Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PRINSIP MANFAAT, FUNGSI,

RUANG LINGKUP MPAI

1. Pengertian
Metodologi berasal dari dua kata yaitu metode dan logos. Adapun metode berasal dari
dua kata yaitu meta (melalui) dan hodos (jalan atau cara), dan logi yang berasal dari
bahasa Greek (Yunani) yaitu logos (akal atau ilmu), maka metodologi adalah ilmu
pengetahuan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan demikian, metodologi pendidikan adalah sesuatu ilmu pengetahuan tentang
metode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik. Hanya saja, Mahmud Yunus
menambahkan baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam
kupasan ilmu pengetahuan dan lainnya.Dalam bahasa Inggris, metode di sebut method
dan way, keduanya diartikan cara. Sebenarnya yang lebih layak diterjemahkan cara
adalah kata way itu, bukan kata method. Karena metode istilah yang digunakan untuk
mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat (efektif) dan cepat (efisien)”
dalam melakukan sesuatu. Maka metodologi dalam pengertian ini adalah ilmu tetang
metode yaitu ilmu yang mempelajari cara yang paling tepat (efektif) dan cepat
(efisien) untuk mencapaian tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Berdasarkan pengertian di tersebut, maka dijumpai dalam buku metodologi
pengajaran lebih banyak membahas bermacam-macam metode, seperti metode
ceramah, tanya jawab, diskusi, demontrasi dan lain-lain
2. Tujuan
1. Terjadinya proses dan hasil belajar mengajar agama lebih berdaya guna dan
berhasil guna
2. Termotivasinya kegairahan belajar siswa pada agama
3. Siswa dapat dan mampu mengamalkan ketentuan ajaran agama
3. prinsip-prinsip metodologi pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
a. Menjaga motivasi, kebutuhan, dan minat dan keinginan pelajar pada proses belajar.
b. Menjaga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Memelihara tahap kematangan, perkembangan, dan perubahan anak didik.
d. Menjaga perbedaan-perbedaan individu dalam anak didik.
e. Mempersiapkan peluang partisipasi praktikal; sehingga menjadi keterampilan, adat
kebiasaan, sikap dan nilai.
f. Memperhatikan kepahaman, dan mengetahui hubungan-hubungan, integrasi pengalaman
dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan, dan kebebasan berpikir.
g. menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik
Manfaat
1. menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, terutama berpikir ilmiah dan sikap dalm satu kesatuan
2. membiasakan pelajar berpikir sehat, rajin, sabar, dan teliti dalam menuntut ilmu.
3. memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
4. menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, komunikatif, sehingga dapat
meningkatkan motivasi peserta didik

Fungsi
1. Mengarahkan keberhasilan belajar
2. Memberikan kemudahan kepada anak didik untuk belajar berdasarkan minat dan
perhatiannya
3. Mendorong usaha kerjasama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dan anak
didik
4. Memberikan inspirasi pada anak didik melalui proses hubungan yang serasi antara
pendidik anak didik yg seiring dengan tujuan pendidikan agama
Ruang lingkup
1. Pengajaran dan pendidikan agama
2. Kaidah umum mengajar agama
3. Kurikulum pendidikan agama
4. Metodologi dalam mendidik agama
5. Pendekatan dalam pendidikan agama

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PRINSIP MATA PELAJARAN


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
**Pengertian Pendidikan Agama Islam:**

Pendidikan agama Islam adalah proses bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani
menurut ajaran Islam dengan mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi
berlakunya semua ajaran Islam. Pendidikan ini bertujuan untuk mempengaruhi jiwa peserta didik
menuju kepada penanaman atqwa (kesalehan) dan akhlak serta menegakkan kebenaran, sehingga
terbentuk manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur sesuai dengan tujuan Islam.
**Tujuan Pendidikan Agama Islam:**

Tujuan pendidikan Islam adalah mencapai akhlak yang sempurna. Selain itu, pendidikan Islam juga
bertujuan untuk memperhatikan aspek dunia dan agama sekaligus, agar peserta didik menjadi
individu yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
bertanggung jawab. Idealitas tujuan pendidikan Islam mencerminkan nilai-nilai Islam yang hendak
diwujudkan dalam diri peserta didik.

**Prinsip Pendidikan Agama Islam:**

- Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan, serta menghormati hak asasi
manusia dan nilai-nilai keagamaan dan kultural.

- Pendidikan merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat.

- Pendidikan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta


didik.

- Pendidikan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.

- Pendidikan melibatkan semua komponen masyarakat dalam pengendalian mutu layanan


pendidikan.

Dalam metode pendidikan dan pembelajaran, prinsip yang diterapkan meliputi terbuka, menyebar
kebaikan, gembira-mudah, santun-lembut, kebermaknaan, komunikatif, menerima pendapat dari
murid, pengetahuan yang baru, dan keteladanan

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PAI

**A. Mengenali Latar Belakang Peserta Didik**

1. **Peserta Didik:**

- Secara etimologi, peserta didik berarti "orang yang menghendaki". Di lingkungan pendidikan,
peserta didik mengacu pada individu yang terdaftar dan belajar di suatu lembaga pendidikan atau
individu yang memiliki potensi dasar yang perlu dikembangkan.

- Pengertian peserta didik dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mencakup anggota
masyarakat yang mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran di berbagai jalur
pendidikan.

2. **Latar Belakang Peserta Didik:**

- Peserta didik memiliki karakteristik yang heterogen, termasuk latar belakang, jenis kelamin, fisik,
gaya belajar, minat, bakat, dan tingkat kecerdasan.

- Guru perlu memahami karakteristik peserta didik untuk mengadaptasi pendekatan dan metode
pembelajaran yang sesuai.

- Empat hal dominan dari karakteristik siswa yang harus dipahami guru meliputi kemampuan dasar,
latar belakang kultural, perbedaan kepribadian, dan cita-cita.

**B. Manfaat Mengenali Karakteristik Peserta Didik**

- Memahami karakteristik peserta didik membantu optimalisasi pencapaian tujuan pembelajaran.


- Guru dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik serta memaksimalkan
potensi mereka.

- Mempersiapkan guru dan orang tua untuk mendiagnosis masalah atau kesulitan yang dialami
peserta didik.

- Membantu peserta didik dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

**C. Karakteristik Peserta Didik**

- Karakteristik peserta didik mencakup kemampuan dasar, latar belakang kultural, perbedaan
kepribadian, dan cita-cita.

- Penting bagi guru untuk membangun komunikasi, menjadi teladan, bersikap hati-hati dalam
menyimpulkan karakter peserta didik, mengenal tanda-tanda keanehan, dan bersikap terbuka dalam
memahami karakter anak didik.

Pemahaman mendalam tentang karakteristik peserta didik memainkan peran penting dalam
merancang dan menyelenggarakan pembelajaran yang efektif serta mendukung perkembangan
holistik mereka.

KEDUDUKAN PENDIDIK DALAM PEMBELAJARAN PAI

1. Sebagai pengajar (instruksional), yang bertugas merencanakan program pengajaran dan


melaksanakan program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan
penelitian setelah program dilakukan.
2. Sebagai pendidik (educator), yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan
dan berkepribadian kamil seiring tujuan Allah Swt. menciptakan.
3. Sebagai pemimpin (managerial), yang memimpin, mengendalikan kepada diri sendiri,
peserta didik dan masyarakat yang terkait, terhadap berbagai masalah yang menyangkut
upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan partisipasi atas
program pendidikan yang dilakukan.

D. Implementasi Kompetensi Guru PAI dalam Pembelajaran PAI

Dalam implementasi kompetensi guru PAI dalam pembelajaran PAI, terdapat beberapa
langkah yang harus ditempuh agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Langkah-langkah tersebut antara lain:

1. Pemahaman akan Materi Pembelajaran

Sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang guru PAI harus memahami dengan baik materi yang
akan diajarkan kepada peserta didik. Hal ini penting agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar
dan efektif. Guru harus memahami konsep-konsep dasar serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari agar dapat menjelaskan materi dengan jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik.

2. Pemilihan Metode Pembelajaran yang Tepat


Setelah memahami materi pembelajaran, guru PAI harus memilih metode pembelajaran yang tepat
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Metode
pembelajaran yang digunakan dapat bervariasi, mulai dari ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi,
hingga pembelajaran berbasis proyek. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan
meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

3. Penggunaan Media Pembelajaran yang Variatif

Selain memilih metode pembelajaran yang tepat, guru PAI juga perlu menggunakan media
pembelajaran yang variatif untuk mendukung proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat
berupa buku teks, slide presentasi, audio visual, dan media interaktif lainnya. Penggunaan media
pembelajaran yang variatif akan membantu memperjelas konsep-konsep yang diajarkan serta
meningkatkan daya serap peserta didik terhadap materi pembelajaran.

4. Pendekatan Pembelajaran yang Menyenangkan

Untuk meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran PAI, guru PAI perlu
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Guru dapat
menggunakan pendekatan pembelajaran aktif yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran, sehingga peserta didik merasa lebih terlibat dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran.

5. Penggunaan Evaluasi Pembelajaran yang Berkelanjutan

Setelah melaksanakan pembelajaran, guru PAI perlu melakukan evaluasi pembelajaran untuk
mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan
melalui berbagai cara, seperti ujian tulis, ujian lisan, tugas individu, dan proyek kelompok. Evaluasi
pembelajaran yang berkelanjutan akan membantu guru PAI dalam mengevaluasi efektivitas metode
pembelajaran yang digunakan serta memberikan umpan balik kepada peserta didik untuk
meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran.

1. Seorang guru PAI memiliki tugas yang harus dilaksanakan dalam proses pembelajaran,
agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tercapainya suatu tujuan dalam
proses pembelajaran. Diantara tugasnya dalah sebagai berikut:
a. Tugas pengajaran
b. Tugas bimbingan
c. Tugas administrasi
2. Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dan
bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai
dan mengevaluasi anak didiknya agar bermanfaat dimasa yang akan datang. Guru
profesional yaitu guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk
multidimensional. Para pendidik diposisikan sebagai bapak ruhani (spiritual father)
bagi anak didiknya. Ia memberikan santapan ruhani dengan ilmu dan pembinaan akhlak
mulia (akhlaqulkarimah) dan meluruskannya. Untuk mewujudkan pendidik yang
professional sekaligus yang berkompeten dalam pendidikan Islam, didasari dari
tuntutan Nabi SAW. karena beliau satu-satunya pendidik yang paling berhasil dalam
rentang waktu yang singkat, sehingga diharapkan dapat mendekatkan realitas pendidik
dengan yang ideal (Nabi SAW).
3. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PAI ada 5, diantaranya:
a. Kompetensi Pedagogik
b. Kompetensi Kepribadian
c. Kompetensi Sosial
d. Kompetensi Profesional
e. Kompetensi Leadership
METODE-METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF
D. Penerapan Metode Kooperatif dalam Pembelajaran

Penerapan metode kooperatif dalam pembelajaran memerlukan perencanaan yang matang dan
pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip serta teknik-teknik yang terkandung di
dalamnya. Berikut adalah langkah-langkah penerapan metode kooperatif dalam pembelajaran:

1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Guru harus jelas tentang apa yang ingin dicapai dalam
pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran harus relevan dengan materi pelajaran dan
keterampilan yang ingin dikembangkan oleh siswa.

2. Pembagian Kelompok: Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen.
Dalam pembagian kelompok, perhatian harus diberikan terhadap keberagaman kemampuan, jenis
kelamin, suku, dan latar belakang siswa.

3. Penyampaian Materi: Guru menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan sistematis kepada
seluruh kelas. Materi disampaikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh siswa dan sesuai dengan
tingkat pemahaman mereka.

4. Kerja Kelompok: Siswa bekerja dalam kelompoknya masing-masing untuk memahami dan
menguasai materi pelajaran. Selama proses kerja kelompok, siswa berinteraksi, berdiskusi, dan saling
membantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah yang diberikan.

5. Evaluasi: Guru memberikan evaluasi terhadap proses kerja kelompok dan hasil yang dicapai oleh
setiap kelompok. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai
dan untuk memberikan umpan balik kepada siswa.

6. Refleksi: Setelah proses pembelajaran selesai, siswa dan guru melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan metode
kooperatif yang diterapkan dan untuk mengevaluasi diri sendiri agar dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di masa mendatang.

Dengan penerapan langkah-langkah di atas, diharapkan pembelajaran kooperatif dapat memberikan


manfaat yang maksimal bagi perkembangan akademik dan sosial-emosional siswa. Selain itu, metode
kooperatif juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, mengembangkan keterampilan sosial,
dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.

Anda mungkin juga menyukai