Anda di halaman 1dari 110

PROGRAM STUDI S1 EKONOMISYARIAH

MODUL CETAK PRAKTIKUM

EKONOMI MONETER ISLAM

Tim Penyusun:

KOMALA DEWI, M.E

PROGRAM STUDI
S1 EKONOMI SYARI’AH
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
TAHUN 2024

i
VISI DAN MISI

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

VISI
“ Menjadi program studi Sarjan Ekonomi Syari’ah yang memiliki keunggulan
dalam bisnis e-commerce berbasiss Syari’ah Islam serta menghasilkan lulusan
yang berwawasan kewirausahaan sehingga mampu bersaing di tinggkat perguruan
tinggi LLDKTI Wilayah I pada tahun 2024 dan di tingkat nasional pada tahun
2029”.

MISI
1. Menyelenggarkan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum SNPT mengacu
pada KKNI untuk menghasilkan Sarjana Ekonomi Syariah yang unggul di
bidang Enterpreneurial berbasis Syariah serta penguatan dalam penggunaan
teknologi modern dan komunikasi interpersonal yang efisien, efektif dan
optimal.
2. Menyelenggarakan penelitian ilmiah dan publikasi ilmiah yang mampu
memberikan kontribusi kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan pembangunan dalam bidang Enterpreneurial berbasis Syariah.

3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang


enterpreneurial berbasis Syariah yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di Bidang Ekonomi Syariah swasta


maupun pemerintah di dalam maupun di luar negeri dalam rangka
menghasilkan pelaksanaan berbagai aktifitas lainnya.

i
VISI DAN MISI
S1 EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

VISI
“ Menjadi program studi Sarjan Ekonomi Syari’ah yang memiliki keunggulan
dalam bisnis e-commerce berbasiss Syari’ah Islam serta menghasilkan lulusan
yang berwawasan kewirausahaan sehingga mampu bersaing di tinggkat perguruan
tinggi LLDKTI Wilayah I pada tahun 2024 dan di tingkat nasional pada tahun
2029”.

MISI
1. Menyelenggarkan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum SNPT mengacu
pada KKNI untuk menghasilkan Sarjana Ekonomi Syariah yang unggul di bidang
Enterpreneurial berbasis Syariah serta penguatan dalam penggunaan teknologi
modern dan komunikasi interpersonal yang efisien, efektif dan optimal.

2. Menyelenggarakan penelitian ilmiah dan publikasi ilmiah yang mampu


memberikan kontribusi kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan pembangunan dalam bidang Enterpreneurial berbasis Syariah.

3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang


enterpreneurial berbasis Syariah yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di bidang Ekonomi Syariah maupun


pemerintah di dalam maupun di luar negeri dalam rangka menghasilkan berbagai
aktifitas lainnya.

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Modul Cetak Bahan Ajar praktikum ekonomi moneter Islam dengan baik.
Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar yang diperuntukkan kepada
mahasiswa program studi S1 Ekonomi Syariah di UIM khususnya untuk semester
IV. Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mempelajari dan memahami materi-materi yang di bahas pada matakuliah
Ekonomi moneter Islam.

Modul Bahan Ajar Praktikum Ekonomi moneter Islam ini disusun


berdasarkan pada Kurikulum S1 Ekonomi Syariah, dengan memperhatikan
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) program studi dan Capaian Pembelajaran
Mata Kuliah (CPMK). Melalui pembelajaran pada modul ini diharapkan
mahasiswa dapat mencapai CPMK yang telah ditentukan. Materi di dalam buku
ini berisi bahan kajian yang dibutuhkan sesuai CPMK dan kompetensi yang
diajarkan kepada mahasiswa sebagai salah satu referensi bagi Mahasiswa. Selain
itu, modul ini juga memuat latihan atau tugas mahasiswa yaitu tugas terstruktur
dan kegiatan mandiri dengan petunjuk yang spesifik sehingga memudahkan
mahasiswa belajar dengan metode Student Centered Learning (SCL).

Penulis menyusun modul ini sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan


mahasiswa dengan sebaik mungkin. Namun, penulis menyadari bahwa modul ini
masih memiliki banyak kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan adanya
saran atau masukan positif agar menjadi bahan pertimbangan untuk
menyempurnakan modul bahan ajar ini. Akhirnya, penulis berharap modul ini
dapat digunakan oleh mahasiswa dengan baik dan aktif sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang materi ini.

Medan, Februari 2024


Pengajar

Komala Dewi,M.E

iii
KONTRAK BELAJAR PRAKTIKUM

EKONOMI MONETER ISLAM

A. Penjelasan Umum
Pembelajaran praktik matakuliah Perencanaan Unit Kerja Ekonomi syariah
memiliki beban 3 sks. Praktikum yang dilakukan di kelas Universitas Imelda
Medan (UIM) sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa akan
dibimbing oleh dosen untuk melakukan setiap tindakan Ekonomi moneter
Syariah. Modul ini disusun untuk membantu dan menuntun mahasiswa untuk
memahami dan mendemonstrasikan setiap prosedur tindakan Ekonomi moneter
Syariah. Di dalam modul ini mahasiswa akan dipandu melakukan latihan praktik
secara mandiri yang dapat dilakukan di luar jadwal belajar.

B. Ujian Skill Lab


Ujian praktikum skill lab Ekonomi moneter Syaria’ah dilakukan di akhir
pembelajaran praktikum untuk mengetahui sejauh mana kemampuan/skill yang
telah dikuasai oleh mahasiswa setelah belajar praktikum. Pada saat praktikum,
selain prosedur yang dinilai, pemahaman mahasiswa secara teori juga dinilai serta
pendokumentasian tindakan.

C. Sistem Penilaian
Penilaian praktikum meliputi sebesar 100 % yang meliputi :
1. Tugas : 20%
2. Praktek ; 20%
3. UTS ; 20%
4. UAS ; 40%

D. Tata Tertib Praktikum


Sebelum praktikum , mahasiswa/i diharuskan
1. Datang 15 menit sebelum praktikum dimulai
2. Memakai seragam kampus

iv
3. Memakai name tag
4. Baju atasan menutupi bagian bawah pinggang dan tidak ketat.
5. Setiap mahasiswa/i tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman ke
dalam ruangan praktikum. Apabila ditemukan, maka mahasiswa/i langsung
dikeluarkan dari ruangan praktikum.
6. Bagi mahasiswa putri :
a) Baju bawahan longgar dan menutupi mata kaki
b) Memakai jilbab hitam polos, tanpa poni dan buntut
c) Memakai sepatu tertutup dan berhak rendah bukan sepatu karet, warna
sepatu hitam, memakai kaos kaki.
d) Tidak berkuku panjang dan tidak menggunakan pewarna kuku
e) Memakai seragam akademik
f) Tidak beranting dan bertato
7. Mahasiswa sudah siap didalam ruangan maksimal 15 menit sebelum praktikum
dimulai
8. Apabila alat, bahan belum disiapkan mahasiswa sebelum 15 menit setelah jam
praktikum berjalan, maka mahasiswa tidak diizinkan untuk mengikuti
praktikum.

Selama praktikum, mahasiswa/i:

1. Wajib menjaga etika, tata kerama, sopan santun dan menjaga kenyamanan di
Lab.
2. Wajib mensilentkan HP/Smart Phone
3. Wajib melaporkan kepada Dosen, apabila terdapat kelainan pada
hardware/software komputer maupun perangkat lainnya.
4. Apabila mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit, maka tidak diperkenankan
mengikuti praktikum.
5. Bertanggung jawab penuh atas komputer/perangkat lab yang digunakannya serta
mahasiswa/i dilarang keras melakukan tindakan perusakan (seperti: mencoret
layar monitor, mencoret meja, sembarangan menghapus data atau mengubah
file system, sengaja merusak/merubah perangkat keyboard/mouse serta
peralatan yang ada di Lab).

v
6. Jika mahasiswa/i yang ketahuan melakukan tindakan-tindakan perusakan pada
poin 5 (lima) tersebut yang mengakibatkan hardware/software maupun
komputer/perangkat lainnya rusak, maka mahasiswa/i tersebut mendapat sanksi
wajib memperbaiki dan mengganti perangkat Lab yang rusak tersebut.

E. Deskripsi Materi
Pembelajaran pada panduan pratikum ini mempelajari tentang :

Kegiatan Praktikum 1 Praktikum melakukan Identifikasi Uang

Praktikum melakukan analisa standarisasi


BAB 1 Kegiatan Praktikum 2 uang

Praktikum menganalisa bentuk-bentuk uang


Kegiatan Praktikum 3
Kegiatan Praktikum 4 – Praktikum menganalisa Emas sebagai nilai
BAB 2 tukar
6

Kegiatan Praktikum 7 Praktikum melakukan Menghitung Inflasi


BAB 4
Kegiatan Praktikum 9

Praktikum menganalisis Pelarangan bentuk-


Kegiatan Praktikum 10 bentuk bunga
BAB 5
Kegiatan Praktikum 11

Kegiatan Praktikum 12

Kegiatan Praktikum 13 Praktikum menganalisa identifikasi Bentuk


BAB 6 giro konvensional/syariah
dan 14

vi
F. Kemampuan/Tujuan Akhir Yang Diharapkan
Pada akhir modul praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu melakukan :
BAB 1 Praktikum melakukan identifikasi uang

BAB 2 Praktikum menganalisa emas sebagai nilai tukar

BAB 3 Praktikum melakukan perhitungan dasar inflasi

BAB 4 Praktikum menganalisa Pelarangan bentuk-bentuk bunga

BAB 5 Praktikum menganalisa bentuk-bentuk giro konvensional/syariah

vii
PETUNJUK PENGGUNAAN

MODUL PRAKTIKUM

Petunjuk Praktikum

1. Fasilitator (Dosen) memberitahukan topik pembelajaran praktikum sebelum


dilakukan praktikum.
2. Fasilitator (Dosen) mempersilahkan setiap mahasisa untuk mempelajari isi
modul pada tindakan yang akan dipraktikkan
3. Fasilitator (Dosen) membentuk kelompok
4. Fasilitator (Dosen) mendemonstrasikan prosedur tindakan
5. Fasilitator (Dosen) mempersilahkan perwakilan dari setiap kelompok untuk
melakukan roleplay atau re-demonstrasi tindakan dan mempersilahkan
mahasiswa lain untuk mengamati dan menanggapi
6. Fasilitator (Dosen) memberikan tanggapan pada demonstrasi yang telah
dilakukan oleh perwakilan kelompok apakah sesuai dengan SOP di dalam
modul
7. Fasilitator meminta kepada mahasiswa untuk melakukan keterampilan atau
prosedur tersebut dilakukan sampai selesai dan dapat dikuasai oleh mahasiswa
(dapat dilakukan di luar jam praktik secara mandiri dengan izin
dosen/instruktur lab).
8. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum (100% kehadiran) sesuai
dengan jadwal yang telah disepakati oleh fasilitator.
9. Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib praktikum.

1
GLOSARIUM

Zakat : Harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslm


ataubadan usahauntu diberikan kepada yang
berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

Pengelolaan zakat : Kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan


pengordinasian dalam pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, ifak,
sedekah, dan dskl(dana sosial keagamaan lainnya)

Muzakki : Seorang mualim atau badan usaha yang


berkewajiban menunaikan zakat.

Mustahik : Orang yang berhak menerima zakat.

Badan amil zakat nasional : Lembaga yang melakukan pengelolaan zakat


(BAZNAS) secra nasional.

Mal : segala sesuatu yang dapat diambil, disimpan


dan dapat dimanfaatkan menurut adat (
kebiasaan orang banyak)..
Zakat mal : adalah zakat yang wajib dibayarkan atas harta
yang dimiliki jika harta tersebut telah
mencapai batas wajib dikeluarkan zakatnya
atau nishab.

Tijarah : Barang dagangan

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL Halaman


VISI DAN MISI UIM .............................................................................. i
VISI DAN MISI PRODI EKONOMI SYARIAH…………………….. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii
KONTRAK PRAKTIKUM…………………………………………….. iv
PETUNJUK MODUL PRAKTIKUM………………………………… vii
GLOSARIUM…………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. xi

BAB I : PRAKTIKUM IDENTIFIKASI UANG


Kegiatan Praktikum 1
Pratikum Identifikasi Kategori-Kategori uang sebagai alat tukar
Ringkasan………………………………………………………………… 6
Latihan Test 1…………………………………………………………….. 7
Format Prosedur…………………………………………………………. 8
Format Penilaian ………………………………………………………… 9

Kegiatan Praktikum 2
Pratikum standar uang
Ringkasan……………………………………………………………….. 13
Latihan Test 1…………………………………………………………… 13
Format Prosedur………………………………………………………… 14
Format Penilaian ………………………………………………………… 16

Kegiatan Praktikum 3
Pratikum bentuk-bentuk uang
Ringkasan………………………………………………………………. 20
Latihan Test 1………………………………………………………….. 20
Format Prosedur ……………………………………………………….. 22
Format Penilaian ……………………………………………………….. 23

3
BAB II : PRAKTIKUM EMAS SEBAGAI ALAT TUKAR
Kegiatan Praktikum 4
Praktikum Identifikasi emas
Ringkasan……………………………………………………………. 32
Latihan Test 1……………………………………………………….. 32
Format Prosedur ……………………………………………………. 34
Format Penilaian ……………………………………………………. 35

Kegiatan Praktikum 5 -6
Praktikum emas sebagai alat tukar
Ringkasan……………………………………………………………. 37
Latihan Test 1……………………………………………………….. 40
Format Prosedur …………………………………………………….. 43
Format Penilaian ……………………………………………………. 44

BAB III ; PRAKTIKUM IDENTIFIKASI DAN PERHITUNGAN DASAR


INFLASI

Kegiatan Praktikum 7-8


Praktikum praktikum identifikasi inflasi
Ringkasan……………………………………………………………… 51
Latihan Test 1………………………………………………………….. 52
Format Prosedur ………………………………………………………. 53
Format Penilaian ………………………………………………………. 54

Kegiatan Praktikum 9
Praktikum praktikum perhitungan dasar / sederhana inflasi
Ringkasan…………………………………………………………… 56
Latihan Test 1………………………………………………………. 62
Format Prosedur …………………………………………………… 63
Format Penilaian …………………………………………………… 64

BAB IV ; PRAKTIKUM PELARANGAN BUNGA


Kegiatan Praktikum 10
Praktikum mengidentifikasi bunga
Ringkasan…………………………………………………………… 72
Latihan Test 1……………………………………………………….. 73
Format Prosedur …………………………………………………….. 74
Format Penilaian ……………………………………………………. 75
4
BAB V ; PRAKTIKUM MENGANALISA GIRO
KONVENSONAL/SYARIAH

Kegiatan Praktikum 12
Praktikum identifikasi giro konvensinal
Ringkasan …………………………………………………………… 81
Latihan Test 1……………………………………………………….. 81
Format Prosedur ……………………………………………………. 82
Format Penilaian ……………………………………………………. 83

Kegiatan Praktikum 13
Praktikum identikasi giro syariah
Ringkasan…………………………………………………………… 91
Latihan Test 1………………………………………………………. 92
Format Prosedur …………………………………………………… 93
Format Penilaian ……………………………………………………. 94

5
BAB I
PRAKTIKUM IDENTIFIKASI UANG
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
Oleh ;
Komala Dewi, M.E

A. Pengertian
Menurut A.C.Pigau, dalam bukunya: “The Veil of Money”, dia menejelaskan
“Money are those things that are widely used as a media for exchange”. Dengan kata
lain, uang menurutnya adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat
penukar (Manulang, 1993: 13). Adapun Robertson dalam bukunya: “Money”,
menjelaskan bahwa“Money is something wich is widely accepted in payments for
goods”, yaitu segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang
(Suparmono, 1990).

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa uang adalah


segala sesuatu yang umum diterima sebagai alat penukar dan sebagai alat pengukur
nilai, yang pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan”
(Manullang, 1993). Dengan adanya uang, mampu menyediakan alternatif transaksi
yang lebih mudah daripada barter dan cocok digunakan dalam sistem ekonomi
modern. Selain itu, keberadaan uang mampu menciptakan Efisiensi, karena uang pada
akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian
akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Uang kemudian berkembang dan berevolusi mengikuti perjalanna sejarah.
Dari inilah uang kemudian dikategorikan dalam tiga jenis yaitu uang barang, uang
kertas dan uang giral atau uang kredit.

1. Uang Barang (Commodity Money)

Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa
diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Namun
tidak semua barang bisa menjadi uang, diperlukan tiga kondidi utama, agar suatu
barang bias dijadikan uang antara lain:

a. Kelangkaan (scarcity), yaitu persediaan barang itu harus terbatas.

6
b. Daya Tahan (durability), barang tersebut harus tahan lama.

c. Nilai tinggi, maksudnya barang yang dijadikan uang harus bernilai


tinggi, sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak dalam melakukan
transaksi.

Dalam sejarah, pemakaian uang barang yang pernah disyartakan barnag


yang digunakan sebagai barang kebutuhan sehari-hari seperti garam. Namun
kemudian uang komoditas atau uang barnag ini dinilai banyak kelemahan. Di
antaranya, uang barang tidak memiliki pecahan, sulit untuk disimpan da sulit
untuk diangkut. Kemudian pilihan sebagai uang jatuh pada logam-logam mulia
seperti emas dan perak. Kenapa dipilih karena memiliki nilai yang lebih tinggi,
langka, dan dapat diterima secara umum sebagai alat tukar. Dan kelebihannya,
emas dan perak dat dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil. Selain itu juga
logam muliaini juga tidak mudah rusak atau susut.

2. Uang kertas (Token Money)

Ketika uang logam masih digunakan sebagia uang resmi dunia, ada
beberapa pihak yang melihat peluang meraih keuntungan dari kepemilikan mereka
atas emas dan perak. Pihak-pihak ini adalah bank , sebagai orang yang
meminjamkan uang dan pandai emas atau toko perhiasan. Dengan adanya ini,
pandai emas dan bank mengeluarkan surat (uang kertas) dengan nilai yang besar
dari emas dan perak yang dimilikinya. Karena kertas ini didukung oleh
kepemilikan atas emas dan perak, masyarakat umum menerima uang kertas ini
sebagai alat tukar.

Ada beberapa keuntungan penggunaan uang uang kertas, di antaranya


biaya pembuatan rendah, pengirimannya mudah, penambahan dan pengurangan
lebih mudah dan cepat, serta dapat dipecah-pecahkan dalam jumlah berapapun.
Namun kekurangan uang kertas juga cukup signifikan, antara lain uang kertas ini
tidak bisa dibawa dalam jumlah yang besar dank arena dibuat dari kertas , sangat
mudah rusak.

3. Uang Giral (Deposit Money)


7
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial
melalui pengeluaran cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral merupakan
simpanan nasabah di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan
kepada orang lain untuk melakukan pembayaran. Artinya cek dan giro yang
dikeluarkan oleh bank mana pun bias digunakan sebagai alat pembayaran barang,
jasa dan utang. Kelebihan utang giral sebagai alat pembayaran adalah :

a. Kalau hilang dapat dilacak kembali sehingga tidak bias diuangkan oleh
yang tidak berhak.

b. Dapat dipindah tangankan dengan cepat dan ongkos yang rendah.

c. Tidak diperlukan uang kembali sebab cek dapat ditulis sesuai dengan
nilai transaksi.Namun dibalik kelebihan sistem ini sesungguhnya tersimpan
bahaya besar. Kemudian perbankan menciptakan uang giral ditambah dengan
instrumen bunga bank membuka peluang terjadinya uag beredar yang lebih besar
daripada transaksi riilnya. Inilah yang kemudian menjadi pertumbuhan ekonomi
yang semu.

B. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, peserta diharapkan mampu memahami
identifikasi kategori uang.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:

1. Modul Perkuliahan Pratikum Perencanaan Ekonomi Syariah


2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Meja
4. kursi
5. Handphone (alat komunikasi)
6. Formulir-formulir

8
D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum
Identifikasi Kategori-Kategori yang dapat dijadikan uang, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan pratikum Identifikasi
Kategori-Kategori uang.
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada
dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti
perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan
secara mandiri (e-Learning).
6. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan
secara mandiri (e-Learning).

E. Langkah-Langkah Identifikasi Kategori-Kategori uang


No Langkah-Langkah Keterangan

9
1 Menyepakati syarat Sesuatu dapat disebut uang apabila memenuhi dua
uang syarat berikut:
a. accepability, artinya dapat diterima secara
umum di masyarakat.Durability yaitu
memiliki ketahanan dan tidak mudah rusak
dan robek.
b. Standard ability artinya memiliki bentuk dan
ukuran yang baku.
c. Adanya jaminan dari pemerintah terhadap
nilai kesahan uang tersebut.
b. Dapat diambil manfaatnya sebagaimana lazimnya.

2 Ciri-ciri uang Beberapa perkara yang bisa masuk ke dalam ciri-ciri


harta yaitu:
a. Benda tersebut harus mudah dibawa dan
ringan “portability”.
b. Benda tersebut memiliki kualitas dengan nilai
yang telah ditentukan “uniformity”
c. Terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama
“durability”.
d. Dibuat dalam jumlah terbatas dan tidak
mudah untuk dipalsukan “scarcity”.
3 Syarat-syarat uang Syarat-syarat uang
secara umum
a. Mempunyai jumlah nilai yang tetap dan stabil
dari masa ke masa.
b. Adanya jaminan. Semua uang yang dikeluarkan
wajib terjalin oleh pemerintah.
c. Ringan dan Mudah dibawa-bawa (portability).
d. Disukai oleh umum
e. Mudah untuk disimpan tanpa mengurangi nilai.

10
(divisibility)
f. Awet tidak mudah rusak.
g. Mudah untuk di bagi.
h. Kualitasnya cenderung sama
.

F. Hasil Pratikum
1. Hasil pratikum pada bab ini adalah laporan dari gambar-gambar
atau vidio tentang uang.
2. Format prosedur yang telah dinilai oleh dosen
G. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke
dalam SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan Simulasi
Praktikum identifikasi uang.

Ringkasan
Pentingnya uang adalah salah satu pilar ekonomi. Uang memudahkan
proses pertukaran komoditas dan jasa. Setiap proses produksi dan distribusi pasti
menggunakan uang. Pada berbagai bentuk proses produksi berskala besar modern,
setiap orang dari komponen masyarakat mengkhususkan diri dalam memproduksi
barang komoditas dan memperoleh nilai dari hasil produksi yang ia pasarkan
dalam bentuk uang. Karena itu, sistem ekonomi modern yang menyangkut banyak
pihak tidak bias berjalan dengan sempurna tanpa menggunakan uang.
Penemuan uang merupakan salah satu penemuan besar yang dicapai oleh
manusia, ketika seseorang mencermati lebih dalam kekurangankekurangan dalam
sistem barter, maka berbarengan denagn kemajuan yang begitu luas membuka
jalan kepada manusia untuk menggunakan uang.

11
Latihan Test 1
1. Mengerjakan Pre Test dan Post Test
2. Siapkan alat-alat untuk pratikum
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam simulasi identifikasi kategor-kategori uang

TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

12
FORMAT PROSEDUR
PRAKTIKUM IDENTIFIKASI UANG

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

Ya Tidak
NO ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


4 Memakai kelengkapan atribut praktikum
Alat
1 Modul Praktikum Perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi tentang uang

Prosedur Praktikum

1. ● Menyepakati Pernyataan harta


● Mengidentifikasi kategori-kategori uang
Komunikasi /Penampilan
1. Penguasaan Materi
2. Terstruktur dan Sistematis
3. Komunikatif
13
Hasil Praktikum
1 ⮚ Mampu mengidentifikasi uang

SCORE:

REKOMENDASI:

14
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4
Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum
Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

Komala Dewi, M.E


(...............................................) (...............................................)

9
KEGIATAN PRAKTIKUM II
PRAKTIKUM MENGANALISA STANDARD UANG
Oleh ;
Komala Dewi., M.E

A. Pengertian
Uang standar adalah standard money yaitu uang atau satuan uang yang merupakan
suatu sistem moneter.
1. Sandar kualitas uang rupiah ; uang kertas
Uang kertas yang dapat diedarkan kembali adalah uang yang memenuhi kriteria
layak edar sebagaimana yang dijelaskan dalam buku standar kualitas ini;

● Uang rupiah asli bukan uang rupiah palsu atau yang di duga palsu.
● Emisi uang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan
belum dinyatakan dicabut dan ditarik dari peredaran.
● Uang tersebut tidak mengalami kerusakan (lubang, robek, selotip,
terbakar, dan hilang sebahagian ) yang besarnya tidak melebihi batas
toleransi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
● Apabila terdapat lipatan sudut, lipatan harus dirapikan agar penilaian
kondisi fisik dapat dilakukan dengan layak. Jika uang kertas tidak dapat
memenuhi salah satu kriteria sebagaimana kriteria dan standar tersebut di
atas, maka di katergorikan sebagai UTLE.
2. Standar kualitas uang rupiah ; Uang logam
Adapun uang logam yang dapat diedarkan kembali adalah uang logam yang
memenuhi kriteria layak edar yaitu ;
● Uang lgam asli
● Tidak berubah warna yang disebabkan oleh zat kimia, terbakar, kotor dan
korosi.
● Tidak terdapat lubang, bagian yang hlang terpotong, dan bengkok/lekuk.
● Memiliki bentu standar.

10
B. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, peserta diharapkan mampu membedakan
standarisasi dari bentuk-bentuk uang .

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:

1. Modul Pratikum Perencanaan Ekonomi Syariah


2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Meja
4. Kursi
5. Komputer/ lektop
6. Handphone (alat komunikasi)
7. Formulir-formulir

D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum Analisis
dan Menemukan sebab-sebab masalah potensial sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan cara roleplay
standarisasi uang
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada
dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti
perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan
secara mandiri (e-Learning)

11
E. Langkah-Langkah
No Langkah- Keterangan
Langkah

1 Mengidetifika
si sandar
No Krieria Standar kualitas
uang kertas
1 Lubang Max. 10 mm2
2 Sobek Max. 8 mm
3 Sebagian Max. 50 mm2
hilang
4 Selotip Max. 225 mm2
5 Perubahan Max. 8 %
ukuran
uang
6 Unsur Tidak ada unsur pengaman yang hilang
pengaman
an hilang
7 Noda dan Tidak ada noda, coretan dan stempel
coretan

8 Lusuh
9 Uang Tidak terdapat bagian-bagian uang yang
disambung disambung menjadi satu dengan
menggunakan perekat atau lem

12
2 Standar
kualitas uang No. Kriteria

rupiah logam 1. Tidak berubah warna


2 Tidak hilang sebahagian
3 Tidak terpotong
4 Tidak bengkok/lekuk.

F. Hasil Pratikum
1. Hasil pratikum identifikasi bentuk-bentuk yaitu gambar-gambar aau vidio
vidio tentang uang untuk dijadikan standard uang
2. Format prosedur yang telah dinilai oleh dosen.

G. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan simulasi pratikum analisis
standard uang.

Ringkasan
Dapat dibayangkan bila dalam kehidupan masyarakat saat ini tidak ada
uang ? Apa yang terjadi bila kita membutuhkan makanan, membutuhkan rumah,
membutuhkan alat transportasi ? Sanggupkah masyarakat bertahan tanpa uang ?
Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk
melakukan berbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian
barang dan jasa, pelunasan hutang, investasi, dll.
Latihan Test 1
1. Mengerjakan pre test dan Post Test
2. Siapkan alat-alat yang diperlukan dalam pengerjaan praktikum
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam mempratekkan analisis standard uang.

13
TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut;

FORMAT PROSEDUR
PRAKTIKUM ANALISIS DAN MENEMUKAN STANDARISASI UANG

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

Ya Tidak
NO ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi perencanaan Ekonomi Syariah
Prosedur Praktikum

14
1. Tentukan kategori standard uang logam dan uang kertas

2. Menentukan standarisasi uang

3. Menentukan standarisasi uang

Komunikasi /Penampilan
1. Penguasaan Materi
2. Terstruktur dan Sistematis
3. Komunikatif
Hasil Praktikum

1 ⮚ Mampu mengetahui standarisasi uang

⮚ Mampu menganalisa standarisasi uang

SCORE:
REKOMENDASI:

15
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4

Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum


Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

Komala Dewi, M.E


(...............................................) (...............................................)

16
KEGIATAN PRAKTIKUM III
BENTUK UANG
Oleh ;
Komala Dewi., M.E

A. Pengertian
Bank Indonesia dala statistic ekonomi dan keuangan Indonesia memebedakan dua
macam uang beredar, yaitu ;

● Uang beredar dalam arti sempit (M1). Jenis ini didefenisikan sebagai
kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang terdiri
dari uang kartal (C) dan uang giral (D).
● Uang beredar dalam arti luas atau disebut likuiditas perekonomian (M2).
Jenis ini didefenisikan sebagai kewajiban sistem moneter terhadap sektor
swasta domestik yang terdiri uang kartal (C), uang giral (D) dan uang
kuasi (T).
1. Uang kartal ;
Berdasrkan bahannya uang kartal di bagi menjadi uang logam dan uang
kertas.
a. Uang logam
Uang logam pada awalnya terbuat dari emas atau perak agar nilai intrinsiknya
tetap stabil. Namun sekarang uang logam banyak terbuat dari material selain emas
dan perak yang lebih murah dan efisien. Uang logam yang beredar kini terbuat
dari logam aluminium, perak, da tembaga. Bentknya pipih dan bundar. Uang lgam
di Indonesia terdiri atas pecahan Rp. 100, Rp 200, Rp 500, Rp 1000.
b. Uang kertas
Uang kertas terbuat dari kertas. Uang dari bahan keras biasanya memiliki nilai
nominalnya yang besar sehinggamudah untuk dibawa kemena-mana untuk
keperluan sehari-hari.
Uang jenis ini terbuat dari ketas yang berkwalitas tinggi sehingga tahan
terhadap air tidak mudah robek atau luntur. Uang kertas di Indonesian terdiri atas
pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp
50.000, dan Rp 100.000.

17
2.Uang giral
Uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat
terhadap alat tukar yang lebih mudah, raktis, dan aman. Di Indonesia, bank umum
dapat mengeluarkan uang giral selain bank Indonesia. Menurut UU no.7 tahun 12
tentang perbankan, uang giral adalah tagihan yang ada di Bank umum yang dapat
digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang giral dapat
berubah cek, giro atau telegraphic transfer.

Dua bentuk uang giral yang paling banyak digunakan adalah cek dan giro.
Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada
orang yang namanya tertera dalam surat tersebut. Giro adalah surat perintah dari
nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang kepada rekening orag
atau badan yang ditunjuk oleh nasabah. Dengan menguangkan cek atau giro, uang
giral dapat berubah menjadi uang kartal.

B. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, peserta praktikum diharapkan mampu memahami
dan dapat mengetahui dan mengenali bentuk-bentuk uang.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:

1. Modul Pratikum Perencanaan Ekonomi Syariah


2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Meja
4. Kursi
5. Komputer/ lektop
6. Handphone (alat komunikasi)
7. Formulir-formulir

D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum, sebagai
berikut:

18
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan pratikum Pengkajian
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada
dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti
perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan
secara mandiri (e-Learning)

E. Langkah-Langkah
No Keterangan
o

1. Identifikasi uang 1. Hanya diterbitkan oleh BI


2. Uang yang diterbitkan adalah dalam bentuk
kartal Uang kartal
uang kertas dan uang logam
3. Penggunaan jenis uang ini dijamain oleh
Undang-undang
4. Wajib digunakan sebagai alat tukar yang sah
2 untuk kegiatan transaksi jual beli sehari-hari di
masyarakat.
Bentuk uang giral

19
Bentuk uang giral bermacam-macam bentuknya yang
pasti uang yang disimpan pada bank atau rekening
koran bank yang bisa digunakan untuk transaksi
pembayaran, misalnya ; cek, bilyet giro, kartu kredit,
wesel, ataupun perintah bayar tertentu yang biasanya
diterbitkan oleh bank.

F. Hasil Pratikum
Hasil Pratikum penunjukan bentuk-bentuk atau gambar uang, baik
mlalui foto atau vidio.
G. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan Simulasi

Ringkasan
Uang adalah instrumen perekonomian yang sangat penting. Hampir semua
kegiatan ekonomi sangat bergantung pada instrumen ini yang antara lain,
berfungsi sebagai alat tukar ataupun alat bayar. Oleh karena itu, kehadiran uang
dalam kehidupan sehari-hari sangat vital, terutama untuk memperoleh barang,
jasa, serta kebutuhan hidup lainnya.
Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat
pembayaran uatang, ata sebagai alat untuk melkukan pembelian barang atau jasa.
Dengan kata lain, uanga merupakan suatu alat yang dapat digunakan dalam suatu
wilayah tertentu

Latihan Test 1
1. Mengerjakan pre test dan Post Test
2. Siapkan alat-alat yang diperlukan dalam pengerjaan praktikum

20
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam mempratekan Pengkajian.

TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

21
FORMAT PROSEDUR

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................
Ya Tidak
NO ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi ekonomi moneter Ekonomi Syariah
Prosedur Praktikum

1. Langkah 1: Menentukan aneka bentuk uang

2. Langkah 2. Mengikuti bentuk-bentuk uang

3. Langkah 3: Mempelajari & mengevaluasi bentuk uang

Komunikasi /Penampilan

1. Penguasaan Materi

2. Terstruktur dan Sistematis

3. Komunikatif

22
Hasil Praktikum

1 ⮚ Mampu mengidentifikasi berbagai macam bentuk


uang

⮚ Mampu menganalisis bentuk-bentuk uang.

SCORE:
REKOMENDASI:

23
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4

Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum


Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

Komala Dewi,M.E
(...............................................) (...............................................)

24
BAB II
PRAKTIKUM IDENTIFIKASI EMAS SEBAGAI NILAI TUKAR
Kegiatan Praktikum 4
Komala Dewi, M.E

A. Pengertian

Menurut teori ekonomi, kestabilan nilai mata uang dapat dibagi ke dalam dua
aspek (Ahmed dalam karim, 2007:102) yaitu : Pertama, kestabilan nilai mata
uang dilihat dari berfluktuatifnya nilai uang terhadap harga barang dan jasa,
yang lebih lanjut dirasakan dengan adanya inflasi dan deflasi (kestabilan nilai
uang dalam konteks open economy). Kedua, kestabilan nilai mata uang dilihat
dari berfluktuatifnya nilai uang terhadap nilai mata uang negara lain yang lebih
lanjut dirasakan dengan adanya depresiasi dan apresiasi mata uang (kestabilan
nilai uang dalam konteks closed-economy). Stabilitas nilai standar emas dalam
ekonomi tertutup menggunakan pendekatan Quantity theory of money
sedangkan stabilitas standar emas dalam ekonomi terbuka menggunakan
pendekatan monetarist model. Stabilitas Dinar (Emas) menurut Quantity
Theory Dalam standar emas, mata uang negara di dunia dinilai berdasarkan
berapa nilai mata uang tersebut dalam menghargai emas. Dengan
menggunakan standar emas, maka dapat dijelaskan pula bagaimana mekanisme
keseimbangan neraca pembayaran disetiap negara yang selanjutnya akan
mempengaruhi tingkat harga secara umum di masing-masing negara. Berikut
ini juga akan terlihat bagaimana perubahan money supply akan berpengaruh
terhadap tingkat harga secara umum sebagaimana diutarakan oleh Irving Fisher
dengan formulasi :
MV = PQ ……………………………………………. (2)
Dimana:
M adalah money supply,
V adalah velocity of money – average number of time each dollar is spent,
P adalah tingkat harga dan
25
Q adalah quantity or number of transaction paid for with money.
Keseimbangan neraca pembayaran dapat dihitung dengan mekanisme ini
(Karim, 2007: 102-103).
Sebagai contoh negara X yang neraca pembayarannya mengalami defisit pada
saat yang bersamaan akan mengalami outflow dari emas, ini berarti money
supply juga ikut berkurang yang selanjutnya akan menurunkan tingkat harga
secara umum. Sebaliknya negara Y yang mengalami surplus akan mendapati
aliran masuk emas ke dalam negara tersebut, artinya money supply ikut naik.
Asumsi ceteris paribus dengan formulasi quantity theory of money, maka
harga-harga ikut naik juga. Namun demikian negara X yang mengalami defisit
akan mengalami kenaikan ekspor secara tajam akibat harga-harga yang turun,
sebaliknya negara Y yang mengalami surplus akan mengalami penurunan
tingkat ekspor akibat kenaikan harga-harga secara umum. Negara X (defisit
BoP) Gold outflow ( Ms p, maka Pp , asumsi V dan T tetap). Akibat Pp , maka
Xn , sehingga terjadi inflow, kembali equilibrium. Negara Y (surplus BoP)
Gold inflow ( Ms n, maka Pn , asumsi V dan T tetap). Akibat Pn , maka Xp ,
sehingga terjadi outflow, kembali equilibrium.
Dinar emas yang merupakan mata uang yang dipakai disebagian besar negara-
negara di dunia sebelum Bretton Woods System terbukti memiliki kestabilan
yang lebih baik dibandingkan dengan uang fiat yang dipakai sekarang ini.
Dinar emas tidak mengenal nilai nominal seperti yang terjadi pada uang fiat
namun lebih ditentukan dari nilai intrinsik yang dimilikinya yang tercermin
dari nilai tukar Dinar tersebut terhadap komoditas lain. Sementara tidak
stabilnya nilai tukar Rupiah (fiat money) disebabkan oleh adanya
kecenderungan peningkatan Jumlah Uang Beredar yang melebihi kebutuhan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar uang tersebut.
Pertumbuhan penawaran uang pada sistem yang digunakan saat ini (fiat
money) cenderung tidak terkendali karena diberlakukannya sistem cadangan
minimum dan tingkat bunga. Disamping itu, pada sistem fiat money uang tidak
hanya berfungsi sebagai alat transaksi akan tetapi telah menjadi spekulasi.
Maraknya tindakan spekulasi ini mengakibatkan jumlah uang beredar tidak
seimbang dengan jumlah barang di sektor rill sehingga akan berdampak pada
26
kenaikan harga barang dan jasa seperti kasus krisis di 1998 yang bermula dari
krisis mata uang akibat tindakan spekulasi para spekulan (Triana, 2009:2).
Kestabilan nilai tukar mata uang tidak hanya dilihat dari perbandingannya
dengan nilai tukar negara lain, tetapi dapat juga dilihat dari kestabilan daya
belinya terhadap barang dan jasa. Kestabilan merupakan faktor yang sangat
penting yang harus dimiliki oleh suatu mata uang karena mencerminkan
nilainya terhadap benda-benda lain. Hasil perhitungan ini sejalan dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh Soekarni (2007) sebagaimana telah dijelaskan
pada bagian penelitian terdahulu. Soekarni juga menemukan koefisien variasi
Dinar emas lebih kecil dibandingkan dengan koefisien uang fiat yang dalam
hal ini diwakili oleh Dolar Amerika Serikat yang diukur dalam Yen,
Poundsterling dan Euro.
Sejarah berhasil mencatat bahwasanya penggunaan emas sebagai uang yang sah
sudah dimulai ribuan tahun yang lalu di kawasan Asia Kecil. Selama Abad
Pertengahan berlangsung, solidus emas Bizantium yang umumnya dikenal sebagai
uang Bezant sudah digunakan secara luas di seluruh daratan Eropa dan
Mediterania.

Tapi, saat pengaruh ekonomi kekaisaran Bizantium mengalami penurunan


penggunaan, maka uang bezant pun ikut menurun. Sehingga, di daratan Eropa
lebih banyak yang memilih perak sebagai uang keduanya, dengan nilai yang lebih
kecil daripada emas.

Di era modern, Hindia Barat Inggris menjadi salah satu daratan pertama yang
menerapkan standar specie emas ini. Pasca proklamasi dari Ratu Anne di tahun
1704, standar emas di Hindia Barat Inggris kala itu adalah standar emas de facto.

Ketika menerapkan standar emas, lantas banyak negara Eropa yang mengubah
nama mata uangnya, seperti Daler atau Gulden menjadi Crown. Hal ini
dikarenakan secara tradisional nama uang sebelumnya adalah koin perak dan yang
terakhir adalah koin emas.

27
Ketika Perang Dunia I terjadi, standar specie emas di seluruh Kerajaan Inggris
pun berakhir. Meskipun begitu, hal tersebut lantas tidak menandakan bahwa
standar emas pun ikut berakhir.

Tepat di tahun 1925, British Gold standard lantas mengumumkan standar emas
batangan. Hal tersebut sekaligus mengakhiri periode standar specie emas, itu
artinya peredaran koin emas pun ikut berakhir.

John Maynard Keynes, seorang spekulan ekonomi, lantas menentang


diberlakukannya kembali standar emas. Dirinya berpendapat bahwa standar emas
yang kembali diterapkan akan rawan deflasi. Hal itu dibuktikan dengan adanya
banyak negara lain yang mengikuti Kerajaan Inggris dalam memberlakukan
kembali standar emas.

Mereka mengalami periode stabilitas relatif dan juga mengalami deflasi. Keadaan
ini berlangsung hingga pada periode Great Depression atau depresi hebat yang
berlangsung dari tahun 1929 sampai tahun 1939, yang pada akhirnya memaksa
banyak negara keluar dari standar emas.

Implikasi dari hadirnya penerapan nilai tukar mata uang internasional yang tetap
adalah berkurangnya tingkat ketidakpastian dalam hal perdagangan internasional.
Emas yang dijadikan sebagai alat pembayaran impor akan menyebabkan pasokan
uang di berbagai negara pengimpor akan menjadi berkurang. Sehingga, deflasi
pun bisa terjadi.

Ketika deflasi sudah terjadi, maka negara pengimpor akan menjadi lebih
kompetitif. Disisi lain, bila keadaan impor emas oleh negara pengekspor
digunakan untuk bisa meningkatkan pasokan uang di negara tersebut, maka inflasi
pun bisa terjadi. Sehingga, negara tersebut akan menjadi kurang kompetitif dalam
sisi perdagangan internasional.

Pada tahun 1880, standar emas telh digunakan oleh empat negara yaitu
Inggris, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat. Pemberlakuan standar emas

28
membuat setiap nilai dari setiap jenis mata uang dalam satuan mata uang lainnya
dapat ditentukan secara mudah. Standar emas mempermudah
kegiatan perdagangan internasional. Pada mulanya US$ 1 dihargai dengan 23,22
grain emas murni. Perbandingan antara grain emas dan emas murni ialah 480
grain emas sama dengan 1 ons emas murni. Tiap US$ 20,67 setara dengan nilai
dari 1 ons emas. Bersamaan dengan standar emas muncul pula istilah nilai pari
emas. Nilai ini diartiakn sebagai nilai mata uang yang diperlukan untuk membeli
satu ons emas. Saat Perang Dunia I berlangsung, standar emas tidak lagi
diberlakukan. Perbandingan mata uang ditetapkan secara berbeda atas dasar emas
atau mata uang lainnya. Setelah Perang Dunia I usai, beberapa usaha kembali
dilakukan agar sistem keuangan dunia kembali ke standar emas. Namun sistem ini
tidak berhasil dan perdagangan emas hanya dilakukan oleh bank sentral di
masing-masing negara dan tidak menjadi properti pribadi.[2] Emas tidak
digunakan kembali sebagai standar nilai tukar mata uang dunia sejak tahun 1934
dan setelah Perang Dunia II usai. Hal ini dikarenakan adanya Depresi Besar yang
dialami oleh dunia selama perioda 1930 hingga 1931. Banyak negara yang tidak
dapat mempertahankan posisi devisa melalui mekanisme perubahan harga. Selain
itu, negara-negara juga mulai melakukan kendali nilai tukar terhadap mata
uangnya. Hal lain yang menyebabkan standar emas tidak lagi digunakan adalam
kerumitan dalam pengaturan neraca pembayaran. Negara yang memberi utang ke
negara lain kesulitan untuk menagih piutang

B. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pratikum ini peserta pelatihan diharapkan mampu
gambaran dan perhitungan dalam melakukan praktikum

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:

1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Meja, kursi

29
4. Pointer
5. Komputer/ Laptop
6. Handphone (alat komunikasi)
7. Formulir-formulir
D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum
Perencanaan zakat dan pajak sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan praktik ekonomi
moneter.
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan
disampaikan secara mandiri (e-Learning)

E. Langkah-Langkah
Langkah- Keterangan
No
Langkah
1. Mengetahui nominal dan nilai intrinsic
Nilai nominal dan nilai intrinsik dari mata uang Dinar
dan Dirham akan menyatu, artinya nilai nilai nominal
1
mata uang yang berlaku akan dijaga oleh nilai
intrinsiknya (nilai uang sebagai barang yaitu emas
dan perak itu sendiri) bukan oleh daya tukar terhadap

30
mata uang lain.

2. Mengetahui kadar /besaran mata uang dinar dan


mata uang bandingan ; Dolar

Oleh karena itu seberapapun naiknya nilai Dolar


Amerika Serikat maka mata uang Dinar akan
mengikuti senilai Dolar Amerika Serikat menghargai
4,25 gram emas 22 karat yang terkandung dalam
Dinar. Depresiasi tidak akan terjadi walaupun ada
faktor ekonomi maupun non-ekonomi yang
memicunya. Kelompok yang dipelopori oleh Vadillo
tersebut berpendapat bahwa dengan menggunakan
Dinar maka akan terhindar dari inflasi. Penurunan
nilai Dinar dan Dirham akan terjadi jika terjadi supply
emas yang cukup besar, namun memerlukan proses
yang sangat panjang sebelum dapat digunakan
sebagai alat tukar.

F. Hasil Pratikum
1. Mengupload foto-foto praktikum pajak.
2. Format penilaian yang sudah dinilai oleh dosen

G. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan Simulasi Praktikum

31
Ringkasan
Standard emas dapat dengan mudah diterima dan digunakan masyarakat
International sebagai alat pembayaran yang sah. Selain itu, nilai standard emas
cenderung lebh stabil dibandingkan denga logam jenis lainya sehingga diharapkan
dapat menjaga stabilitas nilai tukar uang.

Latihan Test 1
1. Mengerjakan pre test dan Post Tes
2. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam mempraktekan ekonomi moneter

TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

32
FORMAT PROSEDUR
PRAKTIKUM EMAS SEBAGAI NILAI TUKAR

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................
Ya Tidak
NO ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi perencanaan Ekonomi Syariah
Prosedur Praktikum

1. Identifikasi pajak dalam Islam

2. Mengidentifikasi besaran dan jenis pajak

Komunikasi /Penampilan

1 Penguasaan Materi

2 Terstruktur dan Sistematis

3 Komunikatif

33
Hasil Praktikum

1 ⮚ Laporan perencanaan Ekonomi Syariah

SCORE:

REKOMENDASI:

34
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4
Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum
Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

(...............................................) (...............................................)

35
36
BAB III

PRAKTIKUM STABILITAS EMAS


KEGIATAN PRAKTIKUM 7
Oleh ;
Komala Dewi, M.E

A. Pengertian
Dalam sejarah komoditi uang sebagai standar, terdapat dua standar yang
umum digunakan yaitu standar emas (gold currency standards) dan standar perak
(silver currency standards). Meski demikian secara umum dapat didefinisikan
sebagai satuan moneter dari emas dengan ukuran tertentu terhadap satu satuan
mata uang (termasuk perak) dan mendapat ijin penuh dalam mengkonversi antara
emas dengan uang dan antara uang dengan emas. Hubungan mekanis emas dan
satuan moneter jelas akan mendorong keyakinan akan nilai unit moneter. Hal
inilah yang menjamin stabilitas terhadap sistem moneter. Berdasarkan kenyataan
standar dua mata uang logam (emas dan perak), dapat dikatakan bahwa sangat
sulit untuk mengaitkan kedua jenis mata uang tersebut dalam suatu tingkat rasio
tertentu. Pada perjalanannya standar dua mata uang tersebut tidak dipakai secara
universal. Selanjutnya dimulai masa monometalism dengan emas sebagai standar
mata uang yang berlaku secara universal.
Berdasarkan gold currency standard, nilai mata uang suatu negara dapat
dikonversikan atau disetarakan dengan emas pada tingkat legal yang ditetapkan
oleh otoritas moneter. Menurut catatan sejarah gold currency standard, dikenal
tiga variasi (Umer Chapra, 1996). Pertama, gold coin standard merupakan sistem
moneter dimana gold coin aktif beredar di masyarakat sebagai standar alat tukar.
Kedua, gold bulion standard merupakan standar moneter dengan ketentuan :
(a) mata uang nasional disetarakan dengan emas,
(b) emas disimpan oleh pemerintah dalam bentuk batangan,
(c) emas tidak beredar dalam perekonomian, dan
(d) emas tersedia untuk tujuan industri dan transaksi-transaksi
internasional dari bank. Ketiga, gold exchange standard atau Bretton Woods
37
System, yaitu kesepakatan internasional di bidang moneter dimana mata uang
merupakan fiat money yang dapat dikonversikan ke dalam emas dalam tingkat
harga tertentu. Perjalanan gold currency standard sarnpai Bretton Woods System,
telah mengalami perubahan fundamental sejak perang dunia kedua.
Dinar berasal dari Bizantium sedangkan dirham dari Sasanian dan Fals
dari Yunani. Menurut Umar Bin Khatab, berat Dinar adalah 4,25 gram sedangkan
dirham adalah 3 gram. Penentuan nilai atau dinar intrinsiknya34. Seterusnya soal,
bentuk, nama, corak dan design fisiknya adalah aksesoris semata. Tidak seperti
uang hampa (fiat money) uang kertas sebagaimana kita pakai saat ini, yang
mengandalkan nilainya pada kepercayaan dan pengakuan otoritas negara, dinar
dan dirham adalah uang nyata yang dijamin oleh dirinya sendiri sebagai logam
mulia.

B. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, mahasiswa diharapkan Mendapatkan gambaran te
stabilitas menggunakan stabilitas emas

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi)
5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir

D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum
menganalisa sebagai berikut ;
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

38
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada
dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti
perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan
secara mandiri (e-Learning).
E. Langkah-Langkah analisa stabilitas emas

1 Langkah- Keterangan
Langkah Berdasarkan pendekatan monetarist model maka persamaan
keseimbangan nilai tukar dalam standar emas (dinar) (Safarina,
Langkah 1 2009:24 ) adalah: E = (Q + F + G) m/P* 1 (r* + e,Y)
………………………………………... (3) Dimana: E adalah
exchange rate (nilai mata uang dalam negeri terhadap mata
uang luar negeri), Q adalah asset financial yang di back up oleh
transaksi riel, F adalah internasional reserves, G adalah
berstandar emas, P* adalah harga luar negeri, r * adalah rate of
return luar negeri dan e adalah tingkat ekspektasi depresiasi
mata uang domestik

2 Langkah 2 Harga seekor ayam pada masa Rasulullah SAW sebesar satu
(Analogi/pemik dirham, saat ini 1400 tahun kemudian, harga seekor ayam
iran zakat) tetaplah satu dirham. Kalau ditukar dengan mata uang rupiah
berkisar 1 dirham= 20-26 ribu per keeping satu dirham. Emas
(dinar) dan perak (dirham) ialah alat tukar paling stabil yang
pernah dikenal oleh dunia. Sejak awal muncul mata uang dinar
dan dirham sampai saat ini, nilai mata uang yang didasarkan

39
oleh mata uang bimetal ini secara mengejutkan sangat stabil
apabila mata uang ini dihubungkan dengan bahan makanan
pokok.
3 Langkah 3. Nilai dinar dan dirham adalah tetap, tidak berubah karena
(Contoh penggunaan dinar tidak menimbulkan inflasi. Hampir
pelatihan sepanjang zaman nilai tukar dinar dan dirham tak pernah
perhitungan) berubah. Kalau masih tidak mempercayai bahwa nilai dinar
dan dirham tidak pernah berubah, cobalah bawa dan
timbang sekeping koin dinar emas atau dirham perak
kemanapun anda pergi. Sekeping dinar tetaplah 4,25 gram
emas 22 karat, dan sekeping dirham adalah 2,98 gram perak
murni, baik anda timbang di Hongkong, Singapura,
London, New York, Paris, Tokyo, atau Helsinki.

F. Hasil Pratikum
a. Mengupload Formulir standarisasi emas
b. Format penilaian yang telah diperiksa oleh dosen

G. Dokumentasi
Mengupload Dokumentasi dan Simulasi Praktikum standarisasi

Ringkasan

Sistem standar emas diketahui telah diterapkan sebagai acuan dalam


menentukan nilai mata uang sejak abad ke-19 di tahun 1821. Dimana,
pemerintah Inggris menerapkan sistem standar emas dalam menentukan nilai
pondsterling sebagai alat bertransaksi. Penggunaan sistem standar emas ini
pada akhirnya diikuti oleh beberapa negara di Eropa, salah satunya Jerman
dan Prancis, dan juga digunakan oleh Amerika Serikat (AS).

40
Sistem standar emas perlahan mulai menghilang, sistem ini diketahui mulai
ditinggalkan ketika terjadi perpecahan Perang Dunia ke I dan II yang
mengakibatkan kekacauan politik di Eropa.

Logam mulia diketahui menjadi salah satu bentuk mata uang terbaik. Emas
dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perak.
Menurut Aristotle, adapun lima alasan emas merupakan mata uang terbaik
pada empat dekade terakhir yakni:

1. Nyaman untuk di gunakan, dibawa dan di simpan.


2. Memiliki nilai intrisik yang jelas.
3. Konsisten / Dapat diukur dengan konsisten
4. Memiliki daya tahan yang tinggi
5. Mampu dipecah tanpa mengurangi nilai.

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai tukar dalam standar
emas (dinar) relatif stabil dibandingkan sistem fiat money. Menurut (Karim,
2007:109) Dinar emas memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah:
Pertama, money supply tidak bisa dinaikkan semaunya sendiri oleh otoritas
moneter karena akan sangat dibatasi oleh cadangan devisa dan cadangan emasnya,
hal ini berpengaruh pada terjaganya kestabilan nilai tukar yang pada akhirnya
adalah terjaganya nilai uang itu sendiri. Kedua, uang yang beredar di masyarakat
akan terserap oleh sektor riil sehingga akan membawa keseimbangan antara sektor
moneter (finansial) dengan sektor riil. Ketiga, jika terjadi apresiasi ataupun
depresiasi nilai tukar tetapi fenomena tersebut seiring dengan pertumbuhan output
akibat volume transaksi di sektor riil.
untuk jangka panjang, sistem menggunakan bimetalik (emas dan perak) telah
membuktikan mata uang yang stabil dan adil. Pemerintah dalam menjalankan
kebijakannya boleh mengubah struktur gambar apapun, yang jelas berat mata
uang tersebut tetap.
Latihan Test 1
1. Mengerjakan pre test dan Post Test

41
2. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam pratikum standarisasi emas.

TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

42
FORMAT PROSEDUR
PRAKTIKUM ANALISA STANDARISASI EMAS

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................
Ya Tidak
NO ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi perencanaan Ekonomi Syariah
Prosedur Praktikum

1. Menganalisa dasar standarisasi emas

1. 2
2
Komunikasi /Penampilan

1 Penguasaan Materi

2 Terstruktur dan Sistematis

3 Komunikatif

43
Hasil Praktikum

1 ⮚ Mendapatkan Hasilstandarisasi emas

SCORE:
REKOMENDASI:

44
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4
Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum
Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

Komala Dewi,M.E
(...............................................) (...............................................)

45
BAB IV
PRATIKUM MENGIDENTIFIKASI INFLASI
KEGIATAN PRAKTIKUM 8
Oleh ;
Komala Dewi, M.E

A. Pengertian
Inflasi merupakan salah satu permasalahan klassik dalam suatu
perekonomian yang dapat mengakibatkan menurunnya pendapatan riil masyarakat
yang secara berkelanjutan mempunyai dampak negatif dalam perekonomian
makro. Hal tersebut menempatkan issue inflasi sebagai indikator yang sangat
penting dalam menjaga stabilitas perekonomian. Krisis moneter yang muncul
pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan melonjaknya tingkat inflasi di
Indonesia berdampak pada penurunan daya beli masyarakatdan menurunnya
tingkat pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan tersebut telah menempatkan inflasi sebagai salah satu
indikator strategis bagi upaya mengeluarkan perekonomian nasional dari resesi
yang berkepanjangan. Sampai saat ini, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah
baik melalui pengendalian inflasi dari sisi moneter oleh Bank Indonesia sebagai
otoritas moneter, maupun kebijakan disinflasi dari sisi penawaran aggregate yang
terkait dengan sisi produksi.
Dalam kaitannya dengan kebijakan moneter, salah satu faktor terpenting
bagi efektifitas kebijakan moneter adalah pemahaman mengenai terbentuknya
ekspektasi inflasi oleh pelaku ekonomi serta faktor yang berpengaruh terhadap
inflasi. Dengan diperolehnya pemahaman tentang dua hal tersebut dapat dijadikan
dasar bagi :
1. Pengendalian inflasi khususnya melalui kebijakan moneter.
2. Penentuan target inflasi yang diinginkan oleh pemerintah.
Implementasi kebijakan moneter di Indonesia pada masa sekarang sangat
delimatis. Banyaknya sasaran yang ingin dicapai secara serentak serta tidak

46
optimalnya fungsi sistem keuangan menyebabkan pengendalian moneter secara
langsung menjadi kurang efektif. Pada satu sisi, perkembangan (fluktuasi) nilai
tukar rupiah terhadap valuta asing ( khususnya dollar AS ) masih belum stabil dan
tingkat inflasi yang masih tinggi, memaksa Bank Indonesia sebagai otoritas
moneter untuk mempertahankan kebijakan uang ketat. Hal ini berdampak pada
tingginya suku bunga dalam negeri. Di sisi lain, tingginya suku bunga berdampak
negatif terhadap dunia usaha. Ini disebabkan membengkaknya kewajiban
pembayaran bunga dan terhentinya pemberian kredit baru oleh perbankan.
Akibatnya, nonperforming loan meningkat dan bank beroperasi dengan negative
spread.

Jenis-jenis Inflasi

Berdasarkan kenaikan harga

Berdasarkan kenaikan harga, inflasi dibagi ke dalam 4 jenis, yaitu:

1. Inflasi ringan: kenaikan harga di bawah 10% dalam setahun.


2. Inflasi sedang: kenaikan harga di antara 10% - 30% dalam setahun.
3. Inflasi berat: kenaikan harga di antara 30% - 100% dalam setahun
4. Hiperinflasi (inflasi tak terkendali): kenaikan harga di atas 100% dalam
setahun.

Berdasarkan asalnya

Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)


2. Inflasi dari luar negeri (imported inflation)

Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga

Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga, inflasi dibagi menjadi 3,


yaitu:

1. Inflasi tertutup (closed inflation). Kenaikan harga yang terjadi hanya


berhubungan dengan satu atau dua barang tertentu.
2. Inflasi terbuka (open inflation). Kenaikan harga yang terjadi pada semua
barang secara umum.
47
3. Hiperinflasi. Serangan inflasi yang sangat hebat sehingga harga
barang/jasa terus berubah dan meningkat setiap saat, akibatnya orang-orang tidak
dapat menahan uang lebih lama karena nilai uang terus merosot.

B. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, peserta diharapkan mampu Menganalisa kriteria
inflasi.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi)
5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir
D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum
menganalisa jabatan dan membuat format dan template sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), menganalisa jabatan dan
membuat format dan template
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada
dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti
perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan
secara mandiri (e-Learning)

48
N Langkah- Keterangan
o Langkah
1. Harga-harga barang pada umumnya dalam keadaan naik
terus menerus.
Kenaikan harga yang bersifat umum adalah suatau
keadaan dimana harga barang mengalami kenaikan atau
lebih tinggi dari pada keadaan dan periode sebelumnya.
Kenaikan harga yang melonjak tinggi merupakan
keadaan dimana harga barang mengalami kenaikan yang
cukup signifikan. Bersifat terus-menerus adalah dimana
keadaan barang secara umum mengalami kenaikan lebih
dari 1 bulan atau minimal 1 bulan. Jika tidak sampai
dalam jangka waktu 1 bulan belum bisa dikatakan inflasi.
Seperi halnya kenaikan harga hanya 1 sampai 2 hari , hal
Identifikasi tersebut belum bisa dikatakan inflasi. Karena bisa saja
1
inflasi disebabkan faktor lain yang tidak memenuhi unsur
terjadinya inflasi, suatu sebab misalnya disebabkan karena
keterlambatan stok barang.
2. Jalan uang yang beredar melebihi kebutuhan.
Banyak faktor yang menyebabkan uang beredar melebihi
kebutuan yang salah satunya tingkat suku bunga yang
rendah. Keadaan ini akan kita bahas pada artikel
selanjutnya.
3. Jalan barang relatif.
Barang yang diperjualbelikan sedikit disebabkan dari suatu
keadaan dimana sumber daya alam (sda) dan sumber daya
manusia kita tidak bisa kita maksimalkan.
4. Nilai uang (daya beli uang) uang.
Faktor 1. Natural Inflation
2 penyebab Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini disebabkan
inflasi berbagai faktor alamiah yang tidak bisa dihindari umat

49
manusia. Menurut Al-Maqrizi ketika suatu bencana alam
terjadi, berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya
mengalami penurunan yang sangat drastis dan terjadi
kelangkaan. Di lain pihak, karena sifatnya yang sangat
signifikan dalam kehidupan, permintaan terhadap berbagai
barang itu mengalami peningkatan. Harga-harga melambung
tinggi jauh melebihi daya beli masyarakat. Al-Maqrizi
mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan
oleh turunnya Penawaran Agregatif (AS) atau naiknya
Permintaan Agregatif (AD).
1. Huma error Inflation.
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
Inflasi ini dikenal dengan istilah human error inflationatau
False Inflation. Maqrizi inflasi yang terjadi akibat kesalahan
manusia antara lain korupsi dan administrasi yang buruk,
pajak yang berlebihan dan peningkatan sirkulasi mata uang
uang fulus.
1). Korupsi dan Administrasi yang Buruk
Al-Maqrizi menyatakan bahwa pengangkatan para pejabat
pemerintahan yang berdasarkan pemberian suap, dan bukan
kapabilitas, akan menempatan orang-orang yang tidak
mempunyai kredibilitas pada berbagai jabatan penting dan
terhormat, baik di kalangan legislatif, yudikatif, maupun
eksekutif. Mereka rela menggadaikan seluruh harta miliknya
sebagai kompensasi untuk meraih jabatan yang diinginkan
serta kebutuhan sehari-hari sebagai pejabat.

2). Pajak yang berlebihan


Menurut Al-Maqrizi, akibat dominasi para pejabat
bermental korup dalam suatu pemerintahan, pengeluaran
negara mengalami peningkatan yangn sangat drastis. Sebagai
kompensasinya, mereka menerapkan sistem perpajakan yang

50
menindas rakyat dengan memberlakukan berbagai pajak baru
serta menaikan tingkat pajak yang sudah ada. Hal ini sangat
mempengaruhi kondisi para petani yang merupakan kelomok
mayoritas dalam masyarakat.
3). Peningkatan sirkulasi Mata Uang Fulus
Pada awalnya uang fulus yang mempunyai nilai instrintik jauh
lebih kecil dibandingkan dengan nilai nominalnya dicetak
sebagai alat transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari yang tidak signifikan. Oleh sebab itu, jumlah mata
uang ini hanya sedikit yang terdapat dalam peredaran

E. Hasil Pratikum
a. Mengupload analisa kondisi imflasi
b. Format prosedur yang telah dinilai oleh dosen

F. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi.

Ringkasan
Agar bisa memperkirakan nilai Indeks Harga Konsumen di masa depan biasanya
menggunakan indeks harga produsen yakni harga rata-rata bahan yang di gunakan
untuk membuat produk oleh produsen. Cara menghitung IHK yakni dengan
mengumpulkan harga dari banyaknya jumlah barang atau jasa tertentu. BPS juga
akan mengukur jenis-jenis produk yang berbeda. Kemudian mulai menghitung
harga dari barang dan jasa tersebut.

Cara menghitung Indeks Harga Konsumen adalah IHK = (Pn/Po)x100 Di mana,


Pn artinya Harga sekarang sedangkan Po merupakan Harga pada tahun dasar.
Tahun dasar adalah Tahun yang akan di jadikan sebagai perbandingan dengan
tahun yang akan di hitung.

51
Latihan Test 1
1. Mengerjakan Pre Test dan post test
2. Peragakan bagaimana mengenali ciri inflasi
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam pratikum menganalisa inflasi.

TES 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

FORMAT PROSEDUR
PRATIKUM MENGANALISA INFLASI
Nama Kelompok : 1. ....................................................................
Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................
Ya Tidak
NO ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi

52
Bahan
1 Buku referensi perencanaan Ekonomi Syariah
Prosedur Praktikum

1. Menetapkan perhitungan inflasi inflasi

2. Menetapkan iflasi

Komunikasi /Penampilan

1 Penguasaan Materi

2 Terstruktur dan Sistematis

3 Komunikatif

Hasil Praktikum

1 ⮚ Laporan hasil penilaian analisis inflasi

SCORE:

REKOMENDASI:

53
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4
Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum
Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

(...............................................) (...............................................)

54
55
KEGIATAN PRAKTIKUM 10
PERHITUNGAN INFLASI
Komala Dewi, M.E

A. Pengertian
Menghitung tingkat inflasi kerap menjadi perbincangan hangat ketika
membahas tentang ekonomi dan nilai uang. Saat terjadi kenaikan harga, otomatis
nilai uang pun akan ikut menurun. Sehingga diperlukan kebijakan yang efektif
guna menjaga aset dari penyusuan akibat inflasi.
Dari sana bisa ditentukan /diperkirakan tingkat inflasi di Indonesia dalam
beberapa tahun yang akan datang untuk menentukan arah investasi agar nilainya
tetap aman.
Tingkat inflasi
Secra umum tingkat inflasi adalah skala kenaikan harga pada barang
maupun jasa selama jangka waktu yang tertentu. Berdasarkan Bank Indonesia,
tingkat inflasi adalah pertumbuhan harga secara kontinu dalam periode waktu
tertentu. Adapun pertumbuhan harga yang dimaksud yaitu kenaikan harga dari
beberapa barang yang juga akan berdampak pada kenaikan harga barang lainnya.
Artinya dengan menghitung tingkat inflasi secara tak langsung dapat melihat
penurunan daya beli dan juga nilai mata uang dalam suatu negara yang nantinya
akan dicatat ke dalam bentu persentase. Berdasarkan tingkat keparahannya
kenaikan angka inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa kategori diantaranya
sebagai berikut.
a) Menurut sifatnya
Berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi 3 kategori utama yaitu :
1) Inflasi merayap/rendah (Creeping Inflation) yaitu inflasi yang besarnya
kurang dari 10% pertahun
2) Inflasi menengah (Galloping Inflation) besarnya antara 10 – 30%
pertahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara
cepat dan relative besar. Angka inflasi pada kondisi ini biasanya disebut
inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, 30% dan sebagainya.

56
3) Inflasi berat (High Inflation) yaitu inflasi yang besarnya antar 30 –
100% pertahun. Dalam kondisi ini harga-harga secara umum naik dan
bahkan menurut istilah ibu-ibu rumah tangga harga berubah.
4) Inflasi sangat tinggi (Hyper Inflation) yaitu inflasi yang ditandai oleh
naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (diatas 100%). Pada
kondisi ini masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya
merosot sangat tajam, sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.

B. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, peserta diharapkan dapat Memberikan gambaran
tentang praktikum/ simulasi perhitungan inflasi.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi)
5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir

D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum simulasi
tindakan dan bentuk sangsi Indisipliner di Unit Ekonomi Syariah sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan pelaksanaan
perhitungan inflasi.
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.

57
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada
dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti
perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan
secara mandiri (e-Learning)

E. Langkah-Langkah

No Langkah-Langkah Keterangan
1. Mengetahuiharga IHK ; untuk
menghitung tingkat inflasi dengan total
harga dari penjualan barang yang ditelti
oleh konsumen.
2. Deflator PDB ; untuk menghitung besaran
perubahan harga pada keseluruhan barang,
baik itu barang baru, barang produksi lokal,
1. Variabel barang jadi maupun jasa.
penghitugan 3. Indeks harga produsen ; indeks yang
digunakan untuk mengukur harga barang
yang dibutuhkan oleh produsen dalam
melakukan proses produksi.
4. Indeks harga komoditas ; indeks yang
digunakan untuk menghitung harga pada
beberapa barang tertentu.
5. Indeks biaya hidup ; indeks yang
digunakan untuk mengukur biaya hidup
masyarakat.

2. Rumus Kenaikan inflasi biasanya dihitung menggunakan


rumus tingkat inflasi. Rumus tersebut akan

58
menunjukkan seberapa besar penigkatan indeks
harga konsumen (IHK) pada beberapa jenis barang
atau jasa tertentu dengan membandingkan IHK
pada masa lalu dan masa sekarang.

Misalnya ; Anda ingin mengetahui tingkat


kenaikan inflasi pada harga BBM premium pada
tahun 2011 adalah Rp 4.5 ribu perliter, sedangkan
harga premium pada tahun 2021 sebesar Rp 6,5
ribu perliter. Maka kenaikan inflasinya adalah
sebesar ?

Tinkat inflasi

= (Rp 6,5 ribu – Rp 4,5 ) / Rp 6,5 ribu) x 100%

= 0,3076 x 100 %

= 30,76 %.

Contoh 2;

.Laju Inflasi (LI) = (IHK bulan ini - IHK bulan


sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya x 100
persen.
Contoh soal:
Berdasarkan data BPS, indeks harga konsumen
bulan Januari 2021 sebesar 120,65. Sementara itu,
indeks harga konsumen bulan Februari 2021
sebesar 145,50. Berapa laju inflasi bulan Februari
2021?

Jawaban:

Laju Inflasi (LI) = (IHK bulan ini - IHK bulan


sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya x 100%

Laju Inflasi (LI) = (145,50 - 120,65) / (120,65) x


100%

Laju Inflasi (LI) = 20,59


59
Dengan demikian angka 20,59 tersebut adalah nilai
inflasi bulan Februari. Anda pun dapat
menggunakan rumus tersebut untuk menghitung
laju inflasi tahunan dengan menggunakan data IHK
tahun A dengan IHK tahun B.
ada tahun 2017, harga sebuah buku gambar anak-
anak adalah Rp 100.000 per-unitnya. Sementara
harga satu buah buku gambar anak-anak pada tahun
dasar Rp 80.000. Agar lebih jelas, berikut ini
adalah cara menghitung indeks harga pada tahun
2017.
IHK = (Rp 100.000 / Rp 80.000) x 100 = 125
Dalam penjelasan tersebut bisa di simpulkan bahwa
pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan Indeks
Harga Konsumen sebesar 25% dari harga dasar .
Cara menghitungnya yakni 125 dikurangi 100
(sebagai tahun dasar). Berikut ini adalah rumus
yang di gunakan untuk mengetahui inflasi.
Inflasi = (IHKn – IHKo)/IHKo}x 100%
IHKn adalah kependekan dari Indeks Harga
Konsumen periode ini sedangkan IHKo
kependekan Indeks Harga Konsumen periode lalu.

2. Produk Domestik Bruto (PDB)


Cara menghitung inflasi selanjutnya yakni dengan
Produk Domestik Bruto atau bisa di artikan semua
barang atau jasa yang di produksi dalam jangka
waktu tertentu namun biasanya per tahun.
Ada dua cara yang bisa di gunakan untuk
menghitung PDB yakni dengan memakai dua
metode yaitu pendekatan pengeluaran dan
pendekatan pendapatan. Nah, berikut ini adalah
rumus umum yang biasa di IHKn adalah
kependekan dari Indeks Harga Konsumen periode
ini sedangkan IHKo kependekan Indeks Harga
Konsumen periode lalu.

2. Produk Domestik Bruto (PDB)


Cara menghitung inflasi selanjutnya yakni dengan
Produk Domestik Bruto atau bisa di artikan semua
barang atau jasa yang di produksi dalam jangka
waktu tertentu namun biasanya per tahun.
Ada dua cara yang bisa di gunakan untuk
menghitung PDB yakni dengan memakai dua
metode yaitu pendekatan pengeluaran dan
60
pendekatan pendapatan. Nah, berikut ini adalah
rumus umum yang biasa di gunakan untuk
menghitung kedua metode tersebut.
Cara menghitung pendekatan pengeluaran:
PDB= Konsumsi+Investasi+Pengeluaran
pemerintah+(ekspor-impor)
Dari rumus tersebut dapat di simpulkan bahwa
yang termasuk dalam konsumsi adalah pengeluaran
rumah tangga, investasi usaha, pengeluaran
pemerintah dan kegiatan ekspor maupun impor.
Cara menghitung pendekatan pendapatan:
PDB= sewa+upah+bunga+laba

Secara lebih rinci, pendekatan pendapatan di


dapatkan dari faktor produksi. Pendapatan faktor
produksi mulai dari sewa, upah, bunga untuk
pemilik modal dan laba untuk pemilik usaha.
1.Contoh perhitungan PDB berdasarkan
pendekatan pengeluaran
Konsumsi Masyarakat Rp 80,000,000.00
Pendapatan Laba Usaha Rp 30,000,000.00
Pengeluaran Negara Rp 290,000,000.00
Pendapatan Sewa Rp 20,000,000.00
Pengeluaran Investasi Rp 70,000,000.00
Ekspor Rp 45,000,000.00
Impor Rp 30,000,000.00

Jawab:
PDB= Konsumsi+Investasi+Pengeluaran
pemerintah+(ekspor-impor)
PDB= 80.000.000+30.000.000+290.000.000
(45.000.000-30.000.000)
PDB= 400.000.000+15.000.000
PDB= 415.000.000

3. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)


Cara menghitung inflasi yang ke tiga adalah
dengan Indeks Harga Perdagangan Besar atau yang
juga bisa di sebut Indeks Harga Produsen. IHPB
merupakan angka indeks yang megukur tingkat
harga barang atau jasa yang di beli oleh konsumen.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa Indeks


Harga Produsen adalah indeks yang di dasarkan
pada harga transaksi pedagang pertama dengan
61
pedagang selanjutnya di pasar yang masih berada
dalam suatu komoditas.

F. Hasil Pratikum
a. Mengupload Formulir Prosedur Simulasi pelaksanaan perhitungan
inflasi .
b. Format penilaian yang telah diperiksa oleh dosen

G. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan Simulasi Praktikum
Prosedur Simulasi perhitungan inflasi.

Ringkasan
Dengan hasil contoh perhitungan inflasi diatas yang berarti harga premium
mengalami inflasi sebesar 30,76% dari tahun 2011 hingga 2021, atau 3,07 % per
tahun. Dengan begitu dapat diatakan bahwa harga premium termasuk ke dalam
kategori inflasi ringan, karen dalam jangka waktu 10 tahun mengalami inflasi
kurang dari 10% per tahunnya.
Latihan Test 1
1. Mengerjakan Pre Test dan Post Test
2. Lakukan praktikum/ simulasi perhitungan inflasi
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam pratikum perhtungan inflasi .

TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

62
FORMAT PROSEDUR
PRAKTIKUM SIMULASI PELAKSANAAN PENGHITUNGAN INFLASI
Nama Kelompok : 1. ....................................................................
Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

Ya Tidak
N ASPEK YANG DINILAI
O
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum Ekonomi moneter Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi Ekonomi moneter Islam
Prosedur Praktikum

1. Menetapkan variabel inflasi

2. Menggunakan rumus inflasi

3. Mengukur ketepatan dan benar dalam perhitungan

Komunikasi /Penampilan

1 Penguasaan Materi

63
2 Terstruktur dan Sistematis

3 Komunikatif

Hasil Praktikum

1 ⮚ Laporan hasil pratikum perhitungan inflasi

Score
REKOMENDASI:

64
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4
Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum
Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

(........................................)
(...............................................)

65
KEGIATAN PRAKTIKUM 11
IDENTIFIKASI BUNGA
Komala Dewi, M.E

A. Pengertian

Sebagaimana diketahui, semua ulama sepakat bahwa riba adalah sesuatu yang
diharamkan dalam Islam. Hal ini dikarenakan makna riba sendiri adalah tambahan
(ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam pembayaran yang
diperjanjikan sebelumnya, yang dikenal dengan istilah riba nasi’ah. Atau dapat
dikatakan suatu keuntungan moneter tanpa ada nilai imbangan yang ditetapkan untuk
salah satu dari dua pihak yang mengadakan kontrak dalam pertukaran dua nilai
moneter.

Jika dikaji dalam pandangan ekonomi, makna bunga (interest/faidah) sendiri adalah
tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang
diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil
pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti di muka, dan
pada umumnya berdasarkan persentase.

Sebagian ulama lain mengharamkan suku bunga tetap (fixed rate) dan
menghalalkan suku bunga variable (variable rate). Dikatakan bahwa jika suku bunga
itu bisa berubah-ubah maka ia boleh (halal) karena suku bunga aktualnya tidak
ditetapkan terlebih dahulu.

Sementara pendapat lain, yang haram dalam bunga adalah pinjaman yang
bersifat konsumtif, sebagaimana dikatakan oleh Prof. Dr. Muhammad Ma’ruf
Dawalibi, saat menyampaikan pendapatnya dalam Muktamar Hukum Islam yang
diselenggarakan di Paris pada bulan Juli 1951. Hal ini didasarkan bahwa illat dari riba
ini adalah pemerasan, sementara pemerasan ini hanya bisa terjadi pada pinjaman
konsumtif, bukan pada pinjaman produktif.
Pendapat lain yang lebih tegas yakni mengharamkan bunga bank secara
mutlak, seperti Yusuf Qardhawi, asy-Syahid Sayyid Quthb, dan Shalah Munthasir,
66
dalam sebuah buku yakni Arbâhul Bunûk Bainal Halâl Wal Harâm Tafsîru
Ayâtirribâ, didalamnya mereka berupaya meng-counter pendapat para ulama yang
membolehkan bunga bank. Bahkan untuk memperkuat pendapat tersebut, dalam
menentang pendapat yang pro bunga bank, Yusuf Qardhawi menulis buku kembali
yang berjudul Fuâd al-Bunûk Hiya ar-Ribâ al-Harâm, didalamnya dengan jelas dan
tegas beliau mengomentari pendapat yang berseberangan, dan berupaya menggali
secara logika dan hukum.
Di dalam perdebatan yang cukup kental ini, tokoh ekonom ternama yakni M.
Umer Chapra -baca Chapra- pun ikut berbicara mengenai bunga bank. Pendekatan
yang dilakukan Chapra ini berbeda dengan ulama-ulama lain. Chapra mencoba
menganalisis bunga bank dari sudut sosio-ekonomi. Hal ini sesuai dengan latar
belakang pendidikannya. Beliau selain pakar secara akademisi namun juga secara
praktis sangat faham dengan ekonomi Islam. Ia memiliki sumber pengetahuan terbaik
dari pusat pendidikan ekonomi modern. Ia bekerja keras, sangat berhasil, untuk
menguasai bahasa Arab dan kajian Islam dari sumber-sumber yang asli. Ilmu
ekonomi moneter adalah spesialisasinya. Ia telah berpartisipasi dalam sejumlah besar
konferensi nasional, termasuk konferensi dan seminar tentang ilmu ekonomi dan
keuangan. Karena memang beliau memperjuangkan tentang ekonomi Islam, tidak
mengherankan bila beliau menggondol Anugerah Faisal, karena karyanya yang
pertama terutama Toward a Just Monetary System dan Islam and the Economics
Challenge telah menegaskan kredensialnya sebagai tokoh intelektual terkemuka yang
sangat berpengaruh di dunia muslim.
Jenis-jenis bunga bank yaitu ;

1. Suku bunga tetap (fixed)

Suku bunga tetap atau fixed artinya suku bunga yang sifatnya tetap dan tidak
berubah sampai dengan jangka waktu atau sampai dengan tanggal jatuh tempo
(selama jangka waktu kredit).

2. Suku bunga mengambang (floating)

67
Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berubah-ubah sesuai
dengan suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik maka suku bunga akan naik,
begitu juga sebaliknya.

3. Suku bunga flat

Suku bunga flat adalah suku bunga yang perhitungannya mengacu pada jumlah
pokok pinjaman di awal untuk setiap periode angsuran. Perhitungannya sangat
sederhana dibandingkan dengan suku bunga lainnya, sehingga umumnya
digunakan untuk pinjaman jangka pendek untuk barang-barang konsumsi seperti
ponsel, peralatan rumah tangga, sepeda motor atau kredit tanpa agunan.

4. suku bunga efektif

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang dihitung dari sisa pokok pinjaman
setiap bulannya seiring dengan menyusutnya utang yang dibayarkan. Ini berarti
bahwa semakin sedikit pokok pinjaman , semakin sedikit tingkat bunga yang
harus dibayarkan. Suku bunga efektif dinilai lebih adil bagi nasabah dibandingkan
dengan menggunakan suku bunga flat hanya didasarkan pada jumlah awal pokok
pinjaman.

5. Suku bunga anuitas

Metode ini menetapkan jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang
dibayarkan menjadi sama setiap bulannya. Dalam perhitungan anuitas, porsi
bunga pada periode awal sangat besar , sedangkan porsi cicilan pokok sangat
kecil. Mendekati akhir periode kredit, keadaan akan berbalik. porsi cicilan pokok
akan sangat besar sedangkan porsi bunga akan lebih kecil. Sistem bunga anuitas
ini biasanya diterapkan pada pinjaman jangka panjang seperti KPR atau pinjaman
investasi.

A. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, peserta diharapkan dapat Memberikan gambaran
tentang praktikum identifikasi bunga
68
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi)
5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir

C. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum simulasi
sertifikat wakaf tunai sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan sertifikat
pelaksanaan identifikasi bunga
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan
disampaikan secara mandiri (e-Learning)
D. Langkah-Langkah
Langkah Keterangan
N
-
o
Langkah

69
Adapun komponen-komponen dalam menentukan suku bunga
kredit adalah sebagai berikut :

1. Total biaya dana (Cost of Fund)


Total biaya dana adalah merupakan total bunga yang
dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan, baik
dalam bentuk simpanan giro, tabungan, maupun deposito. Total
biaya dana tersebut tergantung dari seberapa besar bunga yang
ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Semakin
besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan, semakin
tinggi pula biaya dananya. Demikian pula sebaliknya, semakin
kecil bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan, semakin
kecil pula biaya dananya. Total biaya dana tersebut harus
dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement
(RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pada saat ini
besarnya RR yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 5%.
Tahap 1
2. Biaya operasional
kompone Dalam melakukan kegiatan usaha setiap perbankan
n membutuhkan berbagai sarana dan prasarana, baik berupa
manusia maupun berupa alat. Penggunaan sarana dan prasarana
suku
tersebut memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh
bunga bank sebagai biaya operasional. Biaya operasional ini merupakan
biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melakukan
operasionalnya. Biaya ini antara lain terdiri dari biaya gaji
pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-
biaya lainnya.

3. Cadangan risiko kredit macet

Cadangan risiko kredit macet adalah merupakan cadangan yang


dipersiapkan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal
ini disebabkan karena atas setiap kredit yang direalisir pasti
mengandung suatu risiko tidak dibayar. Risiko ini timbul baik
disengaja maupun tidak disengaja. Oleh sebab itu, pihak
perbankan perlu mencadangkannya sebagai sikap berhati-hati
menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah persentase
tertentu terhadap kredit yang disalurkan.

4. Laba yang diharapkan perbankan

Dalam melakukan setiap transaksi, pihak perbankan selalu ingin


memperoleh atau mendapatkan laba yang maksimal. Penetapan

70
laba yang diinginkan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan
penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat
mempengaruhi besarnya suku bunga kredit. Dalam situasi
semacam ini, biasanya pihak perbankan disamping melihat
kondisi bank pesaing, juga melihat kriteria calon nasabah, apakah
nasabah prima atau bukan, dan juga melihat sektor-sektor yang
dibiayai, misalnya jika yang dibiayai tersebut adalah proyek
pemerintah atau untuk pengusaha/ rakyat kecil, maka suku bunga
kredit nya pun akan lebih rendah, berbeda dengan kredit untuk
komersial.

5. Pajak

Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah


kepada pihak perbankan yang memberikan fasilitas kredit kepada
nasabahnya. Untuk lebih mudah memahami pembebanan suku
bunga, berikut ini contoh komponen-komponen pembebanan
suku bunga dalam menentukan suku bunga kredit.

Misalnya PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Putri Hijau


menentukan suku bunga deposito sebesar 12% PA kepada para
deposannya. Cadangan Wajib (RR) yang ditetapkan pemerintah
adalah sebesar 5%. Kemudian biaya operasional yang
dikeluarkan adalah sebesar 5% dan Cadangan risiko kredit macet
sebesar 1%. Laba yang diinginkan misalnya adalah 5% dan pajak
sebesar 20%. Hitung berapa suku bunga kredit yang diberikan
(based lending rate) kepada para debiturnya (peminjam).
Jawab: Cost of Fund = Bunga yang dibebankan
Tahap 2 100% - Cadangan wajib
Perhitung = 12% = 12% = 12,63%
an bunga 100% - 5% 95%
Jadi Cost of Fund 12,63% dibulatkan menjadi 12%.
Untuk menghitung bunga kredit yang diberikan adalah sebagai
berikut :
Total biaya dana (Cost of Fund) .............................. 12% Total
biaya operasi ................................................................. 5%
Jumlah ……………………………………………… . 17%
Cadangan risiko kredit macet ...................................... 1%
Jumlah………………………………………………………18%
Laba yang diinginkan ......................................................... 5%
Jumlah …………………………………………………… ..23%
71
P a j a k 20% dari laba (5%) .............................................. 1%
Bunga kredit yang diberikan (based lending rate) 24%

E. Hasil Pratikum
a. Mengupload identikasi dan perhitungan bunga
b. Format penilaian yang telah diperiksa oleh dosen

F. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan Formulir Simulasi
Praktikum Prosedur Simulasi pelaksanaan identifikasi bunga.

Ringkasan
Riba secara bahasa bermakna: “ziyadah” (tambahan). Dalam pengertian lain,
secara linguistik, riba juga berarti “tumbuh” dan “membesar.” Adapun menurut
istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal
secara batil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara
umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan
tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil
atau bertentangan dengan prinsip muamalah dalam Islam.
Istilah riba pertama kalinya di ketahui berdasarkan wahyu yang diturunkan pada
masa awal risalah kenabian di Makkah kemungkinan besar pada tahun keempat
atau kelima (yaitu tahun 614 M atau 615 M) atau awal hijriah ini berdasarkan
pada awal turunnya ayat riba. Para mufassir klasik berpendapat, bahwa makna
riba disini adalah “pemberian” atau “hadiah.” Berdasarkan interpretasi ini,
menurut Azhari (w. 370H/980 M) dan Ibnu Mansur (w. 711 H/ 1331 M) riba
terdiri dari dua bentuk yaitu riba yang dilarang (haram) dan yang tidak dilarang
(halal). Namun dalam kenyataannya istilah Riba hanya dipakai untuk memaknai
pembebanan hutang atas nilai pokok yang dipinjamkan. Sedangkan dalam istilah
al-Jurjani mendefinisikan riba dengan kelebihan/tambahan pembayaran tanpa ada

72
ganti/imbalan, yang disyaratkan bagi salah seorang dari kedua belah pihak yang
membuat akad/transaksi.
Yang dimaksud dengan transaksi pengganti atau penyeimbang yaitu transaksi
bisnis atau komersial yang melegitimasi adanya penambahan tersebut secara adil,
seperti transaksi jual-beli, gadai, sewa, bagi hasil proyek, dan transaksi simpan
pinjam dana.

Latihan Test 1
1. Mengerjakan Pre Test dan Post Test
2. Lakukan praktikum/ simulasi pelaksanaan pelarangan bunga
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam pratikum sighat pelaksanaan pelarangan
bunga .

TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

73
FORMAT PROSEDUR
PRAKTIKUM SIMULASI PELAKSANAAN PELARANGAN BUNGA
Nama Kelompok : 1. ....................................................................
Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

Ya Tidak
N ASPEK YANG DINILAI
O
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi ekonomi Ekonomi Syariah
Prosedur Praktikum

1. Menetapkan peraturan dan standar

2. Mengomunikasikan tata cara dari pelaksanaan pelarangan


bunga

3. Mengukur ketepatan dan benar dalam pengisian dokumen

Komunikasi /Penampilan

1 Penguasaan Materi

74
2 Terstruktur dan Sistematis

3 Komunikatif

Hasil Praktikum

1 ⮚ Laporan hasil pratikum pelaksanaan pelarangan bunga

Score
REKOMENDASI:

75
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4
Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum
Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan


Penguji

(...............................................) Komala Dewi, M.E


(...............................................)

76
KEGIATAN PRAKTIKUM 12
GIRO KONVENSIONAL
Oleh ;
Komala Dewi, M.E

A. Pengertian
Pengertian giro yaitu simpanan yang penarikannya dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemnda bukuan.
Atau simpanan yang berupa rupiah atau valuta asing yang disimpan di
Bank dan transaksinya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro dan lain-lain.Transaksi yang dilakukan juga tidak memiliki batas
tertentu.
Produk bank ini mempermudah cara pembayaran dengan cara pemindah bukuan
dari pihak 1 kepada pihak lainnya. Transaksi giro ini dilakukan dengan mudah
dengan menggunakan beberapa alternatif cara pemindah bukuan tersebut. Cara
yang sering digunakan ialah dengan menggunakan cek, bilyret giro, dan ATM.
Produk simpana giro ini dapat digunakan untuk transaksi dalam dan luar
negeri Transaksi luar negeri biasa digunkan oleh perusahaan perorangan yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor. Memanfaatkan simpanan giro ini transaksi
tidak harus membawa uang dala jumlah yang banyak cukup menggunakan cek
atau cara penarikan lainnya.

B. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, peserta praktikum diharapkan dapat Memberikan
gambaran tentang praktikum/ simulasi identifikasi giro di Indonesia.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer / Laptop
77
4. Handphone (alat komunikasi)
5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir

D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum simulasi
sertifikat wakaf tunai sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan pelaksanaan giro
konvensional.
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan
disampaikan secara mandiri (e-Learning)
E. Langkah-Langkah
No Langkah-Langkah Keterangan
1. Ciri giro
- Jumlah dana direkening giro bersifat fluktuatif
- Sistem pencatatan yang lebih rumit.
- Biaya administrasi cukup murah
1 Pengertian giro
- Memiliki transaksi atau simpanan dalam jangka
pendek.
- Suku bunga simpanan giro rendah
- Dana dapat dicairkan sewaktu-waktu

78
-Rekening giro lebih lengkap dibanding rekening
biasa.
Ciri cek
- Terdapat kata cek
- Berisi perintah tak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang tertentu
- Terdapat nama Bank yang akan dituju (tempat
menarik uang)
- Disebutkan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
- Tanda tangan penarik

Ciri bilyet giro


- Nama dan nomor bilyet giro
- Nama bank tertarik
- Perintah tanpa syarat pemndah bukuan
- Nama dan nomor rekening pemegang
- Nama Bank penerima
- Jumlah dana yang dipindahkan
- Tempat dan tanggal penarikan
- Tanda tangan penerbit
- Tanggal efektif.

Contoh giro
1. Cek atas nama ; cek yg diterbitkan atas
nama seseorang atau badan hukum trtentu
diulis secara jelas di dalam cek tersebut.
Misalnya dalam sebuah cek tertulis
perintah bayarkan kepada Miss.... sejumlah
Rp. 50.000.000,00
2. Cek atas tunjuk ; cek ini kebalikan dari cek

79
atas nama. Cek ini tidak menyebukan nama
yang mengambil dana. Siapapun yg
memegang cek tersebut berhak atas
pencairan dana yg tertulis dalam cek
tersebut.
3. Cek silang ; cen. pemindah bukuak ini cek
yg pojok kiri bagian atas diberi dua tanda
silang Cek tersebut sengaja diberi tanda
silang sebagai tanda pencairan non tunai
atau pemindahbukuan. Cek silang ini
memilki 2 jenis yaitu cek silang umum dan
cek silang khusus.
4. Ce mundur ; Cek yang ditulis tanggal tidak
sesuai dengan tanggal saat itu. Tanggal
dipilih ssuai kesepakatan bersama. Misal
transaksi terjadi pada tangggal 17 Agustus
2018 namun dalam cek tersebut ditulis
tanggal 28 Agustus 2018.
5. Cek kosong ; cek yg ditulis dengan nominal
tertentu namun dalam simpanan giro yang
dimlki oleh pihak tertarik tidak cukup
untuk membayar atas nominal yang tertulis
dalam cek tersebut.

F. Hasil Pratikum
Mengupload Formulir Prosedur Simulasi identifikasi giro.

G. Dokumentasi

80
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan Simulasi Praktikum
Prosedur analisa identifikasi giro.

Ringkasan
simpanan yang berupa rupiah atau valuta asing yang disimpan di Bank dan
transaksinya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan
lain-lain.Transaksi yang dilakukan juga tidak memiliki batas tertentu.
Produk bank ini mempermudah cara pembayaran dengan cara pemindah bukuan
dari pihak 1 kepada pihak lainnya. Transaksi giro ini dilakukan dengan mudah
dengan menggunakan beberapa alternatif cara pemindah bukuan tersebut. Cara
yang sering digunakan ialah dengan menggunakan cek, bilyret giro, dan ATM.
Produk simpana giro ini dapat digunakan untuk transaksi dalam dan luar
negeri Transaksi luar negeri biasa digunkan oleh perusahaan perorangan yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor. Memanfaatkan simpanan giro ini transaksi
tidak harus membawa uang dala jumlah yang banyak cukup menggunakan cek
atau cara penarikan lainnya.

Latihan Test 1
1. Mengerjakan Pre Test dan Post Test
2. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam pratikum identifikasi giro.

TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

81
FORMAT PROSEDUR
PRAKTIKUM SIMULASI PELAKSANAAN GIRO
Nama Kelompok : 1. ....................................................................
Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

Ya Tidak
NO ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi perencanaan Ekonomi Syariah
Prosedur Praktikum

1. Menetapkan peraturan dan standar

2. Mengomunikasikan tata cara dari pelaksanaan giro

3. Mengukur ketepatan dan benar dalam pengisian dokumen

Komunikasi /Penampilan

82
1 Penguasaan Materi

2 Terstruktur dan Sistematis

3 Komunikatif

Hasil Praktikum

1 ⮚ Laporan hasil pratikum pelaksanaan giro

Score
REKOMENDASI:

83
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4
Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum
Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan


Penguji

Komala Dewi, M.E


(...............................................) (..............................................)

84
BAB VI
PRATIKUM PELAKSANAAN GIRO SYARIAH
KEGIATAN PRAKTIKUM 13 DAN 14
Oleh ;
Komala Dewi, SKM., M.E

A.. Pengertian
Giro syariah adalah produk keuangan syariah berupa selembar kertas yang
berfungsi sebagai pembayaran non-tunai seperti memindahbukukan dana dari satu
rekening ke rekening lainnya.
Mekanisme penggunaan serta operasional produk harus berdasarkan prinsip-
prinsip syariah yang telah ditetapkan dalam Peraturan dan Fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN) Nomor 86/DSN-MUI/XII/2012.
Untuk contoh giro syariah, bisa Anda jumpai pada lembaga keuangan yang
menyediakan produk syariah .
Manfaat Giro Syariah
Tak berbeda dari giro konvensional, terdapat beberapa manfaat giro syariah yang
dapat Anda peroleh selama penggunaannya. Apa saja itu? Ini daftarnya.
 Giro berfungsi sebagai alat pembayaran untuk transaksi jual beli atau
kegiatan bisnis lainnya. Simpanan dalam rekening giro dapat ditarik kapan saja
seperti dengan tabungan rekening perbankan pada umumnya.
 Giro adalah alat pembayaran yang sah tanpa dibebankan biaya
administrasi. Sehingga pihak pemberi giro dapat langsung menyerahkan surat giro
ke penarik tanpa harus terpotong biaya administrasi seperti halnya transfer ATM
beda bank.
 Tidak jauh beda dengan cek, produk perbankan ini dapat digunakan untuk
transaksi keuangan dengan nominal besar hingga Rp500.000.000 per transaksi.
3 Perbedaan Giro Konvensional dan Syariah
Giro konvensional dan syariah sama-sama merupakan produk simpanan. Namun,
apa perbedaan di antara keduanya?
1. Akad

85
Akad transaksi yang dipakai antara giro konvensional dan syariah sudah berbeda.
Giro berakad syariah menerapkan prinsip syariah, sehingga tidak mengenal
adanya suku bunga melainkan bagi hasil (nisbah). Jenis akad syariah yang
digunakan berupa wadiah dan mudharabah, tergantung produk rekening giro itu
sendiri.
Sedangkan giro konvensional menerapkan suku bunga dengan besaran yang
berbeda-beda.
2. Jenis mata uang
Giro akad syariah hanya memberlakukan tiga jenis mata uang antara lain Rupiah,
Dollar Singapura, dan Dollar Amerika.
Berbeda dengan giro konvensional yang menerapkan berbagai jenis mata uang,
mulai dari Rupiah, Poundsterling, Euro, Dollar dan lain-lainnya.
3. Keuntungan
Perbedaan Antara giro konvensional dan syariah yang terakhir terletak pada
perolehan keuntungannya. Giro bersyariah wadiah tidak mendapat keuntungan
maupun bunga, sedangkan giro berakad mudharabah akan memperoleh
keuntungan berdasarkan bagi hasil investasi antara nasabah dan lembaga
keuangan.
Sementara itu, giro konvensional menerapkan bunga dengan besaran yang
berbeda-beda pada nasabahnya.
2 Jenis Akad Giro Syariah
Berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 1 Tahun 2000 tentang Giro, akad produk giro
syariah terdiri dari akad Mudharabah dan akad Wadi'ah.
1. Akad Wadiah
Akad wadiah adalah prinsip syariah yang mengibaratkan dana nasabah sebagai
dana titipan untuk dikelola oleh lembaga keuangan. Nasabah tak akan mendapat
keuntungan apabila dana kelolaan tersebut menghasilkan cuan.
Berikut ciri-ciri akad wadiah:
 Dana bersifat titipan.
 Titipan bisa diambil kapan saja (on call).
 Tidak ada keuntungan, hanya bentuk pemberian ('athaya) yang bersifat
sukarela dari pihak bank.

86
Dalam prakteknya, tujuan nasabah membuka giro syariah adalah memudahkan
mereka saat melakukan transaksi, bukan untuk mencari keuntungan.
2. Akad Mudharabah
Giro dengan akad mudharabah adalah jenis akad kerjasama antara nasabah
sebagai penyimpan dana (shahibul maal) dengan lembaga keuangan syariah
sebagai pengelola dana (mudharib). Jenis giro ini digunakan nasabah untuk
mencari keuntungan.
Ciri-ciri akad mudharabah di antaranya:
 Nasabah sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan lembaga keuangan
syariah sebagai mudharib atau pengelola dana.
 Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, pengelola dana bisa
mengembangkan berbagai usaha selama tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
 Modal dinyatakan dengan besaran nominal dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
 Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah (bagi hasil)
dan tertuang dalam akad pembukaan rekening.
 Lembaga keuangan sebagai mudharib akan menutup biaya operasional
giro dengan menggunakan nisbah.
 Pengelola dana tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan
nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Jenis-Jenis Giro Syariah
Jenis-jenis giro syariah dibedakan berdasarkan kepemilikannya, yaitu perorangan,
lembaga yayasan, badan usaha, dan badan pemerintahan.
1. Perorangan
Orang yang menerbitkan giro jenis ini hanya satu orang dan dimanfaatkan untuk
keperluan pribadi saja.
2. Lembaga yayasan
Lembaga yayasan menggunakan produk keuangan syariah ini untuk proses
transaksi nirlaba. Biasanya hanya ketua yang dapat menerbitkan dan
menandatangani giro tersebut.
3. Badan usaha

87
Pengusaha yang ingin bertransaksi non-tunai dengan rekan bisnis namun tetap
menggunakan prinsip syariah, maka giro dengan prinsip syariah menjadi pilihan.
4. Badan pemerintah
Badan pemerintah atau lembaga Islam biasanya menggunakan produk tersebut
untuk bertransaksi agar tetap sesuai dengan prinsip syariah dan terhindar dari riba.

A. Tujuan
Setelah mengikuti pratikum ini, peserta diharapkan dapat Memberikan gambaran
tentang praktikum/ simulasi tindakan identifikasi giro syariah di Indonesia.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi)
5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir

C. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul pratikum ekonomi
moneter sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan pelaksanaan giro
syariah.
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian
dalam RPS dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan

88
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori
yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan
disampaikan secara mandiri (e-Learning).
2. Langkah-Langkah

Langkah- Keterangan
No
Langkah
Dalam membuka rekening giro perorangan, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain:
 Dokumen Identittas Diri (KTP/SIM/Paspor) baik asli
atau fotocopy.
Identifikasi giro
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
syariah
1  Mengisi dan menandatangani formuli dan akad
pengajuan pembukaan rekening.
 Menyiapkan dana sebagai setoran awal dengan nominal
yang telah ditetapkan oleh produk keuangan syariah.
 Surat referensi

Syarat jenis giro badan usaha


Bagi Anda yang memiliki usaha atau perusahaan, ada
beberapa syarat untuk dilengkapi ketika hendak
membuka rekening giro ini.
 Dokumen Identitas Diri Pemilik Usaha
(KTP/SIM/Paspor) baik asli dan fotocopy.
Langkah ke dua
 NPWP pemilik dan lembaga.
 Mengisi dan menandatangani formulir pengajuan giro
badan usaha.
 Menyiapkan uang sebagai setoran awal dengan nominal
angka yang telah ditetapkan lembaga keuangan syariah.
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
89
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
 Memiliki tanda daftar perusahaan.
 Surat pengesahan usaha/anggaran dasar/akta pendirian
dari Menteri Kehakiman.

Cara Membuka Rekening Giro Syariah


Adapun langkah-langkahnya dalam membuka rekening
giro syariah adalah sebagai berikut:
 Mendatangi langsung kantor cabang bank yang dituju.
 Menyampaikan tujuan untuk membuka rekening giro
dengan akad syariah ke teller.
 Memilih jenis akad syariah.
 Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak bank.
Langkah 3
 Menyerahkan berkas-berkas yang disyaratkan.
 Menyerahkan setoran awal sesuai dengan ketentuan
lembaga.
 Teller akan memproses pembuatan rekening giro.
 Saat rekening giro sudah siap, Anda akan menerima
bilyet giro.

Cara Mencairkan Giro Syariah


Cara mencairkan giro syariah begitu mudah, ikuti 5
tahapan berikut ini.
 Mengisi bilyet giro sesuai dengan kebutuhan
pemindahbukuan uang.
Langkah 4  Anda bisa mendatangi kantor cabang bank terdekat yang
sesuai dengan bilyet tersebut.
 Menyerahkan bilyet giro kepada teller.
 Teller melakukan verifikasi data dan memproses
pemindahbukuan rekening berdasarkan nominal dan
serta rekening tujuan yang tertera di bilyet.

90
 Setelah pemindahbukuan selesai, nasabah akan
diberikan bukti oleh teller.

3. Hasil Pratikum
a. Mengupload Formulir Prosedur Simulasi pelaksanaan giro syariah
b. Format penilaian yang telah diperiksa oleh dosen

4. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan Simulasi Praktikum
Prosedur Simulasi pelaksanaan giro syariah

Ringkasan
Berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 1 Tahun 2000 tentang Giro, Akad yang dapat
digunakan pada produk giro syariah adalah akad Mudharabah dan akad Wadi'ah.

Akad mudharabah pada giro syariah adalah akad kerjasama antara nasabah
sebagai penyimpan dana (shahibul maal) sedang bank syariah sebagai pihak yang
mengelola dana (mudharib). Ketentuan Giro Syariah menggunakan akad
mudharabah adalah sebagai berikut :

1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari'ah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak
lain.
3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

91
5. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional giro dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa
persetujuan yang bersangkutan

Sedang, Giro Syariah dengan akad wadi'ah adalah akad titipan dana dari nasabah
kepada bank syariah, dimana bank syariah dapat mengelola dana tersebut tanpa
harus memberikan imbalan kepada nasabah jika mendapat keuntungan. Giro
syariah dengan akad wadi'ah mengikuti ketentuan sebagai berikut :

1. Bersifat titipan.
2. Titipan bisa diambil kapan saja (on call).
3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian
('athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.

Dalam prakteknya sebagian besar bank syariah menggunakan akad wadi'ah pada
produk giro. Sebab kebutuhan nasabah membuka giro adalah untuk kelancaran
dan kemudahan dalam bertransaksi, bukan untuk mencari keuntungan.Sedang
akad mudharabah bisanya digunakan untuk akad investasi untuk mencari
keuntungan.

Latihan Test 1
1. Mengerjakan Pre Test dan Post Test
2. Lakukan praktikum/ simulasi pelaksanaan giro syariah
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi saudara dalam pratikum pelaksanaan giro syariah

TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom
tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:

92
FORMAT PROSEDUR
PRAKTIKUM SIMULASI PELAKSANAAN GIRO SYARIAH
Nama Kelompok : 1. ....................................................................
Kelompok Bagian : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................
Ya Tidak
NO ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan Komunikasi dan Penampilan
1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Memiliki Kerja sama yang baik dengan kelompok


Alat
1 Modul Praktikum perencanaan Ekonomi Syariah
2 Buku Tulis
3 Alat untuk mencatat (alat tulis)
4 Komputer/Laptop
5 Meja/Kursi
Bahan
1 Buku referensi ekonomi moneter Ekonomi SyariaH
Prosedur Praktikum

1. Menetapkan peraturan dan standar

2. Mengomunikasikan tata cara dari pelaksanaan wakaf tunai

3. Mengukur ketepatan dan benar dalam pengisian dokumen

Komunikasi /Penampilan

1 Penguasaan Materi

2 Terstruktur dan Sistematis

93
3 Komunikatif

Hasil Praktikum

1 ⮚ Laporan hasil pratikum pelaksanaan wakaf uang

Score
REKOMENDASI:

94
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN
ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat
Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

Nilai Akhir = Jumlah Total Score = ……..


4
Skor Nilai ≥ 60 : Lulus Pratikum
Skor Nilai ≤ 60 : Ulangi Materi dan latihan prartikum

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

(...............................................) (...............................................)

95
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman, A Karim.Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


2007
Mustofa, Edwin Nasution.Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Pradana
Media Group.2006
Mustofa, Edwin Nasution. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta:
Kencana.2007
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. Pengantar Imu Ekonomi (Mikroekonomi
& Makro ekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Fakultas Ekonomi
Indonesia. 2008
Sadono, Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.2013
Salvatore, Dominick. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Kencana. 1990

Karim, Adiwarman ; Dinar dan Dirham Sebagai Alat Pembayaran Dalam


Perspektif Islam, Majalah Ekonomi Syariah Vol. 2 No. 2, 2003.

Siswantoro, Dodik ; Kecukupan Emas untuk Dinar dan Rasionya dengan Dirham
: Studi Kasus Indonesia, ISEFID Reviev, Vol. 1 No. 1, Jakarta, 2003

Hasan, Ahmad. 2005. Mata Uang Islami (telaah Komprehensif Sistem Keuangan
Islami). Jakarta: Rajawali Pers.

Ibrahim, Mansor H., Monetary Dinamic and Gold Dinar: An Empirical


Perspektive, J.KAU: Islamic Econ., Vol 19, No.2, pp:3-20, 2006.
Iqbal , Muhammad. 2007. Mengembalikan Kemakmuran Islam Dengan Dinar dan
Dirham. Jakarta: Spritual Learning Centre dan Dinar Club.

Okamoto, B.S. & Geoffrey W.S., 2011. The Effect of Bank Reserve Requirements
on LendingVolume and Lending Intrest Rates Faced by Borrowers. Georgetown
University.
Rivai, V. et al., 2013. Commercial Bank Management Manajemen Perbankan
Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Riyadi, S., 2006. Banking Assets and Liability Management, Jakarta: Lembaga
Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia.

96

Anda mungkin juga menyukai