Makalah Kelompok 3 Konsep, Penerapan, Tantangan Dan Permasalahan Program Mutu Pendidikan Dasar
Makalah Kelompok 3 Konsep, Penerapan, Tantangan Dan Permasalahan Program Mutu Pendidikan Dasar
Disusun Oleh
2024
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Allah SWT, maka kami dapat menyusun dan
Permasalahan Program Mutu Pendidikan Dasar” pada mata kuliah Teori dan
kasih kepada Bapak Dr. H. Muhammad Fahmi, S.T. M.Si. dan Bapak Dr.
Hanya do’a kepada Allah SWT sebagai rasa syukur atas anugerah yang
kami terima. Dan penulis harap karya ini dapat membawa manfaat bagi
Akhir kata tiada gading yang tak retak, tiada karya dan karsa yang
sempurna sehingga saran dan kritik yang membangun, akan penyusun terima
demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga amal kita selalu diterima dan di
Ridhoi-Nya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................3
C. Tujuan................................................................................................................4
D. Manfaat..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................................19
B. Saran ..............................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kini bukan hanya kegiatan sederhana, melainkan kegiatan yang dinamis, oleh
sebab itu perlu dilakukan perubahan dalam pendidikan agar dapat memenuhi
tujuan dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan sendiri merupakan sebagian dari
terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan kalau tidak ingin
bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut. Ciri era
pendidikan.
tersebut membuat jaminan kualitas (quality assurance) dan di akhir waktu atau
periode yang ditentukan tercapai . Tentu saja yang dilihat adalah seberapa besar
1
ketercapaiannya. Oleh karena itu , mutu jelas sekali menjadi esensi yang akan
setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan non formal wajib melakukan
Gustini, 2019).
oleh seluruh pemangku pendidikan. Hal ini menjadi penting ketika masih
banyaknya masalah yang diakibatkan oleh lulusan yang tidak bermutu. Mutu
Kadar kualitas SDM yang terukur akan menjadi tolak ukur untuk
waktu ke waktu. Peranan guru sebagai pendidik yang andal dan berkualitas
memenuhi persyaratan kualifikasi, maka guru akan dan sedang berada pada
2
tahapan kompetensi. Namun, fenomena menunjukkan bahwa pendidik di sekolah
optimal. Dalam hal ini Manajemen Mutu Sekolah atau Total Quality Management
paling berperan dalam meningkatkan mutu ialah peran dan fungsi guru serta
stakeholder pendidikan. Semua orang tentunya akan lebih suka menuntut ilmu
pada lembaga yang memiliki mutu yang baik. Atas dasar ini maka sekolah/
lembaga pendidikan harus dapat memberikan pelayanan dan mutu yang baik
lainnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dasar?
3
C. TUJUAN
Pendidikan Dasar.
Pendidikan Dasar.
D. MANFAAT
3. Menjadi bahan literatur dan kajian pada mata kuliah Teori dan Praktik
4
BAB II
PEMBAHASAN
Mutu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu segi normatif dan segi deskriptif.
mendidik tenaga kerja yang terlatih. Adapun dalam arti deksriptif, mutu
(Mukhsin, 2019).
merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang
Menurut Hedwig dan Polla dalam (Dewi, 2018) dikatakan bahwa: Mutu
sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu jasa yang terdiri atas mutu
desain dan mutu kesesuaian. Mutu desain merupakan fungsi spesifikasi jasa,
sedangkan mutu kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu jasa
(1994) mutu adalah keseluruhan gambaran dan karakteristik suatu produk atau
5
yang dinyatakan secara langsung/tersurat ataupun tidak langsung/tersirat.
Menurut Douglas D Danfort mutu adalah senjata yang paling ampuh untuk
para pelanggan (peserta didik), dan pada saat yang sama memenuhi standar
mutu lulusan dan pelayanan yang memuaskan pihak terkait pendidikan. Mutu
lulusan berkaitan dengan lulusan dengan nilai yang baik (kognitid, apektif, dan
penilaian terhadap sejauh mana suatu produk memenuhi kriteria, standar atau
rujukan tertentu. Rumusan mutu pendidikan bersifat dinamis dan dapat ditelaah
perolehan nilai atau angka yang dicapai seperti ditunjukan dalam hasil-hasil
ulangan dan ujian. Sekolah dianggap bermutu apabila para siswanya sebagian
besar atau seluruhnya, memperoleh nilai atau angka yang tinggi, sehingga
6
berpeluang melanjutkan ke jenjang yang lebbih tinggi. Presepsi tersebut tidak
keliru apabila nilai atau angka tersebut dianggap sebagai prestasi dan totalitas
laku atau penguasaan kemampuan yang menyangkut aspek kognitif, efektif, dan
psikomotorik.
akademis dan ekstra kurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk
7
memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam
guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya
sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek,
8
Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai
(9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih
ketidakmerataan tersebut.
pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.
9
seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang
(abunifa, 2017)
Salah satu sebabnya adalah rendahnya peluang kerja bagi alumni tingkat SLTA
dalam arti pengetahuan, keterampilan dan keahlian yang belum sesuai kualifikasi
Menurut teori ini, mutu sekolah ditentukanoleh tiga variabel, yakni kultur
10
slogan-slogan, dan berbagai perilaku yang telahlama terbentuk di
dan juga orang tua siswa. Kultur yang kondusif bagi peningkatan mutu
dan lain sebagainya. Realitas adalah keadaan dan kondisi faktual yang
dilaksanakan oleh warga sekolah akan memiliki dampak atas mutu yang
ini merupakan variabel yang paling dekat dan paling menentukan mutu
11
pengangkatan guru. Faktor internal ini akan mempengaruhi
dapat dijabarkan dalam wujud yang lebih konkrit dalam bentuk misi.
Yakni suatu statement yang menyatakan apa yang akan dilakukan untuk
konsep misi. Di satu sisi, misi juga mengandung sesuatu yang bersifat
12
rancangan tertulis. Strategi dan program dapat diketahui secara umum,
merupakan basis dari mutu sekolah sangat ditentukan oleh dua variabel
di atas yakni kultur sekolah dan infrastruktur yang ada. Kualitas interaksi
antara guru dan siswa sebagai wujud proses belajar mengajar disatu sisi
13
adanya kebiasaanuntuk tidak menunda-nunda pekerjan. Disisi lain juga,
organisasi, padateori ini baik aspek abstrak maupun konkrit dari misi
14
pendekatan ini, tanggung jawab pegambilan keputusan tertentu
tersedia.
15
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
bersama.
itu jelas.
16
D. Tantangan dan Permasalahan Program Mutu Pendidikan Dasar
diidentifikasi:
belum sesuai dengan yang diharapkan, yang dapat dilihat dari efektivitas,
manajemen yang baik, dan partisipasi masyarakat dan orang tua siswa
yang minim.
17
menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang ada. Kepala sekolah
yang bermutu terpadu dituntut untuk berfokus pada peserta didik, adanya
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan
ekstra kurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang
Organizing Business For Excelency, Model Peningkatan Mutu Faktor Empat dan
B. SARAN
beberapa dasar yang kuat yang harus dilksanakan oleh semua pihak seperti :
yang ada, visi yang jelas terhadap masa depan dan Mempunyai rencana yang
19
DAFTAR PUSTAKA
14(1). https://doi.org/10.30813/bmj.v14i1.1115
http://repo.iainsasbabel.ac.id/omeka/files/original/ad18182b1e426010f9d6e0
a896cc21b2.pdf
https://doi.org/https://doi.org/10.15575/isema.v4i2.5695
20
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala, 4(5).
https://doi.org/10.36312/jupe.v4i5.845
21