Anda di halaman 1dari 15

Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

USAHA KEPALA SEKOLAH


DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
(Studi Kasus di MTS AL-INAYAH Bandung)
Rosi Rosita*,
Munawar Rahmat dan Wawan Hermawan

Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam,


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia
*E-mail: rosita.ipai@yahoo.com

ABSTRAK

Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam di MTs Al-Inayah
Bandung. Latar belakang penelitian ini adalah lembaga pendidikan Islam khususnya
madrasah masih mengalami kendala dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Hal tersebut
bisa dilihat dari berbagai aspek mulai dari tujuan kurikulum, tenaga pendidikan, metodologi
pembelajaran, sarana prasarana, dan evaluasi, secara keseluruhan masih mengandung
permasalahan yang hingga kini belum dapat dipecahkan secara tuntas. Untuk itu dalam
meningkatkan mutu pendidikan Islam di madrasah diperlukan leadership yang kuat dari
kepala sekolah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi: 1) usaha kepala
sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru, 2) usaha kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu sarana prasarana pendidikan, 3) usaha kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu proses pembelajaran, dan 4) usaha kepala sekolah dalam meningkatkan
prestasi siswa di MTs Al-Inayah Bandung. Penelitian ini menggunakan metode dan
pendekatan deskriptif-kualitatif dengan menggunakan tiga instrumen penelitian, yaitu
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) MTs
Al-Inayah Bandung sudah mengalami peningkatan mutu yang baik. Dibawah kepemimpinan
kepala sekolah yang handal, MTs Al-Inayah Bandung kini dapat menjadi salah satu lembaga
pendidikan Islam yang berada di garda depan dan mampu menghasilkan output yang
berprestasi. 2) Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, yaitu: a)
meningkatkan profesionalisme guru dengan menciptakan aturan bagi guru, menempatkan
guru sesuai kemampuannya, memberi kepercayaan dan motivasi, melakukan pembinaan. b)
meningkatkan mutu sarana prasarana melalui pembenahan sarana prasarana, melakukan
kerjasama dengan lembaga/instansi lain dalam pengadaan sarana prasarana. c) meningkatkan
mutu proses pembelajaran dengan mengembangkan model pendidikan yang Islami,
membenahi metode pembelajaran, menata mutu kurikulum. d) meningkatkan prestasi siswa
dengan mengadakan kegiatan pemantapan, pelajaran tambahan, kerjasama dengan lembaga
bimbingan belajar, membimbing guru agar menciptakan pembelajaran efektif, menciptakan
budaya sekolah yang disiplin, menyediakan berbagai ekstrakurikuler, mengirimkan siswa
dalam berbagai perlombaan.

Kata Kunci: Usaha Kepala Sekolah, Mutu Pendidikan Islam

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 75


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

PENDAHULUAN

Saat ini, dunia pendidikan khususnya metodologi pembelajaran, sarana


pendidikan Islam semakin dihadapkan prasarana, evaluasi, dan pembiayaan,
kepada berbagai tantangan yang cukup secara keseluruhan masih mengandung
berat. Karena umat Islam hidup di era permasalahan yang hingga kini belum
modern yang penuh dengan tantangan dan dapat dipecahkan secara tuntas.
sekaligus peluang. Di era seperti ini umat Berkaitan dengan hal itu, dalam
manusia ditantang agar memiliki bekal rangka meningkatkan kualitas pendidikan
pengetahuan, keterampilan, dan di sekolah/madrasah secara efektif dan
pengalaman yang unggul, sehingga efisien, maka perlu didukung oleh sumber
mampu bersaing dan merebut berbagai daya manusia yang berkualitas pula. Salah
peluang yang ada di hadapannya. Umat satu komponen pendidikan yang paling
manusia saat ini ditantang agar memiliki berperan dalam meningkatkan kualitas
sikap yang kreatif, inovatif, dinamis, atau mutu pendidikan adalah kepala
terbuka, demokratis, memiliki etos kerja sekolah sebagai pemimpin pendidikan.
yang tinggi, serta memiliki keandalan (Mulyasa, 2009, hal. 24-25). Oleh karena
spiritual sebagai alat untuk menangkis itu kuatnya leadership/kepemimpinan
berbagai pengaruh negatif (Nata, 2010, kepala sekolah/madrasah menjadi salah
hal. 319). satu strategi untuk meningkatkan kualitas
Menyikapi hal tersebut, Nata pendidikan di madrasah.
(2010, hal. 287) berpendapat bahwa Mengenai makna kepemimpinan,
madrasah sebagai lembaga pendidikan Rasulullah pernah bersabda, “Apabila tiga
Islam perlu dipersiapkan untuk masa orang keluar untuk melakukan sesuatu
depan yang lebih baik. Tetapi hingga saat perjalanan, maka hendaklah mereka
ini masih terdapat sebagian masyarakat mengangkat salah seorang diantara
Indonesia yang menggambarkan bahwa mereka sebagai pemimpin.” (H.R. Abu
madrasah adalah sekolah hanya untuk Dawud). Hadis tersebut menjelaskan
orang-orang yang kurang mampu, letaknya tentang pentingnya kepemimpinan, baik
di pedesaan atau dipinggiran kota, dalam kegiatan, perkumpulan, apalagi
bangunannya sederhana dan reyot, dalam lembaga atau organisasi. Nabi
gurunya kurang profesional, kurikulumnya menjelaskan bahwa keluarnya tiga orang
hanya mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan, dalam melakukan sesuatu saja
sarana dan fasilitasnya serba minim dan memerlukan pemimpin, apalagi dalam
tradisional, dan anggarannya jauh dari sebuah lembaga atau organisasi yang
memadai, manajemennya sangat lemah, terdiri dari tiga orang lebih. Betapa besar
namanya kurang dikenal, dan lulusannya peran pemimpin dalam Islam, disamping
kurang bermutu dan tidak memiliki rasa pemimpin sebagai tugas duniawi, dalam
percaya diri untuk bersaing di era Islam pemimpin merupakan sebuah
globalisasi saat ini. kewajiban yang harus dilaksanakan bagi
Berdasarkan hal tersebut, mereka yang mampu dan akan dimintai
Muhaimin (2011, hal. 109) berpendapat pertanggungjawaban sebab dengan
bahwa lembaga pendidikan Islam seorang pemimpin yang bertanggung
khususnya madrasah masih banyak yang jawab, agama akan menjadi tegak (Zazin,
mutunya belum menggembirakan. Hal 2011, hal. 196-197).
tersebut bisa juga kita lihat dari berbagai Maka pada saat ini, masalah
aspek yang terkait dengan kegiatan mengenai kepemimpinan kepala sekolah/
pendidikan Islam, mulai dari visi, misi, madrasah merupakan suatu peran yang
tujuan, dasar dan landasan pendidikan, menuntut persyaratan kualitas
tujuan kurikulum, tenaga pendidikan, kepemimpinan yang kuat. Bahkan telah

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 76


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

berkembang menjadi tuntutan yang luas yang terjadi dewasa ini yang kerapkali
dari masyarakat, sebagai kriteria melibatkan unsur life skill, brains
keberhasilan sekolah diperlukan adanya storming, dan leadership yang handal.
kepemimpinan kepala sekolah/madrasah Seiring waktu dan
yang berkualitas (Wahjosumidjo, 2003, perkembangannya, Madrasah Tsanawiyah
hal. 349). (MTs) Al-Inayah telah banyak
Mulyasa (2009, hal. 25) berpendapat menghasilkan lulusan yang berprestasi
bahwa setiap kepala sekolah/madrasah dalam lingkup pendidikan lanjutan formal
dihadapkan pada tantangan untuk dan informal. Hal tersebut didukung
melaksanakan pengembangan pendidikan dengan sarana prasarana pendidikan yang
secara terarah, berencana, dan ada di MTs Al-Inayah Bandung seperti
berkesinambungan untuk meningkatkan keberadaan Pondok Pesantren dengan pola
kualitas pendidikan. Sedangkan Zazin asrama yang disediakan bagi para siswa
(2011, hal. 213-214) berpendapat bahwa yang berkeinginan untuk mendalami ilmu-
kepala sekolah yang efektif diperlukan ilmu agama Islam, masjid, laboratorium
sebagai sosok yang mampu mempengaruhi komputer, perpustakaan, multi media,
dan penggerak menuju pencapaian wujud klinik, laboratorium bahasa, dan lain-lain.
tujuan pendidikan di sekolah. Selain itu, juga didukung oleh
Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah leadership/kepemimpinan kepala
merupakan suatu kemampuan dan sekolah/madrasah yang kuat.
kesiapan kepala sekolah/madrasah untuk
mempengaruhi, membimbing, dan METODE
menggerakkan staf sekolah agar dapat Di dalam penelitian ini
bekerja secara efektif dalam rangka dideskripsikan bagaimana usaha kepala
mencapai tujuan pendidikan dan sekolah dalam meningkatkan mutu
pengajaran yang telah ditetapkan di pendidikan Islam di MTs. Al-Inayah
sekolah/madrasah. Bandung, maka metode dan pendekatan
Oleh karena itu menurut Muhaimin yang digunakan adalah deskriptif-
(2011, hal. 107) jika leadership/ kualitatif. Menurut Sugiyono (2012, hal.
kepemimpinan kepala sekolah/madrasah 181), dengan menggunakan metode
adalah lemah, maka kecenderungan kualitatif tersebut, maka data yang
sekolah/madrasah tersebut akan kurang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam,
dinamis bahkan stagnan, lulusannya kredibel, bermakna, sehingga tujuan dari
kurang berkualitas dan kaya masalah, yang penelitian dapat tercapai. Karena di dalam
pada gilirannya kepercayaan masyarakat penelitian ini peneliti ingin menggali lebih
akan terbatas, serta akan sulit untuk dalam berbagai aspek dan informasi
menghimpun kekuatan dan potensi, mengenai kinerja kepala sekolah dalam
sehingga madrasah akan sulit berkembang. kaitannya dengan peningkatan mutu
Sehingga hal tersebut juga berdampak pendidikan di MTs. Al-Inayah Bandung.
pada tinggi atau rendahnya mutu Adapun tujuan penelitian deskriptif
pendidikan di madrasah. adalah untuk membuat pecandraan secara
MTs Al-Inayah Bandung sebagai sistematis, faktual, dan akurat mengenai
sebuah lembaga pendidikan formal yang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
bernuansa Islami yang diselenggarakan daerah tertentu. Secara harfiah, penelitian
oleh Yayasan Pesantren Al-Inayah (YPA), deskriptif adalah penelitian yang
didirikan pada tahun 1979. Di dalam bermaksud untuk membuat pencandraan
usahanya untuk meningkatkan mutu (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau
pendidikan, menjadi sebuah tantangan bagi kejadian-kejadian (Suryabrata, 2012, hal.
MTs Al-Inayah Bandung dalam 75).
mewujudkan kesinambungan pendidikan

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 77


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

Maka dari itu penelitian ini memiliki peranan yang cukup besar dalam
bertujuan untuk mendeskripsikan secara meningkatkan mutu pendidikan di
alami tanpa adanya manipulasi data madrasah yang menjadi tanggung
lapangan terhadap usaha kepala sekolah jawabnya. Demikian halnya dengan
dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Inayah
MTs Al-Inayah Bandung. Adapun Bandung yang juga mempunyai tugas dan
partisipan utama yang menjadi kunci fungsi penting dalam meningkatkan mutu
informasi di dalam penelitian ini adalah madrasah yang dipimpinnya.
kepala sekolah sebagai pemimpin Adapun berdasarkan tugas dan
pendidikan. Kemudian untuk melengkapi fungsinya, usaha kepala sekolah/ madrasah
data juga peneliti mengambil sumber data dalam meningkatkan mutu pendidikan
yaitu beberapa orang guru dan siswa MTs Islam di MTs Al-Inayah Bandung sebagai
Al-Inayah Bandung sebagai partisipan berikut:
didalam penelitian ini. 1. Meningkatkan profesionalisme guru
Untuk memperoleh data yang di MTs Al-Inayah Bandung
lengkap, tepat, dan valid, maka di dalam Seorang guru harus memiliki
penelitian ini peneliti menggunakan keprofesionalan di dalam mengajar, karena
beberapa teknik, yaitu: (1) suatu pekerjaan akan lebih efektif jika
Wawancara/interview, (2) Observasi, (3) dikerjakan oleh orang yang berkompeten
Dokumentasi. Setelah data terkumpul, didalamnya. Apalagi profesi sebagai
peneliti melakukan analisis data. Langkah- seorang guru yang bertugas untuk
langkah analisis data yang dilakukan, 1) mendidik seorang manusia atau siswa di
peneliti mengumpulkan seluruh data hasil sekolah.
pengamatan dan wawancara berupa Dalam meningkatkan
catatan lapangan, catatan wawancara, profesionalisme guru di MTs Al-Inayah
catatan diskusi, dan dokumentasi; 2) Bandung, pertama kepala madrasah
peneliti melakukan analisis pertama untuk menciptakan suatu aturan yang mengikat
memilah data kedalam kategori; 3) peneliti bagi semua guru. Salah satunya adalah
melakukan analisis kedua di dalam semua guru harus disiplin.
masing-masing kategori; 4) melakukan Seperti yang dikemukakan oleh
proses sintesis, yaitu mengolah Makawimbang (2011, hal. 134) bahwa
keseluruhan data untuk merumuskan hasil guru yang profesional adalah yang
akhirnya; 5) peneliti membuat simpulan memiliki pengalaman mengajar, kapasitas
akhir. intelektual, moral, keimanan, ketakwaan,
disiplin, tanggung jawab, wawasan
HASIL DAN PEMBAHASAN kependidikan yang luas, kemampuan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al- manajerial, trampil, kreatif, memiliki
Inayah adalah sebuah lembaga pendidikan keterbukaan profesional dalam memahami
formal sederajat SMP yang bernuansa potensi, karakteristik dan masalah peserta
Islami yang diselenggarakan oleh Yayasan didik serta memiliki kemampuan
Pesantren Al-Inayah (YPA) Kota Bandung mengembangkan kurikulum.
mulai tahun 1979. Sebagai lembaga Oleh karena itu, perhatian kepala
pendidikan Islam, MTs Al-Inayah sekolah MTs Al-Inayah Bandung terhadap
Bandung merupakan perwujudan dari kedisiplinan warga sekolah perlu
keinginan dan aspirasi masyarakat untuk diterapkan. Agama Islam pun mengajarkan
mendapatkan layanan pendidikan yang bahwa segala sesuatu harus dilakukan
berkualitas dan didasari dengan nilai-nilai secara rapi, benar, tertib, dan teratur.
Islami. Adanya aturan intern yang ditetapkan oleh
Kepala sekolah/madrasah sebagai kepala sekolah bagi semua guru seperti
pemimpin pendidikan di tingkat madrasah datang harus tepat waktu dan jika tidak

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 78


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

bisa mengajar harus izin terlebih dahulu, sekolah maupun diluar sekolah, para guru
menunjukkan bahwa kepala sekolah bisa dengan aktif mengembangkan
memiliki sikap kepemimpinan yang baik keprofesionalannya. Selain itu, usaha
sebagai seorang manajer yang kepala sekolah tersebut menunjukkan
memperhatikan orang-orang yang bahwa Kepala Madrasah Al-Inayah sangat
dipimpinnya. Adapun sikap disiplin yang menjunjung tinggi keadilan bagi semua
dimiliki dapat mendorong guru untuk pihak dengan tidak membeda-bedakan
bekerjasama dalam mewujudkan visi dan status yang dimilikinya.
misi sekolah sehingga mutu pendidikan di Keempat, kepala sekolah
sekolah dapat meningkat. menanamkan kepada setiap guru untuk
Kedua, kepala sekolah melakukan memiliki sikap yang ramah, sopan, dan
pemantauan terhadap kondisi. Pernyataan berkompeten didalam segala hal. Seorang
tersebut sejalan dengan pendapat yang guru harus menjadi teladan yang baik bagi
dikemukakan oleh Suryosubroto (2014, para siswanya.
hal. 188) bahwa hal yang perlu dilakukan Hal ini sejalan dengan pernyataan
kepala sekolah sebagai pemimpin adalah Muhaimin (2011, hal. 118) bahwa
mengetahui keadaan/kondisi guru dalam madrasah lahir berawal dari pesantren atau
latar belakang kehidupan lingkungan dan merupakan pengembangan dari pesantren,
sosial ekonominya, hal ini penting untuk sehingga nilai-nilai kepesantrenan di
tindakan kepemimpinannya. madrasah perlu diterapkan. Diantara ciri-
Maka usaha kepala sekolah MTs ciri pondok pesantren adalah adanya kiyai
Al-Inayah Bandung dengan melakukan dan santri. Sebagai implikasinya, agar
pemantauan terhadap guru sudah sesuai mutu pendidikan Islam semakin meningkat
dengan tugasnya sebagai pemimpin di maka di madrasah perlu dikembangkan
sekolah, yaitu memperhatikan guru dan nilai kepesantrenan tersebut. Seperti
membimbingnya agar mampu menjadi sebagai kepala madrasah dan guru, perlu
guru yang profesional. memposisikan dirinya sebagai kiyai dan
Ketiga, usaha kepala sekolah dalam ustad/ustazah, sehingga mereka harus
meningkatkan profesionalisme guru di menjadi teladan dan tokoh panutan di
MTs Al-Inayah Bandung yaitu dengan madrasah yang selalu menanamkan sikap
melibatkan guru dalam berbagai kegiatan keagamaan kepada peserta didik.
baik di luar maupun di dalam sekolah. Berdasarkan hal tersebut di atas,
Dalam kegiatan tersebut, semua guru menurut dapat disimpulkan bahwa
ditempatkan pada posisi yang sesuai keberhasilan pendidikan di sekolah sangat
dengan kemampuan yang dimilikinya. ditentukan oleh keberhasilan kepala
Mulyasa (2009, hal. 99) sekolah dalam mengelola dan
mengemukakan bahwa kepala sekolah memberdayakan seluruh warga sekolah,
sebagai manajer harus memberi yaitu termasuk tenaga pendidik/guru.
kesempatan kepada tenaga kependidikan Kepala sekolah perlu menempatkan
untuk meningkatkan profesinya, dan dirinya seperti seorang kiyai di madrasah
mendorong keterlibatan seluruh tenaga yang menjadi teladan baik dan tokoh
kependidikan dalam berbagai kegiatan panutan bagi semua warga madrasah.
yang menunjang program sekolah. Kelima, kepala madrasah
Berdasarkan pernyataan di atas, memberikan penghargaan kepada guru-
maka usaha kepala sekolah MTs Al-Inayah guru yang berprestasi, bentuknya macam-
Bandung dengan melibatkan semua guru macam, bisa dalam bentuk kenaikan
dalam berbagai kegiatan sekolah jabatan, atau dalam bentuk pemberian
merupakan suatu strategi dalam keuangan yang lebih, supaya
meningkatkan profesionalisme guru. profesionalisme guru meningkat.
Dengan adanya berbagai kegiatan di

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 79


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

Hal ini sejalan dengan pendapat Merujuk pada pernyataan yang


yang dikemukakan oleh Makawimbang dikemukakan oleh narasumber dan
(2011, hal. 54) bahwa mewujudkan Mulyasa di atas, maka peneliti
peningkatan mutu pendidikan di sekolah menyimpulkan bahwa meningkatkan
dapat dilalui salah satunya dengan cara profesionalisme guru memang harus
membudayakan memberi penghargaan dilakukan dengan cara mengadakan
bagi guru-guru yang berprestasi. berbagai program untuk pengembangan
Kinerja kepala sekolah/madrasah profesi guru sebagai tenaga pendidik.
MTs Al-Inayah Bandung tersebut telah Program tersebut bisa diadakan sendiri
sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai oleh sekolah atau di luar sekolah.
pemimpin, dimana kepala sekolah Ketujuh, kepala sekolah
berusaha memotivasi guru untuk meningkatkan motivasi kerja guru di
meningkatkan profesionalismenya dalam sekolah. Pemberian motivasi tersebut
bekerja di sekolah dengan cara dilakukan dengan cara memberi
memberikan penghargaan. Selain itu penghargaan kepada setiap guru yang
kepala sekolah juga membangun sebuah berprestasi. Sedangkan bagi guru yang
keterbukaan diantara semua warga melanggar aturan dan kode etik akan
sekolah, serta menciptakan suasana dikenakan sanksi.
kekeluargaan terhadap para guru, staf, dan Sejalan dengan hal tersebut, Mulyasa
siswa. Karena dengan hal tersebut akan (2012, hal. 64) berpendapat bahwa
tercipta sebuah komunikasi yang baik pengembangan guru merupakan pekerjaan
antar semua warga madrasah. yang harus dilakukan oleh kepala sekolah
Keenam, usaha kepala sekolah dalam sebagai manajer personalia pendidikan.
meningkatkan profesionalisme guru Salah satu fungsi personalia yang harus
dengan melakukan pembinaan bagi guru dilakukan kepala sekolah adalah
didalam dan diluar sekolah. Kegiatan memotivasi guru untuk mencapai tujuan
pembinaan didalam sekolah seperti diklat pendidikan. Kemudian Uray Iskandar
dan rapat rutin yang selalu diadakan di (2015, hal. 1027) juga berpendapat bahwa
sekolah, sedangkan pembinaan diluar kepala sekolah harus memiliki rasa
sekolah seperti mengirimkan guru dalam tanggung jawab yang besar dalam
berbagai kegiatan yang diselenggarakan meningkatkan kinerja guru melalui
oleh Kementerian Agama atau lembaga motivasi kerja kepala sekolah.
lain. Misalnya dengan mengirimkan guru Peneliti berpendapat bahwa usaha
untuk mengikuti kegiatan MGMP kepala sekolah dengan meningkatkan
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran), motivasi kerja guru dengan memberi
penataran, pelatihan, seminar, dan kegiatan penghargaan bagi guru yang berprestasi
lainnya untuk pengembangan diri serta dan sanksi bagi yang melanggar aturan
menambah wawasan para guru di MTs Al- adalah salah satu strategi yang dapat
Inayah Bandung. menambah inisiatif guru, kreatifitas, dan
Sejalan dengan hal tersebut, Mulyasa semangat berkompetisi para guru. Dengan
(2012, hal. 67) mengemukakan bahwa cara melihat usaha kepala sekolah tersebut,
yang dapat ditempuh dalam meningkatkan peneliti berpandangan bahwa kepala
profesionalisme guru adalah sekolah MTs Al-Inayah Bandung memiliki
mengikutsertakan guru dalam kegiatan- rasa tanggung jawab yang besar dan telah
kegiatan, seperti pelatihan, penataran, menjalankan tugasnya sebagai manajer
seminar, workshop, pemagangan, dan personalia pendidikan dengan baik.
pendampingan yang dapat diselenggarakan Berdasarkan hal tersebut dengan
oleh lembaga pemerintah, perguruan melihat berbagai kompetensi yang dimiliki
tinggi, atau lembaga non-pemerintah. oleh guru dan staf di MTs Al-Inayah,
maka kebijakan dan kinerja yang

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 80


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

dilakukan oleh kepala madrasah dalam ruang belajar yang sempit dan pengap
mengembangkan profesionalisme guru dan akan menjadikan proses belajar mengajar
stafnya sudah sesuai dengan tugas dan menjadi tidak nyaman dan siswa pun tidak
fungsinya sebagai kepala madrasah. bisa mencapai tujuan pembelajaran yang
2. Meningkatkan mutu sarana diharapkan. Selain itu, fasilitas seperti
prasarana pendidikan di MTs Al- laboratorium serta peralatannya,
Inayah Bandung perpustakaan dengan buku yang lengkap,
Fasilitas merupakan sarana yang tempat olahraga, dsb. juga menunjang bagi
bisa dibilang paling pokok sebagai terciptanya proses pembelajaran yang
penunjang keberhasilan sebuah lembaga efektif.
pendidikan. Ketika sarana prasarana Oleh karena itu, usaha kepala MTs
lengkap, otomatis proses belajar Al-Inayah dalam meningkatkan mutu
mengajarpun akan berlangsung dengan sarana prasarana dengan menciptakan
efektif dan efisien. Proses pembelajaran budaya sekolah yang nyaman dan bersih,
yang efektif memungkinkan kualitas merupakan suatu bentuk perhatian dan
output lembaga pendidikan yang terjamin pengawasan kepala sekolah terhadap
dan dapat diandalkan di masyarakat. kelengkapan sarana prasarana sekolah.
Berdasarkan pengamatan peneliti, Kedua, kepala sekolah MTs Al-
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Inayah Inayah Bandung terus melakukan
Bandung memiliki sarana belajar dan pembenahan di sarana, yaitu gedung
gedung sekolah yang strategis, bersih dan sekolah ditingkatkan menjadi tiga lantai,
nyaman digunakan sebagai tempat belajar. dan perbaikan yang lainnya pula.
Adapun pertama usaha kepala Kepala sekolah sebagai pemimpin
sekolah MTs Al-Inayah Bandung dalam pendidikan di tingkat madrasah memang
meningkatkan mutu sarana prasarana memiliki peranan yang cukup besar dalam
pendidikan dengan menciptakan budaya mengembangkan mutu pendidikan di
sekolah yang nyaman dan bersih. madrasah yang menjadi tanggung
Pernyataan di atas sejalan dengan jawabnya (Munir, 2010, hal. 16).
pendapat yang dikemukakan oleh Faisal Kebutuhan utama yang harus dipenuhi
Mubarak dalam jurnalnya bahwa upaya oleh kepala sekolah adalah peserta didik
untuk meningkatkan mutu sekolah atau harus dapat belajar secara optimal. Untuk
madrasah perlu dilakukan salah satunya itu peserta didik harus diberikan layanan
dengan menciptakan iklim dan budaya yang prima dan diberikan fasilitas yang
sekolah/madrasah yang kondusif baik dan segala fasilitas yang ada di
(Mubarak, 2015, hal. 14). Kemudian sekolah harus diarahkan pada kegiatan
Muhaimin (2011, hal. 105) menyebutkan belajar peserta didik (Mulyasa H. , 2012,
bahwa budaya sekolah/madrasah yang hal. 44).
kokoh merupakan kekuatan bagi sebuah Berdasarkan hal tersebut, sarana
sekolah/madrasah dan ciri bagi sekolah prasarana pendidikan yang ada di MTs Al-
atau madrasah yang berprestasi. Inayah Bandung perlu mendapatkan
Berdasarkan pada pernyataan di perhatian yang serius dari kepala sekolah
atas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha sebagai pemimpin. Pembenahan sarana
dalam meningkatkan mutu madrasah prasarana merupakan suatu bentuk
memang tidak terlepas dari lengkapnya pengelolaan sarana dan prasarana
sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan yang dilakukan oleh kepala
proses kegiatan belajar mengajar di sekolah MTs Al-Inayah Bandung dalam
madrasah. Ruang belajar yang nyaman usahanya untuk meningkatkan mutu
akan menjadikan proses belajar mengajar madrasah. Selain itu, fasilitas yang ada di
menjadi lebih efektif sehingga tujuan sekolah harus membuat siswa merasa puas
pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 81


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

dengan layanan yang diberikan oleh pendidikan, kepala sekolah juga


sekolah. menjalankan perannya sebagai
Ketiga, kepala sekolah wirausahawan. Oleh karena itu, kepala
memperlihatkan ciri khas sekolah/ sekolah MTs Al-Inayah Bandung mencoba
madrasah dengan mengharuskan peserta untuk berinovasi, yaitu dengan melakukan
didik berpakaian secara Islami dan kerjasama dengan lembaga/instansi lain
memakai jas almamater sekolah. Seperti dalam pengadaan sarana prasarana, seperti
yang dijelaskan oleh Damopolii (2015, hal. dengan Bank Negara Indonesia (BNI),
76) bahwa Pendidikan Islam itu Amidis (perusahaan air mineral), dan
membimbing anak didik dalam Rumah Makan Katansa.
perkembangan dirinya, baik jasmani Sejalan dengan hal tersebut, Faisal
maupun rohani menuju terbentuknya Mubarak (2015, hal. 14) mengemukakan
kepribadian yang utama pada anak didik bahwa upaya untuk meningkatkan mutu
nantinya yang didasarkan pada hukum- sekolah atau madrasah perlu dilakukan
hukum Islam. dengan cara membentuk jaringan
Usaha kepala sekolah tersebut kerjasama yang baik dan luas. Kemudian
merupakan salah satu bentuk Rohiat (2009, hal. 91) juga
pengembangan budaya agama di mengemukakan bahwa strategi yang dapat
madrasah. Pendidikan merupakan upaya dilakukan untuk meningkatkan dan
untuk mengembangkan potensi diri anak mengembangkan sarana prasarana
agar memiliki kekuatan spiritual pendidikan yaitu melakukan kerjasama
keagamaan, oleh karena itu di lembaga dengan lembaga/instansi lain, khususnya
pendidikan Islam seperti madrasah, usaha dalam pengadaan sarana dan prasarana,
kepala sekolah untuk mengembangkan melakukan kerjasama dengan lembaga
budaya agama sangat penting dalam lain.
meningkatkan ketaatan beragama siswa. Dari pernyataan di atas, dapat
Keempat, kepala sekolah mencari disimpulkan bahwa kepala sekolah yang
sebuah nilai tambah bagi sekolah agar efektif adalah yang menjalankan
terus berkembang lebih maju. Hal tersebut kepemimpinannya dengan baik dan terus
sejalan dengan pendapat yang berusaha untuk meningkatkan mutu
dikemukakan oleh Rosdianti (2013, hal. pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
100) dalam jurnalnya bahwa sumber- Dengan melihat usaha yang dilakukan
sumber dan cara pengadaan sarana dan kepala sekolah MTs Al-Inayah Bandung,
prasarana yang ada di sekolah disesuaikan maka patutlah ia dijadikan sebagai teladan
dengan kebutuhan dan anggaran yang bagi pemimpin yang lain.
tersedia. Sumbernya dapat berasal, baik Keenam, kepala sekolah
dari pemerintah maupun dari pihak swasta. membentuk tim khusus untuk
Cara pengadaannya adalah melalui proses pemeliharaan dan perawatan fasilitas yang
pengadaan anggaran, pengajuan ada di sekolah. Rosdianti (2013, hal. 101)
kebutuhan, dan kesepakatan. berpendapat bahwa sistem pemeliharaan
Berdasarkan pernyataan di atas, dan perawatan terhadap sarana dan
maka untuk meningkatkan mutu sarana prasarana tersebut dilakukan oleh semua
prasarana di madrasah, kepala sekolah personil sekolah. Sedangkan yang bersifat
perlu mencari berbagai peluang dari khusus, pemeliharaan dan perawatan
banyak sumber dalam upayanya untuk tersebut dilakukan oleh tenaga ahli yang
mengumpulkan dana bagi usaha khusus pula.
melengkapi sarana prasarana pendidikan di Berdasarkan hal tersebut, semua
madrasah. warga sekolah perlu untuk memelihara dan
Kelima, dalam usahanya untuk merawat sarana prasarana yang ada di
meningkatkan mutu sarana prasarana sekolah. Karena sarana prasarana adalah

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 82


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

penunjang terciptanya pembelajaran yang faktor pemandu pelaksanaan proses


efektif. Tanpa adanya pemeliharaan dari pembelajaran, pengajaran, dan penilaian
warga sekolah, sarana prasarana untuk membantu siswa mencapai hasil
kemungkinan akan rusak yang belajar.
menyebabkan proses pembelajaran dapat Adapun pertama usaha Kepala
terganggu. Sarana prasarana di MTs Al- MTs Al-Inayah Bandung dalam
Inayah Bandung terbilang baik, karena meningkatkan mutu proses pembelajaran
semua warga madrasah mampu yaitu dengan mengadakan kegiatan bagi
menjaganya dengan baik. Selain itu kepala peningkatan kemampuan mengajar guru.
sekolah juga terus berupaya dalam Guru didorong untuk mengikuti banyak
meningkatkan sarana prasarana yang pelatihan, seperti mengikuti kegiatan
menunjang bagi terciptanya pembelajaran MGMP, kegiatan penataran, seminar, dan
yang lebih baik. sebagainya. Kesempatan untuk mengikuti
Ketujuh, kepala sekolah banyak kegiatan tersebut diberikan kepada setiap
mengadakan kunjungan ke sekolah lain guru, karena guru dituntut untuk memiliki
untuk melakukan study banding. Dengan kemampuan mengajar yang baik. Oleh
melakukan study banding ke sekolah lain, karena itu harus memiliki pemahaman
Kepala MTs Al-Inayah Bandung dapat dalam mengelola pembelajaran. Kegiatan
mengetahui apa saja kelebihan yang pelatihan bagi guru tersebut memberikan
dimiliki oleh sekolah lain dan bisa efek yang positif bagi guru.
dijadikan evaluasi bagi sekolah dalam Berdasarkan hal tersebut,
meningkatkan mutu pendidikannya. peningkatan kemampuan mengajar guru
3. Meningkatkan mutu proses merupakan hal yang sangat penting untuk
pembelajaran di MTs Al-Inayah dilakukan oleh kepala sekolah, karena
Bandung gurulah yang berperan dalam
Proses pembelajaran merupakan melaksanakan dan menentukan baik
kegiatan yang paling utama di tidaknya mutu proses pembelajaran.
sekolah/madrasah. Suasana belajar Menurut Makawimbang (2011, hal.
merupakan faktor yang berperan dalam 75) dalam usaha untuk meningkatkan mutu
proses pendidikan. Untuk mengetahui kinerja guru, kepala sekolah harus
pendidikan yang bermutu perlu dikaji meningkatkan kualitas pengajaran guru
mutu dari segi proses, dimana mutu baik dari segi strategi, keahlian, dan alat
pendidikan berarti keefektifan dan pengajaran. Berdasarkan hal tersebut,
efisiensi seluruh faktor yang berperan maka dapat disimpulkan bahwa kepala
dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, sekolah harus membimbing guru dalam
pengelola pendidikan perlu untuk menggunakan metode pengajaran ketika di
melakukan upaya dalam meningkatkan kelas. Selain itu para guru dituntut untuk
mutu proses pembelajaran agar efektif dan menggunakan teknologi di dalam
efisien (Zazin, 2011, hal. 66). pembelajaran agar mempermudah proses
Sebagai implementasinya, pembelajaran. Dalam hal ini Kepala MTs
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Inayah Al-Inayah Bandung juga berusaha
sebagai lembaga pendidikan formal memberikan bimbingan yang baik kepada
sederajat SMP yang berciri khas agama semua guru dalam mengajar.
Islam, maka madrasah ini menekankan Kedua, kepala sekolah melakukan
pola pendidikan dan kecakapan dasar penataan pada mutu kurikulum yang
pengajaran yang berintikan nilai-nilai meliputi proses perencanaan, pelaksanaan,
Islami sebagai landasan berperilaku. Untuk serta evaluasinya juga. Adapun dalam
meningkatkan mutu proses pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan Islam di
di sekolah terdapat Kurikulum dan Hasil MTs Al-Inayah Bandung, kurikulum PAI
Belajar (KHB) yang menjelaskan faktor- harus dirancang secara khusus sesuai

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 83


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

dengan situasi dan kondisi pendidikan Keempat, kepala sekolah


siswanya. Khusus untuk mata pelajaran membimbing para guru untuk berbenah
Pendidikan Agama Islam kurikulum yang didalam menggunakan metode dan model
digunakan adalah kurikulum terbaru, yaitu pembelajaran. Metode yang paling banyak
Kurikulum 2013. Ruwiah Abdullah (2015, diterapkan oleh guru dalam pembelajaran
hal. 105) menjelaskan bahwa kerangka yaitu visualisasi dengan kerja kelompok
penerapan kurikulum 2013, para guru (Roll Playing), jadi guru menggunakan
diharapkan mampu membaca visi sebuah model pembelajaran secara kelompok
kurikulum, yaitu ide-ide pokok yang karena memang disesuaikan dengan
terkandung di dalam tujuan kurikulum. Di Kurikulum 2013.
samping kemampuan mereka dalam Metode pengajaran merupakan
menganalisis struktur kurikulumnya, guru salah satu komponen pendidikan yang
juga harus mampu membaca visi cukup penting untuk diperhatikan.
kurikulum, terutama agar persepsi yang Penyampaian materi dalam arti penanaman
dibentuk dalam pemikiran guru itu nilai-nilai pendidikan sering gagal karena
terdapat relevansi dengan visi kurikulum cara yang digunakannya kurang tepat
yang secara prinsip terkandung dalam (Syahidin, 2009, hal. 75). Pada dasarnya,
tujuan-tujuan kurikulumnya. metode pendidikan Islam dianggap sangat
Kurikulum yang dilaksanakan di efektif dalam membina kepribadian anak
MTs Al-Inayah Bandung harus bersandar didik dan memotivasi mereka sehingga
pada nilai-nilai pendidikan agama Islam. nilai-nilai pendidikan dapat tersampaikan
Dalam hal penataan kurikulum ini, Kepala (Nahlawi, 1995, hal. 204).
MTs Al-Inayah berusaha membantu para Berdasarkan pendapat di atas,
guru dalam penggunaan strategi atau maka dapat disimpulkan bahwa untuk
metode yang baik serta menyiapkan meningkatkan mutu pendidikan Islam di
materi-materi yang akan diberikan kepada MTs Al-Inayah Bandung, kepala sekolah
anak didik dengan cara membina guru atau harus berupaya untuk mengarahkan guru
dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. dalam melaksanakan metode dan model
Selain itu beliau juga membangun pembelajaran yang Islami karena dianggap
komunikasi yang positif diantara para guru sangat efektif dalam membentuk
dengan berusaha terbuka dalam setiap hal kepribadian siswa. Kepala sekolah juga
yang berhubungan dengan madrasah. harus membina dan mengarahkan cara-
Beliau juga menciptakan suasana cara penggunaan media dan sarana
kekeluargaan yang baik terhadap para guru pendidikan yang mendukung terhadap
dan staf karyawan lainnya. pembelajaran, sehingga hasil pembinaan
Ketiga, kepala sekolah dan pengarahan ini setiap guru dapat
menekankan pola pendidikan yang menggunakan media dan sarana
berintikan nilai-nilai Islami sebagai pendidikan tersebut dengan baik dalam
landasannya dalam berperilaku yang pembelajaran.
sesuai dengan visi dan misi sekolah. Hal 4. Meningkatkan prestasi siswa di MTs
ini sesuai dengan visi dan misi MTs Al- Al-Inayah Bandung
Inayah sendiri yaitu menjadi lembaga Kepemimpinan kepala sekolah
pendidikan yang unggul guna yang sukses berpengaruh pada prestasi
menghasilkan generasi yang bertakwa, siswa. Kepala sekolah harus memiliki
berakhlak mulia, berilmu, dan hidup harapan yang tinggi terhadap prestasi
bermasyarakat. Hal tersebut menunjukkan peserta didiknya. Untuk itu kepala sekolah
betapa kepala sekolah berusaha untuk harus berusaha untuk meningkatkan
menerapkan pola pendidikan yang Islami prestasi siswa di sekolah. Untuk
untuk meningkatkan mutu pendidikan di mewujudkan sekolah/madrasah yang
MTs Al-Inayah Bandung. unggul atau berprestasi, maka kita perlu

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 84


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

mengetahui terlebih dahulu karakteristik langkahnya dengan mengadakan


dari sekolah/madrasah yang berprestasi. pemantapan, pelajaran tambahan,
Adapun menurut Muhaimin (2011, hal. kerjasama dengan lembaga bimbingan
104-105) karakteristik dari belajar. Hal tersebut sesuai dengan tujuan
sekolah/madrasah yang berprestasi dilihat umum pendidikan di MTs Al-Inayah
dari aspek outputnya yaitu berupa prestasi Bandung yaitu peserta didik mampu lulus
akademik siswa yang ditunjukkan dengan Ujian Nasional dengan baik dan diterima
NUN (Nilai Ujian Nasional), lomba karya di jenjang berikutnya sesuai dengan yang
ilmiah, lomba mata pelajaran, dan lain- diinginkan serta memiliki kemampuan
lain. Dan juga prestasi nonakademik siswa yang lebih baik.
yang ditunjukkan dengan keingintahuan Usaha kepala sekolah tersebut
yang tinggi, kerjasama yang baik, rasa sejalan dengan pendapat Hasbi (2013, hal.
kasih sayang yang tinggi terhadap sesama, 394) bahwa kompetensi lulusan yang
toleransi, kedisiplinan, kerajinan, prestasi tinggi berdasarkan hasil ujian nasional dan
olahraga dan kesenian, kepramukaan, dan output pendidikan di madrasah banyak
sebagainya. yang diterima di sekolah favorit
Apabila dilihat dari hasil merupakan salah satu faktor pendukung
pendidikan, mutu pendidikan dipandang peningkatan mutu pendidikan di madrasah.
bermutu jika mampu melahirkan Mengadakan bimbingan belajar bagi
keunggulan akademik dan ekstrakurikuler siswa ketika menghadapi Ujian Nasional
pada peserta didik yang dinyatakan lulus merupakan cara yang tepat bagi kepala
untuk satu jenjang pendidikan atau sekolah untuk meningkatkan prestasi
menyelesaikan program pembelajaran akademik siswa. Seperti yang
tertentu (Minarti, 2011, hal. 330). Dalam dikemukakan oleh Kepala MTs Al-Inayah
rangka mengembangkan sekolah/ Bandung bahwa ketika akan menghadapi
madrasah berprestasi, kepala sekolah harus Ujian Nasional, madrasah mengadakan
membangun berbagai kekuatan di kerjasama dengan lembaga bimbingan
sekolah/madrasah. Salah satunya yaitu belajar yang berkualitas baik.
sekolah harus menciptakan siswa yang Kedua, kepala sekolah memberikan
berprestasi yang dapat membawa nama pembekalan kepada guru-guru, dengan
baik sekolah/madrasah di tingkat nasional harapan nilai Ujian Nasional bisa
bahkan internasional (Muhaimin, 2011, meningkat. Di dalam meningkatkan
hal. 105). prestasi siswa tidak dapat dipungkiri
Di MTs Al-Inayah Bandung sendiri, bahwa sumber daya manusia yang paling
dilihat dari output atau hasil lulusannya berpengaruh adalah guru. Oleh karena itu,
banyak yang berprestasi baik di bidang kepala sekolah harus berusaha
akademik maupun nonakademik. Di membimbing dan mengarahkan guru
bidang akademik bisa kita lihat dari dalam menciptakan suasana belajar yang
banyaknya lulusan MTs Al-Inayah efektif.
Bandung yang bisa menempuh pendidikan Hal tersebut sesuai dengan yang
lanjutan dan diterima di sekolah favorit dikemukakan oleh Suharsaputra (2013,
atau negeri. Sedangkan di bidang hal. 149-150) bahwa kepala sekolah yang
nonakademik, banyak siswa yang sukses berpengaruh pada prestasi siswa
berprestasi dan mendapatkan penghargaan meskipun bersifat tidak langsung jelas
di bidang olahraga dan seni. akan signifikan bagi pengembangan
Adapun usaha Kepala MTs Al- organisasi sekolah, sebab SDM utama
Inayah Bandung dalam meningkatkan pendidikan yaitu guru akan dapat
prestasi siswa yang pertama, untuk berkembang dan meningkat diiringi
meningkatkan prestasi akademik siswa, dengan proses organisasi yang makin
ketika menjelang Ujian Nasional, efektif.

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 85


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

Ketiga untuk meningkatkan mutu ekstrakurikuler yang dilaksanakannya


peserta didik, ketika penerimaan siswa menjelang kegiatan lomba, seperti
baru, ada seleksi terlebih dahulu berupa olimpiade sains. Dari tahun ke tahun
Tes Baca Tulis Al-Qur’an, wawancara ekstrakurikuler juga terus bertambah,
dengan BK kepada peserta didik dan orang seperti angklung, degung, dsb. Kegiatan
tuanya, dan juga tes pengetahuan tertulis. ekstrakurikuler di MTs Al-Inayah
Setiap tahunnya jumlah siswa yang Bandung ini memberikan efek positif bagi
mendaftarkan diri untuk bersekolah di sekolah tersebut karena selain dapat
MTs Al-Inayah Bandung selalu meningkat menambah wawasan pengetahuan, para
dan sekolah juga tidak pernah kekurangan siswa juga bisa berlatih dan
murid. Dengan adanya seleksi tersebut, mengembangkan bakat mereka, misalnya
menunjukkan bahwa MTs Al-Inayah dalam bidang seni baca tulis Al-Qur’an,
Bandung berusaha untuk meningkatkan kaligrafi, ilmu keislaman, dll.
mutu madrasah agar berkualitas dengan Berdasarkan Peraturan Menteri
mengadakan seleksi bagi calon peserta Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 81A
didik. Tahun 2013 tentang Implementasi
Keempat, kepala sekolah Kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler
menciptakan budaya sekolah yang disiplin. tersebut menjembatani kebutuhan
Dimulai dari pribadi sendiri, para siswa di perkembangan siswa yang berbeda, seperti
MTs Al-Inayah Bandung ini sedikit sekali perbedaan kemampuan, kreativitas dan
ada yang terlambat datang ke sekolah. Dari perbedaan sense akan nilai moral dan
pukul 06.30 WIB semua warga sekolah sikap. Melalui partisipasinya dalam
sudah berjalan ke mesjid untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat
Sholat Dhuha, tentunya di awali dulu oleh belajar dan mengembangkan kemampuan
kepala madrasah. Kemudian di MTs Al- berkomunikasi, bekerja sama dengan
Inayah Bandung ini siswanya tidak ada orang lain, serta menemukan dan
yang pernah pulang duluan, meskipun mengembangkan potensinya. Kegiatan
tidak ada guru, karena sudah siap piket, ekstrakurikuler juga memberikan manfaat
tetap pulang pada waktu yang sudah sosial yang besar.
ditentukan. Usaha kepala sekolah tersebut telah
Budaya sekolah/madrasah yang sesuai dengan strategi yang dikemukakan
disiplin memang harus ada pada setiap oleh Suharsaputra (2013, hal. 105) dalam
lembaga pendidikan. Oleh karena itu usaha meningkatkan prestasi siswa khususnya di
Kepala MTs Al-Inayah dengan bidang keagamaan yaitu sekolah/madrasah
menciptakan madrasah yang disiplin harus mengembangkan budaya agama di
merupakan hal yang sangat baik dan lingkungan sekolah/madrasah.
mendukung juga bagi terciptanya Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
pendidikan Islam yang berkualitas. disimpulkan bahwa dengan adanya
Apalagi dengan adanya aturan yang program ekstrakurikuler keagamaan
mengharuskan sebelum memulai maupun ekstrakurikuler umum lainnya,
pembelajaran semua warga madrasah siswa dapat mengembangkan potensi yang
melaksanakan Sholat Dhuha bersama- dimilikinya, sehingga prestasi siswa akan
sama, hal tersebut banyak memberikan semakin meningkat khususnya di bidang
dampak yang positif bagi semua warga non-akademik. Jika output yang dihasilkan
madrasah. oleh MTs Al-Inayah Bandung memiliki
Kelima, di sekolah disediakan prestasi yang baik, maka hal tersebut
berbagai ekstrakurikuler baik keagamaan menunjukkan bahwa Kepala MTs Al-
seperti Tahsin Al-Qur’an, Marawis, Inayah Bandung telah berhasil dalam
Qosidah, Nasyid, PAI Club maupun meningkatkan mutu pendidikan Islam dan
ekstrakurikuler umum lainnya. Ada juga

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 86


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

madrasah tersebut bisa dikatakan memiliki kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
mutu yang baik. pendidikan Islam di MTs Al-Inayah
Keenam, di sekolah selalu diadakan Bandung berjalan dengan baik. Dibawah
lomba khusus. Selain itu, guru banyak kepemimpinannya, Madrasah Tsanawiyah
melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan, Al-Inayah Bandung yang tadinya sulit
baik kegiatan didalam maupun diluar untuk berkembang, kini madrasah tersebut
madrasah. Didalam hal ini, untuk menjadi salah satu lembaga pendidikan
meningkatkan mutu pendidikan memang Islam yang berada di garda depan dan
diperlukan komitmen sekolah/madrasah mampu menghasilkan output yang
bergerak di bidang mutu siswa, oleh berprestasi dan memiliki akhlak yang
karena itu sekolah/madrasah kerapkali sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Hal ini
berpartisipasi dalam berbagai lomba di dibuktikan dengan meningkatnya status
tingkat nasional (Suhardan, 2010, hal. akreditasi madrasah baru-baru ini dari
155). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat awalnya baik menjadi sangat baik.
disimpulkan bahwa usaha Kepala MTs Al- Adapun usaha kepala sekolah
Inayah Bandung dalam meningkatkan dalam meningkatkan mutu pendidikan
prestasi siswa dengan mengikutkan siswa Islam di MTs Al-Inayah Bandung yaitu:
dalam berbagai perlombaan baik kurikuler pertama dengan meningkatkan
maupun ekstrakurikuler, sudah sesuai profesionalisme guru. Didalam hal ini,
dengan tugas dan fungsinya. Kepala MTs Al-Inayah Bandung telah
Ketujuh, dalam meningkatkan berhasil dalam meningkatkan
prestasi siswa, Kepala MTs Al-Inayah profesionalisme guru. Hal tersebut terlihat
Bandung juga menyediakan wadah untuk dari guru-guru di MTs Al-Inayah Bandung
pengembangan diri siswa, yaitu setiap yang rata-rata sudah memiliki kemampuan
tahun selalu diadakan acara AMB (Al- dasar guru profesional di dalam mengajar.
Inayah Mencari Bakat). Acara ini adalah Mereka memiliki latar belakang
pentas pencarian bakat yang dilakukan pendidikan yang baik, yaitu S1, S2, dan
oleh madrasah untuk mencari siswa-siswa bahkan ada juga yang doctor. Mereka juga
yang berbakat di bidang seni. Tapi yang memiliki pengalaman mengajar yang baik,
lebih diutamakan untuk mengikuti audisi wawasan pendidikan yang luas, disiplin,
AMB ini adalah siswa yang sama sekali dan tanggung jawab. Hal ini bisa dilihat
belum pernah tampil atau belum pernah ketika observasi di kelas, guru yang
juara, sehingga bakat siswa tersebut dapat mengajar begitu antusias dan mampu
terlihat. Selain itu, untuk meningkatkan mengambil hati para siswa untuk serius
ketaatan beragama siswa setiap hari Senin dalam belajar. Sehingga proses
sekolah mengadakan kegiatan Muhadoroh pembelajaran terlihat efektif dan efisien.
(Tausiyah) di Masjid Al-Inayah. Kegiatan Melihat berbagai kompetensi yang
ini bertujuan untuk melatih kemampuan dimiliki oleh guru dan staf di MTs Al-
siswa berceramah di depan umum dan Inayah, maka kebijakan dan kinerja yang
sangat bermanfaat bagi siswa dalam dilakukan oleh kepala madrasah dalam
meningkatkan prestasinya. Dari kegiatan mengembangkan profesionalisme guru dan
yang dilaksanakan oleh madrasah, banyak stafnya sudah sesuai dengan tugas dan
prestasi yang telah didapatkan oleh para fungsinya sebagai kepala madrasah.
siswa yang tentunya bisa mengharumkan Kedua, meningkatkan mutu sarana
nama baik MTs Al-Inayah Bandung. dan prasarana pendidikan; Kepala MTs Al-
Inayah Bandung terus melakukan
KESIMPULAN pembenahan di sarana, yaitu gedung
sekolah ditingkatkan menjadi tiga lantai,
Hasil penelitian di lapangan dan perbaikan yang lainnya pula.
menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan Pembenahan sarana prasarana tersebut

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 87


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

membuat siswa merasa puas dengan Minarti, S. (2011). Manajemen Sekolah:


layanan yang diberikan oleh sekolah. Mengelola Lembaga Pendidikan
Secara Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Ketiga, peningkatan mutu proses Media.
pembelajaran; Untuk meningkatkan mutu Mubarak, F. (2015). Faktor dan Indikator
proses pembelajaran, MTs Al-Inayah Mutu Pendidikan Islam. Management
Bandung merancang Kurikulum dan Hasil of Education , 1, 10-18.
Belajar (KHB) yang didalamnya Muhaimin, H. (2011). Pemikiran dan
menjelaskan faktor-faktor yang memandu Aktualisasi Pengembangan
pelaksanaan proses pembelajaran, Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali
pengajaran, dan penilaian untuk membantu Pers.
siswa mencapai hasil belajar. Mulyasa, E. (2009). Menjadi Kepala
Keempat, peningkatan prestasi Sekolah Profesional. Bandung: PT
siswa; Para siswa di MTs Al-Inayah Remaja Rosdakarya.
Bandung memiliki prestasi yang sangat Mulyasa, H. (2012). Manajemen dan
baik. Di bidang akademik dibuktikan Kepemimpinan Kepala Sekolah.
dengan hasil ujian yang selalu meningkat Jakarta: Bumi Aksara.
setiap tahunnya dan banyaknya lulusan Munir, A. (2010). Menjadi Kepala Sekolah
MTs Al-Inayah Bandung yang bisa Efektif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
menempuh pendidikan lanjutan dan Nahlawi, A. A. (1995). Pendidikan Islam
diterima di sekolah favorit atau negeri. di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat.
Sedangkan di bidang nonakademik, Jakarta: Gema Insani.
banyak siswa yang berprestasi dan Nata, A. (2010). Manajemen Pendidikan:
mendapatkan penghargaan di bidang Mengatasi Kelemahan Pendidikan
olahraga dan seni. Islam di Indonesia (3 ed.). Jakarta:
Kencana.
DAFTAR PUSTAKA Rohiat. (2009). Manajemen Sekolah: Teori
Dasar dan Praktik. Bandung: PT
Buhungo, R. A. (2015). Implementasi dan Refika Aditama.
Pengembangan Kurikulum 2013 pada Rosdianti, S. R. (2013). Kepemimpinan
Madrasah Aliyah. TADBIR Jurnal Kepala Sekolah dalam Manajemen
Manajemen Pendidikan Islam , 3, Kinerja Guru dan Peningkatan Mutu
105-113. Pembelajaran: Studi Deskriptif pada
Damopolii, M. (2015). Problematika Sekolah Menengah Kejuruan Swasta
Pendidikan Islam dan Upaya-Upaya di Kota Bandung. Jurnal Kajian
Pemecahannya. TADBIR Jurnal Pendidikan , 93-106.
Manajemen Pendidikan Islam , 3, 68- Sugiyono. (2012). METODE
81. PENELITIAN ADMINISTRASI.
Hasbi. (2013). Peningkatan Mutu Bandung: Alfabeta.
Pendidikan Madrasah dalam Sistem Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional
Pendidikan Nasional di Kota Palopo (Layanan dalam Meningkatkan Mutu
Tahun 2011-2012. Jurnal Diskursus Pembelajaran di Era Otonomi
Islam , 1, 381-395. Daerah). Bandung: Alfabeta.
Iskandar, U. (2015). Kepemimpinan Suharsaputra, U. (2013). Administrasi
Kepala Sekolah dalam Peningkatan Pendidikan. Bandung: PT Refika
Kinerja Guru. Jurnal Visi Ilmu Aditama.
Pendidikan , 1018-1027. Suryabrata, S. (2012). Metodologi
Makawimbang, J. H. (2011). Supervisi dan Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 88


Rosi Rosita, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

Suryosubroto, B. (2014). Manajemen


Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Syahidin. (2009). Menelusuri Metode
Pendidikan dalam Al-Quran.
Bandung: Alfabeta.
Wahjosumidjo. (2003). Kepemimpinan
Kepala Sekolah. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Zazin, N. (2011). Gerakan Menata Mutu
Pendidikan: Teori dan Aplikasi. (M.
Sandra, Penyunt.) Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.

TARBAWY, Vol. 3, Nomor 1, (2016) | 89

Anda mungkin juga menyukai