Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Patient Safety

Dosen Pengampu :
Ns. Desty Lismayanti, M.Kep

Disusun Oleh :

1. Aditia Rahmat Hidayat : 230271048


2. M. Sultan Rafli Perdana Pane : 230271057
3. Mutiara Salsabila : 230171059
4. Najwa Ainun Nabilla : 230271060

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SEHATI INDONESIA

2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah ini berjudul “Konsep Mikrobologi dan Parasitologi”. Penyusunan


makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Patient
Safety Tahun Akademik 2024.

Kami (penyusun) menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna baik materi maupun teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Karawang, 09 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Latar Belakang................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................

1.3 Tujuan.............................................................................................

1.4 Manfaat...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

2.1 Mikrobiologi dan Parasitologi........................................................

2.2 Reproduksi, Siklus Hidup Mikrobiologi, Cara Berkembangbiak dan


Penularan Parasitologi...................................................................

2.3 Klasifikasi Mikrobiologi dan Jenis Klasifikasi Parasitologi...........

BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang


berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
melainkan harus menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat
kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba
ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada
berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan,
lingkungan hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).

Parasitologi merupakan Ilmu yang mempelajari parasit – organisme


yang hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh
penumpang lebih kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai
agent.

Bakteri adalah nama sekelompok mikroorganisme yang termasuk


prokariotik yang bersel satu, berkembang biak dengan membelah diri dan
bahan-bahan genetiknya tidak terbungkus dalam membran inti. Pada
umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil, kecuali beberapa spesies tertentu
yang mempunyai pigmen fotosintesis. Oleh karena itu, ada bakteri yang
hidupnya heterotrof dan ada juga bakteri yang hidup autotrof. Bakteri
heterotrof dapat dibedakan menjadi bakteri yang hidup sebagai parasit dan
saprofit, Sedangkan bakteri autotrof dapat dibedakan berdasarkan atas sumber
energi yang digunakan untuk mensintetis makanannya menjadi bakteri
fotoautotrof dan kemoautotrof. Bakteri dapat hidup dimana saja, ada yang
merugikan manusia, hewan maupun tumbuhan. Namun demikian ada juga
bakteri yang menguntungkan bagi umat manusia.
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agent penyebab infeksi
dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat
dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif
sederhana : tanpa nukleus / inti sel, kerangka sel, dan organelorganel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan
antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. Bakteri dapat
ditemukan di hampir semua tempat seperti di tanah, air, udara, dalam
simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen),
bahkan dalam tubuh manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Mikrobiologi dan Parasitologi ?


2. Bagaimana Reproduksi, Siklus Hidup Mikrobiologi, Cara
Berkembangbiak dan Penularan Parasitologi ?
3. Apa Saja Klasifikasi Mikrobiologi dan Jenis, dan Klasifikasi Parasitologi ?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Mikrobiologi dan Parasitologi


2. Untuk Mengetahui Reproduksi, Siklus Hidup Mikrobiologi, Cara
Berkembangbiak dan Penularan Parasitologi
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Mikrobiologi dan Jenis, dan Klasifikasi
Parasitologi

1.4 Manfaat

1. Mampu Memahami Pengertian Mikrobiologi dan Parasitologi


2. Mampu Memahami Reproduksi, Siklus Hidup Mikrobiologi, Cara
Berkembangbiak dan Penularan Parasitologi
3. Mampu Memahami Klasifikasi Mikrobiologi dan Jenis, dan Klasifikasi
Parasitologi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikrobiologi dan Parasitologi

2.1.1 Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang


mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua
makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya
bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering
juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat
dianggap sebagai makhluk hidup. Mikroorganisme dapat berkembang
biak secara alami atau dengan campuran tangan manusia.
Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui
pertumbuhan menggunakan media.

Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi


bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat
menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum
rabies Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama
dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya
bidang penting lain: biokimia. Penerapan mikrobiologi pada masa kini
masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain
karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian,
ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.
Mikroorganisme berukuran kecil yang merupakan jasad hidup yang
dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang dapat berperan sebagai kawan maupun lawan.
2.1.2 Parasitologi

Kata parasitos berarti jasad yang mengambil makanan, dan logos


berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang
mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di
dalam atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan
sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut. Parasitologi
merupakan binatang (beda dengan mikrobiologi) mengandung protein
tinggi, selalu mengakibatkan alergi, tubuh lebih kompleks, mulai bersel
tunggal sampai sel banyak, masuk tubuh manusia dengan berbagai cara :
oral, kutan, inhalasi, seksual, darah, plasenta.

Beberapa istilah penting yang perlu diketahui, antara lain :

1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme


yang bersifat permanen dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa
jenis simbiose, yaitu :
a. Simbiose mutualisme, yaitu simbiose yang saling
menguntungkan bagi kedua jenis organisme tersebut.
b. Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu pihak
mendapat keuntungan sedangkan yang lain tidak dirugikan.
c. Simbiose parasitisme, yaitu simbiose dimana satu jenis
mendapatkan makanan dan keuntungan, sedangkan yang lain
dirugikan bahkan dibunuh.
d. Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak
dapat hidup tanpa hospes.
e. Simbiose fakultatif, yaitu simbiose dimana parasitnya dapat
hidup walaupun tanpa hospes.
f. Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya
dapat hidup pada satu spesies hospes.
g. Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi lebih dari
satu spesies.
h. Simbiose parasit permanen, yaitu bnetuk simbiose dimana
parasitnya selama hidupnya tetap pada hospesnya.
i. Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana parasit
pada hospesnya hanya sewaktu-waktu.

2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme


yang dihinggapi parasit. Dikenal ada beberapa jenis hospes,yaitu :
a. Hospes defenitif, yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam
stadium dewasa di dalam tubuh hospes terjadi
perkembangbiakan secara seksual.
b. Hospes paratenik, yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat
dalam stadium larva dan tidak dapat berkembang menjadi
stadium dewasa dan tidak terjadi perkembangbiakan parasit
secara seksual dan parasit ini dapat ditularkan kepada hospes
defenitif karena parasit dalam stadium ini merupakan stadium
infektif.
c. Hospes intermediate (perantara), yaitu hospes dimana parasit di
dalamnya menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada
hospes/manusia yang lain.
d. Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit yang
sama dengan parasit manusia dan dapat menjadi sumber infeksi
bagi manusia.
e. Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-
satuny spesies yang dapatmenjadi tuan rumah dari parasite
dewasa.
f. Hospes alternatif, yaitu hospes utama yang mengandung parasit
namun ada spesies lain yang dapat sebagai hospes yang
mengandung parasite dewasa.
g. Hospes insidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan
dapat mengandung parasit dewasa, padahal hospes yang
sesungguhnya adalah spesies lain.
3. Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi
perkembangbiakan dari parasit, dan parasit itu dapat ditularkan
kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang berperan sebagai
vektor adalah serangga.

2.2 Reproduksi, Siklus Hidup Mikrobiologi, Cara Berkembangbiak dan


Penularan Parasitologi

2.2.1 Reproduksi dan Siklus Hidup Mikrobiologi

1. Pembelahan
Umumnya bakteri berkembang biak dengan amitosis dengan
pembelahan menjadi 2 bagian (binary division). Waktu diantara
pembelahan disebut generation time dan ini berlainan untuk tiap
jenis kuman, bervariasi antara 20 menit sampai 15 jam. Sebagai
contoh mycobacterium tuberculosis mempunyai generation time 15
jam.
2. Pembentukan Tunas Atau Cabang
Kuman membentuk tunas, tunas akan melepaskan diri dan
membentuk kuman baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang
didahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi cabang
dan akhirnya melepaskan diri. Dapat dijumpai pada kuman dari
family Sreptomycetaceae.
3. Pembentukan Filamen
Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang,
filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk
ke dalam filament. Filament terputus-putus menjadi beberapa
bagian. Tiap bagian membentuk kuman baru. Dijumpai terutama
dalam keadaan abnormal, misalnya bila kuman Haemophilus
influenza dibiakan pada pembenihan yang basah
4. Reproduksi Secara Seksual
Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan
DNA yang datang dari dua individu ke dalam satu sel. Pada
eukariota, proses seksual secara meiosis dan fertilisasi
mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan
tetapi, jenis kelamin yang ada pada ekuariota tidak terdapat pada
prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada
proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang
dari individu-individu yang berbeda. Proses-proses ini adalah
pembelahan transformasi, transduksi dan konjugasi.

2.2.2 Cara Berkembangbiak dan Penularan Parasitologi

1. Cara Perkembang Biakannya


a. Tanpa perkawinan : membelah
b. Dengan perkawinan : sperma + ovum
2. Cara Infestasi Ke Tubuh
a. Langsung : Parasit langsung masuk tubuh seperti amuba
b. Tak langsung :
- Dengan vector binatang lain yang menjadi kendaraan masuk,
- Parasit menginfeksi binatang sakit menular ke manusia
(penyakit bersumber binatang misalkan. Pes)
2.3 Klasifikasi Mikrobiologi dan Jenis Klasifikasi Parasitologi

2.3.1 Klasifikasi Enterobacter (Mikrobiologi)

1. Kingdom : Bakteri
2. Divisi : Proteobacteria
3. Class : Gammaproteobacteria
4. Ordo : Enterobacteriales
5. Family : Enterobactericea
6. Genus : Enterobacter
7. Spesies : Aerogenes Enterobacter, E. amnigenus, E.
asburiae,
E. cancerogenus, E. cloacae, E. cowanii, E.
dissolvens, E. gergoviae, E. hormaechei, E.
intermedius, E. kobei, E. nimipressuralis; E.
pyrinus , E. sakazakii,

2.3.2 Jenis dan Klasifikasi Parasit

1. Berdasarkan sifat parasit


a. Parasit fakultatif
Parsit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme
hidup bebas, tetapi karena kondisi tertentu mengharuskan
organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga sifat hidup
keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh lalat-lalat
seperti Sarcophaga, Chrysomyia, Caelophora dan lain-lainnya
yang termasuk keluarga Calliphorinae.
b. Parasit obligat
Prasit obligat adalah semua organisme yang untuk kelangsungan
hidup dan eksistensinya mutlak memerlukan hospes. Semua
organisme yang patogen merupakan parasit obligat.
c. Parasit insidentil atau parasit sporadis
Parasit insidentil atau parasit sporadic adalah suatu parasit yang
karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya.
Contoh parasit insidentil: Dipylidium caninum. Parasit ini
adalah cacing pita pada anjing yang dikenal dengan cacing pita
biji ketimun, tetapi karena kebetulan atau karena suatu
“kecelakaan” terdapat pada manusia.
d. Parasit eratika
Parasit eratika merupakan parasit yang terdapat pada hospes
yang wajar tetapi lokasinya pada daerah yang tidak sewajarnya.
Contoh parasit eratika : Ascaris lurnbricoides.
e. Parasit spuriosa
Parasit spuriosa, istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk
menyatakan parasit salah duga. Hal ini terjadi pada saat
diagnosa pasca mati, misalny karena sebelum mati anjing makan
tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia expansa,
maka pada pemeriksaan pasca mati bisa saja anjing didiagnosa
terinfestasi cacing Moniezia expansa.
2. Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya
a. Parasit temporer atau parasit non periodik.
Organisme yang sebagian waktu hidupnya harus hidup sebagai
parasit sedang sisa hidupnya sebagai organisme hidup bebas.
Contoh-contoh dari parasit temporer : Nyamuk Anopheles.
b. Parasit stasioner.
Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium
perkembangannya atau selama hidupnya selalu kontak dengan
hospesnya.
3. Berdasarkan jumlah hospesnya
a. Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa.
Parasit holoksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya
hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai hospes.
Contoh-contoh parasit holoksenosa Eimeria tenella.
b. Parasit heteroksenosa.
Parasit heteroksenosa adalah parasit yang dalam siklus
hidupnya membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai
hospesnya. Contoh-contoh parasit heteroksenosa : Babesia
motasi.
4. Berdasarkan lokasi atau predileksinya
a. Ektoparasit atau ektozoa.
Ektoparasit adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya
pada permukaan tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada
kulit yang masih mempunyai hubungan bebas dengan dunia
luar.
b. Endoparasit atau entoparasit atau entozoon.
Endoparasit adalah parasit-parasit yang berlokasi didalam
jaringan tubuh hospesnya kecuali yang hidup dipermukaan
tubuh dan di dalam liang-liang kulit. Contoh-contoh
endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.
5. Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes
a. Parasit patogen.
Parasit-parasit seperti Plasmodium falciparum, Theileria parva,
Trypanosoma evans, Babesia bigemina dan Leishmania
donovani dapat digolongkan parasit yang berefek patogen
terhadap hospesnya.
b. Kurang patogen.
Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang
Fasciola giganlica kurang patogen bagi sapi. Haemonchus
contortus dan cacing kait Bunostomum termasuk dapat
digolongkan parasit kurang patogen.
c. Parasit yang tidak patogen.
Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides
pada babi dan manusia.

6. Berdasarkan klasifikasi hewan


a. Uniseluler parasit.
Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya
sebagai parasit seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk
filum Sarcomastigophora, Apicomplexa, Microspora,
Myxospora dan Ciliophora. Contoh parasit yang termasul
dalam filum Sarcomastigophora adalah Trypanosoma,
Trichomonas, Tritrichomonas, Histomonas, Giardia.
b. Multiseluler parasit.
Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai parasit
kebanyakan pada hewan-hewan invertebrata seperti yang
termasuk filum Nemathelininthes, Plathyhelminthes, Crustacea
Arthropoda.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari


mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup)
yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga
mikroskopik, protozoa, dan Archaea.

Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya


dapat dianggap sebagai makhluk hidup.

Parasitologi merupakan Ilmu yang mempelajari parasit organisme yang


hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh
penumpang lebih kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai
agent.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada penulis untuk kedepannya lebih


mengembangkan lagi pokok bahasan di berbagai sumber. Selain itu semoga
kedepannya banyak dari pembaca dapat mengembangkan hasil dari
kepenulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://poltekkestjkronianasoka.com/2019/03/makalah-mikrobiologi-
danparasitologi.html?m=0

Ilham,Anas.2019.

https://soalkimia.com/materi-parasitologi-jenis-danklasifikasinya/

Waluyo, Lud. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Universitas Muhammadiyah


Malang Press. Malang.

Anda mungkin juga menyukai