PEMERINTAH KABUPATEN BARITO SELATAN
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Jalan Pelita Raya Nomor 305 G Telp. (0525) 21134 Kode Pos 73711 BUNTOK
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
: Pengelolaan Pendapatan Daerah
Program
Kegiatan : Pengelolaan Pendapatan Daerah
: Penyediaan Sarana Dan Prasarana
Pengelolaan Pajak Daerah
Sub Kegiatan
: Penyesuaian Dan Penilaian Njop Pbb-P2
Pekerjaan
: 34495596
Nomor Urut RUP
Pagu Anggaran : Rp. 226.000.000,-
HPS. : Rp. 226.000.000,-
Sumber Dana : DPA SOPD Badan Pengelolaan Keuangan
Dan Aset Daerah Kabupaten Barito
Selatan
TAHUN ANGGARAN 2022KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
1. LATAR BELAKANG
Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2), dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 dilimpahkan kewenangan pengelolaan kepada
pemerintah kabupaten/Kota paling lambat 1 Januari 2014. Pemerintah Kabupaten Barito
Selatan dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 4
Tahun 2013 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB P2)
yang diundangkan pada tanggal 24 April 2013 menjadi dasar perundang-undangan
Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dalam pengelolaan PBB P2.
Penetapan Pengelolaan PBB P2 ini dilakukan dengan pertimbangan
1. Amanat UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah PDRD),
2. Pajak daerah merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang di butuhkan
dalam pembiayaan pembangunan,
3. Mengingat bumi dan bangunan di wilayah Kabupaten Barito Selatan memberikan
keuntungan/manfaat dan/atau nilai sosial ekonomi kepada orang atau badan,
dengan pertimbangan tersebut memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan
pembangunan di wilayah Kabupaten Barito Selatan melalui pajak daerah
Kewenangan ini bertujuan untuk memperoleh pengelolaan pajak daerah yang optimal
dengan sasaran kemandirian fiskal daerah. Pencapaian optimalisasi ini menjadi tuntutan
Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Barito Selatan untuk meningkatkan
penerimaan daerah dari sektor pajak PBB P2
Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Selatan mendapat data Perpajakan (PBB P2) dari
KPP Pratama Barito Selatan pada tahun 2014. Dari catatan sejarah data, nilai jual objek
pajak (NJOP) PBB tidak mengalami pembaharuan (updateing) sejak tahun 2010. Disisi
lain harga pasar properti secara umum di bandingkan dengan NJOP yang digunakan
terdapat deviasi yang cukup lebar. NJOP PBB tertinggal jauh dari nilai pasar karena tidak
dilakukannya updating (penyesuaian) nilai NJOP.
Sesuai dengan Perda PBB dan UU No.28 Tahun 2009, pasal 79 ayal (2) “Besarnya
NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap 3 (tiga) tahun, kecuali
untuk objek pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan
wilayahnya.”4.
Strategi optimalisasi peningkatan potensi pendapatan dari sektor PBB dapat dicapai
antara lain melalui pelaksanaan revaluasi NJOP PBB yang dilakukan dengan kegiatan
belanja Jasa Konsultasi Penelitian PBB.
Kegiatan Penelitian PBB ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data harga
pasar properti yang menjadi bahan analisa nilai bumi dalam metode zona nilai tanah
Sebagai gambaran umum pertumbuhan properti di kabupaten Barito Selatan dalam 7
tahun terakhir cukup signifikan, beberapa kawasan sudah berubah fungsi menjadi fungsi
komersial pertokoan. Kondisi ini berdampak berbanding lurus dengan inflasi sektor
proper, Badan Pendapatan Daerah belum menyesuaikan data dengan perubahan
makro regional sektor properti tersebut. Dinamika di masyarakat juga menunjukkan
bahwa perkembangan nilai jual tanah di witayah Kabupaten Barito Selatan mengalami
perkembangan yang cepat seiring perkembangan wilayah dan tingkat perekonomian
Wajar bila perubahan ini disikapi dengan pemutakhiran data NJOP bumi agar tidak
tertinggal jauh dengan nilai pasar. Outcome peningkatan kualitas nilai bumi akan
memberikan dampak pada penerimaan daerah, antara lain PBB dan BPHTB.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Kegiatan Konsultasi Penelitian PBB, dimaksudkan untuk mendapatkan rekomendasi
yang akademis dalam penetapan SK NJOP sebagai dasar penetapan NJOP PBB
TUJUAN
1. Meningkatkan pendapatan Asli Daerah dari sektor PBB-P2.
2. Mendapatkan data nilai Bumi yang mutakhir dan akurat sebagai masukan
penyesuaian NJOP PBB
3. Nilai NJOP yang sesuai akan memberikan dukungan terlaksananya administrasi
pajak daerah yang memiliki prinsif adil
SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan potensi pajak daerah yang didukung administrasi data yang akurat dan
up to date.
2. Tertib administrasi dan pelayanan yang adil
LOKASI KEGIATAN
Lokasi objek Penelitian PBB, ini adalah di 3 (tiga) Kelurahan antara lain Kelurahan
Buntok Kota, Kelurahan Hilir Sper dan Kelurahan Jelapat di Kecamatan Dusun Selatan.5. SUMBER PENDANAAN
Pendanaan kegiatan Sumber dari DPA SOPD Badan Pengelolaan Keuangan Dan
Aset Daerah Kabupaten Barito Selatan Tahun Anggaran 2022
6. PAGU DANA DAN HPS
1. Pagu Dana Rp. 226.000.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Enam Juta Rupiah)
2. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp. 226.000.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Enam Juta
Rupiah)
7. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Organisasi yang menyelenggarakan /melaksanakan pengadaan barang
a. Pemerintah Kabupaten Barito Selatan
». Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
c. AGUS SABINTIR ADEN,SE, MM (KPA)
8. REFERENSI HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
2. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat DanPemerintahan Daerah
4, Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 2 Tahun2008 tentang Susunan
Organisasi Perangkat DaerahKabupaten Barito Selatan
9. DATADASAR
Dalam pelaksanaan pekerjaan disediakan data dasar
1. Data subjek dan objek pajak PBB P2
2. Data NJOP PBB P2 yang berlaku
3. Peta blok dan peta objek pajak PBB
10. STUDI TERDAHULU
Secara umum Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Kabupaten Barito Selatan
belum melakukan studi secara khusus terkait potensi PBB P2 di wilayah Kabupaten
Barito Selatan.41. PENDEKATAN METODOLOGI
4
Standart Teknis
Secara umum pekerjaan Konsultasi Penelitian PBB, harus melakukan kegiatan
sebagai berikut
> Penyusunan rencana kerja detail
> Penyusunan peta tematik zona nilai tanah, dengan metode foto udara dan citra
satelit.
> Pengumpulan data sekunder yang dimiliki oleh BPPD Kabupaten Barito
Selatan
> Pengumpulan data transaksi properti, termasuk pengambilan foto 360 untuk
menjelaskan kondisi sekitar objek data.
> Pembuatan peta sebaran data
> Andlisis harga properti untuk membentuk nilai tanah wajar
> Penyusunan rekomendasi Nilai Jual Objek Pajak PBB-P2 dengan mengacu
pada zonasi objek PBB-P2.
2. Ruang Lingkup Kegiatan
1
Lingkup wilayah dalam pelaksanaan Kegiatan Konsultasi Penelitian PBB adalah
wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Barito Selatan yang sudah
ditentukan, 3 (tiga) Kelurahan antara lain Kelurahan Buntok Kota, Kelurahan Hilir
Sper dan Kelurahan Jelapat di Kecamatan Dusun Selatan.
Lingkup materi dalam rangka pelaksanaan Konsultasi Penelitian PBB diarahkan
pada proses kajian terhadap :
a. Pembentukan nilai wajar objek tanah/bumi
b. Pengolongan/pengelompokan dalam zona nilai tanah kedalam.
c. Penyesuaian nilai-nilai tanah dalam suatu Zona Nilai Tanah (ZNT)
berdasarkan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) yang berlaku di wilayah Kabupaten
Barito Selatan
3. Pelaksanaan Konsultasi Penelitian PBB dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a. Persiapan Awal
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut
4, Penyusunan rencana detail pelaksanaan yang dituangkan dalam laporan
pendahuluan
2. Mempersiapkan administrasi dan peralatan yang dibutuhkan serta personnil
yang melakukan dan yang membantu penyelesaian pelaksanaan
3. Mempersiapkan data dan peta tematik sebagai bahan dan peta kerja lapangan
4, Menyiapkan data-data yang diperlukan, seperti data dari laporan Notaris/PPAT,
harga pasar data NIR dan ZNT lama, SK tentang Klasifikasi dan Penggolongan
NJOP Bumi dan sebagainya
Pengelompokan data tanah menurut penggunaannya
6. Menyiapkan data-data yang berhubungan dengan teknik penentuan nilai tanah,
seperti data jenis penggunaan tanah.
2b, Pengumpulan Data Harga Jual
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut
1. Pengumpulan data harga jual adalah informasi mengenai harga transaksi
dan/atau harga penawaran tanah dan atau bangunan
2, Pengumpulan data dari sumber data sekunder yang berasal dari PPAT, Notaris,
Lurah, Agen Properti, Penawaran melalui Majalah, Brosur, Direktori, Pameran
dan sebagainya.
3. Dalam rangka pengumpulan data harga jual, juga diadakan inventarisasi nama-
nama jalan jalan yang ada di setiap desa/kelurahan, penulisan nama jalan
disesuaikan dengan standar baku penulisanan nama-nama.
c. Kompilasi Data
1. Data yang terkumpul dalam = masing-masing kelurahan/desa_harus
dikelompokkan menurut jenis penggunaan tanah/bangunan, karena jenis
penggunaan tanah/bangunan merupakan variable yang signifikan dalam
menentukan nilai tanah, jenis penggunaan yang berbeda akan memberikan
indikasi nilai yang berbeda.
2. Kompilasi juga diperlukan berdasarkan lokasi data untuk memudahken tahap
analisis data.
d. Rekapitalasi Data dan Plotting Data Transaksi pada Peta Kerja ZNT.
1. Semua data yang diperoleh dimasukkan dalam Formulir 2 : Analisis Penentuan
Nilai Bumi Per M?
2. Nomor data yang tertulis pada Formulir 1 : Data Pasar Properti harus sama
dengan nomor yang tertulis pada Formulir 2 : Analisis Penentuan Nilai Pasar
Wajar. Selanjutnya nomor ini akan berfungsi lebih lanjut sebagai alatuntuk
mengidentifikasi lokasi data pada peta sebaran data dan identifikasi data-data
mana yang digunakan untuk analisa ZNT tertentu, karena tidak menutup
kemungkinan untuk ZNT yang tidak terdapat data pendukungnya akan
dipergunakan data dari lokasi yang berdekatan.
3. Penyesuaian terhadap waktu dan jenis data
> Penyesuaian terhadap waktu dilakukan dengan membandingkan waktu
transaksi dengan keadaan per 1 januari tahun pajak bersangkutan.
> Penyesuaian terhadap jenis data diperlukan untuk memenuhi ketentuan
nilai pasar sebagaimana prinsip-prinsip penilaian yang berlaku
e. Menentukan Nilai Pasar tanah per meter persegi
> Tanah kosong, harga jual dibagi luas tanah dalam satuan meter persegi
> Tanah dan bangunan, dengan melakukan reduksi atas nilai bangunan.
> Ploting harga jual tanah per meter persegif Membuat batas imajiner ZNT
Batas imajiner dituangkan dalam konsep peta ZNT yang telah berisi taburan data
transaksi, prinsip pembuatan batas imajiner ZNT adalah
1, Mengacu pada peta ZNT lama bagi wilayah yang telah ada peta ZNTnya.
2, Mempertimbangkan data transaksi yang telah dianalisis dan telah di-plot pada
peta kerja ZNT.
3. Pengelompokan persil tanah dalam satu ZNT dengan mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut
> — Nilai pasar tanah yang hamper sama
> — Memperoleh akses fasilitas sosial dan fasilitas umum yang sama
> — Aksesbilitas yang tidak jauh berbeda
> — Mempunyai potensi nilai yang sama
9. Analisis Data Penentuan NIR
1. Analisis data dilakukan berdasarkan ZNT, sehingga untuk ZNT yang berbeda
harus menggunakan halaman baru Formulir3 : Analisis Penentuan Nilai Indikasi
Rata-rata (NIR). Data-data yang dianalisis untuk memperoleh Nilai Indikasi
Rata-rata (NIR) harus memenuhi kriteria sebagai berikut
> Data relative baru
> Data transaksi atau penawaran yang wajar
> _Lokasi yang relative berdekatan
> Jenis penggunaan tanah/bangunan yang relative sama
> Memperoleh fasilitas sosialdan fasilitas umum yang relative sama
2. Penyesuaian nilai tanah dan penentuan NIR
Sebelum menentukan NIR pada masing-masing ZNT, nilai tanah yang telah
dianalisis pada formulir analisis disesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut
> Untuk ZNT yang memiliki data transaksi lebih dari satu penentuan NIR
dilakukan dengan cara mencari rata-rata data transaksi tersebut dengan
menggunakan Formulir3 : Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR)
dan Data Pembanding
> Untuk ZNT yang hanya memeiliki satu data transaksi NIR ditentukan
dengan cara mempertimbangkan data transaksi dari ZNT lain yang terdekat
dengan menggunakan Formulir3 : Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-
rata (NIR) setelah dilakukan proses penyesuaian seperlunya.
h, Migrasi data kedalam Sistem bank data pasar.
Sistem Bank Data Pasar merupakan sistem yang mengelola data pasar dan dapat
digunakan secara reguler sebagai basis data harga pasar. Data yang telah
dikumpulkan dan diolah dimigrasikan dalam bank data pasar.
Penyusunan Hasil Rekomendasi Kajian ZNT.
Penyusunan rekomendasi NJOP dengan menggunakan data analisa ZNT yang
telah di verifikasi. Rekomendasi disusun berdasarkan kode ZNT yang digunakan
dalam admiistrasi sistem SISMIOP yang letah digunakan12. TAHAPAN KEGIATAN
13,
14.
15.
16.
1. Tahapan Persiapan dan Koordinasi
Tahapan Pelaksanaan survei lapangan.
Tahapan Analisa pengelolaan hasil survei lapangan.
Migrasi data ke GIS Bank Data Pasar
Tahapan Pelaporan
KELUARAN KEGIATAN
Keluaran dari Kegiatan Kajian ZNT/NIR/NJOP Desa dan Kelurahan Pajak Bumi dan
Bangunan, di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Barito Selatan , Tahun Anggaran
2022, adalah sebagai berikut
>» Laporan Pekerjaan (Pendahuluan dan Akhir)
> — Formulir Hasil Survei Lapangan
> — Hasil Kajian/Analisa NIR (Rp/m2), Rekomendasi Kelas Bumi dan Nilai Jual Objek
Pajak (NJOP) per meter persegi (m2)
> — GIS Bank data pasar
BRON
PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI
Dalam pelaksanaan pekerjaan penyediaan sistem Jasa Konsultansi PBB ini, Penyedia
waiib menyediakan:
> Peralatan : 2 unit GPS; 4 unit laptop
> Material dan bahan:Formulir pengumpulan data pasar.
* Personil dan Fasilitas penunjang untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini
Dapat berupa aset maupun sewa yang dapat dibuktikan dengan catatan aset dan
foto.
LINGKUP PERSYARATAN PENYEDIA JASA
> Penyedia desain bank data pasar yang disajikan dalam dokumen teknis
> Memiliki pengalaman dalam pemetaan PBB
> Memiliki tenaga ahli sesuai dipersyaratkan
> Memiliki peralatan sesuai di persyaratkan
PERSYARATAN KERJA SAMA PENYEDIA JASA
Surat jjin usaha (SBU) untuk jasa konsultansi non konstruksi
Memiliki peralatan yang di butuhkan.
Memiliki NIB yang masih berlaku
Memiliki Akta notaris pendiri beserta perubahan bila ada
SPT Tahunan 2021 Beserta keterangan valid pajak (KSWP)
Memiliki pengalaman 1 pekerjaan sesuai bidangnya dalam kurun empat tahun
terakhir
vvvvyy17. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
Jangka waktu pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan selama 2 (dua) bulan atau 60
(enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
18. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG
Posisi dan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini
adalah sebagai berikut :
Professional Staff
1 | Ketua Tim dan Peni > $1 semua jurusan memilki minimal § Tahun 1 Orang
pengalaman
Bersertiikat SKA Sistem informasi Geografis,
‘Memilki pengalaman penilaian dan Pelatinian Mappi
‘Memnlik lisensi sebagai Kadaster bertsensi
Merupakan tenaga Profesional Geospasial (bersetifikat)
VvVY
St Planologi, memiliki pengalaman minimal 5 tahun 1 Orang
Bersertikat SKA GIS
Berpengalaman dalam peneltian ekonomi, dan fiskal
atau pekerjaan sejenis dibuktikan dengan referensi
2 | Tenaga Ahli Perencana
Fiskal.
vvYDalam melaksanakan tugasnya, para Tenaga Ahli dibantu oleh beberapa Sub Professional
Staff sebagaimana tercantum dalam Tabel berikut :
No. PPosisillabatan Kualifikasi Berpengalaman dalam pekerjaan
2 | Asisten —Penilai_ dan > S1 semua jurusan, memiliki pengalaman minimal 2 tahun 2Orang
Pemetaan > Berpengalaman dalam pekerjaan sejenis dibukti
‘dengan referensi pekerjaan
3. | Operator —pengolahan) > Minimal D3 semua jurusan 1 Orang
data
4. | Operator GIS (dat > Minimal D3 semua jurusan 4 Orang
spasial)
5. | Administrasi > Minimal D3 semua jurusan 1 Orang19.
20.
21.
LAPORAN.
Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dibuat dalam bentuk laporan yang terdiri dari :
a. Laporan Pendahuluan.
Laporan pendahuluan ini berisi penjelasan rinci tentang rencana pelaksanaan
kegiatan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15 (lima belas) hari
setelah SPMK diterbitkan.
Laporan dicetak sebanyak 5 (lima) eksemplar.
b. Laporan Akhir.
Laporan Akhir memuat: laporan tentang seluruh pekerjaan dari tahap pekerjaan
serah terima barang dan jasa sampai dengan tahap pekerjaan implementasi,
Laporan dicetak sebanyak 5 (lima) eksemplar.
ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.
PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference disusun dengan harapan
dapatmenjadi acuan dan petunjuk bagi setiap jasa konsultansi.
Buntok, 09 September 2022
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Kepala Bidang Pengembangan Potensi PAD
BPKAD Kabupaten Barito Selatan Selaku