Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA


BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
(BKKBN) PROVINSI NTT

Jim Briand Kolianan, Aloysius Liliweri, Lenny Tamunu.

Public Administration, Faculty of Administrative Scieance-University of Brawijaya

ABSTRACT

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Media Relations Humas
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana (KB). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif ini membahas secara mendalam untuk
lebih mengetahui fenomena-fenomena seperti opini, keinginan, perasaan, dan perilaku
relasi media tentang strategi dan kegiatan media relation yang dijalankan oleh BKKBN.
Ruang lingkup dalam penelitian adalah pada Bagian Humas Kantor Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT yang memberikan layanan
kepada masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalahWawancara, observasi dan studi documenter. Sedangkan Teknika analisis data yang
digunakan adalah Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil
Penelitian yang dilakukan yaitu Kualitas pelayanan melalui strategi media relations di
Humas BKKBN Provinsi NTT di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan melalui strategi
media relations di Humas BKKBN Provinsi NTT sudah berjalan dengan baik karena: a)
adanya ketepatan waktu dalam memberikan informasi; b) memberikan informasi atau berita
kepada media massa di dalam menangani permasalahan atau isu-isu yang timbul di
masyarakat serta kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat;
c) menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, yang merupakan kemampuan Humas dalam
menciptakan rasa rasa percaya masyarakat kepada BKKBN NTT antara lain komunikasi,
kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun; d) memberikan informasi lewat
media atau publikasi dan melakukan event-event kepada masyarakat yang berkaitan dengan
pengetahuan, kebutuhan masyarakat secara spesifik; dan e) menampilkan fasilitas fisik,
peralatan atau teknologi dan penampilan pegawai pada Kantor Badan Koordinasi dan
Keluarga Berencana (BKKBN) NTT.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Strategi Humas, Media Relations

PENDAHULUAN untuk meningkatkan kualitas layanan yang


baik di mata masyarakat. Hal tersebut telah
Dalam era globalisasi saat ini, membuat banyak perusahaan, organisasi
mulai banyak organisasi baik yang bersifat atau lembaga-lembaga lainnya sadar akan
profit, non-profit yang diselenggarakan fungsi Humas bagi perusahaan.Humas
oleh negara atau pemerintah maupun merupakan suatu profesi yang
organisasi di luar pemerintah menghubungkan antara lembaga atau
menggunakan jasa Hubungan Masyarakat organisasi kepada publiknya dan ikut
(Humas).Keberadaan Humas ditujukan menentukan kelangsungan hidup lembaga
52 Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016

tersebut.Dalam Humas terdapat dua dapat menawarkan pilihan alternatif untuk


macam publik yang menjadi sasaran yakni perubahan radikal dalam organisasi.
publik internal dan publik eksternal. Untuk dapat mewujudkan prinsip-
Badan Kependudukan Keluarga prinsip diatas, Humas harus melakukan
Berencana Nasional (BKKBN) merupakan berbagai macam kegiatan komunikasi
suatu lembaga pemerintah non departemen kepada publiknya dengan menggunakan
yang berkedudukan langsung dibawah media Humas sebagai sarana penyampaian
presiden yang menangani bidang keluarga informasi. Media yang digunakan tentunya
berencana, kependudukan, meningkatkan berbeda-beda sesuai dengan kelompok
perlindungan dan pemenuhan hak-hak khalayaknya.Praktisi humas melakukan
keluarga serta penanggulangan masalah komunikasi tatap muka maupun melalui
kesehatan reproduksi, dan lain media internal seperti bulletin perusahaan.
sebagainya.Pada dasarnya Humas Kegiatan eksternal, Humas menggunakan
merupakan proses komunikasi kepada media massa sebagai sarana untuk
publik untuk menjalin relasi yang baik mengkomunikasikan segala informasi
sehingga tercapai tujuan untuk mengenai perusahaan. Dalam konteks ini,
membangun, membina, dan menjaga citra sasaran publik eksternal menjadi target
yang positif di mata publik. Dalam utama dari BKKBN.Lembaga pemerintah
konteks lembaga-lembaga publik seperti yang menangani bidang Kependudukan
pemerintah, sejatinya peran melayani dan dan Keluarga Berencana, tentunya
mengembangkan dukungan publik guna BKKBN selalu berhubungan langsung
mencapai tujuan organisasi adalah hal dengan masyarakat serta para media massa
yang sangat penting.Pada konteks ini, dalam memberikan informasi kebijakan-
praktisi Humas harus bisa membentuk kebijakan, langkah-langkah serta tindakan
nilai-nilai, pemahaman, sikap-sikap, pemerintah untuk menangani kepentingan-
sampai perilaku dari publik agar sejalan kepentingan masyarakat.
dengan kebutuhan organisasi.Pesan-pesan Media massa, dalam hal ini
ini dapat dikomunikasikan melalui media termasuk radio, koran, dan televisi di nilai
massa atau media lain yang dipilih sesuai memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
dengan target sasaran, menurut Trujillo opini khlayak. Dalam konteks corporate
dan Toth (1987), kajian public relation pun, media massa memegang peranan
atau Humas dapat dibagi menjadi tiga sebagai sumber informasi dan
kelompok, yaitu: 1) Public Relations pembentukkan opini publik dan dapat
Fungsionalis (Objektif), 2) Public menimbulkan citra suatu organisasi. Media
Relations Interpretif (Subjektif), dan 3) massa memiliki potensi untuk
Public Relations Kritis. membangkitkan kesadaran, mengubah
Organisasi dianggap sebagai arena sikap, pendapat dan perilaku, mendorong
pertarungan ideologi dan ekonomi, seperti tindakan, dan ada juga yang menyebutkan
kuasa (power), pengaruh, dan kontrol. bahwa media massa bisa membantu kita
Publik yaitu koalisi dan konstituen yang merumuskan cara memandang dunia.
mempunyai kebutuhan, nilai, dan persepsi Dengan kekuatan dan kemampuan yang
yang berbeda-beda.Pendekatan ini dimiliki oleh media, maka peran media
kemudian fokus pada aspek-aspek politis tidak dapat diabaikan begitu saja dalam
dari organisasi, dan mengkaji bagaimana program dan kegiatan Humas. Dalam
organisasi menggunakan komunikasi tawar banyak perencanaan atau kegiatan program
menawar serta bernegosiasi dengan Humas, media merupakan salah satu aspek
beragam koalisi dan konstituen itu. Para yang diperhitungkan dan dipertimbangkan
ilmuwan kritis juga berusaha mengekspos oleh perencana.
aspek-aspek represif, yang akibat power
dan dominasi dalam organisasi sehingga
Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 53

KAJIAN TEORI Dari beberapa definisi-definisi di


atas penulis menarik kesimpulan mengenai
Hubungan Masyarakat (HUMAS) Humas yaitu fungsi manajemen yang
terencana dan berkelanjutan melalui
Humas adalah padanan kata dari organisasi yang memperkenalkan betbagai
PR (Public Relation), yang banyak kebijakan dan prosedur dari suatu
digunakan institusi-institusi pemerintah di organisasi, serta melaksanakan suatu
Indonesia. Secara etimologis istilah public program kerja dalam upaya memperoleh
yang diterjemahkan menjadi masyarakat, pengertian dan pengakuan publik untuk
kurang tepat karena padan katanya, yaitu mempertahankan hubungan yang baik
public atau khalayak. Sedangkan antara organisasi dan publik.
masyarakat yang diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris menjadi society atau Strategi Humas
general public, pengertiannya lebih luas
dari public itu sendiri. Sementara, dalam Menurut Ruslan (2006), strategi
setiap kegiatan PR yang menjadi target PR adalah:
publiknya bukan society atau general a. Publication (Publikasi)
public, melainkan public, dimana public Setiap fungsi dan tugas Humas adalah
adalah bagian dari society atau general menyelenggarakan publikasi atau
public. Padanan kata Bahasa Indonesia dari menyebarluaskan informasi melalui
Bahasa Inggris adalah hubungan publik berbagai media tentang aktivitas atau
atau hubungan khalayak, disingkat hubpub kegiatan perusahaan atau organisasi
atau hubyak.Akan tetapi istilah hubpub dan yang pantas untuk diketahui oleh
hubyak tidak familiar dan publiknya.Setelah itu, menghasilkann
popular.Akhirnya, istilah humas digunakan publisitas untuk memperoleh tanggapan
karena sudah demikian familiar positif secara luas dari masyarakat.
Dalam buku effective Public b. Event (Penyusunan Program Acara)
Relations (Cutlip, 2006 dalam Publisitas Merancang acara tertentu atau lebih
Universitas Kristen Petra) Public Relation dikenal dengan peristiwa (special event)
adalah fungsi manajemen yang yang dipilih dalam jangka waktu,
membangun dan mempertahankan tempat, dan objek tertentu yang khusus
hubungan yang baik dan bermanfaat antara sifatnya untuk mempengaruhi opini
organisasi dengan publik yang public.
memengaruhi kesuksesan dan kegagalan c. News (menciptakan berita)
organisasi tersebut. Menurut Denny Berupaya menciptakan berita melalui
Griswold (Wilcox, dkk. 2006 dalam pres release, newslater dan bulletin
Ardianto 2011: 9) humas adalah fungsi dan lain-lain yang biasanya mengacu
manajemen yang mengevaluasi publik, teknis penulisan 5W + 1H dengan
memperkenalkan berbagai kebijakan dan sistematika penulisan “piramida
prosedur dari suatu individu atau terbalik”, yang paling penting menjadi
organisasi berdasarkan kepentingan publik, lead atau intro dan dan kurang penting
dan membuat perencanaan, serta ddiletakkan di tengah batang berita.
melaksanakan suatu program kerja dalam Untuk itulah secara humas, mau tidak
upaya memperoleh pengertian dan mau harus mempunyai kemampuan
pengakuan publik.Public Relation adalah untuk menulis, karena sebagian besar
usaha yang terencana dan tugasnya untuk tulis-menulis,
berkesinambungan untuk membangun khususnya dalam menciptakan
dann mempertahankan hubungan baik serta publisitas.
saling pengertianantara sebuah organisasi d. Community Involvement (kepedulian
dan publiknya (Gregory 2010:2) kepada komunitas)
54 Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang professional maintain good relations with


Humas adalah mengadakan kontk professionals in the media, undestrand
social dengan kelompok masyarakat their deadlines and other restraints, and
tertentu untuk menjaga hubungan baik earn their trust”.
dengan pihak organisasi atau lembaga Lesly (1991:7) memberikan
yang yang diwakilinya. definisi Media Relations sebagai hubungan
e. Inform or Image (membritahukan dan dengan mediakomunikasi untuk
meraih citra) melakukan publisitas atau merespon
Ada dua fungsi utama dari Humas, kepentingan media terhadap kepentingan
yaitu memberitahukan sesuatu kepada organisasi.
public atau menarik perhatian, sehingga Iriantara (2005:32) mengartikan
diharapkan akan memperoleh Media Relations merupakan bagian dari
tanggapan berupa citra positif dari suatu Public Relations eksternal yang membina
proses “nothing” diupayakan menjadi dan mengembangkan hubungan baik
“something”. Dari yang tidak tahu dengan media massa sebagai sarana
menjadi tahu, setelah tahu menjadi komunikasi antara organisasi dengan
suka, dan kemudian diharapkan timbul publik untuk mencapai tujuan organisasi.
seusatu (something) yang berupa citra. Menurut Ruslan (2006 : 187-194),
f. Lobby or Negotiation (pendekatan dan kegiatan yang berkaitan dengan Media
bernegosiasi) Relation adalah:
Ketrampilan untuk melobi secara 1. Press Conference
pendekatan pribadi dan kemampuan Press Conference adalah suatu
bernegosiasi sangat diperlukan bagi pertemuan (kontak) khusus dengan
seorang Humas.Tujuan lobi adalah pihak pers yang bersifat resmi atau
untuk mencapai kesepakataan (deal) sengaja disilenggarakan oleh Humas,
atau memperoleh dukungan dari yang bertindak sebagai narasumber
individu dan lembaga yang dalam upaya menjelaskan suatu rencana
berpengaruh terhadap kelangsungan atau permasalahan tertentu yang tengah
bisnis perusahaan. dihadapinya dalam bentuk acara press
g. Social Responsibility (tanggung jawab conference yang telah ditetapkannya
social) waktu, tempat, tema press conference
Memiliki tanggung jawab social dalam dengan sekelompok wartawan yang
aktivitas Humas menunjukkan bahwa masing-masing mewakili berbagai
perusahaan memiliki kepedulian media massa yang di daftar sebagai
terhadap masyarakat. Hal ini akan peserta yang di undang secara resmi.
meningkatkan citra perusahaan di mata 2. Press Tour
public.Saat ini banyak perusahaan Sejumlah wartawan yang berasal dari
menjadikan kegiatan social sebagai berbagai media massa yang telah di
aktivitas yang harus kenal baik oleh Humas bersangkutan
dilakukan.Bentuknya beragam seperti diajak wisata kunjungan ke suatu event
peduli banjir, memberikan beasiswa, khusus, atau peninjauan ke luar kota
santunan anak yatim, pengobatan gratis, bersamaan dengan pejabat instansi atau
dan masih banyak kegiatan lainnya. pemimpin perusahaan sebagai
pengundang (tuan rumah) selama lebih
Media Relation dari satu hari, untuk meliput secara
langsung mengenai kegiatan tertentu.
Mengutip definisi Public 3. Preess Reception
Relations Society of America (PRSA), Pertemuan pers semacam ini, yaitu
Baran (2004, 361) mendefinisikan Media jamuan pers/wartawan yang bersifat
Relations sebagai “…the public relations social, menghadiriacara resepsi atau
Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 55

seremonial tertentu baik formal maupun Media Massa


informal.Ada juga melalui acara
olahraga bersama, kumpul bersama Menurut Ardianto (2010:43) media
dalam acara ulang tahun perusahaan massa adalah saluran yang ddigunakan
dan pada acara keagamaan seperti dalam menyampaikan informasi kepada
berbuka puasa bersama dann khalayak banyak. Dengan media massa
merayakan hari natal. orang dapat menyebarluaskan sesuatu. Ini
4. Press Briefing merupakan kekuatan tersendiri yang
Press briefing termasuk bentuk jumpa dibutuhkan oleh bermacam-macam
pers secara resmi yang diselenggarakan kepentingan. Melalui media massa orang
secara periodic tertentu, biasanya pada melakukan pengendalian atau control
awal/akhir bulan oleh pihak humas atau terhadap suatu perkembangan. Ciri khas
pimpinan dan pejabat tinggi instansi dari media massa adalah memiliki
bersangkutan. kemampuan untuk memikat perhatian
5. Press Statement khalayak secara serempak (simultaneous)
Biasanya keterangan pers di sini bias dan serentak (instantaneous).
dilakukan kapan dan dimana saja oleh
narasumber, tanpa adanya undangan Kualitas Layanan Publik
resmi. Mungkin pemberitaannya cukup
dilakukan melalui telepon kepada Kualitas merupakan suatu kondisi
wartawan yang bersangkutan. dinamis yang berpengaruh dengan produk,
6. Press Interview jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
Biasanya inisistif wawancara dating memenuhi atau melebihi harapan
dari pihak setelah melalui perjanjian (Tjiptono, 2001). Sehingga definisi
atau konfirmasi dengan kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai
narasumbernya.Hal ini dilakukan upaya pemenuhan kebutuhan dan
untukmeminta keterangan, komentar, keinginan konsumen serta ketepatan
pendapat dan sebagiannya tentang suatu penyampaiannya dalam mengimbangi
masalah yang tengah actual dan factual harapan konsumen. Kualitas pelayanan
dalam masyarakat. (service quality) dapat diketahui dengan
7. Press Gathering cara membandingkan persepsi para
Yaitu pertemuan pers secara informal, konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata
khususnya hubungan (good mereka terima / peroleh dengan pelayanan
relationship) antara pihak Humas dan yang sesungguhnya mereka harapkan /
wartawan media massa dalam suatu inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan
acara social keagamaan atau aktivitas suatu perusahaan. Jika pelayanan yang
olahraga. dirasakan (perceived service) sesuai
Dari bentuk-bentuk kegiatan dengan yang diharapkan, maka kualitas
Media Relations Media Relations yang pelayanan dipersepsikan baik dan
dikemukakan oleh Ruslan dan Soemirat, memuaskan, jika jasa yang diterima
terdapat beberapa kegiatan Media melampaui harapan konsumen, maka
Relationyang sama. Maka, penulis kualitas pelayanan dipersepsikan sangat
menyimpulkan untuk penelitian ini penulis baik dan berkualitas.Sebaliknya jika jasa
menggunakan kegiatan-kegiatan Media yang diterima lebih rendah daripada yang
Relations seperti press conference, press diharapkan, maka kualitas pelayanan
tour, press receptions, press briefing, press dipersepsikan buruk.
statement, press interview, press Namun demikian setia jenis
gathering, press release, dan wawancara. pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh instansi-instansi pemerintahan tentu
mempunyai kriteria kualitas tersendiri.Hal
56 Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016

ini tentu terkait erat dengan atribut pada 3. Responsiveness (ketanggapan) yaitu
masing-masing jenis pelayanan. Ciri-ciri kemauan untuk membantu dan
atau atribut-atribut yang ada dalam kualitas memberikan pelayanan yang cepat
tersebut menurut Tjiptono (1996) adalah : (responsif) dan tepat kepada pelanggan,
1. Ketepatan waktu pelayanan, yang dengan penyampaian informasi yang
meliputi waktu tunggu dan waktu jelas.
proses. 4. Assurance (jaminan dan kepastian)
2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas yaitu pengetahuan, kesopansantunan,
dari kesalahan-kesalahan. dan kemampuan para pegawai
3. Kesopanan dan keramahan dalam perusahaan untuk menumbuhkan rasa
memberikan pelayanan. percaya para pelanggan kepada
4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, perusahaan. Terdiri dari beberapa
misalnya banyaknya petugas yang komponen antara lain komunikasi,
melayani dan banyaknya fasilitas kredibilitas, keamanan, kompetensi,
pendukung seperti komputer. dan sopan santun.
5. Kenyamanan dalam memperoleh 5. Emphaty (empati) yaitu memberikan
pelayanan, berkaitan dengan lokasi, perhatian yang tulus dan brsifat
ruang tempat pelayanan, tempat parkir, individual atau pribadi yang diberikan
ketersediaan informasi, dan lain-lain. kepada para pelanggan dengan
6. Atribut pendukung pelayanan lainnya berupaya memahami keinginan
seperti ruang tunggu ber AC, konsumen. Dimana suatu perusahaan
kebersihan, dan lain-lain. diharapkan memiliki pengertian dan
Dimensi Kualitas Pelayanan pengetahuan tentang pelanggan,
(SERVQUAL) oleh Parasuraman (1998) memahami kebutuhan pelanggan secara
dibagi menjadi lima dimensi SERVQUAL spesifik, serta memiliki waktu untuk
diantaranya adalah (Lupiyoadi, 2001:148): pengoperasian yang nyaman bagi
1. Tangibles (bukti fisik) yaitu pelanggan.
kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada
pihak eksternal. Penampilan dan METODE PENELITIAN
kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan dan keadaan lingkungan Penelitian pada hakekatnya
sekitarnya adalah bukti nyata dari bertujuan untuk memberi solusi atas suatu
pelayanan yang diberikan oleh pemberi masalah dan mendapat tentang sesuatu
jasa. Yang meliputi fasilitas fisik yang dianggap benar melalui proses
(gedung, gudang, dan lain sebagainya), observasi (Ulber, 2010: 9). Penulis
perlengkapan dan peralatan yang memilih jenis penelitian kualitatif ini
dipergunakan (teknologi), serta membahas secara mendalam untuk lebih
penampilan pegawainya. mengetahui fenomena-fenomena seperti
2. Reliability (kehandalan) yaitu opini, keinginan, perasaan, dan perilaku
kemampuan perusahaan untuk relasi media tentang strategi dan kegiatan
memberikan pelayanan sesuai yang media relation yang dijalankan oleh
dijanjikan secara akurat dan terpercaya. BKKBN. Analisis yang penulis gunakaan
Kinerja harus sesuai dengan harapan dalam penelitian ini lebih menekankan
pelanggan yang berarti ketepatan pada penggambaran tentang strategi yang
waktu, pelayanan yang sama untuk digunakan oleh Humas BKKBN Provinsi
semua pelanggan tanpa kesalahan, NTT dalam melaksanakan kegiatan media
sikap yang simpatik, dan dengan relation guna meningkatkan kualitas
akurasi yang tinggi. layanan. Analisis digunakan dengan
metode kualitatif adalah metode penelitian
Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 57

yang digunakan untuk meneliti pada Kualitas Pelayanan melalui strategi


kondisi obyek yang alamiah dengan media relations di Humas BKKBN
peneliti sebagai instrumen kunci Provinsi NTTdalam penelitian ini meliputi:
(Sugiyono, 2010). 1. Keandalan (Reliability) yakni
Upaya dalam menentukan Kemampuan dan keandalan layanan
Informan, peneliti menggunakan Humas BKKBN Provinsi NTT yang
Purposive, yaitu teknik pemilihan berkaitan dengan Media Relation yaitu
berdasarkan karakteristik tertentu yang ketepatan waktu dalam memberikan
dianggap mempunyai hubungan dengan informasi dan pelayanan kepada
pelaksanaan strategi dan kegiatan-kegiatan media/wartawan dan masyarakat,
media-media relation yang dijalankan oleh pelayanan yang diberikan tanpa ada
Humas BKKBN. Adapun sumber datanya kesalahan, sikap simpatik dan dengan
adalah informan kunci, yaitu orang yang akurasi yang tinggi serta kemampuan
dapat menjaring informasi yang akurat dari untuk melaksanakan jasa yang
berbagai macam sumber terpercaya dijanjikan dengan cepat dan terpercaya.
obyektivitasnya. Penentuan informan kunci 2. Ketanggapan (Responsiveness)
berasal dari pejabat struktural pada yakniKemampuan Humas BKKBN
BKKBN yaitu Kepala Kantor (1 orang) Provinsi NTT dalam memberikan
dan KepalaBagianHubunganMasyarakat informasi atau berita kepada media
(Humas) (1orang), Wartawan yang massa di dalam menangani
berperansebagaimitrakerja (2 orang) dan permasalahan atau isu-isu yang timbul
juga masyarakat sebagai pengguna layanan di masyarakat serta kemauan untuk
(10 orang). membantu pelanggan dan memberikan
Teknik pengumpulan data yang jasa dengan cepat..
dipakai adalah: 1) Wawancara, 2) 3. Keyakinan (Assurance) yakni
Observasi, 3) Studi dokumenter. Analisis pengetahuan dan kesopanan
data dalam penelitian kualitatif dilakukan HumasBKKBN Provinsi NTT untuk
pada saat pengumpulan berlangsung, dan menimbulkan kepercayaan dan
setelah pengumpulan data dalam periode keyakinan, yang merupakan
tertentu. Miles dan Huberman kemampuan Humas dalam menciptakan
mengemukakan bahwa aktivitas dalam rasa rasa percaya masyarakat kepada
analisis data kualitatif dilakukan secara BKKBN NTT, antara lain komunikasi,
interaktif dan terus menerus sampai tuntas, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas sopan santun.
dalam analisis data yaitu data reduction, 4. Empati (Empathy) yakni sarat untuk
data display, dan cloncusion peduli, memberi perhatian pribadi bagi
drawing/verification. (Sugiyono, 2011). pelanggan. Perhatian dan kepedulian
serta tanggung jawab Humas
HASIL DAN PEMBAHASAN HumasBKKBN Provinsi NTT dalam
memberikan informasi lewat media
Penelitian yang dilakukan oleh atau publikasi dan melakukan event-
peneliti pada Bagian Humas BKKBN event kepada masyarakat yang
Provinsi NTT dikhususkan pada kualitas berkaitan dengan pengetahuan,
pelayananmelalui media relatios yang kebutuhan masyarakat secara spesifik.
meliputi: Keandalan (Reliability), 5. Berwujud (Tangibles) yakni Humas
Ketanggapan (Responsiveness), Keyakinan BKKBN Provinsi NTTmenampilkan
(Assurance), Empati (Empathy) dan fasilitas fisik, peralatan atau teknologi
Berwujud (Tangibles). danpenampilan pegawai pada Kantor
Badan Koordinasi dan Keluarga
Berencana (BKKBN) NTT.
58 Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016

Dari ke-5 Kualitas pelayanan 150 peserta), kondom 6.90% ( 414


melalui strategi media relations di Humas peserta KB dari KKP 6.000 peserta),
BKKBN Provinsi NTT di atas dapat implant 20.78% (4,394 peserta KB baru
disimpulkan bahwa pelayanan melalui dari KKP 21.149 peserta), suntikan
strategi media relations di Humas BKKBN 14.76% (9.164 peserta KB baru dari
Provinsi NTT sudah berjalan dengan baik KKP 62.099 peserta), pil 6.27% (1.690
karena: a) adanya ketepatan waktu dalam peserta KB baru dari KKP 26.974
memberikan informasi; b) memberikan peserta).
informasi atau berita kepada media massa 2. Pencapaian peserta KB aktif (PA)
di dalam menangani permasalahan atau Pencapaian peserta kb aktif di provinsi
isu-isu yang timbul di masyarakat serta NTT sampoai dengan bulan maret
kemauan untuk membantu pelanggan dan adalah 132.8%, 415,839 peserta kb
memberikan jasa dengan cepat; c) aktif dari kkp 313.140 peserta) dengan
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, rincian : IUD 176.7% (43.427 peserta
yang merupakan kemampuan Humas kb aktif dari kkp 24.570 peserta),
dalam menciptakan rasa rasa percaya MOW 96.5% ( 26.271 peserta kb aktif
masyarakat kepada BKKBN NTT antara dari kkp 27.220 peserta), MOP 139.7%
lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, ( 2.500 peserta kb aktif dari kkp 1,790
kompetensi dan sopan santun; d) peserta), kondom 217.0% (6.705
memberikan informasi lewat media atau peserta kb aktif dari kkp 3.090 peserta),
publikasi dan melakukan event-event implant 180.0% ( 89.175 peserta kb
kepada masyarakat yang berkaitan dengan aktif dari kkp 49.530 peserta), suntikan
pengetahuan, kebutuhan masyarakat secara 118.2% ( 203.455 peserta kb aktif dari
spesifik; dan e) menampilkan fasilitas kkp 172.110 peserta), PIL 127.2%
fisik, peralatan atau teknologi dan (44.306 peserta kb aktif dari kkp 34.830
penampilan pegawai pada Kantor Badan peserta).
Koordinasi dan Keluarga Berencana Capaian peserta PA terhadap PUS data
(BKKBN) NTT. bulan maret yaitu 59.9% ( 415.839
Pencapaian Program KKBPK peserta kb aktif dari total PUS 693.896
Provinsi Nusa Tenggara Timur Bulan peserta).
Maret 2016.Dalam penelitian ini yang 3. Cakupan kegiatan PIK R/M, bina
dimaksud dengan Capaian Program ketahanan keluarga dan UPPKS
Pelayanan KB dan KS adalah sebagai a. jumlah PIK remaja/mahasiswa
berikut: sampai dengan bulan maret 2016 di
1. Pencapaian Peserta KB Baru (PB) provinsi NTT 684 kelompok yang
Pencapaian peserta KB baru sampai terdiri dari :
dengan Maret 2016 sebanyak 17.476 1. Tahap tumbuh : 557 kelompok
PB (13.91% dari target KKP sebanyak 2. Tahap tegak : 91
125.650 PB. Capaian PB tertinggi kelompok
adalah kabupaten timor tengah selatan 3. Tahap tegar : 36
yaitu 1.463 peserta KB baru, sedangkan kelompom
capaian PB terendah adalah kabupaten b. jumlah kelompok bina ketahanan
sabu raijua yaitu 124 peserta KB baru. keluarga bulan maret 2016 yaitu :
Realisasi capaian peserta KB baru (PB) 1. BKB : 1657 kelompok
terhadap KKP berdasarkan metode 2. BKR : 790 kelompok
kontrasepsi adalah: IUD 19.61% (1.200 3. BKL : 999 kelompok
peserta KB baru dari KKP 6.120 c. jumlah kelompok UPPKS bulan
peserta), MOW 19.44% ( 614 peserta maret yaitu : 734 kelompok.
KB baru dari KKP 3.158 peserta), MOP Dari data di atas dapat
0.00% ( 0 peserta KB baru dari KKP disimpulkan bahwa dari Pencapaian
Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 59

Program Pelayanan KB dan KS sampai d. Empati (Empathy) yakni sarat untuk


dengan Bulan maret 2016 sudah berjalan peduli, memberi perhatian pribadi bagi
dengan baik dan sesuai dengan teori pelanggan. Perhatian dan kepedulian
pelayanan melalui media relations yaitu serta tanggung jawab Humas
keseluruhan kegiatan yang meliputi HumasBKKBN Provinsi NTT dalam
Keandalan (Reliability), Ketanggapan memberikan informasi lewat media
(Responsiveness), Keyakinan (Assurance), atau publikasi dan melakukan event-
Empati (Empathy) dan Berwujud event kepada masyarakat yang
(Tangibles).Hal ini akanmenjadi acuan berkaitan dengan pengetahuan,
untuk lebih meningkatkan kualitas kebutuhan masyarakat secara spesifik.
pelayanan BKKBN Provinsi NTT ke e. Berwujud (Tangibles) yakni Humas
depannya. BKKBN Provinsi NTT menampilkan
fasilitas fisik, peralatan atau teknologi
danpenampilan pegawai pada Kantor
KESIMPULAN Badan Koordinasi dan Keluarga
Kualitas Pelayanan melalui strategi Berencana (BKKBN) NTT.
media relations di Humas BKKBN Dari ke-5 Kualitas pelayanan
Provinsi NTT adalah sebagai berikut: melalui strategi media relations di Humas
a. Keandalan (Reliability) yakni BKKBN Provinsi NTT di atas dapat
Kemampuan dan keandalan layanan disimpulkan bahwa pelayanan melalui
Humas BKKBN Provinsi NTT yang strategi media relations di Humas BKKBN
berkaitan dengan Media Relation yaitu Provinsi NTT sudah berjalan dengan baik
ketepatan waktu dalam memberikan karena: a) adanya ketepatan waktu dalam
informasi dan pelayanan kepada memberikan informasi; b) memberikan
media/wartawan dan masyarakat, informasi atau berita kepada media massa
pelayanan yang diberikan tanpa ada di dalam menangani permasalahan atau
kesalahan, sikap simpatik dan dengan isu-isu yang timbul di masyarakat serta
akurasi yang tinggi serta kemampuan kemauan untuk membantu pelanggan dan
untuk melaksanakan jasa yang memberikan jasa dengan cepat; c)
dijanjikan dengan cepat dan terpercaya. menimbulkan kepercayaan dan keyakinan,
b. Ketanggapan (Responsiveness) yang merupakan kemampuan Humas
yakniKemampuan Humas BKKBN dalam menciptakan rasa rasa percaya
Provinsi NTT dalam memberikan masyarakat kepada BKKBN NTT antara
informasi atau berita kepada media lain komunikasi, kredibilitas, keamanan,
massa di dalam menangani kompetensi dan sopan santun; d)
permasalahan atau isu-isu yang timbul memberikan informasi lewat media atau
di masyarakat serta kemauan untuk publikasi dan melakukan event-event
membantu pelanggan dan memberikan kepada masyarakat yang berkaitan dengan
jasa dengan cepat.. pengetahuan, kebutuhan masyarakat secara
c. Keyakinan (Assurance) yakni spesifik; dan e) menampilkan fasilitas
pengetahuan dan kesopanan fisik, peralatan atau teknologi dan
HumasBKKBN Provinsi NTT untuk penampilan pegawai pada Kantor Badan
menimbulkan kepercayaan dan Koordinasi dan Keluarga Berencana
keyakinan, yang merupakan (BKKBN) NTT.
kemampuan Humas dalam menciptakan Dari data yang ada dapat
rasa rasa percaya masyarakat kepada disimpulkan bahwa dari Pencapaian
BKKBN NTT, antara lain komunikasi, Program Pelayanan KB dan KS sampai
kredibilitas, keamanan, kompetensi dan dengan Bulan maret 2016 sudah berjalan
sopan santun. dengan baik dan sesuai dengan teori
pelayanan melalui media relations yaitu
60 Jim Briand Kolianan, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016

keseluruhan kegiatan yang meliputi


Keandalan (Reliability), Ketanggapan
(Responsiveness), Keyakinan (Assurance),
Empati (Empathy) dan Berwujud
(Tangibles). Hal ini akan menjadi acuan
untuk lebih meningkatkan kualitas
pelayanan BKKBN Provinsi NTT ke
depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook Of


Public Relation. Simbiosa
Rekatama Media. Bandung
Cutlip, Scott M.,dkk.. 2006. Effective
Public Relations, Jakarta:
Prenada Media Group
Iriantara, Yosal. 2005. Media Relations. Ba
ndung : Simbiosa Rekatma Media.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen
Pemasaran di Indonesia: Analisis,
Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Salemba
Empat. Jakarta.
Lesly, Philip. 1991. Lesly’s
Handbook of Public
Relations and Communications.
Chicago, Illinois: Probus
Publishing Company.
Ruslan, Rosady.2006. Manajemen Public
relations dan Media Komunikasi,
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta.
Raja Grafindo Persada.
Tjiptono, Fandy. 2001.
StrategiPemasaran. EdisiPertama.
AndiOfset.Yogyakarta.
Toth, PP. 2009. Atheroschlerosis: The
Underlying Disease. Journal Fam
Pract. 58, (11) 1-17.

Anda mungkin juga menyukai