selalu mengingat betapa
pertanian, perternakan dikarenakan akan di pentingnya peranan pelabuhan Buleleng
ekspor ke berbagai wilayah melalui sebagai potensi besar akan kemajuan
pelabuhan Buleleng, kapal-kapal yang kawasan Bali Utara dan pelabuhan
singgah di Pelabuhan Buleleng pun Buleleng sebagai pelabuhan yang pernah
mempunyai peranan yang sangat besar eksis dan bersejarah yang semestinya kita
untuk aktivitas naik turun orang dan kenang hingga seterusnya.
perdagangan terutama perdagangan Peranan pelabuhan sangat penting
dengan daerah lain, mengakibatkan segera dalam perekonomian dan perkembangan
terbentuk jaringan perdagangan dengan suatu daerah sebagai penghubung dan
pusat-pusat perdagangan yang ada di luar pintu masuk dalam melakukan roda
Bali. Ramainya perdagangan di Bali Utara perekonomian suatu daerah tertentu baik di
bahkan menjadi termaju di kawasan Nusa bidang ekspor maupun impor barang antar
Tenggara tidak terlepas dari peranan pulau maupun benua. Oleh sebab itu maka
kebijakan politik kolonial menjadikan pemerintah untuk menghidupkan kembali
pelabuhan Buleleng sebagai sarana ekspor pelabuhan Buleleng karena memiliki
maupun impor barang, naik turunnya potensi yang besar di bidang perdagangan
orang melalui pelabuhan Buleleng. serta harus bisa menjaga dan
memanfaatkan kesempatan yang ada
Saran terkait dengan fasilitas – fasilitas
Berbicara tentang alasan di bangunnya pelabuhan guna menjaga keamanan,
pelabuhan Buleleng pada masa ketertiban suatu pelabuhan.
pemerintahan kolonial Belanda adalah
suatu periode emas yang pernah dilalui
oleh Bali Utara. Bali Utara yang memiliki DAFTAR PUSTAKA
posisi pantai yang tenang dan sangat cocok Abd, Rahman Hamid.2013:Sejarah
dijadikan pelabuhan. Periode yang Maritim Indonesia
menunjukan bahwa negari ini pernah :Yogjakarta:Penerbit Ombak
berjaya dengan segala aktivitas Agung. 1989. Bali pada Abad XIX.
perdagangan dan pelayaran di sekitar Bali Yogyakarta: Gadjah Mada
Utara. Pengaruh dengan adanya pelabuhan University Press.
Buleleng tidak hanya di kawasan Bagus, I Gusti Ngurah (et al.), 1981.
Indonesia saja, tetapi sampai ke luar Monografi Kota Singaraja,
negeri. Hal ini terbukti dari ramainya Fakultas Sastra Universitas
pedagang asing serta aktivitas perdagangan Udayana: Denpasar.
baik impor maupun ekspor yang dilakukan Budiardjo. 2006. Dasar-Dasar Ilmu
di pelabuhan Buleleng. Dengan demikian, Politik. Jakarta: PT Gramedia
pelabuhan Buleleng kembali normal , dan Pustaka Utama.
secara otomatis pengusaha, modal asing, Clifford Geertz itu, Negara: The Theatre
masyarakat akan dapat bertumbuh seperti State in Nineteeth-Century Bali,
yang di harapkan. (New Jersey: Princeton University
Begitu pelabuhan di Indonesia Press, 1980), hal. 87
sebagai pusat pelayaran dan jalur
18

Damsar. 2015. Pengantar Teori Sosiologi. -----------------2018.”Soenda Kecil


Jakarta: Kencana. Museum dan Sejarah”,Dinas Kebudayaan
Dien. 2014. Sebuah Pengantar Ilmu Kabupaten Buleleng.
Sejarah. Jakarta: Kencana. Pageh, I Made, dkk.2017:Membuka jalan
Gede Pratiwi, Ida Ayu.1993: Peranan keilmuan:Singaraja
Pelabuhan Temukus dalam Parimartha, I Gde.2016:Perdagangan dan
Perdagangan di Bali Tahun 1849- Politik di Nusa Tenggara 1815-
1942: Universitas Udayana. Skripsi 1915:Yogyakarta:Penerbit Ombak
tidak di terbitkan. Reid, Anthony. 1992. Asia Tenggara
George Ritzer. 2015. Teori Sosiologi. dalam Kurun Niaga 1450-1680: Jilid I
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tanah di Bawah Angin, (Mochtar
Grader, C.J. Nota Van Toelichtingen Pabotinggi, Penerjemah). Jakarta: Yayasan
Betreffende het in te Stellen Obor Indonesia.
Zelfbesturend Landschap
Boeleleng, (Gedong Kirtya
Singaraja,tt.), hal. 36-37 Rip Jones. 2010 . Pengantar Teori – Teori
Hartati Prawironoto, Peranan Pasar Pada Sosial dari Teori Fungsionalisme
Masyarakat Pedesaan Daerah hingga Post-modernisme. Jakarta:
Jawa Tengah, (Jakarta: Depdikbud, Yayasan Obor Indonesia.
1992), hal. 32-69 Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi
Gonsianus, Mejin.2017. “Peranan Sejarah. Yogyakarta: Penerbit
Pelabuhan Kedindi Di Kecamatan Ombak.
Reok Kabupaten Manggarai Suari, Ni Ketut.1986: “Peranan
Tengah Nusa Tenggara Timur syahbandar di Bali pada abad XIX:
Sebagai Pusat Perdagangan Universitas Udayana. Skripsi tidak
Belanda Tahun 1939-1941: IKIP di terbitkan.
PGRI BALI. Skripsi tidak di Suratman, dkk. 2013. Ilmu Sosial dan
terbitkan Budaya Dasar. Malang: Intimedia.
Kawi, Gde. 1968 “Tinjauan Geografi Wirawan, A.A. Bagus. 2012. Pusaran
Ekonomi Pelabuhan Laut Buleleng, Revolusi Indonesia di Soenda Kecil
Sekripsi S-1, Universitas Gadjah 1945-1950 . Denpasar; Udayana
Mada, Yogyakarta. Press.
Kementrian Pendidikan. 2011. EYD -------------------------. 2012. Teori-Teori
Terbaru (Permendiknas Nomor 46 Sosial dalam Tiga Paradigma.
Tahun 2009). Yogyakarta: Pustaka Jakarta: Kencana.
Timur. Zuhdi, Susanto.2016:Cilacap (1830-1942)
Pageh, I Made. 1992. “Pelabuhan Bangkit dan Runtuhnya Suatu
Temukus dan Struktur Sosial Pelabuhan di
Ekonomi Masyarakat Sekitarnya Jawa.2016:Yogyakarta:Penerbit
Sejak Abad XIX di Daerah Banjar Ombak
Kabupaten Buleleng”, Laporan Zuhdi Susanto.1993.Pasai Kota
Penelitian, FKIP Singaraja Pelabuhan Jalan
(Unpublish). Sutra.Jakarta:Proyek Investarisasi
dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
-----------------. 1998. “Dai Tengkulak Zuhdi Susanto.1994. Kota Demak Sebagai
Sampai Subandar: Perdagangan Bandar Dagang di Jalur
Komuditas Lokal Bali Utara Pada Masa Sutra.Jakarta: Proyek Investarisasi
Kolonial Belanda, 1850-1942”, Tesis. dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta Sumiyati,(2018),”Eksistensi Bima Dalam
(Unpublish). Pelayaran dan Perdagangan Antar
Pulau”.Jurnal Ilmu Sejarah dan
Pendidikan.18, (1), 39-52.
19

Zuraidah,dkk(2017).”Pelabuhan Sangsit Abad XIX”.Jurnal Humanis,


Sebagai Pusat Perdagangan Pada Fakultas Ilmu Budaya Unud.20,18-
Masa Pemerintahan Kolonial 25.
Belanda di Kabupaten Buleleng

Anda mungkin juga menyukai