Sejarah Pramuka Tingkat Siaga
Sejarah Pramuka Tingkat Siaga
Akan tetapi, organisasi kepramukaan yang secara langsung diinisiasi oleh S.P. Mangkunegara VII
selaku orang Indonesia asli adalah Javaanse Padvinders Organisatie (JPO). Lahirnya organisasi
ini juga selaras dengan kelahiran organisasi-organisasi lain di Indonesia, seperti Padvinder
Muhammadiyah, Nationale Padvinderij, dan lain-lain.
Masuk ke fase awal kemerdekaan Indonesia, ada beberapa tokoh kepramukaan yang sepakat
untuk membentuk "Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia" sebagai wujud dari perkumpulan
organisasi kepramukaan di Indonesia.
Tepatnya, gerakan Pramuka ini secara resmi lahir pada 14 Agustus 1961. Gerakan pramuka ini
memiliki lambang "Tunas Kelapa" dibentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Hingga saat ini, gerakan pramuka ini menjadi organisasi yang sudah tertanam dalam kegiatan
pembelajaran non-formal di Indonesia. Hingga pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010
tentang Gerakan Pramuka diratifikasi oleh pemerintah.
TINGKAT DALAM KEPRAMUKAN
ATAU PANGKAT DI DALAM PRAMUKA
keempat tingkatan yang dibedakan berdasarkan umur tersebut yaitu Pramuka Siaga untuk
kelompok usia 7 sampai 10 tahun, Pramuka Penggalang untuk kelompok usia 11 sampai 15
tahun, Pramuka Penegak untuk kelompok usia 16 sampai 20, dan Pramuka Pandega untuk
kelompok usia 21 sampai 25.
Selain karena faktor usia, tingkatan dalam kepramukaan juga didasarkan pada tingkatan
kemampuan anggotanya yang disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk
Pramuka Siaga dan Penggalang, masing-masing memiliki tiga tingkatan, sedangkan untuk
Pramuka Penegak memiliki dua tingkatan, dan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
Contoh diatas adalah pangkat dalam tingkat siaga(sdn)
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga
karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat
Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa
barung disebut Perindukan.Setiap Barung beranggotakan 5-10 orang Pramuka Siaga dan
dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota Barung itu sendiri. Masing-
masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi
Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung
yang akan dipimpin oleh Sulung.
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak
mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan
baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga berbentuk
sebuah janur atau disebut Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh
Dwisatya
Dwidarma