Anda di halaman 1dari 3

Nama : Naila Lutfa Karima

NIM : 220810102020

Mata Kuliah : Ekonomi Moneter Islam / A

Tugas 3

Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat
pembayaran suatu wilayah tertentu atau sebagaia alat pembayaran utang, atau sebagai alat untuk
melakukan pembelian barang dan jasa (Azis, 2011). Uang menurut Al Ghazali merupakan
barang atau benda yang berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan barang lain. Benda tersebut
dianggap tidak mempunyai nilai sebagai barang(nilai instrinsik). Oleh karenanya, ia
mengibaratkan uang sebagai cermin yang tidak mempunyai warna sendiri tapi mampu
merefleksikan semua jenis warna. Inilah menjadi konsep dasar keuangan Al-Ghazali, diambil
suatu definisi :

a. Barang atau benda yang berfungsi sebagai sarana mendapatkan barang lain. Dengan kata
lain uang adalah barang yang disepakati fungsinya sebagai media pertukaran (medium of
exchange),
b. Benda tersebut tidak memiliki nilai barang (nilai instrinsik)
c. Nilai benda yang berfungsi sebagai uang ditentukan terkait dengan fungsinya sebagai alat
tukar.

Al Ghazali menjelaskan fungsi uang ialah sebagai qiyam al-dunya (satuan hitung), hakim
mutawasith (pengukur nilai barang), dan al- mu’awwidlah (alat tukar/medium of exchange) (Al
Ghazali,88-910).

Uang Fiat adalah mata uang yang dikeluarkan pemerintah yang tidak didukung oleh komoditas
fisik seperti emas dan perak. Besaran nilai uang fiat dipengaruhi dari hubungan antara
permintaan/penawaran dan stabilitas pemerintah sebagai pihak penerbit, dari nilai komodotas
yang mendukungnya. Sebagian besar mata uang kertas modern adalah mata uang fiat, termasuk
dolar AS, euro, dan mata uang lainnya. Secara normative, fiat money adalah uang yang terbuat
dari sesuatu, baik terbuat dari kertas ataupun koin yang diakui sebagai alat tukar yang sah dalam
negara tertentu meskipun tidak memiliki nilai atau cadangan yang setara nominalnya.

Kelebihan :

1. Uang fiat dapat dicetak tanpa perlu menggunakan jaminan cadangan emas
2. Pemerintah dapat mengendalikan laju inflasi dan suku bunga
3. Tidak terbatas pada jumlahnya
4. Lebih mudah mengikuti perkembangan ekonomi. Uang fiat di produksi dengan sumber
daya yang bisa di perbarui, karena itu jumlahnya dapat dibuat oleh otoritas moneter,
dalam hal ini adalah bank sentral.
Kekurangan :

1. Tidak memiliki nilai intrinsik karena tidak didukung oleh komoditas fisik
2. Nilainya dapat mengalami flukturasi karena faktor ekonomi dan politik

Uang emas adalah bentuk uang yang memiliki nilai intrinsic karena didasarkan pada emas murni.
Berbeda dengan uang fiat yang tidak memiliki dukungan komoditas fisik. Standar emas adalah
sistem moneter dimana nilai uang terkait langsung dengan emas. Artinya, satu dolar atau unit
mata uang lainnya dapat ditebus dengan jumlah emas yang telah ditentukan. Pada masa lalu,
banyak negara menggunakan standar emas sebagai dasar sistem keuangan mereka. Namun, saat
ini tidak ada negara yang secara aktif menerapkan standar emas.

Kelebihan :

1. Emas memiliki nilai yang seiring waktunya dapat stabil


2. Berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan mata uang fiat.

Kekurangan :

Jumlahnya yang sangat terbatas dan juga tidak praktis untuk transaksi sehari-hari

Menurut saya, Uang Fiat lebih cocok digunakan karena uang fiat mudah digunakan dan ringan
untuk dibawa selain itu otoritas moneter dapat mengatur suplai uang dan kebijakan moneter, nilai
uang fiat sudah dinyatakan sah oleh pemerintah. Sedangkan uang emas memiliki nilai stabil
namun persediaan nya terbatas. Seiring berjalannya waktu, masyarakat juga mulai lebih menaruh
kepercayaan pada uang kertas. Tetapi seiring berjalannya waktu, daya ketika harga emas
meningkat, hal ini biasanya mengimbangi penurunan nilai mata uang fiat sehubungan dengan
harga barang dan jasa. Sederhananya, harga emas cenderung meningkat dengan jumlah yang
sama dengan kenaikan harga konsumen.

Referensi :

Guntoro, S., & Thamrin, H. (2021). Pemikiran Al Ghazali Tentang Konsep Uang. Syarikat:
Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, 4(2), 18-24.

Hasan, Z., & Mahrus, A. F. (2023). Analisis Pemikiran Al-Ghazali Terhadap Permasalahan Fiat
Money. Journal on Education, 5(2), 3404-3412.

Anda mungkin juga menyukai