Artikel Potensi Arsitektur Kantor Pos Bersejarah Di Indonesia
Artikel Potensi Arsitektur Kantor Pos Bersejarah Di Indonesia
Abstrak
Sebagian kota-kota besar di Indonesia memiliki bangunan kantor pos yang merupakan
peninggalan masa kolonial Hindia Belanda. Bangunan bangunan ini menempati pada
lokasi pusat kota yang strategis menjadi penanda arsitektur sehingga tidak terpisahkan
kehadirannya dalam rancang kota. Berkaitan dengan kebutuhan identitas serta
keberlanjutan kota keberadaan bangunan ini perlu dipertahankan. Terlebih hingga saat
ini bangunan tersebut masih berfungsi dengan baik sehingga perlu diperhatikan fisik
maupun pemanfaatannya. Bagaimana konsep pelestarian yang tepat agar pemilik
bangunan tetap dapat mengembangkan fungsinya serta menjadi elemen arsitektur kota
yang baik ? Berdasarkan dari teori integrasi ruang kota maka analisis harus mengacu
pada 3 (tiga) hal yaitu : aspek fisik, aspek keterhubungan dan aspek place (tempat). Dari
pembahasan ini dapat dikemukakan bahwa potensi arsitektur gedung kantor pos
bersejarah adalah fungsi publik yang dapat diintegrasikan dengan wisata kota, potensi
morfologi ruang kota, dan identitas arsitektur kota.
babad Sala (Sayid, 1984) disebutkan bahwa legibelity. Bilamana aspek struktur ini
Sri Mangkunegara salah satu penguasa diabaikan maka bangunan akan memiliki
wilayah Jawa yang memerintahkan
kekurangan dari fungsi bangunan tersebut
pembangunan fasilitas pos pos pada lokasi-
terhadap kawasanKebanyakan keberadaan
lokasi strategis kota yaitu pada jantung atau
bangunan kantor pos direncanakan secara
pusat kota berdekatan dengan bangunan-
fungsional namun kemudian berkembang
bangunan penting lainnya.
menjadi ikon kawasan yang melebihi nilai
PERMASALAHAN fungsionalnya menjadi nilai simbolik.
Kearifan atau strategi kultural pemerintah
Dalam pembahasan ini dikemukakan kolonial mengadopsi konsep kota Jawa
dua pertanyaan sesuai dengan kepentingan sangat brilian karena menundukkan kekuatan
rancang kota sebagai berikut : kosmologi kota Jawa dalam suatu tatanan
kota kolonial. Adanya sub-ordinasi kekuatan
1) Seberapa jauh makna gedung gedung lokal (pribumi) dalam wujud keraton atau
tersebut dalam konteks rancang kota ? kabupaten dibawah bayang bayang kekuatan
politik kolonial ditunjukkan dalam tatanan
2) Bagaimana konsep pelestarian dalam pusat kota termasuk perancangan Kantor
mengembangkan fungsinya serta menjadi Pos.
elemen arsitektur kota yang baik ?
Kondisi Arsitektural
Analisis dan Pembahasan
Beberapa bangunan Kantor Pos tidak
Kepentingan Rancang Kota hanya bermakna fungsional sebagai
pelayanan masyarakat namun menjadi
Dalam arsitektur kota, sangat semacam simbol pusat kota dan politik
diperhatikan aspek desain yang bersifat kait kolonial seperti halnya pasar, gedung
hubungan antara arsitektur mikro dengan balaikota atau masjid. Sebagai contoh
kota sebagai arsitektur makro. Shirvani gedung Kantor Pos Yogyakarta yang berada
(1985) mengemukakan 8 (delapan) komponen di samping gedung Bank Indonesia
merupakan ikon kota ini hampir menjadi
perancangan kota, empat di diantaranya
back ground berbagai aktivitas masyarakat
yang terkait adalah tata massa bangunan, mulai dari demonstrasi, pawai atau berbagai
keberadaan supporting activity, simbol dan aktivitas lainnya. Meskipun secara
penanda dan bangunan bersejarah. Secara dimensional fisik relatif kecil dibandingkan
substansial arsitektur kota ini sangat dengan gedung gedung bersejarah seperti
mendukung keberadaan arsitektur mikro gedung Bank Indonesia yang berdiri megah
namun karena posisinya yang strategis maka
(bangunan). Namun bilamana kehadiran
menjadi menonjol. Gambaran lain dapat
bangunan ini tidak difungsikan dengan baik ditemukan pada Kantor Pos Pasar Baru yang
maka akan menjadi lemah dalam proses berdampingan dengan Gedung Kesenian
tawar menawar penataan kota. Aldo Rossi Jakarta menandai kawasan Pasar Baru
mengingat bahwa arsitektur bukanlah politik merupakan potensi arsitektur kota yang
atau untuk tujuan tujuan politik namun menarik.
demikian dapat dipergunakan sebagai alat Kebanyakan keberadaan bangunan
untuk mencapai tujuan politik itu sendiri. kantor pos direncanakan secara fungsional
namun kemudian berkembang menjadi ikon
Kevin Lynch (1966) melihat kawasan yang melebihi nilai fungsionalnya
beberapa aspek seperti menjadi penanda menjadi nilai simbolik. Kearifan atau
sehingga bangunan harus memiliki strategi kultural pemerintah kolonial
mengadopsi konsep kota Jawa sangat
2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
brilian karena menundukkan kekuatan keraton atau kabupaten dibawah bayang
kosmologi kota Jawa dalam suatu tatanan bayang kekuatan politik kolonial
kota kolonial. Adanya sub-ordinasi ditunjukkan dalam tatanan pusat kota
kekuatan lokal (pribumi) dalam wujud termasuk perancangan Kantor Pos.
Sumber :
Gedung Kantor Pos Bersejarah Dalam Konteks Perkotaan
Beberapa bangunan Kantor Pos tidak Kantor Pos Jakarta Kota yang menempati
hanya bermakna fungsional sebagai sebagian lokasi “ lapangan Kota “
pelayanan masyarakat namun menjadi berhadapan dengan Stad Huis (sekarang
semacam simbol pusat kota dan politik menjadi Museum Kota Jakarta).
kolonial seperti halnya pasar, gedung terhadap desain kawasan. Hal ini
balaikota atau masjid. Sebagai contoh menunjukkan bahwa keberadaan bangunan
gedung Kantor Pos Yogyakarta yang bersejarah sangat penting mendukung
berada di samping gedung Bank Indonesia fungsi kota, memberikan manfaat atau nilai
merupakan ikon kota ini hampir menjadi guna kepada warga kota.
back ground berbagai aktivitas masyarakat Masalah perkotaan ( urban desain ) dari
mulai dari demonstrasi, pawai atau aspek perancangan kawasan lama
berbagai aktivitas lainnya. Meskipun secara menyangkut beberapa masalah yaitu krisis
dimensional fisik relatif kecil dibandingkan identitas, sinergi kawasan dan kerusakan
dengan gedung gedung bersejarah seperti struktur kawasan.
gedung Bank Indonesia yang berdiri megah Identitas kota terbentuk dari morfologi
namun karena posisinya yang strategis kota, arsitektur bangunan bersejarah
maka menjadi menonjol. Gambaran lain membentuk karakteristik kota.
dapat ditemukan pada Kantor Pos Pasar Persoalannya bahwa keberadaan bangunan
Baru yang berdampingan dengan Gedung baru di lingkungan kawasan yang memiliki
Kesenian Jakarta menandai kawasan Pasar bangunan bersejarah yang tidak ditata
Baru merupakan potensi arsitektur kota dengan baik sehingga bangunan bersejarah
yang menarik. tertutup.
Pada beberapa kasus seperti kawasan Kota
Struktur Kota Tua, sinergi kawasan antara bangunan lama
Posisi bangunan-bangunan tertutup, dan bangunan baru tidak terbentuk.
jalan dan ruang terbuka membentuk Sebaliknya terjadi kerusakan struktur
struktur ruang kota. Hubungan antar kawasan karena intervensi aktivitas atau
elemen ini membangun suatu pola linkage, bangunan baru tidak terintegrasi dengan
keterkaitan antar fungsi dan tema ruang. baik.
Dalam kasus Kantor Pos Yogyakarta
adalah contoh yang sangat baik menjadi Penanda Kota
bagian dari struktur simbolik kota Bangunan Kantor Pos dapat
Yogyakarta. Bangunan kantor Pos dikembangkan menjadi elemen penanda
Yogyakarta terletak pada lintasan imajiner kota yang efektif.
antara Gunung Merapi -bangunan “ Supporting Activity
Monjali “ ( Monumen Yogya Kembali ) – Ruang Publik
Tugu – keraton Yogyakarta Tugu Krapyak Konservasi Kota
dan Laut Selatan pernah diperdebatkan. Pemahaman
Kantor Pos sebagai bangunan baru Dari studi di atas dapat dikemukakan
sebenarnya merupakan simbol kolonial bahwa bangunan Kantor Pos cukup memili
karena merusak struktur ‘ sakral “ keraton. dukungan
Hal yang sama ditunjukkan keberadaan
4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
Struktur kawasan contoh bangunan yang mampu menyatukan
. Kasus dari keberadaan kantor pos simbol dengan fungsi kawasan secara baik
bersejarah menunjukkan adanya memanfaatkan suasana kawasan sehingga
kesesuaian dengan aspek struktur kawasan tercipta konsep “ place “ yang sangat baik.
dikemukakan oleh Lynch yang Shirvani (1985) mengemukakan konsep “
memperhatikan kekuatan pengaruh supporting activity “ bahwa suatu elemen
individual bangunan terhadap suatu arsitektur kota diharapkan dapat menjadi “
kawasan. pendukung aktivitas kawasan” . Alienasi
suatu bangunan dapat ditengarai dari fungsi
Fungsi kawasan tersebut dalam kawasan. Bilamana dalam
Keberadaan “ Kantor Pos dunia marketing dikenal istilah positionign,
Yogyakarta “ sebagai ikon kota termasuk dalam hal ini maka kedudukan suatu
penggunaan jalan dan halaman depan untuk bangunan atau lingkungan binaan
berbagai aktivitas termasuk aktivitas bersejarah tidak cukup akan sampai pada
demonstrasi adalah fenomena menarik. kuadran fungsional, meningkat lebih jauh
Sebagaimana dalam teori fungsi bahwa pada kuadran emosional terakhir kuadran
memenuhi fungsi tidak sesuatu usaha yang spiritual. Aspek kekotaan ini menjadi syarat
berdiri sendiri tetapi ada upaya kuat utama dalam penataan kawasan dan
mewujudkan aktualitasnya.Kaitan gedung pelestarian bangunan bersejarah. Di negara
tersebut dengan aktivitas kawasan dalam negara maju, aspek kekotaan bangunan
meningkatkan kontekstualitas bangunan bangunan bersejarah ini diolah dengan baik
aspek ini sangat penting namun tidak jarang dan didintegrasikan dengan fungsi kekinian
bangunan lama kehilangan nilai sehingga menghasilkan kawasan kota yang
fungsionalnya sekalipun terletak di menarik bagi wisatawan. Pemerintah kota
kawasan strategis. Kantor Pos Pasar Baru Guang Zhou di China misalnya mengolah
adalah contoh potensi kekuatan fungsi Beijing Road sebagai ruang pedestrian
kawasan yang sangat kuat namun belum ways yang menarik. Perbelanjaan modern
dimanfaatkan dengan baik. Sebagaimana sperti mall, toko toko pakaian yang tidak
diketahui kawasan Pasar Baru merupakan lebih bagus dari toko toko di Pasar Baru
integrasi kawasan wisata belanja, ibadah atau Blok M dipadukan dengan “ obyek
dan rekreasi. Struktur Kota Tua Jakarta sejarah “ situs jalan kuno yang dibangun
merupakan struktur kawasan yang sangat sejak jaman dinasti Tang, Sung, Ming
kuat membentuk kota Batavia lama hingga jaman Dinasti Ching. Obyek
kemudian Jakarta sekarang ini. Namun sejarah ini ditemukan di kedalaman 1 meter
demikian dari aspek aktivitas kawasan, di bawah permukaan tanah saat
lingkungan ini cenderung untuk diabaikan pembangunan jalan , ternyata berlapis lapis
karena belum menjadi suatu kekuatan mengingatkan jalan yang dibangun
pendukung aktivitas kota Jakarta. Bila hal penguasa Roma yaitu “ Cursus Publicus “ .
ini diabaikan maka lingkungan tersebut Kemudian situs ini ditutup kaca diberi
hanya bertahan sebagai unsur simbolis ilustrasi berupa model kota Guanmg Zhou
namun dalam jejaring fungsional kawasan masa lalu. Meskipun obyek sejarah tersebut
secara kontekstual tidak lebih berarti dari hanya sepotong namun karena dikemas
sekedar kumpulan bangunan dengan baik maka menjadi obyek tontonan
bersejarah.Aktivitas kawasan menyangkut yang menarik.
keberadaan bangunan dari aspek
perwadahan “ ruang “ dalam kinerja Sistim Visual Kawasan
fungsinya. Sebaliknya Café Batavia adalah