Anda di halaman 1dari 11

‫‪Hadits Arba’in no.

37‬‬

‫‪Keadilan dan Karunia Allah‬‬

‫ض َي هللاُ َعنْ ُه َما َع ِن النيب صلى هللا عليه وسلم فِ ْي َما يَ ْر ِويْ ِه َع ْن َربِ ِه تَبَ َار َك َوتَ َعاىل‬
‫اس ر ِ‬
‫َعن ابْ ِن َعبَّ ٍ َ‬

‫َّي ذَلِ َ‬
‫ك؛ فَ َم ْن َه َّم ِِبَ َسنَ ٍة فَ لَ ْم يَ ْع َمل َْها َكتَ بَ َها‬ ‫السيئَ ِ‬
‫ات ُُثَّ بََّ َ‬ ‫ال‪( :‬إِ َّن هللا َكتَب احلسنَ ِ‬
‫ات َو َّ‬ ‫َ ََ‬ ‫أَنَّهُ قَ َ‬

‫ض ْع ٍ‬
‫ف‬ ‫هللا ِع ْن َدهُ حسنَةً َك ِاملَةً‪ ،‬وإِ ْن َه َّم ِِبا فَ ع ِملَ َها َكتَ ب َها هللا ِع ْن َدهُ َع ْشر حسنَ ٍ‬
‫ات إِ َىل س ْب ِعمائَ ِة ِ‬
‫َ‬ ‫َ ََ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬ ‫ُ‬

‫ْيةٍ‪َ .‬وإِ ْن َه َّم بِ َسيِئَ ٍة فَ لَ ْم يَ ْع َمل َْها َكتَ بَ َها هللاُ ِع ْن َدهُ َح َسنَةً َك ِاملَةً‪َ ،‬وإِ ْن َه َّم ِِبَا فَ َع ِملَ َها‬ ‫ِ‬ ‫ىل أَ ْ‬
‫ض َعاف َكث ْ َ‬ ‫إَ‬
‫ِ‬

‫َكت ب ها هللا سيِئَةً و ِ‬


‫اح َدةً)‪.‬‬ ‫ََ َ ُ َ َ‬

‫ي ومسلِم يف ص ِحيحي ِهما ِِب ِذهِ احلرو ِ‬


‫ف‬ ‫َرَواهُ البُ َخا ِر ُّ َ ُ ْ ٌ َ ْ َ ْ َ َ ُُ ْ‬

‫ات‬
‫املُْف َر َد ُ‬

‫)‪(Kosakata‬‬

‫‪kemudian‬‬ ‫‪Dia‬‬ ‫َذلِ َ‬


‫ك‬ ‫َّي‬
‫بََّ َ‬ ‫ُُثَّ‬ ‫َربِ ِه ‪beliau meriwayatkan‬‬ ‫فِ ْي َما يَ ْر ِويْ ِه َع ْن‬
‫‪menjelaskannya‬‬ ‫‪dari tuhannya :‬‬

‫ن ‪maka barangsiapa :‬‬


‫فَ َم ْ‬ ‫ب ‪menetapkan/menuliskan :‬‬
‫َكتَ َ‬

‫م ‪berniat/bertekad :‬‬
‫َه َّ‬ ‫احلسنَ ِ‬
‫ات ‪kebaikan-kebaikan :‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬

‫ِِبَسنَ ٍة ‪(untuk mengerjakan) kebaikan :‬‬ ‫السيئَ ِ‬


‫ات ‪keburukan-keburukan :‬‬ ‫َو َّ‬
‫َ‬

‫‪1‬‬
ٍ َ‫َع ْشر حسن‬
‫ات‬ tidak mengerjakannya : ‫ْها‬
َ ‫يَ ْع َمل‬ ‫فَ لَ ْم‬
10 kebaikan/pahala :
ََ َ

ِ
ٍ ‫ض ْع‬
700 kali lipat : ‫ف‬ ‫َس ْب ِعمائَ ِة‬ َ ‫هللاُ ِع ْن‬
Allah tetapkan padanya : ُ‫ده‬ ‫َكتَ بَ َها‬

berkali-kali lipat ٍ‫كثِ ْْية‬ ْ َ‫أ‬


َ ‫ض َعاف‬ ِ ‫حسنَةً َك‬
kebaikan/pahala sempurna : ً‫املَة‬
َ َ َ
/ tanpa batas
ْ ِ‫َوإ‬
dan jika : ‫ن‬

(untuk mengerjakan) keburukan : ‫بِ َسيِئَ ٍة‬


ia kerjakan : ‫فَ َع ِملَ َها‬

1 dosa/ keburukan : ‫د ًة‬ ِ‫و‬


َ ‫اح‬ ً‫َسيِئَة‬
َ

❖ Terjemahan :

Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau
meriwayatkan dari Tuhannya, Tabaaraka wa ta’aala. Firman-Nya : “Sesungguhnya Allah
telah menetapkan nilai kebaikan dan kejahatan, kemudian Dia menjelaskannya. Maka
barangsiapa berniat mengerjakan kebaikan tetapi tidak dikerjakannya, Allah mencatatnya
sebagai satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berniat untuk berbuat kebaikan lalu ia
mengerjakannya, Allah mencatatnya sebagai 10 sampai 700 kali kebaikan atau lebih
banyak lagi. Jika ia berniat melakukan kejahatan, tetapi ia tidak mengerjakannya, Allah
mencatatkan padanya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berniat melakukan kejahatan
lalu dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kejahatan”. (HR. Bukhari dan Muslim
dalam Kitab Shahihnya dengan lafazh ini)

❖ Pelajaran yang bisa diambil dari hadits no. 37


1. Perbedaan antara Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi :
➔ Dari segi kandungannya:
 Al-Qur’an : Makna dan lafazhnya dari Allah
 Hadits Qudsi : Maknanya dari Allah, lafazhnya dari Rasulullah

2
 Biasanya dimulai dengan kalimat (….‫رب ِه‬
ِّ َ ‫)فيْ َما يَ ْرويْه َع ْن‬
ِ ِ ِ atau

َ َ َ ََ َ ‫ُ َ َْ ََ ىَ ى‬ ‫ى‬ ُْ َُ َ َ
(….:‫قال‬ ‫ ِإن اهلل تعاَل‬:‫هلل َصَّل اهلل علي ِه وسلم‬
ِ ‫قال رسول ا‬....) atau

َ ََ َ َ َ َ‫ُ َ َْ َ َ ى‬ ‫َ ى‬ ُْ َُ َ َ
(….‫ قال اهلل تعاَل‬:‫هلل صَّل اهلل علي ِه وسلم‬
ِ ‫ )قال رسول ا‬dan sebagainya

 Hadits Nabawi : Makna dan lafazhnya dari Rasulullah

Sumber Hukum Makna Lafazh


Al-Qur’an Allah Allah
Hadits Qudsi Allah Rasulullah
Hadits Nabawi Rasulullah Rasulullah
Table 1. Perbedaan Al-Qur'an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi

➔ Dari segi pengamalannya:


 Al-Qur’an :
 Membaca 1 huruf Al-Qur’an sudah mendapat 10 kebaikan,
sebagaimana sabda Rasulullah :
ُ َُ َ َ ََْ ْ َ َُ َ َ َ ٌَ َ َ ََُ ‫ى‬ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ
َ
‫ ل أقول‬،‫ش أمثالِها‬
ِ ‫ واحلسنة ِبع‬،‫اّلل فله ِب ِه حسنة‬
ِ ‫اب‬ ِ ‫)من قرأ حرفا ِمن ِكت‬
ٌْ َ ٌ َ ٌْ َ ٌ ََ ٌْ َ ٌ َ ْ ََ ٌْ َ
‫ رواه الرتمذي‬......(‫كن أ ِلف حرف ولم حرف و ِميم حرف‬
ِ ‫ ول‬،‫الم حرف‬

‫وصححه ابلان‬

“Barangsiapa yang membaca 1 huruf dari kitab Allah maka baginya 1


kebaikan, dan 1 kebaikan bernialai 10 kali lipat kebaikan. Aku tidak
berkata Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Mim satu
huruf dan lam satu huruf….”

 Al-Qur’an dibaca saat shalat

3
 Sedangkan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi tidak boleh di baca saat
shalat

2. Pada hadits ini :


 Jika berniat untuk berbuat kebaikan -> tidak dikerjakan -> dapat 1
pahala sempurna

 Jika berniat untuk berbuat kebaikan -> dikerjakan -> dapat pahala 10 -
700 berkali lipat

 Jika berniat untuk berbuat kejahatan -> tidak dikerjakan -> dapat 1
pahala sempurna

 Jika berniat untuk berbuat kejahatan -> dikerjakan -> dapat 1 dosa

3. Allah menetapkan balasan untuk kebaikan dan keburukan, yang mana ini
merupakan bentuk kesempurnaan keadilan Allah ta’ala

4. Bentuk kasih sayang Allah pada hambaNya berupa memberi balasan kebaikan
dengan berlipat ganda tanpa batas. Firman Allah ta’ala :
ْ َ ُْ َُ ْ ْ ْ ُ َ ْ َ َ َْ ْ َ َ َ‫ى ى‬
)40( ‫اّلل ل يظ ِل ُم ِمثقال ذ ىرة َو ِإن تك َح َسنَة يُ َضا ِعف َها َويُؤ ِت ِمن َلنه أجرا ع ِظيما‬
َ ‫إِن‬

“Sesungguhnya Allah tidak akan menzhalimi seseorang walaupun hanya sebesar


dzarrah, dan jika ada kebaikan (walaupun hanya sebesar dzarrah), niscaya Allah
akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisiNya”

5. Rahmat dan kasih sayang Allah mendahului murkaNya, dimana Allah membalas 1
kebaikan dengan 10 kali lipat hingga 700 kali lipatnya, bahkan hingga berkali-kali
lipatnya. Adapun keburukan dibalas dengan 1 keburukan

4
‫‪Hadits Arba’in no. 38‬‬
‫‪Sarana-Sarana untuk Mendekatkan Diri kepada Allah‬‬

‫ال‪:‬‬ ‫ول ِ‬
‫هللا صلى هللا عليه وسلم‪( :‬إِ َّن هللاَ تَ َع َاىل قَ َ‬ ‫ال َر ُس ُ‬ ‫َع ْن أَِِب ُه َريْ َرةَ رضي هللا عنه قَ َ‬
‫ال‪ :‬قَ َ‬

‫ضتُهُ َعلَْي ِه‪.‬‬ ‫ب إِِ َّ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ب‪ .‬وما تَ َق َّرب إِِ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ِل ِمَّا افْ ََ‬
‫َت ْ‬ ‫ِل َع ْبد ْي بِ َشيء أ َ‬
‫َح َّ‬ ‫َ‬ ‫ادى ِِل َوليَّاً فَ َق ْد آذَنْتُهُ ِِبحلَْر ِ َ َ‬
‫َم ْن َع َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِل ِِبلن ِ‬ ‫والي ز ُ ِ‬
‫ت ََسْ َعهُ الَّذ ْي يَ ْس َم ُع بِه‪َ ،‬وبَ َ‬
‫ص َرهُ‬ ‫َّواف ِل َح ََّّت أُحبَّهُ‪ ،‬فَِإ َذا أ ْ‬
‫َحبَبتُهُ ُك ْن ُ‬ ‫ب إِ ََّ َ‬
‫ال َع ْبد ْي يَتَ َق َّر ُ‬‫ََ‬
‫صر بِ ِه‪ ،‬وي َدهُ الَِِّت ي ب ِطش ِِبا‪ ،‬وِرجلَه الَِِّت َيَْ ِشي ِِبا‪ .‬ولَئِن سأَل َِِن أل ِ‬
‫ُعطيَ نَّهُ‪َ ،‬ولَئِ ْن‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫ْ َ َ ْ َ ْ‬ ‫َْ ُ َ َ ْ ُ‬ ‫ََ‬ ‫الذ ْي يُ ْب ُ‬
‫استَ َعاذَِِنْ أل ُِع ْي َذنَّهُ)‪.‬‬
‫ْ‬

‫َرَواهُ البُ َخا ِر ُّ‬


‫ي‬

‫ات‬
‫املُْف َر َد ُ‬

‫)‪(Kosakata‬‬

‫إِِ َّ‬
‫ِل ‪kepadaKu :‬‬ ‫َولِيَّاً ‪memusuhi wali-Ku :‬‬ ‫ادى ِِل‬
‫َع َ‬

‫‪hambaKu :‬‬ ‫َع ْب ِد ْي‬ ‫‪maka sungguh :‬‬ ‫فَ َق ْد‬

‫بِ َش ٍ‬
‫يء‬ ‫ِِبحلَْر ِ‬
‫ب ‪Aku menyatakan perang‬‬
‫‪dengan sesuatu :‬‬ ‫آذَنْ تُهُ‬
‫‪terhadapnya‬‬
‫ب إِِ َّ‬
‫ِل ‪yg lebih Aku cintai :‬‬ ‫َح َّ‬
‫أَ‬
‫‪dan tidaklah :‬‬ ‫َوَما‬
‫ِِمَّا ‪dari apa :‬‬
‫ب ‪mendekatkan diri :‬‬
‫يَتَ َق َّر ُ‬ ‫ب–‬
‫تَ َق َّر َ‬

‫‪5‬‬
dan tangannya : ُ‫ده‬
َ َ‫َوي‬ yg telah Aku wajibkan ‫علَ ْي ِه‬
َ ُ‫ضتُه‬
ْ ‫َت‬
ََ ْ‫اف‬
padanya
‫ش ِِبَا‬ ِ
ia pegang dengannya : ُ ‫يَ ْبط‬
dan ia senantiasa : ‫ال‬
ُ ‫واليَ َز‬
ْ ‫َوِر‬
dan kakinya : ُ‫جلَه‬
dengan amalan-amalan sunnah : ‫َّوافِ ِل‬
َ ‫ِِبلن‬
ia berjalan dengannya : ‫َيَْ ِش ْي ِِبَا‬
sampai/hingga : ‫َّت‬
َّ ‫َح‬
dan sungguh jika : ‫ن‬ ِ
ْ ‫َولَئ‬
Aku mencintainya : ُ‫َحبَبتُه‬ ِ‫أ‬
ْ‫أ‬ – ُ‫ُحبَّه‬
ِ ‫َسأَل‬
ia meminta kepadaKu : ‫َِن‬
ْ
Aku Menjadi : ‫ت‬
ُ ‫ُك ْن‬
Aku benar-benar ِ ‫أل‬
akan ُ‫ُعطيَ نَّه‬
pendengarannya : ُ‫َسْ َعه‬
َ
memberinya

ia meminta perlindungan ‫استَ َعاذَِِن‬


ْ ْ yang : ‫الَِِّت‬ – ‫الَّ ِذ ْي‬
kepadaKu
ia mendengar dengannya : ‫يَ ْس َم ُع بِ ِه‬
Aku benar-benar َ ‫أل ُِع ْي‬
akan ُ‫ذنَّه‬

dan penglihatannya : ُ‫صره‬


َ َ‫َوب‬
melindunginya َ

ia melihat dengannya : ‫ص ُر بِ ِه‬


ِ ‫ي ْب‬
ُ

❖ Terjemahan :

6
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anh, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
“Sesungguhnya Allah ta’ala telah berfirman : ‘Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka
sesungguhnya Aku menyatakan perang terhadapnya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub)
mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (perbuatan) yang Aku sukai seperti bila ia
melakukan yang fardhu yang Aku perintahkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa
(bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah hingga Aku
mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka jadilah Aku sebagai pendengarannya
yang ia gunakan untuk mendengar, sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat,
sebagai tangannya yang ia gunakan untuk memegang, sebagai kakinya yang ia gunakan
untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika
ia memohon perlindungan, pasti akan Aku berikan kepadanya." (HR. Bukhari)

❖ Pelajaran yang bisa diambil dari hadits no. 38


6. Ibnu Daqiq Al-‘Id mengutip dari kitab Al-Ifshah: “Hadits ini mengandung
pengertian bahwa Allah menyampaikan ancaman kepada setiap orang yang
memusuhi wali-Nya, yaitu Allah mengumumkan bahwa Dia-lah yang memerangi
orang tersebut.
 Wali Allah yaitu : orang yang mengikuti syari’at-Nya, oleh karena itu
hendaklah manusia takut untuk berbuat menyakiti hati wali-wali Allah.

7. Memusuhi wali Allah disini berarti menjadikan wali Allah sebagai musuh, yaitu
memusuhi seseorang karena dia menjadi wali Allah.
 Adapun jika terjadi perselisihan antara wali Allah karena memperebutkan
hak, maka hal semacam ini tidak termasuk dalam makna memusuhi yang
dimaksud dalam hadits ini, sebab pernah terjadi perselisihan antara Abu
Bakar dan Umar, Abbas dan Ali dan banyak lagi sahabat yang lain, padahal
mereka semua adalah wali-wali Allah”

8. Imam An-Nawawi mengatakan: “Hadits ini berisikan dalil bahwa mengerjakan


kewajiban itu lebih utama dibandingkan mengerjakan amalan sunnah”

7
9. Hadits ini menyatakan bahwa yang sunnah tidak boleh didahulukan dari yang
wajib. Suatu perbuatan sunnah mestinya dilakukan apabila yang wajib sudah
dilakukan, dan tidak disebut menjalankan yang sunnah sebelum yang wajib
dilakukan. Dan jika amalan sunnah telah dikerjakan (setelah menunaikan yang
wajib) maka hal itu akan menjadikannya orang yang dicintai oleh Allah

10. Jika seorang hamba telah dicintai oleh Allah, maka keutamaan yang ia dapat adalah:
➔ Allah sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar
➔ Allah sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat
➔ Allah sebagai tangannya yang ia gunakan untuk memegang
➔ Allah sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan
Dan ini semua bukan berarti Allah berubah bentuknya menjadi organ-organ
orang yg dincitai tersebut, akan tetapi maksudnya adalah:
 orang itu tidak akan mau mendengar hal-hal yang dilarang oleh syari’at,
 tidak mau melihat hal-hal yang tidak dibenarkan oleh syari’at,
 tidak mau mengulurkan tangannya memegang sesuatu yang tidak
dibenarkan oleh syari’at
 dan tidak mau melangkahkan kakinya kecuali hanya kepada hal-hal yang
dibenarkan oleh syari’at.

➔ Allah akan mengabulkan permintaannya jika ia meminta


➔ Allah akan memberinya perlindungan jika ia meminta perlindungan.

Hadits Arba’in no. 39


Kesulitan Akan Dimudahkan
ِ ‫ول‬
‫ (إِ َّن هللاَ ََتَ َاوَز ِِل َع ْن‬:‫هللا صلى هللا عليه وسلم قَال‬ ِ ٍ َّ‫َع ِن ابْ ِن َعب‬
َّ ‫ضي هللاُ َع ْن ُه َما أ‬
َ ‫َن َر ُس‬ َ ‫اس َر‬
)‫استُ ْك ِرُهوا َعلَْي ِه‬
ْ ‫أ َُّم ِِت اخلَطَأَ َوالنِ ْسيَا َن َوَما‬

‫حديث حسن رواه ابن ماجه والبيهقي وغْيمها‬

8
ُ َ ُْ
‫المف َردات‬

(Kosakata)

melampaui/memaafkan : ‫ََتَ َاوَز‬

untukku : ‫ِِل‬
ْ

dari umatku : ‫َع ْن أ َُّم ِِت‬

kesalahan yg tidak sengaja : َ‫اخلَطَأ‬

َ ‫َوالنِ ْسيَا‬
lupa : ‫ن‬

yg dipaksa (melakukan sesuatu yg dilarang) : ‫علَ ْي ِه‬


َ ‫استُ ْك ِرُهوا‬
ْ ‫َوَما‬

❖ Terjemahan :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
Sallam telah bersabda : " Sesungguhnya Allah telah mema’afkan kesalahan-kesalahan
umatku yang tidak disengaja, karena lupa dan yang dipaksa melakukannya".
(HR. Ibnu Majah, Baihaqi dll, hadits hasan)

❖ Pelajaran yang bisa diambil dari hadits no. 39


1. Diantara bentuk cinta Allah dan kasih sayangNya pada hambaNya, dengan
memberikan keringanan dan tidak memberikan cobaan diluar kemampuan seorang
hamba, firman Allah Q.S Al-Baqarah : 286

‫اَّللُ نَ ْف ًسا إَِّال ُو ْس َع َها‬


َّ ‫ف‬ ُ ِ‫َال يُ َكل‬
“Allah tidak memberikan beban seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

9
2. Imam An-Nawawi menjelaskan hadits ini, bahwa:
➔ Allah memaafkan dosa yang disebabkan karena kesalahan, lupa dan karena dipaksa
ِ
karena berkaitan dengan ‫هللا‬ ‫( َح ْب ٌل ِم َن‬hubungan dengan Allah)
➔ Adapun konsekuensi hukum yang ditimbulkan karena kesalahan dan lupa, maka

tidak ditiadakan karena hal tersebut berkaitan dengan ِ ‫( َح ْب ٌل ِم َن الن‬hubungan


‫َّاس‬
dengan manusia), misalnya:
 Sesorang merusak benda milik orang lain karena kesalahan atau tidak sengaja,
atau ia lupa dimana menyimpan titipan orang lain sehingga hilang, maka ia
wajib mengganti apa yang telah ia rusak dan hilangkan

3. Diantara bentuk keringanan Allah pada hadits ini,


➔ Kesalahan yang tidak disengaja
 Contoh : membunuh seorang mukmin dengan salah tidak sengaja
 Hukumannya : membebaskan budak dan membayar Diyah (tebusan) 100
ekor unta untuk keluarga korban
➔ Lupa
 Contoh : makan/minum tidak sengaja saat puasa Ramadhan
 Hukumnya : puasa tetap dilanjutkan

➔ Dipaksa melakukan sesuatu yg dilarang


 Contoh : dipaksa murtad dengan pisau dileher (diancam dibunuh)
 Hukumnya : jika korban yang dipaksa hatinya tetap tenang dengan islam,
maka ia tetap dalam islam, firman Allah Q.S An-Nahl (106) :
ِ َ‫َّلل ِمن ب ْع ِد إَِيَانِِه إَِّال من أُ ْك ِرهَ وقَلْبهُ مطْمئِ ٌّن ِِب ِْْلَي‬
ِ
‫ان‬ َ ُ ُ َ َْ َ ْ َّ ‫َم ْن َك َف َر ِِب‬
ِ َِّ ‫ضب ِمن‬ ِ
‫يم‬
ٌ ‫اب َعظ‬
ٌ ‫اَّلل َوََلُ ْم َع َذ‬ َ ‫ح ِِبلْ ُك ْف ِر‬
َ ٌ َ َ‫ص ْد ًرا فَ َعلَْي ِه ْم غ‬ َ ‫َولَك ْن َم ْن َش َر‬
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat
kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap

10
tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan
dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya
azab yang besar.”

4. Hadits ini membantah pernyataan yang mengatakan bahwa islam adalah agama radikal,
keras, serta tidak memberikan keringanan untuk umatnya.

5. (ُ‫صة‬
َ ‫الر ْخ‬
ُّ ) yaitu keringanan merupakan bagian dari rahmat Allah, dan rahmat Allah
mendahului murkaNya.

11

Anda mungkin juga menyukai