Anda di halaman 1dari 2

5 Cara Merawat Bayi Baru Lahir Menurut Islam

1. Diazani dan Diperdengarkan Iqomat


Bayi yang baru dilahirkan ke dunia wajib dikumandangkan azan oleh sang ayah ataupun
walinya di telinga sebelah kanan, lalu iqamat di telinga kiri. Tak lupa, sang bayi pun harus
diberikan nama yang baik, karena nama adalah doa.
Mayoritas ulama meliputi ulama mazhab Hanafi, ulama mazhab Syafi’i, dan
ulama mazhab Hanbali menegaskan, mengadzani bayi hukumnya sunnah.
Syekh Ibnu Abidin dari mazhab Hanafi menuturkan: “ Pembahasan tentang
tempat-tempat yang disunnahkan mengumandangkan adzan untuk selain
(tujuan) shalat, maka disunnahkan mengadzani telinga bayi ” (Muhammad Amin
Ibnu Abidin, Raddul Muhtar Ala Ad-Durril Mukhtar, juz 1, h. 415).
Imam Nawawi, sebagai salah satu icon ulama mazhab Syafi’i, menuliskan
masalah ini di dalam kitab fikihnya yang fenomenal, Al-Majmu’: “Disunnahkan
mengumandangkan adzan pada telinga bayi saat ia baru lahir, baik bayi laki-
laki maupun perempuan, dan adzan itu menggunakan lafadz adzan shalat.
Sekelompok sahabat kita berkata: Disunnahkan mengadzani telinga bayi
sebelah kanan dan mengiqamati telinganya sebelah kiri, sebagaimana iqamat
untuk shalat” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’, juz 8, h. 442).

Syekh Mansur Al-Bahuti dari mazhab Hanbali juga menuliskan: “Dan disunnahkan
dikumandangkan adzan pada telinga bayi sebelah kanan, baik laki-laki atau perempuan,
ketika dilahirkan, dan mengiqamatinya pada telinga sebelah kiri, karena hadits riwayat Abi
Rafi’ bahwa ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadzani
telinga Hasan bin Ali saat dilahirkan oleh Fatimah. Hadis ini diriwayatkan dan dianggap
shahih oleh Abu Dawud dan Tirmidzi” (Mansyur bin Yunus Al-Bahuti, Kassyaful Qina’ an
Matnil Iqna’, juz 7, h. 469).

2. Memotong Rambut Bayi

Kewajiban lainnya yang harus dilakukan orang tua adalah memotong rambut bayi. Biasanya
dilakukan di hari ketujuh kelahiran, tapi bisa juga setelahnya sesuai kondisi masing-masing
anak dan orang tua.

Rambut bayi yang dipotong atau dicukur itu selanjutnya ditimbang, lalu dinilai dengan perak
atau emas. Kemudian, orangtua memberikan sumbangan senilai berat rambut bayi yang
telah dicukur.

3. Aqiqah

Mencukur rambut bayi biasanya dibarengi dengan pelaksanaan aqiqah. Hukum aqiqah untuk
anak yang baru lahir adalah sunah. Jika yang dilahirkan adalah anak perempuan, maka
jumlah kambing yang disembelih hanya satu. Sementara untuk anak laki-laki, jumlah
kambing yang disembelih adalah dua ekor.

Moms dan Dads boleh menyembelih kambing jantan atau betina. Umur kambing yang
disembelih adalah minimal 1 tahun. Sedangkan untuk domba, umur minimalnya adalah 6
bulan atau yang penting tidak cacat.
4. Berdoa agar Bayi Dijauhkan dari Setan

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya. Oleh karena itu, para
orang tua dianjurkan untuk selalu berdoa demi kebaikan Si Kecil, serta agar terhindar dari
godaan setan.

Hal ini pernah terjadi pada Maryam sejak ia lahir sampai meninggal, dirinya dijaga dari setan,
tapi bukan berarti tidak digoda oleh setan. Namun, ketika setan akan menggoda, langsung
dihijab Allah dan tidak sampai kepada Maryam. Itu semua berkat doa dari kedua
orangtuanya, sehingga godaan setan tidak sampai kepada Maryam.

5. Berikhtiar
Ketika bayi baru lahir, orang tua disarankan untuk mulai berikhtiar menyiapkan
perangkat dari doa yang dipanjatkan. Bahkan, ikhtiar dini juga bisa dianjurkan.
Ustad Adi Hidayat mengatakan:
“Dicarikan guru terbaik yang bisa membimbing anaknya dekat dengan Allah,
maka dipilihkan guru terbaik pada zaman Zakaria, tidak hanya itu dipilihkannya
tempat terbaik. Turunlah jawaban dari Allah maka saya terima semua ikhtiar
ini. Maka jika sudah diterima, maka Allah langsung yang akan memperhatikan
anak yang dimaksudkan dari mulai tumbuh sampai meninggalnya.”
Ungkapan tersebut juga didukung dengan surah Al-Imran ayat 37 yang
berbunyi demikian:
“Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik
dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik, dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia
dapati makanan diisinya. Zakaria berkata, ‘hai Maryam dari mana kamu
memperoleh makanan ini?’ lalu Maryam menjawab, ‘makanan itu dari sisi
Allah’. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikendaki-
Nya.”

Anda mungkin juga menyukai