Contoh - Draft Kosp SMK - Oleh Mustafa
Contoh - Draft Kosp SMK - Oleh Mustafa
SMKN 9 PANGKEP
Tahun P e l a j a r a n 2 0 2 3 - 2 0 2 4
NPSN : ………………………………….
Alamat : JI. …………………………………………………………………….
Email :
Telp :
Fax :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota :
Contoh – DRAFT KOSP – Desain Mustafa – Sumber : Contoh Model KOSP Kemendikbudristek
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
SMK …………………………………………..
Penanggung Jawab
Penelaah
Contoh – DRAFT KOSP – Desain Mustafa – Sumber : Contoh Model KOSP Kemendikbudristek
Lembar Validasi Pengawas
SMK .............................................
Jalan …………………………………………………………………
Kecamatan …………………………., Kota
.......................................
Tel : ……………………….. Email :
………………………………………….
Website: ………………………………………………………|
Email: ……………………………………………..
Contoh – DRAFT KOSP – Desain Mustafa – Sumber : Contoh Model KOSP Kemendikbudristek
SMK .............................................
Jalan …………………………………………………………………
Kecamatan …………………………., Kota
.......................................
Tel : ……………………….. Email :
………………………………………….
Website: ………………………………………………………|
Email: ……………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : ............................
Tanggal................Juli 2023
Verifikator
Kepala Sekolah,
Pengawas,
……………………………….
Mengetahui:
Contoh – DRAFT KOSP – Desain Mustafa – Sumber : Contoh Model KOSP Kemendikbudristek
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Kurikulum Operasional
SMK ............................................. Tahun Pelajaran 2023/2023 dapat tersusun.
Kurikulum Operasional Sekolah ini diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2023/2023 yang
mencerminkan merdeka belajar dan penyesuaian dengan pasca kondisi khusus darurat
pandemi COVID-19. Kurikulum ini memuat karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan
tujuan, pengorganisasian pembelajaran, pendekatan pembelajaran, serta evaluasi,
pendampingan, serta pengembangan profesional. Kurikulum Operasional
SMK ............................................. ini merupakan pegangan bagi pengembangan
lingkungan SMK ..............................................
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
menyampaikan ucapan terima kasih, kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ............................;
2. Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi ............................
3. Pengawas SMK ............................................. yang telah memberikan bimbingan
dan arahan dalam penyusunan dokumen;
4. Pendidik dan Tenaga kependidikan SMK ............................................., yang
telah secara proaktif memberi masukan dan kelengkapan data;
5. Ketua Komite yang telah memberi dukungan terhadap terselenggaranya
pendidikan SMK ..............................................
Kami menyadari bahwa Kurikulum Operasional Sekolah yang telah kami susun ini
memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan
masukan yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dan membantu penyelesaian Kurikulum ini.
............................, . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kepala Sekolah
………………………………………………….
2 Kurikulum Operasional
Daftar Isi
Lembar Pengesahan.................................................................................................iv
Kata Pengantar ........................................................................................ 1
1 Karakteristik .................................................................................... 4
2 A. Visi....................................................................................................................20
B. Misi....................................................................................................................20
C. Tujuan Satuan Pendidikan..........................................................................20
D. Tujuan Program Keahlian...........................................................................21
Pengorganisasian Pembelajaran.....................................................................................................25
3 A. Intrakurikuler..................................................................................................25
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.............................................63
C. Ekstrakurikuler..............................................................................................69
Perencanaan Pembelajaran......................................................................................................74
Lembar Pengesahan 3
D. Peraturan Akademik.................................................................................................................90
F. Kalender Pendidikan..............................................................................................................100
4 Kurikulum Operasional
1 Karakteristik
NPSN
NSS
JENJANG PENDIDIKAN
STATUS SEKOLAH
ALAMAT
RT/RW
KELURAHAN
KECAMATAN
KODE POS
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI
NOMOR TELEPON
WEBSITE
Lembar Pengesahan 5
2. Kekuatan Internal
SMK ............................ merupakan sekolah yang memiliki kekuatan berdasarkan faktor
internal:
a. Memiliki pemimpin yang berkomitmen tinggi akan membawa perubahan baik untuk
SMK ............................ baik perubahan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM)
ataupun pelayanan.
b. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten sesuai
bidangnya.
c. Memiliki peserta didik yang potensial sesuai dengan program keahlian.
d. Good Hospitality SDM sehingga dapat meningkatkan pelayanan.
e. Jumlah SDM sebanyak lebih dari .... orang merupakan kekuatan yang baik untuk
memaksimalkan pelayanan.
f. Memiliki alumni yang kompeten di bidang keahliannya.
g. ………………………………..
h. ………………………………..
Karakteristik 5
3. Lingkungan Sosial Budaya
SMK ............................ telah menjadi bagian masyarakat di ............................,
Kecamatan ............................ dan lebih luas lagi di lingkungan Kota/Kab ................... dan
Provinsi ........................ Sekolah memiliki peran yang mendukung masayarakat sekitar
melalui pelatihan sesuai dengan program keahlian sehingga menambah keterampilan kepada
masyarakat sekitar. Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan ……………… ……………… …………… ……………..
………………. Selain pelatihan, sekolah juga berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial membantu
masyarakat sekitar, misalnya ………………………..……………. ………..
SMK ............................ memiliki potensi khas yang dapat dikembangkan. Berada di jalur
utama Kota/Kab ................... sehingga berpotensi dalam memasarkan layanan bisnis yang
dimiliki sekolah seperti …………… …………………. ……………….. ………... Sejalan dengan hal tersebut,
sekolah juga memiliki sarana pendukung pengembangan ……………….. ………………………..
………………………….
4. Guru
Jumlah guru secara keseluruhan berdasarkan mata pelajaran, ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
Jumlah
Jumlah Total
No Mata Pelajaran Guru Jumlah
Guru Asn
Honorer Guru
1 PABP Islam
2 PABP .................
3 PABP .......................
4 Pendidikan Pancasila
5 Bahasa Indonesia
6 Matematika
6 Kurikulum Operasional
Jumlah Total
Jumlah
No Mata Pelajaran Guru Jumlah
Guru Asn
Honorer Guru
7 Bahasa Inggris
8 Sejarah
9 Bahasa Daerah
10 Bahasa Asing
11 Seni
13 Informatika
14 Projek IPAS
21 Bimbingan Konseling
Jumlah
Karakteristik 7
Jumlah guru kejuruan serta pemetaan sertifikat kompetensinya, ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
Kualifikasi dan kompetensi guru seperti pada tabel tersebut meliputi perolehan
sertifikat profesi, sertifikat kompetensi teknis, sertifikat magang di dunia kerja, dan sertifikat
sebagai asesor.
8 Kurikulum Operasional
5. Tenaga Kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan secara keseluruhan berdasarkan spesifikasi pendidikan, ditunjukkan
pada tabel berikut ini.
Pendidikan
No Status Jumlah
SD SMP SMA D1 D3 S1 S2
1 PNS
2 Honor
Jumlah
6. Peserta Didik
Peserta didik pada SMK ................... merupakan peserta didik yang bervariasi berdasarkan
input, budaya, standar ekonomi orangtua, latar belakang pendidikan orang tua, kompetensi
awal, gaya belajar, dan minat.
a. Input: Peserta didik berasal dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
melalui jalur ……………………………………….
b. Budaya: Peserta didik mayoritas berasal dari sekitar budaya daerah
……………………………… …………………
c. Standar ekonomi orang tua: Peserta didik pada SMK ................... mayoritas dari
kelompok ekonomi ……………………………………..
d. Latar belakang pendidikan orangtua. Latar belakang Pendidikan orang tua peserta
didik pada SMK ................... kebanyakan lulusan SMA atau yang sederajat, namun
ada juga yang memiliki latar belakang pendidikan S1 atau atau di atasnya.
e. Kompetensi awal. Kompetensi awal yang dimiliki oleh peserta didik di
SMK ................... berada pada rentang rata-rata. Peserta didik mayoritas
merupakan peserta didik yang termasuk ke dalam peserta didik yang normal, namun
terdapat beberapa orang peserta didik ada yang termasuk ke dalam …………………..
………………….
f. Gaya belajar: Hasil penelusuran bimbingan dan konseling diperoleh data
bahwa terdapat ………………………… ……………………………………….
g. Minat: Peserta didik pada program keahlian yang sesuai dengan pilihannya pada
umumnya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, sehingga
mereka dapat lebih berprestasi baik di tingkat kota, provinsi, maupun
nasional. Peserta didik pada program keahlian yang tidak sesuai dengan minatnya,
perlu mendapatkan pendampingan lanjutan. Berdasarkan
pendataan minat, sebanyak ……………………………………… …………………………………..
Karakteristik 9
Berikut adalah data peserta didik SMK ................... berdasarkan program keahlian,
tingkat, dan jenis kelamin.
Program Keahlian/
Kompetensi Keahlian Tingkat P L Jumlah Total
XI
XII
10 Kurikulum Operasional
Berikut adalah data jumlah rombongan belajar (rombel) SMK ................... berdasarkan
program keahlian, tingkat, dan jenis kelamin.
No
Program Keahlian/ Tingkat Tingkat Tingkat Jumlah
Kompetensi Keahlian X XI XII Rombel
No Ruang Jumlah
Karakteristik 11
No Ruang Jumlah
10
11
12
13
14
15
Pembelajaran di SMK ............................ memiliki tujuan untuk membekali peserta didik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global,
mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, berbudaya kerja, cerdas, terampil,
berkarakter kuat serta berjiwa wirausaha, menguasai perkembangan teknologi dan informasi,
menjadi tenaga kerja yang handal serta mampu bersaing di tingkat regional maupun global,
serta memiliki kompetensi yang sesuai dengan program keahlian dan konsentrasi masing-
masing.
12 Kurikulum Operasional
Karakteristik 13
2
A. Visi
Terwujudnya sekolah SMK juara sebagai Centre of Excellent (pusat keunggulan) yang
menghasilkan lulusan yang kompetitif, kreatif, inovatif, berwawasan nasional, dan berbudaya
lingkungan berlandaskan iman dan taqwa pada tahun 2023.
B. Misi
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang adaptif terhadap
perubahan zaman.
2. Mewujudkan pembelajaran berbasis kurikulum industri, mengacu
pembelajaran abad 21.
3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana (Sarpras) sekolah berbasis industri dan
industri 4.0, pengelolaan berbasis data IT.
4. Meningkatkan kompetensi kebekerjaan peserta didik melalui Praktik Kerja
Lapangan (PKL) minimal selama 6 bulan.
5. Meningkatkan kompetensi dan karakter siswa dalam kewirausahaan,
kedisiplinan dan kemandirian.
6. Mengoptimalkan sertifikasi kompetensi melalui Uji kompetensi Keahlian
berbasis produk dan jasa dari Dunia Kerja dan LSP P1 bagi peserta didik.
20 Kurikulum Operasional
magang guru, In house training (IHT), Workshops di dalam dan luar negeri.
3. Terwujudnya pembelajaran berbasis kurikulum industri, mengacu
pembelajaran abad 21.
4. Meningkatnya Sarana dan Prasarana sekolah berbasis industri dan industri 4.0.
5. Meningkatnya kompetensi kebekerjaan peserta didik melalui Praktik Kerja
Lapangan (PKL) minimal selama 6 bulan.
6. Meningkatnya kompetensi kewirausahaan peserta didik melalui kegiatan
Production House 9 (PH 9) dan Teaching Factory (TEFA).
7. Meningkatnya pengelolaan berbasis data IT.
8. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan kerohanian bagi
peserta didik.
9. Meningkatnya kedisiplinan, kemandirian dan kepemimpinan melalui kegiatan OSIS
dan ekstrakurikuler bagi peserta didik.
10. Membudayakan literasi, 3S (Senyum, Sapa, Salam) dan 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) kepada seluruh warga sekolah.
11. Tercapainya sertifikasi kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1
yang optimal dan mengupayakan sertifikasi melalui CATC bagi peserta didik.
12. Tercapainya sertifikasi kompetensi melalui Uji kompetensi berbasis produk dan
jasa dari dunia kerja yang optimal bagi peserta didik.
a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills)
sesuai profil pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri bidang layanan
pariwisata.
a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills)
sesuai profil pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri Perhotelan.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang
Perhotelan di tingkat lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa
technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu
mengembangkan sikap profesional dalam bidang perhotelan melalui pendidikan
lanjutan dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Perhotelan sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills)
sesuai profil pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri bidang kuliner.
22 Kurikulum Operasional
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang
kuliner di tingkat lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa
technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu
mengembangkan sikap profesional dalam bidang kuliner melalui pendidikan lanjutan
dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Kuliner sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills)
sesuai profil pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri kecantikan dan spa.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang
kecantikan dan spa di tingkat lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa
technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu
mengembangkan sikap profesional dalam bidang kuliner melalui pendidikan lanjutan
dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Kecantikan dan Spa sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills)
sesuai profil pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri bidang layanan
a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills)
sesuai profil pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri bidang busana.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang
busana di tingkat lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa
technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu
mengembangkan sikap profesional dalam bidang busana melalui pendidikan lanjutan
dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Busana sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
24 Kurikulum Operasional
3
Pengorganisasian
Pembelajaran
A. Intrakurikuler
Sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem blok. Pengaturan jadwal melalui sistem blok
dengan berpusat pada blok mata pelajaran kejuruan. Kelas X menggunakan
system blok harian yaitu proses pembelajaran kejuruan dalam satu hari tidak
bergabung dengan mata pelajaran umum. Kelas XI dan XII menggunakan sistem blok tengah
semester. Pengaturan jadwal melalui sistem blok ini diatur setiap tiga bulan, dengan
pembagian blok mata pelajaran umum dan blok mata pelajaran kejuruan.
Pengorganisasian Pembelajaran 29
Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi Projek
Mata Pelajaran Total
Intrakurikuler Penguatan JP Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72
26 Kurikulum Operasional
7. Bahasa Daerah
(Bahasa Sunda) 72 - 72
5. Dasar-dasar Program
Usaha Layanan pariwisata 432 - 432
Keterangan:
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Pengorganisasian Pembelajaran 27
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi Projek
Total
Intrakurikuler Penguatan JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
5. Sejarah 54 18 72
28 Kurikulum Operasional
Bahasa Daerah
6. (Bahasa Sunda) 72 - 72
1. Matematika 90 18 108
Keterangan:
** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian
pembelajaran (CP) menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Pengorganisasian Pembelajaran 29
Struktur Kurikulum Kelas XII SMK ...................
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP
= 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
4. Bahasa Daerah 36 - 36
(Bahasa Sunda)
30 Kurikulum Operasional
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 108 36 144
1. Matematika 54 - 54
2. Bahasa Inggris 72 - 72
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan
merupakan mata pelajaran/ skill baru)
Pengorganisasian Pembelajaran 31
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Alokasi Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil Pelajar JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pancasila Per Tahun
Tahun
Pendidikan Agama
90 18 108
Khonghucu dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
32 Kurikulum Operasional
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
4. dan Kesehatan 90 18 108
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72
Bahasa Daerah
7. (Bahasa Sunda) 72 - 72
Dasar-dasar Program
5. Perhotelan 432 - 432
Keterangan:
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Pengorganisasian Pembelajaran 33
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Total
Intrakurikuler Penguatan JP Per
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
34 Kurikulum Operasional
Bahasa Daerah
6. 72 - 72
(Bahasa Sunda)
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 414 90 504
1. Matematika 90 18 108
Keterangan:
** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia. Capaian
Pembelajaran (CP) menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Pengorganisasian Pembelajaran 35
Struktur Kurikulum Kelas XII SMK ...................
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18
minggudan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Penguatan
Alokasi Profil Total
Intrakurikuler Pelajar JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
Bahasa Daerah
4. (Bahasa Sunda) 36 - 36
36 Kurikulum Operasional
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 54 - 54
2. Bahasa Inggris 72 - 72
Keterangan:
*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan
merupakan mata pelajaran/ skills baru
Pengorganisasian Pembelajaran 37
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
38 Kurikulum Operasional
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 90 18 108
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72
Bahasa Daerah
7. (Bahasa Sunda) 72 - 72
Dasar-dasar Program
5. Kuliner 432 - 432
Keterangan:
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial
disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Pengorganisasian Pembelajaran 39
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
5. Sejarah 54 18 72
Bahasa Daerah
6. (Bahasa Sunda) 72 - 72
40 Kurikulum Operasional
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A):
414 90 504
1. Matematika 90 18 108
Keterangan:
** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian
pembelajaran (CP) menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Pengorganisasian Pembelajaran 41
Struktur Kurikulum Kelas XII SMK ...................
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggu
dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Total
Intrakurikuler Penguatan JP Per
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama
36 18 54
Khonghucu dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
Bahasa Daerah
4. (Bahasa Sunda) 36 - 36
42 Kurikulum Operasional
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 54 - 54
2. Bahasa Inggris 72 - 72
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan
merupakan mata pelajaran/ skill baru)
Pengorganisasian Pembelajaran 43
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
44 Kurikulum Operasional
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72
Bahasa Daerah
7. (Bahasa Sunda) 72 - 72
Dasar-dasar Program
5. Kecantikan dan Spa 432 - 432
Keterangan:
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial
disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Pengorganisasian Pembelajaran 45
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan
Total JP
Intrakurikuler Profil
Mata Pelajaran Per Tahun
Per Tahun Pelajar
Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72
5. Sejarah 54 18 72
Bahasa Daerah
6. (Bahasa Sunda) 72 - 72
46 Kurikulum Operasional
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 414 90 504
1. Matematika 90 18 108
Bahasa Jepang
Keterangan:
** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian
pembelajaran (CP) menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Pengorganisasian Pembelajaran 47
Struktur Kurikulum Kelas XII SMK ...................
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP
= 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
Bahasa Daerah
4. (Bahasa Sunda) 36 - 36
48 Kurikulum Operasional
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 54 - 54
2. Bahasa Inggris 72 - 72
Keterangan:
*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan
merupakan mata pelajaran/ skill baru)
Pengorganisasian Pembelajaran 49
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
50 Kurikulum Operasional
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72
Bahasa Daerah
7. (Bahasa Sunda) 72 - 72
Dasar-dasar Program
5. Desain Komunikasi Visual 432 - 432
Keterangan:
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial
disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Pengorganisasian Pembelajaran 51
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72
5. Sejarah 54 18 72
52 Kurikulum Operasional
Bahasa Daerah
6. 72 - 72
(Bahasa Sunda)
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A):
414 90 504
1. Matematika 90 18 108
Mata Pelajaran
3. 648 - 648
Desain Komunikasi Visual
Bahasa Jepang
Keterangan:
** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian
pembelajaran (CP) menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Pengorganisasian Pembelajaran 53
Struktur Kurikulum Kelas XII SMK ...................
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP
= 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Total
Intrakurikuler Penguatan JP Per
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
Bahasa Daerah
4. (Bahasa Sunda) 36 - 36
54 Kurikulum Operasional
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A):
108 36 144
1. Matematika 54 - 54
2. Bahasa Inggris 72 - 72
Keterangan:
*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan
merupakan mata pelajaran/ skill baru)
Pengorganisasian Pembelajaran 55
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
56 Kurikulum Operasional
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72
Bahasa Daerah
7. (Bahasa Sunda) 72 - 72
Keterangan:
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial
disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Pengorganisasian Pembelajaran 57
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Total
Alokasi Penguatan JP
Intrakurikuler Profil
Mata Pelajaran Per
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
5. Sejarah 54 18 72
Bahasa Daerah
6. (Bahasa Sunda) 72 - 72
58 Kurikulum Operasional
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 90 18 108
Mata Pelajaran
3. 648 - 648
Desain dan Produksi Busana
4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180
Keterangan:
** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian
pembelajaran (CP) menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Pengorganisasian Pembelajaran 59
Struktur Kurikulum Kelas XII SMK ...................
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP
= 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Intrakurikuler Profil JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
Bahasa Daerah
4. (Bahasa Sunda) 36 - 36
60 Kurikulum Operasional
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 54 - 54
2. Bahasa Inggris 72 - 72
Keterangan:
*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan
merupakan mata pelajaran/ skill baru)
Pengorganisasian Pembelajaran 61
2. Mata Pelajaran Pilihan
Mata pelajaran pilihan akan disediakan untuk siswa kelas XI dan XII, dengan kategori
sebagai berikut.
Kuliner Minuman
62 Kurikulum Operasional
persiapan yang lebih matang, mata pelajaran pilihan lintas program akan dimulai
pada tahun depan, dengan pilihan lintas pada masing masing
konsentrasi keahlian di SMKN 9, yaitu:
Berikut ini adalah tema-tema yang akan digunakan untuk projek penguatan profil pelajar
Pancasila di SMK .............................
Pengorganisasian Pembelajaran 63
2 XI Suara Demokrasi Bangunlah Jiwa dan
Raganya
Kebekerjaan Kebekerjaan
Kelas X
No Kegiatan Waktu
Fokus 6 Dimensi
64 Kurikulum Operasional
No Kegiatan Waktu
Fokus 6 dimensi
Fokus 6 dimensi
Pengorganisasian Pembelajaran 65
Kelas XI
No Kegiatan Waktu
Fokus 6 dimensi
66 Kurikulum Operasional
No Kegiatan Waktu
Fokus 6 Dimensi
Fokus 6 dimensi
Pengorganisasian Pembelajaran 67
Kelas XII
No Kegiatan Waktu
Fokus 6 dimensi
68 Kurikulum Operasional
No Kegiatan Waktu
Fokus 6 Dimensi
C. Ekstrakurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran biasa yang
dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan
oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah secara berkala dan terprogram.
Pengorganisasian Pembelajaran 69
ekstrakurikuler yang diselenggarakan dan dibina sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ditambah
untuk memperkuat pendidikan karakter dan membentuk profil pelajar
pancasila bagi peserta didik. Ekstrakurikuler dilaksanakan diluar jam pelajaran dan
setiap peserta didik hanya boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar
kegiatan ekstrakurikuler tidak menggganggu kegiatan intrakurikuler.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam
rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan ekstrakurikuler
dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas :
Nama Pelatih/
No Seksi Bidang Ekstrakurikuler pembina Waktu/ moda
Sekbid 1 1.PURPOSE
Keimanan dan Bapak X Senin 14-16 Zoom
1 (Pusat
ketaqwaan terhadap Ibu Y
Kerohanian
Tuhan Yang Maha Esa
Pondok Sembilan)
Sekbid 2
2 Budi pekerti luhur atau 1. Keputrian
akhlak mulia
Sekbid 3 Kepribadian
unggul, 1.Pramuka
3 wawasan kebangsaan 2. Paskibra
dan bela negara 3. PMR
70 Kurikulum Operasional
Nama Pelatih/
No Seksi Bidang Waktu/ moda
Ekstrakurikuler pembina
Sekbid 5
Demokrasi, hak asasi
manusia, Pendidikan
poitik, lingkungan 1. KIR (Karya
5 hidup, kepekaan dan Ilmiah Remaja)
toleransi sosial dalam
konteks masyarakat
plural
1.SPW
Sekbid 6 (Sekolah
Kreativitas, Pencetak
6 keterampilan dan
kewirausahaan Wirausaha)
2. Seni Rupa
Salapan
(SRS)
Sekbid 7
Kualitas jasmani,
kesehatan dan gizi 1. Palang Merah
7
berbasis sumber gizi Remaja
yang terdiversifikasi
1.Paduan Suara
8 Sekbid 8
2. Angklung
Sastra dan Budaya 3.Karawitan
1.Master
Sekbid 9 Ceremony/ Public
9 Teknologi Informasi dan speaking
Komunikasi ( TIK )
2. Podcast
Pengorganisasian Pembelajaran 71
A. Jadwal Tatap Muka dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
a. Fase E (Kelas X)
b. Fase F (Kelas XI, XII)
Perencanaan Pembelajaran
74 Kurikulum Operasional
menuju kompetensi yang lebih kompleks/ sukar sesuai dengan akhir fase yang tercantum
dalam Capaian Pembelajaran. Susunan atau urutan tujuan-tujuan
pembelajaran ini selanjutnya menjadi alur tujuan pembelajaran.
Tim Kejuruan menyusun alur tujuan pembelajaran untuk 3 semester. Pembagian tujuan
berdasarkan kompetensi guru pengamp
Perencanaan Pembelajaran 75
B. Perencanaan Lingkup Kelas
1. Mengidentifikasi sumber belajar
76 Kurikulum Operasional
Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, maka guru perlu menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau modul ajar. Pada langkah awal, guru
perlu mengidentifikasi buku teks yang sesuai dengan tujuan-tujuan pembelajaran dan eviden
yang diperlukan. Jika tersedia buku yang tepat maka guru bisa menggunakan buku itu untuk
kegiatan belajar para peserta didik, dan guru dapat mencantumkan
poin-poin yang akan digunakan dalam RPP. Namun, bila tidak tersedia buku yang tepat,
guru dipersilakan untuk mencari inspirasi dari sumber-sumber yang lain, buku
yang lain, internet, contoh modul ajar, untuk selanjutnya bisa memodifikasi modul ajar yang ada,
atau membuat modul ajar sendiri.
Perencanaan Pembelajaran 77
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Memaparkan tentang :
▶ Pengertian industri Spa dan Kecantikan
▶ Fungsi dan manfaat dari pembelajaran Spa dan Kecantikan
▶ Mengidentifikasi industri spa dan kecantikan
▶ Menjelaskan pengertian Personal Branding
▶ Menjelaskan profesional /entrepreneur
▶ Mengidentifikasi profil karakteristik seorang Beautician, Hairdresser,
▶ Makeup Artis, dan Therapist
78 Kurikulum Operasional
2. Mengonfirmasi pemahaman peserta didik melalui asesmen formatif
3. Peserta didik secara acak diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai usaha spa dan kecantikan
4. Memaparkan secara kelompok tentang industri spa dan kecantikan
5. Memaparkan secara kelompok tentang profil karakteristik seorang Beautician,
Hairdresser, Makeup Artis, dan Therapist dibidang industri spa dan kecantikan
Formatif:
PKL adalah singkatan dari Praktik Kerja Lapangan. PKL dalam Permendikbud 50 tahun 2020
tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik adalah pembelajaran bagi Peserta Didik
pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui
praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan
kebutuhan dunia kerja. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada pada
Perencanaan Pembelajaran 79
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Tujuan PKL dalam Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi
Peserta Didik, adalah:
PKL di SMK 9 dilaksanakan pada semester 5 dan 6 selama masing masing enam bulan.
Sehubungan dengan meluasnya variasi dunia kerja saat ini, maka proses penempatan peserta
didik dalam kegiatan PKL juga perlu mempertimbangkan
peminatan tempat PKL berdasarkan minat peserta didik. Sekolah juga perlu menjalin kerja
sama dengan dunia kerja lainnya lagi, selain dari kerja sama yang sudah terjalin saat ini.
Perluasan kerja sama tersebut bisa dipetakan sebagai berikut.
80 Kurikulum Operasional
1. Program Usaha Layanan Pariwisata :
• Industri Travel
• Tempat wisata
2. Program Keahlian Perhotelan :
• Hotel
• Resort
3. Program Keahlian Kuliner :
• Hotel
• Restoran
• Cafe
• Kopi Barista
• Catering
• Home Industry
4. Program Keahlian Kecantikan Kulit dan Rambut
• MuA
• Terapis Masage ( Spa )
• Salon Perawatan Rambut ( Hair Stylist )
• Skin Care
5. Program Keahlian Desain Komunikasi
• industri fotografi
• industri video
• industri desain
• industri ilustrasi/komik
• penerbit/ Percetakan
6. Program Keahlian Busana
• Garment
• Butik
• Home industry
Perencanaan Pembelajaran 81
5
Pendampingan, Evaluasi,
Dan Pengembangan
Professional
A. Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional di SMK ............................
dilakukan secara internal untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh kepala sekolah dan/atau guru
yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan
pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan
mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai
dengan kemampuan satuan pendidikan.
84 Kurikulum Operasional
Kegiatan IHT dilakukan 1 kali dalam satu tahun di awal tahun pelajaran. IHT
merupakan moment untuk mengupgrade pengetahuan dan keilmuan guru-guru. Muatan
IHT dapat berupa kemajuan teknologi, kebutuhan dunia industri, maupun perubahan
kurikulum.
2. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang (biasanya
kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Supervisi akademis diharapkan
dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua guru
tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya
mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak hanya fokus
pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga pada
pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan motivasi
(motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan
berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja guru dapat
dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran dapat diidentifikasi,
informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan profesionalitas
guru dapat disusun. Dengan demikian, supervisi akademik adalah
bagian dari proses pengembangan keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin mampu
menyediakan layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
3. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan berbasis
permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas dan guru. Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang
menjadi permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan
secara teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru sebagai hubungan kolegial, bukan atasan
bawahan, karena supervisi klinis dilakukan secara bersama
84 Kurikulum Operasional
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan
guru. kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan supervisi
klinis atas dasar permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan proses pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk
kepala sekola/pengawas dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada
semangat tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam supervisi klinis meliputi
langkah awal, observasi, dan umpan balik.
B. Evaluasi
SMK ............................ melaksanakan evaluasi pada 2 (dua), yaitu Evaluasi Pembelajaran
dan Evaluasi Kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat
membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil
pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil belajar,
keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari program
belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari
implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5)
mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana
pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan
kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan
disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan
tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5) persepsi
dunia kerja dalam melihat perkembangan penguasaan
kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta
didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain sebagai
berikut:
86 Kurikulum Operasional
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur,
dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah
secara seksama.
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran di SMKN 9 melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan
mendalam. Untuk memperoleh data SMK 9 melakukan survey kepada
pihak-pihak peserta didik, orang tua peserta didik, dan dunia industri. Angket bagi peserta
didik dan orang tua peserta didik disebarkan pada setiap akhir semester,
sedangkan angket kepada dunia industri disebarkan pada akhir periode PKL sisiwa.
Data yang diperoleh melalui angket digunakan untuk refleksi dan pemberian umpan balik.
Selain itu guru diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan
yang telah ditetapkan (Realisasi Tujuan Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP), Profil Pelajar Pancasila).
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK ................... dievaluasi secara periodik, untuk
mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Setelah melakukan asesmen formatif, secara
individual maupun tim, guru dan atau instruktur industri mereview proses belajar dan
tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian
terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, guru dan
atau instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir tahun
pembelajaran, guru dan atau instruktur industri dan tim melakukan evaluasi terhadap
pencapaian satu tahun, dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah,
serta visi dan misi sekolah.
2. Magang Industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan
dengan magang industri. Setiap tahun SMK ................... merancang program
magang bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan
magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan
kompetensinya.
Beberapa dunia kerja mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru
kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua
strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari dunia kerja; dan (2) magang dengan
sharing pendanaan antara sekolah dan dunia kerja.
3. Sertifikasi teknis
Guru-guru kejuruan di SMKN 9 mengikuti pelatihan dan sertifikasi teknis sesuai
konsentrasi keahlian. Sertifikat teknis diperbarui sesuai masa berlaku sertifikat.
88 Kurikulum Operasional
Sertifikat asesor diperbarui sesuai masa berlaku sertifikat
6. Kunjungan Industri
SMK ................... secara berkala memberi kesempatan kepada PTK untuk studi di industri
dan dunia usaha terkait sebagai penambahan wawasan, khususnya untuk melihat tren
karya kecantikan masa kini dan yang akan datang, profesi dan jabatan yang ada di industri,
manajemen bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis,
kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang berkaitan
dengan industri pariwisata serta seni dan ekonomi kreatif.
7. Kewirausahaan
Untuk mendorong Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) 50.000 wirausahawan pelajar
serta difokuskan ke Visi Misi SMK ................... dimana pelajar menjadi
technopreuneurship maka sekolah memberi kesempatan pada guru untuk
mengembangkan kemampuan dalam bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha
mandiri yang telah dilakukan secara individu atau mendorong guru untuk menjadi
pengusaha pemula bekerja sama dengan dunia kerja.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan menjadi sosok
inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing peserta didik secara
optimaldalam berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha
niscaya tidak akan lagi dianggap hanya memiliki kemampuan
teoritis semata.