Anda di halaman 1dari 12

Tugas

Presentasi
Anggota :
Julia efhata
Effata Nataliani
Messi atmaroselia
Regina
Pada awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Akan tetapi, dalam
perkembangannya menjadi penguasaan pasar (monopoli). VOC menekan para raja untuk
memberikan kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya, VOC bukan hanya
menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau pemerintahan.

Dengan adanya hak oktroi tersebut Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk
menandatangani kontrak monopoli dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba
atau dikenal devide et impera. Siapa yang diadu domba? Adu domba yang dilakukan Belanda dapat
terjadi terhadap kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain, atau antarpejabat kerajaan. Dengan
adanya hak oktroi tersebut Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menandatangani
kontrak monopoli dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenal
devide et impera. Siapa yang diadu domba? Adu domba yang dilakukan Belanda dapat terjadi terhadap
kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain, atau antarpejabat kerajaan.
Seusai perang, Belanda biasanya meminta imbalan berupa monopoli perdagangan atau
penguasaan atas beberapa lahan atau daerah. Akibat monopoli, rakyat Indonesia sangat
menderita. Mengapa demikian? Dengan adanya monopoli, rakyat tidak memiliki
kebebasan menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil bumi hanya
kepada VOC. VOC dengan kekuasaannya membeli hasil bumi rakyat Indonesia dengan
harga yang sangat rendah. Padahal apabila rakyat menjual kepada pedagang lain,
harganya bisa jauh lebih tinggi.
Pengaruh kebijakan VOC
bagi rakyat Indonesia
1. Kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh VOC.

2. Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru di bawah kendali VOC.

3. Hak oktroi (istimewa) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin, dan menderita.

4. Rakyat Indonesia mengenal ekonomi uang, mengenal sistem pertahanan benteng, elika perjanjian, dan prajurit
bersenjata modern (senjata api, meriam).

5. Pelayaran Hongi, dapat dikatakan sebagai suatu perampasan, perampokan, perbudakan,

dan pembunuhan. Hak ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumber penghasilan yang
bisa berlebih
Kesimpulan
monopoli dalam perdagangan menyebabkan ketidakadilan dalam sistem penjualan dan
penetapan harga.

monopoli perdagangan berarti juga dapat memberikan satu pihak untuk mendapatkan
kewenangan yang tidak terbatas dalam penetapan harga, barang apa saja yang boleh
dijual, dan kepada siapa boleh dijualnya
Pengaruh kebijakan
kerja paksa
Hal ini secara tidak langsung memengaruhi koloni Belanda di Indonesia. Perubahan politik yang terjadi di
Belanda, merupakan pengaruh revolusi yang dikendalikan oleh Prancis. Dalam revolusi tersebut,
kekuasaan raja Willem V runtuh, dan berdirilah Republik Bataaf. Tidak lama kemudian Republik Bataaf
juga dibubarkan dan Belanda dijadikan kerajaan di bawah pengaruh Prancis, sebagai rajanya adalah

Louis Napoleon. Pada tanggal 1 Januari 1808 Louis Napoleon kemudian mengirim Herman Willem Daendels
sebagai gubernur jenderal dengan tugas utama mempertahankan pulau Jawa dari ancaman Inggris. Juga
diberi

tugas mengatur pemerintahan di Indonesia. Pada tanggal 15 Januari 1808 Daendels menerima kekuasaan
dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan
Inggris, karena Inggis telah menguasai daerah kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda. Sebagai
gubernur jenderal, langkah-langkah yang ditempuh Daendels, antara lain sebagai berikut.

a. Meningkatkan jumlah tentara dengan jalan mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia.

b. Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya. c. Membangun pangkalan armada di Anyer dan
Ujung Kulon.

d. Membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan, sepanjang ± 1.100 km.
Sosial ekonomi
Dalam rangka mewujudkan langkah-langkah tersebut Daendels menerapkan sistem kerja paksa

Sosial ekonomi


X

(rodi). Selain menerapkan kerja paksa Daendels melakukan berbagai usaha untuk mengumpulkan dana dalam menghadapi Inggris. Langkah tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Mengadakan penyerahan hasil bumi (contingenten).

. Memaksa rakyat-rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah Belanda dengan harga b

murah (verplichte leverantie)

c. Melaksanakan (Preanger Stelsel), yaitu kewajiban yang dibebankan kepada rakyat Priangan

untuk menanam kopi.

d. Menjual tanah-tanah negara kepada pihak swasta asing seperti kepada Han Ti Ko seorang pengusaha Cina.
Birokrasi
Pemerintahan
Kebijakan yang diambil Daendels sangat berkaitan dengan tugas utamanya yaitu untuk
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris. Berikut kebijakan-kebijakan yang
diberlakukan Daendels terhadap kehidupan rakyat.

a. Semua pegawai pemerintah menerima gaji tetap dan mereka dilarang melakukan kegiatan

perdagangan. b. Melarang penyewaan desa, kecuali untuk memproduksi gula, garam, dan sarang
burung.

c. Menerapkan sistem kerja paksa (redi) dan membangun ketentaraan dengan melatih orang-orang
pribumi.
D. Bidang Peradilan
Daendels juga melakukan perbaikan di bidang peradilan untuk
memberantas berbagaqi penyelewengan, tujannya adalah untuk
memperlancar jalannya pemerintah dan mengatur ketertiban
masyarakat di pulau jawa. Berbagai kebijakan Daendels di bidang
peradilan antara lain membentuk tiga jenis peradilan yaitu peradilan
untuk orang eropa, peradialn untuk orang-orang timur asing, dan
peradilan untuk orang- orang pribumi. Peraturan untuk pebentasan
korupsi untuk semua baik orang eropa, timur asing dan pribumi.
Kesimpulan

Kerja Paksa melanggar Hak Asasi Manusia dan juga


menguntungkan satu pihak saja yang menyebabkan kemiskinan,
kelaparan, kekacauan dimana-mana sebaiknya kita harus
menghormati jasa mereka yang telah berharga dalam hal kerja
paksa
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai