Proposal 182050259
Proposal 182050259
Oleh :
182050259
USULAN PENELITIAN
Universitas Pasundan
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
182050259
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Menyetujui,
Pembimbing
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
3.3.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 54
3.3.4. Teknik Analisis Data ..................................................................... 55
3.4. Tahapan Penleitian............................................................................... 56
3.4.1. Menyusun Rancangan Penelitian ................................................ 56
3.4.2. Memilih Lapangan Penelitian ...................................................... 56
3.4.3. Memilih Informan ......................................................................... 57
3.4.4. Menggali Informasi dan Memanfaatkan Informan ................... 57
3.5. Keabsahan Hasil Penelitian ................................................................. 57
3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 58
3.7. Profil Informan ..................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Istilah LGBTQ+ mungkin sudah tidak begitu asing lagi bagi sebagian
masyarakat di dunia ataupun di Indonesia. Terlpas itu menerima atau tidaknya
dengan LGBTQ+ ini sudah menjadi sebuah fenomena di masyarakat. Mungkin
banyak dari kita yang sudah paham terkait arti dari LGBT yaitu lesbi,gay,bisex
dan juga transgender. Tapi belakangan ini muncul istilah baru di dalam LGBT
yaitu penambahan Q.
Q sendiri adalah singakatan dari kata queer. Queer sendiri memiliki arti
secara harfiah yaitu aneh atau tidak biasa (“unusual,strange,odd”). Queer sering
kali digunakan untuk mereka yang “not straight” yang biasa digunakan untuk
melebelkan sebuah orientasi atau identitas seksual bagi mereka yang masih dalam
pencarian, namun sudah yakin tidak menyebut dirinya sebagai keteroseksual.
Harry Benshoff dan Sean Griffin dalam buku Queer Cinema, The Film
Reader yang dirilis pada tahun 2004 menjelaskan bahwa, queer adalah teori bagi
mereka yang menolak gagasan esensial atau biologis mengenai sebuah gender
ataupun seksualitas. Dengan begitu queer mematahkan adanya pembagian sebuah
identitas gender seperti laki – laki, perempuan, feminim, masukilin dan
sebagainya.
1
2
Queer sendiri seakan – akan menjadi payung bagi para anggota pada
komunitas LGBT. Salah satu bagian queer di luar singkatan LGBT adalah non –
binary atau nonbiner. Non – binary termasuk kedalam istilah queer karena pada
dasarnya mereka yang penganut pemahaman non – binary adalah mereka yang
percaya bahwa tidak ada pembatasan biner didalam masing – masing manusia.
Non – binary adalah individu yang tidak ingin dikategorikan dalam gender
tertentu. Meski sering dianggap sama, tetapi istilah ini berbeda dengan
transgender. Non – binary sendiri bisa dikatakan termasuk kedalam bagian
LGBTQ+. Identitas gender seseorang biasanya dikategorikan bedasarkan jenis
kelaminnya, biasanya laki – laki atau perempuan. Akan tetapi, tidak semua orang
cocok dengan kedua gender tersebut sehingga seiring berjalannya waktu
munculah istilah baru yaitu non – binary atau nonbiner.
Identitas gender yang satu ini seringkali dianggap sebagai hal yang baru,
pada kenyataannya menurut penelitian yang ada gender nonbiner ini sudah
diperkirakan ada sejak 400 tahun sebelum masehi. Hal ini ditemukan dalam
sebuah teks Hindu kuno di India yang mana menuliskan tentang Hijra. Mereka
menganggap diri mereka lebih dari sekedar pria atau wanita saja.
Ada beberapa perbedaan pendapat dari mereka yang mengakui diri sebagai
nonbiner. Pertama, ada Sebagian mereka yang menanggap bahwa mereka adalah
gabungan dari laki – laki dan perempuan yang membuat mereka bisa
dikategorikan kemana saja. Kedua, ada juga sebagian dari mereka yang
menganggap bahwa mereka tidak termasuk kedalam gender laki – laki atau
perempua, itu kenapa mereka lebih memilih disebut dengan nonbiner atau bisa
dikatakan sebagai jalan tengah dan netral untuk penyebutan mereka.
dua konsep yang berbeda satu sama lainnya. Sebagai pembeda nonbiner dengan
transgeder diharuskan mengerti konsep keduanya.
Seks atau jenis kelamin adalah aspek biologis seseorang ketika mereka
dilahirkan atau bisa dibilang dibawa sejak mereka lahir. Salah satu aspek yang
bisa dibawah yaitu berupa alat kelamin atau kromosom dominan yang dipunya
oleh seseorang. Kebanyakan orang di seluruh dunia akan memilih identitas gender
dengam mengambil dari jenis kelamin mereka. Seseorang akan menganggap diri
mereka laki – laki jika mereka mempunyai jenis kelamin laki – laki yaitu berupa
penis dan untuk yang perempuan akan menganggap diri mereka perempuan
karena mereka mempunyai jenis kelami perempuan atau vagina.
Lalu ada juga istilah trans yang merujuk pada suatu hal yang sebenarnya
sangat luas. Secara umum, ini mengacu pada siapa saja yang bukan cisgender dan
mencakup berbagai indetitas seperti trans wanita ataupun pria. Lalu cisgender
sendiri adalah suatu sebutan yang mengacu pada mereka yang menjadikan
identitas gender mereka sesuai dengan alat kelamin mereka yang dibawa dari
semenjak mereka lahir.
Orang – orang nonbiner bukanlah suatu hal baru. Nonbiner sendiri sudah
diakui dari ribuan tahun yang lalu oleh budaya dan masyarakat di seluruh dunia,
jadi mereka tidak bingung terkait identitas gender mereka. Beberapa, tapi tidak
semua orang nonbiner menjalani prosedur medis untuk membuat tubuh mereka
lebih sesuai dengan identitas gender mereka. Meskipun tidak semua orang
nonbiner membutuhkan perawatan medis untuk menjalani kehidupan yang
memuaskan, ini penting dan bahkan menyelamatkan nyawa bagi banyak orang.
dengan intersex. Orang intersex memiliki anatomi atau gen yang tidak sesuai
dengan definisi khas pria dan Wanita. Kebanyakan orang interseks
mengindentifikasi sebagai pria atau Wanita. Sedangkan nonbiner, biasanya bukan
seorang interseks.
Mungkin ada banyak orang yang tidak bisa menerima akan kehadiran
nonbiner di lingkungan mereka karena menganggap itu adalah sebuah
penyimpangan yang sangat keluar dari agama yang mereka anut. Tapi sebagai
sesama mahluk hidup kita harus saling menghormati, tidak sulit untuk
menghormati pilihan seseorang terkhusus seorang nonbiner.
Tidak perlu terlalu memahami apa itu artinya nonbiner atau mengapa
mereka memilih menjadi nonbiner. Masih banyak orang yang masih bekum
memahami ataupun mendengar tentang gender nonbiner. Tetapi identitas yang
tidak dipahami Sebagian orang masih layak untuk dihormati.
Kedua, coba untuk tidak membuat sebuah asumsi liar tentang jenis
kelamin seseorang. Anda tidak dapat mengetahui apakan seseorang nonbiner
hanya dengan melihatnya sekilas saja. Sama seperti halnya melihat seorang
transgender hanya sekedar dari penampilan atau bentuk luarnya saja.
Ketiga, jika tidak yakin dengan kata ganti apa yang digunakan seseorang,
tanyakan saja. Orang nonbiner yang berbeda akan menggunakan kata ganti yang
berbeda pula. Banyak orang nonbiner yang berbeda daot menggunakan kata gantu
seperti “mereka” sementara yang lain menggunakan kata “dia” yang merujuk pada
gender tertentu.
Bagi banyak orang nonbiner, mencari tahu kamar mandi mana yang
mereka gunakan dapat menjadi sebuah tantangan. Bagi banyak orang nonbiner
menggunakan kamar mandi perempuan atau laki – laki akan terasa tidak nyaman
5
dan aman. Karena, orang lain mungkin akan melecehkan mereka secara verbal
atau bahkan menyerang secara fisik.
Mungkin masih banyak sekali orang yang sangat tabu dengan hal ini dan
bahkan ada sebagian yang tidak tahu akan adanya istilah “nonbiner”. Salah satu
faktornya tidak faktornya orang sulit menerima kehadiran mereka dikarenakan
karena unsur agama. Bahwasannya, LGBTQ+ atau sejenisnya adalah sebuah
penyakit yang menyerang mental dan cara berpikir seseorang yang mungkin di
sebabkan oleh kejadian di masa lalu yang membuat mereka menjadi seperti itu.
Baiknya kita yang mengerti terkait hal tersebut bisa merangkul mereka dan
tidak memusuhi mereka, bukan berarti kita harus setuju denga napa yang mereka
jalani. Karena hal tersebut adalah hak masing – masing seseorang untuk menerima
atau tidak hal tersebut, tapi selayaknya sesame manusia setidaknya tidak perlu
untuk menghina mereka. Karena hal seperti ini menjadi permasalahan sosial
diluar permasalahan agama tertentu.
Australia telah mengizinkan opsi gender ketiga untuk paspor sejak 2011
dan juga Inggris mengembangkan pilihan untuk menggunakan judul “Mx” pada
dokumen pemerintah dan bank mendorong Kamus Inggris Oxford secara resmi
menambahakannya pada tahun 2017. Di Indonesia sendiri adalah negara yang
sangat kental dengan agama mungkin akan sulit atau bahkan tidak akan menerima
kecuali secara individual.
9
10
Metode
No Judul/Nama/Tahun Persamaan Perbedaan
Penelitian
Studi Memiliki Metode
“Gaya Hidup Komunitas
Kepustakaan kesamaan penelitian objek
1 Mahasiswa Pecinta Kelestarian
dan Studi subjek dan tempat
Alam” Fithriyyah Ulfa (2017)
Lapangan penelitian penelitian
Memiliki
“Staycation Sebagai Gaya Hidup Studi Objek Penelitian
kesamaan
2 di Kalangan Mahasiswa” Rana Kualitiatif dan Tempat
subjek
Khairunnisa (2020) deskriptif Penelitan
penelitian
Persamaan
Penelitian ini Perbedaan
adalah penelitian
“Non Biner Sebagai Gaya Hidup Studi
membahas berada pada
3 Di Kalangan Mahsiswa Di Kota Kualitatif
fenomenologi objek penelitian,
Bekasi” Reza Putra Gifary (2022) Deskriptif
gaya hidup di metode dan
kalangan lokasi penelitian
mahasiswa
2.2.1. Komunikasi
banyak pentahuan yang kita dapat dan kita dengar, maka pehaman
kita terhadap suatu hal akan bertambah juga. Pemahaman ini
adalah salah satu tujuan dari komunikasi yang daapt membentuk
pendapat public.
a. Komunikator
b. Pesan
c. Media
d. Komunikan
e. Efek
a. Mengubah Sikap
b. Mengubah Opini/Pendapat/Pandangan
c. Mengubah Perilaku
d. Mengubah Masyarakat
b. Perspektif Mekanis
a. Sender
b. Encoding
c. Message
d. Decoding
e. Receiver
f. Response
g. Feedback
h. Noise
1. Komunikasi Diadik
2. Komunikasi Tradik
Identitas gender yang satu ini seringkali dianggap sebagai hal yang baru.
Nayatanya menueurt sebuah penelitian, gender nonbiner ini sudah diperkirakan
ada sejak 400 tahun yang lalu sebelum masehi. Hal ini ditemukan dalam sebuah
teks Hindu kuno di India yang mas amenuliskan tentang Hijra.
Seks atau jenis kelamin adalah aspek biologis seseorang ketika mereka
dilahirkan atau biasanya dibawa sejak mereka lahir. Salah satu aspek yang biosa
dibawa yaitu berupa alat kelamin atau kromoson dominan yang dipunyai oleh
seseorang.
Sementara itu gender sendiri mempunyai arti yang berbeda. Gender sendiri
merupakan sikap atau peran yang dibentuk secara sosial ataua kultural. Gender
melibatkan cara pandang atau perasaann seseorang tentang diri mereka sendiri dan
apa yang mereka rasakan.
Gaya hidup adalah relative tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup
sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata “ideas” dan “logos” yang
berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi
berkembang sesuai dengan temapt, waktu dan situasi.
Orang yang berasal dari subkultur kelas sosial dan pekerjaan yang
sama dapat mempunyai gaya hidup berbeda. Gaya hidup seseorang
menunjukan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam
kegiatan, minta dan pendapatnya.
2.4.1. Fenomenologi
diperoleh melalui akal yang bisa untuk memenuhi syarat untuk diakui sebagai
ilmu pengetahuan ilmiah.
Oleh karena itu sebagai suatu isitlah fenomenologi telah ada sejak
Immanuel Kant mencoba memilih sebuah unsur yang berasal dari
phenomena atau pengalaman dan noumena or the think in the self atau yang
terdapat dalam akal.
antara fenomena mental dengan fenomena fisik. Jadi baginya fenomena fisik
ada karena “kesengajaan” dalam tindakan yang sadar.
tersebut. Noema dari tindakan sadar sebagai makna ideal dan objek Nampak.
Fenomena adalah noema.
Untuk memahami tingkah laku orang lain secara benar harus memahami
hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya dan juga paham akan konsep
yang mungkin bisa muncul dan berbagai konseuensi dan juga resiko lain akibat
dari respon tersebut. Karena, lebih menekankan kepada perkembangan perilaku
45
pelajar atau mahasiswa dapat diuku dan diamati pada rangsangan dan hubungan
antara stimulus dan respon yang terjadi lewat interaksi dengan lingkungannya.
Teori Fenomenologi
(Phenomenology Theory)
ALFRED SCHUTZ
FENOMENA
Hasil dari penelitian yang sah adalah apabila ada subjek yang ikut terlibat
didalam penilitan itu. Tidak ada kriteria yang pasti untuk subjek penelitian atau
informan dalam membahas suatu fenomena.
47
48
Metode penelitian sendiri mempunyai arti proses atau cara ilmiah untuk
bisa dapat data dengan tujuan atau kegunaan tertentu yaitu penelitian. Penelitian
adalah suatu penyelidikan sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan,
juga merupakan suatu usaha yang sistematis dn teorganisasi untuk menyelidiki
masalah tertentu yang perlu jawaban.
49
Data yang di dapatkan dari penelitian adalah data empiris yang punya
kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang
benar – benar terjadi pada objek.
individu tersebut secara holistic atau utuh. Jadi dalam hal ini tidak boleh
mengisolasi individua tau organisasi ke dalam variable atau hipotesis. Tapi,
perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu kebutuhan. Dikutip dari buku
Metode Penelitian Kualitatif(1975:5) oleh Bogdan dan Taylor dalam
memandang suatu realitas atau fenomena.
Sifat – sifat diatas adalah ciri – ciri yang dijelaskan oleh Moutakes
dalam bukunya yang berjudul Phenomenological research methods yang
dengan demikian jelas jika fenomenologi sangat relevan menggunakan
penelitian kualitatif daripada penleitian kuantitatif dalam mengungkap
54
Perspektif ini mengarah bahwa apa yang akan dicari penelitian dalam
kegiatan penelitiannya dan bagaimana melakukan kegiatan dalam situasi
penelitian, serta bagaimana melakukan kegiatan dalam situasi penelitian, serta
bagaimana melakukan kegiatan dalam situasi penelitian, serta bagaimana
penelitian menafsirkan beragam yang telah digali dan dicatat, semuanya
tergantung pada perspektif teotiritis yang digunakan.
1. Studi Pustaka
2. Studi Lapangan
a. Observasi Lapangan
b. Wawancara Mendalam
55
teman sejawat, analisis kasus negatif, dan yang terakhir member check. Dalam
penelitian ini penguji menggunakan uji kredibilitas dengan metode member check
dalam menguji keabsahan data.
Sumber Lainnya:
https://transequality.org/issues/resources/understanding-non-binary-people-how-
to-be-respectful-and-supportive
https://lgbt.foundation/who-we-help/trans-people/non-binary
https://magdalene.co/story/queer-love-kapan-seseorang-disebut-queer
https://www.sehatq.com/artikel/non-binary
60