Pemasangan Kateter Diah Afriani Sari
Pemasangan Kateter Diah Afriani Sari
Definisi Kateterisasi
Pemasanagn kateter pada laki-laki merupakan suatu tindakan kateterisasi. Kateterisasi adalah
prosedur mengosongkan kandung kemih dengan menggunakan kateter. Prosedur ini
dilakukan sebagai pilihan terakhir jika semua prosedur / metode gagal dilakukan.
3. Memastikan tidak ada urin yang tersisa di dalam kandung kemih setelah miksi.
5. Memastikan tidak ada urin yang tersisa di dalam kandung kemih setelah miksi.
Sebelum melakukan tindakan pemasangan kateter pada laki-laki, beberapa persiapan yang
perlu dilakukan diantaranya :
Persiapan Pasien
Persiapan pasien dilakukan dengan memastikan bahwa pasien yanag akan dilakukan tindakan
kateterisasi sesuai dengan kebutuhan dan indikasi untuk dilakukan pemasangan kateter.
Persiapan Alat
1. Kateter set steril dengan pelumas (type kateter tergantung indikasi pemasangan)
9. Jelly / KY
10. Bengkok
13. Spuit 20 cc berisi larutan steril untuk mengembangkan balon catheter indwelling
16. Plester
Persiapan Klien
1. Lakukan pendekatan dan komunikasi agar kepada klien terutama pada anak agar mau
bekerja sama.
2. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang prosedur yang akan dilakukan.
3. Mengatur posisi klien pada posisi supinasi dengan paha sedikit abduksi.
Persiapan Lingkungan
Selimuti tubuh bagian atas pasien dengan selimut mandi dan ekstremitas bawah
dengan selimut tidur
Dekatkan alat-alat
Bersihkan area skrotum sampai perineal dengan waslap lembab, lalu keringkan
Buka pembungkus kateter dan letakkan pada bak steril. Pertahankan sterilitas kateter
saat membuka pembungkus dan meletakkannya pada bak.
Ambil duk bolong steril dengan satu sudut, lalu letakkan bagian tengah duk (bagian
yang bolong) tepat pada penis.
Ambil kateter dengan tangan dominan lalu lumasi mulai ujung kateter sampai kurang
lebih 15 cm dengan jelly.
Pegang dan tegangkan posisi penis dengan menggunakan tangan non dominan, lalu
masukkan kaateter ke dalam uretra dengan lembut memakai tangan dominan.
Dorong dan arahkan kateter pelan-pelan ke arah kandung kemih sepanjang 17,5 - 22
cm pada orang dewasa atau sampai urin mengalir, sambil menyarankan klien agar
relaks / tidak mengedan.
Apabila urin telah keluar, dorong ujung kateter 2 - 5 cm lagi. Kateter jangan dipaksa
dimasukkan apabila ada tahanan atau sumbatan pada uretra karena bisa terjadi rupture
atau perdarahan.
Turunkan penis dan pegang kateter dengan tangan non dominan. Apabila kateter
sudah masuk dan urin sudah keluar tampung sementara urin ke dalam bengkok.
Segera hubungkan ujung kateter dengan urin bag. Kemudian fiksasi bagian luar
cateter dengan menggunakan plester ke paha bagian dalam.
Letakkan posisi urin bag lebih rendah dari badan pasien dengan ketentua kateter harus
berada di atas paha klien agar tidak terjepit.
Tujuan penggunaan kateter ini dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis (koma
diabetikum, cedera kandung kemih, atau infeksi urinaria), mengosongkan isi kandung kemih,
misalnya mengurangi retensio urin, memastikan tidak ada urin yang tersisa dalam kandung
kemih setelah miksi, sebagai tindakan pra dan pasca bedah, tindakan preventif untuk
mencegah kontaminasi pembalut atau daerah penyembuhan terpapar, misalnya : luka bakar
maupun untuk menghitung keseimbangan cairan.
Beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam pemasangan kateter ini diantaranya :