Konsep jam pelajaran|
Alur
Buku kerja, tugas 1
Pelaksanaan
Dorongan
Diskusi
Buku kerja, tugas 2
Diskusi
Buku kerja, tugas 2
Diskusi q.
‘Anak-anak mengerjakan tugas 1 secara individu. — Kemudian seorang
anak membacakan doa “Bapa Kami" dengan urutan yang benar.
Kalian pasti mengenal doa “Bapa Kami” dari kebaktian.
‘Sidang jemaat memanjatkan doa tersebut sebagai pendahuluan
perayaan Perjamuan Kudus.
‘Doa ini kita panjatkan, sebagaimana ditulis Alkitab (teks Luther dari
tahun 1912),
Doa “Bapa Kami" adalah satu-satunya doa, yang secara teratur kita
panjatkan bersama-sama di dalam kebaktian-kebaktian dan yang
‘memiliki suatu teks yang telah diberikan sebelumnya. Doa-doa yang
lain kita rumuskan dengan bebas. Isinya berasal dari kebutuhan-
kebutuhan kita dan situasi, di mana kita berada.
‘Anak-anak mengamati gambar dan mengungkapkan pendapatnya.
1B Anak perempuan dalam keluarga ini sedang berdoa.
1 Anak laki-lak’ itu tidak konsentrasi. Kelihatannya dia ikut berdoa,
tetapi ia sedang memikirkan permainan sepak bola.
Di dalam gelembung bicara diceritakan kembali awal doa. Di dalam
kerja dengan partner atau kelompok, doa di dalam gelembung bicara
tersebut dilengkapi dengan ungkapan-ungkapan pendek. Kemudian
anak-anak membacakan hasil-hasil mereka. Dengan bantuan contoh
kita membahas, apa isi doa-doa kita.
kita mengawali doa kita dengan sapaan kepada Allah. Hal itu dapat
diucapkan misalnya sebagai berikut:
"Allah yang Mahakasih”,
la “Bapa surgawi",
| “Allah yang setia, dan yang mahakasin”,Papan tulis
= “Allah yang mahabaik”,
Doa-doa kita terdiri dari...
‘i penyembahan,
Kita berdoa kepada Allah di dalam kesadaran akan keagungan dan
kemahakuasaan-Nya. Kita memuji dan memuja Dia, yang telah
menciptakan dan menguasai segala sesuatu di tangan-Nya.
St ucap syukur,
Kita tidak ingin lupa bersyukur, karena Allah yang mahakasih telah
memilih kita menjadi anak-anak-Nya, senantiasa menolong dan
‘molindungi kita
permohonan,
Kita dapat mohon segala sesuatu kepada Bapa surgawi kita: untuk.
kekuatan, kesukaan, kedamaian dan kesehatan. Kita juga boleh
menyampaikan kekuatiran-kekuatiran kita. Permohonan kita yang
terbesar adalah: “Tuhan Yesus, datanglah!
syataat (perantara).
Kita tidak hanya berdoa untuk dir kita saja, melainkan juga untuk
orang lain. Adalah penting untuk setiap hari mohon perlindungan dan
berkat bagi semua anak Allah. Secara khusus kita mengingat para
pembawa berkat kita, mereka yang sakit, cacat, kekurangan, sedang
mencari pertolongan dan lemah. Kita juga berdoa untuk kelepasan
jiwa-jiwa yang di alam barzah.
Pada papan tulis kita menyimpulkan:Buku kerja
Alkitab
Diskusi
Dorongan
‘Anak-anak menyalin teks yang di papan tulis ke dalam buku kerja.
Kemudian seorang anak membacakan nas berikut, dan bersama
dengan anak-anak kita membicarakan, apa yang penting pada saat
berdoa:
Matius
“Lagi pula jika berdoa janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaen
jerang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena
banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.”
Dengan itu Tuhan Yesus ingin mengatakan kepada kita, bahwa
WW doa-doa kita hendaknya datang dari hati,
i berdoa tidak boleh dijadikan sebagai formalitas saja,
i tidaklah menentukan, apakah kita berdoa lama atau menemukan
kata-kata yang indah, melainkan bahwa kita percaya, apa yang kita,
doakan,
Bagaimanakah kita berdoa?
Kita berdoa
{8di dalam kesadaran, bahwa kita berbicara dengan Allah, Sang
Pencipta yang mahakuasa,
™ berkonsentrasi, bila kita bercioa sendiri atau ikut berdoa,
Bila suatu doa tanpa dipikir terlobih dulu atau secara dangkal
dipanjatkan, maka tidak dapat terjadi hubungan dengan Allah yang
mahakasih,
Bila orang lain berdoa dan kita ikut berdoa ~ misalnya di dalam
kebaitian atau keluarga -, maka kita dalam hati mengikuti setiap
kata, seolah-olah kita sendiri yang berkata-kata,
‘bila mungkin sambil berlutut,
Berlutut pada saat bercoa adalah suatu tanda sikap rendah hat kita,
di hadirat Allah.
| dengan mata tertutup dan tangan dilipat.
Dengan demikian kita tidak terganggu dengan penglihatan di
sekeliing dan kita dapat berkonsentrasi dengan lebih baik lagi
23Kesimpulan
Dorongan
Dorongan
Kemudian anak-anak menyebutkan kesempatan-kesempatan di mana
mereka berdoa selain pada waktu kebaktian:
pada pagi dan malam hari,
Kita menyuruh anak-anak bercerita, siapakah yang memanjatkan doa
pagi atau malam hari di dalam keluarga mereka dan pikiran-pikiran
apakah yang dinyatakan di dalam doa pada awal dan akhir hari.
8 pada meja makan,
Bahwa kita memiliki makanan, bukanlah sesuatu yang otomatis. Oleh
sebab itu kita bersyukur kepada Allah yang mahakasih dan mohon,
agar la berkenan memberkati makanan tersebut dan menjadikan
Kesehatan dan kekuatan kita.
bila kita memiliki kebutuhan, untuk berdoa kepada Allah,
Kita dapat mohon kepada Allah dengan segala permohonan
pribadi.
di dalam keadaan-keadaan darurat.
Ada situasi-situasi, di mana kita berdoa kepada Bapa surgawi
dengan singkat mohon pertolongan.
“Apakah engkau benar-benar berdoa, ketika engkau berdoa?” (Rasu!
Kepala Schmidt)
‘Anak-anak menjelaskan pernyataan ini.
Kita mengakhiri doa-doa kita dengan kata “Amin”. - Apakah arti amin
yang sesungguhnya?
Amin adalah satu kata dari bahasa Ibrani dan artinya: “Jadilah
‘demikian, pasti.” Kata tersebut juga berarti kebenaran atau kesetiaan.
Di dalam hubungannya dengan doa-doa kita itu berarti: “Semoga doa
Ini benar-benar dikabulkan.” Amin tersebut menguatkan, apa yang
telah dikatakan, Barangsiapa mengatakan amin, menyatakan, bahwa ia
‘setuju dengan isi doa tersebut dan mendukung sepenuhnya.
[Saran: Bila suasananya memungkinkan, doa penutup
ppelajaran ini hendaknya dilaksanakan oleh guru Pelajaran
‘Agama bersama anak-anak dengan berlutut. Bila mungkin, di
depan mezbah]Catatan-catatan
2s