Anda di halaman 1dari 11

MODUL KETRAMPILAN KLINIK

BLOK 3.6

PEMERIKSAAN REFLEK FIOLOGIS DAN PATOLOGIS

Tim Penyusun

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2019
1. REFLEK FISIOLOGI DAN PATOLOGIS

Pemeriksaan Reflek Fisiologis

A. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir sesi, mahasiswa mampu :


1. Mengetahui definisi pemeriksaan reflek fisiologis.
2. Indikasi pemeriksaan reflek fisiologis.
3. melakukan prosedur pemerikdaan reflek fisiologis dengan baik dan benar.
4. menjelaskan parameter normal hasil pemeriksaan reflek fisiologis
5. melakukan interpretasi hasil pemeriksaan reflek fisiologis.

B. Tinjauan Pustaka

Reflek adalah jawaban terhadap suatu rangsang. Sedangkan reflek fisiologis adalah
mucle stretch reflexes sebagai jawaban atas perangsangan tendo, periosteum, tulang,
sendi, fasia, aponeurosis, kulit, semua impuls perseptif termasuk panca indera dimana
respon tersebut muncul pada orang normal. Semua gerakan yang bersifat reflektorik
merupakan suatu usaha tubuh untuk menyesuaikan diri bahkan membela diri. Gerakan
reflektorik dapat dilakukan oleh semua otot seran lintang.
Pemeriksaan reflek fisiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan
neurologi lainnya, dan terutama dilakukan pada kasus-kasus mudah lelah, sulit berjalan,
kelemahan/kelumpuhan, kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan trofi otot
anggota gerak, nyeri punggung/pinggang gangguan fungsi otonom.
Interpretasi pemeriksaan reflek fisiologis tidak hanya menentukan ada/tidaknya tapi
juga tingkatannya. Adapun kriteria penilaian hasil pemeriksaan reflek fisiologis adalah
sebagai berikut :
1. Positif Normal
2. Positif Meningkat
3. Positif Menurun
Suatu reflek dikatakan meningkat bila daerah perangsangan meluas, dan respon
gerak reflektorik meningkat dari keadaan normal.
Rangsangan yang diberikan harus cepat dan langsung, kerasnya rangsangan tidak
boleh melebihi batas sehinggajustru melukai pasien. Sifat reaksi setelah perangsangan
tergantung tonus otot sehingga otot yang diperiksa sebaiknya dalam keadaan sedikit
kontraksi, dan bila hendak dibandingkan dengan sisi kontralateralnya maka posisi
keduanya harus simetris.
C. Alat dan Bahan

Palu reflek terbuat dari karet

D. Prosedur Tindakan Pelaksanaan:

-
- Penentuan lokasi pengetukan yaitu tendon, periosteum, dan kulit
- Anggota gerak yang akan diketuk harus dalam keadaan santai
- Dibandingkan dengan sisi lainnyha dalam posisi yang simetris

REFLEK FISIOLOGIS DI EKSTREMITAS ATAS :


1. Reflek bisep :
a. Pasien duduk santai
b. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan ekstensi dan sedikit pronasi, lengan diletakkan di
atas lengan pemeriksa
c. Ibu jari pemeriksa diletakkan diatas tendo bisep, lalu pukullah ibu jari tadi dengan palu
reflek
d. Respon : fleksi ringan di siku.
2. Reflek trisep
a. Pasien duduk rileks
b. lengan pasien diletakkan di atas lengan pemeriksa
c. Pukullah tendo trisep melalui fosa olekrani
d. Respon : ekstensi lengan bawah di siku.

3. Reflek brakhioradialis :
a. Posisi pasien sama dengan pemeriksaan reflek bisep
b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius distal dengan palu reflek
c. Respon : muncul terakan menyentak pada lengan
4. Reflek periosteum radialis :
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit di pronasikan
b. Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis
c. Respon : fleksi lengan bawah dan supinasi lengan
5. Reflek periosteum ulnaris :
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada siku, sikap tangan antara supinasi dan pronasi
b. Ketukan pada periosteum os. Ulnaris.
c. Respon : pronasi tangan.
REFLEK FISIOLOGIS DINDING PERUT
Reflek dinding perut:
a. Kulit dinding perut digores dengan bagian tumpul palu reflek dengan arah dari
samping ke garis tengah
b. Respon : kontraksi dinding perut

REFLEK FISIOLOGIS EKSTREMITAS BAWAH :


1. Reflek patella :
a. Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai
b. Raba daerah kanan-kiri tendo untuk menentukan daerah yang tepat
c. Tangan pemeriksa memegang paha pasien
d. Ketuk tendo patela dengan palu reflek menggunakan tangan yang lain.
e. Respon : pemeriksa akan merasakan kontraksi otot kuadrisep, ekstensi
tungkai bawah.
2. Reflek Achilles
a. Penderita berbaring terlentang
b. Kaki yang akan diperiksa ditumpangkan pada os. Tibia kaki lainnya
c. 1 tangan pemeriksa memegang jari-jari kaki yang akan diperiksa, sedangkan tangan
yang lain mengetuk tendo achilles
d. Respon : plantarfleksi kaki
3. Reflek Plantar :
a. Telapak kaki pasien digores dengan ujung tumpul palu reflek.
b. Respon : plantar fleksi kaki dan fleksi semua jari kaki.

E. Daftar Pustaka :

1. Sidharta P. Tata Pemeriksaan Klinis dalan Neurologi. 4th ed. Jakarta : Dian Rakyat.
1999; 429-40.
2. Laboratorium Ketrampilan Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Skills Lab pendidikan ketrampilan keperawatan
program B semester I. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada. 2002; 28-38.
3. Neurologie examination Available at :
http://medinfo.ufl.edu/year1/bes/clist/neuro.html.Accessed 19th May, 2005.
Penilaian Ketrampilan Pemeriksaan Reflek Fisiologis
Nama :
NIM :
No. Aspek Yang Dinilai nilai
0 1 2
1. Beri salam pada pasien *
2. Memperkenalkan diri pada pasien
3. Menjelaskan pada pasien pemeriksaan yang akan
dilakukan dan tujuannya.*
4. Pemeriksaan bisep:
a. Pasien duduk santai
b. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan
ekstensi dan sedikit pronasi, lengan
diletakkan diatas lengan pemeriksa
c. Ibu jari pemeriksa diletakkan di atas tendo
bisep, lalu pukullah ibu jari tadi dengan palu
reflek.*
d. Respon : fleksi ringan disiku
5. Pemeriksaan Reflek Trisep :
a. Pasien duduk rileks
b. Lengan pasien diletakkan diatas lengan
pemeriksa
c. Pukullah tendo trisep melalui fosa olekrani
*
d. Respon : ekstensi lengan bawah di siku *
6. Pemeriksaan Reflek brachioradialis:
a. Posisi pasien sama dengan pemeriksaan reflek
bisep
b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius
distal dengan palu reflek *
c. Respon : muncul gerakan menyentak pada
tangan *
7. Pemeriksaan Reflek ulnaris :
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sikap
tangan antara supinasi dan pronasi
b. Ketukan pada periosteum os. Ulnaris *
c. Respon : pronasi tangan *
8. Pemeriksaan Reflek radialis :
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi
siku dan tangan sedikit di pronasikan
b. Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis *

c.
Respon : fleksi lengan bawah dan supinasi
lengan *
9. Pemeriksaan Reflek patella:
a. Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai
b. Raba daerah kanan-kiri tendo untuk
menentukan daerah yang tepat
c. Tangan pemeriksa memegang paha pasien
d. Ketuk tendo patela dengan palu reflek
menggunakan tangan yang lain *
e. Respon : pemeriksa akan merasakan kontraksi
otot kuadrisep, ekstensi tungkai bawah.*
10. Pemeriksaan Reflek Achilles :
a. Penderita berbaring terlentang
b. Kaki yang akan diperiksa ditumpangkan pada os.
Tibia kaki lainnya
c. 1 tangan pemeriksa memegang jari-jari kaki
yang akan diperiksa, sedangkan tangan yang lain
mengetuk tendo achilles
d. Respon : plantarfleksi kaki *
11. Pemeriksaan Reflek dinding perut:

a. Kulit dinding perut digores dengan bagian tumpul


palu reflek dengan arah dari samping ke garis tengah
b. Respon : kontraksi dinding perut *
12 Pemeriksaan Reflek Plantar :
a. Telapak kaki pasien digores dengan ujung tumpul
palu reflek

b. Respon : plantar fleksi kaki dan fleksi semua jari kaki.


*
Total Nilai

Keterangan:
0 = tidak dilakukan/disebut sama sekali
1 =dilakukan tapi kurang sempurna
2 =disebut/ dilakukan dengan sempurna

Nilai = Total skor (…….) x 100 %


64
Purwokerto, ……………2015
Evaluator

…………………………………
2. REFLEK PATOLOGIS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan reflek patologis.

TINJAUAN PUSTAKA

Secara umum reflek adalah respon motorik spesifik akibat rangsang sensorik spesifik. Ada 3
unsur yang berperan yaitu jaras aferen, bussur sentral, dan jaras eferen.
Perubahan ketiga komponen tersebut akan mengakibatkan perubahan dalam
kualitas maupun kuantitas dari reflek. Intergritas dari arcus reflek akan terganggu jika
trdapat malfungsi dari organ reseptor,nercus sensorik, ganglion radiks posteior, gray
matter medula spinal, radik anterior, motor end plate, atau organ efektor.
Pengetahuan tentang reflek dapat dugunakan untuk menentukan jenis kerusakan
yang terjadi pada sistem persyarafan. Ada beberapa pembagian tentang reflek :
1. Brainstem reflek
2. Deep reflek / reflek tendon
3. Superficial reflek /skin reflek
4. Abnormal reflek / patologis
ada juga yang menambahkan reflek-reflek primitif.

Ada 5 gradasi dari kekuatan reflek :


0 : absent
1 : minimal tetapi ada
2 : normal
3 : hiperativity
4 : hiperactivity with clonus

Ada beberapa prinsip umum mengenai reflek :


1. Lesi UMN cenderung akan mengakibatkan peningkatan reflek, kecuali :
a. stadium akut
b. reflek abdominal / dinding perut dan reflek kremaster akan menurun baik lesi UMN
atau LMN
2. Reflek tidak akan dipengaruhi pada lesi CNS yang mengenai sistem sensorik, cerebelar,
atau ganglia basalis
3. Setelah stadium akut umumnya lesi cereblar lebih cepat menimbulkan reflek yang
meningkat dari pada lesi sppinal.
4. Sdanya asimetri reflek bila disertai tanda-tanda lain berupa defisit mototrik dan
sensorik pada satu sisi, maka pada satu sisi yang mengalami defisit motorik atau
sensorik tersebut adalah abnormal /patologi
5. Reflek kornea tidak dipengaruhi oleh lesi UMN
Pembagian reflek
1. reflek braistem / reflek saraf otak
- reflek pupil
- refelk konsensual pupil
- cornela reflek
- jaw reflek
- gag reflek, dll
2. deep reflek / tendon
- biceps
- triceps
- patela
- ankle jerk
- dll
3. reflek superficial
- dinding perut
- cremaster
- anal
- dll
4. reflek primitif
- snouting
- palmo mental
- glabela
- dll
5. reflek abnormal/ patologi /
- babinsky
- hoffmann
- gordon
- dll

Berikut akan disampaikan reflek yang terkait dengan reflek patologik dan reflek primitif.
1. Reflek hoffmann tromer
Tangan pasien ditumpu oleh tangan pemeriksa, kemusian ujung jari tangan pemeriksa
yang lain disentilkan ke ujung jari tengah tangan penderita. Kita lihat respon jari tangan
penderita, yaitu fleksi jari-jari yang lain, aduksi dari ibu jari.
Reflek positif bilateral bisa dijumpai pada 25 % orang normal, sedangkan unilateral
hoffmann indikasi untuk suatu lesi UMN .

2. Grasping reflek
Gores palmar penderita dengan telunjuk jari pemeriksa diantara ibujari dan telunjuk
penderita. Maka timbul genggaman dari jari pendeirta, menjepit jari pemeriksa. Jika
reflek ini ada maka penderuta tidak dapat membebaskan jari pemeriksa.
Normal masih terdapat pada anak kecil. jika positif ada pada dewasa, maka
kemungkinan terdapat lesi di area premotorik cortex.
3. Reflek palmomental
Garukan pada telapak tangan pasien menyebabkan kontraksi muskulus mentali
ipsilateral. Reflek patologis ini timbul akibat kerusakan lesi UMN di atas inti saraf VII
kontralateral.
4. Reflek snouting / menyusu
o Ketukan hammer pada tendo insertio m. Orbicularis oris, maka akan menimbulkan
reflek menyusu.
o Menggaruk bi bir dengan tingue spatel maka akn timbul reflek menyusu.
Normal pada bayi, jika positif pada dewasa menandakan lesi UMN bilateral.
5. Reflek Glabella
Ketukkan tangan pemeriksa ke daerah glabella pasien. Hasil positif jika pasien
berkedip beberapa kali.
6. Reflek Babinski
Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi lateral
menuju medial (arah ibu jari kaki), orang noramla akan memberikan respon fleksi jari-
jari kaki, abduksi jempol kaki dan penarikan tungkai. Pada lesi UMN maka akan timbul
respon jempol kaki akan dorsofleksi, sedangkan jari-jari lain akan menyebar atau
membuka.
Normal pada bayi masih ada.
7. Reflek Oppenheim
Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan tuilang tibia dari atas ke bawah,
dengan kedua jari telunjuk dan tengah., jika posistidf maka akan timbul reflek seperti
babinski
8. Reflek gordon
Lakukan goresan / memencet otot gastrocnemius . jika posistif maka akan timbul reflek
seperti babinski
9. Reflek schaefer
Lakukan pemencetan pada tendo achiles. Jika positif maka akan timbul reflek
seperti babinski
10. Reflek chaddock
Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar telapak kaki, dari
tumit ke depan. Jika posistif maka akan timbul reflek seperti babinski
11. Reflek Rossolimo
Pukulkan hammer reflek pada dorsal kaki pada tulang cuboid. Reflek akan terjadi
fleksi jari-jari kaki.
12. Reflek Mendel-Bacctrerew
Pukulan telapak kaki bagian depan akan memberikan respon fleksi jari-jari kaki
PENILAIAN KETRAMPILAN PEMERIKSAAN REFLEK PATOLOGIS
Nama :
NIM:
No Aspek yang dinilai Skor
0 1 2
1 Siapkan alat
2 Jelaskan tujuan
3 Melakukan pemeriksaan Reflek hoffmann
tromner
4 Melakukan pemeriksaan Grasping reflek
5 Melakukan pemeriksaan Reflek
palmomental
6 Melakukan pemeriksaan Reflek snouting /
menyusu
7 Melakukan pemeriksaan Reflek glabella

8 Melakukan pemeriksaan Reflek Babinski


9 Melakukan pemeriksaan Reflek Oppenheim
10 Melakukan pemeriksaan Reflek gordon
11 Melakukan pemeriksaanReflek schaefer
12 Melakukan pemeriksaan Reflek chaddock
13 Melakukan pemeriksaan Reflek Rossolimo
14 Melakukan pemeriksaan Reflek Mendel-
Bacctrerew
15 Rapikan alat
16 Cuci tangan
17 Dokumentasikan
TOTAL NILAI
Keterangan:
0 = tidak dilakukan/disebut sama sekali
1 =dilakukan tapi kurang sempurna
2 =disebut/ dilakukan dengan sempurna

Nilai = Total skor (…….) x 100 %


34
Purwokerto, ……………2019
Evaluator
…………………………………

Anda mungkin juga menyukai