Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH KELUARGA

Kakek saya bernama I Made Jingga dan memiliki istri yang bernama Ni Made
Sukanari, nenek saya berasal dari Tabanan, dan sekarang keluarga saya diwarisi rumah
di Bangli. Buah hasil dari pernikahan mereka adalah empat orang putra dan empat
orang putri. Anak yang pertama bernama Ni Komang Wardani, anak kedua bernama Ni
Ketut Wentri, anak ketiga bernama I Putu Widastra, anak ke empat bernama Ni Made
Windiari, anak kelima bernama Ni Nyoman Wirati, anak ke enam bernama I Ketut
Wartawan, anak ke tujuh bernama I Putu Widiada, dan anak terakhir bernama I Made
Wismaya.

Ayah saya yang merupakan anak terakhir menikahi ibu saya yang bernama
lengkap Putu Sri Yuli Andari, kedua orang tua saya berasal dari daerah yang sama yaitu
kota Bangli pernikahan ini menghasilkan dua orang putra, yaitu saya sebagai anak
pertama, I Putu Angga Bramanda, dan adik saya sebagai anak kedua dengan nama I
Made Aditya Wiratama. Bibi saya Komang wardani menikah ke singaraja dan memiliki
empat orang anak, dua putra dan dua putri. Bibi saya Ketut Wentri menikah dengan
orang yang berasal dari Karangasem dan dibuahi dua orang anak. Paman saya Putu
Widastra saat ini sudah meninggal dunia, beliau sudah menikah dan mereka dikaruniai
dua orang anak. Bibi saya Made Windari menikah dengan orang singaraja dan
melahirkan dua orang anak putra. Bibi saya Nyoman Wirati menikah dengan orang
Tabanan dan dibuahi seorang anak putra. Paman saya Ketut Wartawan menikahi orang
Jakarta dan status paman saya saat ini sudah meninggal dunia, mereka dibuahi dua
orang anak, Paman saya Putu Widiada memiliki tiga anak dan anak kedua seumuran
dengan saya.

Keluarga dapat mewarisi berbagai nilai-nilai yang penting untuk menjadikan


keluarga lebih baik kedepannya. Nah, nilai yang saya dapat dari keluarga saya yaitu,
kasih saying dan dukungan keluarga saya sangat menyayagi anggotanya dan mereka
tidak pernah mengekang atau memaksa kemauan mereka untuk anak-anaknya, kita di
bebaskan untuk memilih apa yang kita mau untuk melanjutkan masa depan. Kerja keras
juga saya dapat dari orang tua saya, dimana saya dilarang untuk bermalas-malasan
untuk membiasakan diri sejak dini melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Keluarga dapat mengajarkan pentingnya usaha keras untuk meraih kesuksesan.
Kehormatan, Ini membantu membangun karakter yang kuat dan etika dalam
berinteraksi dengan orang lain. Kebersamaan, Nilai kebersamaan melibatkan kerjasama
dan dukungan antaranggota keluarga. Ini membantu menciptakan lingkungan yang
aman dan positif di rumah. Tidak ada rumah yang lebih nyaman selain keluarga.
Keluarga saya sering kali mendorong pendidikan sebagai cara untuk mewujudkan
impian anggotanya dan mencapai potensi penuh mereka. Ini mencakup nilai-nilai
seperti rasa ingin tahu, pembelajaran seumur hidup, dan peningkatan pribadi.
Kemandirian, dimana saya selalu diberikan tugas setiap harinya untuk membantu
pekerjaan rumah dan keluarga saya juga mewarisi nilai Religius atau Spiritualitas.

Anda mungkin juga menyukai