Anda di halaman 1dari 52
Kata Pengantar ! Daftar Isi v BAB 1 PENGENDALIAN INTEREN DAN KAS 3 Kecurangan dan Pengendalian Interen, 3 Komponen Pengendalian Interen, 5 Prinsip-prinsip Pengendalian Interen, 6 Penetapan Tanggung Jawab, 6 Pemisahan Tugas, 7 Prosedur-prosedur Dokumentasi, 9 Pengawasan Fisik, 10 Verifikasi Internal Secara Independen, 10 Pengendalian Sumber Daya Manusia, 12 Manfaat Pengendalian Interen Bagi Perusahaan, 12 Pengendalian Penerimaan Kas, 13 Penerimaan Kas dan Penjualan Tunai di Kasa, 16 Penerimaan Kas Melalui Pos, 18 Pengendalian Pengeluaran Kas, 19 Sistem Voucher dan Pengawasan, 20 Bentuk dan Isi Voucher, 26 Pengendalian Melalui Dana Kas Kecil, 30 Penetapan Dana kas Kecil, 30 Pembayaran Melalui Kas Kecil, 31 Pengisian Kembali Kas Kecil, 33 Contoh Soal dan Penyelesaiannya (1-1), 35 Rekening Giro Bank Sebagai Alat Pengendalian, 36 @ Dipindai dengan CamScanner Vi Dasar-Dasar Akuntansi /ilid |! Edisi 7 Rekening Giro Bank, 37 Rekonsiliasi Rekening Giro Bank, 42 Prosedur Rekonsiliasi, 43 ‘Tahap-tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank, 45 Contoh Pembuatan Rekonsiliasi Bank, 47 Jumal Penyesuaian dari Rekonsiliasi Bank, 49 Contoh Soal dan Penyelesaiannya (1-2), 51 Electronic Funds Transfer (EFT) System, 53 Pertanyaan, 54 Latihan, 56 Soal, 59 BAB2 AKUNTANS!I UNTUK PIUTANG 69 Jenis-jenis Piutang, 69 Piutang Usaha, 72 Pengakuan Piutang Usaha, 72 Pengendalian Interen atas Penerimaan Piutang, 74 Penilaian Piutang Usaha, 75 Kerugian Piutang, 75 Metoda Penghapusan Langsung, 76 Metoda Cadangan, 78 Dasar yang Digunakan dalam Metoda Cadangan, 83 Persentase dari Penjualan, 84 Persentase dari Piutang, 85 Contoh Soal dan Penyelesaiannya (2-1), 88 Piutang, 89 Dipindai dengan CamScanner —E——————— = _KECURANGAN DAN PENGENDALIAN INTEREN D= Dasar-dasar Akuntansi Jilid | telah diterangkan siklus Jakuntansi yang menggambarkan proses pencatatan yang dimulai dari pencatatan pertama dalam jurnal sampai terbentuknya hasil akhir dari proses tersebut berupa laporan keuangan. Telah diterangkan pula bahwa laporan keuangan berisi informasi keuangan yang sangat dibutuhkan, baik oleh manajemen yang bertanggungjawab atas kebenaran informasi tersebut, maupun oleh pihak-pihak di luar perusahaan yang akan menggunakan informasi keuangan untuk berbagal pengambilan keputusan (kreditur, investor, pemerintah, dan sebagainya). Oleh karena itu, informasi dalam laporan keuangan harus bisa diandalkan, artinya informasi tersebut harus bebas dari kesalchan, baik kesalahan yang tidak disengaja (error), maupun yang disengaja oleh pembuat laporan (management fraud). Berbagai kemungkinan timbulnya Kesalahan tak disengaia sangat mungkin terjadi pada berbagai tahapan proses akuntansi. Pada saat pegawai menjurnal suatu transaksi, kesalahan bisa berupa salah dalam mencantumkan angka yang dicatat, atau salah dalam menentukan akun yang didebet dan dikredit. Kesalahan semacam ini bisa terjadi karena faktor-faktor manusiawi seperti kelelahan, kehilangan konsentrasi, atau karena tidak memahami prinsip-prinsip akuntansi yang seharusnya diterapkan. Kesalahan lain semacam itu bisa terjadi juga dalam tahapan pencatatan lain, seperti misalnya pada saat melakukan posting, membuat @ Dipindai dengan CamScanner tail 4 Dasar-Dasar Akuntansi jilid I! Edisi 7 . 5 penyesuaian, atau bahkan pada saat menyusun laporan keuangan daq catatan-catatan akuntansi. Kesalahan fatal mungkin terjadi karena memang disengaja oigh pembuat laporan keuangan. Motif kesengajaan bisa tergantung kepentingan si pembuat laporan keuangan. Sebagai contoh, manajemen sengaja menerapkan prinsip akuntansi secara salah agar laporan laba-rugi menghasilkan laba yang tinggi, sehingga manajemen mendapat bonus dan penghargaan lain yang tinggi. Dalam situasi ssebaliknya, manajemen sengaja melaporkan laba yang rendah agar pajak yang harus dibayar juga menjadi lebih rendah dari jumiah yang seharusnya Kesalahan bisa juga terjadi di luar bagian akuntansi tetapi akan berdampak pada catatan akuntansi dan pada akhirnya akan menyebabkan laporan keuangan menjadikeliru. Sebagaimana diketahui, pencatatan akuntansi selalu didasarkan pada bukti transaksi. Bagian ~akuntansi tidak akan melakukan pencatatan tanpa adanya bukt transaksi. Sebagai contoh, transaksi pembelian akan dicatat dalam jumal, berdasarkan faktur pembelian dari pemasok yang disampaikan bagian pembelian ke bagian akuntansi. Apabila data dalam faktur pembelian keliru atau sengaja dibuat keliru, akibat adanya permainan antara bagian pembelian dengan pihak pemasok, maka data yang dicatat dalam jurnal juga akan menjadi keliru. Contoh lain, pembayaran gaji pegawal akan dicatat dalam jurnal berdasarkan bukti pembayaran gaji yang data Pendukungnya dibuat oleh bagian personalia (daftar gaji, presensi Pegawai, kartu jam kerja, dan sebagainya). Apabila bukti pembayaran gali keliru atau sengaja dibuat keliru oleh bagian personalia, maka jumal yang ‘dibuat oleh bagian akuntansijuga akan menjadi keliru. Oleh karena itu diperiukan suatu sistem Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan kas 5 SO atas semua metoda dan tindakan yang saling berkaitan yang diterapkan dalam suatu organisasi_ untuk mengamankan aset, meningkatkan keandalan catatan_akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi, dan menjamin kesesuaian dengan ketentuan hukum dan peraturan yang beriaku Sistem pengendalian interen memiliki ima K berikut: Pengendalian interen terdiri omponen utama sebagai « Lingkungan pengendalian. Merupakan tanggung jawab manajemen untuk menegaskan bahwa integritas merupakan nilai suatu organisasi dan bahwa aktivitas tidak etis tidak dapat ditelorensi. Merupakan tugas manajemen, untuk menciptakan iklim yang kondusif bagiterciptanya pengendalian. « Penilaian risiko. Perusahaan harus mengidentifikasi_ dan menganalisis berbagai factor yang bisa menimbulkan risiko bagi perusahaan dan harus menentukan bagaimana mengelola risiko tersebut. « Aktivitas pengendalian. Untuk mengurangi terjadinya penyelewengan, manajemen harus merancang kebjakan dan prosedur untuk menghadapi risixo tertentu yang dihadapi perusahaan. « Informasi dan komunikasi. Sistem pengendalian interen harus mengomunikasikan semua informasi penting ke semua lapisan dalam organisasi, balk ke bawah mau pun ke alas, serta mengomunikasikan informasi ke pihak eksteren yang sesuai. + Monitoring. Sistem pengendalian interen harus memonitor secara ae ie memadai. Penyimpangan yang signifikan crue kepada manajemen puncak dan/atau dewan @ Dipindai dengan CamScanner 6 Dasar-Dasar Akuntansi lid 1! Edisi 7 Masing-masing komponen pengendalian interen di atas sangatlah dan berkaitan satu sama lain. Namun dalam uraian berikut, kita akan fokus pada satu komponen yaitu aktivitas pengendalian, karena aktivitas. aktivitas ini merupakan tulang punggung upaya perusahaan dalam menghadapi risiko seperti misalnya dalam mencegah_terjadinya Penyelewengan (fraud). Aktivitas pengendalian yang diterapkan dalam Perusahaan bisa berbeda antara perusahaan yang satu dengan Perusahaan lainnya, tergantung pada bagaimana manajemen menilaj risiko yang dihadapinya. Penilaian ini sangat bergantung pada dan dipengaruhi oleh besar-keciInya perusahaan dan sifat_perusahaan yang bersangkutan. ‘Ada enam prinsip aktivitas pengendalian, yaitu: Penetapan tanggungjawab * Pemisahan tugas * Prosedurdokumentasi + Pengawasan fisik . Verifikasi internal secara independen Pengendalian sumberdaya manusia. EARN ee) Penetapan tanggungiawab yang jelas bagi setiap orang yang ada dalam organisasi perusahaan merupakan salah satu prinsip pengendalian interen yang sangat penting. Dalam perusahaan yang memiliki Pengendalian interen yang baik, setiap tugas ditetapkan Penanggungjawabnya. Pengendalian akan semakin efektif apabila satu ‘orang bertanggungjawab atas satu tugas tertentu, ‘Sebagaicontoh, toko serba ada “Supermaret” menggunakan sebuah register kas untuk menangani setiap penerimaan kas di toko tersebut. @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalion ineren "en dan kas Naka pertu ditentukan ki ; can siaj pa yang bertanggungjawab atas kek ilar, yang bertangg! turangan kas Situasi semacam itu, penetapan tanggungjawab ate Menjadi terasa penting, Apabila petugas penerimaan kas (kasin yan eeu Perasikan register kas lebih dari satu orang, akan menjadi sult Menentukan penanggungjawab kekurangan kas, Sebaliknya, RPabila hanya ada satu orang petugas penerima kas pada suatu shit tertentu dan pada suatu mesin register kas tertentu, maka Penanggungjawab bisa ditentukan dengan mudah. USGL Pemisahan tugas merupakan hal yang tidak bisa ditawar bagi terciptakan Sistem pengendalian interen yang baik. Ada dua hal penting dalam Penerapan prinsip ini, yaitu: 1. Pisahkan bagian yang mengurusi operasi dari bagian akuntansi. Bagian akuntansi harus benar-benar terpisah dari bagian yang mengurusi operasi, misalnya bagian penjualan atau bagian produksi. Apa yang akan terjadi seandainya pegawai bagian penjualan melakukan pencatatan pendapatan penjualan? Pegawai bagian penjualan bisa memanipulasi angka penjualan ssesuai dengan kepentingannya, dan akibatnya manajer menjadi tidak mengetahui data penjualan yang sesungguhnya. Itulah sebabnya bagian akuntansi harus terpisah dari bagian penjualan. Transaksi (aktivitas) penjualan dilakukan oleh bagian penjualan, ‘sedangkan pencatatan transaksi penjualan dilakukan oleh bagian akuntansi. 2. Pisahkan bagian yang menyimpan aset dan bagian akuntansi, Bagian akuntansi tidak boleh menyimpan kas (dan juga aset-aset lainya), dan sebaliknya kasir tidak boleh memiliki akses ke calatan akuntansi, Apabila seorang pegawai merangkap sebagai kasir dan mencatat transaksi kas, maka pegawai tersebut ‘akan dengan mudah mencuri uang perusahaan dan mengatur sedemikian rupa sehingga pencurian itu tidak nampak dalam catatan akuntansi. Itulah sebabnya dalam perusahaan besar @ Dipindai dengan CamScanner yang memiliki pengendalian interen yang baik. kas disimpan oleh bendahara (atau bagian keuangan), sedangkan catatan kag berada dibawah pengawasan kontroler Pemisahan tugas yang baik tidak hanya dilakukan antara bagian operasi dengan bagian akuntansi, tetapi juga antar bagian operasi yang Derkaitan, Memberi kewenangan hanya kepada satu orang untuk bertanggungjawab melakukan pembayaran. Berbagai kecurangan bisa terjadi apabila ‘seseorang menangani aktivitas pembelian yang berkaitan. Sebagai contoh: * Apabila pegawai di bagian pembelian dapat melakukan pemesanan pembelian barang tanpa harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang yang ditetapkan perusahaan, ada peluang bagai pegawai tersebut untuk memperoleh balas jasa (komisi) dari pemasok sehingga harga bbeli menjadi lebih tinggi. Akt Kecurangan di atas akan dapat dihindari, apabila perusahaan membagi _Fangkaian tugas dalam pembelian adate Hal yang sama hans Glakuton pousareey ee ws 1 Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas urangan bisa terjadi apabila Pembayaran dari pelanggan. Berbagai ke’ ya ditangani oleh satu orang Fangkaian aktivitas penjualan tersebut ham Sebagai conto: * Apabila petugas penjualan dapat melakukan penjualan tanpa Persetujuan dari pejabat yang berwenang yang ditetapkan perusahaan, maka terbuka’ kemungkinan pegawai tersebut Menjual barang dengan harga yang !@ tetapkan sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan komisi penjualan yang tinggi * Apabila pegawai bagian pengiriman barang memiliki akses alas catatan akuntansi, maka ia dapat melakukan pengiriman barang tidak kepada pelanggan, melainkan dikirim kepada dia sendin, « Apabila pegawai pembuat faktur merangkap sebagai penerima pembayaran dari pelanggan, maka ia bisa membuat faktur dengan harga yang lebih rendah untuk kepentingan teman atau keluarganya. Kecurangan-kecurangan seperti dilukiskan di atas akan berkurang, apabila perusahaan membagi rangkaian aktivitas penjualan menjadi beberapa tugas sebagai berikut: Pegawai di bagian penjualan melayani penjualan; bagian pengiriman barang melakukan pengiriman barang berdasarkan order penjualan; bagian penagihan bertugas membuat dan mengirimkan faktur kepada pelanggan setelah ia membandingkan data yang tercantum dalam order penjualan dengan laporan pengiriman barang. a Bae eae a ee Dokumen merupakan bukti bahwa transaksi dan peristiwa telah terjadi. Pada contoh toko serba ada “supermarket” di atas, pita register kas merupakan bukti dokumen untuk penjualan dan jumlah kas yang diterima. Begitu pula, dokumen pengiriman barang merupakan bukti telah terjadinya pengiriman barang, dan faktur penjualan merupakan bukti bahwa perusahaan telah menagih pelanggan atas barang yang dijualnya. Dengan adanya tandatangan pada setiap dokumen, dapat diketahui siapa yang bertanggungjawab atas suatu transaksi. Perusahaan harus membuat dokumen transaksi pada saat transaksi terjadi. @ Dipindai dengan CamScanner 10 Dasar-Dasar Akuntansi /ilid I! Edis! 7 menetapkan prosedur untuk dokumentag), aie arernungan eamae dokmen herdalaya‘ ber neal ap ielon dan semua dokumen harus dipertanggungjawabkan nya. Penomoran dokumen akan berguna dalam mencegah agar dokumen tersebut tidak dicatat lebih dari sekali, atau Sebaliknya mencegah dokumen sama sekali tidak dicatat. Kedua, sistem pengendalian hendaknya mewajibkan pegawai untuk segera meneruskan dokumen pendukung transaksi ke bagian akuntans| untuk segera dicatat dalam jurnal, Tindakan pengendalian semacam inj akan berguna untuk memastikan bahwa transaksi dicatat tepat wakty dan berpengaruh langsung pada ketelitan dan keandalan catatan akuntansi. er ot eee Pengawasan secara fisik atas aset-aset perusahaan sangat Penting artinya. Pengawasan fisik berkaitan dengan pengamanan atas aset dan meningkatkan keteliian serta bisa dipercayanya catatan akuntansi Pengamanan aset dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan peratatan, misalnya: * lemari besi berkunci khusus (safety deposit boxes) untuk ‘menyimpan kas dan surat-surat (dokumen) Penting. * _Tuang Penyimpanan (gudang) dengan pintu berkunci serta lemar- lemari berkunci untuk menyimpan Persediaan barang dan catatan-catatan akuntansi, * alarm untuk mencegah terjadinya pembobolan, * monitor televisi dan sensor untuk Mencegah pencurian. * berbagai fasilitas computer dengan pass key access atau capjempol atau eyeball scans, * timeclock untuk pencatatan jam kerja. @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas "W (mengk: RicereGhhene data yang telah dihasilkan oleh para pegawai. Agar il yang maksimal dari penerapan prinsip verifikasi internal Secara independen, maka praaele 1. Perusahaan harus melakukan verifkasi data secara periodik atau ‘secaramendadak Verifikasi dilakukan oleh orang yang independen, yaitu orang yang tidak terlibat dalam menghasilkan informasi yang diverifkasi 3. Apabila terjadi selisih atau penyimpangan, maka hal itu harus dilaporkan pada manajemen yang sesuai agar dapat ditindaklanjuti atau dikoreksi & Verifikasi internal secara independen sangat bermanfaat khususnya dalam membandingkan antara catatan pertanggungjawaban dengan aset yang sesungguhnya ada. Dalam contoh kasus toko serba-ada “Supermaret” di muka, verifikasi dilakukan dengan membar antara catatan pada gulungan pita kertas dalam mesin register kas dengan kas yang sesungguhnya ada pada setiap akhir jam kerja kasir. Contoh lain adalah mencocokkan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dengan data yang tercantum dalam laporan bank, dan verifikasi atas catatan persediaan perpetual dengan hasil perhitungan fisik persediaan seperti telah diterangkan pada Buku |~Bab 6. Pada perusahaan besar, fungsi verifikasi internal secara independen biasanya dibebankan kepada auditor interen, yaitu pegawai-pegawai perusahaan yang bertugas untuk secara terus menerus mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian interen perusahaan. Mereka mengkaji- ulang aktivitas semua departemen (bagian) yang ada dalam perusahaan beserta orang-orangnya untuk memastikan apakah sistem pengendalian interen yang ditetapkan perusahaan benar-benar diikuti. Mereka juga memberikan saran-saran perbaikan jika diperlukan. Fakta menunjukkan bahwa banyak kasus penyelewengan dalam perusahaan_berhasil diungkapkan berkat adanya mekanisme interen seperti pengendalian interen dan audit interen. Contoh kongkrit adalah terbongkamya kasus penyelewengan yang menggegerkan dunia pada perusahaan raksasa WorldCom (USA) yang melibatkan milyaran dollar adalah berkat jasa auditor interen. Ala @ Dipindai dengan CamScanner 12 Dasar-Dasar Akuntansi ilid 1) Edisi 7 Aktivitas pengendalian sumberdaya manusia meliputi hal-hal berikut: 1. Mempertanggungkan pegawai-pegawai yang menangani kas, Mempertanggungkan berarti mendapatkan pertindungan asurans terhadap pencurian yang dilakukan pegawai (misalnya kasir). Cara inj berguna untuk mengamankan kas karena: @) Perusahaan asuransi akan menyeleksi dengan ketat semua Pegawai yang akan dipertanggungkan, dan akan menolak pelamar yang berisiko. >) pegawai yang dipertanggungkan tahu bahwa perusahaan asuransi akan mengusut dengan tegas yang bersalah. Dengan cara ini kasir dipaksa untuk bekerja dengan jujur dan cermat, Karena pencurian kas akan mendatangkan akibat yang sangat serius, 2. Merotasi tugas-tugas karyawan dan mewajibkan karyawan mengambil cuti. Cara ini akan dapat mencegah karyawan dari upaya mencuri karena mereka tahu bahwa mereka tidak mungkin menutupi kecurangan selamanya. Banyak bank berhasil membongkar kecurangan yang dilakukan Pegawainya ketika Pegawai itu sedang menjalani cuti atau ketika tugasnya digantikan oleh pegawailain. 3. Memeriksa latar-belakang calon Pegawai. Salah satu cara yang Penting dan murah untuk mengurangi kemungkinan Pencurian dan Penggelapan yang dilakukan Pegawai adalah dengan mempelajari latar belakang calon karyawan. Bagian Kepegawaian wajib mempelajari dengan saksama latar belakang setiap calon pegawai agar tidak menerima Pegawai yang memiliki perilaku buruk yang dapat merugikan perusahaan, 3 9 na @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan x Pengen, 4 raalan interen akan member manfaat berkutbagiperusehaan 2 Mem ann bahwa semua transaksi dicatat secara lengkap dan akurat emastikan bahwa hanya transaksi yang telah diotorisasi yang dapat dilaksanakan, Menjamin bahwa semua transaksi didukung dengan dokumen yang memadai. Menjamin bahwa asset dan kewajiban perusahaan telah ditetapkan dengan benar, sehingga dapat digunakan sebagai informasi yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan dalam mengoperasikan perusahaan 5. Meminimaikan risiko terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan asetperusahaan 8. T= sn en Walaupun pengendalian interen memiliki berbagai manfaat dan keunggulan di atas, namun pengendalian interen tetap memiliki sejumlah kelemahan sebagai berikut: 1. Pengendalian interen rentan tethadap kelemahan-kelemahan manusiawi, seperti kelelahan fisik maupun mental pegawai dan kejenuhan yang dapat mengurangi ketelitian kerja. 2. Kolusi atau kerjasama antar pegawai yang tidak jujur untuk melakukan pelanggaran/kejahatan seringkali tidak dapat dicegah oleh sistem. 3. Pengendalian interen pada umumnya diterapkan pada transaksi- transaksi rutin harian, sedangkan transaksi yang tidak biasa terjadi atau yang hanya terjadi di akhir tahun tidak terawasi. Faktor biaya sering menjadi kendala, sehingga tidak semua tujuan pengendalian dapat dicapai, 5. Pengendalian yang diterapkan perusahaan seringkali tidak diselaraskan dengan perkembangan yang terjadi dalam perusahaan. = PENGENDALIAN PENERIMAAN KAS Kas merupakan aset perusahaan yang siap digunakan untuk diubah menjadi jenis aset yang lain, misalkan digunakan untuk membeli Dipindai dengan CamScanner 13 14 Dasar-Dasar Akuntansi jilid I Edisi 7 persediaan barang, membeli aset tetap (tanah, gedung, mesin dan sebagainya). Kas juga mempunyai sifat mudah digelapkan dan disembunyikan. Karena sifatnya yang demikian, kas merupakan aset Perusahaan yang sangat rentan terhadap kecurangan. Selain itu, karena volume transaksi kas sangat besar, berbagai kemungkinan kekeliruan bisa terjadi dalam melaksanakan transaksi kas dan Pencatatannya. Untuk mengamankan kas dan menjamin ketelitian Pencatatan akuntansi untuk kas, maka prinsip pengendalian interen terhadap kas harus diterapkan dengan ketat. Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur- prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Pertama, harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan check; kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil. Pembahasan tentang kas kecil akan diuraikan pada bagian lain dalam bab ini. Prinsip pertama diperlukan agar petugas yang bersangkutan dengan transaksi kas tidak dapat dengan mudah melakukan penggelapan kas, kecuali bila mereka bersekongkol. Prinsip kedua dirancang agar petugas yang menangani kas tidak mempunyai kesempatan untuk menggunakan kas perusahaan’ untuk keperluan pribadi. Prinsip ketiga (semua pembayaran dilakukan dengan menggunakan check) selain merupakan ‘akibat prinsip kedua, juga dimaksudkan agar semua transaksi kas memiliki pencatatan yang terpisah dan dilakukan oleh pihak di luar perusahaan pee)” Hasil ee yang dilakukan oleh bank dituangkan dalam Japoran bank yang dapat dijadikan konfirmasi atas catatan yang dilakukan @ Dipindai dengan CamScanner hendaknya difahami bahwa prosed! bawah in’ hanyalah merupakan seke’ digunakan pada berbagai_perusahaan melukiskan bagaimana prinsip penge' diterangkan di tas diterapkan pada transaks! P Penetapan Tanggungiawab Hanya orang ter tentu yang diberi ewenangan untuk rmenerima kas (Kasit) Pemisahan Tuges Penerima kas, berbeda ans 1 Pengendalian Interen dan Ka 1s ng akan diuraikan di dar contoh dart praktek yang banyak © Gambar 1-1 di bawah ini U ndalian interen yang telah enerimaan kas. ur-prosedur ya! gendalian Interen Pada Penerimaan Kas Pengendalian Penerimaan Kas | Pengamanan Fisik | ‘Simpan kas | ferkunci atau simpan di | bank, membatas! | ke tempat penyimpanan | gunakan mesin register kas | | Verifikasi internal t Secara Independen’ Membandingkan check dengan faktur, merekon} siliasi laporan bank secara benar Pengendalian Sumber Daya Manusi = Mempertanggungkan pegawal yang menengent as; mewajibkan pegawal “ ‘mengambil cuti; meneliti tar belakang pegawai @ Dipindai dengan CamScanner 18 Dasar-Dasar Akuntansi /ilid |) Edisi 7 Kadang-kadang terjadi perbedaan antara data yang tercantum dalam Pita register kas dengan kas yang sesungguhnya ada. Hal ini biasa tejay karena petugas kasa memberi pengembalian uang kepada pembeli dalam Jumlah yang tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya (karena tiday tersedia uang pas), atau sebaliknya petugas kasa menerima uang dag Pembell yang lebih besar dari jumlah seharusnya. Jika hal ini terjadi maka selisih antara jumlah yang sesungguhnya ada dengan jumlah yang tercantum dalam pita register kas dilaporkan dalam akun yang disebut Selisin Kas. Sebagai contoh, data dalam pita register kas menunjukkan jumlah Rp14.410.500,00, tetapi kas yang sesungguhnya ada berjumiah Rp14.400.250,00, atau terjadi kekurangan kas sebesar Rp9.250,00, Situasi ini dicatat dengan membuat jumnal sebagai berikut: kas | rots 00260.00| Selisih Kas. | 9.250,00 Penjualan.... | Rp14.410.500,00 Rekening Selisin Kas adalah rekening nominal dan dengan demikian ilaporkan dalam laporan laba-rugi. Jika rekening ini bersaldo debet, maka dikelompokkan sebagai beban lain-lain, dan jika bersaldo kredit dikelompokkan sebagai pendapatan lain-lain Pe Penerimaan kas melalui pos dapat berujud check yang diterima dalam amplop atau berupa poswesel. Apabila check diterima melalui pos, maka pada saat amplop dibuka harus dihadiri oleh dua orang petugas. Seorang diantaranya membuat daftar check yang diterima sebanyak 3 (tiga) rangkap. Dalam daftar tersebut dicantumkan nama pengirim, maksud pembayaran, dan jumiah Tupiahnya. Lembar pertama berserta check: check yang diterima, dikirimkan kepada kasir. Lembar kedua dikirimkan kepada Bagian Akuntansi, seda | sedangkan lembar k yang bersangkutan sebagai arsip, ae ee ai @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengende an Interen dan kas 19 Apabila penerimaan kas melalui pos berupa poswesel, maka seperti halnya penerimaan check melalui pos, penanganannya diakukan oleh | dua orang petugas. Petugas pertama membuat daftar poswesel yang giterima sebanyak 3 (tiga) rangkap, sedangkan petugas kedua bertugas menguangkan poswesel ke Kantor Pos. Petugas in! harus mendapat Penunjukkan dari perusahaan untuk menguangkan poswesel atas nama perusahaan dan memiliki kartu C7. Pendistribusian daftar penerimaan poswesel, sama seperti halnya daftar pen Kasir menyetorkan check dan uang (yang berasal dari poswesel yang telah diuangkan) ke bank, dan petugas di Bagian Akuntansi mencatat transaksi penerimaan kas dalam jurnal. Dengan demikian apabila saldo menurut laporan bank direkonsiliasi (hal ini akan dibahas kemudian) oleh ‘orang keempat, maka kesalahan atau kecurangan yang dilakukan oleh petugas penerima pembayaran melalui pos, kasir, atau petugas di Bagian “Akuntansi, akan dapat Segera diketahui. Kesalahan alau kecurangan akan dapat diketahui Karena kas yang disetorkan ke bank harus Sama jumiahnya dengan catatan yang dibuat oleh ketiga pelugas lainnya. Dengan cara demikian, kecurangan jelas akan sult dilakukan, kecuali mereka bersekongkol. Petugas penerima pembayaran melalui pos harus melaporkan penerimaan tersebut kepada si pengirim. Ika hal ini tidak Gilakukan, pengirim pasti akan menanyakannya. Kasirharus menyetorkan ‘seluruh uang yang diterimanya, sebab saldo menurut laporan bank har. s ‘sama dengan saldo kas menurut catatan di Bagian Akuntansi, Petugas di Bagian Akuntansi dan petugas yang akan melakukan rekonsiliasi titak menangani uang atau check yang diterima, sehingga mereka tidak mempunyai peluang untuk menggunakan atau menyelewengkan kas perusahaan. yerimaan check. = PENGENDALIAN PENGELUARAN KAS Pengawasan ae ssa kas yang berasal dari penjualan tunai dan ‘melalui pos, merupakan hal yang penting. Akan tetapi i atau penyelewengan biasanya jarang terjadi melalui transaksi i ma os melainkan melalui pengeluaran kas atau dengan Dipindai dengan CamScanner 20 © Dasar-Dasar Akuntansi |ilid |! Edisi 7 menggunakan faktur fiktif (palsu). Oleh Karena itu pengawasan atas pengeluaran kas sama pentingnya atau bahkan kadang-kadang lebih penting daripada penerimaan kas. ons Untuk mengawasi pengeluaran kas dan agar pengendalian interen ‘tas pengeluaran kas berjalan dengan efektif, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan check, kecuali untuk cukan melalui kas kecil. Jika pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat dilak n kewenangan untuk menandatangani check didelegasikan kepada seorang pegawai yang ditunjuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan pencatatan transaksi kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengeluaran kas yang tidak nampak dalam catatan akuntansi, Dalam perusahaan kecil, manajer-pemilik biasanya menandatangani semua check yang akan dikeluarkan, dan dari kontak-kontak langsung ia mengetahui dengan pasti apa yang harus dibayar. Dalam perusahaan besar, kontak-kontak langsung semakin berkurang dan digantikan dengan prosedur-prosedur pengendalian intern. Prosedur harus dirancang untuk memberi informasi kepada penandatangan check, bahwa pembayaran yang akan dilakukan adalah benar-benar kewajiban perusahaan, benar- benar terjadi, dan oleh karenanya harus dibayar. Gambar 1-3 di bawah ini melukiskan penerapan prinsip-prinsip pengendalian interen dalam eam kas. Prosedur-prosedur yang banyak diterapkan pada agai perusahaan untuk mencapai tuju il mmolakearokan cor ven mencaPaltujuan tersebutdlaksanakan dalam *BESEea u I Sistem voucher dirancang untuk membanty dalam Pengawasan terhadap pengeluaran kas. Sistem in) menvonen Kelentuan-Ketontuan sebagai berkut (1) kewaliban perusahaan enya at teal dar ransakl yang telah dsetyicisahkan) oleh orargverg diberi wewenang oleh Perusahaan; (2) Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan terjadinya kewajban, yang melipul verifies sa Pencatalan, harus ditelapkan; (2) check hanya dapat dikemcnen cen pembayeran kewalben yang telah diverikasi, disahkan, den diene dengan benar, (4) kewajiban harus dicatat pada saat terjadi. dan setiap lees @ Dipindai dengan CamScanner aw 1 Pengendalian Interen dan Kas 1 ndalian Interen Pada Pengeluaran Kas Gambar 1-3 Penerapan Prinsip Penge! ~ Pengeluaran Kas Pengendalia wan Fist wo check Penge Penetapan Simpan bang eaeoe Siam omar tek Hanya orang tor calerpatan! axses Ke tentu yang aber memaerenyimpanan eraercsiote ee gunakan mesh rmenandatangani ck pec Check (bendahara) dan menos persetujuan enuniukan pemasok Pemisahan ogee Orang yan ‘member porsetguan anc ‘Cocokkan check dengan Saas faktur pendukungnya, raauan buat rekonsiias! bank pombs) yaran. ‘secara bulanan. anaatangan Frock ida boon roakuxan poncatatan pembayaren dg Check latar belakang pegawai @ Dipindai dengan CamScanner 22 Dasar-Dasar Akuntansi lid I! Edisi 7 transaksi pembelian harus diperlakukan sebagai transaksi yang independen. Ketentuan ini harus dipenuhi, meskipun terjadi lebih dari saty transaksi pembelian dari perusahaan yang sama dalam satu bulan atay periode fakturlainnya. Apabila perusahaan menggunakan sistem voucher, maka pengawasan terhadap pengeluaran kas dimulai sejak terjadinya kewajiban yang kelak harus dibayar. Hanya orang atau bagian tertentu diberi kewenangan oleh perusahaan untuk mengesahkan transaksi yang akan menimbulkan kewajiban. Ada kemungkinan kewenangan tersebut dibatasi jumlahnya. Sebagai contoh, dalam suatu department store yang besar, hanya bagian pembelian yang diberi kewenangan untuk mengotorisasi kewajiban (utang) sebagai akibat pembelian barang dagangan yang dilakukannya. Namun hal ini tidak berarti bahwa hanya bagian pembelian yang terlibat dalam transaksi pembelian. Untuk meningkatkan pengawasan, maka prosedur-prosedur pembelian, penerimaan barang, dan pembayaran, harus dibagi-bagi pada berbagai bagian. Bagian-bagian tersebut meliputi: bagian yang memerlukan barang, bagian pembelian, agian penerimaan barang, dan bagian akuntansi. Agar terdapat koordinasi dan pengawasan terhadap bagian-bagian tersebut, diperlukan sejumiah dokumen (business papers). Dari penjelasan tentang masing- masing dokumen di bawah ini terlihat betapa banyaknya pengawasan terhadap pengeluaran kas yang timbul dari pembelian barang dagangan. (1) Permintaan Pembelian Dalam sebuah perusahaan dagang yang besar, kepala-kepala bagian tidak diizinkan untuk memesan sendiri barang yang diperlukannya langsung kepada pemasok. Apabila setiap kepala bagian dapat langsung ‘berhubungan dengan para pemasok, maka jumlah barang yang dibeli dan kewajiban yang ditimbulkannya tidak akan dapat diawasi. Oleh karena itu, Pembelian. Tugas kepala-kepala bagian di Penjualan dalam prosedur pembelian adalah kepada bagian pembelian mengenai barang yang @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen d 23 diperlukannya. Kepala bagian yang memerlukan barang melakukan fungsi ini dengan membuat dan menandatangani dokumen yang disebut Permintaan pembelian, sebanyak 3 lembar. Dalam permintaan Pembelian tersebut, dirinci jenis dan jumlah barang yang dibutuhkannya Lembar pertama dan kedua dikirimkan ke bagian pembelian, sedangkan lembar ketiga disimpan oleh bagian yang meminta sebagai arsip. (2)Pesanan Pembelian Pesanan pembelian adalah formulir (dokumen) perusahaan yang digunakan oleh bagian pembelian untuk memesan barang dari produsen atau grosir. Pesanan pembelian berisi permintaan agar pemasok mengirim barang yang dipesan. Apabila bagian pembelian menerima permintaan pembelian dari bagian di lingkungan departemen penjualan, maka bagian pembelian membuat pesanan pembelian sebanyak 4 (empat) lembar (atau mungkin lebih). Dokumen tersebut didistribusikan oleh bagian pembelian dengan cara sebagai berikut: Lembar 1, atau lembar sii, dikirim kepada pemasok sebagai pesanan, dan sekaligus sebagai permintaan untuk mengirim barang yang dipesan. Lembar 2, dengan dilampiri permintaan pembelian, dikirim ke bagian akuntansi yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk memberi pengesahan atas faktur pembelian agar dapat dilakukan pembayaran. Lembar 3, dikirim ke bagian yang meminta sebagai pemberitahuan bahwa permintaan pembelian telah dilaksanakan. Lembar 4, ditahan di bagian pembelian sebagai arsip. (3) Faktur Faktur adalah surat yang berisi pernyataan bahwa barang-barang yang tertulis didalamnya telah dijual. Dokumen ini biasanya dibuat oleh pihak penjual. Ditinjau dari sudut si penjual (pembuat faktur), dokumen ini disebut ae papa Faktur ini dikirimkan oleh penjual kepada si pembeli. pembeli, faktur yang diterimanya dari tes yi penjual disebut faktur scl Dipindai dengan CamScanner 24 Dasar-Dasar Akuntansi Jilid | Edisi 7 ‘Atas dasar pesanan pembelian, produsen atau grosir mengirim barang yang dipesan kepada pembeli dan mengirimkan faktur pembelian atas barang yang telah dikirimkannya. Barang-barang tersebut diterima dj agian penerimaan barang, sedangkan faktur dikirimkan langsung ke bagian akuntansi perusahaan pembeli (4) Laporan Penerimaan Barang Pada perusahaan-perusahaan besar biasanya dibentuk bagian khusus yang ditugasi untuk menerima barang-barang dagangan atau aset lain yang dibeli perusahaan. Pada waktu barang tiba, bagian penerimaan barang bertugas untuk menghitung dan meneliti barang yang diterimanya. Selanjutnya dibuat laporan penerimaan barang sebanyak 4 (empat) lembar atau lebih. Dalam laporan tersebut disebutkan jumlah, keterangan (deskripsi), dan kondisi barang yang diterima. Salah satu dari laporan ini dikirimkan ke bagian akuntansi. Sedangkan dua lembar lainnya dikirimkan ke bagian pembelian dan pemasok, sebagai pemberitahuan bahwa barang telah diterima. Lembar terakhir ditahan oleh bagian penerimaan sebagaiarsip. Pengesahan Faktur Dengan diterimanya laporan penerimaan barang oleh bagian akuntansi, maka sekarang bagian akuntansi telah menerima empat macam dokumen yang berhubungan dengan pembelian barang, yaitu: 1, Permintaan pembelian yang berisi i seer speek yang berisi nama (jenis) dan jumlah barang yang 2. Pesanan pembelian yang berisi jt : scion a a isi nama dan jumlah barang yang . Faktur yang menunjukkan jumlah harga satuan iia satuan, keteran, total harga barang yang dikirim oleh Penjual, ra . 4. Laporan penerimaar barang yang derma, 2" Y2N9 berisi daftar barang dan kondisi @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas 25 ae yang tercantum dalam dokumen-dokumen di atas, akuntansi telah memperoleh informasi yang Cukup untuk mengesahkan faktur sebagai syarat untuk membuat jumal_ dalam Pembukuan perusahaan, dan selanjutnya dapat pula dibayar. Sebelum Pengesahan diberikan, bagian akuntansi melakukan pengecekan dan membandingkan informasi yang tercantum pada setiap dokumen. Untuk memastikan bahwa semua prosedur pengecekan telah dilakukan dan tidak ada langkah yang terlupakan, biasanya dibuat suatu formulir khusus yang disebut formulir pengesahan faktur. Formulir ini dilampirkan pada faktur yang bersangkutan. Namun ada pula perusahaan yang tidak membuat formulir khusus, melainkan membubuhkan cap pada faktur, seperti contoh berikut ini Gambar 1-4 Contoh Pengesahan Faktur Nomor pesanan pembelian Pengecekan permintaan Pengecekan pesanan Pengecekan penerimaan Pengecekan faktur Pengesahan harga Perhitungan Termin Disetujui untuk dibayar oleh Dipindai dengan CamScanner 26 = Dasar-Dasar Akuntansi ilid 1! Edisi 7 Setelah tiap tahapan pengecekan dilakukan, petugas mencantumkan paraf atau tandatangan pada formulir pengesahan faktur. Tiap parat yay tercantum pada masing-masing baris mengandung arti sebagai berikut 1. Pengecekanpermintaan —: Barang yang tercantum dalam fakty sesuai dengan barang yang diminta. 2. Pengecekan pesanan : Barang yang tercantum dalam fakty, sesuai dengan barang yang dipesan, 3. Pengecekanpenerimaan : Barang yang tercantum dalam faktur sesuai dengan barang yang diterima 4. Pengecekan faktur: Pengesahanharga : Harga dalam faktur sesuai dengan harga yang telah disepakati Perhitungan : Perhitungan dalam faktur sudah benar (tidak ada kekeliruan perhitungan). Termin Termin sesuai dengan syarat dan periode yang disepakati. Apabila perusahaan menggunakan sistem voucher, maka Setelah faktur dicek dan disetujui, dibuatlah voucher. Voucher adalah dokumen yang berisi: (1) keterangan ringkas transaksi, (2) tanda telah diperiksa, dan (3) persetujuan untuk dicatat dan dibayar. berbeda antara perusahaan yang satu der tetapi pada umumnya voucher dirancar faktur dan dokumen-dokumen lain ya voucher dilampirkan pada voucher ters kantong voucher. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam Pengarsipannya. Gambar 1-5 menunjukkan bagian dalam voucher, sedangkan Gambar 1-6 adalah bagian luar ‘voucher. Bentuk dan isi voucher sering gan perusahaan lainnya. Akan ng sedemikian rupa, sehingga @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas aw Gambar 1-5 : Contoh Voucher Bagian Dalam Figg ao No. voucher: 767 PT MAHAMERU Jalan Karanggayam 136, Yogyakarta Tanggal : 1 Oktober 2011 Dibayar kepada: CV Nakula Alamat _: Jalan Pendawa 156, Sala Untuk hal-hal berikut (terlampir faktur dan dokumen pendukung) Tl. Faktur Termin Keterangan lain __Jumlah 30 Sept, 2011 2/10/n/60 No.Faktur C-117 ~Rp800.000,00 Kurangi potongan 16.000,00 Jumlah bersih Rp784.000,00 Disetujui untuk dibayar Oleh: ( Supamo ) a i le Informasi untuk membuat voucher diambil dari faktur dan dokumen- dokumen pendukung lainnya. Setelah formulir voucher selesai diisi, maka faktur_ dan dokumen-dokumen pendukung lainnya dilampirkan pada voucher tersebut (kalau voucher berupa kantong/amplop, maka faktur dan dokumen-dokumen dimasukkan ke dalam kantong tersebut), Selanjutnya voucher diserahkan kepada petugas pemeriksa atau auditor untuk dicek ulang, diperiksa kebenaran rekening yang akan didebet, dan diberi persetujuan untuk dicatat. Dipindai dengan CamScanner 28° Dasar-Dasar Akuntansi jilid II Edisi 7 Gambar : 1-6 Contoh Voucher Bagian Luar DISTRIBUSI_AKUNTANSI Voucher No: 767 Akun Didebet: Jumlah Tal. Pembayaran: 6 Oktober 2017 Persediaan Rp784.000,00) Dibayar kepada :CV. Naku “ - alan Pandawa 196, Sala _ Beban Angkut ‘Alamat: Jalan Panda Perlengkapan Kantor Ikhtisar pembayaran Perlengkapan Gudang Jumlah bruto — :Rp800.000,00 Gaji Pegawai Potongan : 16.000,00 Total Dibayar bersin_:Rp784.000,00 Catatan Pembayaran Dibayar No. Check. Pencatatan Voucher ‘Atas dasar voucher yang telah disetujui, petugas di Seksi Akuntansi — Utang Usaha membuat jumal dalam register voucher sebagai berikut: OK. 1) Persediaan Barang Dagangan... | Rp784.000,00 Utang Voucher....cscun . Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas 29 hal itu menunjukkan keabsahan transaksi yang harus dibayar. Sebagai contoh, dokumen permintaan barang dan pesanan pembelian yang Gllampirkan pada voucher menunjukkan bahwa pembelian telah mendapat Persetujuan. Laporan penerimaan barang menunjukkan bahwa barang Yang dimaksud telah diterima, sedangkan dokumen persetujuan faktur (atau tanda persetujuan pada faktur) menunjukkan bahwa faktur telah diperiksa kebenarannya. Dengan demikian kecil kemungkinan terjadinya Penyelewengan, kecuali jika formulirformulir dokumen dicuri dan tandatangan persetujuan dipalsu, atau terjadi persekongkolan. Setelah check diterbitkan dan dikirimkan kepada kreditor, voucher yang telah dilunasi diberi cap “LUNAS”. Voucher yang telah dilunasi diserahkan kepada Bagian Akuntansi untuk dicatat dalam jurnal yang disebut register check sebagai berikut: ‘Okt. 6] Utang Voucher........- Rp784.000,00 Kas z Rp784.000,00 i] | ‘Sistem Voucher dan Beban Dalam suatu sistem voucher, kewajiban yang timbul harus mendapat persetujuan agar dapat dibayar dan dicatat sebagai utang pada saat transaksi terjadi. Hal ini meliputi juga beban-beban yang terjadi. Sebagai contoh, apabila perusahaan menerima tagihan beban telepon dari Perumtel, maka tagihan tersebut harus diperiksa dahulu kebenarannya. Selanjutnya dibuat voucher, dan dokumen tagihan beban telepon dari Perumtel dilampirkan pada voucher tersebut. Voucher kemudian dicatat dalam jumal, dan bila sudah tiba waktunya, maka voucher segera dibayar. Persyaratan bahwa beban harus disetujui dan dicatat pada saat terjadi, dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap beban yang dibayar adalah benar-benar telah disetujui setelah semua informasi yang diperlukan untuk memberi persetujuan tersedia, Akan tetapi faktur atau tagihan, misalnya untuk reparasi peralatan, kadang-kadang belum diterima sampai beberapa minggu setelah pekerjaan reparasi selesai. Apabila tidak tersedia catatan, maka sulit untuk menentukan apakah faktur atau tagihan sud Dipindai dengan CamScanner 30 Dasar-Dasar Akuntansi |ilid |! Edisi 7 tersebut benar atau tidak. Selain itu bila tidak tersedia catatan, pegaya, yang bermaksud melakukan kecurangan mungkin bisa bekerjasams dengan pihak luar, sehingga suatu kewajiban dibayar lebih dari sekali, atg, pembayaran lebih besar dari kewajiban yang sesungguhnya. a= U Lee cede Salah satu prinsip pokok dalam pengawasan terhadap pengeluaran kas ialah bahwa semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan check. Namun demikian terdapat pengecualian atas prinsip tersebut apabila pengeluaran kas dilakukan melalui kas kecil Sebagaimana diketahui, hampir semua perusahaan melakukan pengeluaran kas yang jumlah rupiahnya relatif kecil, seperti pengeluaran kas untuk membeli benda-benda pos, membayar taksi, membeli keperiuan rumah-tangga kantor yang relatif murah, dan sebagainya. Jika pengeluaran untuk hal-hal tersebut dilakukan dengan check, maka jumlah lembar check yang dibuat untuk pengeluaran-pengeluaran kecil semacam itu akan banyak sekali. Hal ini selain menyebabkan pemborosan waktu, juga mahal dan tidak praktis. Oleh karena itu, agar perusahaan tidak perlu menarik check untuk setiap pengeluaran kas yang jumlahnya kecil, maka perusahaan perlu membentuk suatu kas kecil yang disediakan khusus untuk itu. Pengoperasian suatu dana kas kecil yang disebut sistim imprest (sistem dana tetap), meliputi tiga tahapan, yaitu: (1) penetapan dana kas kecil, (2) pembayaran melalui dana kas kecil, dan (3) pengisian kembali dana kas kecil Untuk membentuk suatu kas kecil, perusahaan harus menunjuk kasir kas kecil yang bertanggungjawab atas pengelolaan dana tersebut. Selanjutnya perusahaan harus menetapkan besamya dana kas kecil dengan cara menaksir jumlah kas yang diperlukan untuk suatu jangka waktu tertentu, misalnya untuk keperluan seminggu atau sebulan. Untuk membentuk dana, perusahaan menarik selembar check yang diserahka kepada kasir kas kecil sebesar jumlah yang ditetapkan, Sebagal contoh, misalkan pada tanggal 1 Maret, PT Nusantara menetapkan untuk @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan ka a1 memb ete kas kecil sebesar Rp10.000.000,00. Jumal yang harus cae eniat kas Kecil tersebut adalah pea barks pembentukan dana kas al | | “ae p10.000.000,00 Kas (Untuk membentuk dana | kas kecil) Rp10.000.000,00) Kasir kas kecil_ menguangkan check yang ditark perusahaan, dan menyimpannya dalam peti penyimpan uang yang berkunci pengaman Dalam pengelolaan kas kecil dengan sistem imprest (sistem dana tetap), besamya dana kas kecil selalu tetap jumlahnya. Sebagal contoh, PT Nusantara dalam contoh di atas menetapkan dana kas kecil sebesar Rp10.000.000,00. Apabila dana ini berkurang karena digunakan untuk melakukan pembayaran, maka dana akan diisi kembali sehingga jumlahnya akan kembali menjadi Rp10.000.000,00. Jumiah dana kas kecil tidak akan berubah, kecuali diubah oleh manajemen. Sebagai contoh, apabila manajemen memutuskan untuk menaikkan dana kas kecil menjadi p15.000.000,00, maka perusahaan akan menerbitkan check sebesar p5.000.000,00 untuk ditambahkan pada dana kas kecil Hal ini dicatat dengan mendebet Kas Kecil Rp5.000.000,00 dan mengkredit Kas Rp5.000.000,00. Kasir kas kecil _mempunyai kewenangan untuk melakukan pembayaran dari kas kecil yang sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan perusahaan. Biasanya perusahaan membatasi_ besamya pengeluaran yang bisa dilakukan melalui kas kecil. Selain itu manajemen juga bisa membatasi pengeluaran untuk hal-hal tertentu, misalnya manajemen melarang penggunaan kas kecil untuk memberi pinjaman pada karyawan Setiap pengeluaran dari dana kas kecil, harus dilakukal , in dengan mengisi dokumen yang disebut bukti pengeluaran kas kecil ( Gambar 4-7), Dokumen ini harus ditandatangani oleh orang yang menerima kas Wit Dipindai dengan CamScanner 32 DasarDasar Akuntansi |ilid i! Edisi 7 . dan kasir kas kecil, Apabila ada bukti pendukung lain yang te Kacan dengan suatu pengeluaran, bukti-bukti pendukung tersebut nus dilekatkan pada bukti pengeluaran kas kecil. Dengan cara ‘sepertiini, jumich pemakaian kas menurut bukti pengeluaran kas kecil ditambah dengan sisa kas yang ada dalam peti uang, harus sama dengan jumlah dana kas kecil yang ditetapkan perusahaan. Kasir kas kecil menyimpan bukti-bukti pengeluaran kas kecil sampai saat dilakukan pengisian kembali. Manajemen bisa melakukan pemeriksaan mendadak untuk memeriksa kecocokan antara jumlah bukti pemakaian dan sisa kas dengan jumiah dana yang ditetapkan perusahaan. Perusahaan tidak membuat ayat jural untuk mencatat setiap pemakaian kas kecil ketika pengeluaran terjadi. Jurnal untuk mencatat pemakaian kas kecil dibuat pada saat dilakukan pengisian kembali kas kecil. Gambar1-7 BuktiPengeluaran Kas kecil Dipindai dengan CamScanner pengendalian Interen dan Kas BAB 1 Pengendalian Interen dan kK 33 NGISIAN KEMBALI KAS KECIL es kas kecil hampir habis, maka kas kecil harus segera disi li. Untuk melakukan pengisian kembali, pemegang kas kecl harus menunjukkan bukti-bukti c de sebelumnya 4 i pengeluaran kas kecil dari perio, vy a Perusahaan, Kasir akan membubuhkan cap “Telah Dibayar” pada setiap bukti pengeluaran kas kecil, agar bukti tersebut tidak dapat digunakan lagi. Selanjuinya kasir menarik check sebesar total pengeluaran kas kecil. Jika check ini telah diuangkan, maka jumlah uang dalam peti uang akan kembali seperti semula, dan siap digunakan untuk pemakaian pada masa berikutnya. Seperti telah disebutkan di atas, pada saat terjadi pemakaian kas kecil, perusahaan belum mencatat transaksi tersebut, tetapi pemegang kas kecil menyimpan bukti pengeluarannya. Jika kas kecil dis Kembali dan bendahara perusahaan mengeluarkan check untuk mengisinya, maka pada saat itu dibuat jurnal dengan mendebet akun-akun beban atau rekening lainnya dan mengkredit akun Kas Sebagai contoh, misalkan pada tanggal 15 Maret, kasir kas kecil mengajukan permintaan pengisian kembali kas Kecll kepada bendahara perusahaan. Pada saat itu sisa dana berjumlah Rp1.300.000,00, dan beberapa lembar bukti pengeluaran kas kecil yaitu untuk perjalanan dinas Rp4.400.000,00, pengiriman barang Rp1.000.000,00, telepon '800.000,00, dan macam-macam beban Rp500.000,00. Jumal unum Rp2. untuk mencatat pengisian kembali kas kecil di atas adalah sebagal berikut: mrt. 15 | Beban Perjalanan Dinas Rp4.400.000,00) Beban Angkut Penjualan....... 1.000.000,00 | Beban TelepOn......e.serse 2.800,000,00 Beban Macam-macam......... 500.000,00 Ka 7 3.700.000, (Pengisian kembali kas kecil) pee va Perhatikan dengan cermat ayat jurnal di atas. Pengisian kembali kas kecil ‘idak berpengarun pada akun Kas Kecil. Pengisian kembali dana Dipindai dengan CamScanner 34 Dasar-Dasar Akuntansi |ilid I! Edist 7 uh atas komposisi dana yaitu mengganti Pengeluaran. pie dari kas kecil dengan kas. Jumal di atas tidak mengubah ssamya saldo dana im Redan hada kelika akan dilakukan pengisian kembali kas keci, Perusahaan perlu mengakui adanya kekurangan atau Kelebihan kas. Ha ini terjadi apabila jumlah sisa kas yang ada ditambah dengan total Pengeluaran melalui kas kecil tidak sama dengan jumlah dana yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh, kasir kas kecil PT Nusantara, menunjukkan bahwa dana kas kecil yang tersisa hanya berjumlah Rp1.250.000,00 (padahal seharusnya berumiah Rpt 300.000,00), Dengan demikian pengisian kembali kas kecil akan menjadi RP8.750.000,00, dan PT Nusantara akan membuat jurnal pengisian kembali kas kecil sebagai berikut: | wa 15 | Beban Perjalanan Dinas... Rp4.400,000,00 | Beban Angkut Penjualan... 1.000.000,00 | Beban Telepon..... é 2.800.000,00 | Beban Macam-macam...... 500.000,00 Selisih Kas. 50.000,00 Kas... 2 rr asenes, (Pengisian kembal kas kecil) Peano s Kecil menunjukkan bahwa kas : b yang tersisa berjumlah Rp1.325.000,00, maka Penggantian kas kecil naa akan berjumiah Rp8.675. 000, 0¢ 0 dan perusahaan i Penaisiankembalikaskeci sebagaiberit: 2" "embuat jumal Rp8.675.000,00 25.000,00 Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas 35 yal disinggung di atas, akun Selisin Kas adalah akun nominal, ua ieee ace aporkan dalam laporan laba-rugi. Apabila akun elisih Kas bersaldo debit, maka akun tersebut dalam laporan laba-rugi dilkelompokkan sebagai Beban lain-lain, dan apabila bersaldo Kredit akan dikelompokkan sebagai Pendapatan lain-ain. Pada akhir tahun, saldo akun Selisih Kas ditutup ke akun Laba-Rugi Perusahaan harus melakukan pengisian kembali kas Kecll pada akPir tahun buku, berapa pun sisa dana yang tersisa pada saat itu. Pengisian kembali pada akhir tahun buku diperlukan untuk mengakui pengaruh pengeluaran melalui kas kecilterhadap laporan keuangan 1 CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA (1-1) ‘em imprest (sistem dana tetap) untuk .gal 1 Maret, perusahaan tersebut 000.000,00. Selama dua minggu nkas kecil terdiri dari: CV Cendani menggunakan sist pengelolaan kas kecilnya. Pada tang menetapkan kas kecil sebesar Rpt pertama bulan Maret bukti-bukti pengeluarar Tanggal _No. Bukt! Untuk keperluan; Rp 390.000,00 Maret 3 1 Perjalanan dinas “f 2 Pengiriman barang ke Sala 210.000,00 9 3 Macam-macam beban 60.000,00 "1 4 Listrik & telepon 240.000,00 12 5 Macam-macam beban 50.000,00 Tanggal 15 Maret dilakukan pengisian kembali kas kecil dan pada saat itu dana kas kecil yang tersisa berjumlah Rp30.000,00. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksidi atas. Dipindai dengan CamScanner 36 © Dasar-Dasar Akuntansi |ilid I! Edisi 7 | | Rp 1.000.000,00 Mr. 1| Kas Kecil P5000 | Kas. o |} (Pembentukan kas kecil) | | Ma. 15| Beban Perjalanan Dinas. | Rp 390.000,00 | Beban Angkut Penjualan.......... | 210.000,00 | Beban Listrik & Telepon....... 240.000,00 | Beban Macam-macam...... 110.000,00 Selisih Kas........... 20.000,00 970.000,00 Kas, | | (Pengisian kembali kas kecil) | = _REKENING GIRO BANK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN Di muka telah disinggung bahwa kas merupakan aset perusahaan yang paling sering menjadi sasaran pencurian dan penyalahgunaan serta Penggelapan. Oleh karena itu, prinsip pengendalian interen harus diterapkan dengan ketat terhadap kas, balk pada penerimaan kas, Pengeluaran kas, maupun dalam penyimpanannya. Dalam penerimaan kas, salah satu praktik pengendalian yang baik adalah _mewajibkan bendahara perusahaan untuk selalu menyetorkan penerimaan kas harian secara utuh ke bank. Artinya, kas yang diterima setiap hari (dari penjualan tunai maupun dari sumber-sumber lainnya) tidak boleh digunakan untuk Pengeluarn kas, melainkan menyetorkan seluruh kas yang diterima seutuhnya ke bank pada hari itu juga, atau selambat-lambatnya keesokan @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas aa Apat peniZabla Prnsip-rinsp pengendaan ineren tas terapkan . Maka sebagian besar kas lik tidak berada di Perusahaan, melainkan toy s milk perusahaan Pillperisahacai henge Pa dengan aman dbank. Kas yar perce a ee Sel yengiumiannys sangat sedikit Dengan bate ean Kas milk perusahaan yang dlsimpan di bank yang harus disimp Penyimpanan kas di bank dapat meminimumkan kas bank memenuhi pan di perusahaan. Dari sisi ini, penyimpanan uang di ee Prinsip pengendalian interen yang lain yaitu pengamanan ecara fisik, karena bank menjamin penuh keamanan uang nasabahnya. Selain itu, penggunaan bank memungkinkan terjadinya pengendalian atas kas, karena menimbulkan adanya pencatatan “ganda” pada semua transaksi perbankan — yaitu satu pencatatan dilakukan perusahaan dan pencatatan yang lain dilakukan oleh bank. Akun aset “Kas” yang diselenggarakan perusahaan harus memiliki saldo yang sama dengan saldo utang bank kepada perusahaan. Proses membandingkan saldo menurut bank dengan saldo menurut catatan perusahaan dilakukan dengan membuat rekonsiliasi bank yang akan diterangkan di bawah ini. BM ck ns Untuk dapat memahami bagaimana rekening giro di bank berperan dalian interen kas, kita harus memahami mekanisme pengoperasian giro bank. Pertama-tama untuk menghindari kesalahpahaman, perlu diketahui bahwa simpanan di bank dapat ditakukan dalam bentuk: (1) giro, (2) tabungan, (3) deposito. Dari ketiga bentuk simpanan di atas, hanya simpanan_ berbentuk giro yang dapat diperiakukan sebagai kas, karena giro memenuhi persyaratan bisa (a) digunakan sebagai alat pembayaran seperti halnya uang tunai_dan (b) bisa digunakan setiap saat. Tabungan dan deposito berjangka tidak memenuhi kedua persyaratan tersebut, sehingga tabungan dan deposito tidak bisa disetarakan dengan kas. Oleh karena itu dalam uraian selanjutnya rekening giro dicatat dalam pembukuan sebagai Kas di Bank atau disingkat Kas. dalam pengen Dipindai dengan CamScanner 38 Dasar-Dasar Akuntansi jilid I! Edisi 7 Empat kegiatan yang harus dipahami agar kita we. bagaimana rekening giro di bank beroperasi adalah sebagai beriku 1. Membuka Rekening Giro Untuk membuka rekening giro di bank, pemohon (perorangan atau perusahaan) harus mengisi formulir permohonan pembukaan giro yang telah disediakan bank. Apabila pemohon adalah sebuah perusahaan, maka perusahaan harus menunjuk orang yang diberi kuasa untuk mengambil uang dari bank. Orang ini pula yang diberi kuasa untuk menandatangani check yang ditarik dari rekening giro tersebut. Orang tersebut harus mencantumkan tandatangannya dalam kartu tanda tangan yang disediakan bank. Contoh tandatangan dalam kartu ini akan menjadi acuan bank dalam memeriksa keabsahan check yang ditarik perusahaan. Biasanya perusahaan menunjuk Bendahara atau Kepala Bagian Keuangan sebagai penandatangan check. Hal ini mencerminkan pelaksanaan prinsip penetapan tanggungjawab secara jelas. 2. Penyetoranke Bank Dalam perusahaan yang menerapkan prinsip pengendalian interen yang baik, seluruh penerimaan kas harian yang dilakukan perusahaan disetorkan secara utuh ke bank dengan disertai Slip Setoran Bank yang elah disediakan oleh bank, Slip setoran yang asii Setelah dicap oleh bank diberikan kepada nasabah untuk dibukukan oleh perusahaan, sedangkan lembar lainnya digunakan_ untuk Pembukuan oleh bank. Setoran ke bank terdiri dari uang tunai maupun check yang diterima dari debitur perusahaan. Check dari debitur akan dikliring oleh bank dan hasil pencairan check tersebut dlimasukkan ke dalam rekening giro perusahaan de ‘ekening giro perusahaan dibank. Soe i Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas 39 3. Pembayaran dengan menarik check. Pengambilan dari giro perusahaan dilakukan dengan menarik hace yang blangkonya telah disediakan oleh bank. Conteh sebuah check dapat dilihat pada Gambar 1-8. Pada hakekatnya check merupakan perintah tertulis dari pemegang giro (penarik check) kepada banknya untuk membayar sejumlah wang yang tertulls ee check tersebut yang dananya diambil dari saldo giro penarik check. Gambar 1-8 Contoh Check SBN or [EES] cane CV 307869 cnsusss capac oar roata Check hendaknya bemomor urut tercetak (prenumbered) dan ditandatangani oleh orang yang mendapat Kewenangan untuk tnenandatangi check seperti telah disinggung pada butir 1 di atas ‘Check bisa ditark perusahaan untuk Keperluan interen perusahaan sendiri, misalnya untuk mengisi kas kecil atau untuk membayar gaji pegawal, alau untuk membayar Kewaliban kepada pihak ketiga {kreditur, pemasok, dan sebagainya). Apabila check diuangkan di bank, maka bank akan membayar check sejumlah yang tertulis dalam check tersebut, setelan bank meneilii Keabsahannya (keabsahan tandatangan, dan sebagainya). Bank akan menolak membayar ‘check, apabila saldo giro lebih kecil dari jumlah rupiah check yang harus dibayar. Check semacam ini disebut check kosong. Penarikan check Kosong secara sengaja merupakan tindak pidana yang harus dihindari oleh setiap pemegang giro. Dipindai dengan CamScanner 40 Dasar-Dasar Akuntansi |ilid |) Edisi 7 4. Beban administrasi bank (jasa giro) dan bunga Bank membebani pemegang giro sejumiah biaya untuk pengelolaan giro yang disebut beban administrasi bank atau jasa giro yang besamya tergantung kepada aktivitas rekening giro yang bersangkutan. Di sisi lain, bank memberikan bunga kepada pemegang giro yang besarnya tergantung kepada saldo rata-rata giro yang bersangkutan. Perhitungan beban administrasi dan jasa giro dilakukan bank setiap akhir bulan. Pembebanan beban administrasi bank akan mengurangi saldo giro, dan untuk itu bank akan mendebet rekening giro nasabah. Bank menuangkan jumlah beban administrasi dalam dokumen yang disebut memo debet yaitu pemberitahuan dari bank kepada nasabah bahwa rekening giro nasabah telah didebet oleh bank sejumlah yangtertulis dalam memo tersebut. Pemberian bunga kepada nasabah akan menambah saldo giro nasabah pada bank yang bersangkutan. Untuk itu bank akan mengkredit rekening giro nasabah. Jumlah bunga dituangkan bank dalam dokumen yang disebut memo kredit, yaitu pemberitahuan dari bank kepada nasabah bahwa rekening giro nasabah telah dikredit sejumlah yang tertulis dalam memo tersebut. 5. _Laporan bank Setiap akhir bulan, bank wajib menyampaikan laporan bulanan tentang perubahan saldo giro yang disebut laporan bank. Laporan tersebut berisi informasi tentang (1) saldo awal bulan, (2) setoran- setoran dan penambahan (pengkreditan) lainnya, (3) penarikan check dan pengurangan (pendebetan) lainnya, dan (4) saldo akhir bulan. Informasi ini sangat berguna bagi pemiegang giro karena dapat digunakan untuk dicocokkan dengan catatan giro yang diselenggarakan oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan Perea data pembanding yang independen, sehingga ketelitian ate ve lebih terjamin. Dari segi pengendalian interen, adanya Spe eansing ini akan membuat data menjadi lebih bisa percaya. Contoh laporan bank dapat dilihat pada gambar 1-9 @ Dipindai dengan CamScanner Gambar 1-9 Contoh Laporan Bank RN 2e-tacrs Tapa 1 PT MUSANTARA Galan Gagak Rinang ¥o3 BAB 1 Pengendall fatal Pari eal 4 n Interen dan Kas relaraual ees | ae an setoran |ox 1.000.000, 09 | Setoren [Ot 112, 000,00, sr [DM 52.000,00 7.616.120,00 fx 656 fom] 300.000,00 | Qk S35 fom] 100.000,00 7.416.120, 00 |Setoran [ot 194, 600,00 610.720, 00 fa [osx°ssz [om] 3.000.000,00 | | 2 Sr 353 [ou] 150.000,00 | jamcss fest [ot] tne sar | | deoi-s3 | teanater |av 2.114,000,00 tiene | Pefepteesii cox 236 fox] 1.200.000,00 | 01-93 om 14.250,00 2-0-9 om 28.010,00 s.388.400,00 | | | | | | | 197003 @ Dipindai dengan CamScanner 42 Dasar-Dasar Akuntansi |ilid II Edisi 7 kodak saunuas Di atas telah dijelaskan bahwa bank dan pemegang giro menyelenggarakan pencatatan yang independen (terpisah satu sama lain) rkaitan dengan rekening giro mengenai kejadian yang sama yang be’ Secara teoritis, kedua pencatatan yang dilakukan secara terpisah tersebut seharusnya akan menghasilkan saldo giro akhir bulan yang sama Namun dalam praktik saldo akhir yang dihasilkan oleh kedua pencatatan tersebut Jarang sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab perbedaan antara saldo giro yang tercantum dalam laporan bank dengan saldo yang giro tercantum dalam pembukuan perusahaan, yang disebut merekonsiliasi rekening giro bank. Perbedaan saldo menurut laporan bank dengan saldo menurut pembukuan pemegang giro (perusahaan) disebabkan karena hal-hal berikut: 1. Perbedaan waktu pencatatan pada bank dan pemegang giro, sehingga ada hal yang belum dicatat oleh salah satu pihak. 2. Kesalahan pencatatan dilakukan oleh satu pihak. Perbedaan waktu pencatatan sangat mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa situasi yang menyebabkan terjadinya perbedaan waktu pencatatan. (1)Apabila perusahaan menarik check untuk membayar utang kepada kreditur, maka ketika check dikirim kepada kreditur, perusahaan akan segera mencatat penarikan check tersebut sebagai pengurangan atas giro di bank. Penerima check (kreditur) mungkin baru beberapa hari kemudian menguangkan check tersebut ke bank. Pembayaran check akan dicatat sebagai pengurangan saldo giro nasabah oleh bank, ketika Penerima check menguangkan check tersebut di bank. (2) Apabila Pemegang giro melakukan setoran di akhir bulan menjelang akhir jam kerja bank. Pemegang giro akan segera mencatat setoran pada tanggal Penyetoran terjadi, sedangkan bank mungkin menunda pencatatan pada keesokan harinya. (3) Perbedaan waktu Pencatatan bisa terjadi arena pengiriman debet memo atau kredit Pe memo dari bank ke A @ Dipindai dengan CamScanner an Kas BAB 1 Pengendalian Interen perusahaan mi ungkin memakan waktu bebarapa hari. Bank sudah mendebet at fice, ee ah rekening giro nasabah segera setelah memo peetieidor’ avcola zap baru mencatat memo tersebut beberapa Pe Bah pone : ini terjadi pada akhir bulan, maka dapat ee en Jahan atau pengurangan saldo giro sudah Paes ank bulan yang bersangkutan, tetapi perusahaan rencatat hal tersebut karena memo belum diterima. Kekeliruan pencatatan bisa terjadi, tergantung pada efektivitas pengendalian interen perusahaan dan bank, walaupun kesalahan pencatatan oleh bank agak jarang terjadi ‘Selembar check yang bemilai nominal Rp740.000,00 bisa dicatat secara salah menjadi Rp470.000,00 atau Rp74.000,00. Selain itu, bank mungkin mencatat penarikan check yang dilakukan nasabah ke dalam rekening giro yang salah F] PROSEDUR REKONSILIAS! _ Ss rlibat dalam rus dibuat oleh orang yang tidak te 'sahaan tidak memperhatikan prinsip pengendalian interen tentang verifkas! internal secara independen ini, maka penggelapan kas bisa terjadi tanP> diketahui perusahaan. Sebagal contoh, apabila kasir ditugasi untuk ‘membuat rekonsiliasi bank, maka kasir mempunyai peluang untuk mengelapkan kas dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi, Karena dia bisa membuat rekonsiliasi secara tidak benar. Artinya, perusahaan membuat rekonsiliasi bank, tetapi penggelapan tetaptersembuny) Dalam merekonsiliasi rekening aro bank, biasanya saldo menurut pembukuan perusahaan dan aldo menurut laporan bank direkonsiliasi ke saldo giro yang sesunggunnya: Pembuatan rekonsiliasi bank dimulai dengan mencantumkan sido ‘menurut laporan bank dan saldo menurut pembukuan pada bas periama laporan rekonsiliasi, selanjutnya perusahaan melakukan berbaga! penyesuaian seperti terlihat pada Gambar 1-10 Rekonsiliasi bank ha transaksi kas. Apabila peru @ Dipindai dengan CamScanner 43 44 Dasar-Dasar Akuntansi /ilid |! Edisi GAMBAR 1-10 PENYESUAIAN DALAM MEREKONSILIASI GIRO BANK a Saldo Giro Per Leytin gi Peny n thd Penyesuaian tha Saldo menurut Bank Saldo di Perusahaan Ras o Setoran dalam perjalanan Wesel ditagih melalui bank e Ba i Check kosong ia al | Check dalam perjalanan Beban administrasi bank Kesalahan pencatatan ‘dalam pembukuan bank) Perusahaan Jumiah Saldo Giro ~~ yang Benar @ Dipindai dengan CamScanner 45 BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas Cee ans Tahap- ip-tahap penyusunan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut: 1 Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang tercantum dalam rekening Kas perusahaan (disebutjuga"saldo per buku"). Kedua angka tersebut mungkin tidak sama karena ¥ adanya perbedaan saat pembukuan dan karena sebab-sebab lain SFY yang telah diterangkan diatas. 2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank, hal-hal Yang tercantum dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank. a. Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank Setoran dalam perjalanan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan catatan penerimaan kas yand terdapat dalam pembukuan perusahaan atau slip setoran ke bank (lihat juga rekonsiliasi bank bulan sebelumnya), Setoran dalam perjalanan adalah setoran yang tercantum dalam pembukuan perusahaan, tetapi tidak tercantur sebagal setoran dalam laporan bank pada bulan yang bersangkutan. Apabila pada bulan yang lalu terdapat setoran dalam perjalanan, maka setoran tersebut akan nampak dalam laporan bank bulan in| » Kurangkan check dalam perjalanan dari saldo per bank. Cheek dalam perjalanan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara check-check yang yang divangkan di rank seperti tercantum dalam laporan bank dengan check-check yang dkeluarkan perusahaan seperti tercantum dalam jural pengeluaran kas atau register check (lihat juga rekonsiliasi bank bulan sebelumnya). Check dalam perjalanan adalah check yang telah dikeluarkan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank. Pembandingan ini juga merupakan pengujian @ Dipindai dengan CamScanner 46 = Dasar-Dasar Akuntansi jilid I! Edisi 7 bahwa semua check yang telah dibayar oleh bank check perusahaan yang sah dan telah dicatat dengan benar, bay oleh bank maupun oleh perusahaan. 3. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam pembukuan Perusahaan: a, Tambahkan pada saldo per buku (a) penerimaan-penerimaan kas langsung melalui bank dan (b) pendapatan bunga atas ‘saldo giro. Kedua hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Kadang-kadang perusahaan belum mencatat kedua hal tersebut, sedangkan bank sudah mencatatnya karena memo kredit dari bank belum diterima perusahaan. b. Kurangkan dari saldo per buku (a) biaya administrasi bank, (b) biaya pencetakan check, dan (c) pengurangan lain yang telah dilakukan oleh bank (misainya pengurangan karena ‘adanya pengembalian check kosong atau check yang telah lewat waktu). Hal-hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara membandingkan pengurangan-pengurangan yang terdapat dalam laporan bank dengan catatan perusahaan dalam jumal Pengeluaran kas. Kadang-kadang hal-hal di atas belum dicatat Perusahaan, sedangkan bank sudah mencatatnya, karena memo debet dari bank belum diterima perusahaan. 4. Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku a Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas 47 Perbaiki_sem lua _kesalahan yang terdapat dalam pembukuan Perusahaan, dan sai melakukan fea naame pemberitahuan ke bank jika bank telah a = GONTOH PEMBUATAN REKONSILIASI BANK kee Racn ee eater mend rekening giro di Bank ABC. Pada akhir pate Januari FT Nucantara menerma aporen da BarkcABC Yano berisi Bere teh Giaiciken bank awal bulan, penambahan dan pengurangan PT ABC, di yank selama bulan Januari 2011 atas rekening giro , dan saldo per 31 Januari 2011. Menurut laporan bank tersebut, saldo giro PT Nusantara per 31 Januari 2011 adalah Rp5.388.480,00. Menurut pembukuan PT Nusantara, saldo rekening giro di Bank ABC adalah Rp3.294.210,00. Setelah dilakukan pembandingan sesuai dengan prosedur yang telah diuraikan di atas, ditemukan hal-hal sebagai berikut: 4. Setoran tanggal 30 Januari 2011 sebesar Rp1.591.630,00 tidak tercantum dalam laporan bank. 2. Bank telah melakukan kesalahan pembukuan, yaitu check yang ditarik oleh PT Antara sebesar Rp100.000,00 (Nomor check 656) telah dikurangkan pada rekening giro PT Nusantara. 3, Lima lembar check yang ditarik pada akhir bulan Januari 2011 dan telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT. Nusantara, belum dibayar oleh bank: No.Check Tanggal —Jumlah 337 27Jan —_p286.000,00 338 28Jan 319.470,00 339 28 Jan 83.000,00 340 29 Jan 203.140,00 344 30Jan 458.530,00 4. Bank telah menerima pelunasan selembar wesel tagih milik PT. Nusantara sebesar Rp2.114,000,00 (termasuk di dalamnya pendapatan bunga sebesar Rp214,000,00), Penerimaan pelunasan Wwesel ini belum dicatat dalam jumal penerimaan kas oleh PT ‘Nusantara. Dipindai dengan CamScanner 48° Dasar-Dasar Akuntansi |jilid I! Edisi 7 Laporan bank menunjukkan bahwa bank telah memberi bunga pada PT Nusantara sebesar Rp28.010,00. 6. Check nomor 333 sebesar Rp150.000,00 yang dibayarkan pada PT Bromo telah dicatat dalam jumal pengeluaran kas oleh PT Nusantara dengan jumlah Rp510.000,00, sehingga saldo per buku menjadi terlalurendah Rp360.000,00. Biaya administrasi bank bulan Januari adalah Rp14.250,00. Laporan bank menunjukkan adanya pengembalian check yang tidak cukup dananya (check kosong) sebesar Rp52.000,00. Check tersebut berasal dari PT Rosalina. Berdasarkan data di atas, PT Nusantara menyusun laporan rekonsiliasi bank sebagai berikut: Gambar 1-11 Contoh Laporan Rekonsiliasi Bank Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas 49 = JURNAL PENYESUAIAN DARI REKONSILIASI BANK PT Nusant Parniat Pale” Mencatat setiap hal yang direkonsiliasi_ untuk petisaniazn aa setelah disesuaikan menurut pembukuan pa sisebiie nce res Nusantara tidak menjurnal dan membukukan hal- Esa iandgbenar ie ‘ening Giro (kas di bank) tidak akan menunjukkan engan demikian, berdasarkan laporan rekonsiliasi bank yang telah disusun di atas, PT Nusantara harus membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut 1) Penerimaan/penagihan wesel melalui bank. Jumal penyesuaian ini mencakup tiga akun. Nilai nominal wesel Rp1.900.000,00 dan bunga wesel Rp214.000,00, sehingga jumlah penerimaan kas Rp2.114.000,00. Jan.3t) Kas... Rp2.114.000,00 Piutang Wesel. Rp1.900.000,00 Pendapatan Bunga 214.000,00 (Untuk mencatat penerimaan wesel melalui bank) 2) Pendapatan bunga bank PT Nusantara mencatat penerimaan bunga bank untuk bulan Januari dengan mengkredit akun Pendapatan Bunga. Rp 28.010,00 . Rp28.010,00 (Untuk mencatat pendapatan bunga bank) 3) Kesalahan pembukuan check Jumal pengeluaran kas menunjukkan bahwa check no. 333 adalah untuk pembayaran utang kepada PT Bromo (pemasok). Oleh karena check ini dicatat terlalu tinggi (sehingga saldo giro menjadi terlalu rendah), maka jumal koreksi untuk memperbaiki kesalahan adalah sebagai berikut: | Dipindai dengan CamScanner 50 Dasar-Dasar Akuntansi jilid I! Edisi 7 Jen31| Kas. Utang Usaha... (Untuk inemperbaiki kesalahan pencatatan check no.333) p360.000,00| p360.000,00 4) Pembebanan biaya administrasi bank PT Nusantara mencatat beban administrasi bank bulan Januari ini ke dalam akun Beban Macam-macam karena jumlahnya relatif kecil. Jan.31| — Beban Macam-macam. Kas... (Untuk mencatat beban administrasi bank) Rp14.250,00 Rp14.250,00 5) Check kosong Check kosong adalah check yang kurang dananya. Check tersebut diterima PT Nusantara dari PT Rosalina. Pada waktu check ini diterima, PT Nusantara telah mendebet akun Kas dan mengkredit akun Piutang Usaha. Berhubung check ini kosong, maka check dikembalikan ke PT Rosalina (tidak beriaku) dan PT Nusantara membuat jumal sebagai berikut: 1.31) Piutang Usaha ... Rp52.000,00 Rp52.000,00| Setelah PT Nusantara membukukan ayat-ayat jurnal penyesuaian di atas, maka akun Kas (atau Kas di Bank) akan nampak sebagai berikut: Dipindai dengan CamScanner 51 BAB 1 Pengendalian Interen dan Kas Jumal apakah yan; pembuatan seca ok one oleh bank? Apabila dalam proses Sef eigh bark, perveahman' perusahaan menemukan kesalahan yang ealsiertt ‘te a aan harus memberitahukan penemuan tersebut diperlukan dalam pemb me bank akan melakukan koreksi yang untuk satoran dalam - ee Bank tidak perlu membuat penyesuaian dengan sendirinya Sons pened dalam perjalanan, karena bank Besant aici chock ea setoran dan check tersebut ketika TT i CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA (1-2) PT Merbabu memiki sebuah rekening giro pada Bank Sejahtera Pada tersebut menurut pembukuan tanggal 30 April 2011, saldo rekening giro perusahaan berjumlah Rp21.000.000,00. Laporan bank yang diterima menunjukkan saldo giro per 30 April 2011 berjumiah Rp14.070.000,00. Setelah dilakukan pembandingan antara laporan bank dengan catatan perusahaan, ditemukan hal-hal berikut: (a) Setoran tanggal 30 Apri sebesar Rp9.000.000,00 tidak tercantum dalam laporan bank. (b) Check No.104 yang ditarik perusahaan pada tanggal 28 April sebesar Fap2.000,000,00 tidak tercantum dalam aporan Pane (c) Transfer dari PT. Merdeka (salah satu debitur perusahaan) yang dilakukan langsung ke bank sebesar p100.000,00 belum dicatat perusahaan. (6) Bunga bank bulan April RP30.000,00- (e) Beban administrasibank bulan Apr! Rp20.000,00. (f) Check No102 untuk membayar utang kepada CV Tirta sebesar p480.000,00 telah dicatat perusahaan dengan jumlah Rp440.000,00. jliasi bank per 30April 2011. (a)Buatiah laporan rekonsil : (b) Buatiah, jurnal penyesuaian yang diperlukan. a Dipindai dengan CamScanner 52 Dasar-Dasar Akuntansi Jilid |) Edisi 7 PENYELESAIAN: (a) PT, MERBABU Laporan Rekonsiliasi bank 30 April 2014 Per Bank: Per Buku: ‘Saldo,30 April, Rp14.070.000,00] Sado, 30 April... ...Rp21.000.000,00 Ditambah: Ditambah; (a) Setoran dalam perjalanan, 30 (c) Penerimaan transfer dari April - seseeenes 9.000.000,00| PT Merdeka. 100.000,00 | (d) Pendapatan bunga bank... 30.000,00: Rp23.070.000,00 Rp21.130.000,00 Dikurangi: Dikurangi: (b) Check dalam perjalanan: (e) Biaya administrasi bank Choek No 104.. 2.000.000,00| Rp 20.000,00 (9) Kesalahan ‘Check No. 102. 40.000, (60.000,00) ‘Saldo per bank stih disesuaikan '1.070.000,00! Saldo per buku st! disesuaikan Rp21.070.000,00 (b) 7 1 Piutang Usaha... nim ig o90.0 (Untuk m_encatat penerimaan pem- Rp100.000,00 bayaran dari PT Merdeka) | Kage Pendapata Bunga...... eo (Untuk mencatat pendapatan 30.000,00 bunga bank bulan April) @ Dipindai dengan CamScanner BAB 1 Pengendalian Interen dav “as | 30 | Beban Administrasi Ban} 10,000,0 istrasi Bank, 2 0 (Beban administrasi bank bulan April) 20.000,00 | | | | | | _——_— | 20 a 30 | Utang Usaha 40,000.00 Kes 40.000,00 (Untuk memperbaiki kesalahan | pencatatan check No.102) ”ANSFER (EFT) SYSTEM Eres Dewasa ini sistem informasi yang didukung olen kemaliah teknologi informasi dan komunikasi serta pemanfaatan internet, menyebabkan transfer antara perusahaan dengan bank (dan ‘sebaliknya) dapat dilakukan tanpa menggunakan kertas (sepertimisalnya slip setoran bank, check, dan sebagainya). Prosedur tersebut dinamakan electronic funds transfers (EFT), yaitu sistem pengeluaran kas dengan menggunakan kabel, telepon, atau komputer untuk mentransfer kas dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Pada masa sekarang pemanfaatan EFT semakin lazim digunakan dalam dunia perbankan. Sebagai contoh, banyak perusahaan membayar gaji pegawainya tidak lagi dengan member! mereka check, tetapi perusahaan Gukup mengirim data gall elektronik ke bank, dan selanjutnya bank akan mentransfer gaji ke rekening masing-masing pegawai di bank. Hal yang coma diiakukan juga olen banyak orang diary ‘melakukan pembayaran yang rutin dilakukan setiap bulan, seperti membayar listrik, telepon, sewa Spartemen, dan sebagainya, metal fasiltas EFT atau sering disebut juga internet banking EFT transafer pada umumnya menghasilkan pengendalian interen yang lebih baik, Karena perusahaan tidak peru lagi menangani atau tengunial uang dan check, Namun hendaknys disadari, bahwa peluang terladinya kecurangan tetap terbuka. Oleh karena itu, prinsip-prinsip pengendalian interen tetap harus diterapkan dalam sistem EFT. Sebagai Dipindai dengan CamScanner 54 Dasar-Dasar Akuntansi |ilid I! Edisi 7 otorisasi yang baik, pegawai e rekening pribadi pegawai dengan membuat catatan contoh, tanpa adanya pemisahan tugas dan bisa membelokkan pembayaran elektronik k: tersebut dan menutupi kecurangan tersebut akuntansi yang keliru. ae = PELAPORAN KAS Sebelum anda mengenal akuntansi, anda pasti akan berpikiran seperti orang kebanyakan (awam tentang akuntansi) bahwa yang dimaksud dengan kas adalah “uang’. Pikiran demikian tidak sepenuhnya keliru, tetapi tidak lengkap. Dalam akuntansi, Kas terdiri dari uang (uang kertas ‘maupun uang logam), check yang dapat divangkan setiap saat, poswese! atau money order, simpanan di bank dalam bentuk giro, serta kertas-kertas berharga lain yang dapat ditukar di bank setiap waktu sebesar nilal nominainya. Dalam laporan posisi keuangan (neraca), biasanya kas di bank digabungkan dengan kas kecil sehinggan nampak dalam satu akun Kas. Berhubung kas merupakan aset perusahaan yang paling likuid, maka kas di neraca dicantumkan sebagai komponen aset lancar dan ditulis pada baris paling atas. m PERTANYAAN Sebutkan dan jelaskan li : ara bea al 'skan lima komponen sistem pengendalian interen 2. “Pengendalian int it 19 fren ditujukan hanya untuk meni ketelitian catatan akuntansi”. Setujukah anda de: eningkatkan tersebut? ngan pemyataan 3 Sebutkan prinsip-prinsip pengendalian diterapkan pada berbagai organisasi. interen yang banyak Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai