Gambaran Pengetahuan Perawatan Paliatif Pada Perawat Icu Di Rsud Ulin Banjarmasin
Gambaran Pengetahuan Perawatan Paliatif Pada Perawat Icu Di Rsud Ulin Banjarmasin
ABSTRAK
Perawatan paliatif diberikan sejak diagnosis ditegakkan agar masalah fisik, psikososial, serta spiritual dapat diatasi
lebih dini. Perawat merupakan salah satu staf tenaga kesehatan yang berperan penting, kurangnya pengetahuan
paliatif akan menimbulkan kurangnya kualitas pelayanan perawatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat gambaran pengetahuan perawatan paliatif pada perawat ICU di RSUD Ulin Banjarmasin. Metode yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan
purposive sampling. Sampel penelitian 32 orang perawat pelaksana di ruangan intensif RSUD Ulin Banjarmasin.
Instrumen menggunakan lembar data demografi dan kuesioner PCQN-I. Analisis data menggunakan univariat.
Hasil menunjukkan kategori pengetahuan kurang 21 orang (65,6%) dan kategori pengetahuan cukup 11 orang
(34,4%). Sebagian besar responden belum pernah mengikuti pelatihan paliatif dan belum memahami konsep
umum paliatif.
ABSTRACT
Palliative care is given since the diagnosis is made so that physical, psychosocial and spiritual problems can be
addressed early. Nurses are one of the health workers who play an important role, lack of palliative knowledge
will lead to a lack of care services provided. This study aims to represent the knowledge of palliative care in ICU
nurses at Ulin Hospital Banjarmasin. The method used is descriptive quantitative. The sampling technique used
was non-probability sampling with purposive sampling. The research sample was 32 nurses in the intensive room
of Ulin Hospital Banjarmasin. The instrument used a demographic data sheet and a PCQN-I questionnaire.
Univariate data analysis is a method of analyzing data. The results revealed that 21 people (65,6%) in the low
knowledge category and 11 (34,4%) in the moderate knowledge category. Most of the respondents had never
attended palliative training and did not understand the general concept of palliative.
PENDAHULUAN
Dalam WHPCA (Worldwide Hospice dengan meningkatkan kualitas hidup
Palliative Care Alliance) terdata setiap mereka. Mencegah serta meringankan
tahun bahwa lebih dari 56,8 juta orang penderitaan pasien yang sekarat adalah
diperkirakan membutuhkan layanan tugas penting bagi penyedia perawatan
perawatan paliatif. Terbagi menjadi 31,1 primer (WHO, 2018).
juta orang sebelum menjelang end of life Perawat merupakan salah satu
dan 25,7 juta orang menjelang end of life anggota tim yang memiliki peran penting
(WHPCA, 2020). Mayoritas (67,1%) yang dalam perawatan paliatif, umumnya
membutuhkan layanan perawatan paliatif perawat menghabiskan waktu paling
adalah orang dewasa di atas 50 tahun. banyak dengan pasien (Sekse, Hunska, &
Wilayah Pasifik Barat, Afrika, dan Asia Ellingsen, 2017). Pasien yang dirawat di
Tenggara mencakup lebih dari 64% orang ruangan intensif menderita penyakit kritis,
dewasa membutuhkan layanan perawatan pasien diberikan pelayanan dengan tujuan
paliatif. Kebutuhan perawatan paliatif untuk mempertahankan kelangsungan
sangat besar berkaitan dengan beban hidup serta memulihkan fungsi organ
penyakit dan penderitaan kesehatan mereka (Mercadente, Gregoreti, &
(WHPCA, 2020). Cortegiani, 2018). Perawatan paliatif yang
Perawatan paliatif mulai diberikan di ruangan intensif tidak hanya
dikembangkan di Indonesia sejak tahun melibatkan perawat tetapi diperlukan
1992 di Kota Surabaya berdasarkan pendekatan kolaboratif dengan tim
Kebijakan Perawatan Paliatif yang kesehatan lain tujuannya untuk memenuhi
diterbitkan oleh KPKN (Komite kebutuhan pasien (Sada, Nuraeni, &
Penanggulangan Kanker Nasional) Mediani, 2021).
periode 2014 - 2019 (KPKN, 2020). Pengetahuan perawatan paliatif
Kementerian Kesehatan mengeluarkan sangat penting dalam mempersiapkan
kebijakan nasional mengenai perawatan penyedia layanan kesehatan sebelum
paliatif yang terdapat dalam Kepmenkes mereka mulai memberikan perawatan
RI Nomor 812 Tahun 2007 (KPKN, paliatif kepada pasien. Perawat yang
2020). Sampai saat ini layanan paliatif di dibekali dengan perawatan paliatif akan
Indonesia dalam tahapan pertumbuhan lebih memberikan sikap positif kepada
(Effendy, Agustina, Kristanti, & Engels, pasien (Wilson, Avalos, & Dowling,
2015). Kemajuannya sangat lambat dan 2016). Lambatnya perkembangan
bervariasi di seluruh negeri. Saat ini, perawatan paliatif di Indonesia bersifat
layanan perawatan paliatif hanya tersedia multifaktorial, salah satu faktor
di beberapa kota besar di mana sebagian penyebabnya, yaitu terbatasnya
besar fasilitas untuk penyakit kanker pengetahuan perawatan paliatif pada
(Putranto, Mudjaddid, Shatri, & Martina, profesional kesehatan (Rochmawati,
2017). Perawatan paliatif di Indonesia Wiechula, & Cameron, 2016).
diklasifikasikan sebagai level 3A yang Studi pendahuluan sebelumnya yang
artinya tidak sepenuhnya terintegrasi ke dilakukan di ruangan intensif RSUD Ulin
dalam layanan kesehatan umum (Lynch, Banjarmasin pada bulan Oktober tahun
Connor, & Clark, 2013). 2021. Perawat pelaksana yang berjumlah
Perawatan paliatif berfokus pada 10 orang diminta untuk mengisi kuesioner
mengantisipasi, mencegah, mendiagnosis mengenai perawatan paliatif, kuesioner
dan mengobati gejala yang dialami oleh yang digunakan yaitu PCQN-I (Palliative
pasien dengan penyakit serius atau Care Quiz for Nurses - Indonesia Version).
mengancam jiwa serta membantu pasien Kuesioner tersebut berisi 20 item, dengan
dan keluarga untuk pengambilan hasil jawaban yang benar mendapatkan
keputusan. Fokus utama dari perawatan poin 1 dan yang salah mendapatkan poin 0.
paliatif adalah pasien serta keluarga Didapatkan hasil, 6 orang menjawab 10
benar dan 10 salah, 2 orang menjawab 13 yaitu diperoleh dari hasil lembar data
benar dan 7 salah, 1 orang menjawab 12 demografi dan kuesioner yang diberikan
benar dan 8 salah, dan 1 orang menjawab 8 secara langsung kepada responden
benar dan 12 salah. Didapatkan kategori penelitian.
pengetahuan cukup 3 orang (30%) dan Instrumen menggunakan lembar data
pengetahuan kurang 7 orang (70%). demografi yang berisi identitas perawat dan
Penelitian ini bertujuan untuk kuesioner pengetahuan perawatan paliatif
mendeskripsikan gambaran pengetahuan yaitu PCQN-I (Palliative Care Quiz for
perawatan paliatif pada perawat ICU di Nurses - Indonesian Version) yang sudah
RSUD Ulin Banjarmasin. dilakukan adaptasi lintas budaya (Hertanti,
Wicaksana, Effendy, & Kao, 2021). Untuk
METODE PENELITIAN uji validitas tingkat skala / AVE dari
Metode penelitian ini deskriptif PCQN-I masing - masing adalah 0,97 dan
kuantitatif. Populasi penelitian ini perawat 0,93 dalam hal relevansi dan kejelasan dan
pelaksana ruang intensif RSUD Ulin nilai uji reliabilitas adalah 0,71. Instrumen
Banjarmasin dengan jumlah 42 orang. PCQN-I terdiri 20 item terdapat jawaban
Teknik sampling menggunakan “Benar” dan “Salah”, pilihan dengan
nonprobability sampling dengan purposive jawaban yang benar diberi skor 1 dan yang
sampling. Jumlah sampel menggunakan salah diberi skor 0. Dengan hasil rentang
jumlah minimal sampel (Nursalam, 2015). skor 0-11 pengetahuan kurang, 12-15
Adapun jumlah sampel yaitu 32 orang. pengetahuan cukup, dan 16-20 pengetahuan
Terdapat kriteria dalam pemilihan baik.
sampel. Kriteria inklusi terdiri dari perawat Analisa data dalam penelitian ini
yang bekerja di ruang ICU minimal 1 tahun adalah analisis univariat dengan
dan perawat yang bersedia berpartisipasi menggunakan program software statistik di
dalam penelitian. Kriteria eksklusi terdiri komputer. Penelitian ini sudah dilakukan
dari perawat yang cuti saat pengambilan uji kelayakan etik dengan hasil layak etik
data dan perawat yang dinas di ICU Covid dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran
saat pengambilan data. dengan No 09/KEPK FK ULM/EC/I/2022
Variabel dalam penelitian ini adalah dan dari Komisi Etik Penelitian RSUD Ulin
pengetahuan perawatan paliatif pada Banjarmasin dengan No. 10/II-
perawat ICU di RSUD Ulin Banjarmasin. RegRiset/RSUDU/22. Dalam penelitian ini
Waktu penelitian ini adalah bulan Maret memperhatikan etika penelitian, yaitu
tahun 2020 dan tempat penelitian ruang sebelum dilakukan pengambilan data,
intensif RSUD Ulin Banjarmasin. diberikan lembar persetujuan terlebih
Teknik pengumpulan data dalam dahulu serta menjaga kerahasiaan
penelitian ini didapatkan dari data primer, responden penelitian.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian (n = 32)
Variabel Kategori n Persentase
Jenis Kelamin Laki - Laki 13 40,6%
Perempuan 19 59,4%
Pendidikan Terakhir DIII Keperawatan 19 59,4%
S1 Keperawatan 1 3,1%
S1 Keperawatan + Ners 12 37,5%
Pengalaman Melakukan Pernah 25 78,1%
Perawatan Paliatif Saat Berada di
Belum Pernah 7 21,9%
ICU RSUD Ulin Banjarmasin
Pengalaman Mengikuti Pelatihan / Pernah 6 18,8%
Seminar / Sejenisnya Mengenai
Belum pernah 26 81,3%
Perawatan Paliatif
Tabel 3. Pengetahuan Perawatan Paliatif pada Perawat ICU di RSUD Ulin Banjarmasin (n = 32)
Variabel Frekuensi Persentase
Pengetahuan kurang 21 65,6%
Pengetahuan cukup 11 34,4%
Pengetahuan baik 0 0%
Total 32 100%
PEMBAHASAN
Perawatan paliatif diberikan kepada serta kurangnya pandangan pasien serta
pasien serta keluarganya agar mereka dapat pemberi perawatan. Perawatan paliatif
merasakan kenyamanan. Paliatif diberikan difokuskan pada pasien dan keluarga, maka
untuk memenuhi semua aspek holistik. peningkatan pemahaman kepada keluarga
Semua aspek akan saling mempengaruhi pasienpun perlu diberikan agar dapat
dan berintegrasi dengan yang lain (Yodang, meningkatkan kualitas hidup. Di Indonesia,
2018). kebutuhan spiritual pasien paliatif semakin
Tim paliatif dikembangkan dalam meningkat, maka dari itu tenaga kesehatan
layanan paliatif berdasarkan sumber daya perlu memiliki pengetahuan serta wawasan
yang tersedia di lokasi layanan. Tim terdiri pada aspek spiritual (Tampubolon, Fatimah,
dari dokter, perawat, pekerja sosial, & Hidayati, 2021).
psikolog, relawan, apoteker, rohaniawan, Berdasarkan hasil penelitian yang
serta apoteker. Perawat merupakan bagian didapatkan sebagian besar responden
dari tim yang harus mempunyai termasuk pada kategori pengetahuan
pengetahuan serta keterampilan sesuai kurang. Hasil yang serupa ditemukan dalam
dengan standar perawatan paliatif penelitian Siagian & Perangin-angin
(Kemenkes, 2015). (2020). Dalam penelitiannya mengukur
Di Indonesia, hambatan mengenai pengetahuan perawatan paliatif pada
perawatan paliatif terjadi karena belum ada perawat dengan kuesioner PCQN, yaitu
standar nasional untuk perawatan paliatif pada perawat di Ruang ICU dan Medikal
Bedah Rumah Sakit Advent Bandar diberikan akan baik pula. Pengetahuan
Lampung. Hasil penelitiannya didapatkan perawatan paliatif yang dimiliki oleh
dari 120 responden perawat sebagian besar seorang perawat akan berdampak positif
termasuk pada kategori pengetahuan rendah pada sikap perawat saat memberikan
yakni 119 orang dengan persentase 99,17%, perawatan paliatif (WHO, 2019).
pada kategori pengetahuan cukup hanya 1 Salah satu hambatan yang terjadi di
orang dengan persentase 0,83% dan pada Indonesia, masih kurang tersedianya
kategori pengetahuan baik 0 orang dengan pelatihan kepada perawat terhadap
persentase 0%. pelatihan paliatif sehingga dari beberapa
Hasil yang serupa juga ditemukan hasil temuan sebagian besar belum pernah
dalam penelitian Widowati, Indarwati, & mengikuti pelatihan paliatif. Apabila
Fauziningtyas (2020). Dalam penelitiannya seorang perawat mengikuti pelatihan
mengukur pengetahuan perawatan paliatif mengenai perawatan paliatif, hal tersebut
pada perawat dengan kuesioner PCQN dapat menambah informasi serta
yaitu pada perawat yang memiliki memperdalam pengetahuannya (Widowati
pengalaman paliatif di RSUD Dr. Soetomo. dkk, 2020).
Hasil penelitiannya didapatkan dari 115 Berdasarkan hasil penelitian yang
responden perawat, sebagian besar didapatkan sebagian besar responden belum
termasuk pada kategori pengetahuan kurang pernah memiliki pengalaman dalam
yakni 105 orang dengan persentase 91,3%, mengikuti pelatihan, seminar, atau
pada kategori pengetahuan cukup hanya 9 sejenisnya mengenai perawatan paliatif.
orang dengan persentase 7,8% dan pada Pelatihan diartikan sebagai suatu kegiatan
kategori pengetahuan baik hanya 1 orang individu yang memiliki tujuan untuk
dengan persentase 0,9%. menambah pengetahuan serta kemampuan
Pengetahuan perawat terhadap di suatu bidang. Pelatihan mengenai
perawatan paliatif sangat dianjurkan di perawatan paliatif dapat menambah
layanan kesehatan. Pengetahuan yang pemahaman serta pengetahuan perawat
kurang terhadap perawatan paliatif dapat (Widowati dkk, 2020).
mempengaruhi ketidakmampuan untuk Perawat di unit perawatan intensif
memberikan perawatan yang optimal dan akan mempunyai keuntungan apabila
mempengaruhi keselamatan pasien, mengikuti pelatihan paliatif. Diharapkan
sehingga menimbulkan stres, kecemasan dengan memiliki informasi yang cukup
dan ketidakpercayaan perawat. Maka dari maka akan meningkatkan layanan serta
itu, perawat harus memiliki pengetahuan kepercayaan diri perawat. Perawat di ruang
yang cukup terhadap perawatan paliatif intensif perlu meningkatkan pengetahuan
untuk merawat pasien di ruang unit tentang perawatan paliatif, baik melalui
perawatan intensif (Coelho & Yankaskas, pelatihan formal yang tersertifikasi maupun
2017). melalui berbagai metode nonformal,
Hal tersebut didukung dalam sehingga perawat dapat memberikan asuhan
penelitian Huriani, Susanti, & Sari (2022) paliatif kepada pasien di ruang intensif
yang menyebutkan apabila perawat dengan percaya diri (Huriani dkk, 2022).
memiliki pengetahuan yang kurang Berdasarkan karakteristik responden,
mengenai perawatan paliatif, maka akan dalam beberapa penelitian terdapat
dianggap menjadi hambatan dalam beberapa hal yang dapat mempengaruhi
memberikan layanan paliatif kepada pasien. kurangnya pengetahuan seseorang. Dalam
Dalam hasil penelitian Ilham, penelitian Widowati dkk (2020)
Mohammad, Syukriani, & Yusuf (2019) menyebutkan usia memiliki pengaruh
menyebutkan pengetahuan dan sikap terhadap tingkat pengetahuan seorang
perawatan paliatif pada perawat memiliki perawat. Hal ini dikarenakan kemampuan
hubungan. Apabila perawat memiliki masing - masing individu atau seorang
pengetahuan yang baik, maka sikap yang
SIMPULAN
Simpulan dalam penelitian ini adalah perawat ICU di RSUD Ulin Banjarmasin
kategori terbanyak berdasarkan dari 32 responden didapatkan 21 responden
pengetahuan perawatan paliatif pada (65,6%) pengetahuan kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Banjarnahor, Seriga, & Rosdiana. (2017). Hubungan Palliative Care In Indonesia: Role Of
Perawatan Paliatif Dengan Kualitas Hidup Psychosomatic Medicine. BioPsychoSocial
Pasien Kanker di Rumah Sakit Murni Teguh Medicine, 11(29), 2.
Medan Tahun 2017. Suwa Binusa, 3(2). Rochmawati, E., Wiechula, R., & Cameron, K.
Coelho, C. B., & Yankaskas, J. R. (2017). New (2016). Current Status of Palliative Care
Concepts In Palliative Care In The Intensive. Services in Indonesia: A Literature Review.
Revista Brasileira de Terapia Intensive, 29. International Council Of Nurses, 63(2), 3.
Dardi, S., & Ikramullah, R. (2021). Faktor- Faktor Sada, F. R., Nuraeni, A., & Mediani, H. S. (2021).
yang Mempengaruhi Pengetahuan Perawat Nurses Experience In Providing Palliative
Terhadap Personal Hygiene Pasien Diruang Care In Intensive Care Unit: An Integrative
Rawat Inap Rumah Sakit Umum. Journal of Review. International Medical Journal,
Health, Nursing, and Midwifery Sciences 28(1), 7.
Adpertisi, 2(1). Sekse, R. J., Hunska, I., & Ellingsen, S. (2017). The
Effendy, C., Agustina, H. R., Kristanti, M. S., & Nurse's Role In Palliative Care: A Qualitative
Engels, Y. (2015). The Nascent Palliative Meta - Synthesis. Journal Of Clinical
Care Landscape Of Indonesia. European Nursing, 27(1), 3-4.
Journal Of Palliative Care, 22(2), 2. Siagian, E., & Perangin-angin, M. (2020).
Enggune, M., Ibrahim, K., & Agustina, H. R. (2014). Pengetahuan Dan Sikap Perawat Tentang
Persepsi Perawat Neurosurgical Critical Care Perawatan Paliatif Di Rumah Sakit. Jurnal
Unit terhadap Perawatan. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 10(3),
Keperawatan Padjadjaran, 2(1). 3-4.
Hertanti, N. S., Wicaksana, A. L., Effendy, C., & Tampubolon, N. R., Fatimah, W. D., & Hidayati, A.
Kao, C.-Y. (2021). Palliative Care Quiz for U. (2021). Hambatan - Hambatan
Nurses - Indonesian Version (PCQN-I): A Implementasi Perawatan Paliatif di
Cross-Cultural Adaptation, Validity, and Indonesia: Systematic Review. Jurnal
Reliability Study. Indian Journal of Kesehatan, 14(1), 7.
Palliative Care, 27(1). WHO. (2018). Integrating Palliative Care And
Huriani, E., Susanti, M., & Sari, R. D. (2022). Symptom Relief Into Primary Health Care.
Pengetahuan Dan Kepercayaan Diri Tentang Swiss: Jean-Claude.
Perawatan Paliatif Pada Perawat ICU. Jurnal WHO. (2019). Gender Equity in the Health
Endurance : Kajian Ilmiah Problema Workforce: Analysis Of 104 Countries.
Kesehatan, 7(1). Switzerland: World Health Organization.
Ilham, R., Mohammad, S., Syukriani, M. N., & WHPCA. (2020). Global Atlas Of Palliative Care
Yusuf. (2019). Hubungan Tingkat 2nd Edition. London UK: Worldwide
Pengetahuan Dengan Sikap Perawat. Hospice Palliative Care Alliance.
Jambura Nursing Journal, 1(2). Widowati, D. E., Indarwati, R., & Fauziningtyas, R.
Kemenkes. (2015). Pedoman Nasional Program (2020). Determinan Faktor Yang
Paliatif Kanker. Jakarta: Kementerian Berhubungan Dengan Pengetahuan Perawat
Kesehatan RI. Dalam Perawatan Paliatif. BIMIKI (Berkala
KPKN. (2020). Pedoman Strategi & Langkah Aksi Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan
Pengembangan Perawatan Paliatif. Jakarta: Indonesia), 8(1), 4.
Komite Penanggulangan Kanker Nasional Wilson, O., Avalos, G., & Dowling, M. (2016).
(KPKN) Periode 2014 - 2019. Knowledge Of Palliative Care And Attitudes
Lynch, T., Connor, S., & Clark, D. (2013). Mapping Towards Nursing The Dying Patient. British
Levels Of Palliative Care Development: A Journal Of Nursing, 25(11), 5.
Global Update. Journal Of Pain And Wulandari, F. (2012). Hubungan Tingkat
Symptom Management, 45(6), 6. Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan
Mercadente, S., Gregoreti, C., & Cortegiani, A. Paliatif Dengan Sikap Terhadap
(2018). Palliative Care In Intensive Care Penatalaksanaan Pasien Dalam Perawatan
Units: Why, Where, What, Who, When, Paliatif Di RS Dr. Moewardi Surakarta.
How. BMC Anesthesiology, 18(1), 1. Naskah Publikasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Yodang. (2018). Buku Ajar keperawatan Paliatif
Jakarta: Salemba Medika. Berdasarkan Kurikulum AIPNI 2015.
Putranto, R., Mudjaddid, E., Shatri, H., & Martina, Jakarta: TIM.
D. (2017). Development And Challenges Of