Disiplin PPPK BKPSDM
Disiplin PPPK BKPSDM
DISIPLIN
DISIPLIN
PPPK
PPPK
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
KABUPATEN CILACAP
DASAR HUKUM
UU NOMOR 20 TAHUN 2023 PP NOMOR 49 TAHUN 2018
tentang APARATUR SIPIL NEGARA Tentang MANAJEMEN PEGAWAI
PEMERINTAH DENGAN
PERJANJIAN KERJA
LARANGAN :
a. menyalahgunakan wewenang:
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan;
c. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
d. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian;
e. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
f. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak atau tidak
bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
g. melakukan pungutan di luar ketentuan;
h. melakukan kegiatan yang merugikan negara;
i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
j. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaan;
l. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
m. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
dan
Regulasi Disiplin PPPK
PERATURAN BUPATI CILACAP Nomor 86 Tahun 2022 tentang PEMBINAAN DISIPLIN
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
LARANGAN :
n. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau
calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
1. ikut kampanye;
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut ASN;
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan ASN lain;
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
6. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selarna, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada ASN dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau
7. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan
Tanda Penduduk.
Regulasi Disiplin PPPK
PERATURAN BUPATI CILACAP Nomor 86 Tahun 2022 tentang PEMBINAAN DISIPLIN
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
LARANGAN :
1. meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa alasan yang sah dan izin dari pimpinan;
2. melakukan hidup bersama, zina dan perundungan (Bullying) baik antara pimpinan dengan
bawahan, sesama pegawai, atau pegawai dengan masyarakat;
3. melakukan perbuatan asusila antara lain pelecehan seksual, perbuatan cabul, pemerkosaan, dan
aborsi yang dilarang atau memaksa/memperdaya korban untuk melakukan aborsi;
4. melakukan perbuatan asusila baik antara Pimpinan dengan Pegawai yang berbeda jenis kelamin
(pria dan wanita) atau Pimpinan atau Pegawai dengan masyarakat yang berbeda jenis kelamin dan
atau sesama jenis
Regulasi Disiplin PPPK
PERATURAN BUPATI CILACAP Nomor 86 Tahun 2022 tentang PEMBINAAN DISIPLIN
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
HUKUMAN
PPPK PNS
DISIPLIN
1. Teguran lisan; 1. Teguran lisan;
RINGAN 2. Teguran tertulis; 2. Teguran tertulis;
3. Pernyataan tidak puas. 3. Pernyataan tidak puas.
Penundaan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) 1. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 6 bulan;
selama 1 tahun; 2. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 9 bulan; atau
3. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 12 bulan.
(PP Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin PNS)
SEDANG 1. penundaan KGB selama 1 tahun;
2. penundaan KP selama 1 tahun; dan
3. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.
(PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS)
a. pemberhentian dengan hormat tidak 1. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan;
atas permintaan sendiri sebagai 2. pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama
BERAT PPPK; dan 12 bulan; dan
b. pemberhentian tidak dengan hormat 3. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PPPK. sebagai PNS
RUANG LINGKUP PP NOMOR 94 TAHUN 2021 DISIPLIN PNS
(PASAL 3)
01 02 03
PERBKN
Tata cara pemanggilan,
Kewajiban dan 6/2022
pemeriksaan, penjathuan 04
01
larangan dan penyampaian hukdis
04 05
Berlakunya keputusan
hukdis, hapusnya
06
Pejabat yang berwenang Pendokumentasian
03 06
menghukum Hukuman Disiplin
DISIPLIN PEGAWAI asn
Kesanggupan pegawai ASN untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/
atau peraturan kedinasan
PELANGGARAN DISIPLIN
TULISAN
pernyataan pikiran dan/atau perasaan
secara tertulis baik dalam bentuk tulisan
maupun gambar, karikatur, coretan, dll
yang serupa dengan itu.
PERBUATAN
setiap tingkah laku, sikap, atau tindakan yang
dilakukan oleh pegawai ASN atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan
sesuai peraturan perundang-undangan.
KETENTUAN MASUK KERJA
❑ Masuk kerja adalah keadaan melaksanakan tugas
baik di dalam maupun di luar kantor.
❑ Jam kerja efektif : 37,5 dalam seminggu.
❑ Bukti kehadiran menggunakan presensi
elektronik;
❑ Tidak masuk kerja >>>>> Cuti
❑ Cuti bagi PPPK : cuti tahunan, cuti sakit, cuti
melahirkan, dan cuti bersama.
(PP No. 49 Tahun 2018, Per BKN No. 7 Thn 2022)
• PPPK TELAH MEMILIKI MASA KERJA 1 TAHUN SCR TERUS MENERUS;
• LAMANYA 12 HARI KERJA, DIAMBIL MINIMAL 1 (SATU) HARI KERJA
CUTI TAHUNAN
• APABILA KARENA KEPENTINGAN KEDINASAN YANG MENDESAK,
PERMOHONAN CUTI TAHUNAN DAPAT DITANGGUHKAN;
• APABILA ADA KEPENTINGAN KEDINASAN YANG MENDESAK, PPPK YANG
SEDANG MENJALANI CUTI TAHUNAN DAPAT DIPANGGIL SEWAKTU-WAKTU;
• CUTI TAHUNAN YANG TIDAK DIAMBIL, MAKA JATAH CUTI TAHUNAN UNTUK
TAHUN BERIKUTNYA MAKSIMAL 18 HARI KERJA (BAGI PPPK DGN MASA
PERJANJIAN KERJA LEBIH DARI 2 TAHUN;
• APABILA DUA TAHUN BERTURUT-TURUT HAK CUTI TAHUNAN TIDAK
DIAMBIL, MAKA TAHUN BERIKUTNYA MEMILIKI HAK CUTI TAHUNAN
MAKSIMAL 24 HARI KERJA (BAGI PPPK DGN MASA PERJANJIAN KERJA LEBIH
DARI 3 TAHUN);
• CUTI TAHUNAN YANG AKAN DILAKSANAKAN DI TEMPAT YANG SULIT
PERHUBUNGANNYA (TRANSPORTASI SANGAT TERBATAS) MAKA JANGKA
WAKTU CUTI TAHUNAN DAPAT DITAMBAH SELAMA 6 HARI KALENDER.
• PPPK YANG BELUM MEMILIKI MASA KERJA 1 TAHUN SECARA TERUS MENERUS,
DAPAT MENGAMBIL CUTI TAHUNAN DALAM HAL APABILA :
CUTI TAHUNAN 1. IBU, BAPAK, ISTRI/SUAMI, ANAK, DAN/ATAU MERTUA SAKIT KERAS ATAU
MENINGGAL DUNIA;
2. IBU, BAPAK, ISTRI/SUAMI, ANAK, DAN/ATAU MERTUA MENINGGAL DUNIA, DAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN YBS (PPPK) HARUS
MENGURUS HAK-HAK DARI ANGGOTA KELUARGANYA YG MENINGGAL;
3. IBU, BAPAK, ISTRI/SUAMI, ANAK, DAN/ATAU MERTUA SAKIT KERAS, DIBUKTIKAN
DENGAN MELAMPIRKAN SURAT KETERANGAN RAWAT INAP DARI UNIT
PELAYANAN KESEHATAN.
4. PPPK MELANGSUNGKAN PERKAWINAN PERTAMA
LAMANYA CUTI TAHUNAN DIMAKSUD MAKSIMAL SELAMA 6 (ENAM) HARI KERJA,
DAN MENGURANGI HAK CUTI TAHUNAN.
▪ PPPK YANG MENDUDUKI JABATAN GURU PADA SEKOLAH DAN JABATAN DOSEN
PADA PERGURUAN TINGGI YANG MENDAPAT LIBURAN MENURUT KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, DISAMAKAN DENGAN PPPK YANG TELAH
MENGGUNAKAN CUTI TAHUNAN;
Liburan dimaksud merupakan liburan pada saat akhir semester di masing-
masing sekolah dan perguruan tinggi sesuai dengan kalender akademik.
▪ JIKA PPPK TIDAK MASUK KARENA SAKIT SELAMA 1 (SATU) HARI, WAJIB
CUTI MENGAJUKAN SURAT KETERANGAN SAKIT SECARA TERTULIS, DILAMPIRI SURAT
KETERANGAN DOKTER;
SAKIT ▪ PPPK SAKIT SELAMA 2 (DUA) SAMPAI DENGAN 14 (EMPAT BELAS) HARI KERJA,
WAJIB MENGAJUKAN PERMINTAAN CUTI SECARA TERTULIS, DILAMPIRI SURAT
KETERANGAN DOKTER YANG MEMUAT PERNYATAAN TENTANG PERLUNYA
DIBERIKAN CUTI, LAMANYA CUTI, DAN KETERANGAN LAIN YANG DIPERLUKAN;
▪ PPPK SAKIT SELAMA LEBIH DARI 14 (EMPAT BELAS) HARI KERJA WAJIB
MENGAJUKAN PERMINTAAN CUTI SAKIT, DILAMPIRI SURAT KETERANGAN DOKTER
PEMERINTAH, YANG MEMUAT PERNYATAAN PERLUNYA DIBERIKAN CUTI, LAMANYA
CUTI DAN KETERANGAN LAIN YANG DIPERLUKAN;
▪ HAK ATAS CUTI SAKIT PALING LAMA ADALAH 1 (SATU) BULAN.
▪ PPPK WANITA YANG KEGUGURAN BERHAK ATAS CUTI SAKIT SELAMA 1,5 (SATU
SETENGAH) BULAN, DENGAN MENGAJUKAN PERMINTAAN CUTI SECARA TERTULIS
DILAMPIRI SURAT KETERANGAN DOKTER/BIDAN.
▪ PPPK YANG MENJALANI CUTI SAKIT BERHAK MENERIMA PENGHASILAN SESUAI
KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN.
CUTI ▪ DIBERIKAN UNTUK KELAHIRAN ANAK PERTAMA SAMPAI DENGAN
KELAHIRAN ANAK KETIGA SEJAK MENJADI PPPK;
MELAHIRKAN
▪ LAMANYA CUTI ADALAH 3 (TIGA) BULAN;
▪ SELAMA MENJALANI CUTI MELAHIRKAN, PPPK WANITA MENERIMA
PENGHASILAN SESUAI KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN;
ASN wanita yang menjadi istri kedua/ketiga/keempat, diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai ASN
Pasal 15 ayat (2) PP 45/1990
PELANGGARAN NETRALITAS PNS PP Nomor 94 Tahun 2021
HUKUMAN
JENIS PELANGGARAN
DISIPLIN
1. Melakukan pendekatan kepada :
a. Partai politik sebagai Bakal Calon (Presiden/ Wakil Presiden/DPR/DPD/ DPRD/Gubernur/Wakil
Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil Walikota)
b. Masyarakat (bagi independent) sebagai Bakal Calon (Presiden/ Wakil Presiden/DPR/DPD/
DPRD/Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil Walikota)
SEDANG
Dengan tidak dalam status Cuti Di Luar Tanggungan Negara;
2. Menjadi Tim Ahli/tim pemenangan/konsultan atau sebutan lainnya bagi bakal calon atau bakal pasangan
calon Presiden/ Wakil Presiden/Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil Walikota
/DPR/DPD/DPRD/partai politik yang menjadi peserta pemilu atau pemilihan sebelum penetapan peserta
pemilu atau pemilihan;
1. Memasang spanduk/baliho/alat peraga lain terkait calon peserta pemilu atau pemilihan;
2. Sosialisasi/kampanye media sosial/online calon (Presiden/ Wakil Presiden/DPR/DPD/DPRD/Gubernur/Wakil
Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil Walikota;
BERAT 3. Menghadiri deklarasi/kampanye pasangan calon dan memberikan tindakan/dukungan keberpihakan’
4. Membuat posting, comment, share, like, bergabung/follow dalam group/akun pemenangan/calon
Presiden/ Wakil Presiden/DPR/DPD/DPRD/Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil
Walikota);
PELANGGARAN NETRALITAS PNS
PP Nomor 94 Tahun 2021
HUKUMAN
DISIPLIN JENIS PELANGGARAN
5. Memposting pada media sosial/media lain yang dapat diakses publik, foto bersama dengan :
a. Calon Presiden/ Wakil Presiden/DPR/DPD/ DPRD/Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/
Wali Kota/Wakil Walikota);
b. Tim sukses dengan menunjukkan/memperagakan simbol keberpihakan/memakai atribut partai
politik dan/ menggunakan latar belakang foto (gambar) terkait partai politik/calon (Presiden/ Wakil
Presiden/DPR/DPD/ DPRD/Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil
Walikota)
c. Alat peraga terkait partai politik/calon (Presiden/ Wakil Presiden/DPR/DPD/ DPRD/Gubernur/Wakil
BERAT Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil Walikota)
Dengan tujuan untuk memberikan dukungan terhadap partai politik atau salon atau pasangan calon
Presiden/ Wakil Presiden/Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil Walikota
serta calon anggota DPR/DPD/DPRD;
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap partai politik atau calon atau
pasangan calon Presiden/ Wakil Presiden/Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali
Kota/Wakil Walikota serta calon anggota DPR/DPD/DPRD yang menjadi peserta pemilu atau pemilihan
sebelum, selama, dan setelah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan dan
pemberian barang kepada ASN dalam lingkungan unit kerja, anggota dan masyarakat.
PELANGGARAN NETRALITAS PNS
PP Nomor 94 Tahun 2021
HUKUMAN DISIPLIN JENIS PELANGGARAN
7. Menjadi Tim Ahli/tim pemenangan/konsultasn atau sebutan lainnya bagi partai politik
atau calon atau pasangan calon Presiden/ Wakil Presiden/Gubernur/Wakil
Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil Walikota serta anggota
DPR/DPD/DPRD bagi peserta dan eserta pemilu dan pemilihan setelah penetapan
peserta;
8. Memberikan dukungan kepada bakal calon perseorangan (kepala daerah/anggota
BERAT
DPRD) dengan memberikan surat dukungan atau mengumpulkan fotokopi KTP atau
surat keterangan penduduk;
9. Membuat keputusan/tindakan yang dapat menguntungkan /merugikan partai politik
atau calon atau pasangan calon Presiden/ Wakil Presiden/Gubernur/Wakil
Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/ Wali Kota/Wakil Walikota serta anggota
DPR/DPD/DPRD pada masa sebelum, selama dan sesudah masa kampanye
DIBERHENTIKAN TIDAK
DENGAN HORMAT Menjadi anggota/pengurus partai politik
SEBAGAI PNS
PEMBERATAN HUKUMAN
Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap PNS yang
diduga melakukan Pelanggaran Disiplin, dan/ atau melaporkan hasil pemeriksaan kepada
Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin dijatuhi Hukuman Disiplin
yang lebih berat.
Dalam hal Pejabat yang berwenang menghukum tidak menjatuhkan HD kepada PNS yang
melakukan pelanggaran disiplin, tidak menjatuhkan HD yang sesuai Pelanggaran Disiplin
yang dilakukan oleh PNS, maka Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman
Disiplin yang lebih berat.
PEMANGGILAN
PEMERIKSAAN
TujuanPemeriksaan
1. bersangkutan benar/tidak
2. faktor yg mendorong/ menyebabkan
3. mengetahui dampak/akibat
WajibMemeriksa
1. Atasan langsung: untuk jenis Hukdis Ringan Pemeriksaan
2. Tim Pemeriksa bersifat pilihan :
a. Hukdis sedang: dapat dilakukan oleh tim
pemeriksa.
(dituangkan dalamBAP)
b. Hukdis berat: wajib dilakukan oleh tim 1. Teliti dan obyektif,
pemeriksa 2. PYBM mempertimbangkan dengan
seksama.
Pejabat yang ditugaskan menjadi tim pemeriksa harus memiliki
jabatan paling rendah setingkat dengan PNS yang diperiksa.
❑PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dan
kemungkinan dijatuhi HD berat, dapat dibebaskan
sementara dari tugas jabatannya sejak diperiksa.
❑Sampai dengan ditetapkan keputusan HD.
❑Diangkat pejabat pelaksana harian.
❑Diberikan hak kepegawaian.
❑Jika tidak ada atasan, ditetapkan oleh pejabat lebih
tinggi.
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
ASN yang pernah dijatuhi HD, kemudian melakukan pelangaran yang sifatnya
sama, maka dijatuhi HD yang lebih berat dari HD yang pernah dijatuhkan.
ASN tidak dapat dijatuhi hukdis 2 kali atau lebih untuk pelanggaran disiplin
yang sama
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN HD
33
Penghentian pembayaran gaji PNS yang Tidak Masuk Kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah
selama 10 (sepuluh) hari kerja berturut-turut dilakukan :
2 4
1 3 5
Dimaknai sebagai PNS yang menduduki Jabatan
penurunan jenjang Hanya memiliki Kategori Keahlian, maka
Fungsional Ahli Utama dan Jabatan
jabatan setingkat PNS yang menduduki Jabatan Fungsional
Fungsional Ahli Madya yang dijatuhi
lebih rendah; Ahli Pertama yang dijatuhi hukuman
hukuman disiplin diatas, maka batas
disiplin diatas, dimaknai sebagai
usia pensiunnya mengikuti jabatan
penurunan ke dalam Jabatan Pelaksana
terakhir setelah yang bersangkutan
dengan kelas jabatan setingkat lebih
dijatuhi hukuman disiplin.
rendah dari jabatan semula.
PNS YANG MENJALANI
HUKUMAN DISIPLIN Melakukan pelanggaran disiplin dan dijatuhi hukuman
disiplin yang lebih ringan, maka PNS yang
bersangkutan harus menjalani hukuman disiplin yang
pertama kali dijatuhkan sampai dengan selesai
dilanjutkan dengan hukuman disiplin yang terakhir
Melakukan pelanggaran disiplin dan dijatuhi dijatuhkan kepadanya.
hukuman disiplin yang lebih berat, maka
hukuman disiplin yang dijalani sebelumnya Karena melanggar kewajiban masuk kerja dan
dianggap selesai dan PNS yang bersangkutan menaati ketentuan jam kerja dan melakukan
hanya menjalani hukuman disiplin yang pelanggaran tidak masuk kerja lagi, maka kepada yang
terakhir dijatuhkan kepadanya. bersangkutan dijatuhi hukuman yang lebih berat dan
sisa hukuman yang harus dijalani dianggap selesai dan
berlanjut dengan hukuman disiplin yang baru
ditetapkan.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
36
Dengan berlakunya PP 94/2021 tentang Disiplin PNS,
PP 53 Tahun 2010
PP 6 Tahun 1974 tentang tentang Disiplin PNS,
1 2
Pembatasan Kegiatan
Pegawai Negeri Dalam sepanjang tidak
Usaha Swasta mengatur jenis
Hukuman Disiplin
sedang
TERIMA KASIH