Proposal Puput
Proposal Puput
PROPOSAL
OLEH:
PUTRY CRISTIANI
NIM 181321271
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................................................................................................i
Halaman Persetujuan ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel iv
Daftar Gambarl v
Lampiran vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 6
2.1 Kajian teori dan konsep 6
2.1.1 konsep model pembelajaran Problem Based Learning 6
2.1.2 pembelajaran problem based Learning 7
2.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran PBL 8
2.1.4 kelebihan dan kekurangan model pembelajaran PBL 9
2.1.5 Hasil Belajar 10
2.1.6 materi mitigasi bencana alam 15
2.2 Penelitian yang relavan 17
2.3 Kerangka berpikir 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian 27
3.2 waktu dan tempat penelitian 27
3.2.1 waktu penelitian 27
3.2.2 Tempat penelitian 27
3.3 Populasi dan sampel penelitian 27
3.3.1 sampel penelitian 28
3.4 Desain dan prosedur penelitian 28
3.4.1 Desain penelitian 28
3.4.2 Prosedur penelitian 30
3.5 Definisi Operasional 33
3.6 Teknik Pengumpulan data 34
3.7 Instrumen Penelitian 35
3.8 Teknik analisis data 37
3.9 Indikator Keberhasilan 40
DAFTAR PUSTAKA
3
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hal yang paling penting dan perlu diperhatikan terutama
bagi generasi penerus bangsa sekarang ini. Dari masa ke masa, pendidikan di
salah satunya yaitu dengan penerapan kurikulum dari waktu kewaktu diperbaiki
sekarang ini. Proses pendidikan dipengaruhi oleh banyak factor lain seperti input
peserta didik, sarana dan prasarana pendidikan, bahan ajar, administrasi, Sumber
pembangunan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Secara langsung atau tidak
1
6
limu pengetahuan tersebut adalah adanya hasil temuan dari berbagai hasil
kreatifitasnya. Motivasi belajar yang tinggi menjadi salah satu aspek penentu
keberhasilan siswa dalam meraih hasil belajar yang terbaik. Nilai hasil belajar jadi
salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kaberhasilan belajar siswa
adalah buku, hal ini membuat siswa bosan dan tingkat pemahaman siswa dalam
aktif, mengantuk, dan pasif. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa pada
ulangan akhir semester (UAS) sangat rendah dan banyak siswa tidak mencapai
ketuntasan. Permasalahan hasil belajar ini disebabkan oleh kurangnya siswa aktif
sangat kurang dan kemampuan siswa kurang di asah. Oleh karena itu, demi
siswa pada pokok pembahasa mitigasi bencana siswa kelas XI SMA Negeri 1
8
Wolo. Model pembelajaran ini menimbulkan rasa senang pada peserta didik
(Betyka, 2019).
Pada Pokok Pembahasan Mitigasi Bencana Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Wolo ?
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi dengan pokok
Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Uraian mengenai maanfaat tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
9
2. Manfaat Praktis
berguna untuk memecahkan masalah secara praktis. Ada beberapa manfaat praktis
sebagai berikut:
b. Bagi guru sebagai masukan untuk menambah wawasan bagi guru ingin
geografi.
geografi.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2017). Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha pendidik untuk membantu
peserta didik agar mereka belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya (Arfani,
serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik
(Fakhrurrazi, 2018).
adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pembelajaran serta metode, variasi dan di tempat yang nyaman sehingga peserta
saling mengisi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu,
pentingnya setiap komponen, pembelajaran tidak akan bisa berjalan apabilah salah
(Dolong, 2016).
belajar aktif kepada siswa dimana siswa terlibat untuk memecahkan sesuatu
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Dengan demikian siswa akan dapat
untuk belajar, dalam kelas yang menerapkan pembelajaran ini peserta didik
bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata. Pembelajaran dengan
model ini merupakan pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar
permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk peserta
didik pada rasa ingin tau terhadap pembelajaran yang dimaksud masalah diberikan
12
kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang
permasalahan.
kelebihan yaitu:
disamping itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik
merupakan cara berpikir dan sesuatu hal yang harus dimengerti oleh siswa.
10. Dapat mengembangkan minat siswa untuk terus menerus belajar sekalipun
1. Mana kalah siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari dapat dipecahkan maka mereka akan enggang
untuk mencoba.
memahami permasalahan yang akan dipecahkan. Selain itu guru juga harus
2013).
melakukan perubahan sikap yang berlaku yang keadaanya berbeda dari sebelum
induvidu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang
serupa dan yang bersifat menetap (Maa, 2018). Hasil belajar adalah hasil yang
dengan menilai pengetahuan, sikap, keterampilan pada diri siswa dengan adanya
diharapkan siswa memperoleh hasil belajar yang baik (Firmansyah, 2015). Hasil
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi untuk mendapatkan data
siswa selama proses belajar, yang akan menunjukan tingkat kemampuan atau
A. Pengertian Bencana
berdasarkan pemicunya. Pertama bencana yang terjadi secara alami dapat berupa
banjir, letusan gunung api gempa bumi tsunami dan lain-lain. Menurut kamus
1. Jenis-Jenis Bencana
a. Bencana alam
16
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain adalah berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, angina topan, dan tanah longsor.
Bencana non alam berupa bencana yang diakibatkan oleh fenomena non alam
c. Bencana Sosial
Pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul sampai suatu titik
dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi sehingga lepas
terletapada zono penujaman maupun sesar aktif. Daerah yang terletak dekat zona
penujaman adalah pantai barat Sumatra. pantai selatan Jawa. Pantai selatan Bali
17
dan Nusa tenggara. Kepulawan Makuku, Maluku utara, pantai timur dn utara
Sulawesi dan pantai utara papua. sedangkan daerah di Indonesia yang terletak
dekat zona sesar aktif adalah daerah sepanjang bukit barisan di pulau Sumatra,
Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur,
Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Pulau Sulawesi, Kepulauwan
Maluku, dan Papua Barat. Beberapa sesar aktif yang telah dikenal di indonesia
antara lain adalah Sesar Sumatra, Cimandiri, Lambang Beribis, Opak, Busur
Belakang Flores, Palu Koro, Ransiki, dansystem sesar aktif lainya yang belum
terungkap.
Tsunami berasal dari bahasa jepang “tsu” berarti pelabuhan, “nami” berarti
gelombang berarti secara umum diartikan sebagai pasang laut yang besar di
pelabuhan. Tsunami adalah suatu pergeseran naik atau turun yang terjadi secara
tiba-tiba pada dasar samudra padasaat terjadi gempa bumi bawah laut, akan
menimbulkan gelombang laut pasang yang sangat besar yang lazim disebut tidal
teratas dan indonesia berada diposisi keempat. Wilayah rawan bencana tsunami
misalnya pantai landai atauk teluk, dan berhadapan langsung dengan sumber
meliputi 18 wilayah provinsi yang tersebar dari Nanggro Aceh Darusalam hingga
Fak-Fak di Papua.
18
musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan ciri-ciri perubahan cuaca
suhu, dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi ini dapat menimbulkan
indonesia, daerah pantai timur Sumatra bagian utara, daerah pantai utara Jawa
bagian barat, Kalimantan bagian barat dan selatan, Sulawesi selatan dan Papua
bagain selatan. Banjir merupakan peristiwa meluapnya air dari sungai sehingga
menggenangi wilayah daratan yang normalnya kering banjir terjadi ketika volume
a) Sungai
Endapan air hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran
Sungai, diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar
dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga
seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di
b) Muara
c) Malapetaka
19
d) Manusia
Pengolahan tata ruang yang salah, hal ini menyebapkan air tidak mudah terserap
atau lambat mengalirnya, sehingga debit air cepat meningkat atau lebih banyak
rumah tahan banjir, mulai dari material dan fomdasi yang kuat.
e. Membersikan sedimen.
Berikut ini adalah kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko
likuifaksi tanah.
tidak seragam.
a. Merencanakan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas vital harus harus jauh
c. Menerapkan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu
gunung api.
21
gempa bumi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Matematika siswa kelas IV SDN 016
016 langgini tahun ajran 2016/ 2017 dengan jumlah siswa 27 orang.
Learning. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Hasil belajar siswa sebelum tindakan yang mencapai KKM hanya 13 siswa
dengan rata-rata klasikal sebesar 48%. Kemudian pada siklu I siswa yang
mencapai KKM hanya 19 siswa yang mencapai KKM siswa dengan rata-rata
klasikal sebesar 70%. Siklus II siswa yang mencapai KKM 25 siswa dengan
sosial dan ketrampilan peserta didik melalui observasi. Hasil analisis pada
dengan menggunakan Uji T. Hasil uji t nilai N-gain menunjukkan t hitung > t
tabel atau ( 2,887 > 2,042), dapat disimpulkan signifikan. Hasil analisis data
observasi sikap social peserta didik, pada kelas eksperimen rata-rata sebesar
76 dan kelas kontrol sebesar 70. Hasil analisis ketrampilan, rata-rata kelas
23
untuk meningkatkan hasil belajar IPA Kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan
Tindakan Kelas, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan
jumlah siswa 24 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes,
analisis deskriptif. Hasil nilai mata pelajaran IPA pada pra siklus ialah dari 24
siswa sebanyak 10 siswa masih memiliki nilai ≤65, 9 siswa mendapat nilai
65-75 dan baru 5 siswa ang mendapat nilai >75. Setelah siklus 1 hasil nilai
mata pelajaran IPA meningkat menjadi 23 siswa yang memiliki nilai ≥65 dan
hanya satu siswa saja yang memiliki nilai ≤65. Dari 23 siswa yang nilainya
>75.
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa -siswi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Darussalam tahun ajaran
digunakan dalam penelitian yaitu lembar observasi, tes dan angket yang
siklus I sampai siklus III yaitu 69%, 81%, dan 94%, dan persentase ketuntasan
klasikal secara keseluruhan juga meningkat yaitu 50%, 60%, dan 80%. (2)
adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa selama proses pemebalajaran. (3)
Problem Based Learning. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas yang
dilakukan sebanyak dua siklus dan masing-masing siklus tiga kali pertemuan.
Subjek dalam penelitian ini siswa kelas 4 SDN Ngasinan 01 yang berjumlah
25 siswa variable dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas yaitu Problem
Based Learning dan variabel terikat yaitu hasil belajar matematika. Teknik
antara pra siklus dan setelah siklus. Berdasarkan hasil penelitian dapat
materi bangun datar. Hasil sebelum dilakukan tindakan yaitu pada pra siklus
hanya 11 siswa atau 44% yang tuntas, pada siklus I meningkat menjadi 16
siswa atau 64% yang tuntas belajar matematika dan pada siklus II meningkat
lagi menjadi 22 siswa yang tuntas belajar matematika atau 88%. Penelitian ini
dikatakan berhasil karena mencapai indikator kinerja yaitu ≥ 80% dari seluruh
hal ini membuat siswa bosan, jenuh, dalam belajar dan berdampak pada aktivitas
belajar siswa yang rendah. Oleh karena itu, untuk mengatsi hal tersebut dengan
dapat berhasil dalam meningkatkan hasil belajr siswa dengan menerapkan model
2.1.
Kondisi Awal
Tindakan
Siklus I
Penerapan model
pembelajaran
Problem Based
29
Kondisi akhir
BAB III
METODE PENELITIAN
perlakukan yang diberikan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika
melalui tindakan kelas oleh guru/peneliti dan suatu bentuk refleksi diri yang
Tahun Ajaran 2023/2024 di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wolo, Kecamatan Wolo,
hasil penelitian. Tahapan pelaksanaan penelitian disajikan pada tabel 3.1 berikut.
27
Table 3.1 Waktu Penelitian
Bulan/ Tahun
No Kegiatan Sep Okto Mei Juli Ags Sep Okt Nov
2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Pengajuan Judul
1 Proposal
Penyusunan
2 Proposal
Bimbingan
3 Proposal
penelitian
Senimar
4 Proposal
penelitian
Pelaksanaan
5 Penelitian
Pengelolahan
6 Data penelitian
Seminar Hasil
7 Penelitian
Ujian Skripsi
8
Tempat Penelitian secara astronomis berada diantara alasan peneliti memilih SMA
Negeri 1 Wolo karena belum ada penelitian serupa dengan penelitian yang di
pelajaran geografi kelas XI IPS I. Lokasi penelitian dapat disajikan pada gambar
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas
XI IPS I SMA Negeri 1 Wolo. Penjelasan mengenai populasi dan sampel dalam
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IPS XI SMA Negeri 1 Wolo semester
Tabel 3.2 Gambar Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wolo
2015). Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 di SMA
Negeri 1 Wolo yang terdaftar pada tahun ajaran 2023/2024. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah siswa yang terdiri dari orang siswa laki-laki dan orang
siswa perempuan.
dilaksanakan menjadi dua siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari dua
kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk proses pembelajran dan siklus kedua
Observasi
Perencanaan
Refleksi Siklus II
Pelaksanaa
IIII
Observasi
Terselesaikan
secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Setelah rencana disusun
tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanan tindakan itu sendiri dan akibat
melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi
menjadi dua siklus yaitu siklus I dan siklus II yang merupakan rangkaian yang
berikut:
a. Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
dilakukan peneliti sebagai pendidik pada tahap perencanaan ini adalah sebagai
berikut:
pelaksanaan siklus I.
d. Menyusun lembar pengamatan hasil belajar siswa dan menyusun tes formatif.
2. Tindakan
36
3. Pengamatan
oleh guru mitra. Guru mitra mengamati segala sesuatu yang terjadi selama
diamati dalam proses kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran.
dari awal hingga akhir pembelajaran yang meliputi penguasaan materi dan
pengelolaan kelas.
4. Refleksi
pengamatan berupa performansi guru, aktivitas, dan hasil belajar. Hasil belajar
siswa meliputi rata-rata nilai kelas XI IPS 1, banyaknya siswa yang tuntas belajar,
dan persentase tuntas belajar klasikal. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan unsur-unsur yang diamati pada siklus I, kemudian guru
b. Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Problem Based learning berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Kegiatan yang
2. Tindakan
3. Pengamatan
pada performansi guru dan aktivitas belajar siswa yang dilakukan oleh kepala
yang dilakukan guru dari awal hingga akhir pembelajaran yang meliputi
penguasaan materi dan pengelolaan kelas. Aktivitas belajar siswa diamati oleh
4. Refleksi
pelaksanaan, observasi yang dilakukan pada siklus II. Kegiatan ini dilakukan
hal yang didefinisikan serta dapat diamati. Peneletian ini secara operasional
fasilitator atau peran guru mengarahkan siswa untuk mencari tahu sendiri
menalar siswa.
39
2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang
hasilnya dari perubahan yang terjadi dalam benuk angka maupun non angka
tata cara penelitian sehingga diperoleh data yang dibutuhkan. Sugiyono, (2020)
dan berbagai cara. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Teknik Tes
data atau suatu cara atau metode yang digunakan dalam rangka melaksanakan
pertanyaan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh
peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik (Kuncahyono, 2020).
Tes berupa tes esai sebanyak 7 butir soal dengan materi sebaran dan pengelolaan
sumber daya alam pada siswa kelas XI IPS I dengan tujuan untuk mengetahui
b. Teknik Observasi
langsung dan pencatatan secara sistematis dengan objek yang akan diteliti.
c. Dokumentasi
mengumpulkan data atau mengukur objek dari suatu variabel penelitian, untuk
mendapakan data yang benar demi kesimpulan yang sesuai keadaan sebenarnya,
maka diperlukan suatu instrumen yang valid dan konsisten serta tempat dalam
dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
learning) sebagai variabel tindakan penelitian dan variabel dependen (hasil belajar
41
maupun siklus II dan seterusnya. Masing- masing siklus dalam penelitian ini
terdiri dari satu kali pertemuan. Setiap lembaran observasi terdapat catatan dari
Tes hasil belajar siswa ini diberikan untuk memperoleh informasi tentang
model pembelajaran Problem Based learning. Tes hasil belajar ini berupa lembar
soal yang digunakan sebagai instrumen evaluasi dalam penelitian. Soal yang
data yang ada pada suatu sistem informasi (Edi, 2009). Adapun data yang
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu data pengelolaan pembelajaran dan data
mendapatkan skor 0 atau 1. Skor yang akan diperoleh yaitu “Ya” diberikan skor 1,
yang telah disiapkan (Indriani, 2020). Adapun rumus yang digunakan dalam
S
N= X 100
S Maks
Keterangan:
No Nilai Predikat
1 N ≤ 70 Kurang
2 70 < N ≤ 80 Cukup
Hasil belajar diperoleh dari nilai ulangan post tes pada akhir siklus. Hasil
tes pada akhir siklus dapat ditentukan nilai tinggi, nilai rendah, dan rata- ratanya.
Kategori nilai hasil belajar siswa disesuaikan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) geografi yaitu 75, dengan KKM tersebut dapat dibuat predikat hasil
dan ketentuan klasikal. Siswa dikatakan tuntas secara individual jika mencapai
nilai ≤ 75, sedangkan ketuntasan klasikal terdapat 80% siswa yang telah mencapai
∑X
X
∑N
Keterangan
X : Nilai Rata-Rata
∑N : Jumlah Siswa
T
KI= × 100%
TI
Keterangan:
KI = Ketentusan individual
Nt
KK= × 100%
T
Keterangan:
KK = Ketuntusan Klasikal
berhasil dan tidaknya sebuah penelitian yang akan dilaksanakan. Hasil belajar
Negeri 1 Wolo adalah ≥ 75. Apabila terdapat 80% siswa yang telah mencapai
DAFTAR PUSTAKA
Kadir. 2015. Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar Abdul Kadir.Al-
ta’dib,8(2), 70-81.
Dian Utami, (2019) Analisi Minat Belajar dan Aktivitas Belajar Melalui Model
Disscovery Learning Terhadap Hasil Belajar Geografi. JPG (Jurnal
Penelitian Geografi) 7.2.
Kadir. (2015). Statistik Terhadap Konsep Contoh dan Analisis Data Dengan
Program SPLL/Lisrel dalam Penelitian Edisi Kedua Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Kasman, K. (2020) Modul Pembelajaran SMA Geografi Kelas XI: Sebaran dan
Pengolahan Sumber Daya Kehutanan, Pertambahan, Kelautan, dan
Pariwisata.
LAMPIRAN
Lampiran 1
SILABUS
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
3.7 Menganalisis MITIGASI 3.2.1 memahami Mencari informasi 20JP Buku Keaktifan
Mitigasi Bencana BENCANA pengertian tentang mitigasi Geografi siswa
di Indonesia mitigasi bencana kelas XI Evaluasi
Klasifikasi bencana Mengumpulkan soal
pengertian 3.3.2 informasi tentang
mitigasi bencana mengidentifi mitigasi bencana
Penanggulangan kasi mitigasi Mendiskusikan
bencana melalui bencana mitigasi bencana
edukasi, kearifan 3.3.3 Mengidentifikasi
local dan mendsekripsi mitigasi bencana
pemanfaatan kan potensi Menyajikan laporan
teknologi dan mitigasi hasil pengelolaan
peran masyarakat bencana informasi tentang
dalam mitigasi mitigasi bencana
bencana alam
50
Persebaran
wilayah rawan
bencana di 3.3.4
Indonesia dan mengidentifi
lembaga-lembaga kasi mitigasi
penganggulangan bencana
4.4 Mitigasi bencana 3.3.5 menyajikan
Bencana Jenis dan laporan hasil
karakteristik pengelolaan
bencana serta tentang
siklus mitigasi
penanggulangan bencana
a. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu
memahami dan mengidentfikasi tentang Mitigasi bencan alam
b. Model pembelajaran
Model yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu model Based learning
c. Kegiatan pembelajaran
Alat/bahan : papantulis dan spidol
Sumber belajar : Buku
d. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Wolo
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS II)
a. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu
memahami dan mengidentfikasi tentang Mitigasi bencan alam
b. Model pembelajaran
Model yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu model Based learning
c. Kegiatan pembelajaran
Alat/bahan : papantulis dan spidol
Sumber belajar : Buku
d. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Wolo
Lampiran 4
Petunjuk :
4. Waktu 40 menit
Soal
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan letusan gunung api dan tsunami?
56
Lampiran 5
2. Rencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi,
a. Prabencana yang meliputi: situasi tidak terjadi bencana dan situasi terdapat
potensi bencana.
5. Letusan gunung api adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam
Lampiran 6
Petunjuk:
4. Waktu 40 menit
Soal
terjadi di Indonesia?
tahap prabencana?
Lampiran 7
b. Wilayah rawan bencana alam letusan gunung api (Pulau sumatera, NTT,
c. Wilayah rawan bencana alam tsunami (Aceh, palu, Jawa, pulau sumatera
dan Jakarta)
d. Wilayah rawan bencana alam banjir ( sumatera, jawa, Sulawesi dan Jakarta)
lampung)
Lempeng Eurasia dan lempeng pasifik yang aktif dan saling bergerak serta
4. Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan jumlah air