Materi Fisiologis & Patologis
Materi Fisiologis & Patologis
BLOK 3.6
Tim Penyusun
A. Tujuan Pembelajaran
B. Tinjauan Pustaka
Reflek adalah jawaban terhadap suatu rangsang. Sedangkan reflek fisiologis adalah
mucle stretch reflexes sebagai jawaban atas perangsangan tendo, periosteum, tulang,
sendi, fasia, aponeurosis, kulit, semua impuls perseptif termasuk panca indera dimana
respon tersebut muncul pada orang normal. Semua gerakan yang bersifat reflektorik
merupakan suatu usaha tubuh untuk menyesuaikan diri bahkan membela diri. Gerakan
reflektorik dapat dilakukan oleh semua otot seran lintang.
Pemeriksaan reflek fisiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan
neurologi lainnya, dan terutama dilakukan pada kasus-kasus mudah lelah, sulit berjalan,
kelemahan/kelumpuhan, kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan trofi otot
anggota gerak, nyeri punggung/pinggang gangguan fungsi otonom.
Interpretasi pemeriksaan reflek fisiologis tidak hanya menentukan ada/tidaknya tapi
juga tingkatannya. Adapun kriteria penilaian hasil pemeriksaan reflek fisiologis adalah
sebagai berikut :
1. Positif Normal
2. Positif Meningkat
3. Positif Menurun
Suatu reflek dikatakan meningkat bila daerah perangsangan meluas, dan respon
gerak reflektorik meningkat dari keadaan normal.
Rangsangan yang diberikan harus cepat dan langsung, kerasnya rangsangan tidak
boleh melebihi batas sehinggajustru melukai pasien. Sifat reaksi setelah perangsangan
tergantung tonus otot sehingga otot yang diperiksa sebaiknya dalam keadaan sedikit
kontraksi, dan bila hendak dibandingkan dengan sisi kontralateralnya maka posisi
keduanya harus simetris.
C. Alat dan Bahan
-
- Penentuan lokasi pengetukan yaitu tendon, periosteum, dan kulit
- Anggota gerak yang akan diketuk harus dalam keadaan santai
- Dibandingkan dengan sisi lainnyha dalam posisi yang simetris
3. Reflek brakhioradialis :
a. Posisi pasien sama dengan pemeriksaan reflek bisep
b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius distal dengan palu reflek
c. Respon : muncul terakan menyentak pada lengan
4. Reflek periosteum radialis :
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit di pronasikan
b. Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis
c. Respon : fleksi lengan bawah dan supinasi lengan
5. Reflek periosteum ulnaris :
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada siku, sikap tangan antara supinasi dan pronasi
b. Ketukan pada periosteum os. Ulnaris.
c. Respon : pronasi tangan.
REFLEK FISIOLOGIS DINDING PERUT
Reflek dinding perut:
a. Kulit dinding perut digores dengan bagian tumpul palu reflek dengan arah dari
samping ke garis tengah
b. Respon : kontraksi dinding perut
E. Daftar Pustaka :
1. Sidharta P. Tata Pemeriksaan Klinis dalan Neurologi. 4th ed. Jakarta : Dian Rakyat.
1999; 429-40.
2. Laboratorium Ketrampilan Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Skills Lab pendidikan ketrampilan keperawatan
program B semester I. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada. 2002; 28-38.
3. Neurologie examination Available at :
http://medinfo.ufl.edu/year1/bes/clist/neuro.html.Accessed 19th May, 2005.
Penilaian Ketrampilan Pemeriksaan Reflek Fisiologis
Nama :
NIM :
No. Aspek Yang Dinilai nilai
0 1 2
1. Beri salam pada pasien *
2. Memperkenalkan diri pada pasien
3. Menjelaskan pada pasien pemeriksaan yang akan
dilakukan dan tujuannya.*
4. Pemeriksaan bisep:
a. Pasien duduk santai
b. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan
ekstensi dan sedikit pronasi, lengan
diletakkan diatas lengan pemeriksa
c. Ibu jari pemeriksa diletakkan di atas tendo
bisep, lalu pukullah ibu jari tadi dengan palu
reflek.*
d. Respon : fleksi ringan disiku
5. Pemeriksaan Reflek Trisep :
a. Pasien duduk rileks
b. Lengan pasien diletakkan diatas lengan
pemeriksa
c. Pukullah tendo trisep melalui fosa olekrani
*
d. Respon : ekstensi lengan bawah di siku *
6. Pemeriksaan Reflek brachioradialis:
a. Posisi pasien sama dengan pemeriksaan reflek
bisep
b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius
distal dengan palu reflek *
c. Respon : muncul gerakan menyentak pada
tangan *
7. Pemeriksaan Reflek ulnaris :
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sikap
tangan antara supinasi dan pronasi
b. Ketukan pada periosteum os. Ulnaris *
c. Respon : pronasi tangan *
8. Pemeriksaan Reflek radialis :
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi
siku dan tangan sedikit di pronasikan
b. Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis *
c.
Respon : fleksi lengan bawah dan supinasi
lengan *
9. Pemeriksaan Reflek patella:
a. Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai
b. Raba daerah kanan-kiri tendo untuk
menentukan daerah yang tepat
c. Tangan pemeriksa memegang paha pasien
d. Ketuk tendo patela dengan palu reflek
menggunakan tangan yang lain *
e. Respon : pemeriksa akan merasakan kontraksi
otot kuadrisep, ekstensi tungkai bawah.*
10. Pemeriksaan Reflek Achilles :
a. Penderita berbaring terlentang
b. Kaki yang akan diperiksa ditumpangkan pada os.
Tibia kaki lainnya
c. 1 tangan pemeriksa memegang jari-jari kaki
yang akan diperiksa, sedangkan tangan yang lain
mengetuk tendo achilles
d. Respon : plantarfleksi kaki *
11. Pemeriksaan Reflek dinding perut:
Keterangan:
0 = tidak dilakukan/disebut sama sekali
1 =dilakukan tapi kurang sempurna
2 =disebut/ dilakukan dengan sempurna
…………………………………
2. REFLEK PATOLOGIS
TUJUAN PEMBELAJARAN
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum reflek adalah respon motorik spesifik akibat rangsang sensorik spesifik. Ada 3
unsur yang berperan yaitu jaras aferen, bussur sentral, dan jaras eferen.
Perubahan ketiga komponen tersebut akan mengakibatkan perubahan dalam
kualitas maupun kuantitas dari reflek. Intergritas dari arcus reflek akan terganggu jika
trdapat malfungsi dari organ reseptor,nercus sensorik, ganglion radiks posteior, gray
matter medula spinal, radik anterior, motor end plate, atau organ efektor.
Pengetahuan tentang reflek dapat dugunakan untuk menentukan jenis kerusakan
yang terjadi pada sistem persyarafan. Ada beberapa pembagian tentang reflek :
1. Brainstem reflek
2. Deep reflek / reflek tendon
3. Superficial reflek /skin reflek
4. Abnormal reflek / patologis
ada juga yang menambahkan reflek-reflek primitif.
Berikut akan disampaikan reflek yang terkait dengan reflek patologik dan reflek primitif.
1. Reflek hoffmann tromer
Tangan pasien ditumpu oleh tangan pemeriksa, kemusian ujung jari tangan pemeriksa
yang lain disentilkan ke ujung jari tengah tangan penderita. Kita lihat respon jari tangan
penderita, yaitu fleksi jari-jari yang lain, aduksi dari ibu jari.
Reflek positif bilateral bisa dijumpai pada 25 % orang normal, sedangkan unilateral
hoffmann indikasi untuk suatu lesi UMN .
2. Grasping reflek
Gores palmar penderita dengan telunjuk jari pemeriksa diantara ibujari dan telunjuk
penderita. Maka timbul genggaman dari jari pendeirta, menjepit jari pemeriksa. Jika
reflek ini ada maka penderuta tidak dapat membebaskan jari pemeriksa.
Normal masih terdapat pada anak kecil. jika positif ada pada dewasa, maka
kemungkinan terdapat lesi di area premotorik cortex.
3. Reflek palmomental
Garukan pada telapak tangan pasien menyebabkan kontraksi muskulus mentali
ipsilateral. Reflek patologis ini timbul akibat kerusakan lesi UMN di atas inti saraf VII
kontralateral.
4. Reflek snouting / menyusu
o Ketukan hammer pada tendo insertio m. Orbicularis oris, maka akan menimbulkan
reflek menyusu.
o Menggaruk bi bir dengan tingue spatel maka akn timbul reflek menyusu.
Normal pada bayi, jika positif pada dewasa menandakan lesi UMN bilateral.
5. Reflek Glabella
Ketukkan tangan pemeriksa ke daerah glabella pasien. Hasil positif jika pasien
berkedip beberapa kali.
6. Reflek Babinski
Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi lateral
menuju medial (arah ibu jari kaki), orang noramla akan memberikan respon fleksi jari-
jari kaki, abduksi jempol kaki dan penarikan tungkai. Pada lesi UMN maka akan timbul
respon jempol kaki akan dorsofleksi, sedangkan jari-jari lain akan menyebar atau
membuka.
Normal pada bayi masih ada.
7. Reflek Oppenheim
Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan tuilang tibia dari atas ke bawah,
dengan kedua jari telunjuk dan tengah., jika posistidf maka akan timbul reflek seperti
babinski
8. Reflek gordon
Lakukan goresan / memencet otot gastrocnemius . jika posistif maka akan timbul reflek
seperti babinski
9. Reflek schaefer
Lakukan pemencetan pada tendo achiles. Jika positif maka akan timbul reflek
seperti babinski
10. Reflek chaddock
Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar telapak kaki, dari
tumit ke depan. Jika posistif maka akan timbul reflek seperti babinski
11. Reflek Rossolimo
Pukulkan hammer reflek pada dorsal kaki pada tulang cuboid. Reflek akan terjadi
fleksi jari-jari kaki.
12. Reflek Mendel-Bacctrerew
Pukulan telapak kaki bagian depan akan memberikan respon fleksi jari-jari kaki
PENILAIAN KETRAMPILAN PEMERIKSAAN REFLEK PATOLOGIS
Nama :
NIM:
No Aspek yang dinilai Skor
0 1 2
1 Siapkan alat
2 Jelaskan tujuan
3 Melakukan pemeriksaan Reflek hoffmann
tromner
4 Melakukan pemeriksaan Grasping reflek
5 Melakukan pemeriksaan Reflek
palmomental
6 Melakukan pemeriksaan Reflek snouting /
menyusu
7 Melakukan pemeriksaan Reflek glabella