Anda di halaman 1dari 14

Kelembagaan

Keuangan Bank
Umum Syariah
dibuat oleh Kelompok 2
Anggota Kelompok 2

01 Dwi Retno 03 Farhan 05 Fatimah

02 Defina 04 Gigih Esa 06 Hawin Mu'alif

07 Faza 08 Azzahra prania


Bank umum merupakan bank yang bertugas
melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani

Pengertian
segenap masyarakat, baik ma- syarakat perorangan
maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum
juga dikenal dengan nama bank komersial dan
Bank Umum dike- lompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu bank umum
devisa dan bank umum nondevisa. Bank umum yang
Syariah berstatus devisa memiliki produk yang lebih luas
daripada bank yang berstatus nondevisa, antara
lain dapat melaksanakan jasa yang berhubungan
dengan seluruh mata uang asing atau jasa bank ke
luar negeri. Bank umum, berfungsi sebagai pencipta
uang giral dan uang kuasi, dengan fungsi
mempertemukan antara penabung dan penanam
modal, dan menyelenggarakan lalu lintas
pembayaran yang efisien.
Sejak dikeluarkannya UU No. 7 Tahun 1992 yang
telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 bank

Pengertian
umum terdiri dari bank konvensional dan bank
syariah Belakangan, disahkan pula UU No. 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah dalam rapat
Bank Umum paripurna DPR tanggal 17 Juni 2008 yang menjadi
payung hukum perbankan syariah nasional di mana
Syariah Bank Syariah ter- diri dari Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah. Jadi, Bank Umum Syariah
adalah Bank Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Kegiatan Bank Umum Syariah
a. menghimpun dana dalam bentuk Simpanan berupa Giro, Tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadi’ah atau akad lain
yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah;
b. menghimpun dana dalam bentuk Investasi berupa Deposito, Tabungan, atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mudharabah atau
Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah
bagi hasil berdasarkan AkadPerusahaan
c. menyalurkan PembiayaanPerusahaan dengan Akad
mudharabah,
musyarakah, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan pendapatan
Prinsip Syariah.
dengan pelayanan
terbesar pada
d. menyalurkan Pembiayaan terbaik
berdasarkan Akad murabahah, Akad salam, Akad
tahun 2022
istishna’, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
e. menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah;
Kegiatan Bank Umum Syariah
f. menyalurkan Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada
Nasabah berdasarkan Akad
ijarah dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau Akad
lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
g. melakukan pengambilalihan utang berdasarkan Akad hawalah atau Akad lain yang
tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah;
h. melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan Prinsip
Syariah; Perusahaan dengan
Perusahaan
i. membeli, menjual, dengan
atau menjamin atas risiko sendiri surat pendapatan
berharga pihak
pelayanan
ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkanterbesar
Prinsippada
Syariah,
terbaik
tahun 2022
antara lain, seperti Akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah,
atau hawalah;
j. membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan oleh
pemerintah dan/atau Bank Indonesia;
Kegiatan Bank Umum Syariah
k. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan pihak ketiga atau antarpihak ketiga berdasarkan Prinsip
Syariah;
l. melakukan Penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu Akad yang
berdasarkan Prinsip Syariah;
m. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga berdasarkan
Prinsip Syariah;
n. memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
Nasabah berdasarkan Prinsip Syariah; Perusahaan dengan
Perusahaan
o. melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad wakalah;pendapatan
dengan pelayanan
p. memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi terbesar pada
berdasarkan Prinsip
terbaik
Syariah; tahun 2022
q. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di
bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Larangan Bank
Umum Syariah
Dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Pasal 24 (1) Bank Umum Syariah dilarang:

a. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah;

b. Melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung di pasar modal;

C. Melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)
huruf b dan huruf c;

4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk


asuransi syariah.
Struktur Kelembagaan Lengkap Bank Umum Syariah
📍Dewan Pengawas Syariah (DPS)
📍Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bertugas dan bertanggung jawab:
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BUS agar sesuai
BUS. dengan prinsip syariah.
Memberikan fatwa dan nasihat kepada Direksi dan Dewan
Bertugas dan bertanggung jawab: Komisaris mengenai masalah syariah.
Menetapkan anggaran dasar. Menetapkan produk dan jasa yang ditawarkan BUS sesuai
Menetapkan kebijaksanaan umum perseroan. dengan prinsip syariah.
Mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh RUPS. 📍Direksi
Bertugas dan bertanggung jawab:
Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan
Mengelola BUS sehari-hari.
Komisaris dan Direksi. Menjalankan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh RUPS dan

📍Dewan Komisaris
Dewan Komisaris.
Mewakili BUS di dalam dan di luar pengadilan
Bertugas dan bertanggung jawab:
Melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam 📍Unit Kerja
Terdiri dari berbagai divisi yang mendukung operasional BUS,
menjalankan perseroan. seperti:
Memberikan nasihat dan arahan kepada Direksi. Divisi Bisnis
Mewakili perseroan di dalam dan di luar Divisi Operasional
pengadilan. Divisi Pendukung
Divisi Kepatuhan
Fungsi dan Produk
Fungsi dan produk lembaga keuangan syariah terdiri atas tiga
bagian utama, yakni produk penyaluran dana (financing), produk
penghimpunan dana (funding), dan produk jasa (service). Produk
penyaluran dana terbagi menjadi empat kategori, yaitu pembiayaan
dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip sewa,
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, dan pembiayaan dengan
akad pelengkap. Produk penghimpunan dana antara lain adalah
simpanan, wakaf, dan investasi syariah. Produk jasa antara lain
adalah layanan pembiayaan, perbankan, dan asuransi syariah.
Lembaga keuangan syariah juga menawarkan produk-produk
khusus, seperti tabungan haji dan umrah, dan berpengalaman
dalam melayani transaksi yang sesuai dengan syariat Islam
Peran Bank Umum Syariah
1. Meningkatkan akses keuangan syariah:
BUS menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah bagi masyarakat yang
ingin menghindari riba.
Hal ini membantu meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah.
2. Mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM):
BUS menawarkan berbagai produk pembiayaan dan pendampingan bagi UKM syariah.
Hal ini membantu UKM syariah untuk berkembang dan menciptakan lapangan kerja.
3. Menyalurkan dana sosial:
BUS menerima dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) dari masyarakat.
Dana tersebut kemudian disalurkan kepada pihak yang membutuhkan melalui program-program
pemberdayaan masyarakat.
4. Meningkatkan literasi keuangan syariah:
BUS aktif dalam edukasi dan sosialisasi keuangan syariah kepada masyarakat.
Hal ini meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah dan mendorong mereka untuk
menggunakan produk dan layanan BUS.
Tantangan Bank Umum Syariah
1. Persaingan dengan bank konvensional:

Bank konvensional masih memiliki pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan BUS.
BUS perlu meningkatkan daya saingnya dengan menawarkan produk dan layanan yang lebih inovatif dan
kompetitif.
2. Kurangnya sumber daya manusia (SDM):

SDM yang memiliki expertise di bidang keuangan syariah masih terbatas.


BUS perlu meningkatkan kualitas SDMnya melalui pelatihan dan pengembangan.

3. Kesadaran masyarakat yang masih rendah:

Masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang keuangan syariah.


BUS perlu meningkatkan edukasi dan sosialisasi keuangan syariah kepada masyarakat.
4. Regulasi yang belum lengkap:

Regulasi terkait keuangan syariah masih terus berkembang.


Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian hukum bagi BUS.
Kesimpulan
Kelembagaan bank umum syariah adalah bahwa bank-bank umum
syariah memiliki sistem dan prinsip yang berbeda dibandingkan
dengan bank konvensional. Fokus pada keadilan dan pengelolaan
modal dengan cara haram yang lebih berat adalah ciri utama dari
bank syariah. Hal ini membawa manfaat moral dan etis bagi pemilik
modal serta masyarakat yang lebih luas. Namun, perlu diingat bahwa
pengelolaan dan prestasi ekonomi dalam bank syariah juga harus
dijaga agar menjaga stabilitas dan kinerja yang baik. Dalam hal ini,
bank umum syariah memiliki potensi untuk memberikan solusi
finansial yang lebih berkelanjutan dan bertambah banyak bagi
masyarakat yang membutuhkannya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai