Pesantren Kilat 21
Pesantren Kilat 21
1
MENGESAKAN ALLAH
M AH
Ilmu Tauhid adalah ilmu untuk mengetahui aqidah-
aqidah Agama Islam dengan dalil-dalil yang kuat dari Al-
Qur’an.
2
untuk seterusnya. Berbeda dengan makhluk, pernah ada dan
pernah tidak ada.
2. Qidam (dahulu) artinya keberadaan Allah tanpa
permulaan dan tidak diawali proses penciptaan.
3. Baqa’ (kekal) artinya : tidak ada batas akhir bagi Allah.
4. Mukholafah lil Hawadits (berbeda dengan makhluk)
artinya : dzat, sifat dan perbuatan Allah serta pekerjaannya
berbeda dengan mahluk.
5. Qiyamuhu Binafsih (berdiri sendiri) artinya : Allah SWT
tidak membutuhkan mahluk secara mutlak, demikian pula
tidak membutuhkan tempat serta pencipta, segala sesuatu
butuh pada-Nya.
6. Wahdaniyah (esa) artinya : Allah SWT adalah Tuhan
yang satu dalam dzat, sifat dan perbuatan-Nya.
7. Qudroh (kuasa) artinya : Allah SWT menciptakan dan
meniadakan segala sesuatu dengan kehendak-Nya (Irodah)
dan pengetahuan-Nya (ilmu)
8. Irodah (berkehendak) artinya : Allah SWT berkehendak
atas segala sesuatu, baik dalam menciptakan, meniadakan,
waktu, tempat, arah, dan sifat. Sehingga segala yang terjadi di
bumi dan di langit hanyalah pasti sesuai dengan ketetapan
dan kehendak-Nya.
9. Ilmu (pengetahuan) artinya : Allah mengetahui segala
sesuatu dengan tanpa didahului oleh ketidak-tahuan.
10. Hayah (hidup) artinya : Kehidupan Allah abadi tanpa
perantara, berbeda dengan kehidupan kita yang ada dengan
perantara ruh.
11. Sama’ (mendengar) artinya : Allah bisa mendengar
segala sesuatu dengan jelas tanpa memerlukan alat
pendengaran apapun.
12. Bashor (melihat) artinya : Allah bisa melihat segala
sesuatu dengan jelas tanpa memerlukan alat penglihatan
apapun, dapat melihat benda sekecil apapun sekalipun itu
3
berupa semut hitam di atas batu hitam dalam kegelapan
malam, bahkan Dia juga dapat mendengar langkah kaki
semut tersebut.
13. Kalam (berfirman) artinya : Allah berfirman dengan
tanpa huruf, suara, lidah, bibir mulut dan tenggorokan (tidak
berbahasa dengan bahasa mahluk)
14. Qodiron (Allah Maha mampu)
15. Muridan (Allah Maha berkehendak)
16. Aliman (Allah maha mengetahui)
17. Hayan (Allah Maha hidup)
18. Sami’an (Allah Maha mendengar)
19. Bashiron (Allah maha melihat)
20. Mutakalliman (Allah Maha berfirman)
4
10. Maut (mati)
11. Shomam (tuli)
12. Umyun (buta)
13. Bukmun (bisu)
14. ‘Ajizan (bersifat lemah/tidak mampu)
15. Karihan (bersifat terpaksa)
16. Jahilan (bersifat bodoh)
17. Mayitan (bersifat mati)
18. Ashom (bersifat tuli)
19. A’ma (bersifat buta)
20. Abkam (bersifat bisu)
5
kebenaran ketuhanan Allah dan menggagalkan pengakuan-
pengakuan mereka.
6
8. Ismail 21 Yunus
9. Ishaq 22 Zakariya
10. Ya'kub 23 Yahya
11. Yusuf 24 Isa
12. Ayyub 25 Muhammad SAW
7
Allah SWT telah menurunkan 104 kitab, dengan perincian
sebagai berikut :
1. 50 kitab diturunkan kepada Nabi Syits
2. 30 kitab diturunkan kepada Nabi Idris
3. 10 kitab diturunkan kepada Nabi Adam
4. 10 kitab diturunkan kepada Nabi Ibrohim
5. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa
6. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa
7. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud
8. Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
8
FIQIH
9
WUDHU
CUCI MUKA BERPAHALA
C A
Wudhu’.
Arti bahasa (etimologi) : Terang, bercahaya.
Arti terminologi syara’ (fiqh) : Membasuh anggota badan
tertentu dengan cara-cara tertentu.
1. Islam
Tidak sah wudhu’ orang kafir walaupun setelah
berwudhu’ masuk Islam.
2. Tamyiz
Ada beberapa pendapat mengenai batasan usia
tamyiz:
Pertama, dapat mengerti perkataan orang dan bisa
menjawab.
Kedua, mampu makan, minum dan beristinjak sendiri.
Ketiga, bisa membedakan antara yang kanan dan yang
kiri.
Keempat, bisa membedakan antara kurma dan bara
api.
Wudhu’ seorang anak yang belum tamyiz hukumnya
tidak sah, kecuali wudhu untuk melakukan thawaf, para
ulama’ menyatakan sah karena hajinya pun dihukumi sah.
10
yang berwudhu’ sambil buang air kecil atau buang air
besar .
11
(fardhu), maka wudhunya tetap sah. Tetapi jika
beranggapan semua perbuartan yang ada dalam wudhu
hukumnya sunnah atau menganggap salah satu daripada
kewajiban wudhu hukumya sunnah maka wudhunya
tidak sah.
Jika ia berwudhu tanpa bisa membedakan mana
yang wajib (fardhu) dan mana yang sunnah, tetapi tetap
meyakini bahwa di antara perbuatan wudhu ada yang
hukumnya wajib, maka wudhunya tetap sah.
8. Air yang digunakan hukumnya suci dan mensucikan.
Air suci dan mensucikan adalah air yang tidak terikat
dengan nama tertentu seterusnya (air mutlak) dengan
sifat aslinya (yang bersumber dari bumi atau turun dari
langit dan belum berubah sifatnya).
Contoh : air sungai, ikatan dengan sungai hanya
sementara, jika air sungai dimasukkan dalam botol, maka
ikatan sungai hilang. Berbeda dengan air kelapa,
sekalipun dipindah ke dalam botol, maka ikatan kelapa
tidak hilang artinya tetap dinamakan air kelapa.
Dengan sifat aslinya maksudnya walaupun air itu
terasa asin seperti air laut, atau baunya tidak sedap, atau
keruh, maka tidak menjadi masalah, jika itu memang sifat
asal air itu.
12
sebelum anggota tubuh yang pertama mengering. Ia
juga harus segera melakukan shalat setelah berwudhu,
tidak boleh dijeda kecuali untuk melakukan kemashalatan
shalat seperti menunggu berjama’ah, adzan, iqomah,
menutup aurat, dan lain-lain.
Adapun orang yang sehat, maka tidak wajib baginya
untuk berkesinambungan dalam mengerjakan rukun-
rukun wudhu, tapi sunah.
13
Khusus bagi orang yang terus menerus berhadast
seperti orang yang berpenyakit beser (kencing yang tak
kunjung berhenti) atau perempuan mustahadloh (darah
yang bukan haid dan nifas), ia berniat : bersuci agar
diperbolehkan melakukan shalat.
Niat wudhu dilakukan saat pertama kali membasuh
muka. Niat tempatnya di hati, adapun mengucapkan niat
hukumnya sunnah. Jadi jika ia menghadirkan niat di hati
tanpa melafadzkan maka wudhunya sah, jika ia
menghadirkan niat di hati dan juga melafadzkan itu lebih
baik, yang tidak sah adalah jika ia tidak menghadirkan
niat di hati saat membasuh wajah.
14
Kotoran kuku tangan jika berasal dari keringat, tidak
harus dihilangkan, akan tetapi jika dari yang lainnya,
maka harus dibersihkan karena menghalangi masuknya
air.
4. Mengusap kulit kepala atau rambut yang tumbuh di
batas kepala.
Adapun mengusap rambut yang keluar dari batas
kepala tidak sah, seperti wanita berambut panjang yang
mengusap ujung rambutnya saja.
Jika tangan yang basah ditaruh di atas kopyah
(penutup kepala) dan air meresap sampai kulit kepala,
dinyatakan sah, walaupun tidak bertujuan membasuh
kepala menurut pendapat Imam Ahmad bin Hajar.
5. Membasuh kedua kaki beserta mata kaki dan segala
yang tumbuh padanya bahkan sela-sela telapak kaki
yang pecah-pecah.
Kotoran pada bagian kaki yang pecah-pecah juga
harus dibersihkan selama tidak masuk ke daging (jika
mudah dibersihkan).
15
Sunnah-sunnah wudhu’.
Banyak sekali, diantaranya:
x Memakai siwak.
Bersiwak disunnahkan dalam setiap keadaan, terutama
ketika berwudhu’, hendak shalat, membaca al-Qur’an/hadits,
berdzikir, gigi menguning, masuk rumah, bangun tidur,
hendak tidur dan mulut berbau.
Ulama’ menerangkan lebih dari tujuh puluh faedah
memakai siwak, yang terpenting adalah membuat Allah SWT
ridlo, membersihkan mulut dan menjauhkan setan.
Bersiwak dapat memakai segala yang kasar, namun yang
afdhol adalah dengan kayu arak.
x Membaca basmalah.
Dilakukan saat membasuh telapak tangan sambil niat
mengerjakan sunnah-sunnah wudhu. Jika lupa membaca
basmalah di awal wudhu’ tetap disunnahkan membacanya di
pertengahan wudhu’.
x Berkumur
Artinya memasukkan air ke mulut walaupun tanpa
dikeluarkan kembali atau tanpa dikocok di mulut. Yang lebih
utama adalah dengan dikumurkan di mulut dan dikeluarkan.
x Istinsyaq (memasukkan air ke hidung).
Berkumur dan istinsyaq paling utamanya dilakukan
sekaligus dengan sekali pengambilan air diulangi hingga tiga
kali.
16
x Memulai membasuh wajah dari bagian atas wajah.
x Memperpanjang ghurroh dan tahjil.
Ghurrah adalah melebihkan basuhan dari batas wajah
sedangkan tahjil adalah melebihkan dari batas tangan dan
kaki.
Ghurroh dan tahjil dengan membasuh sedikit melebihi
batas wajah, tangan dan kaki untuk memastikan semuanya
terbasuh dengan sempurna adalah wajib hukumnya.
Adapun membasuh lebih dari sekedarnya, seperti
membasuh kepala sampai ke ubun-ubun dan leher bawah,
membasuh tanngan sampai ke bagian lengan atas,
membasuh kaki sampai ke lutut, maka hukumnya tidak wajib,
melainkan sunnah.
x Mengusap seluruh kepala.
x Mengusap telinga.
Bagian dalam dan luar telinga dengan air baru (bukan air
bekas mengusap kepala).
x Mendahulukan kanan daripada kiri ketika membasuh
tangan dan kaki.
x Mengulangi basuhan dan usapan sebanyak tiga kali.
Jika melebihi tiga kali maka dihukumi makruh apabila air
yang digunakan adalah milik pribadi dan haram jika
menggunakan air wakaf.
x Menggosok-gosok anggota badan yang dibasuh.
x Menyela-nyelai jemari tangan dengan tasybik
(memasukkan jemari tangan yang satu ke sela-sela jemari
tangan lainnya) dan menyela-nyelai jemari kaki dengan
menggunakan jari kelingking tangan kiri, dimulai dari
kelingking kaki kanan sampai kelingking kaki kiri.
x Membaca do’a setelah wudhu’ sambil mengangkat
tangan dan menghadap kiblat
Nabi SAW bersabda,
17
Q P îBBɋ
P P P Q P T P QĒ Ē PP P T P Q P T P P P P P Ē PP T P
Ȅ R Ĉ IÌBBÇJ ȥ . Ĉ, Ȅ, Ĉ H* ÌüBBÔ* : F¸BBíȯ ²BBÚý¾ ÷BBõ
Ǫ
P Ȩ.ýBBĒ Ē T T P T Ē QĒ QQ Q P P Q Q T P M Ē PQ Ē P Q P T P
ǐ R ǻ. ÷BBõR ũBBR óäÄ. ôBBüóɎ.P ȄýBBÑ8J IÌBB»ȭ .ÌBBöŅ H* ÌüBBÔ*P
Q Q T P Q P PĒ Ē T Q P T QP T P Q P ĕ P P QT T TP T P
ñÊÌBĀ ¼BāȫR ¸öǼ. ¼R BùPĿ. /. ýBº* Ȅ ½BÈ¿R é ÷ɋÎBR ü Þ¿ö Ɏ. ÷ õ
R ũR óäP Ä.J
P
P Ô ¸üP SĀɆ ÷T õR
(¸ R
Barangsiapa berwudhu’ kemudian berdo’a: “Aku
bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah SWT Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Nya, Ya Allah
jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan
dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci”.
Maka dibukakan untuknya delapan pintu sorga, dia bisa
masuk dari pintu mana pun sekehendaknya.
Dalam riwayat lain, Nabi SAW bersabda,
Ē PP P T P Q P T P P T P P Ē QĒ P P P T Q P P Ē Q P Ē PP T P
Ĉ, Ȅ, Ĉ H* ÌüBBÔ* EÌR BöįR J ôBBüóɎ. îø¸È»BÑ : F¸Bì ôBBȪ ²BÚý¾ ÷Bõ
P P Q Ē Q ĐP
T BóPé âPº¸BBÞP º âB
ôB P Q P TP Q QPP Q TP T P P TP
O R B»R Ý ôBBȪ D8 ƗR ¹BB¿R ï îBBǾ, /ýBB¾*J EÎêR ç¿BBÑ* ½BBø*
P T T Ē P Q
.¼R õP ¸āíR ò. RGýT PĀ Ƥ
P ,ǭ
R ȲĀ
Barangsiapa yang berwudhu’ kemudian berdo’a:
“Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan segala pujian
padaMu aku bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Engkau
aku meminta ampun kepadaMu dan aku bertaubat
kepadaMu.” Maka akan dicatat dalam kertas (oleh
malaikat) kemudian dicap dengan stempel dan tidak akan
hancur catatan itu sampai hari kiamat.
18
2. Hilangnya kesadaran kecuali tidur dalam posisi duduk
dengan tetap menempelkan pantatnya pada tempat
duduk hingga bangun dan tidur atau pingsannya para
nabi karena hati mereka tetap terjaga.
19
DO’A SEORANG MUSLIM
DO IM
Definisi shalat.
Arti bahasa:
Do’a baik.
Arti dalam istilah syara’ (figh):
Bacaan dan gerakan yang dimulai dengan takbir
dan diakhiri dengan salam.
Keterangan:
Ada shalat berupa bacaan tanpa gerakan yaitu shalat
jenazah, shalatnya orang lumpuh dan shalatnya orang
yang seluruh tubuhnya terbelenggu, ada pula shalat
berupa gerakan tanpa bacaan yaitu shalatnya orang bisu.
20
v. Isya’ : Dimulai setelah lenyapnya awan
merah dan berakhir dengan
terbitnya fajar shodiq.
21
7. Tidak meyakini salah satu dari rukun-rukun shalat
hukumnya sunnah.
Apabila ia meyakini di antara pekerjaan-pekerjaan
shalat ada yang fardlu dan ada yang sunnah, dan tidak
bisa membedakannya, maka shalatnya sah.
22
4. Membaca Surat Al-Fatihah bagi imam, makmum atau
orang shalat sendiri, kecuali makmum masbuq
(makmum yang tidak punya waktu untuk membaca
Fatihah lengkap bersama imam).
Jika makmum mendapati imam sedang berdiri, maka
wajib membaca Fatihah sebelum imam ruku’, setelah
imam ruku’, makmum masbuq harus ruku’ mengikuti
imam dan tidak meneruskan bacaan Fatihahnya.
Bagi yang tidak mampu membaca Surat al-Fatihah,
mengganti dengan tujuh ayat lain dari al-Qur’an yang
huruf-hurufnya berjumlah sama atau melebihi huruf-
huruf al Fatihah.
Bagi yang tidak bisa membaca al-Qur’an, maka
membaca tujuh macam dzikir yang jumlah hurufnya
sama atau melebihi huruf al-Fatihah. Bila sama sekali
tidak bisa membaca, maka diam seukuran bacaan fatihah.
7. I’tidal.
Yaitu kembalinya orang yang ruku’ ke posisi
sebelumnya.
Dilarang memperpanjang i’tidal setelah membaca
dzikir masyru’ (yang ditentukan syariat) melebihi waktu
yang diperlukan untuk membaca al-Fatihah.
Memperpanjang I’tidal dapat membatalkan shalat, sebab
i’tidal termasuk rukun pendek dalam shalat.
23
Maksudnya menempelkan tujuh anggota badan ke
tanah.
Anggota sujud, yaitu : dahi, dua telapak tangan, dua
lutut dan bagian dalam dari jari-jari kedua kaki.
Syarat-syarat sah sujud: dahi terbuka, berat dahi
bertumpu pada tempat sujud, merunduk hanya untuk
sujud, pantat lebih tinggi dari pundak, serta tidak sujud di
atas benda yang turut bergerak karena gerakannya.
24
F)
PP P PT PT PP P TP P P P ĒSQP P T PP ĒPQ PP P SSQ
R ȂJ ôāûR .κR, Ȃ ½Ƞ8¸º ¸öï úR ¿R ɋ8R 7J úR Ä.
R J9*J ÌO öŅ F)R ȂJ Ʃ R R Ą.
N T P N T P P Ē P T PP T P T T
Ìā Ń R Ìāʼn R îøR, ǐöR Ɏ¸äò. ƗR ôāûR .ÎP ºR,
16. Salam
Paling sedikitnya ǶÌ ǰÉ ȈÌÈǴǟÈ ¿É ȐÈ Ljċ dzȦ
Sempurnanya ɦ ÉƨÈŧÌ °ÈÂÈ ǶÌ ǰÉ ȈÌÈǴǟÈ ¿É ȐÈ Ljċ dzȦ
Sunnah-sunnah shalat.
Sunnah- sunnah shalat banyak sekali, di antaranya:
1. Adzan dan iqomah, baik dalam shalat berjamaah atau
sendiri
2. Mengangkat tangan saat takbirotul ihrom, ruku’,
i’tidal dan bangun dari tasyahud awal
3. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
(bersedekap)
4. Membaca iftitah
5. Membaca ta’awudz
6. Membaca “Amin” setelah al-Fatihah
7. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud.
8. Membaca dzikir ma’tsur (yang diriwayatkan dari Nabi
SAW) seperti bacaan tasbih pada ruku’, sujud dan
sebagainya.
25
Bagi orang yang selalu berhadats
(beser/istihadhoh), shalatnya batal jika berhadats
dengan selain penyakitnya.
26
Jika berbicara tanpa sengaja (lupa atau
keterlepasan), maka dimaafkan sampai empat kata
menurut Ibn Hajar dan sampai enam kata menurut
Imam Qolyubi.
Jahil ma’dzur yaitu orang yang tidak mengerti
keharamannya karena baru masuk Islam atau hidup
jauh dari ulama’. Jika berbicara dalam shalat, maka
pembahasannya seperti di atas.
7. Meloncat
27
Udzur-udzurnya antara lain: lupa, lambat dalam
bacaan fatihah atau tidak mengerti bahwa hal ini
membatalkan shalat.
28
ZAKAT
SUCIKAN HARTA
Pengertian zakat :
Zakat menurut bahasa (etimologi) berarti : bersih,
berkembang, terpuji dan barokah
Sedangkan dalam istilah fikih, zakat berarti : harta tertentu
dengan sifat-sifat tertentu yang wajib diserahkan kepada
golongan tertentu (mustahiqqin).
29
x Perak
x Tanaman (makanan pokok)
x Buah buahan (kurma dan anggur)
x Harta temuan peninggalan jahiliyah (Rikaz)
x Hasil tambang
1. HEWAN TERNAK
Hewan ternak yang wajib dizakati ada tiga yaitu:
1. Unta
2. Sapi atau kerbau
3. Kambing
Syarat binatang ternak yang wajib dizakati:
1. Haul (genap satu tahun)
2. Mencapai nishab
3. Digembalakan di padang rumput yang mubah.
4. Tidak digunakan sebagai alat bekerja
Keterangan: - Haul (masa satu tahun) untuk ternak
terhitung sejak jumlah ternak mencapai
nishab.
Masa haul anak diikutkan pada masa haul
induknya jika lahir dari ternak yang mencapai
nishab.
30
NISHAB TERNAK
A. UNTA
Batas nishab unta/ jumlah minimal wajib dizakati adalah 5
ekor.
Berikut perinciannya :
Jumlah
Zakat berupa Keterangan
Unta
5-9 1 kambing
10 - 14 2 kambing Domba berumur 1 tahun
15 - 19 3 kambing atau lebih. Kambing kacang
berumur 2 tahun atau lebih.
20 - 24 4 kambing
1 bintu bintu makhodl : unta betina
25 - 35
makhodl berumur 1 tahun atau lebih.
bintu labun adalah unta
36 - 45 1 bintu labun betina berumur 2 tahun
atau lebih.
hiqqoh adalah unta betina
46 - 60 1 hiqqoh
berumur 3 tahun atau lebih.
jadz'ah adalah unta betina
61 - 75 1 jadz'ah
berumur 4 tahun atau lebih.
76 - 90 2 bintu labun
91 - 120 2 hiqqoh
121 - 129 3 bintu labun
Karena angka 130 sama
1 hiqqoh dan 2
130 dengan 50 ditambah 2 kali
bintu labun
kelipatan 40 (*)
31
B. SAPI :
Batas nishab sapi / jumlah minimal wajib dizakati adalah
30 ekor.
Berikut perinciannya :
Jumlah Zakat berupa Keterangan
Sapi
30 - 39 1 tabi' tabi' : sapi jantan yang
genap berumur 1 tahun
atau lebih.
40 - 59 1 musinnah musinnah : sapi betina
yang genap berumur 2
tahun atau lebih.
60 - 69 2 tabi' Ketika sapi mencapai 60
ekor atau lebih metode
70 - 79 1 tabi' &
pembagian zakatnya:
1 musinnah
setiap kelipatan 30 ekor
berupa 1 tabi' dan
80 - 89 2 musinnah setiap kelipatan 40 ekor
90 - 99 3 tabi' berupa 1 musinnah..
Bila sapi berjumlah 120
misalnya, boleh
membayar 4 tabi' atau 3
musinnah.
C. KAMBING :
Batas nishab kambing / jumlah minimal wajib dizakati
adalah 40 ekor.
Berikut perinciannya :
Jumlah Kambing Zakat berupa Keterangan
40 - 120 1 kambing 1. Domba
berumur 1
121 - 200 2 kambing tahun
32
atau lebih.
201 - 399 3 kambing Kambing
kacang
400 - 499 4 kambing berumur 2
500 5 kambing tahun
atau lebih.
33
Nishab perak = 200 dirham syar'i atau 543,06 gr
Perinciannya:
1 dirham syar'i = 2,715 gr
2,715 x 200 = 543,06 gr
kadar zakatnya adalah 2,5 % atau 1/40 = 13,576 gr
Catatan: Uang wajib dikeluarkan zakatnya bila nilainya
setara dengan salah satu dari nishab emas atau perak. Karena
biasanya harga perak satu nishab lebih rendah dari pada emas
maka batas nishab uang mengikuti nishab perak, bukan emas.
34
NISHAB DAN KADAR ZAKAT RIKAZ:
x Emas
Nishab = 20 mistqol syar'i atau 77,58 gr
Perinciannya:
1 mistqol = 3,879 gr
3,879 x 20 = 77,58 gr
zakatnya sebesar 20 % atau 1/5 = 15,516 gr
x Perak
Nishab = 200 dirham atau 543,06
gr
Perinciannya:
1 dirham = 2,715 gr
2,715 x 200 = 543,06 gr
Zakatnya sebesar 20 % atau 1/5 = 108,612 gr
Penting : Pada zakat ma'din dan rikaz tidak disyaratkan haul,
artinya zakatnya wajib dikeluarkan seketika tanpa
menunggu setahun.
35
Tanaman dizakati jika disebut sempurna yaitu bila sudah
mengeras, berisi dan layak konsumsi, sedangkan buah-
buahan bila telah tua atau masak dan sudah dikeringkan.
Perhatian : zakat dikeluarkan setelah hasil panen dibersihkan
dari kulit, jerami dan lain-lain.
36
Syarat wajib zakat perdagangan:
1. Bukan emas dan perak
2. Barang dagangan dimiliki dengan cara jual-beli (tukar
menukar)
3. Niat berdagang ketika memiliki barang dagangan
4. Barang dagangan tidak dikurskan (dicairkan) kembali
dengan alat penukar pertama.
5. Haul (genap satu tahun).
6. Tidak dimanfaatkan sendiri
7. Mencapai nishab
Batas nishab zakat perdagangan menggunakan standar
nishab modalnya (yang dibelikan barang), perinciannya:
¾ Jika memakai emas, maka dianggap mencapai nishab
jika nilai barang sama atau melebihi nilai emas murni
77,58 gr.
¾ jika memakai perak, maka dianggap mencapai nishab
jika nilai barang sama atau melebihi nilai emas murni
543,06 gr.
¾ jika memakai selain emas dan perak –seperti uang
misalnya- maka nishabnya disamakan dengan nishab
emas atau perak.
Acuan perhitungan nilai barang –saat menghitung zakat-
adalah harga jual barang di pasaran pada akhir tahun, bukan
harga beli (kulak).
Zakat yang wajib dikeluarkan sebesar 2,5% dari total nilai
barang di akhir tahun.
37
ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim yang mampu dan
hidup di sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan
Syawal.
Mampu disini adalah mempunyai harta melebihi :
x Kebutuhan dirinya dan orang yang menjadi
tanggungannya pada siang hari raya dan malam
harinya. (*)
x Hutangnya meskipun belum jatuh tempo.
x Rumah dan pembantu yang layak untuk dirinya dan
istrinya.
(*) Orang yang menjadi tanggungannya yaitu anak yang
belum baligh dan tidak memiliki harta, atau sudah baligh
namun tidak mampu bekerja secara fisik seperti lumpuh, orang
tua yang tidak mampu, dan istri walau dalam masa iddah talak
roj’iy (masih bisa dirujuk), atau tertalak bain (tidak bisa dirujuk)
selama dalam keadaan hamil.
Zakat fitrah berupa makanan pokok mayoritas penduduk
daerah setempat.
Ukuran zakat fitrah adalah 1 sho' = 2,75 kg.
Bagi orang yang lebih hartanya tapi belum mencapai
nishab seperti hanya 2 kg, maka tetap wajib mengeluarkan
zakat sesuai dengan kemampuannya yaitu 2 kg.
WAKTU-WAKTU MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH
1. Waktu wajib, dengan mendapati sebagian dari
Bulan Ramadhan dan sebagian dari Bulan
Syawwal.
2. Waktu Jawaz (boleh), boleh mengeluarkan Zakat
Fitrah mulai dari awal Ramadhan.
38
3. Waktu Fadhilah (utama), utamanya Zakat Fitrah
dikeluarkan setelah terbitnya fajar Hari Raya (1
Syawwal) sebelum pelaksanaan Shalat Ied.
4. Waktu Makruh, makruh mengakhirkan
mengeluarkan Zakat Fitrah sampai pelaksanaan
Shalat Ied hingga terbenamnya matahari pada
Satu Syawwal, kecuali jika ada mashlahat seperti
menunggu kerabat atau tetangga yang berhak
menerimanya.
5. Waktu Haram, haram mengakhirkan
mengeluarkan Zakat Fitrah hingga terbenamnya
matahari pada satu Syawwal, kecuali karena udzur
seperti tidak mendapatkan orang yang berhak di
daerahnya.
39
9 Masakin (orang orang miskin)
9 Amil zakat (*)
9 Muallaf
9 Budak mukatab
9 Gharim (orang yang punya hutang)
9 Sabilillah (orang yang berperang di jalan Allah)
9 Ibnu sabil (musafir)
(*) PENTING :
Amil zakat berhak menerima zakat jika diangkat secara
resmi oleh pemerintah. Dan hanya berlaku pada zakat harta
benda, bukan pada zakat fitrah, karena amil hanya untuk zakat
yang bisa berkembang, sedangkan zakat fitrah tidak.
40
PUASA
TUNDUKKAN
T NAFSU
U
Definisi puasa
Secara bahasa (etimologi) berarti : menahan.
Menurut istilah syara’(terminologi) berarti menahan diri
dari perkara yang membatalkan puasa mulai terbit fajar
sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.
Dasar wajib puasa:
Ē PP P Q P P Q P ĕ Q TP P P Q QP P Ē P ēP P
÷T õR ÷Ā
P Ȇ.
R Ȃ ¹¿R ï ¸öï G¸āØɎ. ôQ Ȳāóã ¹¿R ï .ýùõP ) ÷Ā Ȇ.R ¸üȬɆ ¸Ā
P Q P Q Ē P Q P
Hýí¿Ē ȩ ôT ȲóäP ò ôT ȲóR T»Ȱ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kalian agar kalian bertakwa. (QS Al-Baqarah: 183)
Puasa diwajibkan pada bulan Sya'ban tahun kedua
hijriyyah.
Hukum puasa :
41
3. Makruh, seperti puasa pada hari Jum'at tanpa disertai
hari sebelumnya atau sesudahnya. Begitu juga hari
Sabtu dan Ahad.
4. Haram dan tidak sah, seperti puasa pada dua hari
raya, hari tasyriq (tanggal 11,12 dan13 Dzulhijjah).
5. Haram, namun tetap sah seperti puasa sunnahnya
seorang istri yang dilarang oleh suami.
1. Islam
Puasa tidak wajib bagi orang kafir dalam hukum
dunia, namun di akhirat mereka tetap dituntut dan
diadzab karena meninggalkan puasa selain diadzab
karena kekafirannya.
Sedangkan orang murtad tetap wajib puasa dan
mengqodho’ kewajiban-kewajiban yang
ditinggalkannya selama murtad.
2. Mukallaf (baligh dan berakal).
42
Anak yang belum baligh atau orang gila tidak
wajib puasa, namun orang tua wajib menyuruh
anaknya berpuasa pada usia 7 tahun jika telah
mampu dan wajib memukulnya jika meninggalkan
puasa pada usia 10 tahun.
3. Mampu mengerjakan puasa (bukan orang lansia
atau orang sakit).
Lansia yang tidak mampu berpuasa atau orang
sakit yang tidak ada harapan untuk sembuh
menurut medis wajib mengganti puasanya dengan
membayar fidyah yaitu satu mud (7,5 ons) makanan
pokok untuk setiap harinya.
4. Mukim (bukan musafir sejauh ± 82 km dan keluar
dari batas daerahnya sebelum fajar).
Rukun-rukun puasa:
1. Niat,
Niat untuk puasa wajib, mulai terbenamnya
matahari sampai terbitnya fajar. Sedangkan niat
untuk puasa sunnah, sampai tergelincirnya matahari
(waktu Dhuhur) dengan syarat:
a. Diniatkan sebelum masuk waktu Dhuhur
b. Tidak mengerjakan hal-hal yang membatalkan
puasa seperti makan, minum dan lain-lain
sebelum niat.
Niat puasa Ramadhan yang sempurna:
P Ē P PP T P TP PP T P P PT P Q T P
¯ R H¸Ûɏ8 ÎR üÔ =R Îé (R .6. ÷ȭ ÌO æ Gý× ½ɋýP ø
R R ¼ùÒɎ. RIÍû
P P
Ƥ¸äP ȩ
Saya niat mengerjakan kewajiban puasa
bulan Ramadhan esok hari pada tahun ini
karena Allah SWT.
43
2. Menghindari perkara yang membatalkan
puasa. Kecuali jika lupa atau dipaksa atau
karena kebodohan yang ditolelir oleh syari'at
(jahil ma’dzur).
Jahil ma’dzur/kebodohan yang ditolelir syariat
ada dua:
a. Hidup jauh dari ulama'.
b. Baru masuk islam.
44
hal-hal yang membatalkan puasa sampai Maghrib
dan wajib mengqodhoi puasa serta wajib
membayar kaffaroh [denda] yaitu:
Membebaskan budak yang Islam
Jika tidak mampu, wajib berpuasa dua bulan
berturut turut,
Jika tidak mampu maka wajib memberi
makanan pada 60 orang miskin masing-masing
berupa 1 mud (7,5 ons) dari makanan pokok.
Denda ini wajib dikeluarkan hanya bagi laki laki.
2. Hukum keluarnya dahak :
9 Jika mencapai batas luar tenggorokan
kemudian ditelan maka puasanya batal.
9 Jika masih di batas dalam tenggorokan
kemudian ditelan puasanya tidak batal.
Yang dimaksud batas luar menurut pendapat
Imam Nawawi (mu’tamad) adalah makhroj huruf
ha' (Ρ), dan di bawahnya adalah batas dalam.
Sedangkan menurut sebagian ulama batas luar
adalah makhroj huruf kho' (Υ), dan di bawahnya
adalah batas dalam.
3. Menelan ludah tidak membatalkan puasa dengan
syarat:
Murni (tidak tercampur benda lain)
Suci
Berasal dari sumbernya yaitu lidah dan mulut,
sedangkan menelan ludah yang berada pada bibir
luar membatalkan puasa karena sudah di luar
mulut.
4. Hukum masuknya air mandi ke dalam rongga
tubuh dengan tanpa sengaja:
45
Jika sebab mandi sunnah seperti mandi untuk
Shalat Jum'at atau mandi wajib seperti mandi
janabat maka tidak membatalkan puasa kecuali jika
sengaja atau menyelam.
Jika bukan mandi sunnah atau wajib seperti mandi
untuk membersihkan badan maka puasanya batal
sengaja atau tidak.
5. Hukum air kumur yang tertelan tanpa sengaja:
¾ Jika berkumur untuk kesunnahan seperti
dalam wudhu' tidak membatalkan puasa
asalkan tidak terlalu ke dalam dalam berkumu
r(mubalaghoh)
¾ Jika berkumur biasa, bukan untuk kesunnahan
maka puasanya batal secara mutlak, baik
terlalu ke dalam (mubalaghoh) atau tidak.
6. Orang yang muntah atau mulutnya berdarah wajib
berkumur dengan mubalaghoh (membersihkan
hingga ke pangkal tenggorokan) agar semua
bagian mulutnya suci.
Apabila ia menelan ludah tanpa mensucikan
mulutnya terlebih dahulu maka puasanya batal
sekalipun ludahnya nampak bersih.
46
menyusui yang tidak puasa karena kuatir pada
kesehatan anaknya saja.
Mengakhirkan qodho' hingga datang
Ramadhan lagi tanpa ada udzur.
2. Wajib qodho' tanpa denda.
Berlaku bagi orang yang tidak berniat
puasa di malam hari, orang yang membatalkan
puasanya dengan selain jima' (bersetubuh)
dan perempuan hamil atau menyusui yang
tidak puasa karena kuatir pada kesehatan
dirinya saja atau kesehatan dirinya dan
anaknya.
3. Wajib denda tanpa qodho'.
Berlaku bagi orang lanjut usia dan orang
sakit yang tidak punya harapan sembuh, jika
keduanya tidak mampu berpuasa.
4. Tidak wajib qodho' dan tidak wajib denda.
Berlaku bagi orang yang gila tanpa
disengaja.
Yang dimaksud denda di sini adalah 1 mud (7,5 ons)
makanan pokok daerah setempat untuk setiap harinya.
47
QP Ē P P P Q T P TP P T Q Tùõ)
P îP P Q T Q P P Ē QS P
²öáò. ¹û7 1ÎÞȯ. îRì98R Ȃ P P JP ½
RɊJ ½ö× îɎ ôüóɎ.
P P P Ē Q T TP P Q P P T Q T P T P P P P Q Q Q T Ē P T P
ũR øȀ* LȆ.R ¯ R R ÌöŁ.. ¯. (¸Ô H.R ÎÄĄ. ½»ȪJ DJÎäò. ½ R ó¿Ȩ.J
T½äP ÑJP ŧĒò. îP P T P P QP T P S Ē Q S P Q T P T PP P P P P Q T Q P
R R ¿R ʼnÎRº îɎ²Ñ* ŚR .R ôüóɎ. 1ÎÞȯ²é ũR ì98J ½öØé
T P T P T P ĒQ
. ƥR ÎP êR çȩ H. (O Ž Ǘ
48
Hal hal yang membatalkan pahala puasa:
1. Ghibah (gosip)
2. Adu domba
3. Berbohong
4. Memandang dengan syahwat
5. Sumpah palsu.
6. Berkata jorok atau jelek
Rasulullah SAW bersabda:
P Ē P QP P T Q PT P Q P Ē P QP T P Q P TP P Ē P T ĕ P Q Q TP
ÎQ áǽ. J ¼º7R ǔò. ǐöR Ǿ.J ¼öāöR ǽ.J ¼»āçR ò.J /ÍR ðò. ôR¶¸ØɎ. HÎÞêȬ ÐŊ
T P
0O ýP üÕRȷ
49
Catatan
"
---------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------
-----
50