Tugas Kelompok Metode Pengujian Pendukung RCM - Bagus Prakoso & Abdul Aziz
Tugas Kelompok Metode Pengujian Pendukung RCM - Bagus Prakoso & Abdul Aziz
Dosen Pengampu:
Bayu Pranoto, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
Bagus Prakso (1941230071)
Abdul Aziz (1941230080)
3. Interval Pengujian
5. Keuntungan
6. Kelemahan
Sehingga terdapat beberapa metode pengujian pendukung RCM (Reliability
Centered Maintenance) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi
kegagalan peralatan dan menentukan tindakan perawatan yang tepat, dengan di
antaranya adalah:
3. Pengujian Liquid Dye Penetrant relatif cepat dan bisa dilakukan dalam waktu
yang singkat.
4. Material Liquid Dye Penetrant dapat digunakan pada berbagai jenis material
seperti logam, plastik, kaca, dan keramik.
b. Kekurangan:
1. Hanya mendeteksi kecacatan permukaan Liquid Dye Penetrant atau hanya dapat
mendeteksi kecacatan pada permukaan material atau komponen dan tidak dapat
mendeteksi kecacatan di dalamnya.
2. Bergantung pada keahlian dan pengalaman operator dalam melaksanakan proses
pengujian, sehingga kualitas hasil pengujian dapat bervariasi.
3. Tidak cocok untuk permukaan kasar atau tidak rata karena zat penetrant mungkin
tidak dapat masuk ke dalam celah atau kecacatan yang kecil.
4. Liquid Dye Penetrant menghasilkan limbah yang harus dikelola dengan baik agar
tidak mencemari lingkungan.
1. Pembersihan permukaan logam yang akan diuji dari kotoran, minyak, dan debu
menggunakan cairan pembersih.
2. Aplikasi cairan penetrant pada permukaan logam yang akan diuji dan biarkan
selama beberapa waktu agar cairan dapat meresap ke dalam retakan atau cacat
pada permukaan logam.
4. Aplikasi zat fluoresensi pada permukaan logam dan biarkan beberapa waktu
agar zat dapat menempel pada sisa cairan penetrant yang terperangkap pada
retakan atau cacat pada permukaan logam.
5. Pemberian muatan listrik pada permukaan logam sehingga sisa zat fluoresensi
tertinggal akan diberi cahaya ultraviolet sehingga retakan atau cacat pada
permukaan logam menjadi terlihat.
Setelah dilakukan pengujian EFP, hasil akan dianalisis untuk menentukan
apakah material tersebut aman untuk digunakan atau perlu dilakukan perbaikan. Jika
ditemukan cacat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan pada
material tersebut.
3. Magnetic Particle
Pengujian Magnetic Particle pada RCM adalah suatu metode pengujian non-
destruktif yang dilakukan untuk mendeteksi adanya retakan atau cacat pada
permukaan logam dengan menggunakan partikel magnetik yang diterapkan pada
permukaan logam dan kemudian dianalisis untuk menemukan kerusakan atau cacat
pada material.
Kondisi yang dipantau dalam pengujian Magnetic Particle meliputi adanya
retakan atau cacat pada permukaan logam yang dapat membahayakan keamanan dan
kinerja sistem atau komponen. Hal ini menjadi krusial dalam industri seperti
penerbangan, perkapalan, dan sektor lain yang bergantung pada kinerja yang handal
dan aman dari sistem atau komponen.
Interval pengujian Magnetic Particle dapat disesuaikan dengan kondisi
penggunaan material dan waktu pemakaian. Untuk pengujian secara umum, interval
pengujian dapat dilakukan setiap 3-5 tahun tergantung pada kondisi penggunaan
material.
Cara atau langkah pengujian Magnetic Particle pada RCM dapat dilakukan
secara periodik, baik harian, bulanan, atau tahunan, tergantung pada interval
pengujian yang telah ditentukan. Langkah-langkah pengujian meliputi:
1. Pembersihan permukaan logam untuk memastikan tidak ada partikel asing yang
dapat mempengaruhi hasil pengujian.
3. Magnetic Particle Testing relatif cepat dan bisa dilakukan dalam waktu yang
singkat.
4. Magnetic Particle Testing cocok untuk material atau komponen yang terbuat
dari material ferromagnetik, seperti baja dan besi.
1. Magnetic Particle Testing hanya dapat digunakan pada material atau komponen
yang terbuat dari material ferromagnetik, sehingga tidak cocok untuk material
atau komponen yang terbuat dari bahan non-ferromagnetik.
5. Magnetic Particle Testing tidak dapat digunakan pada material atau komponen
yang terbuat dari bahan non-ferromagnetik, seperti aluminium, tembaga, atau
kuningan.
4. Coupon Testing
Coupon testing adalah salah satu metode pengujian dalam program Reliability
Centered Maintenance (RCM) yang digunakan untuk memeriksa dan menguji
kualitas dan ketahanan material dalam sistem atau komponen yang kritis. Pengujian
ini dilakukan dengan mengambil sampel material (coupon) dari sistem atau
komponen yang akan diperiksa, kemudian dilakukan serangkaian pengujian
laboratorium untuk menentukan kekuatan dan kemampuan material tersebut untuk
menahan beban dan tekanan yang diterapkan pada sistem atau komponen yang
bersangkutan.
Kondisi yang dipantau dalam pengujian coupon testing pada RCM meliputi
berbagai aspek terkait dengan kualitas dan ketahanan material, seperti sifat mekanik,
termal, kimia, dan fisik. Interval pengujian coupon testing pada RCM dapat
bervariasi, tergantung pada kondisi operasional dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi keandalan sistem atau komponen yang diperiksa.
Interval pengujian dapat disesuaikan dengan kondisi penggunaan material.
Untuk pengujian secara umum, interval pengujian dapat dilakukan secara tahunan
atau saat terjadi perubahan signifikan pada kondisi penggunaan material.
Cara atau langkah pengujian Coupon Testing pada RCM dapat dilakukan
secara periodik, baik harian, bulanan, atau tahunan, tergantung pada interval
pengujian yang telah ditentukan. Langkah-langkah pengujian meliputi:
1. Pengambilan sampel material yang mewakili komponen atau sistem yang akan
diuji.
1. Coupon testing dapat memberikan hasil pengujian yang akurat dan dapat
mengukur kekuatan, keuletan, kekerasan, dan sifat-sifat material lainnya.
4. Coupon testing dapat dilakukan pada berbagai jenis material, termasuk logam,
plastik, dan material non-logam lainnya.
2. Coupon testing tidak cocok untuk komponen yang sangat penting, seperti mesin
pesawat atau reaktor nuklir, karena penghapusan sampel dapat membahayakan
keamanan dan keandalan.
3. Coupon testing dapat menjadi mahal karena memerlukan peralatan khusus dan
biaya pengujian yang tinggi.
4. Coupon testing memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh hasil
yang akurat, sehingga dapat memperlambat pemeliharaan atau perbaikan.
5. Coupon testing hanya dapat mendeteksi kecacatan yang terlihat pada material
atau komponen, sehingga tidak dapat digunakan untuk mendeteksi kecacatan
yang tidak terlihat seperti cacat permukaan halus atau retakan kecil.
Pengujian Eddy Current Testing adalah salah satu metode pengujian yang
sering digunakan dalam program Reliability Centered Maintenance (RCM) untuk
mendeteksi cacat atau kelemahan pada sistem dan komponen yang penting.
Eddy Current Testing adalah pengujian non-destruktif yang menggunakan
medan listrik dan medan magnetik untuk mengukur konduktivitas listrik dan
ketebalan material. Kondisi yang dipantau dalam pengujian Eddy Current Testing
pada RCM tergantung pada sistem dan komponen yang akan diperiksa. Misalnya,
pada pengujian material yang digunakan dalam sistem perpipaan, kondisi yang
dipantau meliputi kecacatan pada permukaan, kerusakan pada bagian dalam pipa, dan
kelemahan pada pengelasan.
Interval pengujian Eddy Current Testing pada RCM juga tergantung pada
kondisi operasional dan faktor lain yang mempengaruhi keandalan sistem dan
komponen. Interval pengujian dapat ditentukan berdasarkan panduan dari produsen
peralatan atau standar industri, serta pengalaman praktis dari perusahaan atau
organisasi yang mengoperasikan sistem tersebut.
Cara atau langkah pengujian Eddy Current Testing pada RCM dapat dilakukan
secara periodik, baik harian, bulanan, atau tahunan, tergantung pada interval
pengujian yang telah ditentukan. Langkah-langkah pengujian meliputi:
1. Persiapan sampel: Sampel yang akan diuji harus dibersihkan dari kotoran atau
partikel yang dapat mempengaruhi hasil pengujian.
3. Penerapan medan listrik dan magnetik: Medan listrik dan magnetik diterapkan
pada sampel yang akan diuji dan diukur respons medan tersebut oleh probe.
4. Analisis respons medan: Respon medan yang diukur oleh probe dianalisis oleh
ahli untuk mendeteksi cacat atau kecacatan dalam material.
Setelah dilakukan analisis, hasil pengujian akan digunakan untuk menentukan
tindakan perbaikan yang diperlukan pada sistem atau komponen yang diuji. Dalam
program RCM, tindakan perbaikan dapat berupa perawatan preventif, perbaikan, atau
penggantian komponen yang rusak untuk memastikan sistem tetap beroperasi dengan
baik dan menghindari kerusakan yang lebih serius di masa depan.
Eddy Current Testing memiliki beberapa jenis kelebihan dan kekurangan,
dengan sebagai berikut:
a. Kelebihan:
1. Eddy Current Testing dapat mendeteksi cacat kecil pada permukaan material
atau dalam material seperti retakan kecil, porositas, dan sebagainya. Hal ini
sangat penting dalam program RCM untuk mendeteksi cacat yang dapat
mempengaruhi keandalan sistem.
2. Eddy Current Testing dapat digunakan pada berbagai jenis material, termasuk
logam, paduan, dan material konduktif lainnya. Hal ini membuatnya menjadi
metode pengujian yang fleksibel untuk sistem RCM yang berbeda.
3. Eddy Current Testing tidak merusak komponen yang diuji, sehingga dapat
digunakan untuk menguji komponen penting seperti mesin pesawat terbang
atau bagian dari sistem lainnya.
4. Eddy Current Testing dapat dilakukan dengan cepat dan efisien, sehingga dapat
digunakan untuk menguji banyak komponen dalam waktu singkat.
b. Kekurangan:
2. Eddy Current Testing dapat terganggu oleh medan elektromagnetik lain, seperti
medan elektromagnetik dari peralatan lain di sekitarnya. Hal ini dapat
mempengaruhi akurasi hasil pengujian.
5. Eddy Current Testing hanya efektif pada material yang konduktif, sehingga
tidak dapat digunakan untuk mendeteksi kecacatan pada material non-
konduktif. Hal ini dapat membatasi penggunaannya dalam beberapa aplikasi
RCM di mana material non-konduktif digunakan.
6. X-Ray Radiography
3. Penerapan sinar-X: Sinar-X diterapkan pada sampel yang akan diuji dan
dilewatkan melalui material.
5. Analisis gambar: Gambar radiografi dianalisis oleh ahli untuk mendeteksi cacat
atau kecacatan dalam material.
Setelah dilakukan analisis, hasil pengujian akan digunakan untuk menentukan
tindakan perbaikan yang diperlukan pada sistem atau komponen yang diuji. Dalam
program RCM, tindakan perbaikan dapat berupa perawatan preventif, perbaikan, atau
penggantian komponen yang rusak untuk memastikan sistem tetap beroperasi dengan
baik dan menghindari kerusakan yang lebih serius di masa depan.
X-Ray Radiography Testing memiliki beberapa jenis kelebihan dan
kekurangan, dengan sebagai berikut:
a. Kelebihan:
3. X-Ray Radiography Testing menghasilkan gambar visual yang jelas dari interior
material yang diuji. Hal ini memudahkan inspektur dalam mengevaluasi
keadaan material dan melakukan analisis lebih lanjut.